PERANAN SISTEM INOVASI DAERAH (SIDa) DALAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAH

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN INOVASI DAN DAYA SAING DAERAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAH DAERAH

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

GUBERNUR JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR TENTANG INOVASI DAERAH DI PROVINSI JAWA TENGAH

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN II)

MEWUJUDKAN PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN YANG SINERGIS ANTARA PUSAT DAN DAERAH MELALUI NSPK PENYELENGGARAAN URUSAN

Perencanaan dan Perjanjian Kerja

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Oleh: Drs. Hamdani, MM, M.Si, Ak, CA,CIPSAS Staf Ahli Mendagri Bidang Ekonomi dan Pembangunan

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN. roses pembangunan pada dasarnya merupakan proses yang berkesinambungan,

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

KOTA SURAKARTA PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (PPAS) TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN R P J M D K O T A S U R A B A Y A T A H U N I - 1

SURAKARTA KOTA BUDAYA, MANDIRI, MAJU, DAN SEJAHTERA.

Prakarsa Pengembangan Pariwisata Geopark Danau Toba

HUBUNGAN PEMERINTAH DAERAH, KECAMATAN DAN DESA. Bagian Pemerintahan Setda Kab. Lamongan

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

PENYUSUNAN PEDOMAN NOMENKLATUR BAPPEDA BERDASARKAN PP 18/2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH

Kebijakan Daerah harus disusun secara arif dan berkualitas:

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG

PERAN PEMERINTAH KOTA DALAM ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Kegiatan perencanaan dan penganggaran Pemerintah Daerah yang diatur

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2015

1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA TANGERANG SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Disampaikan oleh: TJAHJO KUMOLO

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan pembangunan nasional yang bertujuan untuk mendukung

PADA MUSRENBANG RPJMD PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN TJAHJO KUMOLO

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karawang Tahun merupakan tahap ketiga dari

ARAH KEBIJAKAN RENCANA INDUK KELITBANGAN OLEH KEPALA BALITBANG PROV. SUMBAR BUKITTINGGI, TANGGAL 25 APRIL 2018

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Blitar

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR BALI TANGGAL 25 MEI 2015 NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI BALI TAHUN 2016

RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2016 TEMA : MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS

Pemerintah Kabupaten Wakatobi

PERAN GUBERNUR SEBAGAI WAKIL PEMERINTAH PUSAT (BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH)

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERAN STRATEGIS KEMENTERIAN DALAM NEGERI DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN OTONOMI DAERAH MENUJU PENCAPAIAN GOOD GOVERNANCE

Kebijakan Pemerintah Daerah VII-2

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

ISI DAN URAIAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TASIKMALAYA TAHUN BAB I PENDAHULUAN

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

ANATOMI URUSAN PEMERINTAHAN

Bab I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Tahun Latar Belakang. B a b I P e n d a h u l u a n 1

BAB I PENDAHULUAN. Hal. I - 1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Bab II Perencanaan Kinerja

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang

RENCANA KERJA 2017 BAB I PENDAHULUAN

Bab I Pendahuluan. Pendahuluan

POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH DI PERDESAAN MELALUI PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (PTSP)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Page 1

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA DAN PERATURAN BERSAMA MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA DAN

PENGAWASAN & SINERGI PENGAWASAN TENAGA NUKLIR

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN III)

RENSTRA BADAN KETAHANAN PANGAN BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH RKPD PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2017 DAN INOVASI PROSES PENYUSUNAN DOKUMEN RKPD

RENSTRA DINAS KETAHANAN PANGAN BAB I PENDAHULUAN

WALI KOTA BONTANG PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

Oleh : DIREKTUR JENDERAL BINA ADMINISTRASI KEWILAYAHAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI

PERENCANAAN KINERJA BAB. A. Instrumen untuk mendukung pengelolaan kinerja

BAPPEDA Planning for a better Babel

PENATAAN KELEMBAGAAN URUSAN PANGAN

BAB II PERENCANAAN KINERJA

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH DALAM MENGHADAPI MEA 2015

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAPPEDA

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi,

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2018

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Transkripsi:

PERANAN SISTEM INOVASI DAERAH (SIDa) DALAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAH Gunarto LPPSP Semarang Focussed Group Discussion (FGD) Forum Kelitbangan Se-Wilayah Subosukowonosraten Sragen, 19 Oktober 2017 1

Pengantar Inovasi Daerah 1 2

Inovasi dalam UU No. 23 Tahun 2014 Majunya suatu bangsa sangat ditentukan oleh inovasi yang dilakukan bangsa tersebut. Untuk itu maka diperlukan adanya perlindungan terhadap kegiatan yang bersifat inovatif yang dilakukan oleh aparatur sipil negara di Daerah dalam memajukan Daerahnya. Perlu adanya upaya memacu kreativitas Daerah untuk meningkatkan daya saing Daerah. Untuk itu perlu adanya kriteria yang obyektif yang dapat dijadikan pegangan bagi pejabat Daerah untuk melakukan kegiatan yang bersifat inovatif. Dengan cara tersebut inovasi akan terpacu dan berkembang tanpa ada kekhawatiran menjadi obyek pelanggaran hukum. (Penjelasan UU No 23/2014) 3

NAWA CITA 9 AGENDA PRIORITAS 4

NAWA CITA 9 AGENDA PRIORITAS 5

Inovasi Daerah (UU No 23 Tahun 2014 Pasal 386 s.d 390) Inovasi Daerah adalah semua bentuk pembaharuan dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Inovasi Daerah bertujuan untuk meningkatkan kinerja penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Untuk mencapai tujuan tersebut, sasaran Inovasi Daerah diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui: (1) Peningkatan Pelayanan Publik; (2) Pemberdayaan dan Peran Serta masyarakat, (3) Peningkatan Daya Saing Daerah. Inovasi Daerah diselenggarakan berdasarkan prinsip: peningkatan efisiensi; perbaikan efektivitas; perbaikan kualitas pelayanan; tidak menimbulkan konflik kepentingan; berorientasi kepada kepentingan umum; dilakukan secara terbuka; memenuhi nilai kepatutan; dan dapat dipertanggungjawabkan hasilnya tidak untuk kepentingan diri sendiri. 6

Bentuk Inovasi Daerah Inovasi semua bentuk pembaharuan untuk peningkatan kinerja dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. 7

Kriteria Inovasi Daerah (pasal 6 PP 38 /2017] 1. Mengandung pembaharuan sebagian atau seluruh unsur inovasi38 2. Memberi manfaat bagi Daerah dan/atau masyarakat 3. Tidak mengakibatkan pembebanan/pembatasan pada masyarakat 4. Merupakan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah 5. Dapat direplikasi 8

Peningkatan Produktivitas Nasional/Daerah Melalui Inovasi Peningkatan produktivitas nasional dan peningkatan kualitas penyelenggaraan urusan publik dapat dicapai melalui penguatan sumber daya berbasiskan inovasi. Warisan ekonomi berbasis SDA yang bertumpu pada labor intensive perlu ditingkatkan secara bertahap menuju skilled labor intensive dan kemudian menjadi human capital intensive. Peningkatan kemampuan modal manusia yang menguasai Iptek sangat diperlukan ketika Indonesia memasuki tahap innovationdriven economies. Sumber : BPPT, 2017 9

Area Inovasi : pada Semua Urusan Pemberintahan Daerah (UU NO 23 Tahun 2014) Urusan Pemerintahan Absolut Umum Concurrent - Pertahanan - Keamanan - Moneter dan Fiscal Nasional - Yustisi - Politik Luar Negeri - Agama - Pembinaan Wawasan Kebangsaan - Pembinaan Persatuan dan Kesatuan - Pembinaan Kerukunan - Penanganan Konflik - Koordinasi tugas antar instansi - Pengembangan Kehidupan Demokrasi Pancasila - Semua urusan pemerintah bukan kewenangan Daerah dan instansi Vertikal. Pasal 25 Ayat 1 UU No.23/2014 Pilihan - Kelautan dan perikanan - Pariwisata - Pertanian - Kehutanan - ESDM - Perdagangan - Perindustrian - Transmigrasi Pelayanan Dasar - Pendidikan - Kesehatan - Pekerjaan Umum - Perumahan - Tramtibum Linmas - Sosial Wajib Non Pelayanan Dasar - Tenaga Kerja - Pemberday Perempuan - Pangan - Pertanahan - Lingk hidup - dan lainnya SPM (Standar Pelayanan Minimal) Inovasi dapat diterapkan di semua urusan konkuren 10

Inovasi Hasil Kelitbangan (Permendagri 17 Tahun 2016 Tentang Pedoman Kelitbangan di Lingkungan Kemendagri dan Pemerintahan Daerah) 1. Penelitian 2. Pengkajian 3. Pengembangan 4. Perekayasaan 5. Penerapan 6. Pengoperasian 7. Evaluasi Kebijakan MENG- HASILKAN Inovasi 11

Sistem Inovasi Daerah (SIDa) 2 12

UU No. 18 Tahun 2002 UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah UU No. 25 Tahun 2004 Kelitbangan PerBer KEMENDAGRI dan RISTEK No. 3 /2012 & No. 36/2012 PP 38/2017 Inovasi Daerah SIDa Permendagri 17/2016 (Kelitbangan) Perencanaan Pembangunan Pengembangan Tema-tema Unggulan dan Isu Inovasi Kabupaten/Kota dan Provinsi 13

Pengertian Inovasi dan Sistem Inovasi Daerah Inovasi kegiatan penelitian, pengembangan, penerapan, pengkajian, perekayasaan, dan pengoperasian (yang selanjutnya disebut kelitbangan yang bertujuan mengembangkan) penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru atau cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada ke dalam produk atau proses produksi Sistem Inovasi Daerah (SIDa) keseluruhan proses dalam satu sistem untuk menumbuhkembangkan inovasi yang dilakukan antar institusi pemerintah, pemerintahan daerah, lembaga kelitbangan, lembaga pendidikan, lembaga penunjang inovasi, dunia usaha, dan masyarakat di daerah Perber Menristek dan Mendagri No 03 Tahun 2012 dan No 36 tahun 2012 tentang Penguatan Sistem Inovasi Daerah. (pasal 1) 14

Amanat Perber Menristek No 03 dan Mendageri No 36 Tahun 2012 Pasal 6 (1) Gubernur dan Bupati/walikota menugaskan tim koordinasi melakukan penyusunan Roadmap penguatan SIDa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) huruf a. (2) Roadmap penguatan SIDa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), memuat: a. kondisi SIDa saat ini: b. tantangan dan peluang SIDa c. kondisi SIDa yang akan dicapai: d. arah kebijakan dan strategi penguatan SIDa: e. fokus dan program prioritas SIDa; dan f. rencana aksi penguatan SIDa. (3) Roadmap penguatan SIDa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mengakomodasi seluruh program dan kegiatan yang didanai dari anggaran pendapatan dan belanja negara, anggaran pendapatan dan belanja daerah provinsi, anggaran pendapatan dan belanja daerah kabupaten/kota dan lain-lain pendapatan yang sah dan tidak mengikat ROADMAP PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH DIINTEGRASIKAN KE DALAM DOKUMEN : RPJMD Jika RPJMD sudah ditetapkan, maka pemerintah daerah melakukan perubahan Perda tentang RPJMD. RKPD Khusus muatan Rencana Aksi Jika RKPD sudah ditetapkan, maka pemerintah daerah melakukan perubahan Peraturan Kepala Daerah tentang RKPD. 15

Isu Pokok Kebijakan Inovasi Isu Kebijakan 2 Kelembagaan & Daya Dukung Iptek serta Absopsi oleh Industri 3 Interaksi & Pelayanan 5 Fokus & Keterpaduan Rantai Nilai12 Permintaan (Demand) Konsumen (permintaan akhir) Produsen (permintaan antara) Sistem Politik Pemerintahan Penadbiran (Governance) Sistem Pendidikan dan Litbangyasa Pendidikan dan Pelatihan Profesi Pendidikan Tinggi dan Litbangyasa Intermediaries Lembaga Litbangyasa Brokers Sistem Industri Perusahaan Besar UKM Matang/ Mapan Global Kebijakan RPT Litbang Pemerintah PPBT Standar dan Norma Supra- dan Infrastruktur Khusus Dukungan Inovasi dan HKI dan Bisnis Informasi Perbankan Modal Ventura Framework Conditions Kondisi Umum dan Lingkungan Kebijakan pada Tataran Internasional, Pemerintah Nasional, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota Kebijakan Ekonomi Kebijakan ekonomi makro Kebijakan moneter Kebijakan fiskal Kebijakan pajak Kebijakan perdagangan Kebijakan persaingan Kebijakan Keuangan Kebijakan Promosi & Investasi Kebijakan Industri/ Sektoral Kebijakan Pendidikan Infrastruktur Umum/ Dasar SDA dan Lingkungan Budaya Sikap dan nilai Keterbukaan terhadap pembelajaran dan perubahan Kecenderungan terhadap Inovasi dan kewirausahaan Mobilitas dan interaksi Isu Kebijakan 1 Lingkungan / Kerangka Umum 4 Budaya Inovasi 6 Keselarasan dengan Tantangan Global Sumber : BPPT, 2017 16

5 Pilar Penguatan Sistem Inovasi Kebutuhan Strategis: Tematis :Pemenuhan Kebutuhan Dasar Ekosistem Inovasi untuk lingkungan kondusif; infrastruktur, regulasi, budaya Potensi Terbaik Rantai Nilai : Penciptaan/Peningkatan Nilai Tambah (Produktivitas) Klaster Industri Unggulan Pengembangan Bisnis inovatif Kerjasama IPTEKIN Jaringan Inovasi : Kawasan Terpadu untuk kemitraan, pelayanan dan dukungan Iptek & Inovasi Sumber : BPPT, 2017 17

Kerangka Kebijakan Inovasi 6. Meningkatkan penyelarasan dengan perkembangan global 5. Memperbaiki koherensi kebijakan & program 4. Mengembangkan budaya inovasi 1. Memperbaiki iklim kondusif bagi inovasi & bisnis Kerangka Generik Penguatan Sistem Inovasi Di Daerah Otonom (Dengan Berlandaskan Kepada UUD 1945 Pasal 18 Ayat 5) 3. Meningkatkan kemitraan (lingkages) dan pelayanan berbasis pengetahuan 2. Memperkuat daya dukung (supply) dan pemanfaatan (demand) IPTEKIN Pilar-pilar Penguatan Sistem Inovasi (Flagship Programs) UUD 1945 Psl 18 ayat 5 Psl 31 ayat 5 Psl 28c ayat 1 Psl 33 Pesan Pembangunan Nasional (RPJPN - UU 17/2007) Daerah Cerdas & Berkelanjutan --- Smart & Green/Sustainable Regions Ekosistem Inovasi di Daerah Meningkat Penguatan Sistem Inovasi Daerah Industri Inovatif/ Berdaya Saing yang berbasis Potensi Terbaik Setempat Berkembang Pengembangan Klaster Industri Kemitraan IPTEKIN & Kapasitas Inovatif Menguat Pengembangan Jaringan Inovasi Perusahaan (bisnisbisnis) Inovatif Tumbuh Pengembangan Teknoprener SDA dikembangkan dan dimanfaatan secara cerdas tanpa merusak kelestarian lingungan hidup Kebutuhan Dasar Rakyat Terpenuhi secara Adil Pengembangan Tematik IPTEKIN dikuasi, dikembangkan dan dimanfaatkan secara bersistem untuk memenuhi kebutuhan, meningkatkan keunggulan daya saing dan memperkuat kohesi sosial, serta memperkokoh kemandirian SDM dilindungi, diberdayakan dan dikembangkan agar mampu memenuhi kebutuhan dasar dan menjadi manusia yang kreatif-inovatif serta unggul Sumber : BPPT, 2017 18

Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa) 3 19

Kedudukan Roadmap Penguatan SIDa Dalam Simrenas/Da MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG NASIONAL 2005-2025 Pedoman RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL Pedoman Diperhatikan ROADMAP PENGUATAN SISTEM INOVASI Diintegrasikan RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH Dijabarkan Dijabarkan RENCANA AKSI DAERAH Diintegrasikan RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH Sumber : BPPT, 2017 20

Tahapan Penyusunan Roadmap Tahap 1 : Persiapan dan Pengorganisasian Proses Penyusunan Tahap 2 : Penetapan Tema Prioritas Penguatan Sistem Inovasi Daerah Tahap 3 : Penyusunan Rancangan Awal Roadmap Penguatan SIDa Tahap 4: Forum SKPD + Stakeholders Tahap 5 : Penyusunan Rancangan Akhir Roadmap Penguatan SIDa Tahap 6 : Penyiapan dan Penetapan Peraturan Kepala Daerah tentang Roadmap Penguatan SIDa 21

PENYUSUNAN ROADMAP PENGUATAN SIDa Sistematika o BAB I PENDAHULUAN o BAB II KONDISI SIDa KABUPATEN/KOTA SAAT INI o BAB III TANTANGAN DAN PELUANG SIDa o BAB IV KONDISI SIDa KABUPATEN/KOTA YANG AKAN DICAPAI o BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIKJAKAN PENGUATAN SIDa o BAB VI FOKUS DAN PROGRAM PRIORITAS SIDa o BAB VII RENCANA AKSI PENGUATAN SIDa` 22

BAB I. PENDAHULUAN o Latar Belakang o Landasan Hukum o Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Provinsi/Kabupaten/Kota dengan Roadmap SIDa o Sistematika 23

BAB II KONDISI SIDA PROVINSI/KABUPATEN/KOTA SAAT INI Profil daerah Potensi ekonomi (PDRB, pertumbuhan), potensi SDA (unggulan daerah) dan aspek daya saing Kondisi SIDa saat ini dijabarkan menggunakan kerangka roadmap sbb. ; Lingkup SIDa Kebijakan, Penataan Unsur (Kelembagaan, jaringan, sumber Daya) dan Pengembangan SIDa (Pembangunan Komitmen, pemetaan Potensi dan Analisis SIDa, Pemberlakuan SIDa) 5 (Lima) pilar prakarsa penguatan sistem inovasi yaitu : o Penguatan Ekosistem Inovasi Daerah. o Pengembangan Klaster Industri Unggulan Daerah. o Pengembangan Jaringan IPTEKIN. o Pengembangan Teknoprener o Pengembangan bidang-bidang IPTEKIN strategis daerah (tematik daerah). 6 (enam) elemen/agenda kerangka kebijakan inovasi yaitu : o Kerangka umum yang kondusif bagi inovasi dan bisnis. o Kelembagaan dan daya dukung ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi (IPTEKIN) atau penelitian, pengembangan dan perekayasaan (litbangyasa) serta kemampuan absorpsi industri, khususnya usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). o Kolaborasi bagi inovasi dan difusi inovasi. o Budaya inovasi. o Keterpaduan/koherensi pemajuan sistem inovasi di daerah. o Keselarasan dengan perkembangan global. 24

BAB III. TANTANGAN DAN PELUANG SIDa Bab ini menguraikan isu-isu strategis yang penting dan sangat menentukan dalam Penguatan SIDa di masa datang, dimana apabila tidak diantisipasi akan menimbulkan kerugian yang lebih besar; atau sebaliknya, jika tidak dimanfaatkan akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang. Karakteristik suatu isu strategis Penguatan SIDa adalah kondisi atau hal yang bersifat penting, mendasar, berjangka panjang, mendesak, bersifat kelembagaan/keorganisasian, dan menentukan tujuan Penguatan SIDa di masa yang akan datang. Misalnya terkait MEA, Kemiskinan, Mutu pendidikan, daya dukung IPTEK, UU 3/2014, Green Industry/economy, Kemajuan TIK. 25

BAB IV. KONDISI SIDA YANG AKAN DICAPAI Bab ini berisi kondisi SIDa yang akan dicapai dalam beberapa tahun ke depan (misalkan 5 tahun yang akan datang) berdasarkan hasil analisis kondisi SIDa saat ini serta hasil analisis tantangan dan peluang Penguatan SIDa. Cakupan analisis kondisi SIDa yang akan dicapai juga berkaitan dengan KKI sebagaimana telah dikemukakan di atas. Bab ini juga merupakan rencana capaian dari Bab I dengan indikator capaian yang telah ditentukan. 26

BAB V. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PENGUATAN SIDa Bab ini menjelaskan keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta pencapaian target penguatan SIDa. Strategi penguatan SIDa digambarkan melalui pilar-pilar atau 5 (lima) prakarsa strategis. Arah kebijakan Penguatan SIDa adalah pedoman untuk mengarahkan rumusan strategi yang dipilih agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran penguatan SIDa. Arah kebijakan merasionalkan pilihan strategi agar memiliki fokus dan sesuai dengan pengaturan pelaksanaannya yang dibuat dalam beberapa tahap (setiap tahun) dengan menggunakan 6 (enam) elemen KKI. 27

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN VISI :.. MISI yang berkaitan dengan penguatan SIDa : Menggairahkan perekonomian daerah, melalui berbagai program pengungkit, dan optimalisasi pengembangan SDM serta pengelolaan SDA yang berwawasan lingkungan; Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan (1) (2) (3) (4) 1. Elemen 1 Tujuan x : yang 1. Sasaran 1 1. Prakarsa (Pilar) 1 2. Elemen 2 berkaitan dengan Penguatan SIDa 3. Elemen 3 4. Elemen 4 2. Sasaran 2 1. Prakarsa (Pilar) 2 5. Elemen 5 3. Sasaran 3 1. Prakarsa (Pilar) 3 6. Elemen 6 4. Sasaran 4 1. Prakarsa (Pilar) 4 5. Sasaran 5 1. Prakarsa (Pilar) 5 Tujuan 2 dst Dst Dst Dst 28

BAB VI. FOKUS DAN PROGRAM PRIORITAS SIDa Fokus penguatan SIDa merupakan uraian rinci dari setiap elemen KKI sebagai contoh untuk menyusun fokus program di setiap elemen KKI. Kondisi Sistem Inovasi Daerah yang akan dicapai tetap perlu mempertimbangkan kewenangan yang dimiliki daerah berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku. 29

TABEL FOKUS DAN PROGRAM PRIORITAS SIDa Capaian Kinerja No Sasaran SIDa Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (Outcome) Kondisi Awal Kondisi Akhir Program SIDa Bidang Urusan Institusi/ Lembaga Penanggung Jawab (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 30

BAB VII. RENCANA AKSI PENGUATAN SIDa Rencana aksi Penguatan SIDa merupakan wujud implementasi strategi Penguatan SIDa dalam jangka waktu tertentu yang mencakup berbagai arah kebijakan, fokus, program prioritas, dan kegiatan serta dilengkapi dengan indikator kinerja penguatan SIDa, pendanaan, dan penanggung jawab. Penetapan indikator kinerja Penguatan SIDa dan pencapaian Penguatan SIDa pada akhir periode perencanaan. Hal ini ditunjukkan dari akumulasi pencapaian indikator outcome program/kegiatan penguatan SIDa setiap tahun, sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir periode perencanaan dapat dicapai. 31

TABEL RENCANA AKSI PENGUATAN SIDa No. Strategi (5 Pilar) Program/Kegiatan/ Indikator SIDa Kondisi SIDa Saat Ini Target Capaian Setiap Tahun Arah Kebijakan (6 Elemen KKI) Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 Kondisi SIDa yang akan Dicapai (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) 1. Pilar 1 Elemen 1 Elemen 2 dst Pilar 2 Elemen 1 Elemen 2 dst 2. Dst 3. Dst Dst 32

Integrasi Roadmap SIDa ke dalam RPJMD BAB 1 BAB 2 BAB 3 BAB 4 BAB 5 BAB 6 BAB 7 BAB 8 BAB 9 BAB 10 BAB 11 Sistematika RPJMD PENDAHULUAN GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN ANALISA ISU STRATEGIS VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN PEMBANGUNAN STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAN KEBUTUHAN PENDANAAN PENTAHAPAN PEMBANGUNAN DAN PENETAPAN INDIKATOR KINERJA KAIDAH PELAKSANAAN DAN PEDOMAN TRANSISI PENUTUP BAB I. BAB II. BAB III. BAB IV. BAB V. BAB VI. Sistematika Roadmap Penguatan SIDa, PENDAHULUAN KONDISI SIDa SAAT INI TANTANGAN DAN PELUANG SIDa KONDISI SIDa YANG AKAN DICAPAI ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGUATAN SIDa FOKUS DAN PROGRAM PRIORITAS SIDa BAB VII. RENCANA AKSI PENGUATAN SIDa 33

Penutup: Prasyarat Keberhasilan 4 34

Prasyarat Keberhasilan Penguatan SIDa 1. Komitmen tinggi Pimpingan Daerah 2. Dukungan aparatur birokrasi daerah & seluruh stakeholdernya 3. Keberhasilan integrasi PSIDa dalam dokumen perencanaan daerah (RPJMD; dan RKPD, RENSTRA dan Renja OPD) 4. Adanya tokoh-tokoh lokal yang gigih mewujudkan Inovasi di Daerah 5. Partisipasi perguruan tinggi dan NGO serta masyarakat yang tinggi 6. Peran Lembaga litbang dan semangat para tokoh pada lembaga litbang daerah. 35

Negeri ini bernama Indonesia Pulau berjajar menyambung lautan Cukup sekian materi dari saya Kurang dan lebihnya mohon dimaafkan Terimakasih... Gunarto W Taslim 08122877120 Email: g_gunarto@yahoo.com http://www.gunartotaslim.com 36

DRS. H. GUNARTO W TASLIM, MM Pati, 15-Pebruari -1963 Staf Ahli LPPSP Semarang (Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Sumberdaya Pembangunan), 2004-sekarang. (Salah satu pendiri LPPSP Semarang) Ketua Tim Konsultan Penyusun SIDa Kab Sragen 2017. Tenaga Ahli Unicef Kantor Cabang Jawa Tengah dalam Pendampingan Kab/Kota dalam PUHA dan Pengembangan Kelembagaan PKSAI (Perlindungan dan Kesejahteraan Anak Integratif) 2014-2016. Ketua Tim Konsultan Penyusun RPJMD Provinsi Jawa Tengah 2013-2018, RPJMD Provinsi Kepri 2016-2021, Renstra Dispenda Jawa Tengah, Rensta BPKAD Kepri. dll Trainer Bintek Penyusunan Renstra PD untuk SKPD Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Kepulauan Riau, Kota Samarinda, Kota Surakarta, Kota Bekasi, Kab. Kendal. Dll Address : Bumi Wana Mukti A4/29 Semarang S1 FISIP Administrasi Negara, S2 Magister Management Phone : 024-6712454 ; Fax : 024-6701321 HP : 08122877120 CV singkat Mahasiswa S3 Administrasi Publik Undip Semarang Email : g_gunarto@yahoo.com dan gunarto.semarang@gmail.com