BAB IV. Surabaya ini termasuk pada bab ija>rah karena merupakan akad yang objeknya. Menurut bapak A. Djohan Hidayat selaku PJS Penyelia Umum & SDM,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. empat. Namun, dengan sempitnya lapangan kerja dan tingginya angka. sebenarnya merugikan pekerja dalam perjanjian kerja.

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG TENAGA KERJA PEREMPUAN, CITY HOTEL, DAN PERJANJIAN KERJA. Adanya jaminan yang dituangkan di dalam Undang-undang Dasar

PENERAPAN ASAS KEBEBASAN BERKONTRAK DALAM PERJANJIAN KERJA UNTUK WAKTU TERTENTU DI PT. TIGA SERANGKAI PUSTAKA MANDIRI SURAKARTA

Hubungan Industrial. Perjanjian Kerja; Peraturan Perusahaan; Perjanjian Kerja Bersama (PKB) Rizky Dwi Pradana, M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN UANG MUKA SEWA MOBIL PADA USAHA TRANSPORTASI MAJU JAYA DI BANYUATES SAMPANG MADURA

BAB 2 TINJAUAN YURIDIS PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA PASAL 1320 TERHADAP JUAL BELI HANDPHONE BLACK MARKET DI MAJID CELL

AKIBAT HUKUM DARI PERJANJIAN BAKU (STANDART CONTRACT) BAGI PARA PIHAK PEMBUATNYA (Tinjauan Aspek Ketentuan Kebebasan Berkontrak) Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. khusus (benoemd) maupun perjanjian umum (onbenoemd) masih berpedoman

18.05 Wib. 5 Wawancara dengan Penanggung Jawab Pertambangan, Bpk. Syamsul Hidayat, tanggal 24 september 2014, pukul.

istilah perjanjian dalam hukum perjanjian merupakan kesepadanan Overeenkomst dari bahasa belanda atau Agreement dari bahasa inggris.

UNDANG-UNDANG NO. 13 TH 2003

BAB III PERLINDUNGAN KONSUMEN PADA TRANSAKSI ONLINE DENGAN SISTEM PRE ORDER USAHA CLOTHING

BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Sistem Pengupahan Pada PT Suri Tani Pemuka Lampung/Japfa Comfeed Group

BAB II PENGATURAN ATAS JUAL BELI SAHAM DALAM PERSEROAN TERBATAS DI INDONESIA. dapat dengan mudah memahami jual beli saham dalam perseroan terbatas.

KEKUATAN HUKUM MEMORANDUM

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN DAN PENGATURAN MENURUT KUH PERDATA. A. Pengertian Perjanjian dan Asas Asas dalam Perjanjian

LEMBAGA JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN

BAB I PENDAHULUAN. hidup dalam masyarakat dan saling membutuhkan satu sama lain. 2 Firman

BAB V PENUTUP. dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Penggunaan Klausula Baku pada Perjanjian Kredit

BAB IV SUMUR DENGAN SISTEM BORONGAN DI DESA KEMANTREN KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. kontemporer disebut al- uqud al-murakkabah (multiakad). Multiakad

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada Pasal 1 Ayat (2) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang

Lex Privatum, Vol.I/No.1/Jan-Mrt/2013. Artikel skripsi. Dosen Pembimbing Skripsi: Soeharno,SH,MH, Constance Kalangi,SH,MH, Marthen Lambonan,SH,MH 2

BAB IV. Hukum Islam di BKS. Binamaju Multikarsa, Surabaya. suatu jasa atau pekerjaan terlepas.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB V PENUTUP. terhadap turis asing sebagai konsumen, sehingga perjanjian sewamenyewa. sepeda motor, kepada turis asing sebagai penyewa.

JURNAL HUKUM ANALISIS YURIDIS TERHADAP PERJANJIAN KERJA SECARA LISAN ANTARA PENGUSAHA DAN PEKERJA DI UD NABA JAYA SAMARINDA ABSTRAKSI

BAB IV KEKUATAN HUKUM MEMORANDUM OF UNDERSTANDING DALAM PERJANJIAN BERDASARKAN BUKU III BURGERLIJKE WETBOEK

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Analisis terhadap Akad bisnis Advertising dengan pendapatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Akad Jual-beli Galian Tanah di Desa Randuharjo Kabupaten

BAB V PENUTUP. telah diuraikan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

BAB V PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Perjanjian Penarikan Tarif Retribusi Parkir Wisata. 1. Menjaga kelancaran Arus Lalu Lintas di kawasan Wisata;

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONALISASI DANAREKSA REPO SAHAM (DARSA)

BAB IV MULTI AKAD MENURUT PANDANGAN HUKUM ISLAM. Apabila ijab dan qabul telah memenuhi persyaratannya, terwujudlah perizinan

BAB II PENGIKATAN JUAL BELI TANAH SECARA CICILAN DISEBUT JUGA SEBAGAI JUAL BELI YANG DISEBUT DALAM PASAL 1457 KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2006), hal. 51. Grafindo Persada, 2004), hal. 18. Tahun TLN No. 3790, Pasal 1 angka 2.

HUKUM PERBURUHAN (PERTEMUAN IV) PERJANJIAN KERJA. copyright by Elok Hikmawati

BAB I PENDAHULUAN. dari berbagai kebutuhan mulai dari kebutuhan utama ( primer), pelengkap

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KETENAGAKERJAAN DAN PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU (PKWT)

2.1 Pengertian Pekerja Rumah Tangga dan Pemberi Kerja

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 53 /POJK.04/2015 TENTANG AKAD YANG DIGUNAKAN DALAM PENERBITAN EFEK SYARIAH DI PASAR MODAL

BAB I PENDAHULUAN. dalam negeri serta turut aktif dalam membina kemitraan dengan Usaha Kecil dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Modal dalam suatu kegiatan usaha memegang peranan yang sangat

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2004 TENTANG PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI

BAB II KEABSAHAN PERJANJIAN KERJA ANTARA PERUSAHAAN PENYEDIA JASA PEKERJA DENGAN PEKERJA OUTSOURCING

Sistematika Siaran Radio

BAB IV ANALISIS PENERAPAN AKAD IJARAH PADA PRODUK PEMBIAYAAN BINA AGROBISNIS DALAM PERSPEKTIF FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NOMOR 09/ DSN-MUI/ IV/ 2000

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2004 TENTANG PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA DI LEMBAGA PEMERINTAHAN

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI LELANG ONLINE DI BALELANG.COM. menyetujui segala ketentuan-ketentuan yang Balelang.

BAB IV ANALISIS DUALISME AKAD PEMBIAYAAN MUD{ARABAH MUQAYYADAH DAN AKIBAT HUKUMNYA

BAB I PENDAHULUAN. saling mengisi dalam rangka mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Semakin

BAB I PENDAHULUAN. jenis dan variasi dari masing-masing jenis barang dan atau jasa yang akan

BAB I PENDAHULUAN. pertama disebutkan dalam ketentuan Pasal 1601a KUHPerdata, mengenai

A. Perlindungan Hukum yang dapat Diperoleh Konsumen Terhadap Cacat. Tersembunyi yang Terdapat Pada Mobil Bergaransi yang Diketahui Pada

BAB 1 PENDAHULUAN. hal. 2. diakses 06 September Universitas Indonesia

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP PENCATATAN PERKAWINAN ANAK ANGKAT DI KUA KEC. SAWAHAN KOTA SURABAYA

Lex Privatum, Vol. IV/No. 1/Jan/2016

BAB I PENDAHULUAN. (selanjutnya disebut UUD NRI 1945) yang menyatakan: Tiap-tiap warga

BAB III TINJAUAN TEORITIS. landasan yang tegas dan kuat. Walaupun di dalam undang-undang tersebut. pasal 1338 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata:

Lex Privatum, Vol. III/No. 4/Okt/2015

BAB IV ANALISIS MENURUT EMPAT MAZHAB TERHADAP JUAL BELI CABE DENGAN SISTEM UANG MUKA DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN BANYUPUTIH KABUPATEN SITUBONDO

HUKUM JASA KONSTRUKSI

BAB I PENDAHULUAN. dan meninggal dunia di dalam masyarakat. Dalam hidup bermasyarakat yang

BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG MUDHARABAH, BAGI HASIL, DAN DEPOSITO BERJANGKA

BAB III TINJAUAN TEORITIS. bantuan dari orang lain. Untuk itu diperlukan suatu perangkat hukum demi

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR: KEP-150/MEN/2000 TENTANG

TEKNIK PENYUSUNAN KONTRAK

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN PENGANGKUTAN. Menurut R. Djatmiko Pengangkutan berasal dari kata angkut yang berarti

PERJANJIAN KERJA, PERATURAN PERUSAHAAN DAN PERJANJIAN KERJA BERSAMA/PERBURUHAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Perjanjian merupakan sumber terpenting yang melahirkan perikatan, perikatan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UPAH BORONGAN PADA BURUH PABRIK PT INTEGRA INDOCABINET BETRO SEDATI SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI EMAS DI TOKO EMAS ARJUNA SEMARANG

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN, WANPRESTASI DAN LEMBAGA PEMBIAYAAN KONSUMEN

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERLINDUNGAN HUKUM TENAGA KERJA DAN HUBUNGAN KERJA

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran, dan kehidupan. bumi, air, ruang angkasa dan kekayaan alam yang

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PERJANJIAN SEWA RUMAH DI DESA RANDUSARI TERAS BOYOLALI

BAB III PRAKTEK PENDAFTARAN TANAH PEMELIHARAAN DATA DENGAN MENGGUNAKAN SURAT KUASA JUAL

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan diantaranya adalah persaingan antara siswa sebagai peserta didik yang

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN KERJA, PERLINDUNGAN HUKUM DAN TENAGA KONTRAK

Judul buku: Kebatalan dan pembatalan akta notaris. Pengarang: Dr. Habib Adjie, S.H., M.Hum. Editor: Aep Gunarsa

AKAD-AKAD DI DALAM PASAR MODAL SYARIAH

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN PEMBIAYAAN. A. Analisis Akad Ijarah Muntahiyah Bit Tamlik Pada Produk. Pembiayaan Angsuran di BMT SM NU Cabang Kajen.

BAB III TINJAUAN UMUM TERHADAP PERJANJIAN KERJA SECARA YURIDIS. tegas dan kuat. Walaupun di dalam undang-undang tersebut hanya diatur

ija>rah merupakan salah satu kegiatan muamalah dalam memenuhi

BAB III LANDASAN TEORI. A. Pengertian Perjanjian Kerja Waktu Tertentu. syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban para pihak. 2 Perjanjian kerja wajib

KLAUSULA BAKU PERJANJIAN KREDIT BANK RAKYAT INDONESIA DALAM HUBUNGANNYA DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA Nomor : Kep / Men / 2000 TENTANG

MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA Nomor : Kep / Men / 2000 TENTANG

BAB IV ANALISIS H}URRIYYAT AL-TA A>QUD TERHADAP KONTRAK BAKU SYARI AH PADA KLAUSULA EKSEMSI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2004 TENTANG PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN DAN KOPERASI. Perikatan-Perikatan yang dilahirkan dari Kontrak atau Perjanjian,

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perjanjian adalah suatu peristiwa di mana seorang atau satu pihak

MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA Nomor : Kep / Men / 2000 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai Khalifah di muka bumi, diperintahkan untuk berlaku adil sebagimana

BAB I PENDAHULUAN. adalah, kendaraan bermotor roda empat (mobil). kendaraan roda empat saat ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Munculnya berbagai lembaga pembiayaan dewasa ini turut memacu

BAB II ASPEK HUKUM TENTANG MEMORANDUM OF UNDERSTANDING DAN PERJANJIAN

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN TERHADAP KLAUSUL PERJANJIAN KERJA ANTARA BANK DENGAN PEGAWAI DI BANK JATIM SYARIAH CABANG SURABAYA A. Mekanisme Perjanjian Kerja antara Bank dan Pegawai di Bank Jatim Syariah Cabang Surabaya Perjanjian kerja antara Bank dan Pegawai di Bank Jatim Syariah Cabang Surabaya ini termasuk pada bab ija>rah karena merupakan akad yang objeknya adalah melakukan suatu pekerjaan. Menurut bapak A. Djohan Hidayat selaku PJS Penyelia Umum & SDM, pegawai yang dinyatakan lulus dari rangkaian tes akan diberikan berkas atau surat perjajian kontrak kerja. Kemudian pegawai akan diberikan waktu untuk membaca dan memahami isi dari perjanjian. Sehingga klausul yang memuat batasan menikah untuk waktu tertentu pun pasti telah diketahui oleh pegawai sebelum melakukan penandatanganan. Bentuk surat perjanjian yang diberikan adalah perjanjian yang telah dibuat secara baku oleh Perusahaan. Sehingga semua klausul dalam perjanjian tersebut telah ditentukan oleh pihak perusahaan. Dalam perjanjian kerja antara Bank dan Pegawai di Bank Jatim Syariah Cabang Surabaya ini memuat sekurang-kurangnya yaitu memuat 1) nama, alamat perusahaan, dan jenis usaha; 2) nama dan jabatan dari pihak pertama dan pihak kedua; 3) Tempat pekerjaan; 3) Ketentuan perjanjian yang memuat syarat-syarat 90

91 kerja (hak dan kewajiban pihak pertama dan pihak kedua); 4) Besaran upah dan cara pembayarannya; 5) Pemutusan perjanjian dan sanksi-sanksi serta; 6) Tempat dan tanggal dibuatnya perjanjian kerja; 7) Tanda tangan para pihak. Di dalam ketentuan perjanjian kerja tersebut, berisi sebuah klausul perjanjian kerja yang menjadi salah satu cara untuk mewujudkan manajemen kinerja yang maksimal pada Perusahaan. Yaitu klausul yang memuat mengenai larangan menikah selama 1 (satu) tahun atau selama masa pelatihan dan pendidikan. Klusul ini diterapkan pada perjanjian kerja antara Bank dan Pegawai bertujuan untuk memandu pekerja Bank Jatim agar menjadi individu-individu yang efektif, melalui penentuan target kinerja yang dibutuhkan guna mencapai keberhasilan kerja dalam proses pencapaian visi dan misi Bank Jatim. Sehingga Pegawai pada pelatihan dan pendidikan dapat terbiasa dan mengerti dengan apa yang menjadi tanggung jawabnya sebagai seorang Pegawai di Bank Jatim. Karena dengan perubahan status mereka menimbulkan kekhawatiran akan kinerja pegawai serta psikologi pegawai terhadap pekerjaan yang dijalankannya. B. Analisis Hukum Islam dan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Terhadap Klausul Perjanjian Kerja antara Bank dengan Pegawai di Bank Jatim Syariah Cabang Surabaya 1. Analisis Hukum Islam Terhadap Klausul Perjanjian Kerja antara Bank dengan Pegawai di Bank Jatim Syariah Cabang Surabaya

92 Perjanjian kerja (ija>rah) yang terjadi di Bank Jatim Syariah cabang Surabaya antara Bank dan Pegawai memuat persyaratan yang tercantum dalam klausul perjanjian kerja mereka. Salah satu klausul tersebut yaitu menerangkan bahwa pegawai yang telah dinyatakan diterima harus bersedia untuk tidak menikah selama 1 (satu) tahun atau selama masa pelatihan dan masa pendidikan. Konsekuensinya pun tidak main-main apabila klausul ini dilanggar. Pegawai akan diberhentikan serta diwajibkan membayar denda berupa uang sebagamana tertuang dalam surat perjanjian ikatan kerja antara Bank dan Pegawai. Menurut A. Djohan Hidayat selaku PJS Penyelia Umum & SDM Bank Jatim Syariah cabang Surabaya, klausul ini diberlakukan dengan harapan agar manajemen kinerja para pegawai maksimal guna tercapainya visi dan misi dari Bank Jatim juga bisa terlaksana dan tercapai secara optimal. Telah dijelasan bahwa perjanjian merupakan kesepakatan kedua belah pihak yang bertujuan untuk saling mengikatkan diri satu sama lain yang diwujudkan dengan ija>b dan qabu>l terhadap suatu hal tertentu yang sesuai dengan kehendak syariat. Dan seluruh perikatan yang diperjanjikan oleh kedua belah pihak baru dianggap sah apabila secara keseluruhan tidak bertentangan dengan syariat Islam. Pada dasarnya segala klausul yang dimasukkan ke dalam akad menjadi sah apabila pemasukannya syarat tersebut tidak mengakibatkan terjadinya syarat-syarat itu sendiri bertentangan dengan ketertiban umum Syariah atau

93 kesusilaan Syariah. Apabila syarat yang bertentangan tersebut dimasukkan ke dalam suatu akad, maka syarat tersebut itu dipandang tidak ada (sia-sia). 1 Bukti adanya kerelaan dalam setiap transaksi dapat dilakukan melalui ija>b dan qabu>l. Penandantanganan atas surat perjanjian kerja oleh pegawai merupakan sebuah kehendak untuk melakukan akad. Ini berarti pegawai sudah menunjukkan kehendak para pihak secara pasti, tidak ragu, dan tidak terpaksa. Sebagaimana firman Allah surat Al-Ma idah ayat 1, yang menyerukan bahwa kita harus menaati akad-akad yang telah kita laksanakan tanpa terkecuali. Artinya ayat ini menjelaskan prinsip adanya potensi pengharusan di dalam akad, dan wajib setiap manusia untuk menepati setiap akad yang ia lakukan atas keinginannya sendiri, sehingga akad tersebut bersifat mengikat untuk dirinya dengan segala konsekuensinya serta terikat dengan kehendaknya. Hal tersebut menjelaskan bahwa klausul perjanjian kerja antara Bank dan Pegawai di Bank Jatim Syariah Cabang Surabaya, yang di dalamnya terdapat salah satu klausul mengenai batasan menikah untuk beberap waktu adalah sah. Karena pada dasarnya tujuan muamalah adalah memperhatikan kemaslahatan manusia, maka segala sesuatu yang akan mewujudkan kemaslahatan mereka yang berakad adalah boleh. Dan dibentuknya peraturan tersebut adalah juga untuk kemaslahatan bersama, baik untuk Perusahaan maupun Pegawai. Dengan adanya kinerja yang baik dari para pegawai, 1 Syamsul Anwar, Hukum Perjanjian Syariah; Studi tentang Teori Akad dalam Fikih Muamalat, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010), 212-214.

94 pencapaian visi dan misi Bank Jatim Syariah pun menjadi maksimal, yang pada akhinya nanti juga akan mensejahterakan semua pihak. 2. Analisis Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Terhadap Klausul Perjanjian Kerja antara Bank dengan Pegawai di Bank Jatim Syariah Cabang Surabaya Pada hakikatnya perjanjian merupakan hubungan hukum antara dua belah pihak atau lebih berdasarkan kata sepakat untuk menimbulkan akibat hukum. Dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan perjanjian kerja adalah perjanjian antara pekerja atau buruh dengan pengusaha atau pemberi kerja yang memuat syarat, hak dan kewajiban para pihak. 2 Di Bank Jatim Syariah cabang Surabaya, perjanjian kerja antara Bank dan Pegawai adalah perjanjian di mana pihak Pegawai yang telah lulus dari rangkaian tes dan dinyatakan diterima, menyetujui dan bersedia untuk mengikatkan diri, serta menyanggupi segala peraturan dan kegiatan dan atau tugas yang diberikan oleh Bank Jatim Syariah. Adapun salah satu klausul yang tertuang dalam perjanjian kerja tersebut adalah larangan menikah selama 1 (satu) tahun atau selama masa pendidikan. Klausul ini diterapkan untuk mewujudkan manajemen kinerja yang maksimal. Menurut A. Djohan Hidayat selaku PJS Penyelia Umum dan Sumber Daya Manusia (SDM), manajemen kinerja merupakan bagian dari 2 Pasal 1 angka 14 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

95 proses bisnis yang digunakan untuk memandu pekerja Bank Jatim agar menjadi individu-individu yang efektif, melalui penentuan target kinerja yang dibutuhkan guna mencapai keberhasilan kerja dalam proses pencapaian visi dan misi Perusahaan. Beliau juga menuturkan bahwa sejak diberlakukannya klausul ini, belum ada pengaduan atau pun penolakan dari pegawai. Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan memang tidak mengatur secara jelas mengenai ketentuan larangan menikah selama masa kontrak kerja. Tetapi sebelum Undang-Undang ini diberlakukan, pengaturan mengenai hal tersebut terdapat di dalam Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 amandemen ke-4 dalam pasal 28 B ayat (1), yang menyebutkan bahwa setiap orang berhak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah. Ini berarti hak berkeluarga dan mempunyai keturunan adalah hak setiap individu yang hidup di Indonesia. Sehubungan dengan itu, undang-undang ketenagakerjaan menyebutkan bahwa pengusaha dilarang melakukan pemutusan hubungan kerja dengan alasan pekerja menikah, hamil, melahirkan, keguguran atau menyusui bayinya. Demikian diatur dalam Pasal 153 ayat (1). Lebih lanjut pasal 153 ayat (2) juga menyatakan bahwa pemutusan hubungan kerja yang dilakukan karena pekerjanya menikah atau hamil, adalah batal demi hukum dan pengusaha wajib mempekerjakan kembali pekerjaan yang bersangkutan.

96 Dari ketentuan di atas terlihat bahwa pernikahan bukanlah alasan yang dapat dibenarkan secara hukum untuk digunakan sebagai alasan memberhentikan pekerja. Namun pasal 1320 KUHPerdata menjelaskan bahwa syarat sah perjanjian adalah kesepakatan (Toesteming/izin) kedua belah pihak, kecakapan bertindak, adanya objek perjanjian (Onderwerp Derovereenskomst), dan adanya kausa yang halal (Geoorloofde Oorzaak). Suatu sebab adalah terlarang apabila bertentangan dengan undangundang, kesusilaan, dan ketertiban umum. Dan apabila dilihat dari sahnya sebuah perjanjian kerja, pencatuman klausul tersebut secara jelas melanggar syarat sah perjanjian yang jelas di atur dalam pasal 52 ayat (1) Undang - Undang ketenagakerjaan dan pasal 1320 KUHPerdata. Syarat sah perjanjian adalah kesepakatan (Toesteming/izin) kedua belah pihak, kecakapan bertindak, adanya objek perjanjian (Onderwerp Derovereenskomst), dan adanya kausa yang halal (Geoorloofde Oorzaak). Dari pemaparan di atas, secara tekstual pencantuman klausul larangan menikah tersebut secara tertulis, jelas telah bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Klausul tersebut bertentangan dengan pasal 28B (1) Undang-Undang Dasar Republik Indonesia amandemen ke 4, pasal 52 ayat (1) Undang -Undang Ketenagakerjaan dan pasal 1320 KUHPerdata. Pertentangan terhadap peraturan perundang-undangan juga berlaku terhadap sanksi dari pelanggaran klausul larangan menikah.

97 Tetapi dalam pasal 1338 KUHPerdata juga menjelaskan bahwa semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya. Dari sini dapat disimpulkan bahwa undang-undang sendiri mengakui dan menempatkan bahwa posisi para pihak dalam kontrak sejajar dengan pembuat undang-undang. Hal ini sebagaimana asas kekuatan mengikat. Terlepas dari berdebatan pasal di atas, keseimbangan para pihak dalam berkontrak merupakan konsep dasar yang perlu diperhatikan. Untuk itu, melakukan kontrak kerja harus terdapat pemahaman dan penghormatan terhadap hak masing-masing. Asas kebebasan yang cenderung mengarah pada ketidakseimbangan para pihak kemudian dibatasi oleh berbagai ketentuan yang bersifat memaksa agar pertukaran hak dan kewajiban dapat berlangsung secara proporsional. Klausul larangan menikah pada perjanjian kerja tetap mempunyai keabsahan karena dalam undang-undang ketenagakerjaan tidak mengatur secara jelas mengenai ketentuan pencantuman klausul tersebut. Dan pada hakikatnya para pihak telah memiliki kehendak untuk mengikatkan diri sehingga secara langsung perjanjian yang telah mereka sepakati menjadi hukum yang mengikat bagi mereka. Undang-undang ketenagakerjaan ini bertujuan untuk melindungi dan memberikan kepastian hukum bagi para pekerja di Indonesia untuk menjamin berlangsungnya sistem hubungan kerja yang baik dan harmonis serta adil

98 tanpa adanya tekanan. Oleh sebab itu, Perusahaan wajib melaksanakan ketentuan perlindungan pekerja sesuai dengan ketentuan yang ada.