dwijenagro Vol. 7 No. 2 ISSN :

dokumen-dokumen yang mirip
dwijenagro Vol. 5 No. 1 ISSN :

Analisis Pemasaran Kakao Pola Swadaya di Desa Talontam Kecamatan Benai Kabupaten Kuantan Singingi

Saluran dan Marjin Pemasaran cabai merah (Capsicum annum L)

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS PEMASARAN BERAS DI KABUPATEN KLATEN

ANALISIS EFISIENSI SALURAN PEMASARAN IKAN TONGKOL HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI DESA SERAYA TIMUR KECAMATAN KARANGASEM

ANALISIS EFISIENSI SALURAN PEMASARAN IKAN LELE DI DESA RASAU JAYA 1 KECAMATAN RASAU JAYA KABUPATEN KUBU RAYA

HUBUNGAN SALURAN TATANIAGA DENGAN EFISIENSI TATANIAGA CABAI MERAH

Kata Kunci : Pemasaran, Ikan Gurami, Efisiensi

Maqfirah Van Tawarniate 1, Elly susanti 1, Sofyan 1 Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara umum pemasaran adalah proses aliran barang yang terjadi di dalam pasar.

Analisis Pemasaran Sawi Hijau di Desa Balun Ijuk Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka ( Studi Kasus Kelompok Tani Sepakat Maju)

Analisis Efisiensi Pemasaran Pisang Produksi Petani di Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu. Oleh: Henny Rosmawati.

ANALISIS PEMASARAN TEMPE PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA MULTI BAROKAH DI KOTA PALU

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN BUNGA MAWAR POTONG DI DESA KERTAWANGI, KECAMATAN CISARUA, KABUPATEN BANDUNG BARAT. Abstrak

Program Studi Agribisnis FP USU Jln. Prof. A. Sofyan No. 3 Medan HP ,

ANALISIS USAHATANI DAN PEMASARAN KEDELAI DI KECAMATAN KETAPANG KABUPATEN SAMPANG

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengambilan Responden

SALURAN DAN MARJIN PEMASARAN TEMBAKAU RAKYAT: Kasus Subak Cengcengan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar. Oleh Drs. Ketut Mudita, SP. M.Agb.

LEMBAR PERSETUJUAN ARTIKEL. Analisis Margin Pemasaran Ternak Sapi Bali Di Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo. INDRYANI ALI NIM.

Elvira Avianty, Atikah Nurhayati, dan Asep Agus Handaka Suryana Universitas Padjadjaran

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN BERAS ORGANIK DI KABUPATEN SRAGEN Ragil Saputro, Heru Irianto dan Setyowati

Key words: marketing margins, egg, layer, small scale feed mill

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JAMBU AIR DI DESA MRANAK KECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN DEMAK SKRIPSI. Oleh ZAKKIYATUS SYAHADAH

KERAGAAN PEMASARAN GULA AREN

EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI KECAMATAN RINGINREJO KABUPATEN KEDIRI Mega Yoga Ardhiana 1), Bambang Ali Nugroho 2) dan Budi Hartono 2)

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Desa Ciaruten Ilir, Kecamatan Cibungbulang,

ANALISIS SALURAN DISTRIBUSI DAN MARGIN PEMASARAN TELUR ITIK DI KABUPATEN SITUBONDO.

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN PISANG KEPOK DI KABUPATEN SERUYAN ABSTRACT

dwijenagro Vol. 6 No. 1 ISSN :

EFISIENSI PEMASARAN EMPING MELINJO DI KABUPATEN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

ANALISIS MARJIN PEMASARAN BUNGA SEDAP MALAM (Polianthes Tuberosa) PADA PEDAGANG KAKI LIMA JALAN KEDUNGDORO SURABAYA SKRIPSI

IV. METODE PENELITIAN

DISTRIBUSI DAN PENANGANAN PASCAPANEN KACANG PANJANG

ANALISIS SALURAN, MARGIN, DAN EFISIENSI PEMASARAN ITIK LOKAL PEDAGING MARKETING CHANNEL, MARGIN, AND EFFICIENCY ANALYSIS OF LOCAL BROILER DUCK

IV. METODE PENELITIAN

POLA DISTRIBUSI PEMASARAN CABAI ( STUDI KASUS DI TIGA KECAMATAN KABUPATEN SEMARANG ) Oleh : SKRIPSI PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

ANALISIS PENDAPATAN DAN PEMASARAN USAHA PEMBUATAN GARAM DI KELURAHAN TALISE KECAMATAN MANTIKULORE KOTA PALU

ANALISIS PEMASARAN KARET POLA SWADAYA DI KECAMATAN PANGKALAN KURAS KABUPATEN PELALAWAN

BAB I PENDAHULUAN. mengkomsumsi jamur (sebagai bahan pangan maupun bahan baku obat-obatan).

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor,

PEMASARAN SUSU DI KECAMATAN MOJOSONGO DAN KECAMATAN CEPOGO, KABUPATEN BOYOLALI. P. U. L. Premisti, A. Setiadi, dan W. Sumekar

MARGIN PEMASARAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) DI TEMPAT PENDARATAN IKAN SODOHOA KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA

ANALISIS PEMASARAN LADA PERDU (Studi Kasus di Desa Marga Mulya Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis) Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JERUK MANIS. (MARKETING EFFICIENCY ANALYSIS OF SWEET ORANGE) Djoko Koestiono 1, Ahmad Agil 1

Efisiensi Pemasaran Mangga Gedong Gincu (Mangifera Indica L) di Kabupaten Majalengka

ANALISIS TATANIAGA AYAM RAS PEDAGING DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

ANALISIS SALURAN PEMASARAN KOMODITAS PANDANWANGI DI DESA BUNIKASIH KECAMATAN WARUNGKONDANG KABUPATEN CIANJUR

A. WAKTU DAN TEMPAT B. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di subdistrito Ainaro Vila dan Suco Nugufu, distrito

ARTIKEL MEIFY SUMAMPOW / JURUSAN SOSIAL EKONOMI, FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN Objek Penelitian Objek penelitian terdiri dari peternak dan pelaku pemasaran itik lokal

ANALISIS JALUR DISTRIBUSI SAYURAN BUNGA KOL (Brassica oleraceae) DARI PETANI DI KECAMATAN BATURITI HINGGA KONSUMEN DI KOTA DENPASAR SKRIPSI

ANALISIS EFISIENSI SALURAN PEMASARAN BAHAN OLAHAN KARET RAKYAT (BOKAR) LUMP MANGKOK DARI DESA KOMPAS RAYA KECAMATAN PINOH UTARA KABUPATEN MELAWI

AGRISTA : Vol. 3 No. 3 September 2015 : Hal ISSN ANALISIS PEMASARAN SEMANGKA DI KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO

ANALISIS PEMASARAN BERAS DI DESA SIDONDO I KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KARYA ILMIAH MAHASISWA AGRIBISNIS

Lanjutan Pemasaran Hasil Pertanian

ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM (Citrus nobilis) PETANI DI DESA MUARA RENGAS KECAMATAN MUARA LAKITAN

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG (Zea mays) DI KABUPATEN GROBOGAN (Studi Kasus di Kecamatan Geyer)

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN BELIMBING MANIS (AVERRHOA CARAMBOLA) (STUDI KASUS DI DESA MOYOKETEN, KECAMATAN BOYOLANGU, KABUPATEN TULUNGAGUNG)

ANALISIS PEMASARAN BAWANG MERAH DI DESA OLOBOJU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

EFISIENSI PEMASARAN SUSU PASTEURISASI DI CV. CITA NASIONAL KABUPATEN SEMARANG. P. S.A. Sihombing, T. Ekowati, W. Sumekar

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JAMBU AIR DI DESA MRANAK KECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN DEMAK

IV. METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PEMASARAN GARAM RAKYAT (Studi Kasus di Desa Lembung, Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan)

ANALISIS TATANIAGA KELINCI (Orictolagus, Spp.) DI KABUPATEN KARO ABSTRAK

ANALISIS MARKETING BILL KOMODTI CABAI MERAH DI KOTA MEDAN. Staff Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas PertanianUniversitas Sumatera Utara

METODOLOGI PENELITIAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

Staf Pengajar Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Unja ABSTRAK

ANALISIS PEMASARAN DODOL SIRSAK

BIAYA DAN MARJIN PEMASARAN

PEMASARAN IKAN CAKALANG (KATSUWONUS PELAMIS) SEGAR DI PASAR BINAYA KOTA MASOHI

ANALISIS SALURAN PEMASARAN GULA AREN (Sebuah Kasus di Industri Rumah Tangga di Desa Cigemblong Kecamatan Cigemblong Kabupaten Lebak)

BAB IV METODE PENELITIAN

ANALISIS PEMASARAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) DI KOTA PEKANBARU

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mendapatkan dan menganalis data sesuai dengan tujuan penelitian.

BAB III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan

AGRISTA : Vol. 3 No. 2 Juni 2015 : Hal ISSN ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN KEDELAI DI KABUPATEN GROBOGAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ke konsumen membentuk suatu jalur yang disebut saluran pemasaran. Distribusi

ANALISIS PEMASARAN DAN TRANSMISI HARGA PADA PETANI BAHAN OLAHAN KARET (BOKAR) DI DESA SEI TONANG KECAMATAN KAMPAR UTARA KABUPATEN KAMPAR

ANALISIS PEMASARAN SAPI BALI DI KECAMATAN BANTAENG KABUPATEN BANTAENG

Key Word PENDAHULUAN

ANALISIS SALURAN PEMASARAN GABAH (Oriza sativa ) DI GAPOKTAN SAUYUNAN (Suatu Kasus di Desa Karangbenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran)

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN DURIAN DI DESA WONOAGUNG, KECAMATAN KASEMBON, KABUPATEN MALANG

ANALISIS MARGIN PEMASARAN DAGING AYAM RAS PETELUR AFKIR DI PASAR TRADISIONAL KABUPATEN DAIRI

AGRISTA : Vol. 3 No. 3 September 2015 : Hal ISSN

J. Sains & Teknologi, Agustus 2015, Vol.15 No.2 : ISSN LEMBAGA PEMASARAN KOMODITI PALA DI KOTA TERNATE PROVINSI MALUKU UTARA

ANALISIS PEMASARAN BENIH PADI SAWAH (Oryza sativa L.) VARIETAS CIHERANG (Suatu Kasus di Desa Sindangasih Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis)

EFISIENSI PEMASARAN CABAI MERAH (Capsicum annuum L.) Nida Nuraeni (1) Rina Nuryati (2) D. Yadi Heryadi (3)

212 ZIRAA AH, Volume 40 Nomor 3, Oktober 2015 Halaman ISSN ELEKTRONIK

Nurida Arafah 1, T. Fauzi 1, Elvira Iskandar 1* 1 Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

ANALISIS MARGIN DAN EFISIENSI SALURAN PEMASARAN KAKAO DI KABUPATEN KONAWE

STUDI PEMASARAN WORTEL (Daucus carota L.) DI DESA CITEKO KECAMATAN CISARUA KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT

Transkripsi:

SALURAN DAN MARJIN PEMASARAN APEL DI PT. LARIS MANIS UTAMA BALI KECAMATAN DENPASAR TIMUR Ir. Anak Agung Gde Pushpha, M.Si Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Dwijendra Fransiskus Riki, S.P Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Dwijendra Abstrak Penelitian ini berjudul Saluran Dan Marjin Pemasaran Apel di PT. Laris Manis Utama Bali penelitian ini bertujuan untuk mengetahui saluran pemasaran apel, dan besarnya marjin pemasaran apel di PT. Laris Manis Utama Bali kelurahan Kesiman Kertelangu, Kecematan Denpasar Timur.Tujuan penelitian 1)mengetahui saluran pemasaran di PT.Laris Manis Utama Bali. 2)mengetahui besarnya marjin pemasaran apel di PT.Laris Manis Utama Bali.Penelitian ini dilakukan di PT. Laris Manis Utama Bali, kelurahan Kesiman Kertelangu, Kecematan Denpasar Timur. Penentuan lokasi penelitian dilakukan dengan metode Purposive Sampling Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pemasaran buah apel di PT. Laris Utama Bali terdapat tiga tipe saluran pemasaran. Saluran pemasaran satu adalah perusahan pengumpul pengecer konsumen sebanyak 26,67%. Pada saluran dua adalah perusahan pengecer konsumen sebanyak 33,33% dan pada saluran pemasaran tipe tiga adlah perusahan supplier konsumen sebanyak 40,00%. Marjin pemasaran pada saluran I adalah Rp. 69.000,00 dengan biaya yang timbul pada lembaga pemasaran pedagang pengumpul sebesar Rp. 20.000,00 dan pada pedagang pengecer sebesar Rp. 14.000,00. Marjin pemasaran pada saluran II adalah Rp. 39.000,00 dengan biaya pemasaran yang timbul pada lembaga pemasaran pedagang pengecer sebesar Rp. 14.000,00. Dan marjin pemasaran pada saluran III adalah Rp.38.000,00 dan biaya pemasaran yang hasilkan oleh lembaga pemasaran pedagang supplier sebesar Rp. 10.000,00. Nilai farmer s share pada saluran pemasaran I sebesar 85,29% dan pada saluran pemasaran II sebesar 91,68% sedangkan pada saluran pemasaran III sebesar Rp. 93,19%. Kata kunci : Saluran, Marjin Pemasaran dan Apel Abstract This research is titled Channels and Apple Marketing Margin at PT. Laris Manis Utama Bali. This research aims to know the marketing channel of apple and the amount of apple marketing margin in PT. Laris Manis Utama Bali, kelurahan kesiman,kertelangu, sub district of denpasar timur.research objectives 1)know the marketing channels in PT.Laris Manis Utama Bali,2)know the amount of apple marketing margin in PT.Laris Manis Utama Bali.research this done at PT. The Main Sweet Line of Bali, kesiman kertelangu, east Denpasar district. The determination of research location is by using Purposive Sampling Research result show that in marketing apples in PT. Laris Manis Utama Bali, there are three types of marketing channels. One marketing channel is a consumer retailer collecting company of 26,67 %. On channel two is consumer retailer company as much as 33,33 % and on marketing channel type three consumer supplier company as much as 40,00 %.. Marketing margin on channel I. is Rp. 69.000,00 with costs incuredat the merchant s marketing institutions of Rp.20.000,00 and to the retailer of Rp. 14.000,00 channel order margin II is Rp.39.000,00 with marketing cost incurred at marketing agent of retailier equal to Rp.14.000,00. And marketing margin of channel III is Rp.38.000,00 and marketing costs generated by markting agent supplier merchant s Rp.10.000,00. The value of Farmer s share one I marketing channel equal to to 85,29% and on the marketing channel II 91,68 %, while on the marketing channel three of Rp. 93,19%. Keywords : Channels, Marketing margins and Apples 1. PENDAHULUAN Indonesia memiliki sumber daya alam yang cukup banyak terutama dalam hasil pertanian, salah satu hasil pertanian di Indonesia yaitu buah apel. Apel merupakan sumber vitamin yang sangat berguna bagi tubuh manusia, berbagai jenis buah apel yang merupakan hasil pertanian Indonesia, buah apel ini 106

sudah sangat lama menjadi salah satu komoditas pertanian yang popular dimasyarakat dan sudah ada di pasaran baik pasar lokal maupun nasional (Kottler, 2005). Belakang ini pemasaran buah apel mengalami masalah, hal ini diakibatkan karena adanya kekurangan buah dan terbatasnya buah tersebut dan harganya selalu berubah. sehingga dengan adanya hal ini maka Indonesia menerima buah impor salah satunya buah apel, buah yang diimpor tersebut akan dipasarkan melalui perusahan perusahan yang melakukan proses pemasaran dan penyaluran buah tersebut sampai konsumen atau masyarakat yang ada diwilayah Indonesia (Masyrofi,1994). Begitu banyak perusahan yang sudah melakukan pemasaran buah apel tersebut dalam pemasaran buah ini harus memperhatikan sistem pemasarannya karena banyak perusahan ingin bersaing dan ingin mendapatkan keuntungan yang besar.persaingan bisnis yang sangat tajam pada saat ini merupakan sebuah tantangan bagi pengusaha untuk tetap berada dalam persaingan industri sehingga memperoleh laba yang besar. Salah satu perusahan yang melakukan pemasaran buah apel di Indonesia adalah PT. Laris Utama Bali, yang terdapat di kelurahan Kesiman Kertelangu,kecematan Denpasar Timur. perusahaan ini sudah lama dibangun dan melakukan kegiatan pemasaran,terutama pemasasaran buah apel dengan berbagai jenis dan kualitas yang cukup bagus PT. Laris Manis Utama kebanyakkan melakukan proses pemasarannya ke pasar modern atau supermarket-supermarket yang ada di wilayah Bali. PT. Laris Manis Utama Bali merupakan salah perusahan yang melakukan proses pemasaran buah terbesar di Bali terutama dalam pemasaran buah impor salah satunya buah apel,penghasilan dari pemasarannya cukup besar dari tahun ke tahun mengalami berkembangan, hal inilah yang membuat peneliti menjadikan tempat ini sebagai wilayah penelitian sekaligus untuk mengetahui saluran dan margin pemasaran apel yang berlaku di PT. Laris Manis Utama Bali Denpasar Tujuan penelitian ini untuk mengetahui saluran pemasaran di PT. Laris Manis Utama Bali kelurahan kesiman kertelangu, Kecematan Denpasar Timur. Mengetahui besarnya Marjin Pemasaran di PT. Laris Manis Utama Bali Kelurahan Kesiman Kerlangu, Kecamatan Denpasar Timur 2. METODE Penelitian ini dilaksanakan di PT. Laris Manis Utama Bali, Kelurahan Kesiman Kertalangu, kecamatan Denpasar Timur. penentuan lokasi penelitian dilakukan dengan purposive sampling yaitu metode penentuan lokasi secara sengaja dengan pertimbangan bahwa PT. Laris Manis Utama Bali merupakan salah satu distributor buah impor salah satunya ialah buah apel dengan berbagai jenis. PT. Laris Manis Utama Bali sudah banyak melakukan pemasaran dari produknya baik ke pasar tradisional maupun pasar modern, PT. Laris Manis Utama Bali, belum ada yang melakukan penelitian. Populasi dan Teknik pengambilan Sampel, Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2004). populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan karyawan perusahan di PT. Laris Manis Utama Bali yang keseluruhan berjumlah 47 karyawanmengingat adanya keterbatasan waktu, dana dan tenaga maka dilakukan teknik sampling untuk memperoleh Responden, yaitu purposive sampling adalah teknik pengambilan Responden secara sengaja dengan pertimbangan. 107

Jenis data yang dikumpulkan yaitu kualitatif dan kuantitatif,sumber data yang dikumpulkan yaitu data primer atau data secara langsung dari tempat penelitian dan data sekunder data yang diperoleh dari buku-buku danteknik pengumpulan data yaitu observasi dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Untuk mengetahui besarnya marjin pemasaran, biaya, keuntungan, presentase yang diterima perusahan dipergunakan rumus Hamid (1972) Margin pemasaran dihitung dengan menggunakan rumus : M = He Hp atau B + H M = Margin Pemasaran He = Harga eceran per dus apel Hp = Harga beli pada perusahan per dus buah apel B = Biaya pemasaran per dus buah apel H = keuntungan yang ditarik lembaga pemasaran per dus buah apel Prensentase marjin (mark up) ; %M = M 100% He Selanjutnya untuk mengetahui besarnya profit margin setiap lembaga pemasaran dapat digunakan rumus H = He Hp - B Untuk menghitung share (bagian) harga yang diterima Petani dihitung dengan rumus FS = pf pr 100% Keterangan : fs = Share (bagian) harga yang diterima Petani Pf = Harga ditingkat petani Pr = Harga ditingkat pengecer Indikator efisien pemasaran dapat diukur dengan kriteria sebagai berikut : 1)Jika share yang diterima petani lebih besar dari share marjin pemasarannya maka saluran pemasaran tersebut dikatagorikan efisien.2)jika share harga yang diterima petani lebih kecil dari share marjin pemasarannya, maka saluran pemasaran tersebut dikatagorikan tidak efisien 3.HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan di Perusahan PT. Laris Manis Utama Bali, perusahan ini terletak diwilayah Bali yang tepatnya di Kelurahan Kesiman Kertalangu, Kecamatan Denpasar Timur. Perusahan ini sudah lama menjalankan usahanya diwilayah tersebut. PT. Laris Manis Utama Bali adalah salah satu perusahaan yang melakukan pemasaran buah impor di Indonesia khususnya daerah Bali. PT. Laris Manis Utama Bali berdiri pada tahun 1996. PT. Laris Manis Utama Bali berlokasi dijalan Gatot Subroto Timur No 67 B Denpasar-Bali. Sebelum menjadi PT perusahan ini mempunyai nama Citra Buah. Setelah adanya kemajuan dengan bisnis pemasaran buah apel tersebut, sehingga pada tanggal 26 Februari 2004 citra buah ini berubah berbentuk PT. Laris Manis Utama Bali dan menjadi berkembang sampai 108

sekarang.berdasarkan berdasarkan topografinya wilayah di PT. Laris Manis Utama termasuk daerah dataran rendah yang berada 0-14 diatas permukaan laut dengan suhu rata-rata 25 0-30 o C secara keseluruhan sampel berada pada kisaran umur yang produktif, dengan kisaran terbesar yaitu umur 15 64 tahun atau presentase 100 %.sedangkan dilihat bahwa semua sampel pernah menempuh pendidikan formal, dengan tingkat pendidikan terbanyak adalah perguruan tinggi yaitu sebesar 46,67% dari total sampel atau sebanyak 7 sampel, Selanjutnya 40,00% sampel atau 6 orang sampel pernah mengenyam pendidikan tingkat SMA dan 13,33% sampel atau dengan jumlah 2 orang pernah mengenyam pendidikan tingkat SMK. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di PT. Laris Manis Utama Bali maka saluran pemasarannya adalah sebagai berikut : 1) Perusahan Pedagang pengecer- KonsumenPada saluran ini perusahan menjual ke pedagang pengecer yang selanjutnya menjual ke Konsumen. pada saluran ini hanya mencapai 33,33%. Saluran pemasaran ini disebut Saluran Tingkat Satu yaitu hanya terdapat satu perantara. 2).Perusahan Pedagang Pengumpul Pedagang Pengecer Konsumen Terdiri dari dua perantara yaitu pedagang pengumpul yang mengumpulkan barang-barang dari perusahan dan kemudian memasarkan kembali kepada pedagang pengecer dan pedagang pengecer yang akan menjualnya kembali ke Konsumen akhir saluran ini cukup banyak dilalui yaitu mencapai 26,67 %.Saluran pemasaran ini disebut saluran tingkat dua yaitu hanya terdapat dua perantara. 3).perusahan-supplier-konsumenPada saluran ini paling banyak dilalui hanya mencapai 40,00 %,pada saluran ini perusahan juga mnejadi fungsi fisik bagi supplier terutama dalam proses pengiriman barang Pedagang pengumpul adalah pihak yang membeli buah apel dari perusahan kemudian dikumpulkan pada suatu tempat tertentu dan kemudian dijual kepada pedagang pengecer. pedagang pengumpul tidak hanya membeli atau mengambil barang pada satu tempat saja, pedagang pengumpul juga mengambil barang(buah apel) ditempat lain yang ada perusahan lain yang ada di Bali. Pedagang pengecer adalah pihak yang mnejual buah apel dengan kuantitas yang cukup besar, pedagang pengecer ini biasanya langsung membeli barang di perusahan dan juga ada yang dibeli dari pedagang pengumpul.berdasarkan penelitian pedagang pengecer membeli barang langsung ke perusahan adalah pedagang pengecer yang dipasar yang bersifat menetap di sebuah lokasi tertentu dipasar. Supplier adalah pihak yang melakukan pembelian barang dan penjualan barang seperti yang dilakukan oleh pedagang pada umumnya yakni membeli barang langsung ke perusahan dan kemudian menjual langsung pada pasar-pasar modern seperti swalayan,resstoran dan juga hotel, dalam hal ini perusahan yang mengantar barang-barang tersebut ke supplier dan juga ada yang mengambil sendiri barangnya ke peerusahan. Masing-masing lembaga pemasaran (pedagang) yang terlibat dalam pemasaran buah apel di PT. Laris Manis Utama mengeluarkan biaya dan mendapat keuntungan yang berbeda sehingga harga jual pada masing-masing penyalur/pedagang berbeda-beda.semakin tinggi biaya maupun yang ditarik oleh pedagang maka semakin besar pula marjin pemasaran, demikian juga sebaliknya. Seperti yang kita ketahui marjin pemasaran adalah selisih harga yang diterima oleh penjual pertama dengan harga yang dibeli oleh pembeli terakhir, dalam hal ini marjin pemasaran di PT. laris Manis Utama Bali adalah selih 109

harga jual yang dari perusahan dengan selisih harga yang dibayar oleh pedagang pengecer, dan juga pedagang pengepul. Pada saluran pemasaran tipe satu jenis biaya yang dikeluarkan masing-masing berbeda, pedagang pengumpul mengeluarkan biaya transportasi,packing,dan biaya sewa tempat serta biaya retribusi pasar sebesar Rp.20000,00 per dus.rata-rata harga apel yang diterima oleh perusahan pada saluran 1 adalah Rp.400000,00 per dus.pada saluran ini pedagang pengumpul menjual buah apel ke pedagang pengecer, pada saluran ini pedagang pengumpul mengeluarkan biaya pemasaran sebesar RP.20000,00 per dus sehingga harga pokok nya menjadi RP.420.000,00 per dus. Dengan rata-rata harga jual ke pihak pedagang pengecer sebesar Rp.435.000,00 per dus, dalam hal ini pedagang pengumpul mendapat keuntungan sebesar Rp.15000 per dus, sedangkan untuk pedagang pengecer jumlah biaya pemasaran yang dikeluarkan adalah sebesar Rp.14000,00 per dus sehingga harga pokoknya sebesar Rp.449.000,00 per dus. Dengan demikian harga jual kekonsumen sebesar Rp.469.000,00 per dus sehingga pedagang pengecer mendapat keuntungan sebesar Rp.20.000,00 per dus. Pada bagian keuntungan dan biaya yang di peroleh pedagang besar berturut-turut sebesar 21,74 % dan 28,99 %.sedangkan untuk pedagang pengecer bagian keuntungan dan biaya sebesar 28,99% dan 20,29%. Pada saluran I ini besarnya marjin pemasaran sebesar Rp.69.000,00.Besarnya marjin pemasaran tersebut terdistribusikan sebesar Rp.35.000,00 atau sebesar 50,72% pada pedagang pengumpul dan sebesar Rp.34.000,00 atau sebesar 49,28 % pada pedagang pengecer.berdasarkan analisis µ/ c diperoleh rasio keuntungan terhadap biaya pada masing-masing lembaga pemasaran. Rasio keuntungan terhadap biaya pada pedagang pengumpul sebesar 0,75 yang berarti bahwa satu satuan biaya yang dikeluarkan oleh pedagang pengumpul akan menghasilkan keuntungan sebesar 0,75 satuan. Sedangkan rasio keuntungan terhadap biaya pada pedagang pengecer adalah 1,43 yang berarti setiap satu astuan biaya yang dikeluarkan oleh pedagang pengecer akan menghasilkan keuntungan sebesar 1,43 satuan. Dengan hasil rasio yang diatas maka dapat diketahui bahwa keuntungan yang diperoleh pedagang pengumpul lebih kecil daripada keunntungan yang diperoleh pedagang pengecer. Pada saluran II rata-rata harga buah apel yang diterima oleh perusahan adalah sebesar Rp.430.000,00 per dus. Pada saluran ini jenis biaya yang dikeluarkan oleh padagang pengecer adalah biaya sewa tempat,biaya packing,biaya dan biaya retribusi pasar. Jumlah biaya pemasaran yang dikeluarkan oleh pedagang pengecer dalah sebesar Rp.14.000,00 per dus. Sehingga rata-rata harga jual pedagang pengecer adalah sebesar Rp.469.000,00 per dus, dengan demikian maka harga pokonya adalah sebesar Rp.444.000,00 per dus maka keuntungan yang diperoleh pedagang pengecer adalah sebesar Rp.25.000,00. Bagian keutungan dan biaya yang diperoleh pedagang pengecer secara berturut-turut adalah sebesar Rp.25.000,0 atau sebesar 64,10 % dan sebesar Rp.14.000,00 atau sebesar 35,90 %. Pada saluran II besarnya marjin pemasaran adalah sebesar Rp.39.000,00 atau sebesar 100%. Berdasarkan berdasarkan analisis µ / c diperoleh rasio keuntungan terhadap biaya pada pedagang pengecer adalah sebesar 1,79 yang berarti bahwa setiap satu satuan biaya yang dikeluarkan oleh pedagang pengecer akan menghasilkan keuntungan sebesar 1,79 satuan. 110

Rata-rata harga buah apel diperusahan pada saluran III adalah sebesar Rp.520.000,00 per dus. Biaya yang dikeluarkan oleh supplier adalah biaya packing dan biaya sewa tempat didalam hal ini jumlah biaya yang dikeluarkan oleh pedagang supplier adalah sebesar Rp.10.000,00 per dus. Sehinnga harga pokok buah apel per dus adalah sebesar Rp.530.000,00 per dus. Rata-rata harga jual pedagang supplier adalah sebesar Rp.468.000,00 per dus dan pedagang supplier akan mendapat keuntungan sebesar Rp.28.000,00.Pada bagian keuntungan dan biaya yang yang diperoleh oleh pedagang supplier secara berturut-turut adalah sebesar Rp.28.000,00 atau sebesar 73,68% dan sebesar Rp.10.000,00 atau sebesar 26,32 %. Besarnya marjin pemasaran pada saluaran III adalah sebesar Rp.38.000,00 atau sebesar 8,12 %. Berdasarkan analisis µ /c diperoleh rasio keuntungan terhadap biaya pada pedagang supplier adalah sebesar 2,8 yang berarti bahwa setiap satu satuan yang biaya yang dikeluarkan oleh pedagang supplier adalah sebesar 2,8 satuan. Bagian harga yang diterima oleh perusahan (farmer s share) merupakan perbandingan harga yang diterima oleh peerusahan dengan harga ditingkat lembaga pemasaran. Menurut sudiyono (2004), dengan mengetahui bagian yang diterima perusahan dapat dilihat keterkaitan antara pemasaran dan proses produksi. Bagian harga yang diterima perusahan dalam pemasaran buah apel di PT. Laris Manis Utama Bali pada masing-masing lembaga pemasaran dapat dilihat pada tabel 5 berikut Bagian harga yang diterima perusahan (Farmer s Share) buah apel menurut saluran pemasarannya. Tabel 1. Farmer Share Pemasaran Buah Apel Saluran Farmer s Share (100%) Pemasaran Pedagang pengumpul Pedagang supplier Pedagang pengecer Saluran I 91,95 85,29 Saluran II 91,68 Saluran III 93,19 Berdasarkan tabel menginformasikan bahwa nilai Farmer s Share panjang pendeknya saluran pemasaran. Semakin panjang saluran pemasaran maka semakin kecil pula yang diterima oleh perusahan. Pada saluran pemasaran satu memberikan nilai farmer s share sebesar 85,29%, dan saluran pemasaran dua memberikan nilai farmer s share sebesar 91,68 %, sedangkan pada saluran pemasaran tiga memberikan nialai farmer s share sebesar 93,19%. Semakin besar bagian harga yang diterima oleh perusahan maka dapat dikatakan bahwa saluran pemasaran tersebut semakin efisien. Dengan demikian saluran pemasaran yang paling efisien adalah saluran pemasaran tiga dan dikuti oleh saluran pemasaran dua dan satu. 111

4.PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu ;1)Dalam pemasaran buah apel di PT. Laris Manis Utama Bali, kecamatan Denpasar timur terdapat tiga tipe saluran pemasaran. Saluran pemasaran satu adalah perusahan pedagang pengumpul pedagang pengecer sebanyak 26,67%. Tipe pemasaran dua adalah perusahan pedagang pengecer sebanyak 33,33% dan pada tipe saluran pemasaran tiga adalah perusahan pedagang supplier sebanyak 40%. 2)Besarnya marjin pemasaran pada saluran pemasaran tipe satu sebesar Rp.69.000,00, pada saluran tipe dua sebesar Rp.39.000,00 dan pada saluran tipe tiga sebesar Rp.38.000,00. Presentase Marjin pemasaran yeng tertinggi terdapat pada saluran pemasaran satu dan marjin pemasaran yang paling rendah terdapat pada saluran pemasaran tipe tiga. Saran 1)Untuk memperkecil marjin pemasaran buah apel salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah PT. Laris Manis Utama Bali harus melakukan saluran pemasaran yang lebih efisien sehingga harga yang diperoleh perusahan dominan ditentukan oleh perusahan itu sendiri. 2)PT. Laris Manis Utama Bali merupakan salah satu sentra saluran pemasaran buah impor salah satunya buah apel oleh karena itu pemerintah daerah perlu memberikan perhatian yang serius terutama bersangkutan dengan usaha tani yakni meningkatkan kualitas buah apel lokal, dengan demikian dapat mengurangi buah impor 5. DAFTAR PUSTAKA Anonim.2002. Pemasaran Pertanian. Universitas Muhamadiyah. Malang Pertanianhttp://prbusiness.blogspot.com//saluran pemasaran and manfaat apel/pemasaran.htm, diakses tanggal 22 november 2016 Assauri Sofyan. 2002.Manajemen Pemasaran (dalam konsep dan strategi), Jakarta: RajawaliGrafindo Carl larsson. 1901. Teknik Budidaya apel. Sinar Baru Algensindo. Bandung Kotler Philip. 2005. Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan (Implementasi Dan Pengendalian) Terjemahan. Salemba Empat, Jakarta Kotler, Philip (1991). Marketing Management: Salemba Empat, Jakarta Kartajaya Hermawan & Muhammad Syakir Sula. 2006. Marketing.Bandung: PT Mizan Pustaka Kotler, Philip dan Gary Armstrong.2005.Prinsip-prinsip pemasaran, Jakarta;Erlangga Soekartawi., 2001. Agribisnis Teori dan Aplikasinya. Jakarta : PT. Raja Grapindo Persada Masyrofi. 1994. Pemasaran Pertanian Fakultas Pertanian. Universitas Brawijaya, Malang 112