2018, No.7 2 Mengingat : 1. UndangUndang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 46,

dokumen-dokumen yang mirip
2018, No.8-2- Negara Republik Indonesia Nomor 3478); 2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan (Lembaran Negara Repu

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 09 / PRT / M / 2013

2018, No pelatihan profesi, uji kompetensi dan sertifikasi profesi yang ditetapkan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan; c. bahwa berdas

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

REKOGNISI KUALIFIKASI SDM INDONESIA MENINGKATKAN REKOGNISI dan PENYETARAAN KUALIFIKASI DI DALAM & LUAR NEGERI

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH BALAI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KEJURUAN

LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (Lembaran Negara Republ

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembagunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia T

2017, No Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2015 tentang Kementerian Pertanian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 85); 4. P

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun1992 Nomor

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENJABARAN KKNI JENJANG KUALIFIKASI V KE DALAM LEARNING OUTCOMES DAN KURIKULUM PROGRAM KEAHLIAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT PROGRAM DIPLOMA IPB 2012

2015, No /2014 tentang Pedoman Pemberian Tunjangan Kinerja bagi Pegawai di Lingkungan Kementerian Pertanian; Mengingat : 1. Undang-Undang Nom

BERITA NEGARA. No.1463, 2013 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. Pelatihan Kerja. Nasional. Daerah. Pedoman.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36/Permentan/SM.200/6/2015 TENTANG

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN TATA BUSANA JENJANG 2 DAN 3 BERBASIS

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN BORDIR JENJANG 3 BERBASIS

DAFTAR CAPAIAN PEMBELAJARAN BIDANG KURSUS DAN PELATIHAN SESUAI DENGAN LAMPIRAN PERMENDIKBUD NO

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KURSUS DAN PELATIHAN TATA RIAS PENGANTIN LEVEL II. berbasis

KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA BIDANG PERTANIAN SUB BIDANG PERTANIAN

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN SULAM JENJANG 3 BERBASIS

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KURSUS DAN PELATIHAN SENAM LEVEL II berbasis

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENDANAAN SISTEM PELATIHAN KERJA

2017, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Le

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENDANAAN SISTEM PELATIHAN KERJA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara

2017, No Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lemb

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN Berdasarkan Permendikbud no. 49/2014

BERITA NEGARA. KEMEN-ESDM. Kompetensi Kerja. Jabatan Kerja. Manajer Energi. Industri dan Bangunan Gedung. Pemberlakuan. Pencabutan.

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MASA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Capaian Pembelajaran

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik

2017, No Perekonomian selaku Ketua Pengarah Tim Koordinasi Nasional Pengelolaan Ekosistem Mangrove Nasional; c. bahwa berdasarkan pertimbanga

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM PELATIHAN KERJA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI SESUAI KKNI (KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA)

BERITA NEGARA. No.364, 2012 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. Standar. Kompetensi. Kerja. Nasional. Indonesia. Pencabutan.

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2016, No menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang Pemberlakuan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Bida

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KURSUS DAN PELATIHAN TATA RIAS PENGANTIN LEVEL I berbasis

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DIKLAT KOMPETENSI DAN SERTIFIKASI PROFESI ASISTEN KEBUN DAN ASISTEN KEPALA KEBUN KELAPA SAWIT

BERITA NEGARA. No.587, 2014 KEMENAKERTRANS. Pelatihan. Berbasis Kompetensi. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3419); 2. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Repub

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KURSUS DAN PELATIHAN EKSPOR IMPOR LEVEL V

2017, No b. bahwa dengan mempertimbangkan resiko masuk dan tersebarnya media pembawa penyakit hewan karantina dan organisme pengganggu tumbuha

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM PELATIHAN KERJA NASIONAL

2017, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 60/Permentan/HK.060/8/2007 TENTANG UNIT PERCEPATAN PENCAPAIAN SWASEMBADA DAGING SAPI TAHUN 2010

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

, No.1993 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahu

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KURSUS DAN PELATIHAN SENAM LEVEL IV berbasis

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2015 tentang Kementerian Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 86); 5. Per

2017, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Le

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11/Permentan/OT.140/3/2015 TENTANG

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KURSUS DAN PELATIHAN SENI MERANGKAI BUNGA DAN DESAIN FLORAL LEVEL II Berbasis

Mengingat -2- : 1. Undang-Undang Kementerian Nomor Negara 39 Tahun (Lembaran 2008 Negara tentang Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lem

2018, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 247, Tambahan Le

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM STANDARDISASI KOMPETENSI KERJA NASIONAL

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN KAMERAWAN TV BERBASIS

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN TATA RIAS PENGANTIN BERBASIS

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

BERITA NEGARA. No.1408, 2016 KEMTAN. Ketua Harian. Dewan Ketahanan Pangan. Perubahan. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

2017, No Peraturan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi tentang Penetapan Rencana Strategis Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN BORDIR JENJANG 2 BERBASIS

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KURSUS DAN PELATIHAN SENI MERANGKAI BUNGA DAN DESAIN FLORAL LEVEL I Berbasis

2017, No Indonesia Nomor 5494); 3 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpu

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN PIJAT PENGOBATAN REFLEKSI JENJANG III BERBASIS

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KURSUS DAN PELATIHAN BUNGA KERING DAN BUNGA BUATAN LEVEL I, II, III, dan IV berbasis

2016, No provinsi/kabupaten/kota ditetapkan dengan Peraturan Menteri Keuangan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hur

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KURSUS DAN PELATIHAN BORDIR LEVEL III berbasis

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN KURSUS DAN PELATIHAN TATA KECANTIKAN KULIT berbasis

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13/PERMENTAN/PK.240/5/2017 TENTANG KEMITRAAN USAHA PETERNAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No , Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4616); 2. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformas

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG AUDIT PENYELENGGARAAN SISTEM ELEKTRONIK

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN PIJAT PENGOBATAN REFLEKSI JENJANG II BERBASIS

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

2017, No Eselon II Mandiri di Lingkungan Arsip Nasional Republik Indonesia Tahun ; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimak

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 105/Permentan/PD.300/8/2014 TENTANG

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI SERTIFIKASI ELEKTRONIK

2016, No Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494), 2. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabat

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2014 TENTANG

2017, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4401); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (

2017, No Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Arsip Nasional Republik Indonesia Tahun ; Mengingat : 1. Und

Transkripsi:

No.7, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMTAN. Perkebunan Kelapa Sawit. Jenjang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Tenaga Kerja. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49/PERMENTAN/SM.200/12/2017 TENTANG JENJANG KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA TENAGA KERJA BIDANG PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 9 ayat (2) Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia mengamanatkan jenjang kualifikasi pada suatu sektor dan/atau lapangan usaha ditetapkan oleh menteri teknis; b. bahwa jenjang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia tenaga kerja bidang perkebunan kelapa sawit yang dirumuskan telah diverifikasi oleh Kementerian Ketenagakerjaan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pertanian tentang Jenjang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Tenaga Kerja Bidang Perkebunan Kelapa Sawit;

2018, No.7 2 Mengingat : 1. UndangUndang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 46, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3478); 2. UndangUndang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279); 3. UndangUndang Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 308, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5613); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4637); 5. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 24); 6. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8); 7. Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2015 tentang Kementerian Pertanian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 85); 8. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 131/Permentan/ OT.140/12/2013 tentang Pedoman Budidaya Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis) yang Baik (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 15); 9. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1792); 10. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43/Permentan/ OT.010/8/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1243);

3 2018, No.7 11. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 42/Permentan/ SM.200/8/2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Sertifikasi Kompetensi Sumber Daya Manusia Sektor Pertanian (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1325); 12. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 124/MEN/V/2011 tentang Penetapan Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Bidang Perkebunan Sub Bidang Asisten Kebun Kelapa Sawit menjadi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia; 13. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 204/MEN/XI/2011 tentang Penetapan Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Bidang Perkebunan Sub Bidang Asisten Kepala Kebun Kelapa Sawit menjadi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia; 14. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 53/Kpts/ OT.140/1/2015 tentang Pemberlakuan Sertifikasi Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Pertanian; 15. Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 413 Tahun 2015 tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori Tanaman, Kehutanan, Perikanan Golongan Pokok Pertanian Tanaman, Peternakan, Perburuan dan Kegiatan YBDI pada Jabatan Kerja Manajer Kebun Kelapa Sawit; 16. Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 414 Tahun 2015 tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori Tanaman, Kehutanan, Perikanan Golongan Pokok Pertanian Tanaman, Peternakan, Perburuan dan Kegiatan YBDI pada Jabatan Kerja Mandor Kebun Kelapa Sawit; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI PERTANIAN TENTANG JENJANG KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA TENAGA KERJA BIDANG PERKEBUNAN KELAPA SAWIT.

2018, No.7 4 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Standar Kompetensi adalah perumusan tentang kemampuan yang harus dimiliki seseorang untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan. 2. Kompetensi adalah suatu kemampuan menguasai dan menerapkan pengetahuan, keterampilan/keahlian, dan sikap kerja tertentu di tempat kerja sesuai dengan kinerja yang dipersyaratkan. 3. Kompetensi Inti adalah Kompetensi yang wajib dimiliki oleh setiap orang pada posisi/level/jenjang atau tingkat jabatan tertentu yang digunakan sebagai kompetensi bersama. 4. Kompetensi Pilihan adalah Kompetensi yang dipilih oleh setiap orang pada posisi/level/jenjang atau tingkat jabatan tertentu untuk mendukung/ memperkuat Kompetensi Inti. 5. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia yang selanjutnya disingkat SKKNI adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, ketrampilan dan/atau keahlian serta sikap yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku. 6. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia yang selanjutnya disingkat KKNI adalah kerangka penjenjangan kualifikasi Kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian Kompetensi kerja dalam rangka pemberian pengakuan Kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor.

5 2018, No.7 7. Jenjang KKNI adalah tingkat pencapaian pembelajaran yang disepakati secara nasional, disusun berdasarkan ukuran hasil pendidikan dan/atau pelatihan yang diperoleh melalui pendidikan formal, nonformal informal, atau pengalaman kerja. 8. Mandor I, Mandor Besar, atau Mandor Kepala adalah jabatan seseorang yang memiliki tugas mengendalikan pekerja agar dapat melaksanakan pekerjaan budidaya kelapa sawit dengan benar dan melaporkan hasil kerja di perkebunan kelapa sawit. 9. Mandor Penyiapan Lahan Kelapa Sawit adalah jabatan seseorang yang memiliki tugas mengendalikan pekerja agar dapat melaksanakan pekerjaan penyiapan lahan kelapa sawit dengan benar dan melaporkan hasil kerja ke Mandor I, Mandor Besar, atau Mandor Kepala. 10. Mandor Pembibitan Kelapa Sawit adalah jabatan seseorang yang memiliki tugas mengendalikan pekerja agar dapat melaksanakan pekerjaan pembibitan kelapa sawit dengan benar dan melaporkan hasil kerja ke Mandor I, Mandor Besar, atau Mandor Kepala. 11. Mandor Penanaman Kelapa Sawit adalah jabatan seseorang yang memiliki tugas mengendalikan pekerja agar dapat melaksanakan pekerjaan penanaman kelapa sawit dengan benar dan melaporkan hasil kerja ke Mandor I, Mandor Besar, atau Mandor Kepala. 12. Mandor Pemeliharaan Kelapa Sawit adalah jabatan seseorang yang memiliki tugas mengendalikan pekerja agar dapat melaksanakan pekerjaan pemeliharaan kelapa sawit dengan benar dan melaporkan hasil kerja ke Mandor I, Mandor Besar, atau Mandor Kepala. 13. Mandor Panen Kelapa Sawit adalah jabatan seseorang yang memiliki tugas mengendalikan pekerja agar dapat melaksanakan pekerjaan panen kelapa sawit dengan benar dan melaporkan hasil kerja ke Mandor I, Mandor Besar, atau Mandor Kepala.

2018, No.7 6 14. Asisten Kebun, Kepala Divisi, Asisten Afdeling dan/atau Asisten Pembibitan adalah jabatan seseorang di kebun kelapa sawit yang mengelola afdeling/bagian dari kebun. 15. Asisten Kepala, Asisten Manajer, Kepala Kebun, Koordinator Kebun dan/atau Kepala Bidang Tanaman/Kepala Urusan Tanaman Kelapa Sawit adalah jabatan seseorang di kebun kelapa sawit yang membantu manajer kebun dalam hal operasional kebun. 16. Manajer Kebun atau Administratur adalah jabatan seseorang yang memiliki tugas mengelola kebun kelapa sawit secara efektif, efisien dan berkelanjutan. 17. Kebun Kelapa Sawit adalah areal budidaya kelapa sawit dengan luasan tertentu dan faktorfaktor pendukungnya yang dikelola secara efektif dan efisien. Pasal 2 (1) Peraturan Menteri ini dimaksudkan sebagai acuan dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) pertanian berbasis Kompetensi. (2) Peraturan Menteri ini bertujuan untuk mengembangkan SDM pertanian berbasis Kompetensi melalui pendidikan, pelatihan dan sertifikasi Kompetensi yang berhubungan dengan ketenagakerjaan di sektor atau lapangan usaha bidang perkebunan kelapa sawit. Pasal 3 Ruang Lingkup Peraturan Menteri ini terdiri atas: a. jenjang; b. kualifikasi; dan c. penerapan.

7 2018, No.7 BAB II JENJANG Bagian Kesatu Umum Pasal 4 (1) Dalam rangka pengembangan kualitas tenaga kerja bidang perkebunan kelapa sawit ditetapkan KKNI. (2) KKNI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun berdasarkan Jenjang KKNI tenaga kerja bidang perkebunan kelapa sawit dari yang terendah sampai tertinggi. Bagian Kedua Jenjang Pasal 5 (1) Jenjang KKNI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) terdiri atas: a. jenjang 2; b. jenjang 3; c. jenjang 4; d. jenjang 5; dan e. jenjang 6. (2) Jenjang KKNI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. kodifikasi; b. deskripsi; c. sikap kerja; d. peran kerja; e. kemungkinan jabatan; dan f. aturan pengemasan.

2018, No.7 8 BAB III KUALIFIKASI Bagian Kesatu Jenjang 2 Pasal 6 KKNI tenaga kerja bidang Perkebunan Kelapa Sawit jenjang 2 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf a memiliki kodifikasi A01KKS01 Kualifikasi 2 Bidang Perkebunan Kelapa Sawit. Pasal 7 KKNI tenaga kerja bidang Perkebunan Kelapa Sawit jenjang 2 harus memenuhi deskripsi: a. memiliki kemampuan melaksanakan tugas spesifik untuk mengarahkan pekerjaan penyiapan lahan, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, atau panen dalam budidaya kelapa sawit dengan kinerja dan mutu terukur; b. mampu menyelesaikan masalah yang lazim timbul di unit kerja perkebunan kelapa sawit; dan c. memiliki pengetahuan yang faktual dan spesifik di bidang budidaya kelapa sawit sesuai dengan lingkup tugasnya. Pasal 8 KKNI tenaga kerja bidang perkebunan kelapa sawit jenjang 2 harus memiliki sikap kerja: a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; b. memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik dalam menyelesaikan tugasnya; c. berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air serta mendukung perdamaian dunia; d. mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat di lingkungan kerjanya;

9 2018, No.7 e. menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan agama serta pendapat/temuan original orang lain; f. menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untuk mendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat luas; dan g. memiliki sikap bertanggung jawab, jujur, cermat dan disiplin dalam melaksanakan tugas pengarahan kegiatan lapangan dalam budidaya kelapa sawit. Pasal 9 KKNI tenaga kerja bidang perkebunan kelapa sawit jenjang 2 harus memiliki peran kerja mampu: a. mengarahkan pekerjaan penyiapan lahan, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, atau panen; dan b. membimbing pekerja di unit kerjanya dengan berpedoman pada aturan. Pasal 10 KKNI tenaga kerja bidang perkebunan kelapa sawit jenjang 2 memiliki kemungkinan jabatan: a. Mandor Penyiapan Lahan Kelapa Sawit; b. Mandor Pembibitan Kelapa Sawit; c. Mandor Penanaman Kelapa Sawit; d. Mandor Pemeliharaan Kelapa Sawit; e. Mandor Panen Kelapa Sawit; dan f. jabatan lain yang setara dengan jenjang 2. Pasal 11 (1) KKNI tenaga kerja bidang perkebunan kelapa sawit jenjang 2 memiliki aturan pengemasan harus menguasai/memenuhi 10 (sepuluh) unit Kompetensi. (2) 10 (sepuluh) unit Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. 5 (lima) unit Kompetensi Inti; dan b. 5 (lima) unit Kompetensi Pilihan, yang sesuai dengan jabatan kerja.

2018, No.7 10 (3) Unit Kompetensi Inti dan Kompetensi Pilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Bagian Kedua Jenjang 3 Pasal 12 KKNI tenaga kerja bidang perkebunan kelapa sawit jenjang 3 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf b memiliki kodifikasi A01KKS01 Kualifikasi 3 Bidang Perkebunan Kelapa Sawit. Pasal 13 KKNI tenaga kerja bidang perkebunan kelapa sawit jenjang 3 harus memenuhi deskripsi: a. mampu mengarahkan pekerjaan penyiapan lahan, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, dan panen dalam budidaya kelapa sawit; b. menunjukan kinerja dengan mutu dan kuantitas yang terukur; c. menyelesaikan berbagai masalah yang lazim dalam lingkup pekerjaannya sesuai dengan aturan; dan d. memiliki pengetahuan operasional yang lengkap, prinsipprinsip konsep umum yang terkait dengan budidaya kelapa sawit dan pendayagunaan SDM sesuai dengan ruang lingkup tugasnya. Pasal 14 KKNI tenaga kerja bidang Perkebunan Kelapa Sawit jenjang 3 harus memiliki sikap kerja: a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; b. memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik dalam menyelesaikan tugasnya; c. berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air serta mendukung perdamaian dunia;

11 2018, No.7 d. mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat di lingkungan kerjanya; e. menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan agama serta pendapat/temuan original orang lain; f. menjunjung tinggi penegakan hukum dan memiliki semangat untuk mendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat luas; dan g. memiliki sikap tanggung jawab, jujur, cermat dan disiplin dalam melaksanakan tugas pengarahan kegiatan budidaya kelapa sawit. Pasal 15 KKNI tenaga kerja bidang perkebunan kelapa sawit jenjang 3 harus memiliki peran kerja: a. pengarahan serangkaian pekerjaan penyiapan lahan, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, dan panen; b. bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan atas kuantitas dan mutu hasil kerja bawahannya; dan c. membimbing bawahan di unit kerjanya yang berpedoman pada aturan. Pasal 16 KKNI tenaga kerja bidang perkebunan kelapa sawit jenjang 3 memiliki kemungkinan jabatan: a. Mandor I, Mandor Besar, atau Mandor Kepala; dan b. jabatan lain yang setara dengan jenjang 3. Pasal 17 (1) KKNI tenaga kerja bidang perkebunan kelapa sawit jenjang 3 memiliki aturan pengemasan harus menguasai/memenuhi 14 (empat belas) unit Kompetensi. (2) 14 (empat belas) unit Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. 8 (delapan) unit Kompetensi Inti; dan

2018, No.7 12 b. 6 (enam) unit Kompetensi Pilihan, yang sesuai dengan jabatan kerja. (3) Unit Kompetensi Inti dan Kompetensi Pilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Bagian Ketiga Jenjang 4 Pasal 18 KKNI tenaga kerja bidang perkebunan kelapa sawit jenjang 4 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf c memiliki kodifikasi A01KKS01 Kualifikasi 4 Bidang Perkebunan Kelapa Sawit. Pasal 19 KKNI tenaga kerja bidang perkebunan kelapa sawit jenjang 4 harus memenuhi deskripsi: a. memiliki kemampuan menyelesaikan serangkaian tugas pengarahan dan pengelolaan pekerjaan penyiapan lahan, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, dan panen; b. melakukan pembinaan SDM dalam mengelola kebun kelapa sawit dengan kinerja dan mutu terukur; c. mampu menyelesaikan masalah yang ada dalam lingkup tugas dan tanggung jawabnya dengan menganalisis informasi secara terbatas; d. melakukan pengarahan dan pengelolaan pekerjaan kebun kelapa sawit dilandasi dengan beberapa prinsip dasar bidang keahlian tertentu yang diselaraskan dengan permasalahan faktual di lapangan; dan e. mampu bekerja sama, berkomunikasi, menyusun laporan tertulis dalam lingkup terbatas, dan memiliki inisiatif dalam meningkatkan kinerja.

13 2018, No.7 Pasal 20 KKNI tenaga kerja bidang perkebunan kelapa sawit jenjang 4 harus memiliki sikap kerja: a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; b. memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik dalam menyelesaikan tugasnya; c. berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air serta mendukung perdamaian dunia; d. mampu bekerjasama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat di lingkungan kerjanya; e. menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan agama serta pendapat/temuan original orang lain. f. menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untuk mendahulukan kepentingan bangsa dan masyarakat luas; dan g. memiliki sikap bertanggung jawab, disiplin, jujur, cermat, dan loyal dalam melaksanakan tugas pengelolaan kebun kelapa sawit sesuai lingkup tugas dan tanggung jawabnya. Pasal 21 KKNI tenaga kerja bidang perkebunan kelapa sawit jenjang 4 harus memiliki peran kerja: a. bekerja dalam pengelolaan kebun kelapa sawit sesuai lingkup tugas dan tanggung jawabnya mulai dari penyiapan lahan, pembibitan, pemeliharaan tanaman dan panen; b. membimbing dan memberdayakan SDM dalam pelaksanaan tugas yang berpedoman pada aturan yang berlaku; dan c. bertanggung jawab atas pekerjaan sendiri dan hasil kerja bawahannya.

2018, No.7 14 Pasal 22 KKNI tenaga kerja bidang perkebunan kelapa sawit jenjang 4 memiliki kemungkinan jabatan: a. Asisten Kebun, Kepala Divisi, atau Asisten Afdeling; b. Asisten Pembibitan; dan c. jabatan lain yang setara dengan jenjang 4. Pasal 23 (1) KKNI tenaga kerja bidang perkebunan kelapa sawit jenjang 4 memiliki aturan pengemasan harus menguasai/memenuhi 15 (lima belas) unit Kompetensi. (2) 15 (lima belas) unit Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. 10 (sepuluh) unit Kompetensi Inti; dan b. 5 (lima) unit Kompetensi Pilihan, yang sesuai dengan jabatan kerja. (3) Unit Kompetensi Inti dan Kompetensi Pilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Bagian Keempat Jenjang 5 Pasal 24 KKNI tenaga kerja bidang perkebunan kelapa sawit jenjang 5 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf d memiliki kodifikasi A01KKS01 Kualifikasi 5 Bidang Perkebunan Kelapa Sawit. Pasal 25 KKNI tenaga kerja bidang perkebunan kelapa sawit jenjang 5 harus memenuhi deskripsi: a. memiliki kemampuan menyelesaikan serangkaian tugas koordinasi dan supervisi dalam pengelolaan pekerjaan kebun kelapa sawit, keamanan, hubungan dengan

15 2018, No.7 masyarakat sekitar, dan SDM dalam lingkup tugas dan tanggung jawabnya; b. melakukan koordinasi dan supervisi yang dilandasi dengan konsep teoritis bidang perkebunan kelapa sawit secara umum, dan mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural; c. mampu mengelola kelompok kerja dan menyusun laporan tertulis secara komprehensif. Pasal 26 KKNI tenaga kerja bidang perkebunan kelapa sawit jenjang 5 harus memiliki sikap kerja: a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; b. memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik dalam menyelesaikan tugasnya; c. berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air serta mendukung perdamaian dunia; d. mampu bekerjasama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat di lingkungan kerjanya; e. menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan agama serta pendapat/temuan original orang lain. f. menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untuk mendahulukan kepentingan bangsa dan masyarakat luas; dan g. memiliki sikap bertanggung jawab, disiplin, jujur, cermat, dan loyal dalam melaksanakan tugas pengelolaan kebun kelapa sawit sesuai lingkup tugas dan tanggung jawabnya. Pasal 27 KKNI tenaga kerja bidang perkebunan kelapa sawit jenjang 5 harus memiliki peran kerja: a. bekerja dalam mengoordinasikan pengelolaan kebun kelapa sawit sesuai lingkup tugas dan tanggung jawabnya;

2018, No.7 16 b. membimbing, memotivasi, dan memberdayakan SDM yang berpedoman pada aturan; dan c. bertanggung jawab atas pekerjaan sendiri dan atas pencapaian hasil kerja kelompok yang dipimpinnya Pasal 28 KKNI tenaga kerja bidang perkebunan kelapa sawit jenjang 5 memiliki kemungkinan jabatan: a. Asisten Kepala, Asisten Manajer, Kepala Kebun, atau Koordinator Kebun; b. Kepala Bidang Tanaman/Kepala Urusan Tanaman; dan c. jabatan lain yang setara dengan jenjang 5. Pasal 29 (1) KKNI tenaga kerja bidang perkebunan kelapa sawit jenjang 5 memiliki aturan pengemasan harus menguasai/memenuhi 15 (lima belas) unit Kompetensi. (2) 15 (lima belas) unit Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. 10 (sepuluh) unit Kompetensi Inti; dan b. 5 (lima) unit Kompetensi Pilihan, yang sesuai dengan jabatan kerja. (3) Unit Kompetensi Inti dan Kompetensi Pilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Bagian Kelima Jenjang 6 Pasal 30 KKNI tenaga kerja bidang perkebunan kelapa sawit jenjang 6 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf e memiliki kodifikasi A01KKS01 Kualifikasi 6 Bidang Perkebunan Kelapa Sawit.

17 2018, No.7 Pasal 31 KKNI tenaga kerja bidang perkebunan kelapa sawit jenjang 6 harus memenuhi deskripsi: a. memiliki kemampuan menyelesaikan seluruh tugas pengelolaan kebun, sumberdaya, dan lingkungan dalam lingkup tugas dan tanggung jawabnya; b. mengintegrasikan dan mendayagunakan sumber daya kebun serta lingkungan untuk tercapainya sasaran dan tujuan perusahaan yang dilandasi konsep teoritis bidang pengelolaan kebun secara umum dan konsep teoritis manajemen kebun kelapa sawit; dan c. memformulasikan penyelesaian masalah kebun kelapa sawit berdasarkan konsep best practice, dan mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi. Pasal 32 KKNI tenaga kerja bidang perkebunan kelapa sawit jenjang 6 harus memiliki sikap kerja: a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; b. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; c. memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik dalam menyelesaikan tugasnya; d. berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air serta mendukung perdamaian dunia; e. mampu bekerjasama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat di lingkungan kerjanya; f. menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan agama serta pendapat/temuan original orang lain. g. menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untuk mendahulukan kepentingan bangsa dan masyarakat luas; dan h. memiliki sikap bertanggung jawab, disiplin, jujur, cermat, dan loyal dalam melaksanakan tugas pengelolaan kebun kelapa sawit sesuai dengan lingkup tugas dan tanggung jawabnya.

2018, No.7 18 Pasal 33 KKNI tenaga kerja bidang perkebunan kelapa sawit jenjang 6 harus memiliki peran kerja: a. mengelola kebun kelapa sawit sesuai lingkup tugas dan tanggung jawabnya; b. bertanggungjawab pada pekerjaan dan pencapaian hasil kerja kebun kelapa sawit; c. mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi dan data serta memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi. Pasal 34 KKNI tenaga kerja bidang perkebunan kelapa sawit jenjang 6 memiliki kemungkinan jabatan: a. Manajer Kebun atau Administratur; dan b. jabatanjabatan lain yang setara dengan jenjang 6. Pasal 35 (1) KKNI tenaga kerja bidang perkebunan kelapa sawit jenjang 6 memiliki aturan pengemasan harus menguasai/memenuhi 13 (tiga belas) unit Kompetensi. (2) 13 (tiga belas) unit Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. 9 (sembilan) unit Kompetensi Inti; dan b. 4 (empat) unit Kompetensi Pilihan, yang sesuai dengan jabatan kerja. (3) Unit Kompetensi Inti dan Kompetensi Pilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

19 2018, No.7 BAB IV PENERAPAN Pasal 36 Jenjang KKNI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 diterapkan untuk: a. lembaga pendidikan; b. lembaga pelatihan; c. lembaga sertifikasi; d. instansi pemerintah Pusat dan daerah; e. Badan Usaha Milik Negara/Daerah (BUMN/BUMD); f. badan usaha; g. asosiasi Industri; dan h. organisasi profesi. Pasal 37 Penerapan Jenjang KKNI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 digunakan dalam pengembangan SDM berbasis Kompetensi dan pengakuan kesetaraan kualifikasi. BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 38 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

2018, No.7 20 Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 28 Desember 2017 MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA, ttd AMRAN SULAIMAN Diundangkan di Jakarta pada tanggal 4 Januari 2018 DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANGUNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd WIDODO EKATJAHJANA

21 2018, No.7 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49/PERMENTAN/SM.200/12/2017 TENTANG JENJANG KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA TENAGA KERJA BIDANG ALAT DAN MESIN PERTANIAN UNIT KOMPETENSI JENJANG KKNI TENAGA KERJA BIDANG PERKEBUNAN KELAPA SAWIT A. Jenjang 2 DAFTAR UNIT KOMPETENSI PERSYARATAN KOMPETENSI KOMPETENSI INTI 1. A.012621.009.01 Melakukan Pembagian Tugas Kepada Pekerja 2. A.012621.010.01 Mengawasi Pekerja Sesuai Arahan. 3. A.012621.011.01 Menilai Kesesuaian Hasil A.012621.010.01 Kerja 4. A.012621.012.01 Menghimpun Data Hasil Pelaksanaan Pekerjaan 5. A.012621.013.01 Membuat Laporan Hasil Kerja KOMPETENSI PILIHAN 1. A.012621.001.01 Menentukan Pekerjaan yang akan Dilaksanakan 2. A.012621.002.01 Menentukan Sumberdaya yang Diperlukan 3. A.012621.003.01 Menyiapkan Alat dan Bahan yang Diperlukan 4. A.012621.004.01 Melakukan Pengarahan Pekerjaan Penyiapan Lahan

2018, No.7 22 DAFTAR UNIT KOMPETENSI 5. A.012621.005.01 Melakukan Pengarahan Pekerjaan Pembibitan 6. A.012621.006.01 Melakukan Pengarahan Pekerjaan Penanaman PERSYARATAN KOMPETENSI 7. A.012621.007.01 Melakukan Pengarahan Pekerjaan Pemeliharaan 8. A.012621.008.01 Melakukan Pengarahan Pekerjaan Panen 9. A.01TAN00.005.01 Mengoperasikan Alsintan 10. TAN.BH02.026.01 Mengelola Gangguan Gangguan Gulma, Hama dan Penyakit 11. KKK.RT02.011.01 Mengawasi Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Sesuai Prosedur B. Jenjang 3 DAFTAR UNIT KOMPETENSI PERSYARATAN KOMPETENSI KOMPETENSI INTI 1. A.012621.009.01 Melakukan Pembagian Tugas Kepada Pekerja 2. A.012621.010.01 Mengawasi Pekerja Sesuai Arahan 3. A.012621.011.01 Menilai Kesesuaian Hasil Kerja A.012621.010.01 4. A.012621.012.01 Menghimpun Data Hasil Pelaksanaan Pekerjaan 5. A.012621.013.01 Membuat Laporan Hasil Kerja 6. A.012621.001.01 Menentukan Pekerjaan yang akan Dilaksanakan

23 2018, No.7 DAFTAR UNIT KOMPETENSI PERSYARATAN KOMPETENSI 7. A.012621.002.01 Menentukan Sumberdaya yang Diperlukan 8. A.012621.003.01 Menyiapkan Alat dan Bahan yang Diperlukan KOMPETENSI PILIHAN 1. A.012621.004.01 Melakukan Pengarahan Pekerjaan Penyiapan Lahan 2. A.012621.005.01 Melakukan Pengarahan Pekerjaan Pembibitan 3. A.012621.006.01 Melakukan Pengarahan Pekerjaan Penanaman 4. A.012621.007.01 Melakukan Pengarahan Pekerjaan Pemeliharaan 5. A.012621.008.01 Melakukan Pengarahan Pekerjaan Panen 6. A.01TAN00.005.01 Mengoperasikan Alsintan 7. TAN.BH02.026.01 Mengelola Gangguan Gangguan Gulma, Hama dan Penyakit 8. KKK.RT02.011.01 Mengawasi Penggunaan ALAT Pelindung Diri (APD) Sesuai Prosedur 9. TIK.OP02.001.01 Mengoperasikan Komputer Personal yang Berdiri Sendiri (PC Stand Alone) C. Jenjang 4 DAFTAR UNIT KOMPETENSI KOMPETENSI INTI 1. TAN.KS01.001.01 Menerapkan Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja di Lingkungan Kerja PERSYARATAN KOMPETENSI

2018, No.7 24 DAFTAR UNIT KOMPETENSI PERSYARATAN KOMPETENSI 2. TAN.KS01.002.01 Mengorganisasikan Pekerjaan 3. TAN.KS01.003.01 Melakukan Komunikasi Efektif 4. TAN.KS01.004.01 Membina Masyarakat di Lingkungan Kebun 5. TAN.KS02.008.01 Mengelola Fungsi Lingkungan Kebun 6. TAN.KS02.009.01 Mengelola Anggaran 7. TAN.KS02.010.01 Membuat Laporan 8. TAN.KS02.005.01 Mengelola Pemeliharaan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) 9. TAN.KS02.006.01 Mengelola Pemeliharaan Tanaman Menghasilkan (TM) 10. TAN.KS02.007.01 Mengelola Panen KOMPETENSI PILIHAN 1. TAN.KS02.001.01 Mengelola Penyiapan Lahan 2. TAN.KS02.002.01 Mengelola Penyiapan Bahan Tanam 3. TAN.KS02.003.01 Mengelola Pekerjaan Penanaman 4. TAN.KS02.004.01 Mengelola Pekerjaan Peremajaan Tanaman 5. TIK.OP02.001.01 Mengoperasikan Komputer Personal Yang Berdiri Sendiri (PC Stand Alone) 6. M.701001.090.01 Membangun Komunikasi yang Harmonis dengan Pekerja, Wakil Pekerja, Serikat Pekerja dan Atau Wakil Pemerintah Melalui Sarana Bipartit atau

25 2018, No.7 DAFTAR UNIT KOMPETENSI Tripartit 7. PAR.AJ.03.002.01 Berkomunikasi Secara Lisan dalam Bahasa Inggris pada Tingkat Operasional Dasar 8. TAN.OT02.020.01 Menilai Pengelolaan Kesuburan Tanah 9. TAN.BJ03.007.01 Menginterpretasikan Data Agroklimat dan Tanah PERSYARATAN KOMPETENSI D. Jenjang 5 DAFTAR UNIT KOMPETENSI PERSYARATAN KOMPETENSI KOMPETENSI INTI 1. TAN. AK01.001.01 Melakukan Komunikasi 2. TAN. AK01.002.01 Mengelola Diri Sendiri 3. TAN. AK01.003.01 Mengelola Pekerjaan 4. TAN. KS01.001.01 Menerapkan Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja Serta Lingkungan Kerja 5. TAN. AK02.001.01 Melakukan Koordinasi Antar Afdeling 6. TAN. AK02.002.01 Melakukan Koordinasi Panen dan Angkut 7. TAN. AK02.005.01 Melakukan Supervisi Kultur Teknis Kelapa Sawit 8. TAN. AK02.007.01 Melakukan Supervisi Administrasi Pelaporan dan Penggunaan Biaya 9. TAN. AK02.003.01 Melakukan Koordinasi dengan Pabrik Kelapa Sawit 10 TAN. AK02.004.01 Melakukan Koordinasi Dalam

2018, No.7 26 DAFTAR UNIT KOMPETENSI PERSYARATAN KOMPETENSI Bidang Keamanan KOMPETENSI PILIHAN 1. TAN. AK01.004.01 Membina Hubungan Masyarakat di Sekitar Kebun 2. TAN. AK01.005.01 Mengelola Fungsi Lingkungan 3 TAN. AK02.006.01 Melakukan Supervisi Sumberdaya Manusia 4. TAN. AK02.008.01 Melakukan Supervisi Lingkungan Perkebunan 5. M.701001.090.01 Membangun Komunikasi yang Harmonis dengan Pekerja, Wakil Pekerja, Serikat Pekerja dan atau Wakil Pemerintah Melalui Sarana Bipartit atau Tripartite 6 PAR.RG.03.002.01 Berkomunikasi Secara Lisan dalam Bahasa Inggris pada Tingkat Operasional Dasar 7. TAN.OT02.020.01 Menilai Pengelolaan Kesuburan Tanah 8. TAN.BJ03.007.01 Menginterpretasikan Data Agroklimat dan Tanah E. Jenjang 6 DAFTAR UNIT KOMPETENSI PERSYARATAN KOMPETENSI KOMPETENSI INTI 1. A.012622.001.01 Menyusun Rencana Kerja 2. A.012622.002.01 Menyusun Rencana Anggaran 3. A.012622.007.01 Mengevaluasi Kegiatan Operasional dan

27 2018, No.7 DAFTAR UNIT KOMPETENSI Administrasi Kebun 4. A.012622.008.01 Melaporkan Kegiatan Operasional dan Administrasi Kebun 5. A.012622.009.01 Mengelola Sumberdaya Manusia 6. A.012622.004.01 Mengoordinasikan Kegiatan Administrasi Kebun 7. A.012622.005.01 Mengawasi Kegiatan Operasional dan Administrasi Kebun 8. A.012622.006.01 Mengawasi Penggunaan Anggaran 9. A.012622.011.01 Menerapkan Sistem Manajemen Usaha Perkebunan Berkelanjutan KOMPETENSI PILIHAN 1. A.012622.003.01 Mengoordinasikan Kegiatan Operasional Kebun 2. A.012622.010.01 Membina Hubungan dengan Stakeholders 3. A.012622.012.01 Melayani Proses Audit Penerapan Sistem Manajemen Usaha Perkebunan Berkelanjutan 4. M.701001.090.01 Membangun Komunikasi yang Harmonis dengan Pekerja, Wakil Pekerja, Serikat Pekerja dan/atau Wakil Pemerintah Melalui Sarana Bipartit atau Tripartit 5. KKK.00.02.010.01 Menerapkan Prinsip Manajemen Risiko PERSYARATAN KOMPETENSI

2018, No.7 28 DAFTAR UNIT KOMPETENSI 6. M.701001.006.01 Menetapkan Kebutuhan Akan Pekerja PERSYARATAN KOMPETENSI MENTERI REPUBLIK INDONESIA, PERTANIAN ttd AMRAN SULAIMAN