BAB I PENDAHULUAN. adalah manusia dan kehidupan, yang menggunakan bahasa sebagai medium. Sebagai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. objektivitas menempatkan dirinya sebagai instrumen kunci (Semi, 1990:20).

BAB I PENDAHULUAN. karya seni yang memiliki kekhasan dan sekaligus sistematis. Sastra adalah

BAB I PENDAHULUAN. memberikan atau menyampaikan suatu hal yang di ungkapkan dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari

menyampaikan pesan cerita kepada pembaca.

BAB I PENDAHULUAN. imajiner menawarkan berbagai permasalahan manusia dan kemanusiaan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. objeknya adalah manusia dan kehidupannya, dengan menggunakan bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah seni yang tercipta dari tangan-tangan kreatif, yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pemikiran, perasaan, ide dalam bentuk gambaran kongkrit yang menggunakan alat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam karya sastra terdapat nilai-nilai kehidupan masyarakat yang dituangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena. kehidupan dalam lingkungan sosialnya (Al- Ma ruf 2009: 1).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, seseorang dengan menggunakan bahasa yang indah.

BAB I PENDAHULUAN. pengarang ingin menyampaikan nilai-nilai hidup kepada pembaca, karena pada

BAB I PENDAHULUAN. dari banyak karya sastra yang muncul, baik berupa novel, puisi, cerpen, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. indah dan berusaha menyalurkan kebutuhan keindahan manusia, di samping itu

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah sesuatu bentuk budaya manusia. Sastra secara etimologis

BAB I PENDAHULUAN. maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, mengolah, dan

commit to user BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karya sastra merupakan hasil imajinasi manusia yang bersifat indah dan dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. juga memberikan pengalaman dan gambaran dalam bermasyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat dalam suatu karya sastra, karena hakekatnya sastra merupakan cermin

BAB I PENDAHULUAN. dan permasalahan yang ada pada manusia dan lingkungannya, Sastra merupakan. lukisan ataupun karya lingkungan binaan/arsitektur.

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan hasil pekerjaan kreatif manusia. Karya sastra

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan salah satu negara yang terkenal akan ragam

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman pengarang. Karya sastra hadir bukan semata-mata sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB II LANDASAN TEORI. yang representatif dalam suatu alur atau suatu keadaan yang agak kacau atau kusut.

I. PENDAHULUAN. problematika yang dialaminya dalam kehidupan. Problematika dapat timbul

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku seseorang timbul disebabkan adanya motivasi. Motivasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. referensial (Jabrohim 2001:10-11), dalam kaitannya dengan sastra pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bangsa. Melalui karya sastra manusia bisa mengetahui sejarah berbagai hal,

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilepaskan dari masyarakat pemakainya. Bahasa yang dipakai dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni. Sastra juga cabang ilmu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berbeda, manusia dapat menghasilkan karya berupa produk intelektual (seperti puisi atau

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I. Imajinasi yang diciptakan berasal dari diri sendiri dan lingkungan sekitar

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB I PENDAHULUAN. harus mampu menjadi wadah penyampaian ide-ide yang dipikirkan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan

BAB I PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali,

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan cabang dari seni yang menjadikan bahasa sebagai mediumnya.

BAB I PENDAHULUAN. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu kegiatan kreatif sebuah karya seni (Wellek dan Warren,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. imajinatif peran sastrawan dan faktor-faktor yang melingkupi seorang sastrawan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan cerminan, gambaran atau refleksi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. faktor penting untuk menghidupkan seorang tokoh. dalam bahasa Inggris character berarti watak atau peran, sedangkan karakterisasi

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu bentuk hasil pemikiran dan pekerjaan seni yang kreatif

BAB I PENDAHULUAN. Jepang juga dikenal sebagai negara penghasil karya sastra, baik itu karya sastra

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ekspresi dan kegiatan penciptaan. Karena hubungannya dengan ekspresi, maka

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra. Sebuah karya sastra tidak lepas dari bahasa. dapat dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Karya sastra adalah fenomena kemanusiaan yang kompleks, ibarat

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan hasil kreasi manusia yang indah, di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. imajinasi, kemudian tercipta suatu pemikiran imajinatif yang akan tercermin lewat

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Soemardjo dan Saini K.M (1991:2) sastra merupakan karya fiktif

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah sebuah karya yang indah yang mempunyai banyak

BAB I PENDAHULUAN. Jepang adalah salah satu negara yang memiliki kekuatan dalam bidang

PENDAHULUAN. sosialnya. Imajinasi pengarang dituangkan dalam bentuk bahasa yang kemudian

BAB I PENDAHULUAN. tulisan atau bisa disebut dengan bahasa tulis.

BAB I PENDAHULUAN. pengarang, lahir melalui proses perenungan dan pengembaraan yang muncul dari

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat. Karya sastra itu dapat dinikmati dan dipahami oleh semua

intrinsiknya seperti peristiwa, plot, tokoh, latar, sudut pandang, dan lain-lain yang semuanya bersifat imajinatif. Novel adalah karya fiksi yang

BAB I PENDAHULUAN. yang berupa tulisan yaitu novel yang menceritakan tentang kehidupan tokohtokoh

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. imajinatif yang kemudian ditunjukkan dalam sebuah karya. Hasil imajinasi ini

I. PENDAHULUAN. hubungan antarbahasa sehingga timbul penyerapan bahasa-bahasa asing ke dalam

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan bentuk karya seni kreatif yang menggunakan objek manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai potret kehidupan masyarakat dapat dinikmati,

BAB 1 PENDAHULUAN. Hari-hari di Rainnesthood..., Adhe Mila Herdiyanti, FIB UI, Universitas Indonesia

realita dan fiksi. Kita hidup dalam keduanya. Sastra memberikan kesempatan dengan mengemukakan tikaian dan emosi lewat lakuan dan dialog (Sudjiman,

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa konsep, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pengalaman dan pengamatannya terhadap kehidupan. Kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan produk pengarang yang bermediakan bahasa dan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra dapat dikatakan bahwa wujud dari perkembangan peradaban

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai

BAB I PENDAHULUAN. berarti di dalamnya bernuansakan suasana kejiwaan sang pengarang, baik

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupan, yang menggunakan bahasa sebagai medium. Sebagai seni kreatif yang menggunakan manusia dan segala macam kehidupannya, maka ia tidak saja merupakan suatu media untuk menyampaikan ide, teori atau sistem berpikir tetapi juga merupakan media untuk menampung ide, teori serta sistem berpikir manusia. Sastra tidak hanya bersifat imajinatif dan kontemplatif semata, tetapi dalam penciptaan karya sastra tidak dapat terlepas dari realitas kehidupan manusia. Oleh sebab itu, karya sastra dapat dikatakan sebagai tiruan kehidupan (imitation of life). Karya sastra pada umumnya berisi tentang permasalahan yang melengkapi kehidupan manusia. Permasalahan itu dapat berupa permasalahan yang terjadi dalam dirinya sendiri. Oleh karena itu, karya sastra memiliki dunia sendiri yang merupakan hasil dari pengamatan sastrawan terhadap kehidupan yang diciptakan itu sendiri baik berupa novel, puisi maupun drama yang berguna untuk dinikmati, dipahami, dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Dewantara (dalam Walgito, 2004: 8) mengungkapkan bahwa setiap manusia merupakan individu yang berbeda dengan individu lainnya. Menusia mempunyai watak, temperamen, pengalaman, pandangan, dan perasaan sendiri yang berbeda dengan lainnya. Novel adalah salah satu bentuk karya sastra yang menyajikan cerita fiksi dalam bentuk tulisan ataupun kata-kata, memiliki unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Sebuah novel biasanya menceritakan tentang kehidupan manusia dengan bermacam- 1

2 macam masalah dalam interaksi dengan lingkungan dan sesamanya. Seorang pengarang berusaha semaksimal mungkin mengarahkan pembaca kepada gambarangambaran realita kehidupan lewat cerita yang ada dalam novel. Novel tidak hanya dapan menghibur pembaca, akan tetapi novel juga dapat memberi inspirasi bagi para pembacanya dalam menjalani kehidupan. Salah satu novel yang banyak mengungkapkan kisah-kisah inspiratif adalah novel 5 cm. Novel 5 cm ini ditulis oleh seorang yang berprinsip bahwa salah satu keindahan di dunia ini yang akan selalu dikenang adalah ketika kita bisa melihat atau merasakan sebuah impian menjadi kenyataan, dan novel ini adalah menceritakan salah satu keindahan itu, mampu memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi pembacanya. dengan berbagai cara novel ini mengajarkan kepada kita untuk menjadi seorang yang percaya pada kekuatan mimpi dan mengejarnya. Selain itu novel ini juga menceritakan tentang persahabatan yang merupakan hal terindah dalam hidup ini. Keunikan pada novel ini adalah pengarang memaparkan dan mendeskripsikan suatu situasi yang menggambarkan adanya pergolakan tokoh dalam novel 5 Cm dalam menunjukkan impian, cinta, kehidupan serta termotivasinya tokoh-tokoh yang menginginkan suatu kebutuhan dimana tokoh utama tersebut dapat merasa terpenuhi kebutuhannya dalam keadaan suka maupun duka. Dalam novel ini, terdapat kata-kata yang membuat kita terinspirasi untuk semangat menjalani kehidupan. Ditambah lagi penggunaan bahasa yang mudah dimengerti dan penempatan setting waktu dan tempat yang sangat detail. Pada saat akhir cerita, keadaannya sangat begitu memaksakan, dengan pembentukan keluarga antar sahabat ditambah lagi dengan

3 keturunan-keturunan mereka yang mempunyai sifat dan karakteristik yang sama dari para orangtuanya. Manusia adalah hewan yang punya keinginan dan jarang mencapai keadaan puas sepenuhnya kecuali untuk waktu yang singkat jika keinginan satu terpenuhi pasti ada keinginan yang lain muncul menggantikan tempat keinginan pertama dan akan begitu seterusnya (Maslow, 1994:31). Hal yang khas bagi manusia bila sepanjang hidupnya ia selalu dihadapkan pada suatu keinginan. Maka dari itu manusia dihadapkan pada keharusan untuk menelaah hubungan antara semua motivasi, dan bersamaan dengan itu, kita dihadapkan pada keharusan untuk melepaskan motivasi yang terasing, agar dapat mencapai arti luas yang kita cari. Dari berbagai perilaku atau reaksi itu bermotivasi, tetapi tidak dengan kebutuhan memenuhi suatu kebutuhan yang dapat mendorong individu bergerak untuk mencapainya, karena dengan menyerah akan sama dengan menunggu individu tersebut mengalami keadaan yang lebih buruk. Abraham Maslow (1943;1970) mengemukakan bahwa pada dasarnya semua manusia memiliki kebutuhan pokok. Ia menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid, orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah. Lima tingkat kebutuhan itu dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow, dimulai dari kebutuhan biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih kompleks; yang hanya akan penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi diantaranya yaitu kebutuhan fisiologikal, kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri. Maslow membagi kebutuhan menjadi 2 antara lain: kebutuhan order rendah yaitu untuk kebutuhan yang dipenuhi secara eksternal (

4 fisiologis serta keamanan dan keselamatan) dan kebutuhan order tinggi yaitu kebutuhan yang terpenuhi secara internal dari dalam diri sendiri ( kebutuhan sosial, penghargaan aktualisasi diri). Psikologi ilmu yang paling dekat dengan teori motivasi dan aplikasi. Dalam Pengantar Psikologi Umum, Walgito (2004:10) mengemukakan bahwa psikologi merupakan suatu ilmu yang meneliti serta mempelajari tentang perilaku atau aktivitas-aktivitas yang dipandang sebagai manifestasi dari kehidupan psikis manusia. Psikologi sastra memandang bahwa sastra merupakan hasil kreativitas pengarang yang menggunakan media bahasa, yang diabadikan untuk kepentingan estetis. Pemahaman terhadap aspek psikologi tokoh dalam novel dapat diketahui melalui tingkah laku tokoh, dialog tokoh dan deskripsi pengarang. Hal tersebut menjadikan karya sastra dapat didekati dengan pendekatan psikologi, karena antara psikologi dengan sastra berangkat dari tempat yang sama, yakni kejiwaan manusia, hanya perbedaannya pada gejala kejiwaan yang ada dalam psikologi adalah gejala kejiwaan secara riil, sedangkan gejala kejiwaan dalam karya sastra adalah kejiwaan dari imajinasi. Namun keduanya dapat saling mengisi dan melengkapi untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang kejiwaan manusia (Roekhan, 1990:93). Dari telaah terhadap psikologi berhubungan dengan motivasi yang merupakan suatu tujuan individu, bahwa hal yang dapat berfungsi sebagai penyalur untuk mengungkapkan tujuan-tujuan lainnya. Banyak cara untuk membuktikan ini yang bisa luar biasa rumitnya. Bukti yang menunjang pendapat ini ialah pendapat bahwa

5 satu simtom psikopatologis dapat menggambarkan berbagai keinginan yang berbedabeda, bahkan juga keinginan yang bertentangan satu sama lain. Seperti halnya lengan yang lumpuh bisa saja menggambarkan terpenuhinya keinginan balas dendam, dikasihani, dikasihi dan dihormati sekaligus. Seperti pada contoh sebagai cara berperilaku berarti tokoh dapat dengan sewenang-wenang meniadakan kemungkinan untuk memahami seluruh perilaku dan keadaan motivasi individunya (Maslow, 1994:30). Motivasi merupakan akibat dari interaksi seseorang dengan situasi tertentu yang dihadapinya. Karena itu terdapat suatu perbedaan kekuatan motivasi yang ditunjukkan oleh masing-masing individu dalam menghadapi situasi tertentu dibandingkan dengan individu yang lain yang menghadapi situasi yang sama. Bentuk inspirasi atau bahkan perjalanan hidup seorang pengarang salah satunya dicerminkan dalam karya sastra berupa novel. Dalam menulis sebuah novel, pengarang harus memiliki kekuatan untuk menentukan tema atau topik yang sangat menarik bagi dirinya dan juga menarik bagi pembaca. Novel adalah salah satu bentuk karya sastra yang menyajikan cerita fiksi dalam bentuk tulisan atau kata kata, memiliki unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Sebuah novel biasanya menceritakan tentang kehidupan manusia dengan bermacam macam masalah dalam interaksi dengan lingkungan dan sesamanya. Seorang pengarang berusaha semaksimal mungkin mengarahkan pembaca kepada gambaran-gambaran realita kehidupan lewat cerita yang ada lewat novel tersebut.

6 Pada penelitian ini peneliti mengambil judul Analisis Hirarki Kebutuhan Tokoh Utama dalam Novel 5 Cm karya Dhonny Dhirgantoro (Kajian Psikologi Kepribadian Abraham Maslow). Pada novel ini pengarang memaparkan dan mendeskripsikan suatu situasi yang menggambarkan adanya pergolakan tokoh utama dalam menunjukkan persahabatan, cinta, kekuatan mimpi serta motivasi individualnya yang menginginkan suatu kebutuhan dimana tokoh utama dapat merasa terpenuhi kebutuhannya dalam keadaan suka maupun duka. Untuk dapat memenuhi kebutuhan tokoh utama ini, yang lebih baik dari sebelumnya tokoh utama mendorong dirinya untuk dapat membuat hidupnya lebih baik dari sebelumnya, memunculkan suatu motivasi dalam diri tokoh utama. Hal ini akan menarik jika dianalisis dari segi hirarki kebutuhan dari sudut pandang Abraham Maslow yang tertuju pada 3 kebutuhan order tinggi yaitu, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri. 3 kebutuhan tersebut timbul karena keinginan tokoh utama untuk menjadi orang yang berguna dalam kehidupannya dan juga untuk sahabat-sahabat terbaiknya. Penelitian serupa tentang motivasi telah dilakukan oleh Erik Putra Budi Wijaya (2014) yang berjudul Analisis Kepribadian Tokoh Utama pada Novel 5cm Karya Dhonny Dhirgantoro (sebuah analisis psikologi humanism Carl Rogers). Perbedaan penelitian ini adalah pemakaian teori yang digunakan, teori yang digunakan adalah teori psikologi humanism. Sedangkan persamaan penelitian ini adalah sama-sama meneliti tokoh utana pada sebuah novel.

7 B. Fokus Masalah Penelitian ini masih bersifat luas, maka untuk melakukan kajian yang lebih spesifik dalam penelitian ini perlu dikemukakan tentang fokus masalah yang dikaji, yaitu; a) motivasi kebutuhan sosial; b) motivasi kebutuhan penghargaan; c) kebutuhan aktualisasi diri. Alasan peneliti memfokuskan pada tiga aspek kebutuhan tersebut, karena banyak cerita yang terdapat dalam novel gambaran yang mengungkapkan ketiga kebutuhan tersebut. C. Rumusan Masalah Untuk mendapatkan hasil penelitian yang terarah, maka diperlukan suatu rumusan masalah. Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini dijabarkan sebagai berikut. 1) Bagaimana bentuk pemenuhan kebutuhan sosial pada tokoh utama dalam novel 5 Cm karya Dhonny Dhirgantoro? 2) Bagaimana bentuk pemenuhan kebutuhan penghargaan pada tokoh utama dalam novel 5 Cm karya Dhonny Dhirgantoro? 3) Bagaimana bentuk pemenuhan kebutuhan aktualisasi diri pada tokoh utama dalam novel 5 Cm karya Dhonny Dhirgantoro? D. Tujuan Penelitian Berdasrkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini sebagai berikut. 1) Mendeskripsikan bentuk pemenuhan kebutuhan sosial pada tokoh utama dalam novel 5 Cm karya Dhonny Dhirgantoro.

8 2) Mendiskripsikan bentuk pemenuhan kebutuhan penghargaan pada tokoh utama dalam novel 5 Cm karya Dhonny Dhirgantoro. 3) Mendeskripsikan bentuk pemenuhan kebutuhan aktualisasi diri pada tokoh utama dalam novel 5 Cm karya Dhonny Dhirgantoro. E. Manfaat Penelitian Peneltian yang baik harus memberikan manfaat. Adapun manfaat yang dapat peroleh, yaitu manfaat teoretis dan manfaat praktis. 1. Manfaat teoretis a. Memperkaya khasanah ilmu pengetahuan khususnya di bidang sastra. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai studi analisis terhadap sastra di Indonesia, terutama dalam bidang penelitian novel yang memanfaatkan teori motivasi. c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam mengaplikasikan teori sastra dan teori motivasi dalam mengungkapkan novel 5 Cm karya Dhonny Dhirgantoro. d. Dengan hasil penelitian ini diharapkan pembaca dapat mengerti motivasi dan dapat menerapkan motivasi dalam kegiatannya sehari-hari dalam membangun kehidupannya menuju yang lebih baik. 2. Manfaat Praktis a. Bagi pembaca dan penikmat sastra Penelitian novel 5 Cm karya Dhonny Dhirgantoro ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan penelitian-penelitian lain yang telah ada sebelumnya khususnya yang menganalisis motivasi hidup tokoh utamanya.

9 b. Bagi Mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, penelitian ini dapat dipakai sebagai pertimbangan mahasiswa untuk memotivasi ide atau gagasan baru yang lebih kreatif dan inovatif dimasa yang akan datang demi kemajuan diri mahasiswa dan jurusan. c. Bagi Pendidikan Penelitian ini diharapkan mampu digunakan oleh guru Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah sebagai materi ajar khususnya materi sastra. d. Bagi Peneliti yang lain Bagi peneliti dan ilmuwan penelitian ini dapat dijadikan bahan kajian lebih mendalam oleh peneliti yang selanjutnya dapat digunakan dalam pengembangan kajian sastra khususnya novel. e. Bagi Perpustakaan Penelitian sastra ini dapat digunakan untuk menambah koleksi atau kelengkapan perpustakaan sebagai peningkatan penggandaan buku atau referensi berguna bagi penunjang perpustakaan.

10 F. Penegasan Istilah 1) Motivasi merupakan kegiatan yang mengakibatkan, menyalurkan dan memelihara perilaku manusia. (Abraham Maslow, 1994:30). 2) Analisis kepribadian tokoh adalah suatu metode atau cara untuk mengetahui sifat hakiki orang perseorangan. (Suharto, 2011:358).