2015 KESESUAIAN ANTARA MATERI ABRSM DENGAN TUJUAN PEMBELAJARAN BIOLA GRADE 1 DI SINFONIA MUSIC SCHOOL BANDUNG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1. 1 Kelompok pemain gambus (Dokumentasi Tengku Firdaus)

2015 PENERAPAN METODE YAMAHA DALAM PEMBELAJARAN BIOLA TINGKAT DASAR DI BRAGA MUSIC SCHOOL

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan informal, dan non formal. Pendidikan formal adalah pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. dari tiap aspek kehidupan manusia, musik membuat hidup tiap manusia lebih berwarna

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok yang tidak bisa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik adalah salah satu hasil dari proses kebudayaan manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. program studi. Mata kuliah instrumen pilihan wajib ini menawarkan beberapa pilihan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kita dihadapkan pada era teknologi informasi yang pesat.

2015 STUDI TENTANG PERILAKU BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH INSTRUMEN PILIHAN WAJIB SULING III DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN SENI MUSIK FPSD UPI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam proses pengembangan pendidikan kesenian di Sekolah Menengah

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan zaman kehidupan manusiap musik saat ini

Tujuan PCMS adalah untuk menciptakan musisi yang lengkap, musisi yang dapat mengekspresikan diri mereka secara terampil, kreatif dan artistik.

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini pendidikan musik tidak lagi dipandang sebagai mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya pembelajaran merupakan upaya yang diberikan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Nanda Ahya Halim, 2015

2015 PEMBELAJARAN GITAR DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMP AL-AZHAR SYIFA BUDI PARAHYANGAN PADALARANG

2015 PEMBELAJARAN GERAK DAN LAGU MELALUI PENDEKATAN BERMAIN DI TK SALMAN AL FARISI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga kursus musik di Indonesia pada saat ini mengalami berbagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, politik, budaya, sosial dan pendidikan. Kondisi seperti ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Perancangan Sekolah Tinggi Musik Bandung 1

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu proses yang berlangsung pada seseorang,

BAB I PENDAHULUAN. Banoe, Pono. Kamus Musik. Yogyakarta, 409 2

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sehingga dapat mencapai hasil yang optimal. Kegiatan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1. Musik merupakan salah satu cabang seni. Sebagai bagian dari kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2013, No.71 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 T

BAB I PENDAHULUAN. untuk diikuti. Pendidikan musik kini menjadi sesuatu yang penting bagi manusia

BAB I PENDAHULUAN. signifikan terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I. penting dalam melanjutkan kehidupan manusia. Kita tentunya berharap, anakanak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Seni musik merupakan aktivitas seni yang dapat didengar, dinikmati, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

REMA INTAN PERMATA SUDRAJAT,

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP UJIAN SERTIFIKASI AKUNTAN PUBLIK (USAP)

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan berkembang biak, serta melakukan aktivitas di atas tanah, sehingga

2. Upaya strategis Lembaga Pendidikan Swasta dalam menggali sumbersumber

2015 KEGIATAN KAULINAN BARUDAK SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN SENI TERPADU DI TK BEYNA CERIA BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dunia pendidikan sedang diguncang oleh berbagai perubahan seperti

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan sebuah hal yang baru berdasarkan hasil penelitian. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. Kita sadari bahwa tidak semua anak di dunia ini dilahirkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pembelajaran musik bisa didapat melalui jalur formal, non formal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) B. Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pendidikan adalah dengan mengikuti pendidikan formal. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. oleh Plato (2000:5) Pendidikan seni dapat dijadikan dasar pendidikan, karena

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB I PENDAHULUAN. namun alat musik elektrikpun berkembang dengan sangat pesat. Salah satu contoh

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan suatu bangsa tidak terlepas dari peran pendidikan sebagai modal

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Oxford University, 1997), Dieter Mack, Apresiasi Musik Musik Populer (Yogyakarta : Yayasan Pustaka Nusatama,

Musik Pendidikan Anak Berkebutuhan 2 PTM 311 Khusus (ABK) 21.

BAB I PENDAHULUAN. penduduk ( 2015). Sementara itu, McClelland dalam

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

BAB I PENDAHULUAN. Siswa sebagai generasi muda diharapkan berani untuk mengemukakan

BAB I PENDAHULUAN. media atau sarana yang digunakan untuk mengekspresikan diri. Musik adalah

BAB III METODE PENELITIAN

2015 MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN APLIKASI REKAMAN MELALUI PROJECT BASED LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, dirigen atau konduktor adalah

BAB 2 DATA DAN ANALISA

ANSAMBEL MUSIK ART FOR CHILDREN DI TAMAN BUDAYA YOGYAKARTA SEBAGAI MEDIA INTERAKSI SOSIAL ANAK. TUGAS AKHIR Program Studi S-1 Seni Musik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sudah menjadi kenyataan bahwa kemajuan suatu bangsa akan ditandai

FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN, INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA PANDUAN TES PENERIMAAN MAHASISWA BARU TAHUN AKADEMIK

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KTSP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

TINJAUAN MATA KULIAH...

2015 PEMBELAJARAN TARI KREASI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII DI SMPN 45 BANDUNG

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1

PERANAN ORANGTUA PADA ANAK TERHADAP PENDIDIKAN MUSIK DI ANTONIO SCHOOL OF MUSIC YOGYAKARTA. TUGAS AKHIR Program Studi S1 Seni Musik

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi peserta didik. Guru harus mampu menjadi wadah dalam

INSTRUKSI KERJA PEMBUATAN SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

G.J TEMBANG SUNDA CIANJURAN GAYA BOJONGHERANGAN:

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah penyebab utama dari penurunan pendengaran. Sekitar 15 persen dari orang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sangat penting dalam kehidupan dan tidak dapat dipisahkan

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti perkembangan di dunia Internasional dan meningkatkan pengembanga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ane Fitriani, 2015 Upaya pengelola dalam meningkatkan manajemen mutu PAUD

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Analisis merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Musik telah menjadi salah satu kebutuhan utama bagi setiap kalangan, hal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan wadah untuk mencapai cita-cita mereka. 1 Dalam organisasi

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Sunda memiliki identitas khas yang ditunjukkan dengan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Eksistensi Proyek

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sinfonia Music School berlokasi di jalan Lembah Sarimadu Barat No. 7 Kota Bandung. Kursus musik ini memiliki 22 guru yang mengajar dibeberapa kelas musik. Beberapa bidang keterampilan di kelas musik di Sinfonia Music School meliputi: vokal (klasik dan pop), piano (klasik dan pop), gitar (klasik dan pop), violin, flute, saxophone, serta kelas musik anak usia tiga sampai lima tahun. Saat ini kursus musik tersebut memiliki 129 siswa aktif yang tersebar pada kelaskelas di atas. Usia siswa termuda di Sinfonia Music School sekitar tujuh tahun sedangkan usia tertuanya adalah 35 tahun. Namun usia rata-rata siswa yang belajar di tempat itu adalah usia antara tujuh hingga 12 tahun. Kursus musik ini didirikan oleh Glenn Paul Dirk Latuheru pada 11 Februari 2008. Berdasarkan wawancara peneliti dengan Glenn Paul Dirk Latuheru pada 15 Maret 2015 di Sinfonia Music School, bahwa sejarah berdirinya kursus ini berawal dari mimpi dan keinginan yang kuat dari Glenn Paul Dirk Latuheru untuk berkarya serta berkontribusi dibidang pendidikan musik non formal, beliau bercita-cita ingin mendirikan sekolah musik. Dalam wawancara peneliti disaat yang sama terungkap bahwa sebelumnya beliau bersama rekan-rekan di tempat kuliahnya tergabung dalam anggota paduan suara Universitas Maranata. Mereka mempunyai ide setelah lulus kuliah ingin mendirikan kursus musik untuk mengembangkan hobi mereka yang kini dikenal sebagai kursus musik Sinfonia Music School. Berlatar belakang pendidikan formal dibidang Psikologi dan non formal dibidang Musik (vokal, paduan suara, biola, dan orkestra) Glenn Paul Dirk Latuheru dan Sanny Gann (yang kini menjadi istrinya) mulai mendirikan kursus musik ini untuk sebuah cita-cita menjadi kursus musik yang berkualitas, berstandarisasi internasional dan berkonsep kekeluargaan, guna membantu dan mempengaruhi banyak orang untuk terus berkembang dalam membentuk kepribadian melalui kegiatan bermusik.

2 Hal ini terungkap pula dari lembaran print out yang peneliti terima dari Glenn pada 17 Desember 2014 tentang visi dan misi Sinfonia Music School. Disebutkan pada lembaran tersebut bahwa visi Sinfonia Music School agar dikenal dan diakui sebagai barometer, trendsetter dan pusat musik berkualitas di Indonesia, sedangkan misi divisi pendidikannya adalah menjangkau dan menginspirasi pendidikan musik di Indonesia, menghasilkan musisi yang berkualitas dalam teori dan praktek, dan memiliki standarisasi internasional. Secara keseluruhan visi dari Sinfonia Music School telah diimplementasikan secara maksimal, namun dalam misinya masih belum seluruhnya terealisasi dengan baik, hal ini disebabkan masih ada salah satu faktor yang belum dipenuhi untuk pencapaian misi yang telah direncanakan. Visi dan misi Sinfonia Music School sangat erat kaitannya dengan komponen-komponen kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di Sinfonia Music School, hal ini terbukti bahwa kurikulum yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajarnya menggunakan standar kurikulum ABRSM, ujian yang dilakukan di lembaga kursus ini mengacu pada ABRSM, sertifikatnya berstandar internasional, hal ini antara visi dan misi serta kegiatan pembelajaran yang dilakukan saling berkesinambungan, yang tujuannya untuk merealisasikan visi dan misi secara maksimal. Selanjutnya menurut beliau dari hasil wawancara dengan peneliti pada 17 Desember 2014 bahwa materi pembelajaran untuk kelas-kelas diatas (kecuali kelas musik anak) umumnya berbasis pada ABRSM (Associated Board of the Royial School of Music). Kursus musik yang dipimpin Glenn Paul Dirk Latuheru memiliki Sembilan jenjang pendidikan untuk masing-masing kelas musiknya. Dimulai dari tingkat basic yang diperuntukan bagi siswa yang baru mulai belajar. Tingkat-tingkat selanjutnya adalah tingkat satu, dua, tiga, hingga tingkat yang paling tinggi yakni tingkat delapan. Khusus untuk jenjang basic, materi pembelajarannya dipersiapkan untuk grade 1 yang materinya telah menyesuaikan materi ABRSM. Pembelajaran biola di Sinfonia Music School dilakukan dengan cara bertahap karena yang didahulukan adalah teknik cara bermain biola dengan benar. Pembelajaran yang bertahap dan peningkatan teknik main alat musik biola

3 memerlukan waktu dalam proses pembelajaran, sehingga menghasilkan peserta didik yang berkualitas dalam memainkan alat musik biola. Kurikulum yang digunakan mengacu pada silabus ABRSM dan materi pembelajaran yang digunakan terintegrasi dari silabus ABRSM. Seperti telah disebutkan di atas, Sinfonia Music School mempunyai sistem dan fokus pembelajarannya pada perkembangan kepribadian yang merupakan pondasi penting untuk menciptakan individu yang berkualitas. Oleh karena itu, dalam proses pembelajarannya mengutamakan pendekatan relationship yang baik dan kekeluargaan antara siswa, guru, orang tua siswa dan manajemen. Dalam prosesnya siswa diharapkan dapat membangun rasa percaya diri, pengertian, keindahan musik, kemampuan memainkan alat musik dan kemampuan memainkan alat musik secara ekspresif. (wawancara dengan Adhitia Rizky Miraj 17 Desember 2014). Hal tersebut ditanamkan dalam semua kelas musik termasuk kelas biola. Kelas Biola diselenggarakan di Kursus Musik tersebut dalam sembilan jenjang, setiap jenjang ditempuh selama 5 bulan. Namun demikian tidak seluruh siswa dapat menempuh pembelajaran sesuai jangka waktu tersebut. Hal ini mengingat bahwa kemampuan setiap anak tidak sama. Usia siswa yang mengambil kelas biola bervariasi antara tujuh sampai 35 tahun. Perbedaan usia siswa-siswa di kelas biola menunjukkan salah satu indikasi bahwa kemampuan keterampilan biola setiap siswa berbeda-beda. Dalam ABRSM proses pembelajarannya dipersiapkan kurang lebih selama setengah hingga satu tahun. Berdasarkan observasi di Sinfonia Music School Bandung, siswa yang mengikuti kursus musik khususnya biola memiliki keinginan yang kuat untuk memainkan alat musik biola dengan baik, hal ini ditunjukkan dengan antusias siswa yang bertahan belajar biola di Sinfonia Music School, saat ini rata-rata siswa biola mampu bertahan lebih dari 20 siswa sebagian besar anak-anak serius ingin mempelajari biola sampai grade 8. Tetapi, pada awal pembelajaran tidak sedikit siswa mengalami kesulitan dalam memainkan alat musik biola. Sinfonia Music School berpendapat bahwa kemampuan bernyanyi atau bermain alat musik dan pengetahuan mengenai teori musik harus berjalan seimbang. Oleh karena itu, Sinfonia Music School juga memberikan fasilitas

4 Kelas Teori Musik kepada setiap siswa, yang diadakan satu minggu sekali dalam bentuk grup kelas bagi seluruh siswa-siswanya tidak terkecuali siswa kelas biola. Tambahan kelas teori musik ini dilakukan untuk membantu siswa-siswa Sinfonia Music School yang ingin mengambil ujian teori musik ABRSM. Seperti telah diungkapkan diatas bahwa salah satu upaya yang ditempuh oleh Sinfonia Music School dalam mengimbangi perkembangan musik di Indonesia yang sedang berkembang, salah satunya materi yang diajarkan kepada siswa menggunakan kurikulum yang terkait dengan bahan materi ABRSM (Associated Board of the Royal School of Music). Sinfonia Music School telah menyusun kurikulum yang mengacu pada silabus ABRSM, sistem pembelajaran yang diberikan pada siswa mengimbangi materi di ABRSM. Siswa di Sinfonia Music School untuk kenaikan grade mengikuti dua ujian kenaikan tingkat, pertama mengikuti ujian lokal yang diselenggarakan oleh lembaga, kedua ujian kenaikan tingkat ABRSM. Hal ini bertujuan agar setiap lulusan mempunyai kemampuan yang berstandar secara internasinal. ABRSM (Associated Board of the Royal School of Music) merupakan salah satu lembaga asal Inggris yang mengurus standarisasi musik, dan sertifikasinya mendapat pengakuan secara internasional. Lembaga ini sudah tersebar luas melalui perwakilan-perwakilannya diberbagai negara, termasuk Indonesia. Saat ini perwakilan ABRSM di Indonesia berpusat di kota Surabaya. Sementara Sinfonia Music School sebagai salah satu kursus musik di Bandung telah mendapat rekomendasi sebagai salah satu kursus musik yang siswasiswanya dapat mengikuti ujian ABRSM tersebut. Pembelajaran biola grade 1 sebagai bagian dari pendidikan musik tingkat dasar merupakan jenjang pembelajaran musik yang mengajarkan dan mengembangkan kecakapan dan keterampilan sejak dini. Kecakapan dan keterampilan awal merupakan landasan pokok bagi anak untuk menguasai pengetahuan lebih lanjut. Oleh karena itu pembelajaran biola grade 1 yang didalamnnya mencakup kecakapan dan keterampilan awal menggunakan alat musik biola, dikatakan sebagai ilmu dasar yaitu ilmu yang harus dikuasai dan merupakan basis dari ilmu yang ada di grade selanjutnya. Atas dasar itulah peneliti memfokuskan penelitian pada pembelajaran biola grade 1.

5 Beberapa hal yang telah diungkapkan di atas menjadi salah satu bahan pertimbangan yang akan diteliti. Atas dasar inilah peneliti mengangkat judul Kesesuaian Antara Materi ABRSM dengan Tujuan Pembelajaran Biola Grade 1 di Sinfonia Music School Bandung. Penelitian ini dimaksudkan untuk meneliti tentang materi yang diajarkan pada pembelajaran biola di Sinfonia Music School telah menyesuaikan dengan materi ABRSM. Diharapkan dengan penelitian ini dapat menambah wawasan dan lebih mengetahui tahapan serta strategi yang diterapkan oleh guru pada saat memberikan materi pembelajaran biola dasar dengan keterbatasan waktu yang dimilikinya dan mengetahui seberapa besar keinginan para siswa mempelajari atau memperdalam alat musik biola. B. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah diatas, peneliti perlu mengidentifikasi dan membatasi permasalahan yang diteliti yaitu Bagaimana pembelajaran seni musik, khususnya penerapan materi ABRSM dalam pembelajaran biola di Sinfonia Music School Bandung? Agar lebih mudah menjawab pertanyaan peneliti di atas, peneliti menggunakan bantuan beberapa pertanyaan berikut ini : 1. Bagaimana materi pembelajaran biola grade 1 di Sinfonia Music School Bandung? 2. Bagaimana penerapan materi pembelajaran biola grade 1 di Sinfonia Music School Bandung? 3. Bagaimana sistem evaluasi pembelajaran biola grade 1 di Sinfonia Music School Bandung? C. Tujuan penelitian 1. Tujuan Umum Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan tentang kesesuaian antara materi ABRSM dengan tujuan pembelajaran biola grade 1 di Sinfonia Music School Bandung.

6 2. Tujuan Khusus Secara operasional tujuan penelitian ini adalah untuk memberi gambaran kegiatan tentang kesesuaian antara materi ABRSM dengan tujuan pembelajaran biola grade 1, dan mendeskripsikan serta menjawab pertanyaan penelitian tentang: a. Materi pembelajaran biola grade 1 di Sinfonia Music School Bandung. b. Penerapan materi pembelajaran biola grade 1 di Sinfonia Music School Bandung. c. Sistem evaluasi pembelajaran biola grade 1 di Sinfonia Music School Bandung. D. Manfaat dan Signifikansi Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka manfaat dan signifikansi penelitian ini ada beberapa aspek diantaranya: 1. Aspek teori a. Memberi pengayaan khasanah perbendaharaan pengetahuan pembelajaran khususnya untuk instrumen alat musik violin (biola) b. Memberi gambaran secara konseptual tentang kesesuaian antara materi ABRSM dengan tujuan pembelajaran biola grade 1, sehingga dapat menjadi referensi materi pembelajaran biola yang mengacu kepada materi ABRSM di lembaga kursus musik. 2. Aspek praktik a. Memberi konstribusi akademis dari pengalaman tentang pembelajaran biola grade 1 yang menyesuaikan dengan materi ABRSM b. Khususnya dalam sistem penalaan, memberi sumbangan berharga bagi guru yang belum memahami sistem ABRSM dari sisi silabus, materi dan sistem evaluasinya. 3. Aspek kebijakan a. Departemen Pendidikan Seni Musik Universitas Pendidikan Indonesia Menambah perbendaharaan pustaka penelitian tentang kesesuaian antara materi ABRSM dengan tujuan pembelajarana biola grade 1. Diharapkan

7 laporan penelitian ini dapat dijadikan pustaka acuan bagi penelitianpenelitian selanjutnya. b. Sinfonia Music School, guna kepentingan pengambilan kebijakan tentang pembelajaran. Khususnya dalam penetapan materi pembelajaran bagi siswa kelas biola. 4. Aspek isu dan aksi sosial a. Peneliti Menambah wawasan pengetahuan tentang kesesuaian antara materi ABRSM dengan tujuan pembelajarana biola grade 1 serta kemungkinannya untuk diteliti lebih lanjut pada penelitian berikutnya. Disamping itu, penelitian ini akan bermanfaat bagi peneliti sebagai referensi artikel-artikel ilmiah lainnya yang ditulis peneliti kelak. b. Mahasiswa Sebagai referensi untuk tugas-tugas perkuliahan serta penelitian-penelitian yang terkait. Disamping itu, laporan penelitian ini diharapkan pula untuk memotivasi mahasiswa terhadap pengetahuan tentang ABRSM dan pembelajaran biola grade 1. c. Praktisi musik Sebagai pertimbangan dalam pengembangan teknik bermain biola untuk pemula. Disamping itu untuk kepentingan pembuatan sekolah musik atau kursus musik yang menggunakan sistem pembelajarannya menggunakan materi-materi ABRSM. d. Guru Biola di Sinfonia Music School Diharapkan dapat membantu guru dalam meningkatkan kualitas materi pembelajaran biola grade 1 bagi siswa-siswanya di Sinfonia Music School agar para siswanya lebih mudah lagi dalam mengikuti ujian ABRSM. Oleh karena itu maka diperlukan pula strategi penerapan materi yang tepat kepada siswa-siswanya sesuai kebutuhan belajarnya. Sedangkan dalam sistem evaluasi diharapkan guru akan mampu pula menetapkan sistem yang tepat sesuai kebutuhan belajarnya.

8 e. Siswa Kelas Biola di Sinfonia Music School Diharapkan memperoleh pembelajaran biola yang memiliki standar internasional. E. Struktur Organisasi Skripsi Sistematika penulisan skripsi tentang Kesesuaian Antara Materi ABRSM dengan Tujuan Pembelajaran Biola Grade 1 di Sinfonia Music School Bandung disusun dengan aspek-aspek yaitu BAB I pendahuluan, merupakan bab awal yang menguraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat dan signifikansi penelitian, sistematika skripsi. BAB II adalah Kajian Pustaka pada bab ini diuraikan dokumen-dokumen, data-data tentang fokus penelitian dan teori-teori yang mendukung penelitian sebagai pembedah data-data yang digali lewat penelitian seperti konsep tentang pendidikan luar sekolah, teori dan konsep pembelajaran, pembelajaran violin (biola), materi bahan ajar, sistem evaluasi, dan ABRSM. BAB III merupakan metode penelitian, pada bab ini penulis menjelaskan strategi oprasional yang dilakukan untuk menggali cara-cara penelitian melalui proses pengumpulan, pengolahan, menganalisis dan penyusunan data yang diperoleh. Strategi tersebut disusun dan dijelaskan melalui subbahasan sebagai berikut: desain penelitian, partisipan, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data dan prosedur penelitian. BAB IV Temuan hasil dan Pembahasan data penelitian, dalam temuan dan pembahasan penulis menjelaskan tentang eksplorasi yaitu deskripsi data-data untuk pemahaman apa yang ada dalam data. Data-data tersebut disusun berdasarkan temuan-temuan yang disesuaikan dengan pertanyaan penelitian yaitu: 1. Deskripsi umum tentang Kesesuaian Antara Materi ABRSM dengan Tujuan Pembelajaran Biola Grade 1 di Sinfonia Music School Bandung. 2. Deskripsi khusus yaitu tentang a. Materi yang digunakan untuk pembelajaran biola grade 1 di Sinfonia Music School Bandung. b. Penerapan materi yang digunakan pada pembelajaran biola grade 1 di Sinfonia Music School Bandung.

9 c. Sistem evaluasi yang digunakan untuk pembelajaran biola grade 1 di Sinfonia Music School Bandung. BAB V merupakan simpulan, implikasi dan rekomendasi didalamnya menyimpulkan tentang: materi pembelajaran, penerapan materi dan sistem evaluasi pembelajaran biola grade 1. Implikasi dan rekomendasinya untuk pembelajaran seni baik guru maupun siswa, visi misi lembaga.