BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
1. Perbedaan siklus manusia dan primata dan hormon yang bekerja pada siklus menstruasi.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. endometrium yang terjadi secara rutin setiap bulan (Ayu dan Bagus, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. (dengan cara pembelahan sel secara besar-besaran) menjadi embrio.

Siklus menstruasi. Nama : Kristina vearni oni samin. Nim: Semester 1 Angkatan 12

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Menstruasi adalah perdarahan periodik dari uterus yang dimulai sekitar

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan fase prapubertas menjadi pubertas membutuhkan jalur yang

Sistem hormon wanita, seperti pada pria, terdiri dari tiga hirarki hormon, sebagai berikut ;

BAB I PENDAHULUAN. perhatian khusus pada masa remaja yang dimana terjadi proses pertumbuhan

... Tugas Milik kelompok 8...

Anatomi/organ reproduksi wanita

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN USIA MENARS, KEBIASAAN OLAHRAGA, DAN STRES DENGAN DISMENOREA PADA SISWI SMAN 1 SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN tahun jumlahnya meningkat dari 21 juta menjadi 43 juta atau dari 18%

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa-masa yang akan dilalui dengan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. remaja yaitu perubahan perubahan yang sangat nyata dan cepat. Anak

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Wanita dikatakan istemewa karena jumlah populasinya yang lebih besar dari pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Gangguan Hormon Pada wanita

BAB II LANDASAN TEORI. mengeluarkan hormon estrogen (Manuaba, 2008). Menarche terjadi di

BAB II TINJAUAN TEORI. konsep yang relatif baru dalam kajian psikologi. Di negara-negara barat, istilah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB I PENDAHULUAN. yang cepat, termasuk pertumbuhan serta kematangan dari fungsi organ reproduksi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Anatomi sistem endokrin. Kerja hipotalamus dan hubungannya dengan kelenjar hormon Mekanisme umpan balik hormon Hormon yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. korteks serebri, aksis hipotalamus-hipofisis-ovarial, dan endrogen

BAB I PENDAHULUAN. Dismenore primer merupakan nyeri haid yang dijumpai tanpa kelainan pada

BAB 1 PENDAHULUAN. berfungsi dengan matang (Kusmiran, 2011). Menstruasi adalah siklus discharge

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah suatu tahap peralihan antara masa anak-anak. menuju dewasa. Sebelum memasuki masa remaja, seseorang akan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kenapa dikatakan istimewa karena selain jumlah populasinya yang lebih dari

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH 20 DENGAN USIA MENARCHE PADA SISWI SEKOLAH DASAR DI SELURUH KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dewasa, usia di mana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat orangorang

BAB I PENDAHULUAN. terutama pada remaja putri yang nantinya akan menjadi seorang wanita yang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Stres adalah keadaan yang dihasilkan oleh perubahan lingkungan yang

BAB II LANDASAN TEORI. dalam bentuk variabel tertentu, atau perwujudan dari nutriture dalam. zat-zat gizi lainnya (Almatsier, 2010; Supariasa, 2012).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2016.

Tugas Endrokinologi Kontrol Umpan Balik Positif Dan Negatif

Beberapa Penyakit Organ Kewanitaan Dan Cara Mengatasinya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengalaman merupakan guru yang baik, yang menjadi sumber pengetahuan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersifat sementara dan dapat pula bersifat menetap (Subroto, 2011).

I. PENDAHULUAN. Menstruasi merupakan perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. keluarga dengan pemahaman remaja putri tentang menarche, maka akan dibahas

BAB 1 PENDAHULUAN. Haid adalah perdarahan dari kemaluan yang terjadi pada seorang wanita yang

2013 GAMBARAN TINGKAT STRES PADA ANAK USIA SEKOLAH MENGHADAPI MENSTRUASI PERTAMA (MENARCHE) DI SEKOLAH DASAR NEGERI GEGERKALONG GIRANG

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan ciri perkembangannya seorang remaja dibagi menjadi tiga

BAB 1 PENDAHULUAN. menyusui eksklusif. Pada ibu menyusui eksklusif memiliki kecenderungan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menarche adalah haid yang datang pertama kali yang sebenarnya

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan timbulnya sifat-sifat kelamin sekunder, mempertahankan sistem

BAB I PENDAHULUAN. senam aerobik yang sangat diminati ibu-ibu dan remaja putri baik di kota

BAB 1 PENDAHULUAN. Menstruasi adalah pendarahan periodik dan siklik dari uterus, disertai

Masa yang bermula dari akhir tahap reproduksi berakhir pada awal senium umur tahun

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menuju masa dewasa yang ditandai dengan perubahan baik fisik maupun

Daftar Pustaka : 21 ( ) Kata kunci: Dismenore, Intensitas dismenore, Senam dismenore

BAB I PENDAHULUAN. keluar melalui serviks dan vagina (Widyastuti, 2009). Berdasarkan Riset

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Faktor umur harapan hidup masyarakat Indonesia saat ini memerlukan

SYARAT-SYARAT PEMERIKSAAN INFERTIL

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. pelepasan (deskuamasi) endometrium (Prawirohadjo, 1999). Menstruasi

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan seseorang. Usia remaja berlangsung antara umur tahun, dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan peristiwa pengeluaran darah, lendir dan sisa-sisa sel secara

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 2. Sistem Reproduksi ManusiaLatihan Soal 2.1

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dimana remaja merupakan populasi terbesar di Indonesia yang tercatat

BAB I PENDAHULUAN. yang berada pada tahap transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa yaitu bila

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel

BAB I PENDAHULUAN. adalah menstruasi, kehamilan, dan seksualitas (Gibs, 2008).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman dahulu hingga sekarang banyak masyarakat Indonesia

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. tikus putih (Rattus norvegicus, L.) adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan secara proses maupun fungsi pada sistem reproduksi manusia.

BAB I PENDAHULUAN. dengan laju pertumbuhan penduduk per tahun sekitar 1,49 persen. Pada periode

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. atau adolescence. Menurut WHO (2007) masa remaja terjadi pada usia antara 10 24

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dipahami. Ketiga konsep ini saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Ketiga konsep pengertian tersebut adalah :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Jawarandu merupakan kambing lokal Indonesia. Kambing jenis

BAB I PENDAHULUAN. Data demografi menunjukkan bahwa populasi remaja mendominasi jumlah

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI MENSTRUASI (DISMENOREA) PADA REMAJA PUTRI DI BEBERAPA SMA DI KABUPATEN ROKAN HULU TAHUN 2013

TINJAUAN PUSTAKA Pubertas Siklus Menstruasi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jenis hormon berdasarkan pembentuknya 1. Hormon steroid; struktur kimianya mirip dengan kolesterol. Contoh : kortisol, aldosteron, estrogen,

I. PENDAHULUAN. mengalami perubahan fisik yang lebih dahulu dibanding anak laki-laki, dengan menstruasi awal (menarche) (Winkjosastro, 2007).

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Status kesehatan masyarakat ditunjukkan oleh angka kesakitan, angka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB XIV. Kelenjar Hipofisis

Seksualitas Remaja dan Kesehatan Reproduksi Rachmah Laksmi Ambardini Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN HORMON REPRODUKSI DENGAN PROSES GAMETOGENESIS MAKALAH

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Menstruasi A. Pengertian Menstruasi Menstruasi merupakan keadaan fisiologis, yaitu peristiwa keluarnya darah, lendir ataupun sisa-sisa sel secara berkala. Sisa sel tersebut berasal dari mukosa uterus dan terjadi umumnya teratur mulai darimenars hingga menopause kecuali ketika masa hamil dan masa laktasi. Lama perdarahan menstruasi relatif bervariasi, umumnya sekitar 4-6 hari, namun dalam rentang 2-9 hari masih dapat dianggap sebagai keadaan yang fisiologis. 13 B. Fisiologis Siklus Menstruasi Interaksi antara hipofisis, hipotalamus, dan ovarium akan mengakibatkan perubahan jaringan sasaran pada saluran reproduksi wanita pada saat menstruasi. Ovarium bertanggung jawab dalam perubahan siklik ataupun pengaturan lama siklus menstruasi.ovarium mensekresikan hormon steroid, terutama hormon estrogen dan hormon progesteron. Beberapa hormon estrogen yang berbeda disekresikan oleh folikel ovarium, yang mengandung ovum yang sedang berkembang dan oleh selsel yang mengelilinginya. Estradiol adalah estrogen ovarium yang paling berpengaruh. 14 Hormon estrogen berperan dalam perkembangan dan pemeliharaan organ reproduktif pada wanita serta karakteristik seksual sekunder. Hormon tersebut memiliki peran penting selama pertumbuhan payudara dan proses perubahan siklus bulanan pada uterus selama menstruasi. Progesteron merupakan hormon yang memiliki peran penting selama persiapan endometrium yaitu membrane mukosa pelapis uterus sebagai

tempat implantasi ovum yang telah dibuahi. Sekresi hormon progesteron berperan pada plasenta dalam mempertahankan kehamilan jika terjadi pembuahan. Sebagian kecil diperankan oleh hormon endrogen yang dihasilkan ovarium. Hormon endrogen memiliki keterkaitan dengan perkembangan dini folikel dan libido wanita. 15 Selama 2-3 tahun setelah terjadinya menars, menstruasi telah disertai oleh ovulasi. Pada siklus yang normal umumnya menstruasi dapat berlangsung setiap 28 hari selama + 7 hari. Selama 3-5 pertama biasanya jumlah darah yang keluar 30-40 cc. Selama menstruasi terjadi puncak perdarahan antara hari ke-2 atau ke-3. Kemudian akan diikuti oleh fase proliferasi selama 6-8 hari. 16 C. Bagian-bagian Siklus Menstruasi 1. Siklus Endomentrium Siklus endometrium terdiri dari empat fase, yaitu : 14 - Fase menstruasi Pada fase ini, akan tersisa stratum basale akibat terlepasnya endometrium pada bagian dinding uterus yang disertai perdarahan. Fase ini berlangsung hingga 5 hari (dalam re ntang 3-6 hari). Beberapa hormone akan menurun atau mencapai kadar terendah seperti hormone progesterone, estrogen, dan LH (Lutenizing Hormone) sedangkan kadar hormon FSH (Folikel Stimulating Hormone) akan mulai meningkat. - Fase proliferasi Pada fase ini terjadi pertumbuhan cepat sekitar hari ke-5 sampai hari ke-14 dari siklus haid. Ketebalan endometrium akan menjadi 8-10 kali lipat dari semula atau sekitar + 3,5 mm yang

berakhir saat ovulasi. Kemudian permukaan endometrim akan kembali normal menjelang perdarahan berhenti. Fase proliferasi ini tergantung pada stimulasi hormon estrogen yang berasal dari folikel ovarium. - Fase sekresi/luteal Fase iniberlangsung sejak saat ovulasi sampai sekitar tiga hari sebelum periode menstruasi berikutnya. Pada akhir fase sekresi, endometrium sekretorius yang matang dengan sempurna mencapai ketebalan seperti beludru yang tebal dan halus. Endometrium menjadi kaya dengan darah dan sekresi kelenjar. - Fase iskemi/premenstrual Akan terjadi implantasi atau nidasi ovum sekitar 7 sampai 10 hari setelah ovulasi ketika terjadi pembuahan. Apabila tidak terjadi pembuahan dan implantasi, maka korpus luteum yang mensekresi hormon estrogen dan progesterone akan menyusut. Seiring penyusutan kedua hormon yang cepat tersebut, arteri spiral menjadi spasme, sehingga terjadi nekrosis akibat suplai darah ke endometrium fungsional terhenti. Lapisan fungsional tersebut terpisah dari lapisan basal dan perdarahan menstruasi dimulai. 2. Siklus Ovulasi Ovulasi ialah keadaan dimana terjadinya peningkatan kadar hormon estrogen sebagai penghambat sekresi FSH, kemudian hipofise mensekresi LH. Kadar LH yang meningkat akan menstimulasi pengeluaran oosit sekunder dari folikel. Satu sampai 30 folikel mulai matur di dalam ovarium dibawah pengaruh FSH dan estrogen sebelum ovulasi. Ketika folikel kosong, folikel akan berformasi menjadi korpus luteum. Puncak aktivitas korpus luteum terjadi pada 8 hari setelah ovulasi dan mensekresi baik hormon estrogen maupun progesteron. Endometrium tidak dapat bertahan dan akhirnya luruh jika tidak terjadi implantasi

diakibatkan korpus luteum yang berkurang dan kadar hormon yang menurun. 14 3. Siklus Hipofisis-hipotalamus Kadar hormon ovarium menjadi rendah menjelang akhir siklus menstruasi. Keadaan ini merangsang hipotalamus untuk mensekresi gonadotropin realising hormone (Gn-RH). Kemudian Gn-RH akan menstimulasi sekresi follicle stimulating hormone (FSH). Lalu FSH menstimulasi perkembangan folikel de graaf ovarium serta produksi hormon estrogen. Kadar estrogen yang mulai menurun dan Gn-RH hipotalamus akan memicu hipofisis anterior untuk mensekresi lutenizing hormone (LH). Kadar LH mencapai puncak pada hari ke-13 atau ke-14 dalam siklus 28 hari. Apabila pada masa ini tidak terjadi fertilisasi atau implantasi ovum, maka korpus luteum akan menyusut dan menurunkan kadar estrogen dan progesteron, sehingga terjadi menstruasi. 14 2.2 Dismenorea Dismenoreaadalah salah satu permasalahan di masyarakat khususnya bagi wanita. Faktor risiko wanita mengalami dismenorea diantarannya adalah usia menars, perokok, kurang olahraga, obesitas, konsumsi alkohol, stres dan abnormalitas organ reproduksi wanita. 17 Dismenorea adalah nyeri selama masa menstruasi ditandai dengan adanya kram di bagian perut bawah yang sedemikian hebatnya hingga menyebabkan penderita harus beristirahat atau meninggalkan kegiatannya sehari-hari untuk beberapa jam atau beberapa hari. 19,20 Angka kejadian di Indonesia yang mengalami dismenorea primer sebesar 54,89% sedangkan yang lainnya adalah penderita dismenorea sekunder. 14% dari pasien remaja sering tidak bisa menjalani aktivitas di sekolah disebabkan oleh dismenorea. 20

A. Dismenorea Primer Dismenorea primer merupakan nyeri haid yang tidak berhubungan dengan kelainan alat-alat genital atau penyebab fisik yang nyata. 18,21 Nyeri haid akan timbul sebelum atau bersama dengan awal siklus menstruasi yang berlangsung selama beberapa menit hingga beberapa jam, biasanya selama 8-72 jam. Pada siklus menstruasi pada bulan pertama setelah menars biasanya berjenis anovulatoar atau tidak disertai oleh ovum, itu sebabnya dismenorea primer biasa terjadi setelah 6-12 bulan semenjak menars. 18,22 Sifat dismenorea primer ialah rasa nyeri kejang berjangkitjangkit, terbatas pada perut bagian bawah tetapi nyeri dapat menjalar ke daerah pinggang dan paha. 18 Nyeri tersebut dapat disertai keluhan muntah, rasa mual, sakit kepala, iritabilitas, diare, dan sebagainya. 23 B. Dismenorea Sekunder Dismenorea sekunder adalah keluhan nyeri haid yang terjadi akibat beberapa kondisi patologis atau adanya kelainan pada alat-alat genital seperti endometriosis, adenomiosis uteri, salfingitis, dan sebagainya. 18,24 Keluhan nyeri pada dismenorea primer sering dialami pada usia > 30 tahun, dimana seiring waktu dapat meningkatkan rasa nyeri dan memperburuk keluhan karena bertambahnya umur. 25 Karakteristik dismenorea sekunder dapat dirasakan dengan keluhan yang berbeda-beda sesuai kelainan patologis panggul yang dialami. 18 2.3 Menars Menars adalah satu tanda adanya perubahan status sosial masa anak ke masa dewasa. Menars merupakan menstruasi yang terjadi pertama kali, dalam masa awal remaja. Perubahan status sosial selain menars dapat dilihat dari pertumbuhan payudara, rambut di daerah pubis atau aksila, dan distribusi lemak di bagian pinggul. 7

Dikatakan menars dini jika haid pertama terjadi pada umur dibawah 12 tahun. 26 Hormon gonadotropin diproduksi ketika anak belum mencapai 8 tahun. Hormon ini akan merangsang ovarium sehingga tampak ciri-ciri kelamin sekunder, terjadi menars, dan terdapat kemampuan reproduksi sebelum waktunya. 27 Tanda-tanda menars yaitu terjadi peningkatan suhu badan (seperti meriang), pusing, sakit pada pinggang, payudara membengkak, nafsu makan yang berlebih, dan gangguan pada kulit. 28 2.4 Olahraga Olahraga adalah aktivitas fisik yang melibatkan gerakan tubuh untuk meningkatkan kebugaran jasmani. Olahraga terbagi menjadi dua jenis yaitu olahraga aerobik dan anaerobik. Olahraga aerobik dilakukan secara terus menerus dimana kebutuhan oksigen masih dapat dipenuhi tubuh misalnya jogging, senam, renang dan berspeda. Olahraga anaerobik adalah olahraga dimana kebutuhan oksigen tidak dapat dipenuhi seluruhnya oleh tubuh misalnya lari sprint 100 meter, angkat besi, bulu tangkis, dan tenis lapangan. 29 Dismenorea dapat dicegah jika wanita melakukan olahraga teratur setidaknya setiap 3-5 kali per minggu selama 30-60 menit. Olahraga tersebut dapat berupa jogging, berjalan santai, berenang, bersepeda maupun senam sesuai dengan kondisi masing-masing. 16 Berolahraga merupakan salah satu upaya pencegahan dismenorea. Beberapa aktivitas fisik mampu meningkatkan suplai darah ke organ reproduksi sehingga hal tersebut dapat memperlancar aliran darah. Olahraga secara teratur menyebabkan wanita mampu mensekresi hormon endorphin lebih banyak. Hormon tersebut merupakan analgetik alami pada aliran darah sehingga dapat mengurangi dismenorea. 30

2.5 Stres Stres merupakan keadaan internal yang timbul disebabkan oleh tekanan fisik pada tubuh (latihan, kondisi penyakit, dll) atau dapat juga disebablan oleh faktor sosial dan lingkungan yang berpotensi membahayakan, tidak dapat dikendalikan atau melebihi kapasitas individu dalam melakukan coping. 31 Stres adalah kondisi kejiwaan ketika jiwa itu mendapat beban. 32 Masalah-masalah kehidupan pada sebagian besar remaja akan sangat mempengaruhikesehatan fisik dan emosi, hal ini dapat menghancurkan motivasi dan menurunkan kemampuan mereka menuju prestasi di sekolah. 33 Pada remaja high school, stres timbul saat mereka menghadapi pelajaran yang berat atau ujian di sekolah. Pada umumnya remaja SMA mengalami tekanan untuk mencapai nilai yang maksimal dan mampu masuk ke universitas unggulan. 34 Remaja SMA mengalami kecemasan dan ketegangan ketika menghadapi UAN dan UMPTN. Mereka takut jika tidak lulus ujian universitas negeri yang mereka pilih. 35 Masalah hubungan dengan keluarga dan teman, tuntutan dari orang lain atau diri sendiri, tekanan oleh tugas dan guru di sekolah, tragedi yang terekam dalam hidup mereka seperti kematian, perceraian dan penyakit yang dideritanya ataupun keluarganya, serta tekanan ekonmi merupakan penyebab utama stres pada remaja. 36 Salah satu hal yang bisa menjadi masalah bagi para remaja adalah kondisi ekonomi keluarga. Usia remaja adalah saat-saat dimana mereka memiliki banyak keinginan. Ketika kondisi ekonomi bermasalah, remaja bisa menjadi minder, tidak percaya diri, dan dapat mengalami stres. 36 Stres dapat bermacam-macam intensitanya, dapat berat maupun ringan. Stres berat berpotensi mengakibatkan gangguan. Pada seseorang

yang stres berlebihan, akan membahayakan kesehatan apabila hal tersebut tidak segera ditanggulangi. 32 Stres dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon. Sekresi hormon prostaglandin yang meningkat akibat stres memicu peningkatan kontraksi uterus sehingga dapat terjadi dismenorea. 37 2.6 Kerangka Teori Faktor Risiko Menars Dini Peningkatan Produksi Prostaglandin Stres Peningkatan hormon prostaglandin meningkatkan kontraksi uterus Obesitas Kurang Olahraga Merokok Alkohol Kafein Timbunan lemak memicu sekresi estrogen sehingga meningkatkan kontraksi uterus Suplai Oksigen ke Pembuluh Darah Organ Reproduksi Berkurang Mengganggu peredaran darah Dismenorea Jenis Kelainan Ginekologis Spasmodik Kongestif Sekunder Primer

2.7 Kerangka Konsep Usia Menarche Kebiasaan Olahraga Stres Dismenorea 2.8 Hipotesis Hipotesis penelitian ini adalah ada hubungan usia menars, kebiasaan olahraga, dan stres dengan dismenorea pada siswi di SMAN 1 Semarang.