Lembar Data Proyek. Pembiayaan. Tanggal Pembuatan PDS. PDS Diperbarui 2 Apr 14. Nama Proyek

dokumen-dokumen yang mirip
Peningkatan kapasitas Pertumbuhan ekonomi Kelestarian lingkungan Perubahan iklim

Indonesia: Akses Energi Berkelanjutan di Indonesia Timur-Program Pembangunan Jaringan Listrik

TINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI

Kajian Tengah Waktu Strategi Menjawab Tantangan Transformasi Asia dan Pasifik

PEMBANGUNAN KORIDOR EKONOMI DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH

MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL,

LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012

memberikan kepada peradaban manusia hidup berdampingan dengan

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan yang dapat dinikmati secara merata oleh seluruh masyarakat. (Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, 2011).

Mengawal Komitmen Pemerintah dalam Implementasi SDGs

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Deklarasi Dhaka tentang

vii Tinjauan Mata Kuliah

Jakarta, 7 Februari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian PPN/BAPPENAS

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RPJMD Kabupaten Jeneponto Tahun ini merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Bupati dan Wakil Bupati Jeneponto terpilih

KAIDAH PERUMUSAN KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian POKOK-POKOK MASTER PLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA (MP3EI) TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

DEKLARASI BERSAMA TENTANG KEMITRAAN STRATEGIS ANTARA PERANCIS DAN INDONESIA

Sambutan Pembukaan Gubernur Agus D.W. Martowardojo Pada Joint IMF-Bank Indonesia Conference. Development. Jakarta, 2 September 2015

Ringkasan Eksekutif. Laporan Kemajuan MDF Desember 2009 Ringkasan Eksekutif

RAPAT KOORDINASI PERENCANAAN

Kerangka Acuan Call for Proposals : Voice Indonesia

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.

CUPLIKAN LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011, TANGGAL 20 MEI 2011 TENTANG

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN

INDONESIA NEW URBAN ACTION

Menghindari jebakan penghasilan menengah di Indonesia melalui pasar tenaga kerja yang lebih inklusif dan integrasi ASEAN yang lebih dalam

LAMPIRAN 6. PERJANJIAN KERJASAMA UNTUK MELAKSANAKAN CSR DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI INDONESIA (Versi Ringkas)

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 81 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari peforma pembangunan infrastrukturnya. Maka dari itu, perbaikan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAPPEDA Planning for a better Babel

- 2 - sistem keuangan dan sukses bisnis dalam jangka panjang dengan tetap berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. Tujuan pemba

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Srategi Sanitasi Kabupaten Karanganyar 2012 I LATAR BELAKANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN

Pemerintah Indonesia GGGI Program Green Growth

Inisiatif Accountability Framework

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Kursus pelatihan untuk pembuat kebijakan tentang produktivitas dan kondisi kerja UKM RENCANA AKSI STRATEGIS ASEAN UNTUK PENGEMBANGAN UKM

BAB I PENDAHULUAN I - 1

MODUL 11: PRAKTIK TERBAIK UNTUK DESAIN PROYEK. USAID Adapt Asia-Pacific

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi,

BAB I PENDAHULUAN. upaya terus ditempuh pemerintah guna mendorong pembangunan ekonomi

Pendahuluan. Latar Belakang

ASIAN DEVELOPMENT BANK OPERASI SEKTOR SWASTA

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

Tahap Konsultasi untuk Mekanisme Akuntabilitas

Gambar 3.A.1 Peta Koridor Ekonomi Indonesia

BAB I PENDAHULUAN I.1.

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

DUKUNGAN KEBIJAKAN PERPAJAKAN PADA KONSEP PENGEMBANGAN WILAYAH TERTENTU DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DAN LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN PERATURAN PELAKSANAANNYA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KOORDINASI PEMBANGUNAN PERKOTAAN DALAM USDRP

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2010

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

LAMPIRAN 3 NOTA KESEPAKATAN (MOU) UNTUK MERENCANAKAN CSR DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI INDONESIA. (Versi Ringkas)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lihat untuk informasi lebih lanjut. LAMPIRAN 3


Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs): Refleksi dan Strategi Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia

BUPATI MALANG BUPATI MALANG,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten Kabupaten Minahasa Selatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2014

BUPATI BALANGAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENJELASAN SUBTEMA IDF. Pathways to Tackle Regional Disparities Across the Archipelago

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37 /SEOJK.03/2016 TENTANG LEMBAGA PEMERINGKAT DAN PERINGKAT YANG DIAKUI OTORITAS JASA KEUANGAN

Jakarta, 10 Maret 2011

Ikhtisar Eksekutif. vii

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

I. Permasalahan yang Dihadapi

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Pedoman Direksi. PT Astra International Tbk

MENGENAI KERJA SAMA EKONOMI). DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

STRATEGI SANITASI KOTA KENDARI BAB I PENDAHULUAN

- 1 - BAB I PENGUATAN REFORMASI BIROKRASI

MODUL 1: PENGANTAR TENTANG KETANGGUHAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM DAN PENGURANGAN RESIKO BENCANA. USAID Adapt Asia-Pacific

GUBERNUR PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Sambutan Presiden RI pada Asia Pasific Ministerial and Governors Conference, Jakarta,28 Agustus 2012 Selasa, 28 Agustus 2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PERKEMBANGAN KERJA SAMA ASEAN PASCA IMPLEMENTASI AEC 2015

1. Visi BKPM Terwujudnya Iklim Penanaman Modal Yang Berdaya Saing Untuk Menunjang Kualitas Perekonomian Nasional.

Transkripsi:

PDS terjemahan ini didasarkan pada versi Inggrisnya yang bertanggal 10 April 2014. Lembar Data Proyek Lembar Data Proyek (Project Data Sheets/PDS) berisi informasi ringkas mengenai proyek atau program: Karena PDS merupakan pekerjaan yang sedang berjalan, beberapa informasi mungkin tidak disertakan dalam versi awal, tetapi akan ditambahkan setelah informasi tersedia. Informasi mengenai proyek yang diusulkan bersifat tentatif dan indikatif. Tanggal Pembuatan PDS PDS Diperbarui 2 Apr 14 Nama Proyek Negara Pertumbuhan Inklusif Melalui Program Peningkatan Konektivitas, Subprogram 2 Indonesia Nomor Proyek/Program 46093-004 Status Disetujui Lokasi Geografis Dalam menyiapkan program atau strategi negara, atau pembiayaan proyek mana pun, atau dengan menyebut atau merujuk wilayah atau daerah geografis tertentu dalam dokumen ini, Asian Development Bank tidak bermaksud membuat penilaian apa pun mengenai status hukum atau status lainnya atas suatu wilayah atau daerah. Klasifikasi Sektor dan/atau Subsektor Klasifikasi Tematik Kategori Pengarusutamaan Gender Transportasi dan TIK /Manajemen dan Kebijakan Transportasi Pertumbuhan ekonomi Pembangunan sektor swasta Kerja sama dan integrasi regional Tidak ada elemen gender Pembiayaan Jenis/ara Bantuan Nomor Sumber Pendanaan Nilai yang Disetujui (ribu dollar) Pinjaman 3068 Sumber daya modal biasa 400.000 TOTAL US$ 400.000

Kategori Perlindungan Untuk informasi lebih jauh mengenai kategori perlindungan, lihat http://www.adb.org/site/safeguards/safeguard-categories Lingkungan Pemindahan Bukan dengan Sukarela Masyarakat Adat Ringkasan Persoalan Lingkungan dan Sosial Aspek Lingkungan Pelaksanaan program tidak memiliki dampak lingkungan Pemindahan Bukan dengan Sukarela Program tidak memerlukan akuisisi tanah dan/atau pemindahan orang secara fisik atau ekonomi Masyarakat Adat Program tidak memberi manfaat atau berdampak negatif bagi masyarakat adat Komunikasi, Partisipasi, dan Konsultasi dengan Pemangku Kepentingan Selama Rancangan Proyek Keseluruhan program mendukung upaya pemerintah dalam empat bidang inti reformasi. ADB dan mitra pembangunan lainnya mengembangkan program ini dalam konsultasi erat dengan Kelompok Kerja Konektivitas dari pemerintah Indonesia beserta pemangku kepentingan lainnya. Tindakan kebijakan ini dikembangkan untuk memastikan konsistensi dengan upaya pembangunan dan inisiatif pemerintah, seperti yang dijabarkan dalam RPJMN 2010-2014 dan MP3EI 2011-2025. Sesudah menyelesaikan semua tindakan kebijakan inti di bawah subprogram 1 pada pertengahan September 2012, pemerintah membuat langkah signifikan dalam pelaksanaan tindakan kebijakan inti untuk subprogram 2. Selama Pelaksanaan Proyek Pemerintah telah membentuk komite pengarah, yang diketuai oleh wakil menteri negara perencanaan pembangunan/bappenas, dengan anggota perwakilan senior dari lembaga pelaksana dan mitra pembangunan (ADB, Japan International ooperation Agency, dan Bank Dunia). Komite tersebut bertemu dua kali setahun untuk mengkaji dan mengkonfirmasi pencapaian dan kesesuaian dengan tindakan kebijakan, serta untuk memberikan pedoman keseluruhan mengenai pelaksanaan agenda reformasi di bawah Program ini. Komite ini bekerja sama dengan kelompok kerja konektivitas, yang juga diketuai oleh BAPPENAS dan bertanggung jawab mengkoordinasikan pelaksanaan agenda reformasi konektivitas pemerintah sesuai MP3EI.

Uraian Subprogram 2 yang diusulkan akan mendukung berlanjutnya reformasi pada pilar strategis kedua MP3EI yang telah dicapai di bawah subprogram pertama. Pemerintah telah melaksanakan reformasi lebih lanjut yang ditujukan untuk meningkatkan kerangka kebijakan, peraturan, keuangan, kelembagaan, dan iklim bisnis bagi pembangunan konektivitas dan infrastruktur. Lingkungan yang lebih kuat mendorong konektivitas domestik dan internasional, pada gilirannya akan memungkinkan investasi infrastruktur oleh sektor publik dan swasta guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan inklusif secara berkelanjutan. Implementasi reformasi tersebut kini makin mendesak agar mempercepat perbaikan konektivitas dan pembangunan infrastruktur secara umum, karena pertumbuhan ekonomi mulai melambat seiring pemulihan ekonomi dunia yang berlarut-larut. Dasar Pemikiran Proyek dan Kaitan dengan Strategi Negara/Regional Indonesia mencatat pertumbuhan ekonomi yang kuat dengan rata-rata sekitar 6% dalam enam tahun terakhir. Terlepas dari pencapaian ini, sejumlah studi menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi masih berada di bawah potensi yang ada. Indonesia juga telah mengalami kemajuan besar dalam mengurangi kemiskinan, dengan tingkat insidensi yang menurun dari 16,6% pada 2007 menjadi 12% pada 2012. Di saat yang sama, Indonesia mengalami kenaikan kesenjangan kemakmuran, sebagaimana terlihat dengan naiknya koefisien Gini. Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025 mentargetkan pencapaian pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan lebih inklusif berdasarkan tiga strategi pilar: (i) menyebarkan pembangunan ekonomi ke seluruh penjuru Indonesia melalui pengembangan enam koridor ekonomi, (ii) meningkatkan konektivitas domestik dan internasional, serta (iii) meningkatkan teknologi dan sumber daya manusia. MP3EI mencakup pula reformasi aturan sebagai bagian terpadu dari percepatan pembangunan ekonomi. Dampak Pembangunan Penurunan Biaya Transportasi dan Logistik Hasil Proyek Uraian Hasil Konektivitas Domestik dan Internasional yang Lebih Baik Kemajuan Menuju Hasil

Keluaran dan Kemajuan Pelaksanaan Uraian Keluaran Proyek Diperkuatnya koordinasi konektivitas dan kerangka aturan; Dilaksanakannya inisiatif utama untuk meningkatkan konektivitas intra-pulau; Disiapkannya langkah dan strategi untuk meningkatkan konektivitas antar-pulau; Dijalankannya kebijakan utama untuk meningkatkan konektivitas internasional Status Tujuan Pembangunan Status Kemajuan Pelaksanaan (Keluaran, Kegiatan, dan Persoalan) Perubahan Material Peluang Bisnis Tanggal Pencatatan Pertama 10 Des 13 Layanan Konsultasi Tidak diperlukan Pengadaan Tidak diperlukan Pemberitahuan Pengadaan dan Konsultasi http://www.adb.org/projects/46093-004/business-opportunities Jadwal Konsep 25 Mei 12 Pencarian Fakta 18 Apr 2013 sampai 26 Jun 2013 Rapat Kajian Manajemen Misi Kajian Terakhir Tonggak No. Ditandatangani Efektif Selesai Orisinal Direvisi Aktual

Pemanfaatan Tanggal Nomor Pemberian Kontrak Kumulatif ADB (ribu US$) Lainnya (ribu US$) Pencairan Kumulatif Persentase Bersih Status Perjanjian Perjanjian dipilah-pilah menurut berbagai kategori berikut laporan keuangan proyek yang diaudit, perlindungan, sosial, sektor, keuangan, ekonomi, dan lain-lain. Pemenuhan terhadap perjanjian dinilai per kategori dengan menerapkan kriteria berikut: (i) Memuaskan semua perjanjian dalam kategori tersebut telah dipenuhi, namun diperbolehkan maksimum satu pengecualian, (ii) Sebagian Memuaskan maksimum dua perjanjian dalam kategori tidak dipenuhi, (iii) Tidak Memuaskan tiga atau lebih perjanjian dalam kategori tidak dipenuhi. No. Pinjaman 3068 Kategori Sektor Sosial Keuangan Ekonomi Lainnya Perlindungan Sektor Perincian Kontak dan Pembaruan Pejabat ADB yang Bertanggung Jawab Edimon Ginting (eginting@adb.org) Departemen ADB yang Bertanggung Jawab Departemen Asia Tenggara (Southeast Asia Department, SERD) Divisi ADB yang Bertanggung Jawab Lembaga Pelaksana Indonesia Resident Mission Tautan Situs Web Proyek Daftar Dokumen Proyek http://www.adb.org/projects/46093-004/main http://www.adb.org/projects/46093-004/documents