9 BAB III METODE PEELITIA A. Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek penelitian, metode pengumpulan data, validitas dan eliabilitas alat uku, dan metode analisis data. Vaiabel-vaiabel dalam penelitian ini adalah sebagai beikut : 1.Vaiabel bebas : Motivasi keja. Vaiabel teikat : Disiplin keja 3. Vaiabel kontol : Masa Keja B. Defenisi Opeasional Vaiabel Penelitian 1. Motivasi Keja Motivasi keja adalah gaiah,hasat dan enegi dalam dii seseoang untuk bekeja yang mengaahkan dan memelihaa peilakunya untuk mencapai tujuan yang diinginkan, sesuai dengan lingkup keja. Data motivasi keja dipeoleh dengan skala motivasi keja yang dibuat peneliti bedasakan cii-cii kayawan yang memiliki motivasi keja yang dikemukakan oleh Sadiman (000) yaitu tekun menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan, mewujudkan niat tehadap bemacam-macam masalah, cepat bosan pada tugas yang utin, dan dapat mempetahankan pendapatnya. Semakin tinggi sko yang dipeoleh subjek maka semakin tinggi pula motivasi
30 kejanya, dan sebaliknya semakin endah sko yang dipeoleh subjek maka semakin endah pula motivasi kejanya.. Disiplin Keja Disiplin keja adalah suatu sikap yang penuh dengan kesadaan dan kesediaan untuk menghomati, menghagai, patuh dan taat tehadap peatuanpeatuan yang belaku, baik yang tetulis maupun yang tidak tetulis, seta sanggup menjalankan tugas dan tidak mengelak sanksi-sanksi apabila ia melangga tugas dan wewenang yang dibeikan kepadanya. Data disiplin keja dipeoleh dengan skala disiplin keja yang dibuat peneliti bedasakan aspek-aspek disiplin keja yang dikemukakan oleh Hasibuan (001), yaitu ketepatan waktu keja, penyelesaian tugas, mematuhi semua peatuan peusahaan dan noma-noma sosial yang belaku, dan tanggung jawab. Semakin tinggi sko yang dipeoleh subjek maka semakin tinggi pula disiplin kejanya, dan sebaliknya semakin endah sko yang dipeoleh subjek maka semakin endah pula disiplin kejanya. 3. Masa Keja Masa keja adalah lamanya seoang kayawan bekeja dalam peusahaan tehitung dai mulai masuknya kayawan ke dalam peusahaan sampai saat penelitian dilakukan. Adapun lamanya masa keja kayawan yang diambil sebagai sampel adalah kayawan yang sudah bekeja minimal satu tahun. Data mengenai masa keja dipeoleh melalui dokumentasi dai peusahaan yang besangkutan.
31 C. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 1. Populasi penelitian Dalam setiap penelitian, masalah populasi dan sampel yang digunakan meupakan salah satu fakto yang penting yang haus dipehatikan. Populasi adalah keseluuhan objek penelitian yang dapat diteliti tedii dai manusia, benda-benda, hewan dan tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes atau peistiwapeistiwa sebagai sumbe data yang memiliki kaakteistik tetentu dalam suatu penelitian (awawi, 001). Populasi dalam penelitian ini adalah paa kayawan oganik (kayawan tetap) di PT. Gauda Indonesia (Peseo)Tbk Kanto Cabang Medan yang bejumlah 50 oang.. Sampel dan teknik pengambilan sampel Menuut Aikunto (00) sampel adalah wakil dai populasi yang diteliti. Demikian pula halnya yang dikemukakan Hadi (004) bahwa sampel adalah sejumlah subjek yang meupakan bagian dai populasi yang mempunyai sifat yang sama dan sampel ini akan dikenal langsung dalam penelitian. Hasil penelitian tehadap sampel dihaapkan dapat digenealisasikan kepada seluuh populasi. Genealisasi adalah kesimpulan penelitian sebagai sesuatu yang belaku bagi populasi (Aikunto, 00). Selanjutnya menuut Hadi (004) syaat utama aga dapat dilakukan genealisasi adalah bahwa sampel yang digunakan dalam penelitian haus dapat menceminkan keadaan populasi. Mengingat tebatasnya jumlah populasi, maka seluuh populasi diatas digunakan sebagai sampel penelitian.
3 D. Metode Pengambilan Data Penelitian ini menggunakan metode skala. Hadi (1996) mendefinisikan skala sebagai metode penelitian yang menggunakan dafta penyataan yang haus dijawab atau dafta isian yang haus diisi oleh sejumlah subjek dan bedasakan atas jawaban atau isian tesebut, peneliti mengambil kesimpulan mengenai subjek yang diselidiki. Adapun anggapan-anggapan yang dipegang oleh peneliti dalam menggunakan metode ini adalah: (1) bahwa subjek adalah oang yang paling tahu tentang diinya sendii, () bahwa apa yang dinyatakan oleh subjek kepada peneliti adalah bena dan dapat dipecaya, (3) bahwa intepestasi subjek tentang penyataan-penyataan yang diajukan kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksud oleh peneliti (Hadi, 004). Metode skala menuut Walgito (1989) mempunyai bebeapa kelebihan dan kekuangan, kelebihan dai metode skala adalah: (1) metode skala adalah metode paktis, () tenaga yang dipelukan sedikit dan tidak memelukan keahlian tetentu, (3) subjek dapat menjawab dengan leluasa tanpa dipengauhi oleh oang lain. Adapun kelemahan metode skala antaa lain adalah: (1) peneliti mungkin tidak dapat langsung behadapan dengan subjek penelitian, sehingga bila hal-hal yang kuang jelas maka keteangan lebih lanjut sulit dipeoleh, () biasanya skala yang dikeluakan tidak semuanya kembali, (3) kesalahan dalam pelaksanaan penelitian, kuang jelasnya penyataan-penyataan akan menyebabkan kuang validnya bahan yang dipeoleh.
33 Bebeapa antisipasi yang dilakukan untuk mengatasi kelemahan skala adalah: (1) dilakukan penyusunan skala yang sebaik-baiknya, yaitu dengan menggunakan bahasa yang sedehana, jelas dan singkat untuk menghindai kesalahan intepestasi, () subjek dibeikan altenatif jawaban, (3) subjek dibeikan penjelasan tentang pengisian skala dengan bena (Walgito, 1989). Adapun skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Skala Motivasi Keja Skala Motivasi keja disusun bedasakan cii-cii kayawan yang memiliki motivasi keja yang dikemukakan oleh Sadiman (000) yaitu tekun menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan, mewujudkan niat tehadap bemacam-macam masalah, cepat bosan pada tugas yang utin, dan dapat mempetahankan pendapatnya. Skala ini disusun dengan model skala Liket yang tedii dai penyataanpenyataan dalam bentuk favouable dan unfavouable. Dengan menggunakan modifikasi tehadap altenatif jawaban menjadi skala empat tingkat, yaitu : Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS) dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Penilaian yang dibeikan untuk jawaban favouable, yakni SS(Sangat Sesuai) dibei nilai 4, jawaban S(Sesuai) dibei nilai 3, jawaban TS(Tidak Sesuai) dibei nilai dan jawaban STS(Sangat Tidak Sesuai) dibei nilai 1. Sedangkan untuk aitem yang unfavouable, maka penilaian yang dibeikan untuk jawaban SS(Sangat Sesuai) dibei nilai 1, jawaban S(Sesuai) dibei nilai, jawaban TS(Tidak Sesuai) dibei nilai 3 dan jawaban STS(Sangat Tidak Sesuai) dibei nilai 4.
34. Skala Disiplin Keja Selanjutnya skala disiplin keja disusun bedasakan aspek-aspek disiplin keja yang dikemukakan oleh Hasibuan (001) yaitu ketepatan waktu, penyelesaian tugas, mematuhi semua peatuan peusahaan dan noma-noma sosial yang belaku, dan tanggung jawab. Skala ini disusun dengan model skala Liket yang tedii dai penyataanpenyataan dalam bentuk favouable dan unfavouable. Dengan menggunakan modifikasi tehadap altenatif jawaban menjadi skala empat tingkat, yaitu : Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS) dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Penilaian yang dibeikan untuk jawaban favouable, yakni SS(Sangat Sesuai) dibei nilai 4, jawaban S(Sesuai) dibei nilai 3, jawaban TS(Tidak Sesuai) dibei nilai dan jawaban STS(Sangat Tidak Sesuai) dibei nilai 1. Sedangkan untuk aitem yang unfavouable, maka penilaian yang dibeikan untuk jawaban SS(Sangat Sesuai) dibei nilai 1, jawaban S(Sesuai) dibei nilai, jawaban TS(Tidak Sesuai) dibei nilai 3 dan jawaban STS(Sangat Tidak Sesuai) dibei nilai 4. E. Validitas dan Reliabilitas Alat Uku 1. Validitas Alat Uku Validitas meupakan pesyaatan yang haus dipenuhi oleh sebuah alat uku. Validitas ini menyatakan ketepatan, keakuatan maupun kecematan alat uku dalam menjalankan fungsi pengukuannya. Suatu alat uku dianggap valid apabila alat uku tesebut dapat membeikan hasil pengukuan yang sesuai dengan maksud dan tujuan dai pengukuan (Azwa, 1989).
35 Hadi (1990) mengatakan bahwa validitas alat uku meupakan indeks dai ketepatan atau keakuatan dan ketelitian alat uku dalam menjalankan fungsi dan pengukuannya. Kemudian disebutkan sebeapa jauh alat uku tesebut dapat membaca dengan teliti, menunjukkan dengan sebenanya status atau keadaan kiteia pembanding. Dalam hal ini kiteia pembanding yaitu kiteia dalam (intenal citeion) dan kiteia lua (extenal citeion). Pembanding yang beasal dai lua alat uku disebut kiteia lua dan sebaliknya pembanding yang beasal dai dalam alat uku disebut sebagai kiteia dalam yang beasal dai kesesuaian antaa bagian-bagian instumen dengan instumen keseluuhan, maka alat uku dinyatakan memiliki validitas yang tinggi. Penelitian ini mengambil kiteia pembanding yang beasal dai dalam pengukuan alat itu sendii. Caanya adalah dengan mengkoelasikan nilai-nilai tiap buti dengan nilai soalnya. Teknik statistika yang digunakan adalah koelasi Poduct Moment dengan yang dikemukakan oleh Kal Peason (dalam Azwa,199), yakni sebagai beikut : = XY = ( X)( Y) ( ) ( ) X ( Y) X Y Keteangan : = koefisien koelasi anta vaiabel bebas dengan vaiabel teikat XY = jumlah hasil kalianta sko vaiabel bebas dengan sko vaiabel tegantung X = jumlah sko vaiabel X Y = jumlah sko vaiabel Y X = jumlah kuadat sko vaiabel X Y = jumlah kuadat sko vaiabel Y = jumlah subjek
36 ilai validitas setiap buti (koefisien Poduct Moment Peason) sebenanya masih pelu dikoelasi kaena kelebihan bobot. Kelebihan bobot ini tejadi kaena sko buti yang dikoelasikan dengan sko total ikut sebagai komponen sko total, dan hal ini menyebabkan koefisien menjadi lebih besa (Hadi, 1996). Fomula untuk membesihkan kelebihan bobot ini dipakai fomula pat whole adalah sebagai beikut : bt = ( )( SDy ) ( SDx ) ( SD ) + ( SD ) ( )( SD )( SD ) { } x y x y Keteangan : bt = koefisien koelasi setelah dikoeksi dengan pat whole = koefisien koelasi sebelum dikoeksi SD y = standa deviasi total SD x = standa deviasi buti.reliabilitas Alat Uku Konsep dai eliabilitas alat uku adalah untuk mencai dan mengetahui sejauh mana hail pengukuan dapat dipecaya. Reliabel dapat juga dikatakan kepecayaan, keteandalan, keajegan, kestabilan, konsistensi, dan sebagainya. Hasil pengukuan dapat dipecaya apabila dalam bebeapa kali pelaksanaan pengukuan tehadap kelompok subjek yang sama dipeoleh hasil yang elatif sama selama dalam dii subjek yang diuku memang belum beubah (Azwa, 1997). Analisis eliabilitas alat uku yang dipakai adalah teknik Hoyt (Azwa, 1997) dengan umus sebagai beikut :
37 tt =1 Mki Mks Keteangan : tt = indeks eliabilitas alat uku 1 = konstanta bilangan Mki = mean kuadat anta buti Mks = mean kuadat anta subjek Adapun digunakannya teknik eliabilitas dai Hoyt ini adalah : a. Jenis data kontinum b. Tingkat kesukaannya seimbang c. Meupakan tes kemampuan (powe test), bukan tes kecepatan (speed test) F. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik koelasi Poduct Moment dai Kal Peason (Azwa, 199). Alasan digunakannya teknik koelasi ini disebabkan kaena pada penelitian ini memiliki tujuan ingin melihat hubungan antaa satu vaiabel bebas (motivasi keja) dengan satu vaiabel tegantung ( disiplin keja). Fomula dai teknik Poduct Moment yang dimaksud adalah sebagai beikut (Aikunto, 1997): = XY = ( X)( Y) ( ) ( ) X ( Y) X Y Keteangan : = koefisien koelasi anta vaiabel bebas dengan vaiabel teikat XY = jumlah hasil kalianta sko vaiabel bebas dengan sko vaiabel tegantung. X = jumlah sko vaiabel X Y = jumlah sko vaiabel Y
38 X = jumlah kuadat sko vaiabel X Y = jumlah kuadat sko vaiabel Y = jumlah subjek Sebelum dilakukan analisis data dengan teknik analisis Poduct Moment, maka telebih dahulu dilakukan uji asumsi tehadap data penelitian yang meliputi: a. Uji omalitas, yaitu untuk mengetahui apakah distibusi data penelitian masing-masing vaiabel telah menyeba secaa nomal. b. Uji Linieitas, yaitu : untuk mengetahui apakah data dai vaiabel bebas memiliki hubungan yang linie dengan vaiabel tegantung.