SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

dokumen-dokumen yang mirip
SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

M E T A D A T A INFORMASI DASAR. Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter, Statistik

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

TABEL - VII.1 PERKEMBANGAN NILAI INVESTASI MENURUT SKALA USAHA ATAS DASAR HARGA KONSTAN 1993 TAHUN

Perkembangan Terakhir Sektor Industri Dan Inflasi KADIN INDONESIA

PDB per kapita atas dasar harga berlaku selama tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 13,8% (yoy) menjadi Rp30,8 juta atau US$ per tahun.

TABEL - IV.1 PERKEMBANGAN NILAI PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) MENURUT SKALA USAHA ATAS DASAR HARGA KONSTAN 1993 TAHUN

SURVEI KREDIT PERBANKAN

PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI PERBANKAN * perkiraan

Grafik 1 Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Jawa Timur q-to-q Triwulan IV (persen)

SURVEI PERBANKAN PERBANKAN SEMAKIN OPTIMIS KREDIT 2015 TUMBUH SEBESAR 17,1%

GROWTH (%) SHARE (%) JENIS PENGELUARAN 2011** 2012*** Q.1 Q.2 Q.3 Q.4 Q.1 Q.2 Q.3 Q.4 Q.1 Q.2 Q.3 Q.4 Q.1 Q.2 Q.3 Q.

(1.42) (1.45) I II III IV I II III IV I II III IV I II * 2012** 2013***

Keterangan * 2011 ** 2012 ***

KONDISI TRIWULAN I I II III IV I II III IV I

KONDISI TRIWULAN II-2007

SURVEI KREDIT PERBANKAN

BERITA RESMI STATISTIK

SURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN I Triwulan I Perbankan Semakin Optimis Kredit 2015 Tumbuh Sebesar 17,1%

Produk Domestik Bruto (PDB)

M E T A D A T A INFORMASI DASAR. 1 Nama Data : Produk Domestik Bruto (PDB) 2 Penyelenggara. Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter, : Statistik

V. SIMPULAN DAN SARAN. 1. Hasil analisis Tipologi Klassen menunjukkan bahwa:

SURVEI KREDIT PERBANKAN

LAPORAN LIAISON. Triwulan I Konsumsi rumah tangga pada triwulan I-2015 diperkirakan masih tumbuh

SURVEI KREDIT PERBANKAN

II. RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN. 2.1 Ruang Lingkup Penghitungan Pendapatan Regional

SURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN IV I II III IV I II III IV

SURVEI TENDENSI BISNIS

Statistik KATA PENGANTAR

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN

KATA PENGANTAR. Lubuklinggau, September 2014 WALIKOTA LUBUKLINGGAU H. SN. PRANA PUTRA SOHE

SURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN I I II III IV I II III IV I II III IV I

Sektor * 2010** 3,26 3,45 3,79 2,82 2,72 3,36 3,47 4,83 3,98 2,86 2. Pertambangan dan Penggalian

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya perekonomian nasional yang optimal. Inti dari tujuan pembangunan

BOKS II : TELAAH KETERKAITAN EKONOMI PROPINSI DKI JAKARTA DAN BANTEN DENGAN PROPINSI LAIN PENDEKATAN INTERREGIONAL INPUT OUTPUT (IRIO)

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI TENDENSI BISNIS

SURVEI KREDIT PERBANKAN

II. RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN. 2.1 Ruang Lingkup Penghitungan Pendapatan Regional

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI TENDENSI BISNIS

BERITA RESMI STATISTIK

I. PENDAHULUAN. perkembangan suatu perekonomian dari suatu periode ke periode. berikutnya. Dari satu periode ke periode lainnya kemampuan suatu negara

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH

SURVEI TENDENSI BISNIS

SURVEI PENJUALAN ECERAN

PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO

Statistik KATA PENGANTAR

SURVEI TENDENSI BISNIS

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar

Triwulan III Kajian Ekonomi Regional Banten

SURVEI KREDIT PERBANKAN

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar

Statistik Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Tahun

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BANTEN TRIWULAN II-2014

SURVEI PENJUALAN ECERAN

BERITA RESMI STATISTIK

INDIKATOR MAKRO EKONOMI KABUPATEN TEGAL

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BANTEN TRIWULAN I-2014

Perkembangan Sektor Industri di Awal 2008 Oleh: Didik Kurniawan Hadi*

Analisis Perkembangan Industri

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 20

. Tabel 1.2 Pertumbuhan Ekonomi Sisi Penawaran SEKTOR PERTANIAN

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

INDIKATOR he AKTIVITAS EKONOMI TERPILIH & ASESMEN SUBSEKTOR EKONOMI

Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan I 2014

Dinamika Pengembangan Subsektor Industri Makanan dan Minuman Di Jawa Timur: Pengaruh Investasi Terhadap Penyerapan Jumlah Tenaga Kerja

Grafik 3. Pertumbuhan Per Jenis Kredit Konsumsi. Grafik 2. Perkembangan NPL Per Jenis Kredit (%) 3.0. (%, yoy)

BAB I PERTUMBUHAN EKONOMI TRIWULAN II (SEMESTER I) TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH

Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kab. Lamandau Tahun 2013 /

meningkat % (yoy) Feb'15

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TAHUN ,71 PERSEN

PERTUMBUHAN EKONOMI BANTEN TRIWULAN IV TAHUN 2013

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

SURVEI TENDENSI BISNIS

ANALISIS SEKTOR UNGGULAN PEREKONOMIAN KABUPATEN MANDAILING NATAL PROVINSI SUMATERA UTARA

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar. aruhi. Nov. Okt. Grafik 1. Pertumbuhan PDB, Uang Beredar, Dana dan Kredit KOMPONEN UANG BEREDAR

RENCANA & REALISASI PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI (PMDN) MENURUT SEKTOR TAHUN 2010 DI KALIMANTAN TIMUR

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN II TAHUN 2014

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar

Perkembangan Uang Beredar (M2)

SURVEI KONSUMEN. Juli Indeks optimis pesimis periode krisis ekonomi global 0.00

Kajian Ekonomi Regional Banten

Transkripsi:

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA gf TRIWULAN IV-2017 Hasil Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) mengindikasikan bahwa kegiatan usaha pada triwulan IV-2017 masih tumbuh, meski tidak setinggi triwulan III- 2017 sesuai dengan pola historisnya. Hal ini tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kegiatan usaha triwulan IV-2017 sebesar 7,40%, lebih rendah dibandingkan dengan SBT triwulan III-2017 sebesar 14,32%. Perlambatan kegiatan dunia usaha tersebut terutama disebabkan oleh penurunan kegiatan usaha pada sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan (SBT -1,40%), akibat faktor musiman dan kondisi cuaca yang kurang mendukung aktivitas pertanian. Di samping itu, perlambatan kegiatan usaha pada triwulan IV-2017 juga disebabkan oleh menurunnya kegiatan usaha sektor industri pengolahan yang mencatat SBT sebesar -0,12%, lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 1,76%. Sejalan dengan perlambatan kegiatan usaha, tingkat penggunaan kapasitas produksi juga menurun dari 75,99% pada triwulan III-2017 menjadi 75,05% pada triwulan IV-2017. Dari sisi tenaga kerja, hasil survei mencatat SBT jumlah tenaga kerja triwulan IV-2017 terkontraksi sebesar -0,89%, turun dari SBT 0,13% pada periode sebelumnya. Kegiatan dunia usaha diperkirakan akan membaik pada triwulan I-2018. Hal ini tercermin dari SBT perkiraan kegiatan usaha yang meningkat menjadi sebesar 13,96%. Optimisme peningkatan kegiatan usaha juga terindikasi dari perkiraan tingkat penggunaan tenaga kerja dan investasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Berdasarkan sektor ekonomi, peningkatan kegiatan usaha diperkirakan terjadi pada seluruh sektor, terutama sektor keuangan, real estate & jasa perusahaan, jasa-jasa dan industri pengolahan. Peningkatan kinerja industri pengolahan pada triwulan I- 2018 juga terindikasi dari PMI-SKDU yang berada pada fase ekspansi sebesar 51,95%. Metodologi Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) merupakan survei triwulanan yang dilaksanakan sejaktriwulan I-1993. Pada triwulan IV-2017, jumlah responden SKDU mencapai 3.110 perusahaan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan dipilih secara purposive sampling. Secara statistik jumlah sample tersebut memiliki sampling error sebesar 2% pada taraf signifikansi α=5%. Pengumpulan data dilakukan melalui pengisian kuesioner oleh responden baik melalui hardcopy kuesioner maupun s ecara online melalui website. Metode perhitungan dilakukan dengan metode saldo bersih (SB-net balance), yakni dengan menghitung selisih antara persentase jumlah responden yang penghitungan saldo bersih kegiatan usaha, harga jual, penggunaan tenaga kerja, kondisi investasi dilakukan dengan metode Saldo Bersih Tertimbang (SBT - weighted net balance) yang diperoleh dari hasil perkalian saldo bersih sektor/subsektor yang bersangkutan dengan bobot sektor/subsektor yang bersangkutan sebagai penimbangnya. Mulai triwulan I-2014, SKDU dilaksanakan pada bulan terakhir triwulan berjalan (lebih awal satu bulan dari biasanya). Selain itu dilakukan penyempurnaan kuesioner dan pengembangan aplikasi terintegrasi berbasis web. Divisi Statistik Sektor Riil 1

A. Kegiatan Usaha Kegiatan usaha pada triwulan IV-2017 tumbuh melambat. Kegiatan usaha pada triwulan IV-2017 tumbuh lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sesuai dengan polanya. Hal tersebut tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kegiatan usaha pada triwulan IV-2017 sebesar 7,40%, lebih rendah dibandingkan 14,32% pada triwulan III-2017 (Grafik 1). Dirinci menurut sektor lapangan usaha, perlambatan kegiatan usaha terutama disebabkan oleh penurunan kegiatan usaha pada sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan sebagaimana terindikasi dari kontraksi SBT sebesar -1,40%. Berdasarkan subsektor, kontraksi kegiatan usaha terutama terjadi pada subsektor pertanian tanaman pangan. Menurut sebagian besar responden (55,96%), kontraksi kegiatan usaha pada triwulan IV-2017 terutama disebabkan oleh faktor musiman dan kondisi cuaca yang kurang mendukung aktivitas pertanian. Selain kontraksi pada sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, perlambatan kegiatan usaha pada triwulan IV-2017 juga disebabkan oleh kontraksi pada sektor industri pengolahan (SBT -0,12%), dan perlambatan kegiatan usaha pada 5 sektor, terutama sektor pertambangan & penggalian (SBT 0,08%, turun dari SBT 1,60% pada triwulan sebelumnya). Grafik 1. Perkembangan Kegiatan Usaha Kegiatan usaha diperkirakan meningkat pada triwulan I-2018. Pada triwulan I-2018, kegiatan dunia usaha diperkirakan tumbuh lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya. Hal ini tercermin dari SBT perkiraan kegiatan usaha sebesar 13,96%, lebih tinggi dari 7,40% pada triwulan IV-2017. Berdasarkan sektor lapangan usaha, peningkatan kegiatan usaha diperkirakan terjadi pada seluruh sektor, terutama pada sektor keuangan, real estate & jasa perusahaan (SBT 3,16%), sektor jasa-jasa (SBT 2,56%) dan industri pengolahan (SBT 2,41%). Secara umum responden berpendapat peningkatan kegiatan usaha pada triwulan I- 2018 didorong oleh permintaan dari dalam negeri dan didukung oleh ketersediaan sarana produksi yang mendukung kegiatan usaha. Divisi Statistik Sektor Riil 2

B. Kapasitas Produksi Utilisasi kapasitas produksi secara rata-rata lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya. Kapasitas produksi terpakai secara rata-rata menurun. Hasil survei menunjukkan bahwa sejalan dengan perlambatan kegiatan usaha, rata-rata kapasitas produksi terpakai pada triwulan IV-2017 sebesar 75,05%, lebih rendah dibandingkan 75,99% pada triwulan sebelumnya (Grafik 2). Berdasarkan sektor lapangan usaha, tingkat penggunaan kapasitas produksi paling tinggi terjadi pada sektor listrik, gas dan air bersih (rata-rata sebesar 81,14%). Di sisi lain, penggunaan kapasitas produksi paling rendah terjadi pada sektor pertanian, peternakan, kehutanan & perikanan (ratarata sebesar 71,42%). Grafik 2. Perkembangan Kapasitas Utilisasi C. Kondisi Keuangan dan Akses Kredit Kondisi likuiditas dan rentabilitas perusahaan pada triwulan IV-2017 tetap terjaga. Kinerja keuangan perusahaan pada triwulan IV-2017 secara umum cukup baik. Hal tersebut terkonfirmasi dari Saldo Bersih (SB) kondisi likuiditas perusahaan sebesar 37,62 %, meskipun lebih rendah dibandingkan SB 37,86% pada periode sebelumnya. Sebagian besar responden SKDU (54,20%) menjawab kondisi likuiditas perusahaan pada triwulan IV-2017 cukup baik. Sementara itu, sebesar 41,71% responden menjawab kondisi likuiditas pada triwulan IV-2017 lebih baik dibandingkan periode sebelumnya, dan hanya 4,09% responden yang mengkonfirmasi kondisi likuiditas yang lebih buruk dibandingkan periode sebelumnya. Dari sisi kemampuan perusahaan untuk mencetak laba (rentabilitas), hasil survei mencatat SB kondisi rentabilitas perusahaan pada triwulan IV-2017 sebesar 42,16%, meningkat dari SB 41,41% pada periode sebelumnya. Sebanyak 51,66% responden menjawab kondisi rentabilitas perusahaan pada triwulan IV-2017 masih cukup baik. Sementara itu, sebesar 45,25% responden menjawab kondisi rentabilitas pada triwulan IV-2017 lebih baik dibandingkan periode sebelumnya, dan hanya 3,09% responden yang mengkonfirmasi kondisi rentabilitas yang lebih buruk dibandingkan periode sebelumnya. Divisi Statistik Sektor Riil 3

Responden menilai akses kredit perbankan masih relatif mudah. Sementara untuk akses kredit perbankan, hasil SKDU triwulan IV-2017 menunjukkan bahwa kemudahan terhadap akses kredit perbankan secara umum masih normal dengan SB akses kredit selama 3 (tiga) bulan terakhir sebesar 4,30%. Sejalan dengan kondisi keuangan perusahaan yang relatif terjaga, sebagian besar (69,18%) responden mengkonfirmasi bahwa akses kredit perbankan pada triwulan IV- 2017 berada pada kondisi normal. Sementara itu, sebesar 17,56% responden menjawab akses kredit perbankan pada triwulan IV-2017 lebih mudah, dan sebesar 13,26% responden menilai akses kredit perbankan pada triwulan IV-2017 lebih sulit dibandingkan periode sebelumnya. D. Tenaga Kerja Penggunaan tenaga kerja pada triwulan IV-2017 lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya. Sejalan dengan perlambatan kegiatan usaha, tingkat penggunaan tenaga kerja pada triwulan IV-2017 lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya. Hal tersebut tercermin dari kontraksi SBT penggunaan tenaga kerja triwulan IV-2017 sebesar -0,89%, menurun dari 0,13% pada triwulan III-2017. Berdasarkan sektor lapangan usaha, penurunan tingkat penggunaan tenaga kerja terjadi pada 4 sektor, terdalam pada sektor industri pengolahan (SBT -1,19%), diikuti oleh sektor pertambangan & penggalian (SBT -0,89%) dan sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan & perikanan (SBT -0,16%). Grafik 3. Perkembangan Penggunaan Tenaga Kerja Pada triwulan I-2018, penggunaan tenaga kerja diperkirakan lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya. Hal ini sebagaimana terindikasi dari SBT jumlah tenaga kerja yang meningkat menjadi sebesar 5,80%. Berdasarkan sektor lapangan usaha, peningkatan jumlah tenaga kerja diperkirakan terjadi pada seluruh sektor terutama sektor pertambangan & penggalian (SBT 2,74%) dan sektor keuangan, real estate & jasa perusahaan (SBT 1,56%). Divisi Statistik Sektor Riil 4

E. Harga Jual Tekanan kenaikan harga jual berada pada kecenderungan meningkat. Tekanan harga jual pada triwulan IV-2017 terindikasi meningkat dengan nilai SBT sebesar 13,45%, lebih tinggi dibandingkan 12,03% pada periode sebelumnya. Peningkatan harga jual terutama terjadi pada sektor pertambangan & penggalian sebagaimana terindikasi oleh SBT sebesar 3,34%, diikuti oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran (SBT 3,26%) dan sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan & perikanan (SBT 3,23%). Secara umum responden di sektor pertambangan & penggalian dan sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan & perikanan berpendapat peningkatan harga jual terutama disebabkan oleh kenaikan biaya bahan baku/material ditengah pasokan yang relatif terbatas. Selain itu, responden di sektor perdagangan, hotel & restoran mengkonfirmasi peningkatan harga antara lain sebagai pengaruh faktor musiman libur sekolah dan hari besar. Grafik 4. Perkembangan Harga Jual Tekanan kenaikan harga jual diperkirakan berlanjut pada triwulan I-2018 dengan SBT sebesar 15,76%. Peningkatan harga jual terutama diperkirakan terjadi pada sektor industri pengolahan (SBT 4,33%), sektor perdagangan, hotel & restoran (SBT 4,07%) dan sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan & perikanan (SBT 2,50%). Secara umum, responden mengkonfirmasi tekanan kenaikan harga bahan baku dan material sebagai faktor yang mendorong kenaikan harga jual pada triwulan I-2018. F. Inflasi Responden memperkirakan inflasi 2017 sebesar 3,45%. Secara rata-rata, responden memperkirakan inflasi pada 2017 sebesar 3,45% (yoy) atau lebih rendah dibandingkan realisasi inflasi 2017 (3,61%, yoy), namun masih berada dalam rentang sasaran inflasi 2017 sebesar 4,0 ± 1%. Berdasarkan sektor ekonomi, perkiraan tingkat inflasi paling tinggi ditunjukkan oleh responden di sektor listrik, gas dan air bersih dan sektor keuangan, real estate & jasa perusahaan yaitu secara rata-rata masing-masing sebesar 3,60% (yoy). Divisi Statistik Sektor Riil 5

G. Investasi Kegiatan investasi dunia usaha pada triwulan IV-2017 terindikasi meningkat. Kegiatan investasi dunia usaha pada triwulan IV-2017 terindikasi belum terlalu kuat meskipun meningkat dibandingkan kondisi triwulan III-2017. Hal itu tercermin dari SBT realisasi investasi pada triwulan IV-2017 sebesar 10,68%, sedikit lebih tinggi dibandingkan 10,66% pada triwulan sebelumnya. Berdasarkan sektor lapangan usaha, peningkatan kegiatan investasi terindikasi pada sektor industri pengolahan (SBT 2,44%, naik dari 1,31% pada triwulan III-2017) (Lampiran Tabel 7). Pertumbuhan investasi dunia usaha diperkirakan terus meningkat pada triwulan I-2018. Kondisi ini diindikasikan oleh SBT perkiraan investasi triwulan I-2018 yang meningkat menjadi sebesar 15,21%. Berdasarkan sektor lapangan usaha, peningkatan kegiatan investasi paling tinggi diperkirakan terjadi pada sektor pertambangan & penggalian dan sektor industri pengolahan dengan SBT masingmasing sebesar 3,07% dan 3,04%. Investasi pada semester I- 2017 terindikasi melambat dibandingkan semester II- 2016. Secara semesteran, jumlah pelaku usaha yang melakukan kegiatan investasi pada semester II-2017 terindikasi melambat namun dengan nilai yang lebih tinggi. Hasil SKDU menunjukkan sebanyak 17,88% responden melakukan investasi pada semester II-2017, lebih rendah dari 18,72% pada semester I-2017. Namun demikian, secara nilai, investasi pada semester II-2017 lebih tinggi dibandingkan investasi pada semester sebelumnya, sebagaimana tercermin dari nilai Saldo Bersih sebesar 66,67%, lebih tinggi dibandingkan 53,82% pada semester I-2017. Berdasarkan bentuknya, sebagian besar investasi dilakukan dalam bentuk mesin dan bangunan/pabrik (masing-masing dikonfirmasi oleh 29,12% dan 25,17% responden). Sebagian besar responden (54,81%) mengkonfirmasi investasi yang dilakukan bersifat investasi baru, dan sebesar 21,72% investasi merupakan penggantian/replacement. Beberapa faktor yang menurut responden menghambat rencana investasi, antara lain terkait perijinan (dikonfirmasi oleh 21,98%), suku bunga dan kondisi infrastruktur sebagaimana dikonfirmasi oleh 14,13% dan 13,30% responden. Kegiatan investasi diperkirakan meningkat pada semester I-2018. Hasil survei menunjukkan sebanyak 19,44% responden akan merealisasikan investasi di semester I-2018, meningkat dari 17,88% pada semester II-2017. Secara nilai, investasi pada semester I-2018 tersebut diperkirakan lebih rendah dibandingkan investasi pada semester II-2017, namun lebih tinggi dari investasi pada semester I-2017. Saldo Bersih investasi semester I-2018 sebesar 56,16%, lebih rendah dari 66,67%, pada semester II-2017, namun lebih tinggi dibandingkan 53,82% pada semester I-2017. Divisi Statistik Sektor Riil 6

H. PMI - SKDU* PMI-SKDU mengindikasikan penurunan kinerja sektor industri pengolahan pada triwulan IV-2017. Kinerja sektor industri pengolahan pada triwulan IV-2017 lebih rendah dibandingkan triwulan III-2017. Hal ini sebagaimana terindikasi dari nilai PMI-SKDU yang berada pada fase kontraksi dengan indeks sebesar 48,75%, lebih rendah dibandingkan 50,51% pada triwulan III-2017 (Grafik 5). Kondisi ini sejalan dengan penurunan kegiatan usaha pada sektor industri pengolahan yang diindikasikan oleh SBT triwulan IV-2017 sebesar -0,12%, turun dari SBT kegiatan usaha industri pengolahan pada triwulan III-2017 sebesar 1,76%. Berdasarkan komponen pembentuk PMI-SKDU, kontraksi kinerja industri pengolahan pada triwulan IV-2017 disebabkan oleh kontraksi pada seluruh komponen indeks. Kontraksi paling dalam terjadi pada indeks jumlah tenaga kerja (47,95%), diikuti oleh indeks volume persediaan barang jadi dan indeks kecepatan penerimaan barang input masing-masing sebesar 48,30% dan 48,73%. Pada triwulan I-2018, kinerja industri pengolahan diperkirakan meningkat. Hal ini sebagaimana terindikasi dari PMI-SKDU yang meningkat menjadi sebesar 51,95%. Peningkatan kinerja sektor industri pengolahan ini sejalan dengan perkembangan kegiatan usaha industri pengolahan triwulan I-2018 yang terindikasi positif (SBT 2,41%). Berdasarkan komponen pembentuknya, ekspansi sektor industri pengolahan disebabkan oleh ekspansi indeks volume produksi sebesar 60,69%. Peningkatan kinerja industri pengolahan juga disebabkan oleh perbaikan indeks jumlah karyawan dan indeks persediaan barang jadi yang meskipun masih berada pada fase kontraksi masing-masing sebesar 49,85% dan 49,49%, namun tercatat lebih baik dibandingkan periode sebelumnya masing-masing sebesar 47,95% dan 48,30%. Grafik 5. PMI SKDU *) PMI-SKDU merupakan sebuah komposit indikator yang dibuat untuk menyediakan gambaran umum mengenai kondisi sektor industri di Indonesia. PMI-SKDU merupakan indeks komposit yang diperoleh dari lima indeks yaitu volume pesanan barang input, volume produksi (output), ketenagakerjaan, waktu pengiriman dari pemasok, dan inventori. Hasil perhitungan PMI-SKDU merupakan hasil pre-assesment dari benchmarking Purchasing Managers Index (PMI) yang telah dilakukan beberapa negara. Index diatas 50 memberikan signal ekspansi usaha sedangkan dibawah 50 memberikan signal adanya kontraksi. Divisi Statistik Sektor Riil 7

Indeks Volume Produksi Grafik 6. Indikator Pembentuk PMI-SKDU Persentase Jawaban Triwulan IV-2017 Indeks Volume Pesanan Indeks Persediaan Barang Jadi Indeks Penerimaan Pesanan Barang Input Divisi Statistik Sektor Riil 8

Indeks Tenaga Kerja Divisi Statistik Sektor Riil 9

LAMPIRAN Tabel 1. Perkembangan Realisasi dan Perkiraan Kegiatan Usaha (Saldo Bersih Tertimbang SBT) S E K T O R 2014 2015 2016 2017 2018 I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I* Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan & Perikanan 2.14 2.10 0.81 1.63 1.94 1.12-0.17-0.70 1.03 2.38 1.75-4.07 1.98 1.57 0.40-1.40 1.48 Pertambangan dan Penggalian -3.38 1.03-3.30-1.76-1.12-1.03-0.34-1.18-1.30 1.69 0.44-1.82-2.14-1.63 1.60 0.08 0.08 Industri Pengolahan -2.65 3.39 1.36 1.76-0.72 1.91-0.84-0.34-0.77 3.41 1.09 1.44-0.58 3.81 1.76-0.12 2.41 Listrik, Gas dan Air Bersih 0.19 0.28 0.26 0.25 0.20 0.26 0.19 0.19 0.17 0.24 0.25 0.28 0.38 0.31 0.26 0.30 0.32 Konstruksi -0.67 0.42 1.03 0.57-0.16 0.37 0.22 0.22 0.59 0.20 0.90 0.88-0.35 0.68 0.67 0.03 0.85 Perdagangan, Hotel dan Restoran -0.19 4.04 4.02 2.44-0.35 0.47-0.54 0.10-0.48 3.69 1.64 0.75-0.99 4.32 1.94 1.28 1.79 Pengangkutan dan Komunikasi -0.11 1.19 1.46 0.78 0.34 3.16 2.04 1.52 2.10 1.87 1.11 0.95 0.32 1.81 0.72 1.05 1.31 Keuangan, Real estate dan Jasa Perusahaan 2.47 3.65 3.29 3.39 2.53 2.92 1.93 2.10 1.77 2.58 2.45 2.47 2.31 3.11 3.18 2.91 3.16 J a s a - j a s a 4.32 4.96 2.33 2.07 2.18 2.72 2.57 1.10 2.69 2.34 3.58 2.26 3.87 3.38 3.78 3.28 2.56 T O T A L 2.11 21.05 11.25 11.13 4.83 11.90 5.06 3.02 5.80 18.40 13.20 3.13 4.80 17.36 14.32 7.40 13.96 Ket: * Angka perkiraan Tabel 2. Perkembangan Kapasitas Produksi Terpakai (Persentase) S E K T O R 2014 2015 2016 2017 I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN DAN PERIKANAN 79.48 75.94 78.29 81.76 71.74 79.15 78.74 76.76 78.21 77.12 77.63 75.65 74.84 77.01 74.48 71.42 - Tanaman Bahan Makanan 84.18 81.45 80.43 82.91 80.77 83.60 82.24 77.74 82.39 82.94 79.48 79.48 76.81 81.66 77.00 71.25 - Tanaman Perkebunan 77.75 77.40 80.58 81.65 73.26 78.60 77.73 75.06 75.12 74.27 73.09 73.09 78.51 77.41 74.10 69.55 - Peternakan dan Hasil-Hasilnya 84.74 77.13 77.13 81.29 79.27 86.74 82.76 80.34 86.81 82.29 80.11 76.50 72.41 73.97 76.75 77.28 - Kehutanan 80.35 65.92 76.21 81.60 63.64 78.89 76.55 76.18 78.57 75.26 78.83 78.83 78.31 76.00 71.21 75.58 - Perikanan 70.39 77.82 77.11 81.33 61.75 67.93 74.44 74.50 68.16 70.85 76.63 70.37 71.08 76.02 73.34 63.41 PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 70.79 76.91 83.02 79.01 69.68 77.41 72.68 72.82 69.56 78.03 77.08 73.06 74.52 75.04 73.73 74.25 INDUSTRI PENGOLAHAN 74.21 77.37 74.65 76.70 74.33 75.89 68.46 70.47 71.23 70.33 73.15 74.59 74.02 75.65 74.53 73.37 - Makanan, Minuman dan Tembakau 74.66 77.83 75.06 79.37 75.54 77.35 73.80 76.64 75.92 77.43 75.30 76.58 75.15 76.84 74.13 73.64 - Tekstil, Brg Kulit & Alas Kaki 77.66 80.95 77.27 76.78 77.38 80.68 76.61 78.15 78.51 79.84 75.50 79.81 78.30 78.68 78.66 76.65 - Barang Kayu & Hasil Hutan Lainnya 70.00 72.23 72.38 71.23 72.57 75.77 69.77 75.94 70.47 74.24 73.34 76.61 74.05 77.49 75.36 76.76 - Kertas dan Barang Cetakan 68.57 73.61 76.59 83.91 74.96 76.75 79.50 78.45 72.58 80.06 72.97 72.97 69.37 75.74 74.97 78.79 - Pupuk, Kimia & Barang dari Karet 77.22 75.16 76.17 78.52 74.74 78.63 78.59 76.35 73.32 72.83 77.81 77.81 75.84 74.30 75.63 75.59 - Semen & Barang Galian Non Logam 83.14 69.38 71.73 74.55 76.16 80.41 85.39 87.29 75.21 77.50 77.11 69.90 73.26 73.17 73.50 70.06 - Logam Dasar Besi dan Baja 68.54 74.16 71.49 74.47 66.88 72.60 64.29 69.29 64.59 65.53 62.55 69.43 68.87 73.79 75.16 69.51 - Alat Angkut, Mesin & Peralatannya 72.41 77.70 76.11 72.11 73.72 64.26 71.26 68.42 65.52 68.78 68.42 71.55 76.04 74.00 69.67 65.90 - Barang Lainnya 72.15 75.72 75.02 79.33 76.98 76.55 75.41 79.12 76.18 77.12 75.31 76.62 75.34 76.86 73.69 72.67 LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH 77.67 77.67 76.75 81.65 76.51 78.84 81.56 80.88 83.98 82.56 76.98 81.81 83.70 80.53 81.21 81.14 T O T A L 75.54 76.97 78.18 79.78 73.06 77.82 75.36 75.23 75.75 77.01 76.21 76.28 76.92 77.06 75.99 75.05 Divisi Statistik Sektor Riil 10

Tabel 3. Perkembangan Indikator Lainnya (Persentase) K E T E R A N G A N 2014 2015 2016 2017 I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV Kondisi keuangan selama 3 bulan terakhir : - Likuiditas Baik 44.47 43.17 32.64 28.35 26.08 38.22 26.64 34.60 39.34 40.89 38.94 40.89 41.19 41.75 41.70 41.71 Cukup 52.18 54.17 63.60 66.75 63.37 56.46 64.86 60.49 56.07 55.87 57.25 55.56 53.37 54.19 54.46 54.20 Buruk 3.35 2.66 3.77 4.91 10.56 5.32 8.51 4.91 4.59 3.24 3.80 3.55 5.44 4.06 3.84 4.09 Saldo Bersih (% Baik - % Buruk) 41.12 40.52 28.87 23.44 15.52 32.90 18.13 29.70 34.75 37.66 35.14 37.35 35.75 37.69 37.86 37.62 - Rentabilitas Baik 42.78 40.66 31.31 26.60 24.51 36.34 24.99 34.11 36.74 41.96 40.19 40.65 42.86 44.11 44.32 45.25 Cukup 54.10 56.72 64.47 68.53 65.23 58.26 66.75 60.77 58.40 55.04 56.18 56.05 52.41 53.03 52.77 51.66 Buruk 3.12 2.62 4.22 4.87 10.26 5.40 8.26 5.12 4.86 3.00 3.64 3.30 4.73 2.86 2.91 3.09 Saldo Bersih (% Baik - % Buruk) 39.66 38.04 27.09 21.74 14.25 30.95 16.73 28.99 31.88 38.96 36.55 37.35 38.13 41.25 41.41 42.16 Akses kredit selama 3 bulan terakhir : Mudah 22.49 20.56 17.96 19.87 19.65 22.10 17.08 19.53 24.21 22.51 21.56 21.61 23.58 19.53 19.83 17.56 Normal 60.73 63.24 65.63 64.06 62.95 62.00 63.18 62.94 58.35 63.18 65.34 63.86 63.13 68.35 69.06 69.18 Sulit 16.78 16.20 16.41 16.07 17.40 15.90 19.73 17.53 17.44 14.31 13.10 14.53 13.28 12.12 11.11 13.26 Saldo Bersih (% Mudah - % Sulit) 5.71 4.36 1.55 3.81 2.26 6.20-2.65 2.00 6.77 8.20 8.45 7.07 10.30 7.41 8.72 4.30 Tabel 4. Perkembangan Realisasi dan Perkiraan Penggunaan Tenaga Kerja (Persentase Saldo Bersih Tertimbang SBT) SEKTOR 2014 2015 2016 2017 2018 I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I* Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan & Perikanan 0.21 0.53 0.19 0.26 0.48-0.34-0.11-0.22 0.90 0.48-0.31-0.67 0.06 0.09-0.35-0.16 0.14 Pertambangan dan Penggalian 0.25-0.22 0.21-1.79-2.24-1.33-1.34-1.24 0.25-0.86-1.12-1.76 0.15-0.13 0.91-0.89 2.74 Industri Pengolahan -2.08 0.13 0.01-0.85-0.11-0.99-0.90-1.86-1.95-0.02-1.35-0.94-0.49 0.90-0.87-1.19-0.40 Listrik, Gas dan Air Bersih -0.12-0.02 0.05-0.06-0.03 0.01 0.01-0.03-0.01 0.13 0.02 0.07 0.06 0.09 0.10 0.11 0.12 Konstruksi -0.07 0.04 0.00 0.06-0.33 0.29 0.09 0.29 0.23 0.16 0.35 0.22-0.42 0.00 0.09 0.03 0.26 Perdagangan, Hotel dan Restoran 0.45 0.54 0.18 0.24-0.96-0.01-0.57 0.00-0.55 0.86-0.65 0.08-0.08 0.87-0.76 0.33 1.16 Pengangkutan dan Komunikasi 0.09 0.15 0.48 0.36 0.25 1.00-0.26 0.11 0.33 0.04 0.18 0.22 0.03 0.16-0.05-0.12 0.15 Keuangan, Real estate dan Jasa Perusahaan 2.29 1.79 1.60 1.45 1.21 1.39 0.84 0.80 0.97 0.99 0.38 0.68 1.18 0.87 0.72 0.47 1.56 J a s a - j a s a 0.58-0.06-0.11 0.26-0.42 0.70 0.49 0.20 1.77 0.54 0.64 0.18 0.76 1.38 0.33 0.55 0.07 T O T A L 1.58 2.90 2.62-0.07-2.15 0.73-1.75-1.94 1.94 2.32-1.85-1.93 1.25 4.23 0.13-0.89 0 5.800 Ket: * Angka perkiraan Tabel 5. Perkembangan Realisasi dan Perkiraan Harga Jual (Persentase Saldo Bersih Tertimbang SBT) SEKTOR 2014 2015 2016 2017 2018 I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I* Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan & Perikanan 2.91 4.08 3.04 6.62 4.50 4.97 5.46 4.41 2.19 2.95 2.63 2.61 1.26 0.66 2.25 3.23 2.50 Pertambangan dan Penggalian 1.25 3.77-0.95 0.22-0.68-1.57-0.59-0.37 0.54 1.59 1.26 2.51-1.63 0.39 2.13 3.34 2.45 Industri Pengolahan 7.07 5.53 3.88 4.96 3.03 3.25 1.71 1.30 4.19 3.35 1.66 1.80 3.17 2.84 2.09 2.05 4.33 Listrik, Gas dan Air Bersih 0.20 0.16 0.33 0.28 0.29 0.25 0.16 0.20 0.07 0.17 0.12 0.26 0.29 0.30 0.22 0.22 0.18 Konstruksi 1.45 0.88 1.58 2.25 1.68 1.57 1.54 1.52 1.37 0.82 1.67 0.71 0.95 1.04 0.78 0.79 1.30 Perdagangan, Hotel dan Restoran 4.99 5.03 4.61 6.45 4.83 5.14 5.29 4.62 4.20 3.42 3.17 2.71 4.71 2.97 2.83 3.26 4.07 Pengangkutan dan Komunikasi 0.63 0.84 0.87 1.89 0.94 1.03 0.87 0.69 0.30 0.59 0.50 0.44 0.49 0.78 0.34 0.56 0.53 Keuangan, Real estate dan Jasa Perusahaan 2.27 1.27 1.94 1.88 1.29 1.09 0.82 0.97 0.08-1.27-0.48-0.13-0.04 0.17 0.04-0.53-0.15 J a s a - j a s a 2.10 0.48 0.85 1.80 1.15 1.57 1.45 0.65 1.53 1.19 1.37 0.43 0.82 0.78 1.34 0.53 0.55 T O T A L 22.86 22.03 16.15 26.36 17.04 17.30 16.72 14.00 14.48 12.81 11.90 11.35 10.03 9.92 12.03 13.45 15.76 Ket: * Angka perkiraan Divisi Statistik Sektor Riil 11

Tabel 6. Perkiraan Inflasi Tahunan (% yoy) PERKIRAAN INFLASI 2015 PERKIRAAN INFLASI 2016 PERKIRAAN INFLASI 2017 S E K T O R TW I-15 TW II-15 TW III-15 TW IV-15 TW I-16 TW II-16 TW III-16 TW IV-16 TW I-17 TW II-17 TW III-17 Tw IV-17 Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 6.17 4.34 4.12 3.40 3.43 3.66 3.61 3.46 3.58 3.63 3.58 3.49 Pertambangan 5.81 4.55 4.44 3.63 3.54 3.63 3.77 3.54 3.53 3.15 3.21 3.39 Industri Pengolahan 6.29 4.51 4.23 3.60 3.41 3.73 3.58 3.48 3.49 3.56 3.59 3.45 Listrik, Gas dan Air Bersih 6.06 4.27 3.91 3.54 3.61 3.42 3.53 3.23 3.50 3.54 2.29 3.60 Bangunan 6.27 4.31 4.45 3.65 3.65 3.47 3.65 3.47 3.60 3.46 3.67 3.30 Perdagangan, Hotel dan Restoran 6.20 4.42 4.36 3.45 3.59 3.63 3.51 3.45 3.54 3.56 3.62 3.53 Pengangkutan dan Komunikasi 6.26 4.44 4.31 3.46 3.47 3.71 3.56 3.33 3.51 3.50 1.67 3.39 Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan 6.31 4.60 4.59 3.74 3.71 3.64 3.64 3.60 3.69 3.63 3.47 3.60 Jasa-jasa 6.37 4.29 4.12 3.21 3.52 3.64 3.49 3.28 3.39 3.55 4.03 3.30 TOTAL 6.19 4.42 4.28 3.52 3.55 3.61 3.59 3.43 3.54 3.51 3.24 3.45 Sasaran Inflasi Tahunan 4,0 ± 1 4,0 ± 1 4,0 ± 1 Tabel 7a. Realisasi Investasi (Persentase Saldo Bersih Tertimbang SBT) S E K T O R 2015 2016 2017 2018 I II III IV I II III IV I II III IV I* Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan & Perikanan 2.03 0.93 1.25 1.26 0.99 1.58 0.51 1.08 0.67 1.15 0.82 0.85 1.35 Pertambangan dan Penggalian 1.34 0.94 0.71 0.23-0.48 1.79-0.02 0.06-0.89 1.29 1.94 1.75 3.07 Industri Pengolahan 1.69 0.56 0.16-0.02-0.64 1.00 0.95 2.44-0.21 1.36 1.31 2.44 3.04 Listrik, Gas dan Air Bersih 0.10 0.22 0.18 0.13 0.12 0.22 0.21 0.20 0.29 0.29 0.24 0.25 0.30 Konstruksi 0.46 0.49 0.47 0.49 0.03 0.46 0.83 0.54 0.58 0.49 0.32 0.32 0.61 Perdagangan, Hotel dan Restoran 1.01 1.80 0.94 1.33 1.08 1.83 1.42 1.76 1.82 1.88 1.30 1.43 1.88 Pengangkutan dan Komunikasi 0.79 0.81 0.77 1.04 0.69 0.78 0.77 0.92 1.15 0.71 0.74 0.60 0.67 Keuangan, Real estate dan Jasa Perusahaan 2.28 2.23 1.45 2.61 2.24 1.83 1.90 2.24 1.82 2.28 2.02 2.32 2.58 J a s a - j a s a 1.23 1.61 0.79 1.38 2.07 1.34 1.34 1.64 1.99 1.13 1.97 0.73 1.72 Ket: * Angka perkiraan T O T A L 10.93 9.60 6.71 8.44 6.10 10.82 7.92 10.88 7.21 10.58 10.66 10.68 15.21 Tabel 7b. Perkembangan Investasi Semesteran (Persentase Saldo Bersih Tertimbang SBT) 2018 Smt I Smt II Smt I Smt II Smt I Smt II Smt I* Realisasi Investasi (% responden) 21.27 20.29 19.36 19.10 18.72 17.88 19.44 Nilai Investasi (SB) 46.99 67.22 60.85 64.55 53.82 66.67 56.16 Sifat Investasi (%) INVESTASI Investasi baru 54.90 60.45 59.06 55.70 58.11 54.81 Penggantian/replacement 22.14 15.96 23.25 24.61 21.00 21.72 Investasi baru dan penggantian 22.96 23.59 17.69 19.69 20.89 23.48 Bentuk Investasi (% jawaban responden) 2015 2016 2017 Tanah 13.17 13.73 15.01 13.81 14.73 14.79 Bangunan/Pabrik 25.87 25.35 26.21 25.93 25.68 25.17 Alat Angkut/Transportasi 17.13 16.67 16.97 17.17 18.15 17.38 Mesin 25.17 26.53 23.21 24.85 24.89 29.12 Lainnya 18.65 17.72 18.59 18.25 16.55 13.54 Faktor Penghambat (%) Suku Bunga 16.75 18.88 14.48 13.36 15.46 14.13 Faktor Keamanan 6.80 7.43 5.12 6.50 7.23 6.93 Perpajakan 5.95 8.13 7.49 7.45 7.01 9.14 Undang-undang/ketentuan 10.92 9.44 9.36 9.57 11.68 10.34 Ketenagakerjaan 7.16 8.03 8.86 9.34 7.90 9.23 Perijinan 16.63 17.67 18.48 21.99 19.24 21.98 Infrastruktur 12.01 10.54 12.11 13.12 13.46 13.30 Akses kredit bank 8.25 8.13 10.11 5.91 6.23 6.37 Lainnya** 15.53 11.75 13.98 12.77 11.79 8.59 Divisi Statistik Sektor Riil 12

Tabel 8. PMI - SKDU Komponen PMI - BI Periode Volume produksi Volume total pesanan Penerimaan barang pesanan input Volume Persediaan Barang Jadi Jumlah Karyawan PMI - SKDU 2011 I 49.11 46.18 46.67 48.70 46.42 47.28 II 56.35 49.91 48.43 49.48 50.61 51.40 III 54.21 50.51 47.98 49.58 48.91 50.64 IV 53.89 51.07 47.18 48.44 49.22 50.56 2012 I 51.15 47.51 47.07 47.96 49.73 48.85 II 59.64 51.39 47.57 50.26 51.65 52.82 III 50.00 48.86 47.36 50.26 49.47 49.18 IV 54.51 49.08 46.78 49.54 46.69 49.66 2013 I 50.18 45.41 45.76 48.23 46.64 47.18 II 59.86 50.10 48.51 50.80 50.10 52.37 III 51.12 49.23 47.41 48.97 47.07 48.97 IV 57.99 55.17 47.37 50.66 48.87 52.99 2014 I 49.83 46.66 48.63 49.74 49.40 48.60 II 59.80 50.00 48.47 51.38 50.38 52.43 III 52.78 47.29 48.24 50.37 48.98 49.45 IV 53.25 45.93 47.20 49.73 48.73 48.89 2015 I 41.89 45.08 45.12 49.87 46.04 44.96 II 60.03 44.96 47.75 50.39 47.91 50.28 III 46.32 45.94 46.32 49.34 46.10 46.46 IV 52.64 45.11 47.67 49.02 47.44 48.23 2016 I 47.20 45.21 47.35 49.04 46.61 46.69 II 59.08 50.22 48.39 52.42 50.22 52.38 III 52.39 47.01 48.28 48.95 47.01 48.74 IV 55.12 51.04 48.64 48.08 48.56 50.91 2017 I 47.70 48.17 48.31 49.16 48.62 47.93 II 57.53 48.23 49.41 50.74 51.70 51.68 III 54.78 49.79 49.07 48.64 48.29 50.51 IV 49.36 48.94 48.73 48.30 47.95 48.75 2018 I* 60.69 48.61 48.54 49.49 49.85 51.95 Divisi Statistik Sektor Riil 13