BAB I PENDAHULUAN. digunakan manusia dalam membantu kegiatannya sehari-hari.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Dikatakan sangat vital karena sebagai suatu penunjang penting dalam maju

BAB I PENDAHULUAN. terdiri atas perairan laut, sungai, dan danau.diatas teritorial daratan dan perairan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu proses untuk menemukan suatu aturan hukum, prinsip-prinsip hukum,

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan moda transportasi massal yang murah, efisien, dan cepat.

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan menganalisisnya. 19 Jenis penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya tekhnologi transportasi dan telekomunikasi. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. manufaktur, dan lain sebagainya membutuhkan sarana dan prasarana yang

BAB I PENDAHULUAN. strategis dalam memperlancar roda perekonomian, memperkukuh persatuan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Transportasi merupakan sarana yang sangat penting dan strategis dalam

I. PENDAHULUAN. oleh keadaan geografis Indonesia yang terdiri dari beribu-ribu pulau besar dan kecil, yang

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan pada khususnya mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Dalam

III. METODE PENELITIAN. beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan menganalisisnya. Selain itu, juga

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan manusia.peranan itu makin menentukan sehubungan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki mobilitas yang tinggi, seperti berpindah dari satu tempat ke tempat lain

BAB I PENDAHULUAN. utamanya dibidang pembangunan ekonomi, maka kegiatan perdagangan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. atau aktivitas kehidupan manusia sehari-hari. Mulai dari zaman kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang bercirikan nusantara yang

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah No. 69 Tahun 2001 tentang Kepelabuhanan, pelabuhan adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hanya satu, yaitu PT. Pos Indonesia (Persero). Menurut Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Nomor 38 Tahun 2009 tentang

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Yogyakarta telah melaksankan ketentuan-ketentuan aturan hukum jaminan

BAB I PENDAHULUAN. ini guna menunjang transportasi yang dibutuhkan masyarakat Jakarta. Selain

I. PENDAHULUAN. berlaku pada manusia tetapi juga pada benda atau barang. Perpindahan barang

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENGANGKUTAN MULTIMODA. pengangkutan barang dari tempat asal ke tempat tujuan dengan lebih efektif dan

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan nasional disatu sisi telah meningkatkan

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN EVITA KARINA PUTRI JATUHNYA PESAWAT AIR ASIA DENGAN NOMOR PENERBANGAN QZ8501

BAB I PENDAHULUAN. merupakan hakikat sebagai makhluk sosial. Proses interaksi tersebut bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Kegiatan pengangkutan baik orang maupun barang telah ada sejak zaman

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan masalah dalam penelitian ini adalah pendekatan empiris dan

PELAKSANAAN PERJANJIAN PENGANGKUTAN BARANG MENGGUNAKAN KAPAL PETI KEMAS MELALUI LAUT (STUDI KASUS PT. MERATUS LINE CABANG PADANG)

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENGANGKUT DAN PENUMPANG ANGKUTAN UMUM. yang mengangkut, (2) alat (kapal, mobil, dsb) untuk mengangkut.

BAB III METODE PENELITIAN. hukum empiris. Penelitian hukum normatif akan mengkaji asas-asas, konsepkonsep

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan meningkatnya transaksi perdagangan luar negeri. Transaksi

BAB II KAJIAN UMUM TENTANG PENGANGKUTAN BARANG. A. Sejarah dan Pengertian Pengangkutan Barang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hidup pada era modern seperti sekarang ini, mengharuskan manusia

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB III METODE PENELITIAN. membandingkan dengan standar ukuran yang telah ditentukan. 1

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum normatif (normative law

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan masyarakat akan pelayanan transportasi saat ini semakin

BAB III METODE PENELITIAN. sistematis, metodologis, dan konsisten. Sistematis artinya menggunakan sistem

BAB I PENDAHULUAN. menjadi alat penghubung pengangkutan antar daerah, untuk pengangkutan orang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau kecil dan besar, perairan yang terdiri dari

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian hukum normatif dan empiris. suatu aturan hukum, prinsip-prinsip hukum, maupun doktrin-doktrin

. METODE PENELITIAN. yang digunakan sebagai dasar ketentuan hukum untuk menganalisis tentang apakah

BAB I PENDAHULUAN. moyang bangsa Indonesia dikenal sebagai negara maritim. 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Armandha Redo Pratama, 2015

BAB I PENDAHULUAN. musibah. Manusia dalam menjalankan kehidupannya selalu dihadapkan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis, Sifat Penelitian, dan Pendekatan. normatif. Penelitian hukum normatif adalah penelitian hukum yang meletakan

A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. gejala yuridis yang ada dan fakta empiris yang terjadi. 1. beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan menganalisisnya.

METODE PENELITIAN. menjawab permasalahan sesuai dengan fakta atau data yang ada dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. Negara kesatuan Republik Indonesia adalah negara kepulauan yang

BAB I PENDAHULUAN. dan/atau barang yang peruntukannya untuk umum atau pribadi. Kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan masyarakat. Perubahan tersebut juga berpengaruh

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian hukum normatif-empiris, yaitu penelitian

I. PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan negara yang terdiri dari beribu-ribu pulau besar dan

LAMPIRAN C DAFTAR ISTILAH

BAB I PENDAHULUAN. dahulu dalam melaksanakan kegiatannya yang diwujudkan dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Secara geografis Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri atas

BAB I PENDAHULUAN. pulau-pulau di dunia. Seperti diketahui bahwa Negara Indonesia merupakan tentang Wawasan Nusantara yang meliputi:

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian hukum normatif atau penelitian hukum. bahan-bahan kepustakaan untuk memahami Piercing The

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan satu macam

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan negara. Hal ini tercermin semakin meningkatnya kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara yang kaya akan Sumber Daya Alam (SDA),

BAB III METODE PENELITIAN. mengusahakan suatu pemecahan atas permasalahan yang timbul. 1 Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. transportasi, maka lalu lintas dan angkutan jalan harus ditata dalam suatu sistem

BAB III METODE PENELITIAN. norma. Sistem norma yang dimaksud adalah mengenai asas-asas, norma,

III. METODE PENELITIAN. dirumuskan dengan kemungkinan-kemungkinan sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ANGKUTAN MULTIMODA

METODOLOGI PENELITIAN. sesuatu yang teratur (sistematis), sedangkan logi artinya ilmu yang berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 1 angka (3) Angkutan adalah perpindahan orang

BAB II PENYELENGGARAAN JASA ANGKUTAN UMUM PADA PENGANGKUTAN DARAT

III. METODE PENELITIAN. beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan menganalisisnya. 27

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi merupakan sarana yang sangat penting dan strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam wilayah suatu negara akan ada kota yang sangat besar, ada kota

BAB III METODE PENELITIAN. masalah. Setelah masalah diketahui maka perlu diadakan pendekatan masalah

III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Dalam analisa penelitian ini, penulis memilih jenis penelitian normatif, 47 yaitu

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA TRANSPORTASI ONLINE UBER DAN GRAB DI INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN. normatif adalah penelitian hukum yang meletakkan hukum sebagai sebuah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan yang menggunakan konsepsi logistis positivis. Konsepsi ini

III. METODE PENELITIAN. yang digunakan dalam kerangka penulisan ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. badan usaha untuk memenuhi kebutuhan konsumsinya seperti kebutuhan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya dalam kegiatan pengangkutan udara niaga terdapat dua

III. METODE PENELITIAN. serta dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Penelitian hukum merupakan

PERLINDUNGAN HUKUM UNTUK KONSUMEN PENGGUNA PARKIR KENDARAAN BERMOTOR (Studi Pasar Tavip Kota Binjai)

BAB I PENDAHULUAN. - Uang berfungsi sebagai alat tukar atau medium of exchange yang dapat. cara barter dapat diatasi dengan pertukaran uang.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian hukum pada dasarnya merupakan suatu kegiatan ilmiah yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam zaman modern ini segala sesuatu memerlukan kecepatan dan

BAB I PENDAHULUAN. kelancaran arus lalu lintas penduduk dari dan kesuatu daerah tertentu.

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PENGANGKUTAN

I. PENDAHULUAN. Indonesia. Harus diakui bahwa globalisasi merupakan gejala yang dampaknya

III. METODE PENELITIAN. Penelitian hukum merupakan kegiatan ilmiah yang didasarkan kepada metode,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat dilepaskan dengan arus lalu lintas transportasi. Semua kebutuhan dan kegiatan yang dilakukan dalam pekerjaan sehari-hari sangat erat kaitannya dengan transportasi. Transportasi dapat dibagi kedalam tiga bagian yaitu transportasi; darat, laut, dan udara. Ketiga bagian transportasi ini adalah bagian transportasi yang digunakan manusia dalam membantu kegiatannya sehari-hari. Transportasi mempunyai peranan yang sangat penting bagi masyarakat. Transportasi merupakan salah satu sarana untuk memperlancar roda perekenomian, memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa, dalam rangka memantapkan perwujudan wawasan nusantara, meningkatkan serta mendukung pertahanan dan keamanan negara yang selanjutnya dapat mempererat hubungan antar bangsa. Pentingnya transportasi tersebut tercermin pada penyelenggaraannya yang mempengaruhi semua aspek kehidupan bangsa dan negara serta meningkatnya kebutuhan jasa transportasi bagi mobilitas orang dan barang dalam negeri serta ke luar negeri. Dari aspek ekonomi, transportasi memberi kemudahan bagi perpindahan orang dan barang dari suatu tempat ke tempat tujuan lain. Sedangkan aspek hukumnya, pengangkut harus bertanggung jawab dan memberi keselamatan bagi

pengguna jasa ini. Pengguna jasa angkutan dapat memilih angkutan yang tepat, baik, dan yang sesuai dengan kebutuhannya. 1 Berkenaan dengan pengangkutan, kita mengenal ada tiga jenis pengangkutan yaitu pengangkutan melalui darat, pengangkutan melalui laut, dan pengangkutan melalui udara. Pada pengangkutan melalui darat dapat dikelompokkan menjadi dua jenis pengangkutan yaitu pengangkutan dengan kendaraan bermotor (jalan raya) dan pengangkutan dengan kereta api (jalan rel). 2 Pengangkutan jalan raya meliputi angkutan yang menggunakan alat angkut berupa manusia, hewan, pedati, sepeda motor, becak, bus, truk, dan kendaraan bermotor lainnya. Tenaga yang digunakan adalah tenaga manusia, tenaga hewan, tenaga uap, BBM(Bahan Bakar Minyak), dan diesel. 3 Keberadaan kegiatan pengangkutan tidak dapat dipisahkan dari kegiatan atau aktivitas kehidupan sehari-hari. Mulai dari zaman kehidupan manusia yang paling sederhana (tradisional) sampai kepada taraf kehidupan manusia yang modern senantiasa didukung oleh kegiatan pengangkutan. Bahkan salah satu barometer penentu kemajuan kehidupan dan peradaban suatu masyarakat adalah kemajuan dan perkembangan kegiatan maupun teknologi yang dipergunakan masyarakat dalam kegiatan pengangkutan. 4 Pengangkutan merupakan bidang kegiatan yang sangat vital dalam kehidupan masyarakat. Dikatakan sangat vital karena didasari oleh berbagai faktor baik geografis maupun kebutuhan yang tidak dapat dihindari dalam 1 Abdulkadir Muhammad, Arti Penting dan Strategi Multimoda Pengangkutan Niaga di Indonesia, Perspektif Hukum Bisnis di Era Globalisasi, Yogyakarta, Genta Press, 2007, hal.2 2 Abdulkadir Muhammad, Hukum Pengangkutan Niaga, Bandung, Citra Aditya Bakti, 2002, hal.79 3 Ibid 4 Hasim Purba, Hukum Pengangkutan di Laut Perspektif Teori dan Praktek, Medan, Pustaka Bangsa Press, 2005, hlm.3

rangka pelaksanaan pembangunan ekonomi, ilmu pengetahuan, dan teknologi. 5 Pengangkutan merupakan rangkaian kegiatan pemindahan penumpang atau barang dari suatu tempat pemuatan (embarkasi) ke tempat tujuan (debarkasi) sebagai tempat penurunan penumpang atau pembongkaran barang muatan. Rangkaian peristiwa pemindahan ini meliputi kegiatan: a. Memuat penumpang atau barang ke dalam alat angkut; b. Membawa penumpang atau barang ke tempat tujuan; dan c. Menurunkan penumpang atau membongkar barang ditempat tujuan. Tiga kegiatan ini merupakan satu kesatuan proses yang disebut pengangkutan dalam arti luas. Pengangkutan juga dapat dirumuskan dalam arti sempit. Dikatakan dalam arti sempit karena hanya meliputi kegiatan membawa penumpang atau barang dari stasiun/terminal/pelabuhan/bandara tempat pemberangkatan ke stasiun/terminal/pelabuhan/bandara tujuan. Untuk menentukan pengangkutan itu dalam arti luas dan sempit bergantung pada perjanjian pengangkutan yang dibuat pihak-pihak, bahkan kebiasaan masyarakat. 6 Pengangkutan barang dan penumpang di Indonesia meliputi darat, laut, dan udara dikarenakan geografis Indonesia terdiri atas beribu pulau baik yang besar, sedang, maupun kecil. Jadi untuk urusan angkutan barang dan penumpang di dalam negeri saja ketiga jalur lalu lintas transformasi tersebut cukup ramai, mengingat jumlah penduduk bangsa Indonesia yang lebih dari 5 Abdulkadir Muhammad, Op.cit., hlm.30 6 Nasution, M.Nur, Manajemen Transportasi, Jakarta, Ghalia Indonesia, 2004, hal.72

dua ratus juta jiwa tersebar di sebagian besar Kepulauan Nusantara ini. Dengan adanya barang-barang dan penumpang yang memerlukan angkutan, maka tidak sedikit terdapat pengusaha-pengusaha ataupun perusahaanperusahaan jasa angkutan di ketiga bidang jalur transformasi tersebut. Sebagaimana diketahui bahwa fungsi pengangkutan adalah penting sekali dalam masyarakat mengingat kegiatan pengangkutan merupakan penunjang yang sangat berpengaruh didalam kehidupan masyarakat. Dengan adanya jasa kegiatan pengangkutan tersebut, barang dan atau penumpang dapat berpindah dari tempat asal ke tempat tujuan. Untuk pengangkutan penumpang (orang), maka kegiatan pengangkutan juga akan membawa fungsi bagi penumpang sebagai pengguna jasa angkutan. Artinya dengan dukungan jasa angkutan tersebut penumpang dapat sampai ke tempat yang dituju untuk selanjutnya melakukan kegiatan yang ia maksudkan. Dalam kegiatan pengangkutan penumpang/barang tersebut dalam kegiatan kita sehari-hari, tidak jarang masyarakat menggunakan angkutan umum dalam memudahkan aktivitas pekerjaannya sehari-hari. Dibalik adanya peran angkutan umum yang mengangkut barang dan penumpang, ada unit usaha yang mengatur kesejahteraan dari pihak pengangkut tersebut yang dinamakan dengan KPUM (Koperasi Pengangkutan Umum Medan). KPUM adalah bagian besar dari angkutan umum kota yang terdapat di Kota Medan yang banyak mengatur hingga menyediakan jasa trayek hingga angkutan bagi para pengangkut. KPUM menjadi pelaku utama usaha angkutan umum di Medan. Koperasi Pengangkutan Umum Medan atau

sering disingkat dengan KPUM ini didirikan sejak tanggal 17 April 1963 atas prakarsa Pemerintah Daerah (Pemda Tk.II Kotamadya Medan) dengan Direktorat Koperasi Tk.II Kotamadya Medan. Dengan maksud dan tujuan untuk meningkatkan taraf hidup pengemudi becak bermesin pada saat itu dengan memberikan kendaraan bemo (tiga roda) secara kredit dengan sistem sewa-beli, juga sesuai dengan program pemerintah untuk mengganti kendaraan becak bermesin secara bertahap dengan kendaraan bermotor yang lebih sesuai dan memadai, dimana kendaraan becak bermesin pada saat itu disamping suara mesin yang bising, juga menimbulkan asap tebal (mesin tempel). 7 Dengan seiring berjalannya waktu dan sesuai dengan perkembangan zaman, sistem pengangkutan yang menyediakan jasa angkutan ini bergerak dari sistem kendaraan roda tiga, hingga menuju ke kendaraan roda empat (angkutan umum) sampai dengan saat ini. Keunggulan dari angkutan umum ini dapat kita lihat dari keberadaannya yang mudah didapat, praktis, cepat, efisien dan efektif, biaya terjangkau, dan bermasyarakat. Sedangkan tantangan yang dihadapi angkutan umum ini adalah kemacetan jalan raya yang mengakibatkan pemborosan Bahan Bakar Minyak (BBM), polusi lingkungan, kebisingan lalu lintas, dan menjadi tolak ukur dalam hal kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang kerap terjadi dalam masyarakat. Dengan keunggulan dan karakteristik pengangkutan kendaraan roda empat (angkutan umum) tersebut, peran KPUM perlu ditingkatkan dalam 7 KPUM, Sejarah Singkat Perkembangan dan Keberadaan Koperasi Pengangkutan Umum Medan, hal.1

upaya pengembangan sistem transportasi nasional. Untuk itu, penyelenggaraan pengangkutan angkutan umum yang dimulai dari pengadaan, penyewaan, pengoperasian, dan pengusahaan perlu diatur sebaikbaiknya hingga tercapai pengangkutan angkutan umum yang aman, nyaman, tertib, dan efisien. Untuk menciptakan angkutan umum yang aman, nyaman, tertib, dan efisien, dibutuhkan suatu kesejahteraan yang hendaknya diperoleh oleh supir angkutan umum terlebih dahulu. Kesejateraan para supir dapat dilihat dari hasil kerja yang mereka peroleh dalam memanfaatkan kendaraan angkutan umum mereka yang melibatkan masyarakat untuk menjadi penumpangnya. Disamping menciptakan angkutan umum yang aman, nyaman, tertib, dan efisien namun angkutan umum tersebut tentunya membutuhkan bahan bakar minyak (BBM) dalam mengendalikan laju jalannya angkutan umum tersebut. Masalah bahan bakar minyak inilah yang terkadang menjadi kendala utama dalam hal pengangkutan. Harga bahan bakar minyak yang menjadi tolak ukur dalam pengangkutan inilah yang di angkat di dalam penulisan skripsi ini. Dalam skripsi ini akan dibahas bagaimana dampak yang ditimbulkan oleh bahan bakar minyak, serta bagaimana kebijakan yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi masalah tersebut. Karena angkutan, bahan bakar minyak, dan masyarakat adalah hal-hal yang menjadi bagian yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat.

B. Permasalahan Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar belakang diatas, dapat dirumuskan yang menjadi permasalahan dalam skripsi ini adalah: 1. Bagaimana dampak hukum dari kenaikan harga BBM terhadap tarif angkutan darat? 2. Bagaimana akibat yang dialami penumpang sebelum dan sesudah peristiwa kenaikan BBM? 3. Bagaimana langkah yang ditempuh oleh Pemerintah untuk mengatasi dampak yang disebabkan oleh kenaikan harga BBM terhadap regulasi kenaikan tarif angkutan umum? C. Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui peran KPUM sebagai pihak penyedia jasa angkutan umun pada pengangkutan darat dalam memberi kebijakan hukum didalam kenaikan harga BBM. 2. Untuk mengetahui bagaimana hal-hal yang terjadi pada penumpang sebelum dan sesudah peristiwa kenaikan BBM. 3. Untuk mengetahui langkah dan cara yang ditempuh pemerintah untuk membantu masyarakat dalam mengatasi dampak dari kenaikan harga BBM dan membantu memberikan kebijakan terhadap regulasi kenaikan tarif angkutan umum.

D. Manfaat Penulisan Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas, adapun beberapa manfaat dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Secara Teoritis, penulisan skripsi ini diharapkan dapat menjadi pengembangan ilmu pengetahuan penulis akan dampak terhadap kenaikan BBM terhadap pengguna jasa angkutan umum pada pengangkutan darat dan diharapkan dapat menjadi bahan yang dapat diberi masukan secara akademis bagi bahan kajian yang menyangkut dampak kenaikan BBM. 2. Manfaat Praktis Secara Praktis, karya ilmiah ini diharapkan dapat menjadi bahan sumbangan pemikiran dan bahan pertimbangan untuk kepentingan ilmu pengetahuan bagi kalangan mahasiswa serta masyarakat sebagai pengguna jasa angkutan umum. E. Keaslian Penulisan Adapun judul tulisan ini adalah Kajian Yuridis Mengenai Dampak Hukum yang Terjadi Akibat Naik-nya Harga Bahan Bakar Minyak Terhadap Regulasi Kenaikan Tarif Angkutan Umum (Studi Pada Koperasi Pengangkutan Umum Medan (KPUM)), judul skripsi ini belum pernah ditulis, sehingga tulisan ini asli dalam hal tidak ada judul yang sama. Dengan demikian keaslian skripsi ini dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

F. Sistematika Penulisan Dalam penulisan skripsi ini, penulis membagi sistematika penulisan ke dalam lima bab dan setiap bab terbagi dalam beberapa sub bab yang lebih kecil serta disesuaikan dengan kebutuhan jangkauan penulisan dan pembahasan bab yang dimaksudkan. Adapun tujuan sistematika penulisan ini dibuat adalah agar pembaca dapat memahami dan memperoleh manfaat dari tulisan ini secara sistematis. Keseluruhan sistematika penulisan ini merupakan satu kesatuan yang berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Adapun perinciannya adalah sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini penulis menguraikan dan menjelaskan mengenai latar belakang, permasalahan, tujuan penulisan, manfaat penulisan, keaslian penulisan, sistematika penulisan, dan metode penelitian. BAB II : KAJIAN UMUM TENTANG ANGKUTAN UMUM DAN TARIF Bab ini adalah bab yang memberikan pemaparan dasar yang diuraikan dalam berbagai konsep teoritis yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti. Bab ini adalah bab yang menguraikan kajian umum yang meliputi pengertian pengangkutan dan perjanjian pengangkutan, jenis-jenis, asas-asas, dan tanggung jawab perjanjian pengangkutan, pengertian tarif dan pengaturannya di dalam PerUndang-Undangan.

BAB III : HAK DAN KEWAJIBAN DALAM PELAKSANAAN KPUM Pada bab ini diuraikan tentang hak dan kewajiban KPUM dalam pelaksanaan penyelenggaraan pengangkutan umum, hak dan kewajiban supir angkutan umum sebagai pengangkut, tanggung jawab para pihak dalam penyelenggaraan angkutan umum. BAB IV : KAJIAN DAMPAK HUKUM AKIBAT NAIK-TURUNNYA HARGA BAHAN BAKAR MINYAK TERHADAP REGULASI KENAIKAN TARIF ANGKUTAN UMUM PADA KOPERASI ANGKUTAN UMUM (KPUM) Pada bab ini penulis menguraikan tentang analisis dampak hukum kenaikan harga bahan bakar minyak terhadap regulasi kenaikan tarif angkutan umum pada Koperasi Pengangkutan Umum Medan (KPUM), akibat yang dialami penumpang sebelum dan sesudah kenaikan BBM, cara yang ditempuh pemerintah dalam mengatasi dampak dari kenaikan harga bahan bakar minyak terhadap regulasi tarif angkutan umum. BAB V : PENUTUP Pada bab ini penulis menguraikan tentang kesimpulan mengenai permasalahan yang telah dibahas penulis serta saran atas penulisan yang telah diuraikan pada bab-bab terdahulu.

G. Metode Penelitian Dalam penulisan skripsi ini, metode penelitian yang digunakan adalah gabungan antara metode penelitian hukum normatif dan penelitian hukum empiris, yang dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Jenis Penelitian 1.1 Pendekatan dalam penelitian Hukum Normatif Dalam penelitian kali ini peneliti menggunakan jenis pendekatan perundang-undangan yang menurut Peter Mahmud Marzuki 8 Pendekatan undang-undang (statute approach) dilakukan dengan menelaah semua undang-undang dan regulasi yang bersangkut paut dengan isu hukum yang sedang ditangani. Pendekatan perundang-undangan adalah pendekatan dengan menggunakan legislasi dan regulasi. 1.2 Pendekatan dalam penelitian Hukum Empiris Menurut Mukti Fajar dan Yulianto Achmad 9 Pendekatan kualitatif adalah suatu cara analisis hasil penelitian yang menghasilkan data deskriptif analisis, yaitu data yang dinyatakan oleh responden secara tertulis atau lisan serta juga tingkah laku yang nyata, yang diteliti dan dipelajari sebagai sesuatu yang utuh. 2. Sumber Data Data yang dikumpulkan oleh penulis dalam penyusunan skripsi ini dilakukan melalui pengumpulan : 8 Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Jakarta, Kencana, 2010, Hal. 93 9 Mukti Fajar dan Yulianto Achnmad, Dualisme Penelitian Hukum Normatif dan Empiris, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, Hal.192

i. Bahan Hukum Primer yaitu norma atau kaedah dasar seperti pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Peraturan Perundang-undangan dan lain sebagainya. ii. Bahan Hukum Sekunder yaitu buku-buku yang memberikan penjelasan tentang bahan hukum primer seperti hasil karya dari kalangan hukum. iii. Bahan Hukum Tersier atau bahan penunjang, yaitu bahan hukum yang memberikan petunjuk atau penjelasan bermakna terhadap bahan hukum primer dan/atau bahan hukum sekunder, yakni kamus hukum, dan lainlain. 3. Teknik Pengumpulan Data Dalam skripsi ini penulis menggunakan 2 (dua) teknik pengumpulan data, yaitu : a) Penelitian Kepustakaan (Library Reasearch) Penelitian ini adalah penelitian dengan mengumpulkan data dan meneliti melalui sumber bacaan, menganalisa peraturan perundang-undangan maupun dokumentasi lainnya seperti karya ilmiah, internet, dan sumber lainnya yang berhubungan dengan skripsi ini. b) Penelitian Lapangan (Field Reasearch) Kegiatan ini penulis lakukan dengan mengumpulkan bahan-bahan di lapangan untuk memperoleh data yang akurat dengan permasalahan yang penulis teliti. Dilakukan dengan mencari informasi langsung pada instansi atau lembaga yang berhubungan dengan judul skripsi ini, yakni dengan melakukan wawancara dengan pihak-pihak tertentu di Koperasi

Pengangkutan Umum Medan (KPUM) yang menjadi objek penelitian penulis. 4. Teknik Analisis Data Dalam menganalisis data, penulis menggunakan teknik analisis kualitatif yaitu suatu analisis data secara jelas serta diuraikan dalam bentuk kalimat sehingga diperoleh gambaran yang jelas dan menyeluruh yang diperoleh dari bahan bacaan atau buku-buku, peraturan perundang-undangan dan hasil analisis data.