PROLANISPEDIA PELAKSANAAN KEGIATAN PROLANIS DI FKTP BPJS KESEHATAN KCU TASIKMALAYA

dokumen-dokumen yang mirip
PROLANIS (Program Pengelolaan Penyakit Kronis)


panduan praktis Administrasi Klaim Fasilitas Kesehatan BPJS Kesehatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. hipertensi, jantung, asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronis, epilepsy, stroke,

Administrasi Klaim Faskes BPJS Kesehatan

panduan praktis Skrining Kesehatan

SELAMAT DATANG PESERTA SOSIALISASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL. Ged. RSCM Kirana 23 Juli 2014

SOP. KOTA dr. Lolita Riamawati NIP

Program Rujuk Balik Bagi Peserta JKN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2017, No Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456); 2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 200

ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM PENGELOLAAN PENYAKIT KRONIS (PROLANIS) BPJS KESEHATAN PADA DOKTER KELUARGA DI KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016

TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PEMBAYARAN KAPITASI BERBASIS PEMENUHAN KOMITMEN PELAYANAN PADA FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

PROSEDUR DAN TATA LAKSANA PELAYANAN KESEHATAN BAGI PESERTA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

VI. PENUTUP A. Kesimpulan

ANALISIS IMPLEMENTASI PROGRAM RUJUK BALIK PESERTA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TIDAR KOTA MAGELANG

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Berdirinya dan Perkembangan Perusahaan. Sejarah dari asuransi kesehatan adalah mulai tahun 1968

ALUR KERJA KANTOR LAYANAN OPERASIONAL KABUPATEN-KOTA

PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PUSKESMAS PATARUMAN 1 DENGAN RUMAH SAKIT BANJAR PATROMAN TENTANG RUJUKAN PASIEN. Nomor : Nomor : 440 /1770/PKM-Pat1/X/2017

Nomor : 6651/I3.23/KP/ Agustus 2011 Lampiran : 1 (satu) eks. Perihal : Perpanjangan Askes Komersial PNS dan Keluarga IPB

ALUR KERJA BPJS Kesehatan Center

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Pada pelaksanaan kerja praktek ini, penulis memilih untuk melakukan kerja

FORMULIR KLAIM RAWAT INAP

FORMULIR KLAIM CACAT TETAP DAN TOTAL

IMPLEMENTASI PELEPASAN INFORMASI MEDIS DALAM SISTEM PEMBAYARAN E KLAIM BPJS KESEHATAN DR BIMANTORO R, AAK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR UTAMA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN,

hipertensi sangat diperlukan untuk menurunkan prevalensi hipertensi dan mencegah komplikasinya di masyarakat (Rahajeng & Tuminah, 2009).

PEDOMAN PELAYANAN KESEHATAN

Peran BPJS Kesehatan dalam Integrasi System pada FKTP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah. Badan hukum yang

Pengalaman dan Tantangan Manajemen Obat dan Vaksin Puskesmas Di Era JKN

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PETUNJUK TEKNIS ADMINISTRASI KLAIM DAN VERIFIKASI PROGRAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT 2008 PADA PEMBERI PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT LANJUTAN

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

PERATURAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

PENGGUNAAN DATA DALAM MENDUKUNG PELAYANAN KESEHATAN. dr. TOGAR SIALLAGAN, MM KEPALA GRUP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau.

REGULASI DI BIDANG KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN UNTUK MENDUKUNG JKN

Yth. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan di tempat.

ALUR PELAYANAN JKK DI RUMAH SAKIT TRAUMA CENTER

SISTEM RUJUKAN BERJENJANG, Program Rujuk Balik & PROLANIS

Pelaksanaan Ujicoba Kapitasi Berbasis Pemenuhan Komitmen Pelayanan. Oleh: Kartika Widyastuti Kepala Unit MPKP

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DINAS KESEHATAN

[ MANUAL APLIKASI PCARE] Aplikasi Pelayanan Dasar berbasis web ( web base) dibangun untuk mendukung bisnis proses pelayanan Peserta BPJS-KESEHATAN di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MENTERIKESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PENILAIAN FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA BERPRESTASI

Petunjuk Teknis. Verifikasi Klaim


BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. prevalensi penyakit menular namun terjadi peningkatan prevalensi penyakit tidak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PELAKSANAAN KLAIM JAMSOSTEK PASIEN RAWAT INAP DI RSUD DR. MOEWARDI

FORMULIR PERMOHONAN REKOMENDASI IMPOR LIMBAH NON BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIDKAN TINGGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

MEKANISME PERMOHONAN INFORMASI PUBLIK DI PT KAWASAN INDUSTRI WIJAYAKUSUMA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Sistem akuntansi penjualan, terdiri dari kegiatan-kegiatan transaksi penjualan: kredit dan tunai

KEBIJAKAN PENERAPAN FORMULARIUM NASIONAL DALAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN)

CHECK LIST PERSYARATAN DOKUMEN KLAIM

PROPOSAL KEGIATAN MINI PROJECT PROGRAM PENGELOLAAN PENYAKIT KRONIS (PROLANIS) Program Internship Dokter Indonesia. Disusun Oleh:

PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PUSKESMAS DEPOK I DENGAN RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK ARVITA BUNDA TENTANG RUJUKAN PASIEN

FORMULIR PENGIRIMAN (CASH IN)

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2013 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN PADA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. oral yang digunakan pada pasien Prolanis di Puskesmas Karangpandan Kabupaten

SISTEM PENAGIHAN BIAYA RUMAH SAKIT UMUM HASANAH GRAHA AFIAH KEPADA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS)

PANDUAN PENULISAN LAPORAN KEUANGAN

TUGAS MANAJEMEN PELAYANAN RUMAH SAKIT

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 90 TAHUN 2012

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR : 77 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

2012, No.1156

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PANITIA SELEKSI JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA JL. SUDARMAN NO. 1 TELP. (0331) J E M B E R

Formulir Aplikasi Siswa

UNIVERSITAS UDAYANA ANALISIS IMPLEMENTASI PROGRAM PENGELOLAAN PENYAKIT KRONIS PADA PUSKESMAS DI KABUPATEN TABANAN TAHUN 2016 NI LUH INTEN LESTARI

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 29 TAHUN

PENGUMUMAN PENDAFTARAN CALON ANGGOTA BPPSPAM Nomor : 02/TIMSEL/IX/2013

PEMERINTAH KABUPATEN BONDWOSO KERANGKA ACUAN KEGIATAN MONITORING DAN EVALUASI INDIKATOR MUTU UKM PUSKESMAS PAKEM

IDENTIFIKASI PERAN TIM AUDIT INTERNAL PUSKESMAS MANGARAN

PENERAPAN STRATEGI DOTS DI RUMAH SAKIT HBS MODUL F HDL 1

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 14 TAHUN 2013

BUPATI CIAMIS. PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 32 TAHUN 2013 LAMPIRAN : 2 (dua) TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK KABUPATEN CIAMIS

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. tidak adanya insulin menjadikan glukosa tertahan di dalam darah dan

PENDAFTARAN Rabu, 2 Oktober 2013 Kamis, 3 Oktober 2013

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

Periode Desember 2016

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 10 TAHUN 2016

PANDUAN PENGELOLAAN KEUANGAN PUSKESMAS MOYUDAN

Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 59 tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan

PERESEPAN, PEMESANAN DAN PENGELOLAAN OBAT


WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

PETUNJUK PELAKSANAAN (JUKLAK) PROGRAM LOYALTI PAYROLL PT. PLN (Persero) 2016

Transkripsi:

PROLANISPEDIA PELAKSANAAN KEGIATAN PROLANIS DI FKTP BPJS KESEHATAN KCU TASIKMALAYA Syarat peserta yang dapat menjadi peserta Prolanis: 1. Peserta BPJS Kesehatan. 2. Peserta harus terdaftar di FKTP tersebut. 3. Peserta dengan riwayat penyakit Diabetes Melitus atau Hipertensi sesuai kompetensi FKTP dan langsung dikelola oleh FKTP tanpa Surat Rujuk Balik (SRB) atau peserta yang sudah memiliki Surat Rujuk Balik (SRB) dari Rumah Sakit untuk diagnosa Diabetes Melitus atau Hipertensi dan sudah dalam kondisi stabil. Tata cara menjadi FKTP Prolanis: 1. FKTP mendata peserta terdaftar yang memiliki riwayat penyakit Diabetes Melitus ataupun Hipertensi yang menjadi kompetensi FKTP untuk dijadikan calon peserta Prolanis atau peserta yang telah memilihi Surat Rujuk Balik (SRB) dari RS dengan diagnosa penyakit Diabetes Melitus ataupun Hipertensi. 2. Klub Prolanis beranggotakan maksimal 50 orang.bila jumlah peserta DM dan Hipertensi masingmasing kurang dari 50 orang, dapat digabung menjadi satu klub. 3. FKTP melaksanakan edukasi awal dan skrinning bagi calon peserta prolanis sekaligus pengisian Form Kesediaan Peserta Prolanis (Lampiran 1) dengan pembiayaan dari Kapitasi FKTP. 4. FKTP segera melaporkan hasil kegiatan edukasi awal beserta Surat Pemberitahuan Pelaksanaan Prolanis (Lampiran 2) dan Form Kesediaan Peserta Prolanis yang telah diisi dan ditandatangani oleh peserta serta foto copy kartu BPJS Kesehatan. 5. FKTP menerima langsung Buku Pengambilan Obat bagi Peserta Prolanis dari BPJS Kesehatan sesuai jumlah Form Kesediaan Peserta Prolanis yang telah diisi dari FKTP. 6. BPJS Kesehatan melakukan input data peserta kedalam aplikasi LUPIS sesuai Form Kesediaan Peserta Prolanis yang dikirimkan kembali oleh FKTP. 7. FKTP memberikan langsung Buku Pengambilan Obat kepada Peserta Prolanis yang sudah terdaftar. 8. FKTP dapat melaksanakan kegiatan Prolanis seperti senam, edukasi, pemantauan pemeriksaan kesehatan, pengambilan obat, SMS Gateway dan Home Visit (pelaksanaan masing-masing kegiatan dijelaskan lebih lanjut). 9. FKTP melaporkan hasil pemantauan pemeriksaan kesehatan peserta berupa softcopy excel setiap bulannya paling lambat tanggal 2 bulan berikutnya melalui email ke alamat sarah.dewi@bpjskesehatan.go.id. 10. Setelah laporan softcopy excel diterima BPJS Kesehatan, FKTP melaporkan Laporan Pertanggung Jawaban Kegiatan Prolanis (hard copy) maksimal tanggal 10 setiap bulannya. Apabila FKTP tidak melaporkan laporan pematauan kesehatan peserta prolanis (format excel) dan laporan Halaman 1 dari 6

pertanggungjawaban kegiatan, maka untuk penggantian pembiayaan kegiatan tidak dapat kami proses. Tata Cara Pelaksanaan Kegiatan Prolanis A. Pelaksanaan kegiatan senam Prolanis 1. Kegiatan senam dilakukan dengan frekuensi maksimal empat kali dalam sebulan. Contoh: kegiatan prolanis Puskesmas A dilaksanakan setiap hari Sabtu minggu ke-1, ke-2, ke-3 dan ke-4 setiap bulannya. 2. Biaya untuk satu kali kegiatan maksimal sebesar Rp 500.000,-/klub. 3. Biaya maksimal untuk honor instruktur senam sebesar Rp 200.000,- (belum termasuk pajak). 4. Biaya maksimal untuk konsumsi peserta sebesar Rp 6.000,-/peserta. 5. Pelaporan Laporan Pertanggung Jawaban Kegiatan Senam Prolanis dilaksanakan maksimal tanggal 10 di bulan berikutnya. 6. Adapun Laporan Pertanggung Jawaban Kegiatan Senam Prolanis terdiri dari: Deskripsi pelaksanaan kegiatan yang terdiri dari hari/tanggal, waktu, tempat, jumlah peserta yang hadir dan instruktur kegiatan senam. Foto-foto kegiatan senam yang diambil dari empat sisi berbeda. Daftar hadir peserta yang terdiri dari nama, nomor kartu, nomor telepon dan tanda tangan peserta. Kuitansi tanda terima honor instruktur senam bermaterai cukup, dengan ketentuan: Kuitansi pembelian snack peserta dengan tanda tangan dan cap toko serta bermaterai cukup dengan ketentuan: Mencantumkan alamat dan nomor telepon toko snack. Laporan dijilid rapi dan mencantumkan nama FKTP serta Bulan pelaksanaan kegiatan. Formulir Pengajuan Klaim (FPK) yang merupakan hasil pengentrian kegiatan kelompok pada aplikasi pcare. 7. Nominal penggantian biaya kegiatan akan diganti sebesar biaya pada Laporan Pertanggung Jawaban Kegiatan Senam Prolanis yang telah diverifikasi oleh BPJS Kesehatan. 8. Penggantian biaya akan dilakukan dengan cara transfer ke rekening PIC Prolanis masing-masing FKTP. B. Pelaksanaan kegiatan Edukasi Risti Peserta Prolanis 1. Kegiatan edukasi dilakukan dengan frekuensi minimal empat kali setahun dan maksimal 12 kali setahun. 2. Biaya untuk satu kali kegiatan maksimal sebesar Rp 500.000,-/klub. 3. Biaya minimal untuk honor edukator sebesar Rp 200.000,- (belum termasuk pajak). 4. Biaya maksimal untuk konsumsi peserta sebesar Rp 6.000,-/peserta. 5. Pelaporan Laporan Pertanggung Jawaban Kegiatan Edukasi Prolanis dilaksanakan maksimal tanggal 10 di bulan berikutnya. 6. Adapun Laporan Pertanggung Jawaban Kegiatan Edukasi Prolanis terdiri dari: Halaman 2 dari 6

Deskripsi pelaksanaan kegiatan yang terdiri dari hari/tanggal, waktu, tempat, jumlah peserta yang hadir dan instruktur kegiatan edukasi. Foto-foto kegiatan edukasi yang diambil dari empat sisi berbeda. Daftar hadir peserta yang terdiri dari nama, nomor kartu, nomor telepon dan tanda tangan peserta. Kuitansi tanda terima honor edukator bermaterai cukup, dengan ketentuan: Kuitansi pembelian snack peserta dengan tanda tangan dan cap toko serta bermaterai cukup dengan ketentuan: Mencantumkan alamat dan nomor telepon toko snack. Laporan dijilid rapi dan mencantumkan nama FKTP serta Bulan pelaksanaan kegiatan. Formulir Pengajuan Klaim (FPK) yang merupakan hasil pengentrian kegiatan kelompok pada aplikasi pcare. Catt: Kegiatan Senam dan Edukasi Prolanis yang dilaksanakan pada hari yang sama, hanya mendapatkan satu kali biaya konsumsi dengan nominal maksimal Rp 12.000,-/peserta. C. Pelaksanaan Pemeriksaan Gula Darah untuk Peserta Prolanis Diabetes Melitus 1. Pemeriksaan gula darah hanya untuk peserta Prolanis Diabetes Melitus yang telah memiliki flag atau tanda sebagai peserta PRB & Prolanis pada aplikasi pcare. 2. Klaim pemeriksaan gula darah dientrikan melalui aplikasi pcare dengan opsi pelayanan Rawat Jalan. 3. Pemeriksaan gulah darah harus lewat pengambilan darah secara intra vena. 4. Peserta yang melakukan pemeriksaan Gula Darah Puasa (GDP) harus dilakukan dengan pemeriksaan Gula Darah 2 Jam Setelah Makan (GDPP). 5. Peserta yang melakukan pemeriksaan Gula Darah Sewaktu (GDS) tidak dapat melakukan pemeriksaan Gula Darah Puasa (GDP) maupun Gula Darah 2 Jam Setelah Makan (GDPP). 6. Klaim diajukan paling lambat tanggal 10 dibulan berikutnya. Contoh: Klaim pemeriksaan gula darah bulan April 2016 ditagihkan ke BPJS Kesehatan paling lambat tanggal 10 Mei 2016. 7. Adapun syarat pengajuan klaim pemeriksaan gula darah terdiri dari: Foto copy kartu BPJS Kesehatan dan hasil pemeriksaan gula darah masing-masing peserta. Rekapan hasil pemeriksaan gula darah. Rekapan tanda terima hasil pemeriksaan gula darah kepada peserta. Kuitansi kosong yang telah ditandatangani pimpinan FKTP dan cap FKTP serta bermaterai cukup (sesuai total tagihan), dengan ketentuan: Formulir Pengajuan Klaim (Lampiran 4) kosong yang telah ditandatangani pimpinan FKTP dan cap FKTP. Formulir Pengajuan Klaim keluaran dari aplikasi pcare yang telah ditandatangani pimpinan FKTP dan cap FKTP. Halaman 3 dari 6

8. Besaran penggantian biaya pemeriksaan gula darah mengacu pada kesepatakan antara FKTP dan BPJS Kesehatan. 9. Bagi peserta prolanis FKTP Puskesmas yang melakukan pemeriksaan gula darah di Laboratorium bekerjasama langsung dengan BPJS Kesehatan, maka klaim ditagihkan langsung oleh laboratorium tersebut. D. Pengambilan Obat bagi Peserta Prolanis 1. Obat Prolanis diresepkan langsung oleh dokter FKTP Prolanis dengan mengacu pada Daftar Obat pada Formularium Nasional (Fornas) PRB untuk diagnosa Diabetes Melitus dan Hipertensi yang dapat diresepkan di FKTP (Lampiran 5). 2. Bagi peserta prolanis yang telah memiliki Surat Rujuk Balik (SRB) dari Rumah Sakit untuk diagnosa penyakit Diabetes Melitus dan Hipertensi, FKTP meresepkan kembali resep dari dokter spesialis di RS. 3. Obat dapat diambil langsung oleh peserta Prolanis ke apotek bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, ataupun FKTP dapat berkoordinasi langsung dengan apotek tersebut untuk dropping obat ke FKTP sesuai kebutuhan peresepan peserta Prolanis. 4. Adapun apotek yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan adalah: a) Wilayah Kota dan Kabupaten Tasikmalaya Apotek Kimia Farma Tasikmalaya Jalan Sutisna Senjaya No. 26, Kota Tasikmalaya Telp. (0265) 311225 b) Wilayah Kabupaten Garut Apotek Kimia Farma Garut Jalan Cimanuk No. 11A Kec. Garut Kota, Garut Apotek Sana Farma 2 Jl. Papandayan No. 21 Garut Telp. (0262) 544565 5. Peserta harus menunjukkan buku pengambilan obat prolanis dan menyerahkan Resep asli dari FKTP dan Fotocopy Kartu BPJS Kesehatan. 6. Bagi peserta prolanis yang telah memiliki SRB persyaratan pengambilan obat adalah: a) Menunjukkan buku pengambilan obat; b) Fotocopy kartu BPJS Kesehatan; c) Fotocopy SEP dari RS; d) Fotocopy SRB dari RS; e) Fotocopy Resep dari RS; f) Resep asli dari FKTP. 7. Apotek mencatat tanggal dan jenis obat yang diberikan pada kartu pengambilan obat untuk monitoring penggunaan obat. 8. Obat-obatan yang diresepkan diluar Daftar Obat pada Formularium Nasional (Fornas) PRB, menjadi tanggungjawab FKTP dan tidak boleh ditagihkan kepada peserta. 9. FKTP wajib memantau penggunaan obat pada peserta prolanis. Halaman 4 dari 6

E. Tingkat kehadiran peserta prolanis selama tiga bulan berturut-turut akan dijadikan acuan pembayaran kegiatan prolanis baik senam maupun edukasi risti di tiga bulan berikutnya. Sebagai contoh: Puskesmas A memiliki 100 orang peserta Prolanis yang dibagi menjadi 2 klub. Kehadiran peserta prolanis Puskesmas A bulan April adalah 54% dari peserta prolanis terdaftar. Kehadiran peserta prolanis Puskesmas A bulan Mei adalah 56% dari peserta prolanis terdaftar. Kehadiran peserta prolanis Puskesmas A bulan Juni adalah 48% dari peserta prolanis terdaftar. Rata-rata kehadiran peserta Prolanis selama tiga bulan berturut-turut adalah 52,67%. Sehingga Puskesmas A untuk pembiayaan bulan Juli hingga September hanya untuk 1 klub (52,67% dari 2 klub) dengan biaya Rp 500.000,- /kegiatan. Tingkat kehadiran akan dihitung kembali untuk pembayaran tiga bulan berikutnya. Ketentuan ini tidak berlaku untuk FKTP yang hanya memiliki satu klub Prolanis. Bagi FKTP yang terbukti melaporkan kegiatan fiktif, biaya pelaksanaan kegiatan tidak dapat dibayarkan kepada FKTP dan hal tersebut akan menjadi catatan dalam proses perpanjangan kerjasama FKTP. Ketentuan Tambah Kurang Peserta Prolanis: A. Penambahan Peserta 1. FKTP mendata peserta terdaftar yang memiliki riwayat penyakit Diabetes Melitus ataupun Hipertensi untuk ditambahkan sebagai peserta Prolanis pada Klub yang sudah terbentuk. 2. FKTP melaksanakan edukasi awal bagi calon peserta prolanis baru sekaligus pengisian Form Kesediaan Peserta Prolanis tambahan dengan pembiayaan dari Kapitasi FKTP. 3. FKTP mengirimkan Form Kesediaan Peserta Prolanis yang telah diisi dan ditandatangani oleh peserta prolanis tambahan beserta foto copy kartu BPJS Kesehatan peserta. 4. BPJS Kesehatan memberikan Buku Pengambilan Obat bagi Peserta Prolanis sesuai jumlah Form Kesediaan Peserta Prolanis tambahan. 5. BPJS Kesehatan melakukan input data peserta tambahan kedalam aplikasi LUPIS sesuai Form Kesediaan Peserta Prolanis yang dikirimkan kembali oleh FKTP. 6. FKTP memberikan langsung Buku Pengambilan Obat kepada Peserta Prolanis tambahan. 7. Peserta Prolanis tambahan yang telah disetujui BPJS Kesehatan dapat melaksanakan kegiatan bersama dengan peserta prolanis lainnya seperti senam, edukasi, pemantauan pemeriksaan kesehatan, pengambilan obat, SMS Gateway dan Home Visit. B. Pengurangan Peserta 1. FKTP mendata peserta Prolanis yang keluar dari Klub Prolanis berdasarkan dari peserta yang tidak mengikuti kegiatan selama tiga bulan berturut-turut, peserta yang keluar dari keanggotaan Prolanis karena keinginan sendiri atau peserta meninggal. 2. FKTP meyampaikan Surat Pengurangan Anggota Klub Prolanis dengan lampiran nama peserta Prolanis yang keluar dari Klub Prolanis (Lampiran 3) beserta foto copy kartu BPJS Kesehatan dari masing-masing peserta. 3. BPJS Kesehatan melakukan perubahan status peserta pada aplikasi LUPIS. Halaman 5 dari 6

Bagi FKTP yang telah menjadi FKTP Prolanis wajib mengirimkan Surat Pemberitahuan Pelaksanaan Prolanis dengan lampiran nama peserta Prolanis (printout dan form excel) kepada BPJS Kesehatan (Lampiran 2) paling lambat tanggal 10 April 2016. Kepala, Dasrial Halaman 6 dari 6