BAB V PEMBAHASAN. Setelah data dipaparkan dan menghasilkan temuan-temuan, maka kegiatan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup suatu bangsa agar tidak sampai menjadi. bangsa yang terbelakang dan tertinggal dengan bangsa lain.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dunia pendidikan sudah masuk ranah politik. Iklim perpolitikan

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancang dan

BAB I PENDAHULUAN. Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Kencana, Jakarta, 2008, hlm. 17 2

BAB I PENDAHULUAN. dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi secara baik dalam kehidupan

BAB III GAMBARAN UMUM MTS SALAFIYAH WONOYOSO PEKALONGAN. A. Kondisi Umum MTs Salafiyah Wonoyoso Pekalongan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang bisa ditempuh disekolah adalah jalur pendidikan formal. Pendidikan formal

), hal Deni Darmawan, Metode Penelitian Kuantitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dapat ditempuh melalui formal dan nonformal. Pendidikan formal

BAB I PENDAHULUAN. 1 Zuhairi, dkk, Metodologi Pendidikan Agama (solo: Ramadhani, 1993), hal. 9.

BAB I PENDAHULUAN. belum lagi ditemukan pada saat arus globalisasi dan Era pasar bebas terus

BAB I PENDAHULUAN. dengan eksistensi pendidikan. Jika pendidikan memiliki kualitas tinggi, maka

Jurnal Bidang Pendidikan Dasar (JBPD) Vol. 1 No. 1 Januari 2017

BAB I PENDAHULUANN. Kurikulum merupakan hal penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. kompleks sehingga sulit dipelajari dengan tuntas. Oleh sebab itu masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu pekerjaan yang sangat kompleks dan

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN KTSP MATA PELAJARAN PAI SDN WATES 01 WONOTUNGGGAL. A. Pelaksanaan KTSP Mata Pelajaran PAI Kelas VI di SD Negeri Wates

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran, Hamalik (2008: 3) Pembelajaran adalah proses interaksi antara

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan guru untuk membantu menciptakan kondisi belajar yang optimal. 1

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur'an Hadits merupakan sumber utama ajaran Islam, dalarn arti

BAB I PENDAHULUAN. komponen yang antara satu dan lainnya saling berkaitan. Komponen pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009, hlm

BAB I PENDAHULUAN. penanaman akhlakul karimah, pembiasaan-pembiasaan atau keterampilan peserta

I. PENDAHULUAN. kepada seseorang untuk mengembangkan potensi diri agar semua potensi yang

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan pada pendidikan di Indonesia. Kurikulum 2013 menempatkan

BAB I PENDAHULUAN. Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013), hlm. 3.

BAB I PENDAHULUAN. Muhaimin, Rekonstruksi Pendidikan Islam, Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2009, hal.

BAB I PENDAHULUAN. Suwarto, Pengembangan Tes Diagnosis dalam Pembelajaran, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2013, hal. 3-4.

BAB I PENDAHULUAN. oleh berbagai pihak. Generasi yang tangguh ditandai dengan terampil. kelompok (Warsono dan Hariyanto, 2012: 1).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mudanya untuk menjalankan kehidupan dan memenuhi tujuan hidup secara

BAB I. I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi cita-cita bangsa Indonesia yang tertuang dalam pendidikan

A. Latar Belakang Masalah

CHANIFATUN SANGADAH NIM.

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah penting bagi semua orang. Karena dengan pendidikan agama

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional merupakan salah satu upaya untuk menyiapkan. masyarakat dan bangsa yang mampu mengembangkan kehidupan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang cerdas dalam menghadapi kehidupan modern sekarang ini.

BAB I PENDAHULUAN. 1, pasal 1, butir 1 yang menyatakan bahwa : belajar dan proses pembelajaran agar paeserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Nasional, pasal 1 ayat 1 tentang ketentuan umum menyatakan Pendidikan

(Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2009), hlm Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi),

BAB I PENDAHULUAN. pihak pendidik dan siswa sebagai peserta didik. Menurut Dimyati Mudjiono

BAB I PENDAHULUAN. merealisir hal tersebut Menteri Agama dan Menteri P dan K. mengeluarkan keputusan bersama untuk melaksanakan pendidikan agama

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. nasional adalah pembangunan di bidang pendidikan yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Nomor 20 Tahun 2003 yang menyatakan bahwa: Pendidikan adalah

STUDI REALITAS IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN PAI DAN BUDI PEKERTI JENJANG SMA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 1 : Hal , Juni 2015

PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) BERDASARKAN KURIKULUM 2013 KELAS VIII DI SMP NEGERI 31 PADANG JURNAL EFRIJONI

BAB I PENDAHULUAN. dan tepat tujuan dan sasaran dari pendidikan akan sulit dicapai (Kurinasih, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta: Pustaka Amani, 2005), hlm Redaksi Citra Umbara, Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas &

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2003), hlm Jalaluddin, Teologi Pendidikan,(Jakarta: PT. Raja Grafindo

ANALISIS KEMAMPUAN GURU MENGELOLA PEMBELAJARAN TEMATIK MENURUT KURIKULUM 2013 DI SD NEGERI 1 SOPAI KABUPATEN TORAJA UTARA

PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 SD TAHUN AJARAN 2015/2016 DI KABUPATEN JOMBANG


BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2003 Bab I Pasal I Ayat 1 menjelaskan bahwa pendidikan adalah usaha

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. unutk mencapai tujuan pembangunan, yaitu suatu masyarakat yang sejahtera,

BAB V PEMBAHASAN. pendidikan. Guru merupakan kunci utama dalam pelaksanaan Kurikulum, maka

BAB I PENDAHULUAN. hlm. 74.

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (Undang-Undang No. 20 tahun 2003).

BAB I PENDAHULUAN. Persoalan budaya dan karakter bangsa Indonesia kini menjadi sorotan

BAB I PENDAHULUAN. prasyarat bagi kelangsungan hidup (survive) masyarakat dan peradaban.2

BAB I. Pendidikan secara historis maupun filosofis telah ikut mewarnai dan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar

ANALISIS AKTIVITAS MAHASISWA MENYUSUN LANGKAH LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN MUHAMMAD BAKRI

PROSIDING: METABOOK ISBN: Penerbit: Asosiasi Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Bekerja sama dengan Penerbit Metabook.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 6 SEMARANG

BAB III METODE PENELITIAN. yang dijadikan subjek 25 siswa, laki-laki 10 dan perempuan sebanyak 15 siswa.

BAB I PENDAHULUAN. dalam membangun dan mengembangkan karakter manusia yang seutuhnya.

PROGRAM KERJA WAKIL KEPALA SEKOLAH BIDANG KURIKULUM TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.

BUPATI LUWU PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU NOMOR : TENTANG PENDALAMAN MATERI PENDIDIKAN AGAMA

BAB I PENDAHULUAN. E. Mulyasa, Manajemen PAUD, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2014, hlm

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah beragam, antara lain: kurikulum 2013 hanya akan memberi beban

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. satu faktor yang berpengaruh sangat besar terhadap kecepatan ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar anak

BAB 1 PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), hlm M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis,

I. PENDAHULUAN. individu. Pendidikan merupakan investasi bagi pembangunan sumber daya. aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, meningkatkan kemampuan profesional para pendidik (guru),

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem pendidikan Nasional Bab

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh kesempatan untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Evaluasi pembelajaran yang dilakukan selama ini kadang-kadang hanya

BAB V PEMBAHASAN. 1. Pembelajaran Intrakurikuler yang dilakukan Guru Pendidikan Agama

BAB V PEMBAHASAN. cukup, yakni pada rata-rata interval 31,13%. Hal tersebut disebabkan. untuk mengikuti dan melaksanakan kegiatan kegiatan keagamaan

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pendidikan sebagai suatu gejala budaya dalam masyarakat telah berlangsung baik

Transkripsi:

103 BAB V PEMBAHASAN Setelah data dipaparkan dan menghasilkan temuan-temuan, maka kegiatan berikuatnya adalah mengkaji hakikat dan makna temuan penelitian. Masingmasing temuan penelitian akan dibahas dengan mengacu pada teori dan pendapat para ahli yang kompeten tentang implementasi PAI dalam kurikulum 2013 agar dapat menjadikan setiap temuan kokoh dan layak untuk dibahas. 1. Alasan diimplementasikannya PAI dalam kurikulum 2013 untuk meningkatkan prestasi belajar siswa di MA Al-Hikmah Langkapan Srengat Blitar Implementasi PAI adalah upaya pelaksanaan PAI yang meliputi pengajaran bidang studi agama Islam melalui perlengkapan media yang tersedia. Alasan diimplementasikannya PAI ini ialah karena suatu yang diharapkan tercapai setelah sesuatu usaha atau kegiatan selesai. Jika kita melihat kembali pengertian pendidikan agama Islam, akan terlihat dengan jelas sesuatu yang diharapkan terwujud setelah orang mengalami pendidikan Islam secara keseluruhan, yaitu kepribadian seseorang yang membuatnya menjadi insan kamil dengan pola taqwa insan kamil artinya manusia utuh rohani dan dapat hidup dan berkembang secara wajar dan normal karena takwanya kepada Allah SWT. Alasan dikembangkannya kurikulum 2013 di MA Al-Hikmah Langkapan ini menurut Ibu Amin Zulaikah, S.Ag dan Bapak Drs. Muhisyam,

104 M.Pd.I adalah secara yuridis karena memang ada peraturan dari pemerintah yaitu Kemendikbud yang mengharuskan diimplementasikannya PAI kurikulum 2013, dimana sekolah atau madrasah harus menyesuaikan dengan peraturan tersebut. Dan juga karena tuntutan di bawah lembaga pendidikan islam, dimana Kemenag sudah melakukan sosialisasi, mengeluarkan buku, mengeluarkan biaya banyak dan madrasah negeri atau madarasah swasta berakreditasi A semua pelajaran harus memakai kurikulum 2013, dan madrasah swasta yang berakreditasi dibawah A tetap menerapkan kurikulum 2013 tetapi hanya untuk pelajaran agama islam saja. Pemahaman ini sejalan dengan konsep yang ditulis Dr.H.Wina Sanjaya,M.Pd bahwa : Landasan yuridis adalah hasil pemikiran dari orang orang yang memiliki wewenang dalam menentukan kebijakan dalam pendidikan di Indonesia. Lalu kemudian, lahirlah RPJM yang di dalamnya memuat aturan untuk mereformulasi metodologi pembelajaran dalam sekolah. Sesuai dengan landasan filosofis, maka metode pembelajaran yang akan digunakan adalah model student sentries, yaitu model pembelajaran yang terfokus pada siswa. 1 Dengan demikian alasan diimplementasikannya PAI dalam kurikulum 2013 salah satunya adalah kebijakkan dari orang yang memiliki wewenang dalam menentukan pendidikan di Indonesia sehingga muncul undang- undang yang harus di laksanakan. Sehingga MA Al-Hikmah Langkapan mengiplementasikan PAI dalam kurikulum 2013 adalah suatu usaha dan 1 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta, Kencana Prenada Media, 2011), h. 196

105 kewajiban dalam mentaati kebijakkan dalam hal ini adalah kebijakkan dari Kemendikbud dan Kemenag. Kemudian alasan secara filosofis diimplementasikannya PAI dalam kurikulum 2013 menurut Ibu Amin Zulaikah, S.Ag dan Bapak Wahinda Ila Rofiqi, S.Pd.I adalah karena PAIitu bisa mencetak generasi yang mempunyai akhlakul karimah dan mempuyai kenyakinan kepada Allah secara mendalam. Dan karena di MA Al-Hikmah Langkapan memang lembaga pendidikan islam jadi yang sebuah keharusan diimplementasikannya pendidikan agama islam. Pemahaman ini sejalan dengan konsep yang ditulis Muhaimin bahwa : Oleh karena itu, ketika kita menyebut pendidikan agama Islam, maka akan mencakup dua hal, yaitu mendidik peserta didik untuk berperilaku sesuai dengan nilai-nilai atau akhlak islam dan mendidik peserta didik untuk mempelajari materi ajaran agama Islam. 2 Mencetak generasi yang mempunyai akhlakul karimah dan mempuyai kenyakinan kepada Allah secara mendalam merupakan nilai- nilai dalam ajaran agama islam yang harus dimiliki oleh setiap siswa terutama siswa yang ada di madrasah. Dan merupakan materi pendidikan islam yang tak mungkin ditinggalkan dalam suatu pembelajaran agama islam dalam kurikulum 2013 ini. 2 Muhaimin, dkk, Paradigma Pendidikan Islam, Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001), hlm.75-76

106 2. Implementasi PAI dalam kurikulum 2013 untuk meningkatkan prestasi belajar siswa di MA Al-Hikmah Langkapan Srengat Blitar Implementasi PAI adalah upaya pelaksanaan PAI yang meliputi pengajaran bidang studi agama Islam melalui perlengkapan media yang tersedia. Implementasi dalam PAI harus mempunyai bentuk pengarahan ke arah yang lebih bagus, baik melalui cara atau metode yang mudah digunakan, sederhana penerapannya, tidak banyak menghabiskan biaya, efektif dan berhasil. Terkait dengan implementasi PAI, maka dalam hal ini bagaimana PAI dapat dioptimalkan melalui proses implementasi itu sendiri. Jadi, dalam hal ini implementasi PAI adalah suatu proses pelaksanaan pendidikan yang berbasis agama Islam untuk lebih meningkatkan mutu dan kualitas PAI dengan tujuan menjunjung tinggi ajaran agama Islam baik melalui kajian teori maupun praktik untuk di manfaatkan sebaik-baiknya yang meliputi pendidikan Al-qur an dan Hadits, Aqidah Akhlak, Sejarah dan Fiqih. Pelaksanaan PAI dalam kurikulum 2013, memang semua yang mengatur adalah pemerintah yaitu Depdiknas dan Kemenag. Sudah dua semester ini yaitu mulai tahun pelajaran 2014/2015, MA Al-Hikmah Langkapan melaksanakan kurikulum 2013. Namun hanya untuk pelajaran agama saja yaitu Al-Qur an Hadist, Aqidah Akhlak, Fiqih dan SKI, karena memang kebijakkan dari Kemenag bahwa madrasah swasta yang belum memenuhi syarat/ kriteria, maka pelaksanaannya hanya pada pelajaran PAI dan Bahasa Arab dengan materi pembelajaran mengacu pada KMA Nomor

107 165 Tahun 2014 sedangkan mata pelajaran umum menggunakan kurikulum 2006 dengan struktur kurikulum mengacu pada pedoman teknis yang ada. Berkaitan dengan pembelajaran PAI di MA Al-Hikmah Langkapan menurut Ibu Amin Zulaikah, S.Ag bahwa silabus sudah disiapkan oleh Pemerintah, baik untuk kurikulum nasional maupun untuk kurikulum wilayah, sehingga guru tinggal mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dari silabus tersebut. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) diolah sesuai dengan kreasi dari para guru pengajar, berdasarkan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD). Pemahaman ini sejalan dengan konsep yang ditulis Prof.Dr. H.E.Mulyasa,M.Pd bahwa : Dalam kurikulum 2013, pengembangan silabus tidak lagi oleh guru, tetapi sudah disiapkan oleh Tim pengembang kurikulum, baik di tingkat pusat maupun wilayah. Dengan demikian guru tinggal mengembangkan RPP berdasarkan buku panduan guru, buku panduan siswa dan buku sumber yang semuanya telah disiapkan. 3 Untuk media pembelajaran PAI dalam kurikulum 2013 menurut Bapak Wahinda Ila Rofiqi, S.Pd.I dan Ibu Amin Zulaikah, S.Ag yaitu dilihat dari kompetensi dasarnya, misalnya KD tentang aliran dalam ilmu kalam kita menggunakan peta konsep, jadi untuk media pembelajarannya harus menyensuaikan KD-nya. Kemudian untuk pendekatan pembelajaran dalam kurikulum 2013 di MA Al-Hikmah Langkapan menggunakan pendekatan 3 Mulyasa, E. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013,(Bandung : PT Remaja Rosdakarya),hlm.181

108 saintifik, yang terdiri dari proses mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan. bahwa : Pemahaman ini sejalan dengan konsep yang ditulis oleh M. Hosman Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran melibatkan keterampilan proses seperti mengamati, mengklasifikasi, mengukur, meramalkan, menjelaskan, dan menyimpulkan. Dalam melaksanakan proses-proses tersebut, bantuan guru diperlukan. Akan tetapi, bantuan guru tersebut harus semakin berkurang dengan semakin bertambah dewasanya siswa atau semakin tingginya kelas siswa. 4 Dengan demikian pendekatan pembelajaran PAI dalam 2013 di MA Al-Hikmah Langkapan adalah pendekatan saintifik yang tujuannya yaitu : 1) untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. 2) untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik. 3) terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar itu merupakan suatu kebutuhan. 4) diperolehnya hasil belajar yang tinggi. 5) untuk melatih siswa dalam mengomunikasikan ide-ide, khususnya dalam menulis artikel ilmiah. 6) untuk mengembangkan karakter siswa. 5 Suasana pemebelajaran PAI di dalam kelas sesuai observasi peneliti terlihat bahwa prestasi siswa di MA Al-Hikmah Langkapan mengalami peningkatan dari hasil penerapan kurikulum 2013 pada mata pelajaran PAI. 4 M. Hosman, Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2014), hlm. 34-35 5 Ibid,...hlm.36-37

109 Pembelajaran di dalam kelas menjadi aktif dan siswa bertambah semangat dalam belajar dengan adanya motivasi dari guru. Dalam kurikulum ini siswa diharapkan bisa mandiri artinya tidak hanya bergantung pada guru dalam proses pembelajaran. Siswa di MA Al-Hikmah Langkapan juga diberi arahan untuk membuat karya tulis yaitu makalah, walaupun masih dalam jenjang SMA sederajat. Kegiatan tersebut bertujuan untuk melatih siswa agar aktif dan termotivasi untuk mengemukakan pendapat dan presentasi ke depan kelas. Sejalan dengan konsep yang ditulis oleh Ngalim Purwanto, bahwa : Faktor lingkungan sekolah, mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan siswa dalam belajar karena hampir sepertiga dari kehidupan siswa sehari-hari berada disekolah. Faktor yang dapat menunjang keberhasilan adalah metode mengajar guru, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, sarana dan prasarana pembelajaran, kedisiplinan waktu yang diterapkan. 6 Dan konsep yang ditulis oleh Sadirman, bahwa : Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena hal tersebut merupakan keadaan yang mendorong keadaan siswa untuk melakukan belajar. Persoalan mengenai motivasi dalam belajar adalah bagaimana cara mengatur agar motivasi dapat ditingkatkan. Demikian pula dalam kegiatan belajar mengajar sorang anak didik akan berhasil jika mempunyai motivasi untuk belajar. 7 Selain faktor internal, prestasi siswa juga dipengaruhi oleh faktor eksternal antara lain metode mengajar guru dan motivasi guru. Di MA Al- Hikmah Langkapan siswa diharapkan bisa mandiri artinya tidak hanya 6 Ngalim Purwanto,Psikologi Pendidikan.( Bandung:Remaja Rosdakarya.2002), hlm,32. 7 Sadirman,Interaksi danbelajar Mengajar. (Jakarta:Raja Grafindo Persada.2011),hlm.20.

110 bergantung kepada guru saja dalam proses pembelajaran. Dan siswa diberikan arahan untuk membuat karya tulis yaitu makalah, sehingga proses pengembangan kurikulum 2013 ini bisa menghasilkan siswa yang berprestasi bukan hanya dalam bidang intelektual saja melainkan keterampilan juga. Sedangkan untuk penilaian pembelajaran PAI dalam kurikulum 2013 di MA Al-Hikmah masih menggunakan penilaian KTSP, alasannya seperti yang dijelaskan oleh Bapak Muhisyam, M.Pd.I bahwa akan sulit apabila dalam satu madrasah diberlakukan dua kurikulum. Sehingga dalam suatu kesepakatan beberapa pihak maka diperbolehkan pembelajaran PAI dalam kurikulum 2013 dengan penilaian KTSP. 3. Hambatan implementasi PAI dalam kurikulum 2013 untuk meningkatkan prestasi belajar siswa di MA Al-Hikmah Langkapan Srengat Blitar Hambatan merupakan suatu hal yang menyebabkan pelaksanaan terganggu dan tidak terlaksana dengan baik serta tidak sesuai dengan apa yang telah menjadi tujuan. Hambatan sering terjadi di dalam pelaksanaan pembelajaran, yang harus dihindari dan dicari solusi. Hambatan implementasi PAI dalam kurikulum 2013 MA Al-Hikmah Langkapan menurut Bapak Suparli, S.Pd. masih ada beberapa kekurangan antara lain dari segi fasilitas, sarana dan prasarana, buku dan bimbingan yang masih belum maksimal. Fasilitas atau pun sarana dan prasarana di madrasah di MA Al-Hikmah Langkapan bisa dikatakan masih kurang dari kata lengakap, seperti laboratorium yang ada hanya laboratorium komputer dan

111 buku-buku di perpustakaan juga masih belum menunjang dalam pembelajaran. Kemudian menurut Ibu Amin Zulaikah, S.Ag dan Bapak Wahinda Ila Rofiqi, S.Pd.I yaitu tidak ada rangking atau peringkat dalam laporan hasil belajar di kurikulum 2013, sehinga prestasi siswa terlihat sama. Dan masalah metode pembelajaran, dimana siswa masih belum siap dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode tersebut karena faktor mayoritas siswa adalah dari kalangan yang kurang mampu baik dari segi ekonomi dan juga kemampuan/kompetensi, sehingga apabila diterapkan model pembelajaran yang dianjurkan dalam kurikulum 2013 para guru mengalami kesulitan. bahwa : Sejalan dengan konsep yang ditulis oleh Prof.Dr.H.E.Mulyasa,M.Pd Kunci sukses dalam implementasi kurikulum 2013 salah satunya adalah fasilitas dan sumber belajar yang memadai, agar kurikulum yang telah dirancang dapat dilaksanakan secara optimal. Fasilitas dan sumber belajar yang perlu dikembangkan dalam hal ini antara lain laboratorium, pusat sumber belajar, perpustakaan, dan tenaga pengelolanya. 8 Kesuksesan implementasi PAI dalam kurikulum 2013 ditentukan banyak faktor salah satunya adalah dari segi fasilitas dan sumber belajar. Jadi apabila hambatan berupa fasilitas dan suber belajar tidak ada solusi maka sudah jelas implementasi PAI dalam kurikulum 2013 tidak akan berjalan dengan baik. 8 Mulyasa, E. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013,(Bandung : PT Remaja Rosdakarya),hlm.49