SURVEI TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMP NEGERI 1 PANGGANG GUNUNGKIDUL

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mulai dari anak-anak hingga orang dewasa setiap hari memainkan sepakbola

SURVEI TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA SISWA USIA TAHUN SSB BINA SATRIA PURWOREJO PACITAN TAHUN 2015 SKRIPSI

TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA PADA SISWA SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) FITA PEROL KU TAHUN KECAMATAN GANTUNG KABUPATEN BELITUNG TIMUR

TINGKAT KESEGARAN JASMANI PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI MTS HASYIM ASY ARI PIYUNGAN TAHUN AJARAN 2016/2017

TINGKAT KEMAMPUAN KETEPATAN PASSING KAKI BAGIAN DALAM PADA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMP NEGERI 1 IMOGIRI KABUPATEN BANTUL TAHUN 2016

TINGKAT KETERAMPILAN TEKNIK DASAR FUTSAL SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER FUTSAL DI SEKOLAH DASAR NEGERI GEBANG RAYA 1 TANGERANG TAHUN 2016

TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN BOLA VOLI SISWA PUTRA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI DI SMP NEGERI 3 SLEMAN TAHUN AJARAN 2015/2016

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KONSENTRASI TERHADAP KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA PADA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMP N 1 NGAGLIK E-JOURNAL

Oleh : Watak Putra Wijaya Kusuma, Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

TINGKAT PENGETAHUAN TAKTIK DAN STRATEGI SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMP NEGERI 2 MUNTILAN KABUPATEN MAGELANG

TINGKAT KECAKAPAN BERMAIN SEPAKBOLA DAN TEKNIK SEPAKBOLA PADA SISWA SEKOLAH SEPAKBOLA REAL MADRID FOUNDATION UNY USIA TAHUN

E-JOURNAL. Oleh : Luki Ari Winarno NIM

KETERAMPILAN BERMAIN BOLABASKET SISWA PUTRA KELAS X SMA NEGERI 2 KLATEN TAHUN AJARAN 2015/2016

TINGKAT KETERAMPILAN GERAK DASAR PASSING

PROFIL KONDISI FISIK DAN TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMA NEGERI 1 GODEAN TAHUN 2015

Tingkat Keterampilan Bermain (Muhammad Hikmawan Al Baihaqi) 1

KEMAMPUAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PANDAK. Oleh Fitri Hermawan N dan Soni Nopembri Universitas Negeri Yogyakarta

TINGKAT KEMAMPUAN TEKNIK DRIBBLE DAN PENALTY STROKE PESERTA UNIT KEGIATAN MAHASISWA HOKI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2016

TINGKAT KETERAMPILAN TEKNIK DASAR SEPAKBOLA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMP NEGERI 2 SEWON BANTUL TAHUN 2016

TINGKAT KETERAMPILAN PUKULAN FOREHAND DAN BACKHAND GROUNDSTROKE TENIS LAPANGAN SISWA SEKOLAH BANTUL TENIS CAMP DIY

UNJUK KERJA PASSING BAWAH BOLAVOLI SISWA KELAS V SD NEGERI NGLERI KECAMATAN PLAYEN GUNUNG KIDUL

TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA SISWA SSB BINA NUSANTARA KABUPATEN KLATEN

TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKTAKRAW PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKTAKRAW DI SD KRADENAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015/2016

ABSTRAK SKILL BASIC FOOTBALL STUDENT PARTICIPANTS IN EXTRACURRICULAR SMP NEGERI 1 SELOMERTO ABSTRACT

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang

BAB I PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah passing, dribbling, controlling, dan shooting. Untuk

Kemampuan One Hand Set Shoot Dengan Jump Shoot Terhadap Efektifitas Mencetak Skor Dalam Permainan Bola Basket di SMA N 1 Pengasih Kulon Progo

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA TAHUN

IDENTIFIKASI KETERAMPILAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA ANAK KELOMPOK UMUR TAHUN DI SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) KALASAN. E-Journal

KEMAMPUAN PUKULAN SERVIS PANJANG, LOB DAN SMASH DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMP MUHAMMADIYAH 2 DEPOK

PERBEDAAN KETEPATAN SHOOTING MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI ANTARA PEMAIN DEPAN DENGAN PEMAIN TENGAH DI KLUB SEPAKBOLA PS KUDA LAUT PACITAN

TINGKAT PENGETAHUAN STRATEGI DAN TAKTIK BAGIPEMAIN SPIRIT FUTSAL AKADEMI KULON PROGO TAHUN 2015 ARTIKEL E-JOURNAL

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan terasa kurang lengkap jika tidak ada pendidikan jasmani.

BAB I PENDAHULUAN. meliputi: ketahanan (endurance), kekuatan (strength) dan kecepatan (speed).

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia bahkan mendapat simpati di hati masyarakat. Sepakbola digemari oleh

SURVEI KETERAMPILAN TEKNIK DASAR UNTUK PEMBINAAN PEMAIN PADA SEKOLAH SEPAKBOLA EAGLE SIDOHARJO SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna

TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI SISWA SD NEGERI PELEM 1 KELAS V KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI

Tingkat Keterampilan Dasar Melempar, Menangkap dan Mem... (Ahmad Ubaidilah)

PENGARUH LATIHAN VARIASI UMPAN TERHADAP KETERAMPILAN SEPAK SILA PADA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER DI SMP NEGERI 2 GODEAN

TINGKAT KEMAMPUAN MOTORIK DAN PERSEPTUAL MOTORIK SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH TONGGALAN KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. primitive dan sederhana sampai menjadi permainan sepakbola modern seperti

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan

FAKTOR PENDUKUNG PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI DI SMK MUHAMMDIYAH 1 PRAMBANAN KLATEN TAHUN AJARAN 2015/2016

KEMAMPUAN DASAR BERMAIN BOLA VOLI SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI PUTRA DI SMP NEGERI 2 MUNTILAN

PENGARUH LATIHAN ANKLE WEIGHT TERHADAP PENINGKATAN POWER TENDANGAN LONG PASSING PADA PERMAINAN SEPAKBOLA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 2 TELAGA

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam

BAB I PENDAHULUAN. belum menunjukkan prestasi yang membanggakan. Akhir-akhir ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola adalah suatu olahraga yang tidak asing lagi ditelinga kita.

TINGKAT KEMAMPUAN SERVIS PENDEK FOREHAND DAN KEMAMPUAN SMASH BULUTANGKIS SISWA PUTRA PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMP N 32 PURWOREJO

MOTIVASI DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA PADA SISWA KELAS VIII SMP. (Jurnal) Oleh THOMAS WAHYU WIDYA SANJAYA

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cabang olahraga yang sangat digemari dan paling populer di

PROFIL KONDISI FISIK PEMAIN SEPAKBOLA PERKUMPULAN SEPAKBOLA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

TINGKAT KETERAMPILAN DASAR SEPAKBOLA SISWA ANGGOTA TIM SEPAKBOLA SMA NEGERI 1 SEWON BANTUL YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

FAKTOR PENGHAMBAT SISWA DALAM MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMA NEGERI 1 PIYUNGAN BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

HUBUNGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI DAN MOTIVASI DENGAN KETERAMPILAN GERAK DASAR SEPAKBOLA. Jurnal. Oleh YUDHA PURNAMA PUTRA

SURVEI KETERAMPILAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA PUTERA USIA TAHUN DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH SIRAMAN, WONOSARI, GUNUNGKIDUL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

MOCHAMAD AGUNG JUNIARTO,

BAB I PENDAHULUAN. pemain diberikan teknik-teknik dasar sepakbola yang baik dan benar.

PENGARUH METODE PART AND WHOLE TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI DI SMP N 4 PACITAN

HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA USIA TAHUN DI SSB DESA KETRO

Oleh: Ferry Himawan E. P. P., Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta

GAMBARAN KETERAMPILAN SHOOTING DAN PASSING SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) TALAWI PUTRA USIA DI BAWAH 17 TAHUN KECAMATAN TALAWI KOTA SAWAHLUNTO JURNAL

HUBUNGAN ANTARA PERSEPTUAL MOTORIK DENGAN KETERAMPILAN SEPAKBOLA SSB PUTRA BANGSA KLATEN

HUBUNGAN KELENTUKAN TUBUH DAN KECEPATAN REAKSI DENGAN KETERAMPILAN MENGIRING BOLA PERMAINAN SEPAKBOLA JURNAL. Oleh JULIANDA TRI IMAM

ANALISIS KEMAMPUAN TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA PADA PEMAIN USIA 16 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan permainan sepakbola saat ini sangat pesat sekali, hal ini bisa

BAB I PENDAHULUAN. merupakan olahraga yang menarik. Sepakbola merupakan olahraga permainan

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA. Jurnal. Oleh. Chandra Sasongko

TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN BOLA BASKET PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET PUTRA SMA NEGERI 1 COMAL KABUPATEN PEMALANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKTAKRAW PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKTAKRAW DI SD NEGERI BAYANGKARA KECAMATAN GONDOKUSUMAN KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2016

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PASSING MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MENGGUNAKAN METODE DRILL

TINGKAT KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN FUTSAL SISWA EKSTRAKURIKULER FUTSAL SMA NEGERI SE-KOTA SURAKARTA TAHUN 2015

TINGKAT MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN GULING DEPAN KELAS VIII TAHUN AJARAN 2016/2017 DI SMP NEGERI 7 KOTA MAGELANG

TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA SISWA PUTRA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI KARANGJATI, NGAGLIK, SLEMAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga rakyat yang telah dikenal di tanah air sejak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang

PENGARUH LATIHAN WALLPASS TERHADAP KEMAMPUAN SHOOTING PERMAINAN SEPAKBOLA PADA MAHASISWA PENJASKESREK. (Jurnal) Oleh CHOIRUL UMAM

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah penjaga gawang. Cabang olahraga ini asal mulanya dari cabang

IN PRAMBANAN STATE SENIOR HIGH SCHOOL KLATEN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

HUBUNGAN KEKUATAN TUNGKAI PANJANG TUNGKAI DAN LINGKAR PAHA TERHADAP AKURASI PASSING. Jurnal. Oleh CAHYO PRASETYO

TINGKAT PEMAHAMAN SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI SMP NEGERI SE-KECAMATAN PANDAK KABUPETEN BANTUL TERHADAP PERATURAN PERMAINAN BOLA VOLI

PENGARUH LATIHAN KOORDINASI MATA KAKI TERHADAP KEMAMPUAN KETEPATAN SHOOTING PADA MAHASISWA UKM SEPAK BOLA PUTRA

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sangat populer hampir di

I. PENDAHULUAN. pendidikan jasmani, kesehatan dan rekreasi dalam rangka menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. bidang ilmu dan teknologi serta bidang lainnya, termasuk olahraga. Olahraga

BAB I PENDAHULUAN. Dalam permainan sepakbola banyak faktor-faktor yang dibutuhkan sesuai

BAB I PENDAHULUAN. sampai menjadi permainan sepakbola yang modern seperti sekarang ini.

WARDIAN AGUS S. 1) H. ABDUL NARLAN 2)

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Oleh WAGA AFRIAN EFENDI

KORELASI ANTARA KESEIMBANGAN DAN KOORDINASI MATA KAKI TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLE PADA PERMAINAN SEPAKBOLA MINI

BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan, dari permainan yang primitive dan sederhana sampai menjadi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuda Muhammad Awaludin, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan olahraga sekarang ini semakin berkembang pesat sesuai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis, temuan temuan yang berkaitan dengan perbandingan ketepatan menendang bola ke

Transkripsi:

SURVEI TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMP NEGERI 1 PANGGANG GUNUNGKIDUL A SURVEY OF THE FOOTBALL PLAYING SKILLS OF THE STUDENTS PARTICIPATING IN THE EXTRACURRICULAR FOOTBALL AT SMP NEGERI 1 PANGGANG, GUNUNGKIDUL Oleh Email : Nugraha Wisnu Mahardika : Nugrahawisnumahardika@gmail.com Abstrak Tingkat keterampilan dasar bermain sepakbola peserta ekstrakurikuler sepakbola SMP Negeri 1 Panggang Gunungkidul masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat keterampilan bermain sepakbola siswa peserta ekstrakurikuler sepakbola SMP Negeri 1 Panggang Gunungkidul. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Metode yang digunakan adalah survei dengan teknik pengambilan data menggunakan tes dan pengukuran. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri 1 Panggang Gunungkidul yang mengikuti ekstrakurikuler sepakbola yang berjumlah 45 siswa. Instrumen yang digunakan untuk mengukur keterampilan bermain sepakbola yaitu tes pengembangan kecakapan David Lee (Subagyo Irianto, 2010). Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif yang dituangkan dalam bentuk persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat keterampilan bermain sepakbola peserta ekstrakurikuler sepakbola SMP Negeri 1 Panggang Gunungkidul berada pada kategori kurang sekali dengan persentase sebesar 26,67% (12 siswa), kategori kurang 17,78% (8 siswa), kategori cukup 33,33% (15 siswa), kategori baik 22,22% (10 siswa), dan kategori baik sekali 0% (0 siswa). Kata kunci: tingkat keterampilan, bermain sepakbola Abstract The level of the basic football playing skills of the participants of the extracurricular football at SMP Negeri 1 Panggang Gunungkidul are still low. This study aims to investigate the level of the football playing skills of the participants of the extracurricular football at SMP Negeri 1 Panggang Gunungkidul. This was a quantitative descriptive study. The method was a survey in which the data were collected by tests and measurement. The research subjects were all students of SMP Negeri 1 Panggang, Gunungkidul, participating in the extracurricular football with a total of 45 students. The instrument used to measure the football playing skills was the skill development test by David Lee (Subagyo Irianto, 2010). The data analysis technique was the quantitative descriptive analysis technique using percentages. The results of the study show that regarding the level of the football playing skills of the participants of the extracurricular football at SMP Negeri 1 Panggang, Gunungkidul, 26.67% (12 students) are very poor, 17.78% (8 students) are poor, 33.33% (15 students) are fair, 22.22% (10 students) are good, and 0% (0 student) is very good. Keywords: level of skills, football playing 1

PENDAHULUAN Permainan sepakbola didominasi oleh penguasaan bola passing cepat antar pemain. Permainan yang cepat biasanya didukung oleh kualitas passing yang baik karena dibutuhkan untuk membuat irama permainan dan penguasaan bola di lapangan. Seperti contoh pada tim sepakbola yang sudah profesional, tim sepakbola dapat menguasai bola sangat baik, aliran bola cepat, passing akurat, dribbling yang baik, shooting yang bagus, saling mendukung rekan satu tim, membuka ruang untuk pergerakan, kerjasama yang solid, dan juga skill individu yang dimiliki pemain membuat tim ini menjadi tim yang bagus. Pertahanan yang kuat, penjagaan lawan terhadap penyerang semakin ketat sehingga menyulitkan penyerang dalam menembus pertahanan lawan hanya dengan menggiring bola sendirian, maka sangat dibutuhkan dukungan pemain tanpa bola terhadap pemain yang sedang menguasai bola. Menurut Aip Syarifudin (1991: 148), dengan dikuasainya teknik dasar oleh seorang pemain, maka pemain dapat mengembangkannya sendiri dalam usaha meningkatkan keterampilan yang lebih tinggi. Seorang pemain sepakbola harus memiliki keterampilan dasar sepakbola seseorang dapat dilihat dari teknik-teknik dasar yang dikuasai. Keterampilan dasar sepakbola adalah keterampilan yang menunjukkan tingkat kemahiran dan derajat keberasilan yang konsisten untuk mencapai tujuan dengan efektif dan efisien dalam bermain sepakbola. Tiap-tiap cabang olahraga mempunyai sifat tertentu dan pesertanya harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Seseorang pemain sepakbola harus memiliki dan menguasai teknik bermain yang baik terutama teknik dengan bola, yang diperlukan saat menyerang dan menguasai bola. Peningkatan kecakapan bermain sepakbola, kemampuan dasar erat sekali hubunganya dengan kemampuan koordinasi gerak fisik dan mental. Kemampuan dasar bermain sepakbola dapat dikembangkan melalui pelatihan yang rutin. Agar dapat mencapai prestasi yang optimal dibutuhkan pula dukungan peningkatan fisik serta bakat pemain. Menurut Sukatamsi (1998: 29), di dalam latihan untuk menguasai kemampuan dasar dapat dilakukan tanpa bersama teman, misalnya dengan menggunakan dinding untuk memantulkan bola, atau dengan bola digantung. Menurut Abdul Rohim (2008: 7) untuk menjadi pemain sepakbola yang baik tentu saja harus mengetahui teknik-teknik bermain sepakbola yang terdiri atas: (a) teknik dasar menendang bola, (b) teknik dasar menghentikan bola, (c) teknik dasar menggiring bola, (d) teknik dasar menyundul bola, (e) teknik dasar lemparan ke dalam. Demi mendukung adanya bakat-bakat sepakbola yang ada di suatu daerah, salah satunya dapat disalurkan dengan diadakannya ekstrakurikuler sepakbola. Kegiatan ekstrakurikuler bertujuan untuk menambah wawasan dan kemampuan siswa menurut kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti oleh siswa. Sehingga siswa yang mengikuti ekstrakurikuler sepakbola dapat menambah pengetahuan dan kemampuan siswa dalam bermain sepakbola. Ekstrakurikuler di SMP Negeri 1 Panggang Gunungkidul sangatlah beragam, salah satunya sepakbola. Siswa yang mengikuti ekstrakurikuler sepakbola berjumlah 45 siswa. Ekstrakurikuler sepakbola SMP Negeri 1 Panggang Gunungkidul dilaksanakan di lapangan Kopertis berada tepat di sebelah sekolah, dan dilakukan dalam seminggu sekali, yaitu pada hari Rabu, dimulai pukul 15.00 dan selesai pukul 16.30 WIB. Ekstrakurikuler dilatih oleh pelatih sepakbola, yaitu Bapak Dwi, S.Pd. 2

Masih banyak siswa hanya sekedar datang untuk melengkapi presensi, siswa ada juga yang mempunyai semangat yang bagus. Sewaktu pelaksanaan ekstrakurikuler pelatih kurang memberikan variasi dalam latihan, setiap latihan pelatih hanya memberikan pemanasan dan dilanjutkan dengan game. Pelatih kurang memberikan pengetahuan tentang kemampuan dasar bermain sepakbola dengan benar kepada siswanya, masih banyak siswa yang melakukan gerakan yang salah, seperti: melakukan dribbling dengan ujung kaki, saat menggiring bola jarak kaki dengan bola terlalu jauh sehingga mudah dirampas oleh lawan, dan menghentikan bola dengan cara diinjak. Setiap individu mempunyai tingkatan teknik yang berbeda-beda, ada yang baik ada pula yang kurang baik. Untuk dapat bermain sepakbola yang baik, siswa harus menguasai teknik-teknik dasar sepakbola dengan benar. Melihat kenyataan di atas peneliti melihat adanya permasalahan dalam pembinaan sepakbola di SMP Negeri 1 Panggang Gunungkidul, yaitu latihan yang kurang bervariatif, metode yang digunakan oleh pelatih dan kurang optimal. Latihan hanya diperbanyak pada game, tanpa adanya penekanan latihan teknik. Selain itu berbagai macam kendala yang kurang mendukung kegiatan ekstrakurikuler di SMP Negeri 1 Panggang Gunungkidul. Salah satunya adalah kurangnya alat dan fasilitas dalam menunjang keberhasilan ekstrakurikuler sepakbola di SMP Negeri 1 Panggang Gunungkidul. Alat dan fasilitas merupakan hal yang juga perlu mendapatkan perhatian dari pihak sekolah. Dengan tersedianya alat dan fasilitas yang cukup serta kondisi alat dan fasilitas yang baik akan menjadikan pembelajaran lebih efektif. Seperti pengadaan rompi bola, penambahan bola sepak, cone/kerucut, dan lain sebagainya akan menunjang kegiatan ekstrakurikuler sepakbola di SMP Negeri 1 Panggang Gunungkidul. Fasilitas yang ada meliputi; jumlah cone/kerucut hanya ada sekitar 10 buah cone, dan 12 pecah, rompi pemain hanya tinggal 6 buah rompi. Bola yang dimiliki hanya 6 buah bola, padahal siswa yang berlatih cukup banyak, tentunya latihan jadi kurang efektif, ukuran bola menggunakan ukuran 4, kondisi lapangan sudah cukup baik tetapi masih ada beberapa lubang dan juga masih ada beberapa kerikil di sekitar pinggir lapangan dan masih kurangnya perawatan rumput lapangan yang terlalu tinggi. Oleh karena itu perlu diadakan penelitian untuk mengetahui kemampuan dasar sepakbola siswa yang mengikuti ekstrakurikuler sepakbola di SMP Negeri 1 Panggang Gunungkidul. Diharapkan dengan adanya penelitian tentang kemampuan dasar sepakbola, dapat dibuat program untuk lebih meningkatkan kemampuan dasar sepakbola bagi siswa yang mengikuti kegiatan ekstrkurikuler. Sehingga dapat meningkatkan prestasi dalam bidang olahraga khususnya sepakbola di SMP Negeri Gunungkidul. 1 Panggang Berdasarkan latar belakang di atas penelitian ini berjudul Survei Tingkat Keterampilan Bermain Sepakbola Ekstrakurikuler Sepakbola SMP Negeri 1 Panggang Gunungkidul. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan deskritif kuantitatif yang menggunakan metode survei dan teknik pengumpulan datanya menggunakan tes dan pengukuran, sehingga memberikan gambaran mengenai apa yang akan diteliti berupa angka-angka dan diukur secara pasti. Menurut Suharsimi Arikunto 3

(1998: 243), menyatakan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian non hipotesis, sehingga langkah penelitian tidak merumuskan hipotesis. Metode survei adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari kekurangankekurangan secara faktual (Suharsimi Arikunto, 2006: 56). Definisi Operasional Variabel Variabel dalam penelitian ini, yaitu tingkat keterampilan dasar bermain sepakbola peserta ekstrakurikuler sepakbola di SMP Negeri 1 Panggang Gunungkidul. Keterampilan dasar bermain sepakbola adalah keterampilan yang menunjukkan tingkat kemahiran dan derajat keberhasilan bagi peserta ekstrakurikuler SMP Negeri 1 Panggang Gunungkidul yang konsisten untuk mencapai tujuan dengan efektif dan efesien dalam bermain sepakbola yang diukur dengan tes potensi keterampilan dasar bermain sepakbola dari tes pengembangan kecakapan David Lee oleh Subagyo Irianto (2010). Secara operasional keterampilan bermain sepakbola adalah waktu yang ditempuh atau dibutuhkan untuk melakukan kontrol bola udara (jugling), dribbling/ menggiring bola zig-zag, keeping, passing bola rendah, passing bola melambung, dribbling lurus cepat, dan mengontrol bola rendah/stoping. Sedang batasan operasionalnya adalah angka atau nilai yang diperoleh seseorang setelah melakukan tes sebanyak 2 kali dengan memasukkan hasil tes dan mengelompokkan ke dalam norma yang ditentukan. Waktu yang dicatat dalam satuan detik, dan diambil waktu terbaik dalam melakukan tes tersebut. Subjek Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 130), populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Subjek yang digunakan adalah seluruh siswa SMP Negeri 1 Panggang Gunungkidul yang mengikuti ekstrakurikuler sepakbola yang berjumlah 45 siswa putra. Data dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 1. Daftar Jumlah Peserta Ekstrakurikuler Sepakbola di SMP Negeri 1 Panggang Gunungkidul Subjek Kelas Jumlah Peserta VII 21 Ekstrakurikuler VIII 24 Total 45 Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 149), instrumen penelitian adalah alat dan fasilitas yang digunakan pada waktu penelitian dengan menggunakan suatu metode. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah Tes Pengembangan Kecakapan David Lee (Subagyo Irianto, 2010). Validitas concurrent=0.484 dan Reliabilitas= 0.942. Gambar dan ukuran arena tes sebagai berikut: Gambar 7. Tes Pengembangan Kecakapan David Lee (Subagyo Irianto, 2010) Skala penilaian untuk mengetahui tingkat kecakapan bermain sepakbola bagi siswa KU 14-15 tahun sebagai berikut: 4

Persentase Survei Tingkat Keterampilan...(Nugraha Wisnu Mahardika) Tabel 2. Skala Penilaian Keterampilan Bermain Sepakbola No Skala Penilaian Waktu Tempuh A Sangat baik < 34,81 detik B Baik 40,78 34,81 C Cukup 46,76 40,79 D Kurang 52,73 46,77 E Kurang Sekali > 52,73 detik (Sumber: Subagyo Irianto, 2010: 152-156) Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan metode survei dengan tes dengan pengukuran. Tes dan pengukuran dilakukan dua kali. Pelaksanaan tes dilakukan dua kali, kemudian diambil hasil yang terbaik. Dalam pengambilan data ini testi melakukan tes berangkaian dengan satu kali melakukan secara bergantian, setelah semua selesai dilakukan lagi untuk tes yang kedua dimulai dari nomor awal lagi. Teknik Analisis Data Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif kuantitatif dengan persentase. Perhitungan dalam analisis data menghasilkan persentase pencapaian yang selanjutnya diinterperstasikan dengan kalimat. Menurut Anas Sudijono (2009: 43) rumus yang digunakan untuk mencari persentase adalah sebagai berikut: Keterangan: F P = X 100 % N P : Angka Persentase F : Frekuensi N : Jumlah Responden (anak) (Sumber: Anas Sudijono (2009: 43) HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penghitungan data tingkat keterampilan bermain sepakbola peserta ekstrakurikuler sepakbola SMP Negeri 1 Panggang Gunungkidul menghasilkan rerata sebesar 47,62, median = 45,97, modus = 38.82, dan standar deviasi = 7,55. Nilai terkecil yang diperoleh sebesar 38,81 dan nilai terbesar sebesar 63,12. Apabila ditampilkan dalam bentuk grafik, maka data tingkat keterampilan bermain sepakbola peserta ekstrakurikuler sepakbola SMP Negeri 1 Panggang Gunungkidul tampak pada gambar 2 sebagai berikut: 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 0% (0 siswa) Sangat baik Keterampilan Bermain Sepakbola 33,33% 22,22% (15 siswa) 26,67% 17,78% (8(12 siswa) (10 siswa) siswa) Baik Cukup Kurang Kurang Sekali Kategori Gambar 2. Grafik Tingkat Keterampilan Bermain Sepakbola Peserta Ekstrakurikuler Sepakbola SMP Negeri 1 Panggang Gunungkidul Berdasarkan grafik di atas, terlihat bahwa tingkat keterampilan bermain sepakbola peserta ekstrakurikuler sepakbola SMP Negeri 1 Panggang Gunungkidul berada pada kategori kurang sekali dengan persentase sebesar 26,67% (12 siswa), masuk dalam kategori kurang dengan persentase sebesar 17,78% (8 siswa), masuk dalam kategori cukup dengan persentase 33,33% (15 siswa), masuk dalam kategori baik dengan persentase sebesar 22,22% (10 siswa) dan masuk dalam kategori baik sekali dengan persentase 0% (0 siswa). Sedangkan berdasarkan nilai rata-rata, yaitu sebesar 5

47,62, tingkat keterampilan bermain sepakbola peserta ekstrakurikuler sepakbola SMP Negeri 1 Panggang Gunungkidul pada kategori kurang. Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keterampilan bermain sepakbola peserta ekstrakurikuler sepakbola SMP Negeri 1 Panggang Gunungkidul. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan tingkat keterampilan bermain sepakbola peserta ekstrakurikuler sepakbola SMP Negeri 1 Panggang Gunungkidul berada pada kategori kurang. Keterampilan dalam melakukan suatu olahraga tertentu tidak bisa didapatkan dengan mudah. Perlu dilakukan latihan yang terus menerus dan berkesinambungan agar seseorang dapat menguasai pola gerak olahraga tertentu yang terkoordinasi, terorganisir, dan terpadu. Selain itu hasil yang diperoleh dalam melakukan keterampilan olahraga harus maksimal dengan pengeluaran energi dan waktu yang minimal. Menurut Schmidt yang dikutip oleh Amung Ma mun dan Yudha M. Saputra (2000: 61) keterampilan merupakan kemampuan untuk membuat hasil akhir dengan kepastian maksimum dan pengeluaran energi dan waktu yang minimum. Sepakbola merupakan permainan beregu di mana setiap regu terdiri dari 11 pemain dan salah satunya adalah penjaga gawang (Sucipto dkk, 2000: 7). Permainan ini dilakukan di atas lapangan rumput yang rata, berbentuk persegi panjang yang panjangnya 100 meter sampai 110 meter dan lebarnya 64 meter sampai 75 meter. Saat ini sepakbola merupakan salah satu sportainment yang menyebar secara meluas tidak hanya di Indonesia tapi juga di seluruh dunia. Melalui pertandingan sepakbola seseorang dapat mempelajari banyak hal, di antaranya yaitu dengan mengamati para pemain, para pendukung, wasit, pelatih dan banyak lagi, dapat memberikan latihan akan sedikit dinamika yang ada dalam dunia olahraga secara luas dan dunia sepakbola secara khusus. Selama ini latihan di siswa peserta ekstrakurikuler SMP Negeri 1 Panggang Gunungkidul satu kali dalam satu minggu. Ketika kegiatan latihan sepakbola berlangsung, pelatih/guru kurang memperhatikan jenis latihan khususnya untuk meningkatkan keterampilan bermain sepakbola atlet. Pelatih/guru lebih meningkatkan latihan fisik ketimbang memberi materi untuk latihan teknik sepakbola atlet atau siswa. Latihan untuk meningkatkan teknik sepakbola atlet atau siswa harus seimbang dengan latihan fisik atlet. Adanya keseimbangan dalam materi latihan, maka dalam pencapaian prestasi akan lebih maksimal. Kemampuan teknik dasar dalam sepakbola adalah kesanggupan dan kemampuan untuk melakukan gerakangerakan mendasar atau teknik dasar dalam permainan sepakbola secara efektif dan efisien baik gerakan yang dilakukan tanpa bola maupun dengan bola. Untuk bermain sepakbola dengan baik pemain dibekali dengan keterampilan gerak dasar atau teknik dasar yang baik. Pemain yang memiliki teknik dasar yang baik cenderung dapat bermain sepakbola dengan baik pula. Pemain harus menguasai teknik dasar bermain sepakbola agar dapat bermain dengan baik. Teknik dasar tersebut di antaranya menggiring, menendang dan mengontrol bola. Pemain yang terampil dalam menendang bola akan lebih efisien dan efektif dalam melakukan tendangan untuk memberikan operan kepada teman. Untuk dapat melakukan gerakan menendang bola dengan terampil, 6

dibutuhkan latihan teknik menendang dengan benar dan juga dibutuhkan kondisis fisik yang baik pula. Seorang pemain sepakbola tanpa didukung dengan kemampuan fisik yang baik, kemungkinan keterampilan yang dimiliki tidak akan berkembang dengan pesat. Agar para peserta ekstrakurikuler SMP Negeri 1 Panggang Gunungkidul mempunyai kemampuan dasar bermain sepakbola yang semakin baik, selain diajarkan oleh guru/ pelatih maka, hendaknya diberikan himbauan kepada para siswa agar melakukan latihan tambahan diluar latihan rutin di sekolah. Latihan ini bisa dilakukan sendiri maupun dengan teman, tetapi akan lebih baik dilakukan dengan teman karena dapat meningkatkan kemampuan dengan lebih baik dan saling mengevaluasi Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data, deskripsi, pengujian hasil penelitian, dan pembahasan, dapat diambil kesimpulan bahwa tingkat keterampilan bermain sepakbola peserta ekstrakurikuler sepakbola SMP Negeri 1 Panggang Gunungkidul berada pada kategori kurang sekali dengan persentase sebesar 26,67% (12 siswa), kategori kurang 17,78% (8 siswa), kategori cukup 33,33% (15 siswa), kategori baik 22,22% (10 siswa), dan kategori baik sekali 0% (0 siswa). dari segi kedisiplinan latihan dan asupan makanan agar semakin mendukung keterampilan bermain sepakbola bagi yang kurang. 3. Bagi peneliti selanjutnya agar mengadakan penelitian tentang keterampilan bermain sepakbola lebih menyeluruh dengan menambah variabel penelitian yang lebih kompleks. DAFTAR PUSTAKA Abdul Rohim. (2008). Bermain Sepakbola. Semarang: CV. Aneka Ilmu. Aip Syarifudin. (1991). Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta. Depdikbud. Anas Sudjiono. (2009). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Perseda. Subagyo Irianto. (2010). Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Tes Kecakapan David Lee untuk Sekolah Sepakbola (SSB) Kelompok Umur 14-15 Tahun. Tesis. Yogyakarta: FIK UNY. Sucipto, dkk. (2000). Sepakbola. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan dan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Sukatamsi. (1998). Teknik Dasar Bermain Sepakbola. Surabaya: Tiga Serangkai. Saran Berdasarkan kesimpulan penelitian di atas, ada beberapa saran yang dapat disampaikan, yaitu: 1. Bagi pelatih hendaknya memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi keterampilan bermain sepakbola. 2. Bagi siswa hendaknya melakukan latihan di luar jadwal latihan rutin dan menjaga 7