KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI PERATURAN PRESIDEN RI NOMOR 54 TAHUN 2010 beserta perubahannya PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH BAGIAN - 1 MATERI 2 1
2 TAHAPAN PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA Rencana Umum Pengadaan (Identifikasi Kebutuhan, Anggaran, Cara Pengadaan, Pemaketan, Pengorganisasian PBJ,dan KAK) 1. Perencanaan Pemilihan Penyedia B/J: Pengkajian ulang paket Pengkajian ulang jadwal kegiatan pengadaan 2.Penyusunan dan danpenetapan Rencana Pelaksanaan Pengadaan, yang terdiri dari: dari: Spesifikasi Teknis, Penetapan HPS, dan danrancangan (Jenis) Kontrak, Tanda Bukti Perjanjian PA/ KPA PPK/ULP/ Pejabat Pengadaan PPK 3.Pemilihan sistem Pengadaan B/J B/J : Penetapan metode Pemilihan Penetapan metode Penyampaian Dokumen Penetapan Metode Evaluasi Penawaran ULP/ Pejabat 4.Pemilihan metode penilaian kualifikasi pengadaan Pengadaan 5.Penyusunan Tahapan dan dan Jadwal Pengadaan 6.Penyusunan Dokumen Pengadaan DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 5 2
Output RUP oleh PA/KPA 3 Barang/Jasa Pemerintah yang dibutuhkan oleh K/L/D/I mencakup jenis, spesifikasi, jumlah/volume barang/jasa yang dibutuhkan Menyusun dan menetapkan Rencana Anggaran dalam DIPA/DPA : biaya paket, honorarium, biaya pengumuman, biaya penggandaan, dan biaya lainnya Kebijakan umum tentang Pemaketan, Cara Pengadaan, Pengorganisasian PBJ, dan Penggunaan Produksi Dalam Negeri Menyusun Kerangka Acuan Kerja, paling sedikit memuat: Uraian kegiatan, waktu pelaksanaan, spesifikasi. teknis dan perkiraan biaya Diumumkan di Website K/L/D/I, Papan Pengumuman Resmi dan Portal Pengadaan Nasional Setelah RKA disetujui DPR /Setelah APBD disetujui Pemerintah Daerah dan DPRD Dapat mengumumkan Pengadaan yang kontraknya dilaksanakan TA berikutnya. Untuk APBD, Penguman setelah APBD ditetapkan DPRD Isi Pengumuman paling kurang: Nama dan Alamat Pengguna Anggaran Paket Pekerjaan Lokasi pekerjaan Perkiraan biaya DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 5 3
4 Memaksimalkan penggunaan produksi dalam negeri Menetapkan sebanyakbanyaknya paket yang bisa dilaksanakan untuk Usaha Mikro dan Usaha Kecil serta koperasi kecil dengan tetap memperhatikan prinsip efisiensi, persaingan sehat, kesatuan sistem, dan kualitas kemampuan teknis. Nilai paket pekerjaan sampai dengan Rp 2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta rupiah) diperuntukkan bagi Usaha Mikro dan Usaha Kecil serta koperasi kecil, dengan syarat kompetensi teknis yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan dapat dipenuhi DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 5 4
5 Barang/PK/JL 2,5 Milyar Menuntut Kompetensi Teknis yang hanya dimiliki oleh usaha non kecil dan/atau kesatuan sistem dan/atau kualitas TIDAK YA Usaha Mikro/ Kecil/Koperasi kecil Untuk Usaha Non-Kecil DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 5 5
6 Menyatukan atau memusatkan beberapa kegiatan yang tersebar di beberapa daerah/lokasi yang menurut sifat pekerjaan dan tingkat efisiensinya seharusnya dilakukan di daerah/lokasi masing-masing Menyatukan/menggabungkan beberapa paket pengadaan yang bila dipisah seharusnya bisa dilaksanakan oleh Usaha Mikro dan Usaha Kecil serta koperasi kecil Memecah pengadaan barang/jasa menjadi beberapa paket untuk menghindari pelelangan Menentukan kriteria, persyaratan atau prosedur pengadaan yang diskriminatif dan/atau dengan pertimbangan yang tidak obyektif DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 5 6
7 Langkah-langkah Pengkajian: Pengkajian Ulang Rencana Umum Pengadaan (RUP) 1 2 3 4 5 PPK dapat mengundang ULP/Pejabat Pengadaan dan tim teknis untuk melakukan pengkajian ulang (pembahasan) terhadap rencana umum pengadaan Hal-hal yang dikaji ulang dan dibahas meliputi: Pengkajian ulang kebijakan umum pengadaan Pengkajian ulang rencana penganggaran biaya pengadaan Pengkajian ulang KAK Penyusunan Berita Acara hasil rapat koordinasi tentang pengkajian ulang rencana umum pengadaan PPK mengajukan usulan perubahan rencana umum pengadaan kepada PA/KPA berdasarkan berita acara pengkajian ulang rencana umum pengadaan PA/KPA menetapkan Rencana Umum Pengadaan yang sudah dikaji ulang sesuai dengan kewenangan - nya DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 5 7
8 Pengkajian Ulang RUP Ketentuan Umum Ketentuan Dalam Pengkajian Ulang Kebijakan Umum Pengadaan: Materi yang dikaji terbatas pada kebijakan umum tentang pemaketan pekerjaan Tujuannya meneliti dan memastikan apakah pemaketan yang ditetapkan telah mendorong persaingan sehat, efisien, meningkatkan peran usaha kecil dan memaksimalkan penggunaan produksi dalam negeri Hasil survei pasar dapat digunakan sebagai dasar pengkajian Berdasarkan hasil pengkajian ulang, PPK dan/atau ULP/Pejabat Pengadaan dapat mengusulkan untuk menggabungkan atau memecah paket Penggabungan paket dapat dilakukan sejauh tidak menghalangi pengusaha kecil untuk ikut serta Pemecahan paket pekerjaan dapat dilakukan sejauh tidak untuk menghindari pelelangan/seleksi DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 5 8
Pengkajian Ulang RUP Ketentuan Umum 9 Ketentuan Dalam Pengkajian Ulang Rencana Penganggaran Biaya Pengadaan: Materi yang dikaji: Rencana biaya paket pekerjaan Rencana biaya pendukung pelaksanaan pengadaan Pengkajian ulang rencana pembiayaan pengadaan dilakukan untuk memastikan: Kode akun yang tercantum dalam dokumen anggaran sesuai dengan peruntukan dan jenis pengeluaran; dan Perkiraan jumlah anggaran yang tersedia untuk paket pekerjaan dalam dokumen anggaran mencukupi kebutuhan pelaksanaan pekerjaan atau biaya paket pekerjaan Tersedia biaya pendukung pelaksanaan pekerjaan Apabila kurang dianggarkan dan atau terdapat kesalahan administrasi dalam dokumen anggaran, maka PPK dan/atau ULP/Pejabat Pengadaan mengusulkan revisi dokumen anggaran DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 5 9
10 Pengkajian Ulang RUP Ketentuan Umum Ketentuan Dalam Penetapan Rencana Umum Pengadaan Setelah Dikaji Ulang: Apabila PPK dan ULP/Pejabat Pengadaan sepakat untuk mengubah Rencana Umum Pengadaan, maka perubahan tersebut diusulkan oleh PPK kepada PA/KPA untuk ditetapkan kembali Apabila ada perbedaan pendapat antara PPK dengan ULP/Pejabat Pengadaan terkait Rencana Umum Pengadaan maka PPK mengajukan permasalahan ini kepada PA/KPA untuk diputuskan Putusan PA/KPA bersifat final DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 5 10
KELUARAN PENGKAJIAN ULANG RENCANA UMUM PENGADAAN YANG DILAKUKAN PPK DAN/ATAU ULP/PEJABAT PENGADAAN 11 Pengkajian Ulang RUP Keluaran (Output) Berita Acara rapat koordinasi antara PPK dengan ULP/Pejabat Pengadaan dalam rangka mengkaji ulang rencana umum pengadaan Usulan PPK kepada PA/KPA tentang perubahan terhadap rencana umum pengadaan Ketetapan PA/KPA terhadap usulan perubahan rencana umum pengadaan DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 5 11
12 PA/KPA menetapkan: Rencana Umum Pengadaan PPK menyusun dan menetapkan: Rencana Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa ULP/Pejabat Pengadaan menerima dan melaksanakan pemilihan penyedia barang/jasa: 5 Dokumen Ketetapan Rencana Pelaksanaan Pengadaan Kerangka Acuan Kerja Harga Perkiraan Sendiri Rancangan Kontrak DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 5 12
13 SPESIFIKASI BARANG/JASA Ketentuan Tentang Spesifikasi Barang/Jasa Spesifikasi teknis benar-benar sesuai dengan kebutuhan pengguna/penerima akhir; Tidak mengarah kepada merek/produk tertentu, kecuali untuk pengadaan suku cadang; Memaksimalkan penggunaan produksi dalam negeri; Memaksimalkan penggunaan Standar Nasional Indonesia (SNI) DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 5 13
PENYUSUNAN SPESIFIKASI BARANG/JASA Tujuan Penyusunan Spesifikasi Barang/Jasa 14 Menyediakan informasi tentang barang/jasa yang dibutuhkan oleh pengguna barang/jasa Spesifikasi ini digunakan oleh: Penyedia barang/jasa dalam menyampaikan penawaran ULP dalam menyusun dokumen pengadaan dan mengevaluasi penawaran DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 5 14
15 SPESIFIKASI BARANG/JASA Pihak terkait dalam penyusunan Spesifikasi Rencana Umum Pengadaan Kaji Ulang Menetapkan Spesifikasi Persyaratan Teknis Dokumen Pengadaan Pengguna Anggaran Pejabat Pembuat Komitmen Perubahan terhadap Spesifikasi harus dengan persetujuan PPK ULP/Pejabat Pengadaan DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 5 15
Ketentuan Umum HPS HARGA PERKIRAAN SENDIRI Ketentuan tentang HPS 16 HPS disusun dan ditetapkan oleh PPK, kecuali untuk kontes/sayembara dan pengadaan langsung yang menggunakan bukti pembelian ULP/pejabat pengadaan mengumumkan nilai total HPS Nilai HPS bersifat terbuka dan tidak rahasia, sedangkan rinciannya bersifat rahasia HPS disusun paling lama 28 hari kerja sebelum batas akhir pemasukan penawaran (untuk pasca kualifikasi) HPS bukan sebagai dasar untuk menentukan besaran kerugian Negara Riwayat HPS harus didokumentasikan DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 5 16
17 HPS Pihak yang menyusun HPS Usulan Usulan Dokumen Usulan Dokumen HPS Dokumen HPS HPS Disusun dan Ditetapkan Pejabat Pembuat Komitmen Diumumkan Nilai Total HPS ULP/Pejabat Pengadaan HPS Dokumen HPS SAH HPS SAH SAH Sah jika ditandatangani oleh: Pejabat Pembuat Komitmen (sebagai yang menetapkan) DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 5 17
HARGA PERKIRAAN SENDIRI Penggunaan HPS 18 Alat untuk menilai kewajaran penawaran harga termasuk rinciannya Dasar untuk menetapkan batas tertinggi penawaran yang sah Dasar untuk menetapkan besaran Jaminan Pelaksanaan bagi penawaran yang nilainya lebih rendah dari 80% nilai total HPS Pejabat Pembuat Komitmen Menetapkan HPS ULP/Pejabat Pengadaan Mengumumkan Nilai Total HPS Rp Penyedia Barang/ Jasa HPS bukan sebagai dasar untuk menentukan besaran kerugian negara Harga optimal/ wajar Memperhitungkan semua komponen biaya Perhitungkan keuntungan penyedia + overhead TIDAK MARK-UP DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 5 18
HARGA PERKIRAAN SENDIRI Data / Informasi untuk membuat HPS Penyusunan HPS dikalkulasikan secara keahlian berdasarkan data yang dapat dipertanggungjawabkan meliputi: a. Harga pasar setempat yaitu harga barang/jasa dilokasi barang/jasa diproduksi/diserahkan/ dilaksanakan, menjelang dilaksanakannya Pengadaan Barang/Jasa; b. Informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh Badan Pusat Statistik (BPS); c. Informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh asosiasi terkait dan sumber data lain yang dapat dipertanggungjawabkan; d. Daftar biaya/tarif Barang/Jasa yang dikeluarkan oleh pabrikan/distributor tunggal; e. Biaya Kontrak sebelumnya atau yang sedang berjalan dengan mempertimbangkan faktor perubahan biaya; f. Inflasi tahun sebelumnya, suku bunga berjalan dan/atau kurs tengah Bank Indonesia; 19 DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 5 19
HARGA PERKIRAAN SENDIRI Data / Informasi untuk membuat HPS 20 g.hasil perbandingan dengan Kontrak sejenis, baik yang dilakukan dengan instansi lain maupun pihak lain; h.perkiraan perhitungan biaya yang dilakukan oleh konsultan perencana (engineer s estimate); i.norma indeks; dan/atau j.informasi lain yang dapat dipertanggungjawabkan HPS untuk pelelangan/seleksi internasional dapat menggunakan informasi harga barang/jasa di luar negeri HPS telah memperhitungkan PPn dan (overhead + profit yang wajar) HPS TIDAK BOLEH memperhitungkan biaya tak terduga, biaya lainlain dan PPh penyedia barang/jasa DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 5 20
HARGA PERHITUNGAN SENDIRI Prosedur Penyusunan HPS 21 Pekerjaan Pengadaan Barang atau Jasa Lainnya Mengecek besarnya pagu dana dari DIPA/PO Mempelajari Dokumen Perencanaan Umum (DIPA/DPA, KAK dan RAB) Menghitung/menetap kan harga satuan Menghitung PPN Menjumlahkan semua biaya untuk seluruh mata pembayaran Menghitung jumlah biaya untuk setiap mata pembayaran Menentukan Besarnya HPS Catatan: Jika HPS lebih besar dari Pagu Dana, maka dapat dilakukan 1. Perubahan spesifikasi teknis 2. Revisi PO/LK. DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 5 21
HARGA PERHITUNGAN SENDIRI Prosedur Penyusunan HPS 22 Pekerjaan Konstruksi Mengecek besarnya pagu dana dari DIPA/PO Mempelajari Dokumen Perencanaan Umum Hitung analisa harga untuk setiap mata pembayaran (pay-item) Menjumlahkan semua biaya untuk seluruh mata pembayaran Menjumlahkan jumlah biaya untuk setiap mata pembayaran Menghitung / menetapkan harga satuan Menghitung PPN Menentukan Besarnya HPS DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 5 22
HARGA PERHITUNGAN SENDIRI Pekerjaan Jasa Konsultasi Mengecek besarnya pagu dana dari DIPA/PO Prosedur Penyusunan HPS Mempelajari Dokumen Perencanaan Umum antara lain: KAK dan RAB Menghitung Komponen Biaya (Biaya Langsung Personil/Remuneration) dan Biaya Langsung Non Personil (Direct Reimbursable Cost) 23 Menghitung PPN Menjumlahkan semua biaya untuk seluruh item pembayaran Menghitung jumlah biaya untuk setiap item pengeluaran Menentukan Besarnya HPS Catatan: Biaya langsung non-personil tidak melebihi 40% dari biaya total, KECUALI untuk pekerjaan yang bersifat khusus DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 5 23
24 Langkah Pemilihan Jenis Kontrak Mengidentifikasikan barang/jasa yang akan diadakan LANGKAH- LANGKAH PEMILIHAN JENIS KONTRAK Memilih dan menetapkan salah satu jenis kontrak Mengenali masing-masing jenis kontrak DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 5 24
25 Penetapan Jenis Kontrak Lump sum Harga satuan PEMBEBANAN TAHUN ANGGARAN Tahun tunggal Tahun jamak CARA PEMBAYARAN Gabungan lump sum dan harga satuan Terima jadi (turnkey) Kontrak payung Persentase JENIS PEKERJAAN Pekerjaan tunggal Pekerjaan terintegrasi SUMBER PENDANAAN Kontrak pengadaan tunggal Kontrak pengadaan bersama DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 5 25
26 Pengadaan Jasa Konsultansi di atas Rp. 50 juta Pengadaan Barang/Pek. Konstruksi/Jasa Lainnya di atas Rp 200 juta Bukti Pembelian (s/d 10 juta) Surat Perjanjian Bukti Perjanjian Kuitansi (s/d 50 juta) Surat Perintah Kerja (SPK) Pengadaan Jasa Konsultansi s.d Rp. 50 juta Pengadaan Barang/Pek. Konstruksi/Jasa Lainnya s.d Rp 200 juta DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 5 26
27 Isi Minimal Rancangan Kontrak Bukti Pembelian Identitas penyedia Nilai pembelian Jenis dan jumlah barang/jasa Kuitansi Surat Perintah Kerja (SPK) Surat Perjanjian Identitas para pihak Nilai pembelian Jenis dan jumlah barang/jasa Tanda tangan penyedia di atas materai sesuai ketentuan yang belaku Identitas para pihak Nilai pembelian/nilai kontrak Jenis dan jumlah barang/jasa Hak dan kewajiban melekat dalam surat perjanjian Kata penutup dan ruang tanda tangan penyedia di atas materai sesuai ketentuan yang belaku Identitas para pihak Nilai pembelian/nilai kontrak Jenis dan jumlah barang/jasa Hak dan kewajiban menjadi lampiran dari surat perjanjian dalam bentuk yang lebih rinci (SSUK, SSKK, Spesifikasi, dan Dokumen lain) Kata penutup dan ruang tanda tangan penyedia di atas materai sesuai ketentuan yang belaku DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 5 27
Jaminan Pengadaan dan Sertifikat Garansi 28 Jaminan Penawaran (Pekerjaan Konstruksi) Jaminan Pemeliharaan Jaminan Atas Pengadaan Barang/Jasa Jaminan Pelaksanaan Jaminan Uang Muka DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 5 28
29 JAMINAN PENGADAAN DAN SERTIFIKAT GARANSI Surat Jaminan Surat jaminan adalah jaminan tertulis yang dikeluarkan bank umum/lembaga keuangan lainnya yang diberikan oleh penyedia barang/jasa kepada pengguna barang/jasa untuk menjamin terpenuhinya persyaratan/kewajiban penyedia barang/jasa; Penerbit surat jaminan = Bank Umum/ Perusahaan Penjaminan/Perusahaan Asuransi. DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 5 29
30 JAMINAN PENGADAAN DAN SERTIFIKAT GARANSI Jaminan Penawaran (Pekerjaan Konstruksi) Digunakan untuk menyertai surat penawaran Nilainya 1% - 3% dari HPS Masa berlaku s.d penandatanganan kontrak Untuk paket pekerjaan diatas Rp 200 juta (untuk Pelelangan) Fungsi menjamin data penawaran dan kesungguhan penyedia barang jasa Jaminan Penawaran tidak diperlukan untuk pengadaan Jasa Konsultansi DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 5 30
31 JAMINAN PENGADAAN DAN SERTIFIKAT GARANSI Jaminan Pelaksanaan Surat Jaminan Pelaksanaan harus diberikan setelah SPPBJ dan sebelum kontrak ditandatangani Nilainya 5% dari Kontrak atau 5% x HPS jika kontrak dibawah 80% HPS Masa berlaku s.d. tanggal serah terima Barang/Jasa Lainnya atau serah terima pertama Pekerjaan Konstruksi Untuk kontrak diatas 200 juta. kecuali untuk Jasa lainnya - aset penyedia dikuasai Pengguna Untuk menjamin pelaksanaan pekerjaan DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 5 31
JAMINAN PENGADAAN DAN SERTIFIKAT GARANSI Jaminan Pelaksanaan tidak diperlukan dala hal: 32 a. Pengadaan Barang/Pekarjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang dilaksanakan dengan metode Pengadaan Langsung, Penunjukan Langsung untuk Penanganan Darurat, ontes atau Sayembara; b. Pengadaan Jasa Lainnya, dimana aset Penyedia sudah dikuasai oleh Pengguna; atau c. Pengadaa Barang/Jasa dalam Katalog Elektronik melalui E-Purchasing.
33 JAMINAN PENGADAAN DAN SERTIFIKAT GARANSI Pengembalian Jaminan Pelaksanaan Penyerahan Barang/Jasa Lainnya dan Sertifikat Garansi; atau Penyerahan Jaminan Pemeliharaan sebesar 5% (lima perseratus) dari nilai Kontrak khusus bagi Penyedia Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 5 33
34 JAMINAN PENGADAAN DAN SERTIFIKAT GARANSI Jaminan Uang Muka JUM harus diberikan dalam meminta uang muka Nilai maksimal untuk usaha kecil sebesar 30% dari nilai kontrak; dan untuk usaha non kecil sebesar 20% dari nilai kontrak Nilai maksimal untuk Jasa Konsultansi sebesar 20% dari nilai kontrak Nilai maksimal untuk kontrak tahun jamak: 15% dari total nilai kontrak atau 20% dari nilai kontrak tahun pertama Pengembalian Uang Muka diperhitungkan secara proporsional pada setiap tahapan pembayaran Diberikan bila dicantumkan di kontrak DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 5 34
35 JAMINAN PENGADAAN DAN SERTIFIKAT GARANSI Jaminan Pemeliharaan Jaminan Pemeliharaan dibutuhkan untuk: a. Pekerjaan Konstruksi b. Pengadaan Jasa Lainnya yang membutuhkan masa pemeliharaan Diberikan dalam meminta pembayaran 100% karena ada pekerjaan pemeliharaan Nilainya 5% dari kontrak Jaminan pemeliharaan atau retensi DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 5 35
36 JAMINAN PENGADAAN DAN SERTIFIKAT GARANSI Sertifikat Garansi Dalam Pengadaan Barang modal, Penyedia Barang menyerahkan Sertifikat Garansi Sertifikat Garansi diberikan terhadap kelaikan penggunaan Barang hingga jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak Sertifikat Garansi diterbitkan oleh Produsen atau pihak yang ditunjuk secara sah oleh Produsen. DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 5 36
JAMINAN PEKERJAAN KONSTRUKSI (Batang Tubuh + Standar) NILAI PAKET JENIS JAMINAN PENERBIT JAMINAN sampai dgn nilai Rp. 2,5 M Jaminan Pelaksanaan Jaminan Uang Muka Jaminan Pemeliharaan Bank Umum Perusahaan Asuransi Perusahaan Penjaminan Konsorsium perusahaan asuransi umum, atau konsorsium lembaga/ perusahaan penjaminan yang telah ditetapkan/ mendapat rekomendasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Rp. 2,5 M s.d Rp. 50 M Jaminan Penawaran Jaminan Pelaksanaan Jaminan Uang Muka Jaminan Pemeliharaan Bank Umum Perusahaan Asuransi Perusahaan Penjaminan Konsorsium perusahaan asuransi umum, atau konsorsium lembaga/ perusahaan penjaminan yang telah ditetapkan/ mendapat rekomendasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). di atas Rp. 50 M Jaminan Penawaran Jaminan Pelaksanaan Jaminan Uang Muka Jaminan Pemeliharaan Bank Umum Konsorsium perusahaan asuransi umum, atau konsorsium lembaga/ perusahaan penjaminan yang telah ditetapkan/ mendapat rekomendasi dari Otoritas Jasa 37 12
JAMINAN PEKERJAAN JASA KONSULTANSI NILAI PAKET Sampai dengan nilai Rp. 750 juta JENIS JAMINAN Jaminan uang muka PENERBIT JAMINAN Bank Umum Perusahaan Asuransi Perusahaan Penjaminan Konsorsium perusahaan asuransi umum, atau konsorsium lembaga/ perusahaan penjaminan yang telah ditetapkan/ mendapat rekomendasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Diatas Rp 750 juta Jaminan uang muka Bank Umum Konsorsium perusahaan asuransi umum, atau konsorsium lembaga/ perusahaan penjaminan yang telah ditetapkan/ mendapat rekomendasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 38 2 0 1 5 13
T ERIMA KASIH KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI DIREKTORAT BINA PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2015 39