MAKALAH KONSEP TEORI MEDIA PEMBELAJARAN INOVATIF

dokumen-dokumen yang mirip
Strategi Dan Ciri Pengajaran Dalam Menghadapi Perbedaan Modalitas Belajar Dan Peran Utama Guru Dalam Inovasi Pembelajaran

ARTIKEL Tehnik Pecah Warna dalam Pembelajaran IPA

MAKALAH MEDIA PROYEKSI DAN MULTI PENGGUNAANNYA

MEDIA GRAFIS DAN PENGGUNAANNYA

KONSEP & PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN INOVATIF

MAGNET JENIS MAGNET Dan PERUNTUKANNYA DALAM PEMBELAJARAN

INOVASI PEMBELAJARAN KOMPETENSI

Pentingnya Teknologi Pembelajaran dalam Pendidikan. DisusunOleh : Hilda dwi mentari putri Nur aini

CD FLASH ANIMATION SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PUASA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM LINDA YANI

Pengembangan Bahan Ajar Modul Ilmu Pengetahuan Alambagi Siswa Kelas Iv Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MADRASAH IBTIDAIYAH

BAB I PENDAHULUAN. mengharuskan mampu melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang

BAB I PENDAHULUAN. terkandung empat hal yang perlu digaris bawahi dan mendapat penjelasan lebih

Jl. Sidodadi Timur No. 24 Semarang

GERAK BENDA DAN KONSEP ENERGI MEKANIK

BAB I PENDAHULUAN. siswa itu sendiri. Mata pelajaran PKn sering dianggap sebagai sebuah mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. mutu peningkatan mutu pendidikan melalui peningkatan hasil belajar siswa.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang

Menganalisis Metode Pembelajaran Dongeng

BAB I PENDAHULUAN. kunci pembentuk sumber daya yang berkualitas. 1 Menurut Buchori dalam. berkembang sesuai dengan potensinya.

PENGABDIAN PADA MASYARAKAT. Oleh: Tejo Nurseto, M.Pd NIP FAKULTAS EKONOMI PENDIDIKAN EKONOMI YOGYAKARTA 2011

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pembelajaran adalah suatu proses yang tidak hanya sekedar menyerap

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. sosial. Pendidikan adalah usaha terencana untuk mewujudkan suasana belajar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kemampuan metakognisi merupakan salah satu Standar Kompetensi

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya. Pendidikan ini

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan sebagaimana dirumuskan dalam

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi dewasa ini, menuntut individu untuk memiliki berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat di era global

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan suatu proses yang dilakukan secara sadar pada

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Belajar merupakan proses yang kompleks yang terjadi pada setiap orang

Rinendah Sihwinedar 16

Nizamia Learning Center,2016)1-3 2 M.Musfiqon., Nurdyansyah, N. Pendekatan Pembelajaran Saintifik,(Sidoarjo. Nizamia Learning Center,2015)5.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menggali berbagai potensi dan kebenaran secara ilmiah.

Strategi Pembelajaran Pemecahan Masalah Di Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa melalui kegiatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nelly Fitriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada saat ini telah menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam

Pengaruh Strategi Pembelajaran Inkuiri terhadap Hasil Belajar Siswa pada Pelajaran IPA Kelas 3 di MI Nurul Ummah Celep Sidoarjo

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana yang dalam prosesnya akan terjadi

BAB I PENDAHULUAN. merupakan integrasi dari berbagai cabang Ilmu Sosial. Supardi (2011: 183)

Metode Pembelajaran Contextual Teaching and Learning Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Kelas V SDN Kedung Banteng

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Intan Setiawati, 2013

INOVASI PEMBELAJARAN CALON GURU SD DI SEKOLAH LAPANGAN. Qoriati Mushafanah Diana Endah Handayani. Dosen PGSD IKIP PGRI Semarang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Salah satu media atau sumber belajar yang dapat dijadikan sebagai penunjang

BAB I PENDAHULUAN. Peserta didik merupakan masa depan bangsa. Jika peserta didik di didik

A. Pengertian Pembelajaran Meme dan Sejarahnya

Nurul Umamah, Marjono dan Erly Nurul Hidayah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Matematika adalah salah satu ilmu yang harus dipelajari disetiap jenjang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar adalah proses peningkatan pengetahuan siswa dari tidak tahu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang masih bersifat teacher-centered karena tidak memerlukan alat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarakan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan : Hasil belajar siswa SMA Negeri 2 Serui Kabupaten Kepulauan Yapen,

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk menjadikan manusia memiliki kualitas yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. memikirkan dan membuat perencanaan secara seksama dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan cara untuk memenuhi dan meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN. suatu ukuran maju mundurnya suatu bangsa. 1. Pendidikan Nasional pada Bab III Pasal 4 menyebutkan bahwa: Pendidikan

I. PENDAHULUAN. Program telekomunikasi dalam bentuk Teknologi Informasi dan Komunikasi atau

BAB I PENDAHULUAN. pada peradaban yang semakin maju dan mengharuskan individu-individu untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses interaksi atau hubungan timbal

Menyiapkan Pendidik Yang Melek Hukum Terhadap Perlindungan Anak

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI GERAK DI SMP NEGERI 27 BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan tanggung jawab utama pendidikan tinggi adalah menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial,

I. PENDAHULUAN. timbul pada diri manusia. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Makna umum pendidikan adalah sebagai usaha manusia menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi

BAB I PENDAHULUAN. budaya dalam bentuk pola pikir. Sebagai proses transformasi, sudah barang tentu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan belajar mengajar pada lembaga pendidikan formal merupakan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya meningkatan mutu pendidikan pemerintah. mengeluarkan berbagai kebijakan. Salah satu kebijakannya adalah mengganti

sekolah dasar (SD/MI). IPA merupakan konsep pembelajaran alam dan Pembelajaran IPA sangat berperan dalam proses pendidikan dan juga

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bahwa pendidikan mempunyai tujuan untuk membentuk manusia yang maju.

EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN MURDER TERHADAP PARTISIPASI DAN KEMAMPUAN BERPIKIR ANALITIS SISWA SMA NEGERI 1 GOMBONG PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan dan teknologi. Ilmu pengetahuan dan teknologi harus

Kemampuan Mahasiswa Calon Pendidik Madrasah Ibtidaiyah Dalam Menerapkan Pembelajaran Terpadu

BAB I PENDAHULUAN. efektif namun tetap menyenangkan. Selain itu, menciptakan lingkungan

Pengaruh Strategi Pembelajaran Inkuiri terhadap Hasil Belajar Siswa pada Pelajaran IPA Kelas 3 di MI Nurul Ummah Celep Sidoarjo

I. PENDAHULUAN. Kerja Siswa (LKS). Penggunaan LKS sebagai salah satu sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. baik agar dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.

2014 EFEKTIVITAS PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN READING COMPREHENSION

BAB I PENDAHULUAN. Bandung, 2013, hlm Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, Rasail Media Group, Semarang, 2008, hlm.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi

BAB II LANDASAN TEORI. A. Keterlaksanaan Pembelajaran Matematika

BAB I PENDAHULUAN. Education For All Global Monitoring Report 2012 yang dikeluarkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu negara terletak pada kemajuan pendidikan yang diterapkan

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 PSKGJ PGSD UMS

BAB I PENDAHULUAN. anak didik kita diberi bekal ilmu yang memadai melalui jalur pendidikan yang

Listiani dan Kusuma. Memperkenalkan Penerapan Strategi 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

1 MAKALAH KONSEP TEORI MEDIA PEMBELAJARAN INOVATIF Dosen Pengampu : Nurdyansyah., M. Pd. Disusun Oleh : Shofiul Mifullah (152071200005) Email : Shofiulmifullah133@gmail.com PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU MI JURUSAN TARBIYAH FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO 2018

2 KATA PENGANTAR Segala puji kepada Tuhan Yang Maha Esa dan dengan memanjatkan syukur kehadirat-nya karena penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan segala bentuk kesederhanaannya. Dalam proses penulisan makalah ini, penulis banyak mengalami kesulitan dan hambatan. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan kemampuan dan literatur yang penulis miliki. Namun demikian berkat adanya bantuan serta sumbangan tenaga dan pikiran dari berbagai pihak maka makalah ini dapat terwujud. Perlu diketahui bahwa makalah ini berjudul Konsep teori media pembelajaran inovatif yang penulis buat untuk memenuhi tugas dari Nurdyansyah., M. Pd untuk mata kuliah media pembelajaran inovatif. Penulis menyadari sepenuhnya makalah ini masih jauh dari kata sempurna untuk itu penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya bila terdapat kesalahan penulisan. Semoga amal kebajikan yang telah di berikan kepada penulis dapat bernilai ibadah di sisi-nya dan mendapat pahala yang berlipat ganda. Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca, khususnya kepada penulis sendiri. Sidoarjo, 24 september 2017 Penulis

3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 1 C. Tujuan Masalah... 1 BAB II : PEMBAHASAN A. Pengertian pembelajaran inovatif... 2 B. Konsep dasar pembelajaran inovatif... 3 C. Teori yang mendasari pembelajaran inovatif... 4 D. Kelebihan dan kelemahan pembelajaran inovatif... 5 BAB III : PENUTUP A. Kesimpulan... 6 B. Saran... 6 DAFTAR PUSTAKA

4 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam membentuk sebuah peradaban bangsa. Pendidikan akan melahirkan perubahan dan penemuan baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam hal ini, faktor yang mempunyai peranan yang sangat penting yaitu guru. Sehubungan dengan hal tersebut profesionalisme guru kini semakin menyeruak ke ruang publik seiring dengan meningkatnya tuntutan akan mutu pendidikan. 1 Guru akhirnya menjadi sorotan karena merekalah yang menjadi patokan terdepan yang berinteraksi langsung dengan siswa dalam proses pembelajaran. Dalam kondisi seperti ini, guru dituntut untuk mengembangkan keahlian, pengetahuan dan melahirkan hal-hal baru 2. Guru yang mampu berinovasi berarti menandakan guru tersebut bisa mengembangkan ide-ide kreatif yang mereka miliki. Kemampuan utama yang harus dimiliki oleh para pendidik adalah dalam strategi pembelajaran. Artinya seorang guru tidak hanya dituntut untuk menguasai mata pelajaran yang akan diajarkannya, tetapi juga harus menguasai dan mampu mengajarkan pengetahaun tersebut pada peserta didik. Metode lebih penting dari pada materi, dan guru lebih penting dari pada metode dan materi. Mengingat kondisi para pendidik dan calon pendidik, maka usaha untuk mendalami serta mengaplikasikan pembelajaran inovatif menjadi salah satu alternatif. Pembelajaran inovatif berimplikasi dapat meningkatkan strategi mengajar bagi guru itu sendiri dan strategi belajar bagi peserta didik. 1 Hamalik, Oemar,. Pendidikan Guru: Berdasarkan Peembelajaran inovatif. (Bandung : Bumi Aksara, 2002) 2 Imamalhikmah.2010. Pembelajaran Inovatif membangkitkan Motivasi Mengajar Dan Belajar

5 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dari pembelajaran inovatif? 2. Bagaimana konsep dasar dalam pembelajaran inovatif? 3. Apa saja teori dalam pembelajaran inovatif? 4. Apa kelemahan dan kelebihan dalam pembelajaran inovatif? 1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian pembelajaran inovatif. 2. Untuk mengidentifikasi konsep dasar dalam pembelajaran inovatif. 3. Untuk menyebutkan teori dalam pembelajaran inovatif. 4. Untuk menganalisis kelemahan dan kelebihan dalam pembelajaran inovatif.

6 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Pembelajaran Inovatif Sebelum kita membahas pembelajaran secara dalam kita wajib mengetahui tentang pendidikan itu seperti apa. Sebagaimana UU kita saat ini yang menerangkan bahwa pendidikan harus berlandaskan pada penananman nilai-nilai karakter bangsa dan budaya serta harus diintegrasikan dengan perkembangan teknologi dan ilmu sains. 3 Pendidikan saat ini harus melakukan inovasi secara berkelanjutan dan jelas. 4 Untuk itu perlu banyak pihak yang harus terlibat dalam perkembangnnya sehingga proses pembelajaran berjalan sesui cita-cita bangsa dan tuntutan zaman. 5 Perkembangan psikis peserta didik harus lebih baik dan disesuikan dengan dinamika perubahan sosial dan perkembangan zaman yang sudah harus tersistem dengan apik. 6 karena mainset saai itu seorang peserta didik dianggap telah belajar apabila dia dapat melakukan perbautan yang telah diajarkan dan sesui dengan tujuan pembelajaran yang telah di set. 7 Oleh karena itu memerlukan sebuah penilaian dan evaluasi yang terintegrasi akurat, tepat sasaran, dan efektif. 8 Kata inovatif mengandung arti pengenalan hal-hal yang baru atau penemuan.oleh karena itu, pembelajaran inovatif dapat diartikan sebagai pembelajaran yang dirancang oleh guru yang sifatnya baru tidak seperti biasanya dilakukan dan bertujuan untuk memfasilitasi siswa dalam membangun 3 Nurdyansyah & Luly Riananda. (2016). Developing ICT-Based Learning Model to Improve Learning Outcomes IPA of SD Fish Market in Sidoarjo, Proceedings of International Research Clinic & Scientific Publications of Educational Technology. Jurnal TEKPEN, Jilid 1, Terbitan 2, 929-930. 4 Nurdyansyah, Pandi Rais, Qorirotul Aini. (2017). The Role of Education Technology in Mathematic of Third Grade Students in MI Ma arif Pademonegoro Sukodono. Madrosatuna: Journal of Islamic Elementary School Vol. 1 (1), November 2017, 37-46 ISSN 2579. 38. 5 Nurdyansyah. N., Andiek Widodo, Inovasi Teknologi Pembelajaran. Learning Center,2015), 2. 6 M. Musfiqon dan Nurdyansyah. N. (2015). Pendekatan Pembelajaran Saintifik. Sidoarjo: (Sidoarjo:Nizamia Nizamia learning center., 41 7 Nurdyansyah. N., Eni fariyarul Fahyuni, Inovasi Model Pembelajaran Sesuai Kurikulum 2013 (Sidoarjo:Nizamia Learning Center,2016), 1. 8 Nurdyansyah. N., Andiek Widodo, Manajemen Sekolah Berbasis ICT. (Sidoarjo:Nizamia Learning Center,2015), 103.

7 pengetahuan sendiri dalam rangka proses perubahan prilaku kearah yang lebih baik sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh siswa. 9 Pembelajaran inovatif juga mengandung arti pembelajaran yang dikemas oleh guru atau instruktur lainnya yang merupakan wujud gagasan atau teknik yang dipandang baru agar mampu menfasilitasi siswa untuk memperoleh kemajuan dalam proses dan hasil belajar. Pembelajaran inovatif bisa mengadaptasi dari model pembelajaran yang menyenangkan. Learning is fun merupakan kunci yang diterapkan dalam pembelajaran inovatif. 10 Jika siswa sudah menanamkan hal ini di pikirannya tidak akan ada lagi siswa yang pasif di kelas, perasaan tertekan, kemungkinan kegagalan, keterbatasan pilihan, dan tentu saja rasa bosan. Membangun metode pembelajaran inovatif sendiri bisa dilakukan dengan cara diantaranya mengukur daya kemampuan serap ilmu masing-masing orang. Syah dan Kariadinata berpendapat bahwa Pembelajaran inovatif dapat menyeimbangkan fungsi otak kiri dan kanan apabila dilakukan dengan cara mengelola media yang berbasis teknologi dalam proses pembelajaran. Sehingga, terjadi proses dalam membangun rasa pecaya diri pada siswa. Pembelajaran yang inovatif diharapkan siswa mampu berpikir kritis dan terampil dalam memecahkan masalah. Siswa yang seperti ini mampu menggunakan penalaran yang jernih dalam proses memahami sesuatu dan mudah dalam mengambil pilihan serta membuat keputusan. Hal itu dimungkinkan karena pemahaman yang terkait dengan persoalan yang dihadapinya. Kemampuan dalam mengidentifikasi dan menemukan pertanyaan tepat yang dapat mengarah kepada pemecahan masalah secara lebih baik. Informasi yang diperolehnya akan dikembangkan dan dianalisis sehingga akan dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan baik. Siswa dengan karakteristik semacam ini dapat menunjukkan kemampuan untuk bekerja secara efektif dalam tim yang beraneka ragam, untuk memainkan fleksibilitas dan kemampuan berdiskusi dalam mencapai tujuan bersama. 9 Darmadi, Pengembangan Metode pembelajaran Dalam Dinamika Belajar Siswa (Jakarta : Depublish, 2017) 10 Happyanto,Rixky. Pembelajaran Inovatif (Jakarta : Duplish,2013)

8 Ciri ciri dalam pembelajaran inovatif Menurut para ahli menyebutkan suatu model mengajar dianggap baik apabila memiliki ciri ciri sebagai berikut : 1. Memiliki prosedur yang sistematik untuk memodifikasi prilaku siswa 2. Hasil belajar yang ditetapkan secara khusus yaitu : prubahan prilaku positif siswa 3. Penetapan lingkungan belajar secara khusus dan kondusif 4. Ukuran keberhasilan siswa setelah mengikuti pembelajaran sehingga bisa menetapkan kriteria keberhasilan dalam proses belajar mengajar. 5. Interaksi dengan lingkungan agar mendorong siswa lebih aktif dalam lingkungannya. 11 B. Konsep Dasar Pembelajaran Inovatif Perubahan pada tahap awal para guru memiliki motivasi dan sikap ingin berubah untuk mendapatkan sesuatu yang baru, karena inti dari pengertian inovasi itu sendiri adalah guru harus memiliki sikap kreatif. 12 Kreatif dalam artian merespon berbagai perubahan yang ada, karena setiap adanya perubahan akan selalu diiringi oleh berbagai cara untuk melaksanakannnya proses belajar mengajar. Menanggapi perubahan yang terjadi disebabkan oleh adanya kesadaran seseorang terhadap kekurangan cara yang dimilikinya seperti dalam kegiatan belajar mengajar, mulai dari penetapan tujuan pembelajaran, pemilihan materi ajar, pemilihan pendekatan, media, metode, dan sistem penilaian. bahwa inovasi yang dilakukan oleh seorang guru lebih ditekankan pada kegiatan mengajar, karena ia diserahi tugas dan wewenang mengelola kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Dalam konteks ini kegiatan guru lebih dari pekerjaan seorang profesional umumnya, karena ia dituntut bukan 11 Wahyuari,Sartono. Metode Pembelajaran Inovatif. (Jakarta : Grasindo, 2012) 12 Hamalik, Oemar., Inovasi Pendidikan ; Perwujudannya dalam sistem pendidikan Nasional, (Bandung: YP. Permindo, 2004)

9 hanya ahli pada bidangnya tetapi juga harus mampu mengelola pembelajaran dalam lingkungan proses belajar mengajar. 13 C. Teori yang mendasari pembelajaran Inovatif Ada beberapa teori dalam pembelajaran inovatif diantarannya : 1. Teori Kognitif Teori yang mengandalkan pikiran dan konsep dasar yang dimiliki oleh peserta didik, namun dalam proses pembelajaran mampu mengelaborasi dalam mengembangkan konsep yang diberikan pada peserta didik dan memecahkan masalah yang ada dikelas. 14 2. Teori humanistik Teori yang mengandalkan komunikasi dengan individu lainnya, karena manusia akan membutuhkan 4 fase dalam belajar yaitu : perhatian, retensi, reproduksi, dan motivasi 15 3. Teori gestalt Teori yang memandang dalam proses belajar mengajar yang merupakan fasilitas dari potensi yang dimiliki oleh peserta 16 didik dalam belajar, sehingga munculnya motivasi yang berupa pengalaman pada diri anak itu sendiri. 17 D. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Inovatif Adapun keunggulan dan kekurangan pembelajaran inovatif sebagai berikut : Kelebihan pembelajaran inovatif, sebagai berikut : 1. Melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan. 13 K,Komalasari, Pembelajaran kontekstual : Konsep dan Aplikasi. (Bandung:Refika Aditama, 2010) 17 Ismail. Model-Model Pembelajaran (.Jakarta: Dit. Pendidikan Lanjutan Pertama, 2003)

10 Pembelajaran inovatif melatih siswa untuk berpikir kreatif sehingga siswa mampu memunculkan ide-ide baru yang positif. Di dalam pembelajaran ini siswa dapat mengembangkan kreatifitasnya, sehingga bisa menemukan hal-hal baru di era globalisasi ini. 2. Menuntut kreatifitas guru dalam mengajar. Dalam hal ini guru dituntut untuk tidak monoton, maksudnya guru harus memunculkan inovasi-inovasi baru dalam proses pembelajaran. Kreatifitas guru sangat diperlukan agar proses pembelajaran tidak membosankan. 3. Hubungan antara siswa dan guru menjadi hubungan yang saling belajar dan saling membangun. Guru dan siswa bersama-sama membangun suasana pembelajaran yang menyenangkan dalam kelas sehingga apa yang menjadi tujuan dari pembelajaran bisa terwujud. 4. Merangsang perkembangan kemajuan berfikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat. Pembelajaran inovatif akan membuat siswa berfikir kritis dalam menghadapi masalah. 5. Dapat membuat pendidikan sekolah lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dunia kerja. Dunia pendidikan akan lebih berwarna, tidak monoton dan akan terus berkembang menjadi semakin baik. Hal ini akan mempengaruhi dunia kerja yang nantinya akan dijalani setiap orang. 6. Proses pembelajaran dirancang, disusun, dan dikondisikan untuk siswa agar belajar Siswa harus bisa menempatkan diri dengan baik, siswa tidak boleh hanya diam tapi harus merusaha memotivasi dirinya sendiri agar

11 berkembang. Pembelajaran inovatif akan membangkitkan semangat siswa untuk menjadi yang terbaik. 18 Kelemahan pembelajaran inovatif sebagai berikut : 1. Siswa yang kurang aktif dalam proses belajar akan semakin tertinggal 2. Memerlukan alokasi waktu yang lebih panjang dibandingkan dengan metode pembelajaran yang lain 3. Kurangnya kreatifitas guru Masih banyaknya rasio guru yang mengajar dengan cara lama atau monoton sehingga menimbulkan suasana kelas yang membosankan. Hal ini akan membuat siswa jenuh dan tidak tertarik dengan materi yang disampaikan. Padahal dalam proses pembelajaran kreatifitas guru sangat dibutuhkan. Hal ini akan mendorong siswa untuk lebih giat lagi dalam belajar. 19 18 Rumampuk, D.B. Media intruksional Inovatif.(Jakarta : P2LPTK-Ditijen Dikti Depdikbud, 1998) 19 Trianto. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasikan Konstruktivistik. (Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2007)

12 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Pembelajaran inovatif berarti upaya mencari pemecahan suatu masalah. Itu disebabkan karena karena pembelajaran tersebut belum pernah dilakukan atau program pembelajaran tersebut belum pernah dilakukan atau pembelajaran yang sejenis sedang dijalankan akan tetapi perlu perbaikan. Pembelajaran inovatif adalah pembelajaran yang langsung memecahkan masalah yang sedang dihadapi oleh kelas, berdasarkan kondisi kelas.jadi pembelajaran inovatif adalah pembelajaran yang berorientasi pada strategi, metode atau upaya menigkatkan semua kemampuan positif dalam proses pengembangan potensi atau kemampuan siswa dan peran siswa sebagai pihak yang paling aktif, dan guru sebagai pembimbing, dalam kegiatan pembelajaran siswa. B. Saran Bagi seorang guru atau calon guru sangatlah penting mengerti dan memahami tentang konsep teori media pembelajaran inovatif. Dimana sebelum memberikan sebuah materi atau pembelajaran di harapkan seorang guru mampu dan mengerti tentang cara efekrif pemilihan lingkungan belajar yang sesuai dan mendukung terhadap tercapainya tujuan pembelajaran yang baik. Dengan adanya makalah ini, penulis berharap semoga bermanfaat bagi mahasiswa khususnya dan pada umumnya untuk masyarakat. Semoga makalah ini dapat memberikan penambahan ilmu dan pengetahuan bagi kita semua yang memanfaatkan makalah ini. Kami selaku penyusun juga mengharapkan sebuah kritik dan saran yang membangun untuk makalah ini demi kesempurnaan tugas kaami yang akan datang.

13 REFERENCES Darmadi, 2017, Pengembangan Metodepembelajaran Dalam Dinamika Belajar Siswa, Jakarta : Depublish. Hamalik, Oemar. 2004. Inovasi Pendidikan ; Perwujudannya dalam sistem pendidikan Nasional. Bandung: YP. Permindo. Ismail. 2003. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Dit. Pendidikan Lanjutan Pertama. K, Komalasari, 2010, Pembelajaran kontekstual : Konsep dan Aplikasi. Bandung:Refika Aditama. Muhammad, M., & Nurdyansyah, N. (2015). Pendekatan Pembelajaran Saintifik. Sidoarjo: Nizamia learning center. Nurdyasnyah, N., & Andiek, W. (2015). Inovasi teknologi pembelajaran. Sidoarjo: Nizamia learning center. Nurdyansyah, N., & Fahyuni, E. F. (2016). Inovasi Model Pembelajaran Sesuai Kurikulum 2013. Sidoarjo: Nizamia learning center. Nurdyansyah, N., Rais, P., & Aini, Q. (2017). The Role of Education Technology in Mathematic of Third Grade Students in MI Ma arif Pademonegoro Sukodono. Madrosatuna: Journal of Islamic Elementary School, 1(1), 37-46. Nurdyansyah, N. (2016). Developing ICT-Based Learning Model to Improve Learning Outcomes IPA of SD Fish Market in Sidoarjo. Jurnal TEKPEN, 1(2). Nurdyasnyah, N., & Andiek, W. (2017). Manajemen Sekolah Berbasis ICT. Sidoarjo: Nizamia learning center. Rumampuk, D.B. 1998. Media intruksional Inovatif. Jakarta : P2LPTK-Ditijen Dikti Depdikbud.

14 Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasikan Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. Wahyuari,Sartono. 2012, Metode Pembelajaran Inovatif.Jakarta : Grasindo.