BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Pengertian Judul Arti Judul

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Data Produk

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengembangan pariwisata menduduki posisi yang sangat penting setelah

WISATA AGRO BUNGA SEBAGAI PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA SUKUH PERMAI DI NGARGOYOSO KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan Masjid Dengan Konsep Eco Desain Di Kota Surakarta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pusat Wisata Kopi Sidikalang BAB 1 PENDAHULUAN

mempertahankan fungsi dan mutu lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN. Istilah Lingkungan untuk Manajemen. Pernerbit PT. Gramedia Pustaka Jakarta Utama, 2006

A. JUDUL PENINGKATAN PARIWISATA DESA WANA WISATA SEGOROGUNUNG DENGAN PENGGUNAAN WEBSITE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Tawangmangu merupakan daerah wisata yang berpotensi

BAB I PENDAHULUAN. umumnya yang disesuaikan dengan tingkat pendapatan masing-masing individu.

BAB I PENDAHULUAN I.1.LATAR BELAKANG. I.1.1.Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB 3 POTENSI DAN KONDISI LOKASI

I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. minyak bumi dan gas. Kepariwisataan nasional merupakan bagian kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu pariwisata perlu dikelola dan dikembangkan agar. itu sendiri maupun bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat 1.

BAB 1 PENDAHULUAN. (RTRW Kab,Bandung Barat)

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

agrowisata ini juga terdapat pada penelitian Ernaldi (2010), Zunia (2012), Machrodji (2004), dan Masang (2006). Masang (2006) yang dikutip dari

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN

TAMAN REKREASI SERULINGMAS DI BANJARNEGARA Dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular

BAB I PENDAHULUAN. (2.392 meter) dan Gunung Lamongan (1.600 meter), serta di bagian Selatan

Penekanan Desain Arsitektur Ekologis

I. PENDAHULUAN. Dalam kurun waktu yang sangat panjang perhatian pembangunan pertanian

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak saja dalam rangka meningkatkan penerimaan devisa Negara, diharapkan. pekerjaan baru juga untuk mengurangi pengangguran.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia disebut sebagai negara agraris karena memiliki area pertanian

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman

BAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Data Produk

BAB I PENDAHULUAN

HOTEL RESORT DI KAWASAN BUKIT SEMARANG BARU

KAWASAN WISATA TELAGA SARANGAN SEBAGAI WISATA PERMAINAN AIR DAN WISATA KULINER

BAB 1 PENDAHULUAN. Rekreasi merupakan bagian dari kebutuhan pokok dari banyak orang pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Deskripsi Judul

STUDI PERAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN SARANA PRASARANA REKREASI DAN WISATA DI ROWO JOMBOR KABUPATEN KLATEN TUGAS AKHIR. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan rekreasi atau wisata sering digunakan sebagai sarana melepas

BAB I PENDAHULUAN. subur, dan mendapat julukan sebagai Negara Agraris membuat beberapa. memiliki prospek yang menjanjikan dan menguntungkan.

PENATAAN DAN PENGEMBANGAN SIMPUL CURUG GEDE DI KAWASAN WISATA BATURADEN

BAB I PENDAHULUAN. nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata- mata untuk menkmati

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi geografis kota Magelang berada pada jalur transportasi kota

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi daerah yang ada untuk mewujudkan pembangunan dan pertumbuhan wilayah

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri pariwisata saat ini semakin menjadi salah satu industri yang dapat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

ARI WISONO X

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Keterangan : * Angka sementara ** Angka sangat sementara Sumber : [BPS] Badan Pusat Statistik (2009)

Setelah Bali dan Yogyakarta, Propinsi Jawa Tengah merupakan daerah tujuan

Wisata Alam di Kawasan Danau Buyan,Buleleng, Bali. BAB 1 PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN KAWASAN AGROWISATA TLOGO DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR ORGANIK

PENGEMBANGAN KOMPONEN PARIWISATA PADA OBYEK-OBYEK WISATA DI BATURADEN SEBAGAI PENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BATURADEN TUGAS AKHIR

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengembangan Wisata Agro

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

PENGEMBANGAN TAMAN REKREASI DI LOKAWISATA BATURADEN

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara Indonesia terdiri dari pulau-pulau dan berbagai macam suku dengan

PEMANFAATAN KAWASAN UMBUL TLATAR KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI BERDASARKAN PENDAPAT MASYARAKAT TUGAS AKHIR

PENGEMBANGAN BUMI PERKEMAHAN PENGGARON KABUPATEN SEMARANG

Oleh : Slamet Heri Winarno

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul

BAB I PENDAHULUAN. tempat ini ramai dikunjung oleh wisatawan baik dari dalam maupun dari luar

HOTEL WISATA PEGUNUNGAN DI KAWASAN WISATA BATURADEN

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HOTEL RESORT DI HULU SUNGAI PEUSANGAN

HOTEL RESORT DI KAWASAN RAWAPENING (Dengan Penekanan Desain Arsitektur Organik)

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bengawan Solo :

REKREASI PANTAI DAN RESTORAN TERAPUNG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. tempat kerja, di rumah, maupun di tempat lain. Aktivitas rutin tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN. pada karya tulis ini merupakan kesimpulan penulis dari istilah-istilah dan tipologitipologi

1 PENDAHULUAN. Tabel 1. Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha, ** (Miliar Rupiah)

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

VI. KONSEP 6.1. Konsep Dasar 6.2. Konsep Pengembangan Fungsi Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pendahuluan

KAWASAN AGROWISATA DI KOPENG

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak potensi dan Sumber Daya Alam (SDA) yang belum dikembangkan secara maksimal, termasuk di dalamnya adalah

BAB I PENDAHULUAN. masa depan. Identifikasi dan perencanaan pengembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN. multi dimensional baik fisik, sosial, ekonomi, politik, maupun budaya.

BAB I PENDAHULUAN. 1. Arkeologi : adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang hasil

TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (DP3A) PENGEMBANGAN HUTAN KOTA SEBAGAI SARANA PENDIDIKAN DAN WISATA DI PURWODADI GROBOGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Perancangan Hutan Pinus Batealit sebagai kawasan Wisata Alam Edukasi di Jepara

BAB II GAMBARAN UMUM EKOWISATA TAMAN AIR TLATAR BOYOLALI. A. Gambaran Umum Kabupaten Boyolali

BAB I PENDAHULUAN. padat sehingga orang akan mencari sesuatu yang baru untuk menghibur

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang kaya raya akan

BAB I PENDAHULUAN. daerah wisata. Pariwisata itu sendiri adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. keanekaragaman kondisi fisik yang tersebar di seluruh Kabupaten, Hal ini menjadikan

KOPENG RESORT AND EDUCATION PARK

Revitalisasi PG. Colomadu sebagai Kawasan Agrowisata di Kecamatan Colomadu

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Statistik Kunjungan Wisatawan ke Indonesia Tahun Tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1. PENGERTIAN JUDUL

BAB I PENDAHULUAN. Wisatawan. Tabel 1.1 Jumlah Pengunjung Taman Nasional Ujung Kulon

PENATAAN DAN PENGEMBANGAN TAMAN WISATA SENGKALING MALANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1.1

POTENSI SUMBER DAYA ALAM DI GUNUNG MERAPI

BAB I PENDAHULUAN. adalah Kabupaten Bojonegoro. Terdapat suatu tempat wisata yang disebut

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul 1.1.1 Arti Judul Judul laporan Dasar Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (DP3A) yang diangkat adalah : "Pengembangan AgroWisata Sayur dan Buah Desa Selo Boyolali " Untuk menjabarkan mengenai pengertian judul di tersebut maka kalimat judul dapat diuraikan berdasarkan pengertian dari Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut Pengembangan : upaya pendidikan baik formal maupun non formal yang dilaksanakan secara sadar, berencana, terarah, teratur, dan bertanggung jawab dalam rangka memperkenalkan, menumbuhkan, membimbing, dan mengembangkan suatu dasar kepribadian yang seimbang, utuh dan selaras, pengetahuan dan ketrampilan sesuai dengan bakat, keinginan serta kemampuan-kemampuannya, sebagai bekal untuk selanjutnya atas prskarsasendiri menambah, meningkatkan dan mengembangkan dirinya, sesama,maupun lingkungannya ke arah tercapainya martabat, mutu dan kemampuan manusiawi yang optimal dan prbadi yang mandiri Sumber:http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2190377- pengertian-pengembangan/#ixzz2wlh3fnku Agrowisata : Kegiatan wisata yang berlokasi atau berada di kawasan pertanian secara umum, lebih dikhususkan pada areal hortikultura. Pengembangan agrowisata pada konsep universal dapat ditempuh melalui diversifikasi dan peningkatan kualitas sesuai dengan persyaratan yang 1

diminta konsumen dan pasar global. ( Perpustakaan Kab:Boyolali Dinas Pertanian "Agroindustri Buah-buahan tropis : M. Amin Aziz, 1993" Sayur : Bagian vegetatif dari tumbuhan, terutama daun ( juga beserta tangkainya). Beberapa sayuran adalah bagian tumbuhan yang tertutup tanah, seperti wortel, kentang, dan lobak. (http://id.wikipedia.org/wiki/buah ). Buah :Organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. (http://id.wikipedia.org/wiki/buah ). Desa :Kesatuan wilayah yang dihuni oleh sejumlah keluarga yang mempunyai sistem pemerintahan sendiri (dikepalai oleh seorang Kepala Desa) atau desa merupakan kelompok rumah di luar kota yang merupakan. kesatuan.(http://awaliyahhasanah.blogspot.com/2013/06/definisi-desa-kotapedesaan-dan.html) Selo :Suatu wilayah pedesaan yang masuk di kecamatan Selo kabupaten Boyolali dimana letak desa Selo sendiri berada di tengah - tengah dua gunung yaitu Merapi dan Merbabu. (Sumber: BAPPEDA Kab. Boyolali.2013). Boyolali :Sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Pusat administrasi berada di Kecamatan Boyolali, terletak sekitar 25 km sebelah barat Kota Surakarta. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Semarang dan Kabupaten Grobogan di utara; Kabupaten Sragen, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sukoharjo, dan Kota Surakarta (Solo) di timur; Kabupaten Klaten dan Daerah Istimewa Yogyakarta di selatan; serta Kabupaten Magelang dan Kabupaten Semarang di barat. Kabupaten ini termasuk kawasan Solo Raya. (Sumber: BAPPEDA Kab. Boyolali.2013). 2

1.1.2 Arti Keseluruhan Jadi pengertian dari "Pengembangan AgroWisata Sayur dan Buah di Desa Selo Boyolali " mengembangakan suatu kawasan yang berpotensi untuk dijadikan wisata pertanian dengan menanam berbagai sayuran dan buah-buahan yang ditanam dan dikembangkan oleh masyarakat desa Selo untuk dijadikan tujuan wisata agro. 1.2 Latar Belakang 1.2.1 Umum Suatu Obyek wisata merupakan tujuan utama untuk para pencari hiburan yang mana sebagai tempat menetralisir seseorang setelah lelah menjalani rutinitas kerja yang sangat menjenuhkan, selain itu obyek wisata juga menjadi salah satu penumbuh perekonomian disuatu daerah yang sekarang semakin diminati para pengusaha di Indonesia Mengingat keindahan alam menjadi daya tarik yang kuat bagi wisatawan, potensi ini menarik untuk digarap. Banyak sekali obyek wisata yang berada di Indonesia dari wisata alam,wisata bahari, wisata kuliner, wisata agro dan sebagainya, dimana keindahan wisata di Indonesia sekarang mulai banyak dikunjungi oleh wisatawan daerah, nasional maupun internasional. Indonesia sebagai negara agraris memiliki lahan pertanian yang sangat luas. Rangkaian kegiatan pertanian dari budidaya sampai pasca panen dapat dijadikan daya tarik tersendiri bagi kegiatan pariwisata. Dengan menggabungkan kegiatan agronomi dengan pariwisata banyak perkebunan-perkebunan besar di Indonesia dikembangkan menjadi obyek wisata. Bagi daerah yang memiliki tanah subur, panorama indah, mengembangkan wisata yang memanfaatkan lahan yang subur akan mempunyai manfaat ganda apabila dibandingkan hanya mengembangkan pariwisata dengan obyek dan daya tarik keindahan alam, seni dan budaya, Manfaat lain yang dapat dipetik dari mengembangkan wisata tersebut, yaitu 3

disamping dapat menjual jasa dari obyek dan daya tarik keindahan alam, sekaligus akan menuai hasil dari penjualan budidaya tanaman yang di tanam, sehingga disamping akan memperoleh pendapatan dari sektor jasa sekaligus akan memperoleh pendapatan dari penjualan komoditas pertanian salah satunya dengan menawarkan wisata agro buah dan sayur yang kebanyakan ditawarkan disetiap wisata alam. Dengan melihat potensi ekologis daerah Desa Selo dengan curah hujan yang cukup, maka mengembangkan wisata berwawasan lingkungan di Boyolali akan lebih banyak manfaatnya, disamping dapat menjual jasa dari obyek keindahan alam, seni dan budaya yang dimiliki, mengembangkan wisata berwawasan lingkungan sekaligus melakukan konservasi tanah dan berbagai tanaman. Salah satu referensi wisata agro yang terdapat diindonesia yaitu agrowisata mekar sari sari atau sering dikenal dengan taman mekar sari.dimana wisata tersebut merupakan salah satu pusat pelestarian keanekaragaman hayati buah-buahan tropika terbesar di dunia, khususnya jenis buah-buahan unggul yang dikumpulkan dari seluruh daerah di Indonesia, sekaligus merupakan tempat penelitian budidaya (agronomi), pemuliaan (breeding) dan perbanyakan bibit unggul untuk kemudian disebarluaskan kepada petani dan masyarakat umum. (gambar sumber:google) 4

1.2.2. Khusus Desa Selo terletak di kabupaten Boyolali. Dengan keindahan pemandangan yang mempesona dimana diapit oleh dua gunung Merapi dan gunung Merbabu. Desa ini memiliki potensi pengembangan yang sangat tinggi di bidang Sumber Daya Alam dan Agrowisata, yang semakin diperkuat dengan keramah-tamahan penduduk. Kesuburan tanah dimanfaatkan untuk produk-produk pertanian dan perkebunan, Sektor peternakan juga memberikan porsi yang besar sebagai output dari wilayah ini. Dengan kondisi alam yang indah, Selo memiliki sejumlah tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi wisatawan. Selain udaranya yang sejuk, keindahan alam disekitarnya tidak kalah menarik dengan kawasan lain di Indonesia, terlebih lagi didaerah ini terkenal dengan produksi pertanian penghasil sayur mayur dan aneka buahbuahan. Pemerintah Boyolali sudah mulai memperbaiki jalur transportasi dengan melakukan perawatan jalan dan pembangunan jalan baru lintas provinsi dari Selo sendiri yang berada di Boyolali ke arah Magelang agar mempermudah akses tranportasi, sampai dengan saat proses pembangunan jalan masih terus berlangsung melewati dua gunung Merapi, gunung Merbabu dan melintas di tengah-tengah lahan pertanian sayur dan buah yang asri dengan pemandangan elok di kiri dan kanan sepanjang jalan baru ini. gambar 1.1:Peta Boyolali Sumber : data dinas kab.boyolali, 2013 5

Selain itu adanya keinginan pemerintah daerah Kabupaten Boyolali untuk memberikan alternatif tujuan wisata yang memungkinkan di kembangkan sebagai tujuan wisata yang secara tidak langsung akan sangat mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat Desa Selo dan akan menambah pendapatan pemerintah daerah dari sektor pariwisata, terpilihnya sektor pariwisata sebagai prioritas utama dalam peningkatan ekonomi masyarakat tidak lepas dari efek yang ditimbulkan, yaitu mampu memberikan efek ganda baik dari pendapatan maupun dari kesempatan kerja dari bidang pariwisata, hal ini sangat memungkinkan karena wilayah Kabupaten Boyolali banyak memiliki potensi wisata yang sangat memungkinkan untuk dikembangkan lebih lanjut, sebagai daya tarik utama wisatawan baik wisatawan asing maupun wisatawan domestik. Dalam dasar-dasar program perencanaan dan perancangan arsitektur saya selaku penulis merencanakan sebuah Kawasan Agro wisata yang berkonsep eco desain dengan penekanan pada green arsitektur,hal ini di karenakan berbagai faktor di antaranya : a. Perencanan di asumsikan berjangka panjang yaitu 10-20 tahun ke depan. b. Demi melestarikan dan mempertahankan lingkungan sekitar serta tidak merusak lingkungan maka konsep pembangunan dengan eco desain sangat cocok untuk diterapkan di bangunan kawasan agrowisata ini. c. Adanya Isu pemanasan global sehingga para arsitek dan para perencana di tuntut untuk mendesain sebuah bangunan yang ramah lingkungan. Daftar objek daya tarik wisata yang ada di Kabupaten Boyolali dapat di lihat pada tabel berikut: Tabel 1.1.Objek dan Daya Tarik wisata Kabupaten Boyolali No Nama Wisata Lokasi Fasilitas Wisata Alam 1 Tlatar Dukuh kebon bimo kec.boyolali - Rumah Makan Lesehan. - Pemancingan 6

2 Arga Merapi- Merbabu 3 Waduk Badhe 4 AIR TERJUN KEDUNG KAYANG 5 KEDUNG OMBO Terletak 25 km dari Kota Boyolali kearah barat Klego sekitar 40 km ke arah utara dari Kota Boyolali Terletak di Desa Klakah berjarak 5 km ke arah Barat dari Kecamatan Selo Desa Wonoharjo Kecamatan Kemusu sekitar 50 km ke arah utara Kota Boyolali 6 WADUK CENGKLIK Desa Ngargorejo dan Sobokerto, Kecamatan Ngemplak ± 20 km, ke arah timur laut Kota Boyolali desa Pengging 7 PENGGING boyolali - Kios Cenderamata - Kolam Renang Anak dan Dewasa - Taman Wisata Air - Lapangan Woodball - Joglo Merapi - Home Theatre New Selo. - Wall Climbing - Lap. Tenis - Rumah Makan Lesehan / Floating - Restaurant. - Wisata Air / Water Resort. - Pancingan / Fishing Area. - Area Lomba Burung Homestay. Pemandangan Alam. - Bumi Perkemahan / Camping Ground. - Hutan Wisata / Forest Resort. - Tempat Pemancingan / Fishing Area. - Rumah Makan Apung / Floating Restourant. - Wisata Air / Water Resort. -wisata air (water resort) - pemancingan (fishing area) -rumah makan lesehan. - Rumah Makan Lesehan. - Pemancingan - Kios Cenderamata - Kolam Renang Anak dan Dewasa - Taman Wisata Air (Sumber : Dinas Pariwisata Kab.Boyolali 2011, di olah2012) 7

1.2.3. Potensi Desa Selo Desa Selo berada di wilayah kecamatan Selo Kabupaten Boyolali, yang jaraknya kurang lebih 25 Km ke arah barat kota Boyolali dapat dilalui dengan kendaraan umum dan pribadi.desa sendiri merupakan salah satu objek wisata Agro dengan sayuran yang merupakan unggulan wisata Agro Kabupaaten Boyolali. Berdasarkan hasil penelitian didesa selo yang telah di lakukan Galih Pratama Putra 2013),hasil evaluasi situasi dapat di lihat pada tabel dibawah ini: 1. Data site Lokasi penelitian A No Objek Keterangan gambar 1. Keaadan interface lokasi penelitian A dengan pemandangan kaki gunung merapi yang berpenghuni dan sebagian lahan digunakan pertanian Gambar 4.5.4 : Lokasi penelitian 1 2. Keadaan interface lokasi penelitian A Keadaan lokasi penelitian yang dijadiakan lahan pertanian Gambar 4.5.5 Lokasi penelitian 1 8

Lokasi penelitian B No Objek Keterangan gambar 1. Keaadan interface lokasi penelitian B penelitian Panorama gunung merapi Gambar 4.5.6 Lokasi penelitian B 2. Keadaan interface lokasi penelitian B pintu masuk pendakian gunung merapi dan terdapat basecam. Gambar 4.5.7 Lokasi penelitian B 9

Lokasi penelitian C No Objek Keterangan gambar 1. Keadaan lokasi C penelitian sebelah utara hamparan pohon pinus dan lahan pertanian yang berada di kaki gunung merbabu.dengan kondisi geografis tanah tidak rata Gambar 4.5.8 Lokasi penelitian C 2. Keadaan lokasi C penelitian sebelah utara hamparan pohon pinus dan lahan pertanian yang berada di kaki gunung merbabu.dengan kondisi geografis tanah tidak rata Gambar 4.5.9 Lokasi penelitian C 10

Lokasi penelitian D No Objek Keterangan gambar 1. Keadaan interface lokasi penelitian D Keadaan lokasi penelitian yang dijadiakan lahan pertanian Gambar 4.5.10 Lokasi penelitian D 2. Keadaan interface lokasi penelitian D dengan Akses jalan solo,selo borobudur. Gambar 4.5.11 Lokasi penelitian D 11

Lokasi penelitian E No Objek Keterangan gambar 1. Keaadan interface lokasi penelitian E dengan beberapa penunjang penginapan dan basecame pendakian Gambar 4.5.12 Lokasi penelitian E 2. Keadaan interface lokasi penelitian E suasana jalur penelitian. Gambar 4.5.13 Lokasi penelitian E Sumber : Lokumentasi penulis 2013 Berdasarkan hasil observasi secara langsung di lapangan dapat disimpulkan permasalahan dan potensi yang ada saat ini dikawasan wisata tersebut. Beberapa masalah yang menimbulkan kebutuhan akan fasilitas wisata di kawasan Desa Selo diantaranya: a. Belum Adanya kawasan wisata yang dapat memanfaatkan lahan di desa selo b. Kuranganya sosialisasi tentang wisata di daerah desa selo 12

c. Belum di kelolanya potensi lahan yang ada di desa selo. d. Potensi pengembangan budidaya belum tersentuh e. Kebersihan yang kurang terjaga f. Penanaman sayur dan buah-buahan yang kurang beragam. Sedangkan beberapa potensi yang dimiliki Desa Selo antara lain sebagai berikut: a. View yang menarik ( dapat melihat Keindahan Gunung merap dan merbabu ) b. Tanah disana sangatlah subur untuk ditanami berbagai sayursan dan buah-buahaan. c. Topografi yang berbukit-bukit menjadikan panaorama yang elok. d. Akses jalan yang sudah masuk jalur wisata SSB (Solo- Selo - Borobudur ). e. Wilayah yang mudah dijangkau. f. kondisi jalan yang lebar dan tidak rusak. g. Hawa dan Udara yang sejuk h. Banyak diadakannya wisata budaya di desa selo. 1.3 Rumusan Masalah Bagaimana menentukan konsep Dasar-dasar Program Perencanaan Arsitektur ( DP3A) "Pengembangan AgroWisata Sayur dan Buah di Desa Selo Boyolali "Sebagai judul? 1.4 Rumusan Persoalan Adapun beberapa rumusan masalah dalam pembahasan agrowisata sayur dan buah didesa selo ini adalah: a. Mengembangkan desa selo menjadi kawasan agrowisata sayur dan buah? b. Bagaimana membuat konsep desain agro wisata yang dapat dijadikan icon wisata diboyolali? 13

c. Membuat kebutuhan ruang yang dibutuhkan untuk pengembangan agrowisata sayur dan buha desa selo d. Bagaiman menerapkan konsep teknologi agar agrowisata inin bertahan lebih dari 20 tahun? e. Bagaimana tentang penataan lansdcape yang cocok untuk kawasan pegunungan yang berkontur? f. Bagaimana merancang sebuah kawasan agro wisata yang bermanfaat bagi masyarakat khusunya masyarakat desa selo? 1.5 Tujuan Adapun tujuan yang ingin di capai dalam perencanaan agrowisata sayur dan buah desa selo boyolali adalah a. Menyediakan wisata edukasi yaitu bercocok tanam dan memanen hasil pertanian sebagai alternatif pariwisata yang memiliki keunikan sehingga memiliki keunggulan di banding wisata agro yang lainnya b. Menyediakan tempat wisata yang berupa panorama Pegunungan dan rekreasi alam c. Penataan landscape dan bangunan yang berciri kawasan wisata Agro yang berada di pegunungan, yang sesuai dengan karakteristik Situasi Pegunungan merapi dan merbabu. 1.6 Manfaat Adapun manfaat dari penyusunan laporan ini adalah: 1. Hasil Perencanaan dapat digunakan sebagai acuan untuk membangun sebuah Kawasan Agrowisata yang bermanfaat bagi pengunjung dan pengelola.. 2. Hasil Perencanaan dan Perancangan dapat dijadikan sebagai acuan perkembangan wisata kabupaten Boyolali. 3. Dapat menentukan konsep perencanaan dan perancangan guna pembentukan suasana yang nyaman dan menyenangakan pada waktu berkunjung ke area wisata agro. 14

4. Dapat memberikan ide untuk kabupaten boyolali agar menjadi kawasan wisata icon boyolali. 1.7 Sasaran Sasaran pokok laporan ini meliputi upaya perencanaan dan perancangan kawasan Desa selo sebagai kawasan Agrowisata sayur dan buah, serta sebagai kawasan ramah lingkungan. Adapun sasaran yang akan dicapai: a. Penyediaan kawasan Agrowisata yang menyenangkan dan berbeda dari wisata yang lain dengan konsep wisata edukasi,cocok tanam,wisata memanen hasil pertanian, wisata alam dan wiaasat penunjang lainnya b. Perencanaan kawasan agrowisata dengan konsep eco desain c. Menghadirkan desain bangunan sebagai lingkungan buatan yang selaras dengan lingkungan alam setempat. d. Peningkatan ekonomi kemasyarakatan dari sektor pariwisata agro. 1.8 Keluaran / Output Adapun keluaran atau output dari laporan ini adalah: a. Pengaturan infrastruktur dan sarana prasarana penunjang yang akan meningkatkan minat wisatawan. b. Pemanfaatan potensi fisik yang di miliki Desa selo sehingga pemanfaatannya akan menguntungkan masyarakat, daerah dan akan menambah daya tarik wisatawan. c. Menghasilkan desain kawasan agrowisata yang ramah lingkungan. d. Pembangunan bangunan dan taman serta perkebunan dengan landscape yang bagus akan menarik minat wisatawan untuk datang. 1.9 Metode Pembahasan 15

Metode pembahasan yang digunakan yaitu metode deskriptif dengan pendekatan deduktif yaitu suatu metode yang menerangkan datadata yang ada dengan landasan teori terkait melalui proses pengumpulan data,pengolahan data, sampai pada perolehan data yang sistematis, factual dan akurat sebagai landasan penyusunan konsep perencanaan dan perancangan. a. Metode Pengumpulan Data Study literature: yaitu menguji dan menelaah berbagai literature yang terkait dengan pembahasan yang akan dilaksanakan. Observasi: yaitu mengadakan study lapangan melalui pengamatan langsung kelapangan untuk mengetahui kondisi fisik lokasi dan tata lingkungannya serta beberapa lusa tanah yang ada serta faktor penunjangnya. Interview: yaitu wawancara langsung dengan pihak terkait dengan pembahasan mengenai obyek wisata tersebut. b. Metode Analisis Data Merupakan penguraian data penjelasan terhadap permasalahan berdasarkan data- data yang diperoleh, diolah dan dianalisa berdasarka landasan teori yang terkait dengan permasalahan, kemudian ditarikkesimpulan. c. Metode Sintesis Merupakan tahap penyusunan hasil analisa dalam bentuk kerangka yang terarah dan terpadu yang berupa diskripsi konsep perancangan sebagai pemecahan masalah. 2.0 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan ini menguraikan tentang latar belakang masalah,permasalahaan, tujuan penelitian dan manfaat penelitian. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 16

Berisi tentang teori-teori yang digunakan dalam penyusunan DP3A untuk mendasari penganalisaan masalah. BAB III DISKRIPSI OBJEK Bab ini berisi tentang data lokasi. BAB IV ANALISA DAN KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Bab ini berisi tentang hasil analisis konsep yang mendasari perancangan bangunan. 17