Pasang surut hubungan partai komunis dan partai nasionalis di cina tahun

dokumen-dokumen yang mirip
2015 STRATEGI MAO TSE TUNG DALAM PERANG SAUDARA DI CHINA TAHUN

yang korup dan lemah. Berakhirnya masa pemerintahan Dinasti Qing menandai masuknya Cina ke dalam era baru dengan bentuk pemerintahan republik yang

Komunisme dan Pan-Islamisme

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada

BAB V KESIMPULAN. mengacu pada bab I serta hasil analisis pada bab IV. Sesuai dengan rumusan

Signifikasi Kawasan Asia Pasifik. Yesi Marince, S.Ip., M.Si

BAB II GAMBARAN UMUM

SMP kelas 9 - SEJARAH BAB 1. Perang Dunia IIlatihan soal 1.2

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nurhidayatina, 2013

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi

Amerika Tanam Pengaruh di Asia Sejak Desember 1949

membuka diri terhadap dunia internasional. Peristiwa ini mengakibatkan kepercayaan Daimyo terhadap kekuasaan Tokugawa menjadi menurun.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Latihan Soal UM Unair 2015 IPS MATEMATIKA

1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME

BAB III PERANG DUNIA II

Burma mempunyai catatan tersendiri dalam sejarah Burma karena AFPFL BAB V. Kesimpulan

Tamadun Islam dan Tamadun Asia Edisi Kedua (TITAS) Bab 5: 1

BAB 20: SEJARAH PERANG DINGIN

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang

Sejarah umum - kelas XII BAB 9 Revolusi perancis. Revolusi Amerika, Revolusi Rusia, dan Indonesia

BERAKHIRNYA KEKUASAAN DINASTI MANCHU DI CINA TAHUN 1912 SKRIPSI. Oleh Riska Agustin Sari Dewi NIM

2015 DAMPAK DOKTRIN BREZHNEV TERHADAP PERKEMBANGAN POLITIK DI AFGHANISTAN

DAFTAR PUSTAKA. Abdulgani, H. Roeslan, Ganyang Setiap Bentuk Neo-Kolonialisme yang Mengepung Republik Indonesia, dalam Indonesia, 1964-B

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah nasional Indonesia tidak lepas dari pemerintahan Soekarno dan Soeharto, seperti

Pembahasan Latihan Soal UM Unair 2015 IPS MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah dan masyarakat Jepang merupakan hal yang cukup menarik

Westget Mall diperkirakan merupakan supermarket milik Israel yang sering dikunjungi orang-orang asing.

SEJARAH PEPERANGAN ABAD MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

BAB IV KESIMPULAN. Kebijakan pemerintahan Francisco..., Fadhil Patra Dwi Gumala, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. kita. Konflik tersebut terjadi karena interaksi antar kedua negara atau lebih

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Yofa Fadillah Hikmah, 2016

PERANG SAUDARA DI RUSIA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar.

BAB V KESIMPULAN. Sosialisme di China Tahun , maka dapat diambil kesimpulan baik dari segi

1. PENDAHULUAN. 1 Occupation of Japan : Policy and Progress (New York: Greenwood Prees,1969), hlm 38.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. karena kekalahannya dalam Perang Dunia II. Jendral Douglas MacArthur yang

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Bangsa yang majemuk, artinya Bangsa yang terdiri dari beberapa suku

BAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu,

BAB I PENDAHULUAN. political competition and struggles, in which the media, as institution, take a. position (Kahan, 1999: 22).

rakyat Cina merasakan penderitaan ketika dinasti ini memerintah. 1 Orang-orang Mancuria

BAB VI KESIMPULAN. Kennedy hanya menjalankan jabatan kepresidenan selama dua tahun yakni

BAB V KESIMPULAN. Islam, telah membawa pengaruh dala etnis dan agama yang dianut.

BAB I PENDAHULUAN. surut. Dua periode penting tersebut adalah masa Kaisar Meiji ( ) dan. yang kemudian dikenal dengan Restorasi Meiji.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Veygi Yusna, 2013

SEIKATSU KAIZEN. Reformasi Pola Hidup Jepang

BAB 5 RINGKASAN. jatuh. Padahal ia telah menetapkan segala peraturan untuk dalam dan luar negeri. menyebabkan jatuhnya kekuasaan politik Tokugawa.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Tindakan Amerika di negeri-negeri Muslim itu berarti AS telah secara sengaja memusuhi umat Islam

dari periode yang awal sampai pada periode-periode berikutnya?. Perkembangan terjadi bila berturut-turut masyarakat bergerak dari satu bentuk yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

KEHIDUPAN POLITIK PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 1959 TENTANG FRONT NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB V KESIMPULAN. dasawarsa terakhir ini dengan dilumpuhkannya beberapa pemimpin-pemimpin dictator

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rubi Setiawan, 2013

PERADABAN AMERIKA MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat masih berupa non-intervensi. Namun ketika Perang Dunia Kedua

ABSTRAK PEMERINTAHAN REZIM SHOGUN TOKUGAWA YANG TERAKHIR

I. PENDAHULUAN. sejak jaman kemerdekaan berkali-kali menghadapi ujian. Pada tahun

BAB V KESIMPULAN. Pertama, mengenai tingkat kehidupan manusia dari masa pra sejarah sampai

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. negara di pesisir Atlantik, yang kemudian diarahkan oleh satu Konstitusi

Resensi buku: Barrington Jr Moore.1967 SOCIAL ORIGINS OF DICTATORSHIP AND DEMOCRACY: LORD AND PEASENT IN THE MAKING OF THE MODERN WORLD

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Ebook dan Support CPNS Ebook dan Support CPNS. Keuntungan Bagi Member cpnsonline.com:

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN

PERADABAN EROPA MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN SEJARAH INDONESIA. Standar Kompetensi Guru (SKG) Kompetensi Guru Mata Pelajaran (KD)

BAB V KESIMPULAN. pemikiran dua tokoh tersebut, tidak bisa kita lepaskan dari kehidupan masa lalunya yang

Hubungan Aliansi Rusia-Iran dan Upaya Mencapai Hegemoni Rusia

TUGAS KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari pembahasan yang

I. PENDAHULUAN. telah berlangsung sejak zaman purba sampai batas waktu yang tidak terhingga.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

2015 DAMPAK PERANG AUSTRO-PRUSIA TERHADAP HUBUNGAN POLITIK AUSTRIA DAN HONGARIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda

Tidak hanya di Indonesia, Amerika bermain hampir di semua kawasan negeri Islam.

BAB I PENDAHULUAN. Faktor kondisi geografis, sumber daya manusia, dan sumber daya alam

BAB II GAMBARAN UMUM AWAL KESHOGUNAN TOKUGAWA. Taira pada perang Heijin tahun Setelah kekalahan tersebut keluarga

KISI-KISI PENULISAN SOAL ULANGAN TENGAH SEMESTER GENAP XI TAHUN SMA ISLAM AL AZHAR BSD

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada masa kesultanan Asahan agar dapat didokumentasikan. peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk jadi pembelajaran.

BAB 5 KESIMPULAN. Universitas Indonesia. Hubungan Malayu..., Daulat Fajar Yanuar, FIB UI, 2009

66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)

BAB II PROFIL NEGARA CINA. Sejarah Cina adalah salah satu sejarah kebudayaan tertua di dunia. Dari

I. PENDAHULUAN. kota Grozny, ibu kota Chechnya, setelah mendengar kabar Uni Soviet berada

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN A ZIZATUL MAR ATI ( )

BAB I PNDAHULUAN. Jepang dalam Perang Raya Asia Timur tahun Namun, ditengah tengah

PENDAHULUAN. Keterlibatan Jepang dalam Perang Dunia II bukanlah sesuatu yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Omet Rasyidi, 2014

Transkripsi:

Pasang surut hubungan partai komunis dan partai nasionalis di cina tahun 1934-1949 UNIVERSITAS SEBELAS MARET OLEH : Ana Rochayani K 4404012 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cina adalah sebuah negara di Asia Timur. Nama Cina diambil dari kata Ch in atau Tsjin yaitu nama suatu dinasti yang pernah memerintah Cina pada tahun 221-207 BC. Sedangkan orang Cina sendiri menyebut Cina dengan nama Tiongkok yang berasal dari kata Chung Kuo Chung Kuok yang berarti negara tengah yaitu negara yang menjadi pusatnya dunia (Leo Agung S, 2002:1). Cina merupakan negara dengan luas wilayah terbesar di Asia Timur. Berbatasan dengan Uni Soviet, India, Pakistan dan Korea serta secara regional berdekatan dengan Jepang dan Asia Tenggara, Cina menempati posisi geografik yang penting dalam suatu wilayah (lihat lampiran 1, halaman : 72). Penduduknya adalah salah satu yang terpadat di dunia (Mohtar Mas oed dan Colin Mac Andrews, 1993: 65). Wilayah Cina adalah wilayah yang subur. Kesuburan wilayah ini menjadikannya sering menjadi rebutan bangsa lain. Hal ini terbukti dengan adanya dua dinasti di antara 24 dinasti yang pernah berkuasa di Cina berasal dari luar Cina yaitu dinasti Mongol dan Manchu (Pearl S Buck, 1986: 2). Dinasti Mongol biasa dikenal dengan dinasti Yuan, berkuasa di Cina antara tahun 1260-1368 setelah berhasil mengalahkan dinasti Sung, di bawah kepemimpinan Kubilai 1

2 Khan. Sedangkan dinasti Manchu atau dikenal sebagai dinasti Ch ing, berkuasa di Cina tahun 1644-1912 setelah mengalahkan dinasti Ming. Bukti lainnya adalah adanya peninggalan termegah di Cina yaitu tembok besar Cina yang merupakan salah satu keajaiban di dunia. Tembok ini dulu difungsikan untuk melindungi Cina dari serangan bangsa-bangsa asing terutama bangsa Mongol. Tembok tersebut juga seolah menjadi simbol kehidupan bangsa Cina jaman dulu yang selalu menutup diri dari pengaruh bangsa-bangsa asing. Menurut HG.Creel (1990: 1) selama waktu yang lama, bangsa Cina percaya bahwa mereka lebih pandai, lebih berbudaya dan cakap dibanding bangsa-bangsa manapun. Mereka beranggapan bahwa bangsa Cina adalah bangsa yang beradab, Sedangkan bangsa di luar Cina adalah bangsa yang biadab. Selama berabad-abad, bangsa Cina hidup dengan cara hidup dan cara berpikir para leluhur mereka. Mereka menyukai cara hidup dan cara berfikir tersebut, namun mereka tidak mampu melindungi diri dari penerobosan bangsa asing terhadap perbatasan negeri mereka, sehingga mereka terpaksa mengijinkan orang-orang Eropa dan Amerika yang tidak mereka sukai berdiam di Cina. Awalnya, pada abad ke enam belas bangsa Barat datang ke Cina untuk berdagang. Masa itu ruang gerak mereka masih terbatas, namun dimulai dari tahun 1842 semenjak Cina kalah dalam peperangan melawan Inggris, semakin jelas di mata Cina bahwa mereka tidak akan menang dalam adu kekuatan dengan negara-negara Barat dan terpaksa menyerah setapak demi setapak. Dampaknya, sejumlah wilayah di negeri ini diambil alih sebagai daerah konsensi negara-negara Barat. Negara-negara Barat tersebut menetapkan daerah-daerah yang luas di Cina sebagai lingkungan pengaruh mereka masing-masing. Hanya karena terdapat persaingan di antara mereka, mereka terhalang untuk memasukkan secara paksa daerah-daerah tersebut sebagai daerah mereka (HG. Creel, 1990: 1). Keberadaan orang-orang asing tersebut sedikit demi sedikit mulai menyadarkan bangsa Cina akan kelemahan-kelemahannya dan mulai merubah cara hidup dan cara berpikir orang Cina. Pada masa selanjutnya, pemikiranpemikiran barat seperti Nasionalisme, Demokrasi dan Komunisme masuk ke

3 Cina, dipercepat dengan kondisi Cina sendiri yang sedang mengalami revolusi. Revolusi berlangsung dari tahun 1911 hingga tahun 1949. Revolusi di Cina dalam rangka untuk menggulingkan kekuasaan dinasti Manchu ini dipelopori oleh Dr. Sun Yat Sen. Dr. Sun Yat Sen adalah orang yang dikenal dengan tiga ajarannya yaitu San Min Chu I. kemenangan revolusi, tidak membuat Dr. Sun Yat Sen menjadi pemimpin Cina, karena yang kemudian diangkat menjadi pemimpin adalah Yuan Shi K ai yang merupakan pemimpin kunci militer di bawah kekuasaan Ch ing, dan orang yang mampu mengkomandokan kesetiaan para jenderal (Theda Skocpol, 1991: 251). Sebenarnya, pada 29 Desember 1911 Dewan Perwakilan Rakyat di Nanking telah memilih Dr. Sun Yat Sen sebagai Presiden Pertama di Republik Nasional Cina dan dinobatkan pada tanggal 1 Januari 1912. Di sisi lain, ternyata di daerah Wu Chang telah terjadi perundingan antara wakil Yuan Shi Kai (Tang Shao Yi) dengan wakil dari kaum Republiken (wakil Li Yuan Hong) untuk menumbangkan dinasti Ch ing. Li Yuan Hong menambahkan bahwa jika Yuan Shi Kai dapat benar-benar mengakhiri sitim kerajaan di Cina, maka dia lah yang akan dijadikan Presiden Republik Rakyat Cina. Hasil perundingan di Wu Chang dilaporkan kepada Sun Yat Sen, dan ternyata Sun Yat Sen menerima hal itu agar jangan sampai terjadi perang saudara. 12 Februari 1912, Kaisar Ch ing akhirnya turun tahta sehingga berakhirlah bentuk kerajaan di Cina. Pada tanggal 14 Februari 1912 Presiden Sun Yat Sen meletakkan jabatan, kemudian 10 Maret 1912 Yuan Shi Kai dinobatkan sebagai Presiden Republik Nasional Cina (WD. Sukisman, 1992: 135). Kemenangan revolusi di samping mampu menggulingkan dinasti Manchu ternyata juga berhasil mengganti sistim kerajaan menjadi sistim Republik. Di bawah Yuan Shi K ai sebagai Presiden wilayah Cina seakan-akan mulai bersatu, namun pada tahun 1916 ketika Yuan Shi K ai meninggal, kekacauan mulai muncul kembali di Cina (Nio Joe Lan, 1952: 259). Pada masa ini Cina dikuasai oleh para Panglima atau Jenderal Perang (Warlordism). Di seluruh negeri terjadi pengelompokan politik militer yang independen, yang mana masing-masing menguasai wilayah dan sumber-sumber

4 eksploitasi lokalnya sendiri. Rezim ini adalah hierarki-hierarki terstruktur yang biasanya ditata untuk keperluan administrasi sipil dan peperangan. Kekuasaan mereka, bergantung pada kesetiaan para bawahan terhadap Panglima Perang yang sedang berkuasa. Para Panglima Perang di sisi lain harus memberikan imbalan pada para opsir pengikutnya dalam bentuk uang, senjata atau kekuasaan atas unit militer (Theda Skocpol, 1991: 261). Pengelompokan antara rezim-rezim ini sama, hanya mereka berbeda dalam skala. Rezim ini saling bersaing satu sama lain, sehingga aktivitas utama mereka adalah perebutan sumber penghasilan, rekruitmen militer, negosiasi dengan para sekutu yang potensial dan para pendukung asing serta peperangan sipil yang keras. Masing-masing rezim, menguasai wilayahnya secara penuh serta memberikan beban pajak dan tuntutan permintaan tentara yang berat kepada para petani, sehingga mereka beramai-ramai meninggalkan tanah mereka (Theda Skocpol, 1991: 261). Dalam kekacauan negeri seperti itu, pada bulan September tahun 1917 berdiri pemerintahan sementara di Cina bagian selatan di bawah pimpinan Dr. Sun Yat Sen. Pada pemerintahan inilah muncul dua partai politik yang berpengaruh di Cina yang mampu memberikan warna dalam sejarah perpolitikan Cina. Partai yang pertama adalah Kuo Min Tang (Partai Nasionalis). Kuo Min Tang merupakan partai pertama yang berpihak pada Pemerintah Sementara di Selatan. Kuo Min Tang merupakan bentuk lanjut dari organisasi Dong Meng Hui yang pernah didirikan oleh Dr. Sun Yat Sen. Di sisi lain, partai yang kedua adalah Partai Komunis. Partai Komunis merupakan partai yang berdiri di Cina pada tahun 1921. Komunisme sendiri mulai berkembang di Cina sebenarnya sudah sejak tahun 1919 ketika Voitchinski mendirikan suatu sekolah di Shanghai untuk mempelajari komunisme (Nio Joe Lan, 1952: 276-287). Pada tahun 1922, Pemerintah Rusia mengirimkan Abrom Adolf Joffe kepada Pemerintah Peking untuk melakukan pembicaraan tentang suatu persetujuan yang adil antara Tiongkok dan Rusia atas dasar pernyataan Karakhan, Komisaris Luar Negeri Rusia. Dalam pernyataan itu, Pemerintah Rusia menjanjikan bahwa semua daerah dan konsensi dalam pelabuhan-pelabuhan yang

5 telah dirampas secara tidak benar dan kekuasaan atas jalan kereta api Chinese Eastern Railway akan diserahkan kepada Tiongkok, hak eksteritorialiter akan dihapuskan serta bagian Rusia dalam penggantian kerugian gerakan Boxer akan dihapuskan. Persetujuanpun diberikan oleh Dr. Sun Yat Sen, maka terjadilah perhubungan antara Partai Nasionalis di Kanton dengan Rusia (WD. Sukisman, 1992: 145). Tahun 1923 Partai Nasionalis (Kuo Min Tang) di reorganisasi. Partai ini mengadakan Kongres Nasional di Kanton pada bulan Januari tahun 1942, yang memutuskan bahwa anggota Partai Komunis Tionghoa diperkenankan masuk Kuo Min Tang untuk memperkuat unsur-unsur revolusioner dalam negeri. Masuknya anggota Partai Komunis Tionghoa ke dalam Kuo Min Tang ini dengan syarat mereka masuk secara perseorangan dan bukan secara partai, serta harus bersedia tunduk kepada asas-asas Kuo Min Tang (Nio Joe Lan, 1952: 289). Pada awalnya, hubungan antara kedua partai tersebut sangat kuat. Mereka bekerja sama satu sama lain dalam rangka penyerangan ke daerah Cina bagian utara untuk mempersatukan seluruh Cina. Gejala-gejala perpecahan mulai muncul ketika tanggal 18 Maret 1926, Partai Komunis dituduh akan melakukan pemberontakan. Perpecahan benar-benar terjadi ketika pada bulan April 1927 terjadi peristiwa berdarah yang oleh Partai Komunis Cina dinamakan Teror putih, yaitu pembantaian dan penangkapan terhadap para kader komunis (WD. Sukisman, 1992: 172). Pertentangan kedua partai tersebut paling parah terjadi antara tahun 1934 hingga tahun 1949 meskipun, pada tahun 1937 mereka sempat bersatu karena adanya invasi Jepang. Di sini, hubungan keduanya dibagi menjadi tiga yaitu: 1. Perpecahan yang mampu memaksa Partai Komunis untuk melakukan Long March. 2. Persatuan keduanya karena adanya invasi Jepang. 3. Perpecahan kembali demi merebut kekuasaan. Berdasarkan pola hubungan yang seperti itu, maka penulis menyebut hubungan tersebut sebagai hubungan yang mengalami pasang surut. Menurut penulis, hubungan keduanya antara tahun ini sangat menarik untuk diteliti, karena

6 hubungan keduanya inilah yang pada akhirnya paling berperan penting dalam menentukan corak pemerintahan Cina di masa sekarang ini. Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis tertarik untuk mengangkat permasalahan itu ke dalam skripsi yang berjudul PASANG SURUT HUBUNGAN PARTAI KOMUNIS DAN PARTAI NASIONALIS DI CINA TAHUN 1934-1949. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis dapat merumuskan permasalahan di atas sebagai berikut: 1. Bagaimanakah pertentangan antara Partai Komunis dan Partai Nasionalis di Cina tahun 1934? 2. Bagaimanakah persatuan Partai Komunis dan Partai Nasionalis di Cina dalam Front Persatuan untuk menghadapi Jepang? 3. Bagaimanakah perkembangan Partai Komunis dan Partai Nasionalis di Cina setelah Jepang menyerah? C. Tujuan Penelitian Dalam hubungannya dengan rumusan masalah yang dikemukakan, maka penelitian ini bertujuan: 1. Untuk mengetahui pertentangan antara Partai Komunis dan Partai Nasionalis di Cina tahun 1934. 2. Untuk mengetahui persatuan Partai Komunis dan Partai Nasionalis di Cina dalam Front Persatuan untuk menghadapi Jepang. 3. Untuk mengetahui perpecahan Partai Komunis dan Partai Nasionalis di Cina setelah Jepang menyerah.

7 D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat: a. Untuk menambah pengetahuan ilmiah tentang pasang surut hubungan Partai Komunis dan Partai Nasionalis di Cina tahun 1934-1949. b. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pada setiap pembaca supaya dapat digunakan sebagai tambahan bacaan dan sumber data dalam penulisan sejarah. 2. Manfaat Praktis Secara praktis, penulisan ini diharapkan akan dapat bermanfaat: a. Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memenuhi syarat guna meraih gelar Sarjana Kependidikan Sejarah Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. b. Dipakai sebagai suatu karya ilmiah yang dapat berguna menambah wawasan masyarakat umumnya dan khususnya masyarakat lingkungan Universitas Sebelas Maret Surakarta.