BAB I PENDAHULUAN. keluarnya Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 tentang Peransuransian.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Suatu kegiatan usaha atau bisnis diperlukan sejumlah dana sebagai modal

BAB I PENDAHULUAN. melayani masyarakat yang ingin menabungkan uangnya di bank, sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat menyebabkan bertambahnya populasi kendaraan pribadi yang merupakan faktor penunjang

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP ASURANSI JIWA DALAM PROSES PELAKSANAAN PENYELESAIAN KLAIM PEMBAYARAN ASURANSI PADA PT. ASURANSI MANULIFE INDONESIA DI MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan penyakit serta karena usia tua, yang dapat mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Salah satu upaya pemerintah Indonesia dalam rangka mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya manusia juga tidak bisa terlepas dari kejadian-kejadian yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. diiringi pembangunan disegala bidang yang meliputi aspek ekonomi, politik,

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya selalu dipenuhi dengan risiko. Risiko adalah kemungkinan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya selalu dipenuhi dengan risiko. Risiko adalah kemungkinan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak pernah terlepas dari bahaya, Beberapa

DIMAS WILANTORO NIM: C.

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah faktor yang sangat penting bagi produktivitas dan

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam pembahasan penulisan penelitian ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. otomatis terkait dengan kebutuhan dasar yang diperlukan oleh manusia. Dalam

I. PENDAHULUAN. Setiap orang sering menderita kerugian akibat dari suatu peristiwa yang tidak

I. PENDAHULUAN. Manusia di dalam hidupnya selalu berada dalam ketidakpastian dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperlancar roda pembangunan, dan sebagai dinamisator hukum

BAB I PENDAHULUAN. berbagai usaha yang terus berkembang di segala bidang. Usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. yang sama dan apabila diperlukan bisa dibebani dengan bunga. Karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. akan mati, jadi wajar apapun yang terjadi di masa depan hanya dapat direka reka. itu tidak dapat diperkirakan kapan terjadinya.

METODE PENELITIAN. cara melakukan penelitian hukum dengan teratur (sistematis). 39 Dengan

BAB I PENDAHULUAN. akan berkaitan dengan istri atau suami maupun anak-anak yang masih memiliki

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, tetapi mungkin pula sebaliknya. Manusia mengharapkan

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan lembaga jaminan sudah sangat populer dan sudah tidak asing

BAB I PENDAHULUAN. layak dan berkecukupan. Guna mencukupi kebutuhan hidup serta guna

BAB I PENDAHULUAN. hanya satu, yaitu PT. Pos Indonesia (Persero). Menurut Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Nomor 38 Tahun 2009 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Didalam kehidupan bermasyarakat kegiatan pinjam meminjam uang telah

BAB I PENDAHULUAN. atau aktivitas kehidupan manusia sehari-hari. Mulai dari zaman kehidupan

III. METODE PENELITIAN. berdasarkan logika berpikir. Metodologi artinya ilmu tentang cara melakukan

III. METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Namun demikian perjanjian kredit ini perlu mendapat perhatian khusus dari

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. suatu peristiwa yang tidak terduga semula, misalnya rumahnya terbakar, barangbarangnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2006), hal. 51. Grafindo Persada, 2004), hal. 18. Tahun TLN No. 3790, Pasal 1 angka 2.

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam pembahasan penulisan penelitian ini adalah

BAB I P E N D A H U L U A N. pihak yang mengadakan perjanjian pengangkutan laut ini. Tetapi karena

BAB I PENDAHULUAN. badan usaha untuk memenuhi kebutuhan konsumsinya seperti kebutuhan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Manusia di dalam kehidupan mempunyai bermacam-macam kebutuhan dalam hidupnya.

I. METODE PENELITIAN. normatif empiris (applied normative law) adalah perilaku nyata (in action) setiap

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan masyarakat terhadap jasa Notaris tidak dapat dihindarkan karena

III. METODE PENELITIAN. permasalahan-permasalahan yang timbul di dalam gejala bersangkutan. 24

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat dalam kehidupan sosialnya senantiasa akan melakukan

BAB II TINJAUAN MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TERTANGGUNG DAN SYARAT-SYARAT PERJANJIAN ASURANSI BERDASARKAN KUHD

TINJAUAN TENTANG PENYELESAIAN KLAIM DALAM ASURANSI JIWA PADA PT. ASURANSI WANA ARTHA LIFE SURAKARTA

METODE PENELITIAN. sistematika, dan pemikiran tertentu, yang bertujuan untuk mempelajari satu atau

III. METODE PENELITIAN. empiris, Penelitian hukum normatif-empiris adalah penelitian hukum mengenai

METODE PENELITIAN. Metode penelitian dilakukan dalam usaha untuk memperoleh data yang akurat

BAB I PENDAHULUAN. Manusia di dalam kehidupannya mempunyai bermacam-macam kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. mendatang yang tidak bisa diprediksi tentang yang akan terjadi. Adanya

ANALISIS HUKUM PEMBERATAN RISIKO DALAM ASURANSI JIWA PADA PERUSAHAAN AJB BUMIPUTERA 1912 BANDAR LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pembangunan dalam segala bidang selalu ditingkatkan dari waktu ke

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah No. 69 Tahun 2001 tentang Kepelabuhanan, pelabuhan adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Munculnya berbagai lembaga pembiayaan dewasa ini turut memacu

III. METODE PENELITIAN HUKUM. menganalisisnya. Untuk itu, diadakan pemeriksaan yang mendalam terhadap fakta

BAB I PENDAHULUAN. haknya atas tanah yang bersangkutan kepada pihak lain (pembeli). Pihak

METODE PENELITIAN. beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan menganalisisnya. 1

III.METODE PENELITIAN. permasalahan-permasalahan yang timbul di dalam gejala bersangkutan. 1

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya di Indonesia. Untuk itu diperlukan dukungan dari

BAB I PENDAHULUAN. yaitu saat di lahirkan dan meninggal dunia, dimana peristiwa tersebut akan

Manfaat Dan Mekanisme Penyelesaian Klaim Asuransi Prudential. Ratna Syamsiar. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. memudahkan para pelanggannya (customer) melakukan transaksi perbankan

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2011

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Hal janji adalah suatu sendi yang amat penting dalam Hukum

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berupa membayarkan sejumlah harga tertentu. mencukupi biaya pendidikan dan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. hal yang dilakukan baik menggunakan sarana pengangkutan laut maupun melalui

BAB I PENDAHULUAN. perhatian yang serius ialah lembaga jaminan. Karena perkembangan ekonomi akan

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dilahirkan, maka ia dalam hidupnya akan mengemban hak dan

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi atau pertanggungan timbul karena kebutuhan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. bersumber dari keinginan untuk mengatasi ketidakpastian (uncertainty).

TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN ASURANSI ATAS PEMBATALAN PERJANJIAN BAKU PADA POLIS ASURANSI JIWA di KOTA DENPASAR

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan satu macam

BAB I PENDAHULUAN. penyesuaian dalam berbagai hal terhadap perkembangan kondisi dan aspirasi

BAB I PENDAHULUAN. Pelaku usaha (produsen, dan/atau penjual barang dan jasa), pebisnis, perlu

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan sarana dan prasarana lainnya. akan lahan/tanah juga menjadi semakin tinggi. Untuk mendapatkan tanah

BAB I PENDAHULUAN. Istilah perjanjian baku berasal dari terjemahan bahasa Inggris, yaitu standard

III. METODE PENELITIAN. permasalahan-permasalahan yang timbul di dalam gejala bersangkutan. 73

BAB I PENDAHULUAN. dengan segala macam kebutuhan. Dalam menghadapi kebutuhan ini, sifat

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalan penelitian normatif empiris. Penelitian

I. PENDAHULUAN. orang lain dan harta bendanya. Risiko yang dimaksud adalah suatu ketidaktentuan

BAB I PENDAHULUAN. provisi, ataupun pendapatan lainnya. Besarnya kredit yang disalurkan akan

BAB I PENDAHULUAN. barter merupakan suatu sistem pertukaran antara barang dengan barang atau

BAB I PENDAHULUAN. transportasi merupakan salah satu jenis kegiatan pengangkutan. Dalam. membawa atau mengirimkan. Sedangkan pengangkutan dalam kamus

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat menjamin secara mutlak dan memberi kebahagiaan bagi manusia namun

BAB I PENDAHULUAN. digunakan manusia dalam membantu kegiatannya sehari-hari.

METODE PENELITIAN. Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan analisis dan

BAB I PENDAHULUAN. suatu keadaan yang tidak dikehendaki dapat menimbulkan suatu kerugian bisa

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan takdir dan nasib manusia yang ditentukan oleh Tuhan. 2 Hal

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu perdagangan yang lazim dikenal dengan perdagangan ekspor-impor.

BAB I PENDAHULUAN. Pasar berjangka (futures market) merupakan bagian dari pasar derivatif yang

BAB I PENDAHULUAN. asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Dimana sebagian besar masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. memiliki mobilitas yang tinggi, seperti berpindah dari satu tempat ke tempat lain

III. METODE PENELITIAN. dirumuskan dengan kemungkinan-kemungkinan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini dapat kita lihat dalam praktek sehari-hari, banyaknya peminat dari

METODOLOGI PENELITIAN. sesuatu yang teratur (sistematis), sedangkan logi artinya ilmu yang berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh manusia. Salah satu cara untuk mengurangi risiko tersebut di

BAB I PENDAHULUAN. menyendiri tetapi manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup menyendiri.

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2007 tentang waralaba (selanjutnya disebut PP No. 42 Tahun 2007) dalam

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan Asuransi di Indonesia telah mengalami kemajuan yang sangatlah pesat setelah pemerintah mengeluarkan regulasi pada tahun 1980 diperkuat keluarnya Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 tentang Peransuransian. Adanya regulasi tersebut pemerintah memberikan kemudahan dalam hal perizinan sehingga mendorong tumbuhnya perusahaan-perusahaan baru dan pada akhirnya akan meningkatkan hasil produksi nasional. Istilah Asuransi merujuk kepada tindakan, system, atau bisnis dimana perlindungan finansial (atau ganti rugi secara finansial) untuk jiwa, properti, kesehatan dan lain sebagainya mendapatkan penggantian dari kejadian-kejadian yang tidak dapat diduga yang dapat terjadi seperti kematian, kehilangan, kerusakan atau sakit, di mana melibatkan pembayaran premi secara teratur dalam jangka waktu tertentu sebagai ganti polis yang menjamin perlindungan tersebut. Asuransi menjadi kebutuhan didalam perkembangan masyarakat sekarang ini. Sehari-hari didalam kehidupan kita sebagai manusia banyak mengalami kejadiankejadian yang tidak tentu atau resiko-resiko yang akan mengganggu jalannya kehidupan kita dan akan merugikan kita. 1 Beberapa upaya ada yang dapat dilakukan oleh manusia untuk mengatasi risiko-risiko yang mungkin timbul sehingga akan mengakibatkan kerugian antara lain: 1. Menghindari (avoidance) maksudnya, berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu dan tidak berbuat sesuatu agar tidak mendapat kerugian. 2. Mencegah (prevention) maksudnya, mengadakan tindakan tertentu dengan tujuan paling tidak mengurangi kerugian. 1 Agus Pranoto,Hukum Asuransi dan Kesehatan Perusahaan Asuransi, Guide line Untuk Polis Asuransi Yang Tepat Dari Perusahaan Asuransi Yang Benar, Yogyakarta: BPFE, 2000, hal 11

3. Mengalihkan (transfer) maksudnya, kemungkinan buruk yang dapat menimpa dirinya dialihkan pihak lain. 4. Menerima (assumption or retention). 2 Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan dengan akal dan budinya mencari cara agar ketidakpastian dalam hidupnya berubah menjadi suatu kepastian. Salah satu cara untuk mengatasi risiko tersebut adalah dengan cara mengalihkan risiko (transfer of risk) kepada pihak lain di luar diri manusia. 3 Saat ini pihak lain pada penerima risiko dan mampu mengelola risiko tersebut adalah perusahaan Asuransi. Asuransi sebagai lembaga pengalihan dan pembagian risiko mempunyai kegunaan yang positif baik bagi masyarakat, perusahaan maupun bagi pembangunan negara.asuransi juga memberikan nilai pertanggungan atau perlindungan atas suatu objek dari suatu ancaman bahaya yang menimbulkan kerugian. Industri asuransi jiwa adalah industri yang berbasis kepada kepercayaan pemegang polis karena bisnis tersebut melakukan bisnis dalam jangka panjang.kondisi persaingan saat ini yang sangat tinggi antar perusahaan asuransi, setiap perusahaan berpacu untuk memperluas pasar.perusahaan jasa asuransi PT. Manulife Indonesia merupakan perusahaan Asuransi jiwa yang bertaraf internasional yang menyediakan berbagai jenis produk asuransi dan investasi yang lokasinya tersebar di seluruh provinsi di Indonesia. Perusahaan jasa Asuransi jiwa PT. Asuransi Manulife Indonesia di Medan, memberikan kepercayaan dari pelanggan merupakan salah satu faktor utama untuk menjaga kelangsungan usahanya.kepercayaan adalah faktor penting dalam membangun komitmen antara perusahaan dan pelanggan. 5 4 2 Yusuf Shofie, Perlindungan Konsumen & Instrumen-instrumen Hukumnya, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2000, hal. 15 3 M. Suparman Sastrawidjaja, Aspek-Aspek Hukum Asuransi dan Surat Berharga, Bandung: PT. Alumni, 2003, Hal. 9 4 Abdulkadir Muhammad, Hukum Asuransi Indonesia, Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2006, hal. 5 5 Buku Panduan Initial Training Course Manulife Indonesia, Training & Development, 2015.

Kepercayaan pemegang polis kepada perusahaan Asuransi jiwa merupakan pelimpahan resiko dari pihak pembeli polis Asuransi (pemegang polis) kepada pihak penjual asuransi (perusahaan asuransi).terdapat didalamnya pelimpahan resiko ini, pemegang polis haruslah melalui prosedur terlebih dahulu untuk kemudian seseorang atau suatu institusi menjadi pemegang polis.tujuan hal ini ialah, pemegang polis sebagai pihak terjamin harus membayar sejumlah uang (premi) sesuai dengan yang telah disepakati kepada perusahaan Asuransi sebagai pihak penjamin. Kemudian perusahaan Asuransi memiliki kewajiban untuk membayar sejumlah uang apabila pemegang polis mengalami peristiwa yang belum jelas akan terjadi yang berkaitan dengan kesehatan, misalnya sakit ataupun terjadi kecelakaan. Produk asuransi PT. Asuransi Manulife Indonesia di Medan telah menjadi kebutuhan pokok yang terkesan dilupakan oleh masyarakat di kota Medan. Hal ini penyebabnya dikarenakan minimnya kepercayaan masyarakat Indonesia akan Asuransi, salah satunya disebabkan oleh banyaknya pengalaman buruk yang dirasakan oleh para pemegang polis yang tidak menyenangkan, seperti pemegang polis sering kali dihadapkan kesulitan dalam mengajukan pembayaran klaim Asuransi. Pengalaman yang telah terjadi pada berbagai setiap pemegang polis yang menyebabkan kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap asuransi diantaranya adalah bahwa ketika si pemegang polis melakukan klaim ternyata apa yang diharapkan dari tujuan asuransi tersebut pelaksanaannya masih sering terjadi kegagalan dalam pelaksanaan klaim tersebut, persyaratan untuk mendapatkan pembayaran klaim masih belum dapat dipenuhi perusahaan asuransi sesuai apa yang diperjanjikan antara kedua belah pihak yang tertuang dalam polis. 6 Salah satu keluhan pemegang polis dalam praktek, untuk pemegang polis yang tidak mendapatkan perlindungan hukum yaitu: 6 Klaim Asuransi Tidak Dibayar, http//www.penyebab klaim tidak dibayar.com/ content.php.id, diakses pada tanggal 20 Maret 2016.

Pemegang polis PT. Asuransi Manulife Indonesia dengan nomor polis, 4262289558 semenjak 9 Desember 2010. Pada pertengahan desember 2014, menerima surat pemberitahuan yang berisi bahwa asuransi tambahan kesehatan hospital benefit plus tidak dapat diperpanjang. 7 Seringnya terjadikegagalan pembayaran klaim oleh perusahaan asuransi kepada pemegang polis dikarenakan pemegang polis terlalu lama mengajukan klaim yang mengakibatkan tidak dibayarnya uang klaim asuransi oleh perusahaan asuransi, perusahaan asuransi menetapkan batasan waktu pengajuan klaim asuransi yang biasanya batasan waktu yang ditetapkan adalah 3 (tiga) bulan, atas hal tersebut menjadikan pemegang polis kesulitan dalam mempersiapkan memenuhi syaratsyarat mengajukan klaim dan sering kali mengajukan klaim diluar batas waktu tersebut. 8 Sebelum klaim asuransi seorang individu yang memiliki segala jenis polis asuransi harus terlebih dahulu menjaga kebijakan melalui pembayaran regular premi asuransi kepada perusahaan asuransi. Pembayaran ini digunakan untuk menyelesaikan klaim asuransi orang lain atau digunakan untuk lebih memperkuat asset perusahaan asuransi. Tetapi ketika kerusakan yang terlalu besar, pemegang polis asuransi dapat mengajukan klaim asuransi sehingga ia bisa menerima uang dari perusahaan asuransi. Kondisi pada saat ini, kurangnya keterbukaan antara pihak manajemen asuransi terhadap masyarakat, atau kondisi yang dimana kurangnya tingkat pemahaman masyarakat terhadap kesepakatan antara perusahaan dengan masyarakat menjadi bahan klarifikasi antara pihak perusahaan asuransi dengan masyarakat untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi dengan proses klarifikasi dari pihak perusahaan asuransi, maupun penyelesaian secara hukum. 7 http://www.suratpembaca.web.id/detail/51582/manulife Memutus Kontrak Sepihak, diakses pada tanggal 12 April 2016 8 Ibid.

Faktor tersebut yang diatas menjadi alasan mengapa masyarakat di kota Medan seringkali enggan (tidak mau) untuk menanggapi tawaran ataupun melanjutkan polis asuransi yang ditawarkan baik itu melalui perusahaan asuransi maupun agen secara personal. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis membuat skripsi dengan judul: Tinjauan Yuridis Terhadap Asuransi Jiwa Dalam Proses Pelaksanaan Penyelesaian Pembayaran Klaim Asuransi Pada PT. Asuransi Manulife Indonesia Di Medan. B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang yang tersebut diatas, maka yang menjadi permasalahan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana proses mekanisme pengajuan klaim asuransi pada PT. Asuransi Manulife Indonesia di Medan? 2. Bagaimana pelaksanaan dan hambatan dalam pembayaran klaim asuransi pada PT. Asuransi Manulife Indonesia di Medan? 3. Bagaimana bentuk perlindungan hukum yang di berikan PT. Asuransi Manulife Indonesia Medan kepada tertanggung dalam klaim asuransi? C. Tujuan Penulisan Penulisan dilakukan untuk memperoleh tujuan tujuan tertentu. Adapun tujuan penulisan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui proses mekanisme pengajuan klaim asuransi pada PT. Asuransi Manulife Indonesia di Medan. 2. Untuk mengetahui pelaksanaan dan hambatan dalam pembayaran klaim asuransi pada PT. Asuransi Manulife Indonesia di Medan. 3. Untuk mengetahui bentuk perlindungan hukum yang di berikan PT. Asuransi Manulife Indonesia Medan kepada tertanggung dalam klaim asuransi.

D. Manfaat penulisan Manfaat penulisan adalah manfaat yang didapatkan dari suatu penelitian, kontribusi yang diharapkan dari penulisan ini adalah: 1. Kegunaan secara teoritis Penulisan ini, penulis berharap hasilnya mampu memberikan sumbangan bagi ilmu hukum khususnya hukum perdata dagang. 2. Kegunaan secara praktis Selain kegunaan secara teoritis, diharapkan hasil penulisan ini juga mampu memberikan sumbangan secara praktis, yaitu : a. Memberikan sumbangan kepada semua pihak yang terkait dalam pelaksanaan dan penyelesaian pembayaran klaim asuransi. b. Memberikan sumbangan pemikiran terkait perlindungan hukum dalam pengajuan klaim di PT. Asuransi Manulife Indonesia di Medan. E. Metode penelitian 1. Metode pendekatan Metode untuk melakukan penulisan ini, penulis menggunakan metode yuridis normatif, 9 dan yuridis empiris 10.Yuridis Normatif yaitu penelitian terhadap permasalahan yang dirumuskan dengan mempelajari ketentuan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan permasalahan, membandingkan dengan penerapan hukum dan peraturan didalam masyarakat.menggabungkan dengan yuridis empiris yang menggambarkan impelementasi ketentuan hukum Normatif (Undang-Undang) dalam setiap penelitian pada setiap peristiwa hukum dan terjadi dalam masyarakat. Sifat penelitian yang digunakan dalam penulisan ini, yaitu pendekatan penelitian Deskriptif Analitis.Maksud dari penulisan ini adalah untuk memperoleh gambaran yang lengkap dan jelas tentang permasalahan yang ada pada masyarakat yang 9 Ronny Hamitijo Soemitro,Metode Penelitian Hukum dan Jurumetri, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1990, hal. 13 10 Ibid., hal, 15

kemudian dikaitkan dengan ketentuan-ketentuan atau peraturan-peraturan hukum yang berlaku, sehingga akhirnya dapat diperoleh suatu kesimpulan. 11 2. Sumber Data Penulisan skripsi ini menggunakan data sekunder yang mempunyai kekuatan yang mengikat kedalam yang bersumber dari: a. Bahan hukum primer 1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 2. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. 3. Kitab Undang-Undang Hukum Dagang. 4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2014 tentang Peransuransian 12 b. Bahan hukum sekunder Yaitu bahan yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer berupa keterangan, kajian, analisis tentang hukum positif, yakni: pendapat-pendapat pakar hukum, makalah ataupun hasil seminar-seminar yang berkaitan dengan penelitian ini. c. Bahan hukum tersier Yaitu bahan yang mendukung dan memberikan penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder seperti kamus-kamus, ensiklopedia tentang hukum. 3. Metode Pengumpulan Data Skripsi ini menggunakan metode pengumpulan data dengan: a. Melalui studi kepustakaan (library research) 11 Ibid.,hal. 14 12 Bambang Sunggono, Metode Penelitian Hukum, Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2003, hal. 13

Yakni penelitian yang melalui dengan berbagai sumber bacaaan dari bahan pustaka yang berupa bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, serta bahan hukum tersier. b. Melalui penelitian lapangan (field research) Yakni penelitian yang dilakukan secara langsung dengan melakukan wawancara kepada pejabat PT. Asuransi Manulife Indonesia di Medan. 4. Analisis Data Data yang telah diperoleh dari penelitian lapangan akan dihubungkan dengan studi kepustakaan. Data tersebut kemudian dianalisis secara logis dan disusun dengan menggunakan metode kualitatif, yaitu apa yang dinyatakan oleh informan secara tertulis maupun lisan diteliti dan dipelajari kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif yang tersusun dalam kalimat yang sistematis. Rangkaian di dalam hal ini, adapun data-data yang diperoleh akan dibaca, ditafsirkan, dibandingkan, dan diteliti, sedemikian rupa sebelum dituangkan dalam menarik satu kesimpulan akhir. 13 F. Sistematika penulisan Penulisan skripsi ini dilakukan dengan membagi menjadi 5 bab, dengan sistematika sebagai berikut: Bab I adalah Bab Pendahuluan yang berisikan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penelitian, keaslian penulisan, sistematika penulisan Bab II Adalah Bab Tinjauan Umum Tentang Asuransi Menurut Hukum yang berisikan tentang pengertian dan dasar hukum asuransi di Indonesia, tujuan dan asas-asas dalam hukum asuransi, hak dan kewajiban para pihak dalam asuransi. 13 Ibid., hal 10

Bab III adalah bab tentang Aspek-Aspek Yuridis dalam Pelaksanaan Klaim Asuransi pada Asuransi Jiwa di PT.Asuransi Manulife Indonesia yang terdiri atas gambaran umum PT. Asuransi Manulife Indonesia, jenis dan produk asuransi jiwa yang di kelola oleh PT. Asuransi Manulife Indonesia, premi asuransi dan perkembangannya pembayaran yang diberikan PT. Asuransi Manulife Indonesia. Bab IVadalah bab pembahasan tentang Tinjauan Yuridis Terhadap Asuransi Jiwa dalam Proses Pelaksanaan Penyelesaian Pembayaran Klaim Asuransi pada PT. Asuransi Manulife Indonesia Di Medanyang membahas mengenai proses mekanisme pengajuan klaim asuransi pada PT. Asuransi Manulife Indonesia di Medan, pelaksanaan dan hambatan dalam pembayaran klaim asuransi pada PT. Asuransi Manulife Indonesia di Medan, bentuk perlindungan hukum yang di berikan PT. Asuransi Manulife Indonesia Medan kepada tertanggung dalam klaim asuransi. Bab V adalah bab penutup, yang terdiri: kesimpulan dan saran. G. Keaslian penulisan Berdasarkan hasil penelitian di lapangan dan penelusuran di Perpustakaan bahwa judul skripsi Tinjauan Yuridis terhadap Asuransi Jiwa dalam Proses Pelaksanaan Penyelesaian Pembayaran Klaim Asuransi pada PT. Asuransi Manulife Indonesia di Medan belum pernah ada di perpustakaan, maka diketahui bahwa belum ada penelitian yang serupa dengan apa yang menjadi bidang dan ruang lingkup skripsi ini. Oleh karena itu, penulis berkeyakinan bahwa penelitian yang penulis lakukan ini jelas dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah, karena senantiasa memperhatikan ketentuanketentuan atau etika penelitian yang harus dijunjung tinggi bagi peneliti atau akademis