BAB II DINAMIKA KELEMBAGAAN LIGA ARAB. Dalam bab ini penulis akan membahas mengenai organisasi regional Liga

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI. 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al-

PERAN INDONESIA DALAM ORGANISASI INTERNASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu,

H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI

BAB I PENDAHULUAN. umumnya adalah kepentingan nasional sehingga mendorong kerjasama antar negara

Pada pokoknya Hukum Internasional menghendaki agar sengketa-sengketa antar negara dapat diselesaikan secara damai he Hague Peace

Dalam pandangan Ikhwan, mereka mempunyai hubungan bersahabat sejak era pendiri kerajaan, Raja Abdul Aziz al Saud, bahkan sampai saat ini.

Potret Sistem Internasional & Pembentukan Negara di Timur Tengah. Muhammad Qobidl `Ainul Arif, M.A. #Sesi 2, 24 Februari 2015

perdagangan, industri, pertania

STATUTA INSTITUT INTERNASIONAL UNTUK DEMOKRASI DAN PERBANTUAN PEMILIHAN UMUM*

BAB 5 PENUTUP. 5.1.Kesimpulan

BAB I PERANAN LIGA ARAB DALAM USAHA MENYELESAIKAN KONFLIK DI SURIAH. Organisasi yang bertujuan untuk menciptakan perdamaian antar negara-negara

STATUTA ASOSISI MAHKAMAH KONSTITUSI DAN INSTITUSI SEJENIS SE-ASIA

BAB II HUBUNGAN BAIK ANTARA ARAB SAUDI DAN IKHWANUL MUSLIMIN. berlangsung sangat lama, bisa dikatakan terjalin sejak masing-masing

RESUME SKRIPSI. Dalam pergaulan internasional setiap negara tidak. bisa melepaskan diri dari hubungan atau kerjasama antar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tidak dapat dipungkiri bahwa dewasa ini tidak ada negara yang

BAB V KESIMPULAN. dasawarsa terakhir ini dengan dilumpuhkannya beberapa pemimpin-pemimpin dictator

Pidato Bapak M. Jusuf Kalla Wakil Presiden Republik Indonesia Pada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa- Bangsa Ke-71 New York, 23 September 2016

JAMAL ABDUL NASHIR : NASIONALISME ARAB

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan

buku. Kalian dapat memfotokopi gambar tersebut sebelum menempelkannya. Setelah selesai, kumpulkan hasil kerja kalian kepada guru.

MENEGAKKAN TANGGUNG JAWAB MELINDUNGI: PERAN ANGGOTA PARLEMEN DALAM PENGAMANAN HIDUP WARGA SIPIL

Dalam bidang ekonomi, krisis keuangan yang menimpa negara-negara Eropa seperti Portugal

Westget Mall diperkirakan merupakan supermarket milik Israel yang sering dikunjungi orang-orang asing.

PEMANTAPAN MATERI PERAN INDONESIA DALAM ORGANISASI INTERNASIONAL

KETERLIBATAN INGGRIS DALAM UPAYA PENYELESAIAN PERANG SOMALIA TAHUN

Diadopsi oleh resolusi Majelis Umum 53/144 pada 9 Desember 1998 MUKADIMAH

SEBUAH AWAL BARU: PERTEMUAN TINGKAT TINGGI TENTANG KEWIRAUSAHAAN

SEJAK 2011, BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REKOMENDASIKAN MORATORIUM PENGIRIMAN TENAGA KERJA INDONESIA KE TIMUR TENGAH

BAB V KESIMPULAN. di Kerajaan Saudi. Ulama berperan dalam mendukung segala kebijakan-kebijakan

2016 PERANG ENAM HARI

POLITIK LUAR NEGERI. By design Drs. Muid

POKOK-POKOK HUKUM HAK ASASI MANUSIA INTERNASIONAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,


INTISARI. Judul Skripsi : Politik Keterbukaan Arab Saudi Dibawah Kepemimpinan. RajaAbdullah Bin Abdul Aziz Sejak Tahun 2005

Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Calon TKI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PROTOKOL OPSIONAL KONVENSI HAK-HAK ANAK MENGENAI KETERLIBATAN ANAK DALAM KONFLIK BERSENJATA

BAB V KESIMPULAN. menjalar ke Suriah merupakan akar dari konflik berkepanjangan yang terjadi di Suriah.

DUKUNGAN ARAB SAUDI TERHADAP PEMERINTAHAN ALI ABDULLAH SALEH DALAM REVOLUSI RAKYAT YAMAN RESUME

PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N

BAB II KELANGKAAN AIR DI REGIONAL ARAB. Jika dalam beberapa dekade terakhir regional Arab banyak dikenal sebagai

Peranan hamas dalam konflik palestina israel tahun

4 Perubahan Geopolitik Timur Tengah Pasca Kelahiran ISIS

A BOON OR A BANE. P r o j e c t FOR DEMOCRACY? i t a i g k a a n. Amr Hamzawy and Nathan J. Brown. Berkah atau Kutukan Buat Demokrasi?

BAB V KESIMPULAN. terbesar itu dilaksanakan bersamaan pada sidang tahunan ke-41 IDB di Jakarta. IDB

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Mengapa HT terus mendesak pemerintah mengirimkan tentara perang melawan Israel?

DEKLARASI PEMBELA HAK ASASI MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. Berakhirnya perang dunia kedua menjadi titik tolak bagi beberapa negara di Eropa

Sambutan Presiden RI pada ASIAN PARLIAMENTARY ASSEMBLY, Bandung-Jabar, Selasa, 08 Desember 2009

LAMPIRAN. Pasal 1 Definisi. Untuk maksud-maksud Persetujuan ini, kecuali konteksnya mensyaratkan sebaliknya;

2 b. bahwa Persetujuan dimaksudkan untuk menetapkan prosedur penyelesaian sengketa dan mekanisme formal untuk Persetujuan Kerangka Kerja dan Perjanjia

SENGKETA INTERNASIONAL

Telah menyetujui sebagai berikut: Pasal 1. Untuk tujuan Konvensi ini:

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN KEISTIMEWAAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 1999 TENTANG HUBUNGAN LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. multi tujuan. Dari ekonomi hingga keamanan, Liga Arab memiliki peran di

UMUM. 1. Latar Belakang Pengesahan

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KEHUTANAN Nomor.: P.3/II-KEU/2010 TENTANG

BAB IV DAMPAK PENGGUNAAN DIPLOMASI DALAM PENYELESAIAN KONFLIK INDONESIA BELANDA. A. Peran Dunia Internasional dalam Diplomasi

2015 PERANAN SOUTH WEST AFRICA PEOPLE ORGANIZATION (SWAPO) DALAM PERJUANGAN KEMERDEKAAN NAMIBIA

Tidak hanya di Indonesia, Amerika bermain hampir di semua kawasan negeri Islam.

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.09/MEN/2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. bukan hanya milik negara-negara berpenduduk mayoritas muslim saja.

TIMUR TENGAH: PERKEMBANGAN TERKINI DAN POLUGRI

I PENDAHULUAN. Pada dasarnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan dari manusia lainnya,

KOMENTAR UMUM no. 08

PROTOKOL OPSIONAL PERTAMA PADA KOVENAN INTERNASIONAL TENTANG HAK SIPIL DAN POLITIK 1

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

NASKAH PENJELASAN PROTOCOL TO THE ASEAN CHARTER ON DISPUTE SETTLEMENT MECHANISM (PROTOKOL PIAGAM ASEAN MENGENAI MEKANISME PENYELESAIAN SENGKETA)

Demokratisasi di Mesir (Arab Spring) Ketiga dapat dikatakan benar. Afrika Utara dan Timur Tengah mengalami proses demokrasi

PROTOKOL OPSIONAL PADA KONVENSI TENTANG HAK ANAK TENTANG KETERLIBATAN ANAK DALAM KONFLIK BERSENJATA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III SIKAP ARAB SAUDI TERHADAP KUDETA DI TIMUR TENGAH DAN KUDETA MESIR kepentingan nasional SA di Timur Tengah.

KEBIJAKAN PEMERINTAH FILIPINA DALAM MENANGANI GERAKAN SEPARATIS MORO DI MINDANAO RESUME SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PIAGAM KERJASAMA PARTAI DEMOKRAT DAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA TAHUN

BAB IV WATER GOVERNANCE PROGRAMME FOR ARAB STATES (WGP-AS) SEBAGAI GLOBAL GOVERNANCE

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PENGESAHAN INTERNATIONAL COVENANT ON ECONOMIC, SOCIAL AND CULTURAL RIGHTS

Indikator 2 : Mendeskripsikan macam-macam organisasi internasional dan tujuan dari organisasi internasional

Konstitusi Rancangan Rusia untuk Suriah: Pertimbangan tentang Pemerintahan di Kawasan Tersebut

BAB V PENUTUP. telah dikaji oleh banyak sejarawan. Hubungan historis ini dilatarbelakangi dengan

BAB III PROBLEMATIKA KEMANUSIAAN DI PALESTINA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1996 TENTANG PENGESAHAN CONVENTION ON PSYCHOTROPIC SUBSTANCES 1971 (KONVENSI PSIKOTROPIKA 1971)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. Presiden Republik Indonesia,

2018, No Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2014 tentang P

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJA SAMA INTERNASIONAL

- 1 - BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJASAMA INTERNASIONAL

PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA SIDANG MAJELIS UMUM KE-58 PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA. New York, 23 September 2003

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG LAMBANG PALANG MERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 1999 TENTANG HUBUNGAN LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan

Transkripsi:

BAB II DINAMIKA KELEMBAGAAN LIGA ARAB Dalam bab ini penulis akan membahas mengenai organisasi regional Liga Arab yang memiliki gerakan yang dinamis dalam dunia perpolitikan kawasan Arab. Dinamika pergerakannya sedikit banyak telah mempengaruhi kawasan dan patut untuk dijadikan sejarah. Kesamaan nasib yang ingin membebaskan negara nya dari pengaruh kolonial asing, persamaan bahasa, dan bangsa menjadi latar belakang terbentuknya organisasi ini. Liga Arab didirikan dengan tujuan untuk membantu negara anggota menjalin kerjasama dan memajukan negara-negara anggota. Organ-organ dalam struktur dalam tubuh Liga Arab di juga penting dalam membantu menyelsaikan berbagai sengketa. Liga Arab menganut nilai saling menghormati kedaulatan antara negara anggota. A. Sejarah Terbentuknya Liga Arab Sejarah lahirnya Liga Arab tidak bisa dilepaskan dari peranan Negara Inggris sebagai penguasa sebagian besar daerah Arab pada abad ke 19. Inggris menyadari bahwa di Arab telah tumbuh pan arabisme, maka dari itu Inggris berinisiatif membantu Arab dengan melakukan gerakan revolusi melawan Kesultanan Utsmaniyah yang merupakan lawan dari Inggris pada perang dunia pertama. Ketika itu Inggris berjanji akan membantu bangsa Arab untuk membentuk sebuah negara persatuan dibawah pimpinan Syarif Husein di Mekkah. Liga Arab resmi dibentuk di Kairo pada tanggal 22 Maret 1945 dengan enam anggota: Mesir, Irak, Yordan, Lebanon, Arab Saudi, dan Suriah. Yaman 15

bergabung sebagai anggota pada tanggal 5 Mei 1945. Ketujuh negara-negara Arab yang sebelumnya tunduk pada Kekaisaran Ottoman dan menjadi mandiri setelah kekalahan Ottoman terhadap Turki selama Perang Dunia I. Tujuan utamanya adalah agar Liga Arab mampu memperkuat hubungan antara anggota dan untuk memajukan kepentingan bersama dari semua negara-negara Arab. Dari tahun 1953 dan seterusnya, daerah lain masih di bawah kontrol kolonial dipersilakan untuk bergabung pada pencapaian kemerdekaan. Mesir memprakarsai gerakan ini yang hingga saat ini bernama Liga Arab untuk mempererat persahabatan Bangsa Arab, memerdekakan Negara-negara Arab yang masih terjajah dan mencegah berdirinya Negara Yahudi di Palestina dan membentuk kerjasama di bidang ekonomi, politik dan militer. Negara anggota Liga Arab memiliki Sumber Daya Alam yang amat besar diantara nya adalah Minyak dan Gas Alam, terutama di kawasan teluk. Beberapa Negara anggota Liga Arab memiliki tanah yang subur terutama di bagian Sudan. Beberapa kawasan seperti Mesir Lebanon, Tunisia, dan Yordania juga merupakan anggota Liga Arab yang memiliki kawasan industri. Liga Arab juga mendirikan lembaga bantuan Arab Economic League, untuk membantu ekonomi beberapa negara berkembang di kawasan Arab seperti Sudan. Liga Arab yang disebut juga Liga Negara-negara Arab merupakan sebuah organisasi pemerintah internasional tingkat regional. Seperti tampak dalam namanya, organisasi ini beranggotakan Negara-negara Arab kawasan timur tengah dan Afrika Utara. Pembentukan Liga Arab terutama dilator belakangi oleh keinginan para pemuka Arab umtuk membebaskan dunia Arab dari dominasi 16

asing. Seperti yang diketahui, sampai pertengahan abad ke 20 Negara-negara Arab umumnya masih dibawah kekuasaan kolonial asing, terutama kerajaan Otoman, Inggris dan Prancis. Diantara para pemuka Arab yang giat memperjuangkan kemerdekaan dan persatuan Arab adalah penguasa Hijaz (sekarang Arab Saudi), Sharif Husain bin Ali serta kedua anaknya Emir Faisal I dari Irak dan Emir Abdullah dari Yordania. 14 Dalam sebuah organisasi kekuatan dominan akan selalu ada, begitu juga dengan Liga Arab dulu negara-negara seperti Mesir, Suriah dan Irak menjadi negara dominan di Liga Arab. Namun pasca terjadinya Arab Spring secara tidak langsung juga mengubah konstelasi dalam tubuh Liga Arab. Arab Saudi, Qatar dan Uni Emirat Arab kini menjadi negara yang mampu menguatkan posisi mereka dalam organisasi Liga Arab. Seperti dalam menentukan kebijakan Liga Arab terhadap rezim di Damaskus. Benhelli yang berasal dari Aljazair berkomentar, "Kami mendorong negara-negara lain di Liga Arab untuk bertindak. Tapi kenyataannya negara-negara Teluk yang aktif. Gerakan demokrasi mendesak Liga Arab untuk bereaksi. Kekuatan Liga Arab tergantung para anggotanya yang mendominasi, jadi setiap perubahan pasti terlihat dan tercermin dalam proses pengambilan kebijakan. 15 14 League of Arab States (Arab League), Arab League : http://www.internationaldemocracywatch.org/index.php/arab-league- diakses pada 24 Desember 2016 15 Evolusi Kebijakan Liga Arab http://www.dw.com/id/evolusi-kebijakan-liga-arab-setahunterakhir/a-15755175 diakses pada 24 Desember 2016 17

B. Tujuan dan Fungsi Liga Arab Liga Arab dibentuk setelah Perang Dunia II yang merupakan organisasi tertua di kawasan Arab. Liga ini secara resmi terbentuk pada tahun 1945 pada sebuah acara internasional yang penting dan telah mempengaruhi dinamika hubungan regional dikawasan Arab, hal ini Menjadi perwujudan praktis persatuan Arab. Liga Arab yang terdiri dari negara-negara Arab ini didirikan pada 22 Maret 1945 oleh tujuh Negara : Mesir, Irak, Arab Saudi, Libanon, Suria, Yordania, dan Yaman. Liga Arab memiliki tugas untk mengkoordinasikan berbagai sektor kegiatan dikawasan Arab ang tertulis dalam piagam liga arab seperti dibawah ini : A. Ekonomi dan urusan keuangan, termasuk komersial hubungan, adat istiadat, mata uang dan pertanyaan pertanian industri. B. Komunikasi; ini termasuk rel kereta api, jalan, penerbangan, navigasi, Telegraf dan posting. C. Urusan kebudayaaan D. Kebangsaan, paspor, visa, pelaksanaan penilaian dan ekstradisi penjahat. E. Kegiatan Sosial. F. Kegiatan Kesehatan. 16 Berdasarkan Piagam Liga Arab, tujuan utama organisasi ini adalah penguatan hubungan antara negara-negara anggota, koordinasi kebijakan mereka untuk mencapai kerjasama antara mereka dan untuk melindungi kemerdekaan dan 16 Presentation of the Arab League, Arab League : http://www.arableagueonline.org/hello-world/#more-1 diakses pada 23 November 2016 18

kedaulatan Negara-negara Arab. Piagam Liga Arab juga melarang para anggota untuk menggunakan kekerasan terhadap satu sama lain. Liga Arab telah aktif dalam membantu dunia Arab mengembangkan perekonomian dan budaya, sekaligus menemukan solusi untuk menyelesaikan konflik baik di dalam liga maupun dari eksternal. Organisasi ini berusaha untuk menyelesaikan isu-isu yang muncul antara Negara-negara Arab, dan untuk memperbaiki citra keseluruhan negara-negara muslim di dunia saat ini. Pandangan dunia internasional terhadap mereka yang konotasinya adalah sebuah organisasi yang penuh dengan teror dan kekacauan yang sering kali didengar di negara-negara Barat, maka dari itu, Liga Arab terus berjuang untuk mengubah presepsi tersebut. Tertuang dalam pakta Piagam Liga Arab yang ditandatangani oleh enam negara di Kairo 1945 Liga Arab memiliki beberapa kewenangan untuk mencapai tujuan nya. Diantaranya : 1. Liga Arab memiliki wewenang untuk menentukan arah kerjasama dengan Organisasi Internasional dengan dasar untuk menjamin perdamaian, keamanan dan mengatur hubungan ekonomi dan sosial dalam kawasan. Kewenangan untuk menjalin hubungan dengan Organisasi Internasional tersebut di amanahi kepada Council. 2. Liga Arab berwenang untuk mengintervensi konflik diantara negara anggota guna menjaga perdamaian dengan jalan damai. Jalan damai yang dimaksud adalah menggunakan arbitrase dan mediasi. 19

3. Liga Arab berhak mengeluarkan anggota atau mengeluarkan izin kepada negara anggota yang ingin keluar dari Liga dengan syarat Liga harus mendapatkan suara bulat dari perwakilan tiap-tiap negara atau Council. 4. Liga Arab memegang kontrol atas Boycot Office yang dimana fungsi kontrol tersebut berada ditangan Sekretaris Jendral yang didampingi oleh Dewan Ekonomi dan Dewan Liga. 17 C. Keanggotaan Liga Arab Setiap negara Arab independen memiliki hak untuk menjadi anggota Liga. Jika keinginan untuk melakukannya, itu harus mengajukan permohonan yang akan disimpan Tetap Sekretariat Jenderal dan diserahkan ke Dewan pada pertemuan pertama diadakan setelah pengajuan permintaan. Dimulai dari 6 Anggota pada saat berdirinya di tahun 1945, kini Liga Arab telah memiliki 22 Negara Anggota yang diantaranya 12 Negara berada di Benua Asia dan 10 Negara Yang terletak di Benua Afrika. Total luas wilayah negara-negara Liga Arab secara keseluruhan adalah 13,333,296km 2 dengan populasi penduduk sebanyak 356.785.231 jiwa. Berikut ini adalah Negara-negara anggota Liga Arab beserta Ibukota dan tanggal bergabungnya. : 17 Charter of Arab League, Arab League : http://www.arableagueonline.org/charter-arab-league/ diakses pada 22 November 2016 20

Nama Negara Ibu kota Tanggal bergabung Benua Mesir Kairo 22 Maret 1945 Afrika Irak Bagdad 22 Maret 1945 Asia Yordania Amman 22 Maret 1945 Asia Lebanon Beirut 22 Maret 1945 Asia Arab Saudi Riyadh 22 Maret 1945 Asia Suriah Damaskus 22 Maret 1945 Asia Yaman Sana a 5 Mei 1945 Asia Libya Tripoli 28 Maret 1953 Asia Sudan Khartoum 19 Januari 1956 Afrika Maroko Rabat 01 Oktober 1958 Afrika Tunisia Tunis 01 Oktober 1958 Afrika Kuwait Kota Kuwait 20 Juli 1961 Asia Aljazair Aljir 16 Agustus 1962 Afrika Uni Emiret Arab Abu Dhabi 12 Juni 1962 Asia Bahrain Al-Manamah 11 September 1971 Asia Qatar Doha 11 September 1971 Asia Oman Muskat 29 September 1971 Asia Muritania Noukchott 26 November 1973 Afrika Somalia Mogadishu 14 Februari 1974 Afrika Palestina Yerusalem 09 September 1976 Asia Djibouti Kota Djobouti 09 April 1977 Afrika 21

Komoro Moronic 20 November 1993 Afrika Tabel 1: Daftar negara anggota Liga Arab 18 Gambar 1: Peta geograpis anggota Liga Arab. 19 D.Struktur Organisasi Liga Arab Liga Arab memiliki struktur organisasi yang bertugas untuk melaksakan setiap fungsi dan tujuan-tujuannya. Didasari dari keinginan untuk mempersatukan kawasan, menghormati kedaulatan dan kemerdekaan setiap negara anggota, menjamin keamanan bersama, dan menawarkan bantuan dari setiap konflik baik dari sesama anggota maupun negara luar, liga memiliki lembaga-lembaga utama, 18 official name League of Arab States, Arab League : http://www.internationaldemocracywatch.org/index.php/arab-league- diakses pada 25 November 2016 19 Alummah World Arab League : http://alummahworld.com/arab-league diakses pada 25 November 2016 22

yakni : Dewan Liga (Council of the League), Dewan Pertahanan Bersama (Joint Defence Council), Dewan Ekonomi dan Sosial (The Economic and Social Council), Komite dan Sekretaris Jenderal (The Committess and The Secretariat General). 1. Dewan Liga ( Council of the League ) Dewan Liga atau yang dikenal dengan Council adalah perwakilan dari masing-masing negara anggota yang tiap-tiap perwakilannya memiliki satu suara. Council sendiri adalah dewan tertinggi di dalam tubuh Liga. Tugas Dewan ini untuk mencapai realisasi tujuan dari Liga untuk mengawasi pelaksanaan perjanjian dan untuk memutuskan Liga Arab dalam bekerja sama dengan badanbadan internasional yang akan dibuat untuk menjamin keamanan, perdamaian dan mengatur hubungan ekonomi dan sosial. Menurut Pasal VII dalam Pakta Liga suara bulat menjadi peraturan dasar dan keputusan-keputusan yang diambil dengan suara bulat bersifat wajib bagi semua negara peserta, yang terikat konstitusi-konstitusi mereka; keputusan- keputusan yang mengenai tindakan yang dilakukan untuk menyelidiki adanya agresi disyaratkan dengan keputusan suara bulat berdasarkan Pasal VI. 20 2.Dewan Pertahanan Bersama ( Joint Defense Council ) Dewan Pertahanan Bersama didirikan di bawah pengawasan Dewan Liga Arab, lembaga ini dipercayakan untuk menangani semua urusan yang berkaitan 20 Arab Legue Charter of Arab Legue : http://www.arableagueonline.org/category/arab-league/ diakses pada 25 November 2016 23

dengan pelaksanaan ketentuan Pertahanan Bersama dan Perjanjian Ekonomi. Dewan ini dibantu oleh Komite Militer Permanen. Resolusi yang diadopsi dengan mayoritas dua orang ketiga mengikat semua Negara Anggota. 21 3. Dewan Ekonomi dan Sosial (The Economic and Social Council) Dewan Ekonomi dan Sosial ini dibentuk pada 1953, setelah sebelum nya Dewan ini menggantikan dewan yang dibentuk pada perjanjian tahun 1950, perjanjian Pertahanan Bersama dan Kerjasama Ekonomi. Adanya dinamika pergantian ini menandakan kemajuan Liga dalam segi kerjasama ekonomi dan sosial diantara anggota. Adanya Dewan Ekonomi dan Sosial ini bertugas untuk menyiapkan dan mempromosikan kemajuan ekonomi dan sosial di tanah Arab. Untuk melaksanakan tugas tersebut maka Dewan Ekonomi dan Sosial telah membentuk badan-badan khusus diantaranya Dana Arab untuk Pembangunan Ekonomi dan Sosial, Dana Arab untuk Bantuan Arab dan Negara Afrika, Dana Moneter Arab (The Arab Monetery Fund), Organisasi Arab untuk Pembangunan Pertanian, Pusat Pengembangan Industri untuk Negara-negara Arab, Bank Pembangunan Ekonomi Arab di Afrika, Dewan Arab untuk Penerbangan Sipil, Arab Pos Sedunia, Uni Telekomunikasi Arab, Dewan Buruh Arab, dan Persatuan Dewan Arab. 22 21 IDW Arab League : http://www.internationaldemocracywatch.org/index.php/arab-leaguediakses pada 26 November 2016 22 ibid 24

4. Komite dan Sekretaris Jenderal (The Committess and The Secretariat General). Didalam badan Liga Arab dibentuk sebuah komite khusus di mana negara-negara anggota Liga harus diwakili. Komite ini dibebankan dengan tugas meletakkan prinsip-prinsip dan sejauh mana kerjasama yang terjalin oleh Liga Arab. Melalui Prinsip-prinsip tersebut kemudian akan dirumuskan sebagai rancangan perjanjian yang akan disampaikan kepada Dewan untuk pemeriksaan persiapan untuk pengajuan mereka ke negara-negara anggota. Perwakilan dari negara-negara Arab lainnya dapat mengambil bagian dalam pekerjaan komite tersebut di atas. Dewan akan menentukan kondisi di mana wakil-wakil tersebut dapat diizinkan untuk berpartisipasi dan peraturan yang mengatur perwakilan tersebut. Liga juga memiliki Sekretariat Jenderal Permanen yang terdiri dari Sekretaris Jenderal, Asisten Sekretaris dan jumlah yang sesuai pejabat. Dewan Liga yang menunjuk Sekretaris Jenderal oleh mayoritas dua pertiga dari negaranegara Liga. Sekretaris Jenderal, dengan persetujuan Dewan kemudian akan menunjuk Asisten Sekretaris dan para pejabat utama Liga Sekretaris Jenderal wajib menyiapkan rancangan anggaran dari Liga dan akan menyampaikannya kepada Dewan untuk disetujui sebelum setiap awal tahun anggaran. Dewan akan memperbaiki bagian dari biaya yang harus ditanggung oleh masing-masing negara dari Liga. Ini dapat dipertimbangkan kembali jika diperlukan. 23 Sejak berdiri hingga saat ini, Sekretaris Jenderal Liga Arab telah dijabat 23 ibid 25

oleh 7 orang yang sebagian besar berasal dari Mesir. Keenam Sekretaris Jenderal Liga Arab diantaranya adalah : 1. Abd El Rahman Azzam (menjabat dari tahun 1945 sampai 1952) dari Negara Mesir. 2. Mohammed Abd El Khaleq Hassouna (menjabat dari tahun 1952 sampai 1972) dari Negara Mesir. 3. Mahmoud Riad (menjabat dari tahun 1972 sampai 1979) dari Negara Mesir. 4. Al Shazly Al Qleeby (menjabat dari tahun 1979 sampai 1990) dari Negara Tunisia. 5. Dr. Ahmed Essmat Abd El Mageed (menjabat dari tahun 1991 sampai 2001) dari Negara Mesir. 6. Amre Moussa (menjabat dari tahun 2001 sampai 2011) dari Negara Mesir. 7. Dr.Nabil ElAraby (menjabat dari tahun 2011 sampai sekarang) dari Negara Mesir. 24 D. Proses Pengambilan Keputusan Liga Arab Sistem pengambilan keputusan pada suatu organisasi tercermin dalam sistem distribusi dan sentralisasi hak suara, dan yang lebih spesifik adalah tanggung jawab didistribusikan ke cabang-cabang institusi. Berdasarkan fungsi dan tugas dan masing-masing tugas dari badan organisasi yang ada di Liga Arab, maka Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) Liga Arab sebagai acuan organisasi dalam tatanan makro. 24 Arab League US Arab League http://arableague-us.org/wp/about-2/structure/main-organs/ diakses pada 26 November 2016 26

Pada Liga Arab, lembaga-lembaga fungsional terdiri dari KTT, Dewan, Komite Tetap, Sekretariat, (non) secara resmi dilembagakan Dewan khusus Menteri, dan Parlemen Arab Transisi. KTT Liga Arab memegang satu pertemuan resmi setiap tahun di bulan Maret. pertemuan informal atau khusus dapat diatur antara dua yang formal. KTT ini memasok para pemimpin negara-negara anggota dengan forum untuk perkembangan pedoman. Hal ini juga memberikan suara Arab pada isu-isu penting, seperti lewat resolusi berpengaruh Dewan. Akan tetapi tetap saja KTT tidak terlibat dalam pengembangan kebijakan khusus, yang merupakan tanggung jawab Dewan dan Komite Tetap. Dewan menikmati kekuatan keputusan teoritis, sedangkan Komite Tetap bertugas menyusun berbagai kebijakan. Pertahanan Dewan Bersama dan Dewan Ekonomi dan Sosial memfasilitasi kerjasama lebih lanjut di dunia Arab dalam bidang militer dan ekonomi. sub-lembaga tersebut berbagi kekuasaan dengan Dewan dengan membuat dan melaksanakan rencana di bidang yang relevan. Namun, tanggung jawab sub-dewan yang bawahan dan tidak pasti, menikmati kekuatan pengambilan keputusan hanya relatif dan sementara daripada satu mutlak dan independen. Sekretariat adalah lembaga administrasi dan mediasi, menangani urusan sehari-hari dan memfasilitasi implementasi kebijakan mereka. Dua belas anggota Dewan Menteri mengadakan pertemuan rutin untuk membahas isu-isu di bidang masing-masing, dan menyerahkan konsensus akhir kepada Sekretariat dan Dewan. Menurut penjabaran di atas pada lembaga Liga Arab, puncak memandu Liga di tingkat makro; dan Dewan dan Komite membangun kerangka kebijakan 27