ABSTRAK PREVALENSI DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN HIPERTENSI DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015 Diabetes melitus tipe 2 didefinisikan sebagai sekumpulan penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemik yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Salah satu komplikasi terbanyak diabetes melitus tipe 2 adalah hipertensi. Hasil penelitian menunjukan bahwa orang yang terkena hipertensi berisiko lebih besar untuk menderita diabetes, dengan odds 6,85 kali lebih besar dibanding orang yang tidak hipertensi. Individu yang mengalami hipertensi mempunyai risiko 1,5 kali lebih besar untuk mengalami diabetes dibanding individu yang tidak hipertensi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi diabetes melitus tipe 2 dengan hipertensi di RSUP Sanglah berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah dan HbA1c. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan menggunakan rancangan penelitian cross-sectional descriptive dengan teknik pengambilan sampel total sampling. Data sampel yang digunakan adalah seluruh pasien tercatat dengan diabetes melitus tipe 2 yang diperoleh dari data sekunder yaitu catatan rekam medik di RSUP Sanglah Denpasar. Selama periode bulan Januari 2015 sampai Desember 2015 pada penelitian ini didapatkan jumlah keseluruhan pasien diabetes melitus tipe 2 sejumlah 275 orang, kemudian didapatkan 51 (18,5%) orang diabetes melitus tipe 2 dengan hipertensi. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa prevalensi diabetes melitus tipe 2 dengan hipertensi di RSUP Sanglah Denpasar adalah sebesar 18,5% Hasil penelitian ini diharapkan sebagai dasar penelitian lebih lanjut untuk mengetahui hubungan diabetes tipe 2 dengan hipertensi serta penatalaksanaannya. Kata kunci: Diabetes Melitus Tipe 2, Hipertensi, RSUP Sanglah, Tahun 2015 v
ABSTRACT PREVALENCE OF TYPE 2 DIABETES MELLITUS WITH HYPERTENSION IN SANGLAH HOSPITAL DENPASAR 2015 Diabetes mellitus type 2 is defined as a group of metabolic diseases with characteristic hyperglycemic that occurs due to abnormalities in insulin secretion, insulin action or both. One of the most complications of type 2 diabetes mellitus is hypertension. The results showed that people who develop hypertension at greater risk for diabetes, with odds of 6.85 times greater than people who are not hypertensive. Individuals with hypertension had a 1.5 times greater risk of developing diabetes than individuals who are not hypertensive. The purpose of this study was to determine the prevalence of type 2 diabetes mellitus and hypertension in Sanglah Hospital based on the results of measurements of blood pressure and HbA1c. This study was an observational study using cross-sectional descriptive study design with a sampling technique total sampling. The sample data used are all patients registered with type 2 diabetes mellitus obtained from secondary data in the medical record in Sanglah Hospital Denpasar. During the period of January 2015 through December 2015 in this study, the total number of patient with diabetes mellitus type 2 is 275 people and 51 (18.5%) of people with type 2 diabetes mellitus and hypertension. From this study it can be concluded that the prevalence of type 2 diabetes mellitus and hypertension in Sanglah Hospital Denpasar is 18.5% result is expected as the basis for further research to determine the relationship of type 2 diabetes with hypertension and its management. Keywords: Type 2 Diabetes Mellitus, Hypertension, Sanglah Hospital, 2015 vi
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PERSETUJUAN... ii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iii PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN... iv ABSTRAK... v ABSTRACT... vi RINGKASAN... vii SUMMARY... viii KATA PENGANTAR... ix DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR ARTI SINGKATAN DAN LAMBANG... xv DAFTAR LAMPIRAN... xvi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 3 1.3 Tujuan Penelitian... 3 1.4 Manfaat Penelitian... 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Diabetes Melitus Tipe 2... 4 2.1.1 Definisi Diabetes Melitus Tipe 2... 4 2.1.2 Epidemiologi... 5 2.1.3 Etiologi... 6 2.1.4 Faktor Risiko... 7 x
2.1.5 Patofisiologi... 8 2.1.6 Diagnosis... 12 2.1.7 Penatalaksanaan... 16 2.2 Tekanan Darah... 19 2.2.1 Definisi Tekanan Darah... 19 2.3.2 Hipertensi... 20 BAB III KERANGKA BERPIKIR 3.1 Kerangka Berpikir... 22 3.2 Kerangka Konsep... 23 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Rancangan Penelitian... 24 4.2 Subjek Penelitian... 24 4.2.1 Variabilitas Populasi... 24 4.2.2 Kriteria Subjek... 25 4.2.3 Teknik Pengumpulan Sampel... 25 4.3 Variabel Penelitian... 26 4.3.1 Identifikasi Variabel... 26 4.3.2 Definisi Operasional Variabel... 26 4.4 Instrumen Penelitian... 26 4.5 Lokasi dan Waktu Penelitian... 27 4.6 Prosedur Pengambilan atau Pengumpulan Data... 27 4.7 Analisis Data... 28 BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Prevalensi Diabetes Melitus Tipe 2 dengan Hipertensi... 29 5.2 Gambaran Umum Sampel... 29 5.3 Pembahasan... 30 5.4 Keterbatasan Penelitian... 31 BAB VI SIMPULAN DAN SARAN 6.1 Simpulan... 32 6.2 Saran... 32 xi
DAFTAR PUSTAKA... 33 LAMPIRAN... 35 xii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit menahun yang akan disandang seumur hidup. Perubahan pola hidup m anusia akibat modernisasi dan globalisasi seperti pola makan, stress serta kurangnya aktivitas fisik yang bermanfaat disebut sebagai pemicu timbulnya berbagai penyakit termasuk DM. Diabetes melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat penurunan sekresi insulin yang progresif dilatarbelakangi oleh resistensi insulin (Soegondo, 2008). Hiperglikemia adalah suatu kondisi medik berupa peningkatan kadar gula dalam darah melebihi baras normal dan merupakan salah satu tanda khas penyakit diabetes melitus (PERKENI, 2015). Hormon insulin berfungsi untuk mengatur keseimbangan kadar gula dalam darah sebagai akibat dari gangguan produksi hormon insulin, akan terjadi kenaikan kadar gula darah di atas batas normal jika terjadi resistensi insulin (Yunir, 2007). WHO memprediksi kenaikan jumlah penyandang diabetes melitus di Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun 2030, sedangkan Badan Federasi Diabetes Internasional (IDF) pada tahun 2009 memperkirakan kenaikan jumlah penyandang diabetes melitus dari 7,0 juta tahun 2009 menjadi 12,0 juta pada tahun 2030. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Indonesia tahun 2003, diperkirakan penduduk Indonesia yang berusia di atas 29 1
2 tahun sebanyak 133 juta jiwa. Dengan mengacu pada pola pertambahan penduduk, maka diperkirakan pada tahun 2030 nanti akan ada 194 juta penduduk yang berusia di atas 20 tahun. Laporan ini menunjukkan adanya peningkatan jumlah penyandang DM sebanyak 2-3 kali lipat pada tahun 2035 sedangkan International Diabetes Federation (IDF) memprediksi adanya kenaikan jumlah penyandang DM di Indonesia dari 9,1 juta pada tahun 2014 menjadi 14,1 juta pada tahun 2035 (PERKENI, 2015). Dalam penelitian cross-sectional Suastika, dkk. yang melibatkan 1.840 subyek, berusia 13-100 tahun dengan rasio laki-perempuan 972/868, yang diamati di tujuh desa di pulau Bali, prevalensi IFG dan DM di adalah 13,1% dan 5,3%, masing-masing. Tidak ada perbedaan dalam prevalensi IFG dan DM antara subjek pria dan wanita (Suastika, dkk., 2011) Salah satu komplikasi terbanyak diabetes melitus tipe 2 adalah hipertensi. Hasil penelitian menunjukan bahwa orang yang terkena hipertensi berisiko lebih besar untuk menderita diabetes, dengan odds 6,85 kali lebih besar dibanding orang yang tidak hipertensi. Individu yang mengalami hipertensi mempunyai risiko 1,5 kali lebih besar untuk mengalami diabetes dibanding individu yang tidak hipertensi (Sujaya, 2009). Berdasarkan penjelasan-penjelasan dari beberapa penelitian diatas maka peneliti tertarik untuk mencari tahu bagaimana prevalensi diabetes melitus tipe 2 dengan hipertensi, penelitian ini akan dilakukan di RSUP Sanglah Denpasar, Bali. Dengan adanya hasil dari penelitian ini, diharapkan dapat memberi informasi sehingga dapat melakukan intervensi sedini mungkin serta mengurangi angka mortalitas akibat diabetes melitus tipe 2 dengan hipertensi tersebut.
3 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang masalah tersebut diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Berapakah prevalensi diabetes melitus tipe 2 dengan hipertensi di RSUP Sanglah Denpasar Tahun 2015? 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi diabetes melitus tipe 2 dengan hipertensi di RSUP Sanglah berdasarkan pasien terdiagnosis dan ada riwayat dengan terapi diabetes melitus tipe 2 dengan hipertensi atau dengan hasil HbA1c dan pengukuran tekanan darah di rekam medis. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak, antara lain: 1. Dalam bidang akademik, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumbangan ilmu pengetahuan dalam mengetahui prevalensi diabetes melitus tipe 2 dengan hipertensi, khususnya kepada institusi RSUP Sanglah Denpasar dalam menangani kasus diabetes melitus tipe 2 dengan hipertensi 2. Dalam segi pelayanan pasien, hasil penelitian ini dapat memberikan informasi prevalensi diabetes melitus tipe 2 dengan hipertensi. 3. Dalam bidang penelitian, dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian berikutnya.