Memperkenalkan indikator pemberian makan pada bayi dan anak-anak (IYCF) ke dalam sistem pengawasan gizi nasional: pelajaran dari Vietnam

dokumen-dokumen yang mirip
Bab 5. Dasar Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini dan ASI Eksklusif

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI DENGAN SIKAP DAN PERILAKU PEMBERIAN MP-ASI DI KELURAHAN JEMAWAN, KECAMATAN JATINOM, KABUPATEN KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. 24 bulan merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat,

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Stunting merupakan salah satu indikator masalah gizi yang menjadi fokus

BAB I PENDAHULUAN. penurunan tingkat kecerdasan. Pada bayi dan anak, kekurangan gizi akan menimbulkan

RPJMN KESEHATAN DAN GIZI MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yakni gizi lebih dan gizi kurang. Masalah gizi lebih merupakan akibat dari

1

BAB I PENDAHULUAN. masalah gizi utama yang perlu mendapat perhatian. Masalah gizi secara

BAB I PENDAHULUAN. menyelamatkan kehidupan seorang anak, tetapi kurang dari setengah anak di

Program Perlindungan Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat untuk Mengatasi Masalah Malnutrisi

BAB 1 : PENDAHULUAN. yang kekurangan gizi dengan indeks BB/U kecil dari -2 SD dan kelebihan gizi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Mencegah kekurangan gizi pada anak, mencegah stanting.

BAB I PENDAHULUAN. Anak yang sehat semakin bertambah umur semakin bertambah tinggi

BAB 1 : PENDAHULUAN. Millenuim Development Goals (MDGs) adalah status gizi (SDKI, 2012). Status

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. balita yang cerdas. Anak balita salah satu golongan umur yang rawan. masa yang kritis, karena pada saat itu merupakan masa emas

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kelahiran seseorang hingga berusia 18 atau 24 bulan. Masa-masa bayi adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. kematian balita dalam kurun waktu 1990 hingga 2015 (WHO, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari pembangunan kesehatan dan gizi masyarakat adalah terwujudnya

BAB 1 : PENDAHULUAN. Eksklusif, ASI eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGHASILAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI)

BAB 1 PENDAHULUAN. Eksklusif dan praktik menyusui selama 2 tahun. Pemberian ASI Eksklusif merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagian negara berkembang di dunia termasuk Indonesia menjadi salah satu

3. plasebo, durasi 6 bln KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas merupakan unsur penting

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Status gizi menjadi indikator dalam menentukan derajat kesehatan anak.

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam peningkatan kualitas

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan Masyarakat (IPM). IPM terdiri dari tiga aspek yaitu pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. harus diperhatikan oleh ibu. Salah satu pemenuhan kebutuhan gizi bayi ialah

BAB I PENDAHULUAN. yang berbeda dari orang dewasa (Soetjiningsih, 2004). Gizi merupakan

POLA PEMBERIAN ASI DAN STUNTING BAYI USIA ENAM SAMPAI SEBELAS BULAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Program peningkatan penggunaan ASI menjadi prioritas karena

Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Status gizi merupakan indikator dalam menentukan derajat kesehatan bayi dan

ISSN InfoDATIN PUSAT DATA DAN INFORMASI KEMENTERIAN KESEHATAN RI. Hari Anak-Anak Balita 8 April SITUASI BALITA PENDEK

mencukupi kebutuhan pertumbuhan sampai usia sekitar empat bulan. Setelah untuk bayi yang mendapat makanan tambahan yang tertumpu pada beras.

HUBUNGAN ANTARA UMUR PERTAMA PEMBERIAN MP ASI DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 6 12 BULAN DI DESA JATIMULYO KECAMATAN PEDAN KABUPATEN KLATEN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

Serambi Saintia, Vol. IV, No. 2, Oktober 2016 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dinilai memberikan hasil yang lebih baik. Keputusan Menteri Kesehatan. eksklusif pada bayi sampai usia 6 bulan (Riksani, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. otak dimulai dalam kandungan sampai dengan usia 7 tahun (Menteri Negara

BAB I PENDAHULUAN. beban permasalahan kesehatan masyarakat. Hingga saat ini polemik penanganan

PENDAHULUAN Latar Belakang

Masalah Gizi di Indonesia dan Posisinya secara Global

BAB I PENDAHULUAN. Hasil penelitian multi-center yang dilakukan UNICEF menunjukkan bahwa MP-

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan karena malnutrisi jangka panjang. Stunting menurut WHO Child

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Gizi merupakan faktor penting untuk mewujudkan manusia Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. prevalensi balita pendek kurus dan mengatasi kebutuhan gizi remaja perempuan,

Keluarga Sadar Gizi (KADARZI)

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit diare merupakan salah satu penyebab morbiditas dan. Secara nasional, target Sustainable Development Goals (SDGs) untuk

BAB I PENDAHULUAN. Masalah gizi khususnya balita stunting dapat menghambat proses

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, sehat, cerdas dan produktif. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan). Maka kesehatan adalah dasar

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PERBAIKAN GIZI

Nurlindah (2013) menyatakan bahwa kurang energi dan protein juga berpengaruh besar terhadap status gizi anak. Hasil penelitian pada balita di Afrika

BAB I PENDAHULUAN. secara eksklusif selama 6 bulan kehidupan pertama bayi. Hal ini dikarenakan ASI

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan dibidang kesehatan mempunyai arti penting dalam. kehidupan nasional, khususnya didalam memelihara dan meningkatkan

Buku Saku Desa dalam Penanganan Stunting

BAB I PENDAHULUAN. kembang bayi dan anak, baik pada saat ini maupun masa selanjutnya.

BULETIN 1 MEI 2013 PERKEMBANGAN GERAKAN 1000 HPK PERIODE EMAS PADA 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN DATA KUNCI

GRAFIK KECENDERUNGAN CAKUPAN IBU HAMIL MENDAPAT 90 TABLET TAMBAH DARAH (Fe3) DI INDONESIA TAHUN

Status Gizi. Sumber: Hasil PSG Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMBERIAN MAKAN PADA KELOMPOK RENTAN DALAM SITUASI DARURAT

BAB 1 PENDAHULUAN. pertama. Pemberian ASI secara eksklusif pada bayi penting untuk. meningkatkan kelangsungan hidup dan kualitas bayi.

BAB I PENDAHULUAN. faltering yaitu membandingkan kurva pertumbuhan berat badan (kurva weight for

SERIBU HARI UNTUK NEGERI

PENDAHULUAN. Setiap manusia mengalami siklus kehidupan mulai dari dalam. kandungan (janin), berkembang menjadi bayi, tumbuh menjadi anak,

BAB 1 : PENDAHULUAN. individu, dimulai sejak janin masih dalam kandungan, bayi, balita, anak-anak,

PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang menentukan tingkat kesehatan dan kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. diprioritaskan dalam perencanaan dan pembangunan bangsa (Hidayat, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. Selama usia sekolah, pertumbuhan tetap terjadi walau tidak secepat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk menurunkan prevalensi kurang gizi sesuai Deklarasi World Food Summit 1996

BAB 1 : PENDAHULUAN. diatasi secara dini dapat berlanjut hingga dewasa. (1) anak, baik pada saat ini maupun masa selanjutnya serta dapat menyebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak balita merupakan kelompok usia yang rawan masalah gizi dan penyakit.

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan nutrisinya baik dalam segi mutu ataupun jumlahnya. Untuk bayi 0-

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. (Mansjoer A, Suprohaita, Wardhani WI, Setiowulan W, 2000)

ARIS SETYADI J

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan 2010 bahwa kejadian diare pada bayi terus meningkat dan

BAB I PENDAHULUAN. digantikan oleh apapun juga. Pemberian ASI ikut memegang peranan dalam

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENINGKATAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan zat gizi bagi bayi sampai usia dua tahun merupakan hal yang

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan fisik maupun mental sehingga proses tumbuh. kembang dapat berlangsung secara optimal. Kebutuhan dasar yaitu

BAB I PENDAHULUAN. hanya sekitar 36% selama periode Berdasarkan hasil Riskesdas. Provinsi Maluku sebesar 25,2% (Balitbangkes, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang sehat dan berkualitas. Upaya dari United Nation untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat dilakukan. pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme

BAB 1 PENDAHULUAN. penyediaan dan penggunaan gizi untuk pertumbuhan, perkembangan, pemeliharaan

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan yang merugikan kesehatan. Hal-hal ini secara langsung menjadi. anak usia dibawah 2 tahun (Depkes RI, 2009)

Transkripsi:

Memperkenalkan indikator pemberian makan pada bayi dan anak-anak (IYCF) ke dalam sistem pengawasan gizi nasional: pelajaran dari Vietnam Vernanda Alvionita Puspitasari 201232133 Hajeebhoy_et_al-2013-Maternal_&_Child_Nutrition

Tahun 1980 National Institute of Nutrition (NIN) memperkenalkan Vietnam National Nutrition Surveillance System (NNSS) untuk menyediakan suatu basis penelitian dibuat utk intervensi gizi. Tahun 2008 Sebuah seperangkat indikator pemberian makan pada bayi dan anak-anak atau disebut juga Insent and Young Child Feeding (IYCF) telah dijalankan. Menggunakan indikator ini dalam National Nutrition Surveillance System Vietnam (NNSS).

Tahun 2009 dibantu oleh Alive & Trive (A&T) dan UNICEF, kuesioner NNSS ditinjau dan konten tambahan dimasukkan untuk mengukur praktik IYCF. Alat (kuisioner) itu diuji-coba di 10 provinsi dan direvisi sebelum peluncuran nasional 2010. Terdiri dari 4 halaman: 3 hlm pertama pengumpulan data yang berhubungan dengan gizi ibu dan IYCF Hlm terakhir dirancang fleksibel menggabungkan perencana permintaan data.

Data yang disajikan dalam laporan yang terdiri dari profil provinsi dan peta yang menggambarkan praktek IYCF. Data IYCF telah digunakan untuk kebijakan advokasi (misalnya undang-undang cuti hamil, hukum iklan), perencanaan program, monitoring dan pembangunan kapasitas.

Rendahnya praktik pemberian makanan pada bayi dan anakanak (IYCF), terutama rendahnya prevalensi pemberian ASI eksklusif, IMD dan pemberian makanan pendamping, diakui sebagai kontributor yang signifikan untuk gizi buruk. Aspek IYCF yang telah mencegah perkembangan indikator yang universal untuk mendefinisikan memberi makan yang optimal. Indikator IYCF tervalidasi untuk digunakan-termasuk makanan pendamping ASI yang tepat.

Indikator IYCF digunakan bertujuan untuk dalam survei besar dan program : (1) Menilai praktik IYCF di negara-negara (2) Pelindung anak-anak dan intervensi sasaran (3) Memantau dan mengevaluasi kemajuan (4) Pelaksana kebijakan pemerintah (5) Pelaporan fasilitasi global, perbandingan internasional dan trend (gaya) pemantauansetiap tahunnya.

Vietnam adalah salah satu dari beberapa negara telah dimasukkan indikator WHO-IYCF ke dalam National Nutrition Surveillance System (NNSS) sejak tahun 2010 Selama satu dekade terakhir (2001-2010) Vietnam telah mencapai sukses yang luar biasa dalam meningkatkan status gizi masyarakat umum, khususnya ibu dan anak balita.

underweight pada balita 31,9% 17,5% Stunting 34,8% 29,3% NIN 20012 Salah satu penyebab kekurangan gizi anak di Vietnam dlm praktik pemberian makan bayi dan anak-anak - terutama prevalensi rendah pemberian ASI eksklusif, IMD dan makanan pendamping asi yang tidak sesuai.

Institut Nasional Gizi (NIN), didirikan tahun 1980 memberikan prioritas untuk melakukan survei gizi berkala untuk menyediakan suatu basis penelitian utk intervensi gizi. NIN merancang NNSS saat ini berdasarkan Pengendalian Program Energi Protein dan Malnutrisi, yang dijalankan pada tahun 1994 sebagai salah satu Program Sasaran Nasional Vietnam untuk meningkatkan status gizi anak balita.

NIN bertanggung jawab untuk desain, implementasi dan kualitas jaminan dari NNSS. Tahun 2009 Kuesioner dua halaman berfokus pada menangkap indikator WHO-IYCF ditambahkan ke alat NNSS diujicobakan di 10 dari 63 provinsi di Vietnam. Pertanyaan dibuat mengenai IYCF standar yang disesuaikan dengan negara Vietnam.

Tahun 2010 Alat NNSS direvisi untuk memasukkan pertanyaan WHO IYCF. Terdiri tiga halaman hanya sebagai berikut: 1: Informasi umum, ibu / antropometri anak, penggunaan vitamin A dan suplemen zat besi / folat 2: Informasi menyusui dan frekuensi memberi makan 3: Informasi makanan pendamping 2012 memasukkan beberapa pertanyaan tentang keamanan pangan. kuesioner 4 halaman ringkas diterapkan di semua 63 provinsi

Alat pengawasan yang dirancang dan pre-diuji hati-hati, dikombinasikan dengan pelatihan bagi pengawas dan pengumpul data. Memberikan pedoman yang jelas dan dukungan teknis untuk pengumpulan data, catatan dan analisis membantu memastikan bahwa data yang berkualitas tinggi. Untuk setiap langkah pegujian, unit pelatihan pengawasan di NIN bertanggung jawab dan bekerja sama dengan para ahli di A & T dan UNICEF.

(1) Pemantauan antropometri dan IYCF sesuai tren (gaya) setiap tahunnya. (2) Kebijakan advokasi (3) Perencanaan di tingkat nasional dan provinsi dan (4) Peningkatan kapasitas

Rendahnya pemberian makan pada bayi dan anak-anak

18 Juni 2012 Majelis Nasional Vietnam membuat keputusan penting: Untuk memperpanjang cuti hamil dari 4 sampai 6 bulan Tiga hari kemudian, Majelis sebagai untuk memperluas larangan pengganti ASI melalui iklan untuk bayi 6-24 bulan, termasuk botol susu dan dot, serta makanan pelengkap lainnya untuk anak di bawah usia 6 bulan.

Perencanaan di tingkat nasional dan provinsi NNSS ditambah dengan survei lainnya akan membantu untuk memantau media mencapai massa kampanye dan efektivitas.

A & T, bekerja sama dengan NIN dan departemen provinsi kesehatan, standar konseling gizi yang berkualitas baik untuk ibu hamil, ibu dan pengasuh anak 0-23 bulan di 15 provinsi. sekitar 27 000 tenaga kesehatan dilatih menggunakan pelatihan yang dikembangkan oleh A & T dan NIN. Data dari 2010 NNSS dimasukkan dalam pelatihan manual ini untuk menyadarkan para pekerja kesehatan pada praktik pemberian makanbayi dan anak-anak (IYCF) di Vietnam dan kebutuhan untuk fokus pada 2 tahun pertama kehidupan.

PELAJARAN DAN REKOMENDASI Jika WHO-IYCF indikator harus diintegrasikan ke dalam sistem nasional harus memastikan bahwa ukuran sampel sistem yang ada dan metodologi yang tepat untuk indikator ini. NNSS di Vietnam dirancang untuk menangkap Indikator antropometri untuk anak-anak balita, tetapi WHO-IYCF indikator fokus pada anak-anak di bawah dua tahun.

Vietnam mengakui pada tahun 1980 pentingnya indikator gizi untuk memberikan dasar bukti untuk intervensi gizi. Data IYCF berkualitas baik pada tahun 2010 setelah mengadopsi indikator WHO-IYCF 2008. Penelitian ini menjelaskan proses yang diambil untuk mengujicoba dan menggabungkan indikator WHO-IYCF ke NNSS Vietnam..

Waktu strategis, dukungan dari para pemangku kepentingan, pendiri dan penggerak faktor penting untuk memastikan keberhasilan adopsi indikator WHO-IYCF di Vietnam. Revisi lebih lanjut untuk NNSS (metodologi sampling, sistem jaminan mutu) akan menjadi penting untuk memastikan akurasi data dan teruji.