PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

dokumen-dokumen yang mirip
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN OKTOBER 2011 KOTA PEKANBARU MENGALAMI INFLASI 0,54 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN PROVINSI RIAU

SELAMA BULAN MARET 2010 KOTA PEKANBARU MENGALAMI DEFLASI SEBESAR 0,34 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN JULI 2011 KOTA PEKANBARU MENGALAMI INFLASI 0,91 PERSEN

BADAN PUSAT STATISTIK PROPINSI KEPRI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA TANJUNGPINANG BULAN APRIL 2011 DEFLASI 0,38 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA BATAM

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BULAN DESEMBER 2009 KOTA PEKANBARU MENGALAMI DEFLASI SEBESAR 0,10 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BULAN MEI 2010 KOTA PEKANBARU MENGALAMI INFLASI SEBESAR 0,29 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA YOGYAKARTA BULAN MEI 2007 INFLASI SEBESAR 0,07 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BULAN JUNI 2010 KOTA PEKANBARU MENGALAMI INFLASI SEBESAR 1,29 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

2008 No

LAPORAN PERKEMBANGAN HARGA : JANUARI 2008

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BERITA RESMI STATISTIK

2007 No

2008 No

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI) APRIL 2016, PROVINSI RIAU DEFLASI 1,10 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN PROVINSI RIAU

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA YOGYAKARTA BULAN JUNI 2007 INFLASI SEBESAR 0,08 PERSEN

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA BATAM BULAN NOPEMBER 2009 DEFLASI 0,20 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI) JULI 2017, PROVINSI RIAU INFLASI 0,48 PERSEN

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Kota Ternate

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI JAWA TENGAH BULAN DESEMBER 2013 INFLASI 0,25 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI GABUNGAN 2 KOTA IHK DI KEPULAUAN RIAU SEPTEMBER 2016 INFLASI 0,32 PERSEN

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BULAN DESEMBER 2014 INFLASI 4,53 PERSEN

BERITA RESMI STATISTIK

APRIL 2008 KOTA KUPANG INFLASI 0,43 %

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA PANGKALPINANG

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI GABUNGAN 2 KOTA IHK DI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2015 DEFLASI 0,50 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI JAWA TENGAH BULAN MARET 2013 INFLASI 0,92 PERSEN

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA TANJUNGPINANG BULAN NOPEMBER 2009 DEFLASI 0,28 PERSEN

KOTA BANDAR LAMPUNG BULAN MARET 2016 INFLASI SEBESAR 0,49 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI) SEPTEMBER 2015, PROVINSI RIAU DEFLASI 0,38 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI) NOVEMBER 2015, PROVINSI RIAU INFLASI 0,32 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI) AGUSTUS 2017, PROVINSI RIAU INFLASI 0,24 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN PROVINSI RIAU

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI OKTOBER 2016 KOTA PADANGSIDIMPUAN INFLASI SEBESAR 0,50 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI JAWA TENGAH BULAN MARET 2012 INFLASI 0,22 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI) OKTOBER 2016, PROVINSI RIAU INFLASI SEBESAR 0,63 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI GABUNGAN 2 KOTA IHK DI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2016 DEFLASI 0,28 PERSEN

KOTA BANDAR LAMPUNG BULAN MEI 2016 INFLASI SEBESAR 0,06 PERSEN MEI 2016 INFLASI SEBESAR 0,06 PERSEN (IHK TAHUN DASAR 2012=100)

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI) JUNI 2015, PROVINSI RIAU INFLASI 0,70 PERSEN

2007 No

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BULAN APRIL 2017 DEFLASI 0,42 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI 2016 BULUKUMBA INFLASI SEBESAR 0,59 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI JAWA TENGAH BULAN JUNI 2013 INFLASI 0,96 PERSEN

Transkripsi:

BADAN PUSAT STATISTIK No. 18/04/Th. X, 2 April 2007 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI MARET 2007 INFLASI SEBESAR 0,24 PERSEN Pada bulan 2007 terjadi inflasi 0,24 persen. Dari 45 kota tercatat 36 kota mengalami inflasi dan 9 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sibolga 1,91 persen dan inflasi terendah di Ternate 0,04 persen. Sedangkan deflasi terbesar terjadi di Batam 0,50 persen, dan deflasi terkecil di Tegal 0,01 persen. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada semua kelompok barang dan jasa sebagai berikut : kelompok bahan makanan 0,16 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau 0,36 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar 0,29 persen, kelompok sandang 0,41 persen, kelompok kesehatan 0,20 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,03 persen, dan kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan 0,09 persen. Laju inflasi tahun kalender (Januari - ) 2007 sebesar 1,91 persen, sedangkan laju inflasi year on year ( 2007 terhadap 2006) sebesar 6,52 persen. Inflasi komponen inti pada bulan 2007 sebesar 0,17 persen, laju inflasi komponen inti tahun kalender (Januari - ) 2007 sebesar 1,48 persen, sedangkan laju inflasi komponen inti year on year ( 2007 terhadap 2006) sebesar 5,87 persen. Berdasarkan hasil pemantauan BPS di 45 kota pada bulan 2007 terjadi inflasi 0,24 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen () dari 148,32 pada bulan Februari 2007 menjadi 148,67 pada bulan 2007. Laju inflasi tahun kalender (Januari - ) 2007 sebesar 1,91 persen, sedangkan laju inflasi year on year ( 2007 terhadap 2006) adalah 6,52 persen. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada semua kelompok barang dan jasa sebagai berikut : kelompok bahan makanan 0,16 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau 0,36 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar 0,29 persen, kelompok sandang 0,41 persen, kelompok kesehatan 0,20 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,03 persen, dan kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan 0,09 persen. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga selama bulan 2007 antara lain: daging ayam ras, cabe merah, nangka muda, pisang, rokok kretek filter, tarif kontrak rumah, emas perhiasan, ikan segar, buncis, kacang panjang, jeruk, melon, pepaya, cabe rawit, minyak goreng, kue basah, mie, nasi beserta lauk, rokok kretek, cat tembok, semen, tarif sewa rumah dan bensin. Berita Resmi Statistik No. 18/04/Th. X, 2 April 2007 1

Komoditas yang mengalami penurunan harga adalah: tomat sayur, beras, telur ayam ras, kentang, bayam, wortel, semangka, tomat buah, bawang merah dan minyak tanah. Pada bulan 2007 kelompok-kelompok komoditi memberikan andil/sumbangan inflasi adalah sebagai berikut : kelompok bahan makanan 0,05 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,07 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar 0,07 persen; kelompok sandang 0,02 persen; kelompok kesehatan 0,01 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,00 persen; dan kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan 0,02 persen. Tabel 1 Laju Inflasi Gabungan 45 Kota, 2007, Tahun Kalender 2007 dan 2007 Terhadap 2006 menurut Kelompok Pengeluaran (2002 = 100) Kelompok Pengeluaran 2006 Desember 2006 2007 Inflasi bulan 2007 *) Laju Inflasi tahun Kalender 2007 **) Inflasi Tahun ke tahun ***) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) U m u m 139,57 145,89 148,67 0,24 1,91 6,52 1 Bahan Makanan 132,37 142,92 148,22 0,16 3,71 11,97 2 Makanan Jadi, minuman, Rokok dan Tembakau 134,44 139,93 142,58 0,36 1,89 6,05 3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar 143,79 148,34 151,03 0,29 1,81 5,04 4 Sandang 123,16 129,50 130,43 0,41 0,72 5,90 5 Kesehatan 122,22 127,03 128,79 0,20 1,39 5,38 6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga 136,64 147,70 148,23 0,03 0,36 8,48 7 Transpor dan Komunikasi dan Jasa Keuangan 165,77 167,06 167,42 0,09 0,22 1,00 *) Persentase perubahan bulan 2007 terhadap bulan sebelumnya. **) Persentase perubahan bulan 2007 terhadap bulan Desember 2006 ***) Persentase perubahan bulan 2007 terhadap bulan 2006. Tabel 2 Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Nasional 2007 (persen) Kelompok Pengeluaran Andil Inflasi (%) (1) (2) UMUM 0,24 1. Bahan Makanan 0,05 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 0,07 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar 0,07 4. Sandang 0,02 5. Kesehatan 0,01 6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 0,00 7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 0,02 2 Berita Resmi Statistik No. 18/04/Th. X, 2 April 2007

Gambar 1 Perkembangan 45 Kota (2002 =100) 2006-2007 170 160 150 INDEKS 140 130 120 110 '06 April'06 Mei'06 Juni'06 Juli'06 Agust'06 Sept'06 Okt'06 Nov'06 Des'06 Jan'07 Feb'07 '07 umum bhn makanan makanan jadi perumahan sandang kesehatan pendidikan transpor Gambar 2 Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Nasional 2007 0,30 0,25 PERSEN 0,20 0,15 0,10 1 2 3 4 5 6 7 0,05 0,00 Umum 1. Bhn.makanan 2. Makanan jadi 3. Perumahan 4. Sandang 5. Kesehatan 6. Pendidikan 7. Transpor Berita Resmi Statistik No. 18/04/Th. X, 2 April 2007 3

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1. Bahan Makanan Kelompok bahan makanan pada bulan 2007 mengalami inflasi 0,16 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 147,99 pada Februari 2007 menjadi 148,22 pada 2007. Dari 11 sub kelompok dalam kelompok ini 7 sub kelompok mengalami inflasi dan 4 sub kelompok mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok daging dan hasil-hasilnya 4,17 persen dan inflasi terendah pada sub kelompok ikan diawetkan 0,36 persen. Sedangkan deflasi terbesar terjadi pada sub kelompok sayur-sayuran 3,60 persen dan deflasi terkecil pada sub kelompok ikan segar 0,19 persen. Kelompok ini pada 2007 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,05 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain: daging ayam ras 0,10 persen; cabe merah 0,04 persen; nangka muda dan pisang masing-masing 0,02 persen; ikan segar, buncis, kacang panjang, jeruk, melon, pepaya, cabe rawit dan minyak goreng masing-masing 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi adalah: tomat sayur 0,06 persen; beras, telur ayam ras dan kentang masing-masing 0,04 persen; bayam, wortel, semangka, tomat buah dan bawang merah masing-masing 0,01 persen. 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Kelompok ini pada 2007 mengalami kenaikan indeks dari 142,07 pada Februari 2007 menjadi 142,58 pada 2007 atau terjadi inflasi 0,36 persen. Semua sub kelompok yang ada dalam kelompok ini mengalami inflasi, masing-masing yaitu : sub kelompok makanan jadi 0,30 persen, sub kelompok minuman yang tidak beralkohol 0,23 persen dan sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol 0,55 persen. Kelompok ini pada 2007 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,07 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah : rokok kretek filter 0,02 persen; kue basah, mie, nasi beserta lauk dan rokok kretek masing-masing 0,01 persen. 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar Kelompok ini pada 2007 mengalami inflasi sebesar 0,29 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 150,60 pada bulan Februari 2007 menjadi 151,03 pada 2007. Dari empat sub kelompok yang ada dalam kelompok ini tiga sub kelompok mengalami inflasi, dan satu sub kelompok mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok biaya tempat tinggal 0,48 persen dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok penyelenggaraan rumahtangga 0,30 persen. Sedangkan sub kelompok bahan bakar penerangan dan air mengalami deflasi 0,05 persen. Pada 2007 secara keseluruhan kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,07 persen. Jenis barang dan jasa yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain: tarif kontrak rumah 0,02 persen; cat tembok, semen dan tarif sewa rumah masing-masing 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi adalah minyak tanah 0,01 persen. 4. Sandang Kelompok sandang pada 2007 mengalami inflasi 0,41 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 129,90 pada Februari 2007 menjadi 130,43 pada 2007. 4 Berita Resmi Statistik No. 18/04/Th. X, 2 April 2007

Dari empat sub kelompok dalam kelompok ini tiga sub kelompok mengalami inflasi dan satu sub kelompok mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok barang pribadi dan sandang lain 1,34 persen dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok sandang laki-laki 0,06 persen. Sedangkan sub kelompok sandang wanita mengalami deflasi 0,02 persen. Kelompok ini pada 2007 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil inflasi 0,02 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah : emas perhiasan 0,02 persen. 5. Kesehatan Kelompok kesehatan pada 2007 mengalami inflasi 0,20 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 128,53 pada bulan Februari 2007 menjadi 128,79 pada 2007. Semua sub kelompok dalam kelompok ini mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok obat-obatan 0,25 persen dan inflasi terendah pada sub kelompok jasa perawatan jasmani 0,10 persen. Kelompok ini pada 2007 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil inflasi 0,01 persen. 6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga mengalami kenaikan indeks dari 148,19 pada Februari 2007 menjadi 148,23 pada 2007, atau terjadi inflasi sebesar 0,03 persen. Dari lima sub kelompok yang ada dalam kelompok ini empat sub kelompok mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok kursus-kursus/pelatihan 0,30 persen dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok rekreasi 0,01 persen. Sedangkan sub kelompok pendidikan relatif stabil 0,00 persen. Kelompok ini pada 2007 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil inflasi yang tidak signifikan 0,00 persen. 7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada 2007 mengalami inflasi 0,09 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 167,27 pada Februari 2007 menjadi 167,42 pada 2007. Dari empat sub kelompok dalam kelompok ini tiga sub kelompok mengalami inflasi dan satu sub kelompok relatif stabil. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok sarana dan penunjang transpor sebesar 0,12 persen dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok komunikasi dan pengiriman 0,05 persen. Sedangkan sub kelompok jasa keuangan relatif stabil 0,00 persen. Secara keseluruhan kelompok ini pada 2007 memberikan sumbangan/andil inflasi 0,02 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah bensin 0,01 persen. Berita Resmi Statistik No. 18/04/Th. X, 2 April 2007 5

PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN Laju inflasi tahun kalender sampai dengan 2007 sebesar 1,91 persen. Sedangkan laju inflasi pada periode yang sama tahun kalender 2005 dan 2006 masing-masing sebesar 3,19 persen dan 1,98 persen. Besarnya laju inflasi year on year untuk 2007 terhadap 2006 sebesar 6,52 persen. Sedangkan laju inflasi year on year untuk 2005 terhadap 2004 sebesar 8,81 persen dan 2006 terhadap 2005 sebesar 15,74 persen. Tabel 3 Perbandingan Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Year on Year 2005-2007 Inflasi 2005 2006 2007 (1) (2) (3) (4) 1. 1,91 0,03 0,24 2. Januari (Tahun Kalender) 3.19 1.98 1,91 3. terhadap (year on year) (tahun n) (tahun n-1) 8,81 15,74 6,52 Gambar 3 Perbandingan Inflasi Tahun Kalender, 2005-2007 4 INFLASI (%) 3 2 1 0 Jan Jan-Feb Jan-Mrt 2005 2006 2007 Gabar 4 Perbandingan Inflasi Year On Year, 2005-2007 20 INFLASI (%) 15 10 5 0 Jan-Jan Feb-Feb Mar-Mar 2005 thd 2004 2006 thd 2005 2007 thd 2006 6 Berita Resmi Statistik No. 18/04/Th. X, 2 April 2007

PERBANDINGAN ANTAR KOTA Pada bulan 2007 terjadi inflasi 0,24 persen. Dari 45 kota tercatat 36 kota mengalami inflasi dan 9 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sibolga 1,91 persen dan inflasi terendah di Ternate 0,04 persen. Sedangkan deflasi terbesar terjadi di Batam 0,50 persen, dan deflasi terkecil di Tegal 0,01 persen. Perbandingan antar Kota di Pulau Sumatera Pada bulan 2007 kota-kota di wilayah pulau Sumatera yang berjumlah 14 kota, 12 kota mengalami inflasi dan 2 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sibolga 1,91 persen dan inflasi terendah di Pekanbaru 0,13 persen. Sedangkan deflasi terjadi di Batam 0,50 persen dan Palembang 0,20 persen (lihat Tabel 4). Tabel 4 Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi 2007 Kota-kota di Pulau Sumatera dengan Nasional (2002=100) K O T A 2007 Inflasi (%) (1) (2) (3) 1 Lhokseumawe 154,74 1,64 2 Banda Aceh 188,75 0,78 3 Padang Sidempuan 157,80 0,54 4 Sibolga 153,81 1,91 5 Pematang Siantar 148,79 0,66 6 Medan 156,67 0,09 7 Padang 155,45 1,22 8 Pekanbaru 157,57 0,13 9 Batam 134,40-0,50 10 Jambi 158,00 0,68 11 Palembang 158,33-0,20 12 Bengkulu 153,14 1,26 13 Bandar Lampung 149,84 0,24 14 Pangkal Pinang 154,41 0,71 Nasional 148,67 0,24 Perbandingan antar Kota di Pulau Jawa Pada bulan 2007 kota-kota di pulau Jawa yang berjumlah 14 kota, 10 kota di antaranya mengalami inflasi dan 4 kota menglami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tasikmalaya 1,10 persen dan inflasi terendah terjadi di Purwokerto 0,10 persen. Sedangkan deflasi terbesar terjadi di Surakarta 0,26 persen dan deflasi terkecil di Tegal 0,01 persen (lihat Tabel 5). Perbandingan antar kota di luar Pulau Jawa dan Sumatera Pada bulan 2007 dari kota-kota di wilayah ini yang berjumlah 17 kota, 14 kota mengalami inflasi dan 3 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Ambon 1,73 persen dan inflasi terendah terjadi di Ternate 0,04 persen. Sedangkan deflasi terbesar terjadi di Samarinda 0,14 persen dan deflasi terkecil di Pontianak 0,12 persen (lihat Tabel 6). Berita Resmi Statistik No. 18/04/Th. X, 2 April 2007 7

Tabel 5 Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi 2007 Kota-kota di Pulau Jawa dengan Nasional (2002=100) K O T A 2007 Inflasi (%) (1) (2) (3) 1 Jakarta 145,44 0,21 2 Tasikmalaya 158,98 1,10 3 Bandung 151,77 0,17 4 Cirebon 142,85 0,42 5 Purwokerto 144,89 0,10 6 Surakarta 137,43-0,26 7 Semarang 150,50 0,31 8 Tegal 147,33-0,01 9 Yogyakarta 153,78 0,42 10 Jember 146,53-0,14 11 Kediri 145,95 0,15 12 Malang 143,99 0,17 13 Surabaya 143,82-0,02 14 Serang/Cilegon 150,19 0,21 Nasional 148,67 0,24 Tabel 6 Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi 2007 Kota-kota di Luar Pulau Jawa dan Sumatera dengan Nasional (2002=100) K O T A 2007 Inflasi (%) (1) (2) (3) 1 Denpasar 139,88 0,25 2 Mataram 143,86 0,08 3 Kupang 160,72 0,51 4 Pontianak 144,34-0,12 5 Sampit 138,83-0,13 6 Palangkaraya 142,71 0,64 7 Banjarmasin 155,49 1,24 8 Balikpapan 151,95 0,24 9 Samarinda 148,73-0,14 10 Manado 146,30 0,74 11 Palu 153,78 0,24 12 Makassar 143,79 0,20 13 Kendari 160,76 0,31 14 Gorontalo 143,85 0,50 15 Ambon 138,32 1,73 16 Ternate 148,57 0,04 17 Jayapura 165,53 0,32 Nasional 148,67 0,24 8 Berita Resmi Statistik No. 18/04/Th. X, 2 April 2007

INFLASI KOMPONEN INTI MARET 2007 Inflasi komponen inti pada bulan 2007 sebesar 0,17 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 137,59 pada bulan Februari 2007 menjadi 137,83 pada bulan 2007. Sedangkan inflasi komponen yang harganya diatur pemerintah dan inflasi komponen bergejolak pada bulan 2007 masing-masing adalah 0,14 persen dan 0,47 persen (lihat Tabel 7). Inflasi komponen inti, komponen yang harganya diatur pemerintah, dan komponen bergejolak untuk tahun kalender (Januari-) 2007 masing-masing sebesar 1,48 persen, 1,03 persen dan 4,27 persen. Sedangkan inflasi year on year ( 2007 terhadap 2006) untuk ketiga komponen tersebut masing-masing adalah 5,87 persen, 2,40 persen dan 13,73 persen. (lihat Tabel 8). Tabel 7 Perkembangan Indeks dan Inflasi/Deflasi menurut Kelompok Komponen 2006-2007 Bulan Komponen Inti Komponen Yang Harganya Diatur Pemerintah Komponen Bergejolak Indeks Inflasi Indeks Inflasi Indeks Inflasi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 2006 130,19 0,28 176,73 0,33 134,81-1,11 April 130,61 0,32 177,00 0,15 133,58-0,91 Mei 131,18 0,44 177,40 0,23 134,07 0,37 Juni 131,59 0,31 177,73 0,19 135,64 1,17 Juli 132,07 0,36 177,90 0,10 137,11 1,08 Agustus 133,10 0,78 178,03 0,07 136,35-0,55 September 133,57 0,35 178,12 0,05 137,42 0,78 Oktober 134,53 0,72 178,38 0,15 140,42 2,18 November 134,94 0,30 178,62 0,13 141,38 0,68 Desember 135,82 0,65 179,13 0,29 147,04 4,00 Januari 2007 136,82 0,74 179,78 0,36 151,05 2,73 Februari 137,59 0,56 180,73 0,53 152,61 1,03 137,83 0,17 180,98 0,14 153,32 0,47 Tabel 8 Laju Inflasi 2007, Inflasi Tahun Kalender 2007 dan Inflasi Year on Year menurut Kelompok Komponen Komponen Des 2006 2006 2007 Inflasi 2007 Laju Inflasi Tahun Kalender 2007 Laju Inflasi Year on Year (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Umum 145,89 139,57 148,67 0,24 1,91 6,52 Inti 135,82 130,19 137,83 0,17 1,48 5,87 Harga Diatur Pemerintah 179,13 176,73 180,98 0,14 1,03 2,40 Bergejolak 147,04 134,81 153,32 0,47 4,27 13,73 Berita Resmi Statistik No. 18/04/Th. X, 2 April 2007 9

Dari tiga komponen inflasi tersebut masing-masing memberikan sumbangan terhadap inflasi nasional sebagai berikut: komponen inti memberikan sumbangan inflasi 0,10 persen, komponen yang harganya diatur pemerintah memberikan sumbangan inflasi 0,03 persen, dan komponen bergejolak memberikan sumbangan inflasi 0,11 persen (lihat Tabel 9). Tabel 9 Sumbangan Kelompok Komponen terhadap Inflasi Nasional 2007 (persen) Komponen Andil Inflasi (%) (1) (2) U m u m (Headline) 0,24 1 Inti 0,10 2 Yang Harganya Diatur Pemerintah 0,03 3 Bergejolak 0,11 10 Berita Resmi Statistik No. 18/04/Th. X, 2 April 2007