BAB I PENDAHULUAN. lebih dari 8 juta orang di seluruh dunia setiap tahunnya dengan 80% dari

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. menjadi sebuah budaya sosial di seluruh dunia. 1 Data Survei Sosial Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan nyamuk. Dampak dari kondisi tersebut adalah tingginya prevalensi

BAB I PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO) (2011) telah mengeluarkan suatu. program yang disebut MPOWER, program tersebut meliputi pemantauan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai media massa (Rochmayani, 2008). Menurut World Health

BAB I PENDAHULUAN. atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman Nicotiana tabacum,

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia tidak dapat lepas dari pengolahan makanan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan konsumsi rokok keempat di dunia setelah

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat menyebabkan stres oksidatif. Kebutuhan untuk terlihat

BAB I PENDAHULUAN. berat badan, dan sindrom restoran Cina, pada sebagian orang. 2, 3

BAB I PENDAHULUAN. pertahanan terhadap superoxide yang diubah menjadi hydrogen peroxide. Superoxide

BAB 1 PENDAHULUAN. 10 juta jiwa, dan 70% berasal dari negara berkembang, salah satunya Indonesia

I. PENDAHULAN. memetabolisme dan mengekskresi zat kimia. Hati juga mendetoksifikasi zat

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan dasar yang sama dengan telepon tetap kabel, namun dapat

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. tinggi. Variasi produk dan harga rokok di Indonesia telah menyebabkan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan masyarakat dunia termasuk Indonesia (global epidemic). World

Oleh : Wiwik Yulia Tristiningrum M BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. serat. Kurangnya aktivitas fisik dan mengkonsumsi makanan tinggi lemak termasuk

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan di hati dan ginjal, sedangkan di otak aktivitasnya rendah. 2 Enzim

BAB I PENDAHULUAN. salah satu penyebab utama kematian. Ada sekitar sepertiga penduduk dunia telah

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan sel, dan menjadi penyebab dari berbagai keadaan patologik. Oksidan

BAB I PENDAHULUAN. Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 033 tahun 2012 tentang Bahan

BAB I PENDAHULUAN. penurunan fungsi paru dan penurunan kualitas hidup manusia. 2 Penyakit paru

BAB I PENDAHULUAN. mulai bergeser dari penyakit infeksi ke penyakit metabolik. Dengan meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. jumlah banyak akan menimbulkan stres oksidatif yang dapat merusak sel yang pada

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas fisik adalah setiap pergerakan tubuh akibat otot-otot skelet yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam air, tidak berbau dan sangat manis. Pemanis buatan ini mempunyai tingkat kemanisan 550

BAB I PENDAHULUAN. kadar HDL dalam darah (Linn et al., 2009). Dislipidemia sebagian besar (hingga

BAB 1 PEBDAHULUAN. kalangan usia <18 tahun dan persentasenya sebesar 51,4%. Sementara itu, insiden

BAB I PENDAHULUAN. tubuh. Radikal bebas merupakan molekul yang terbentuk akibat kerusakan

BAB I PENDAHULUAN. Merokok merupakan suatu masalah kesehatan pada masyarakat dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat zaman sekarang terpapar oleh banyaknya makanan tinggi

PENGARUH EKSTRAK TAPE UBI UNGU (Ipomoea batatas L.) TERHADAP KADAR AST DAN ALT DARAH TIKUS SETELAH AKTIVITAS FISIK MAKSIMAL

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan, manusia amat tergantung kepada alam sekeliling. Yang

I. PENDAHULUAN. Rifampisin (RFP) dan isoniazid (INH) merupakan obat lini pertama untuk

BAB I PENDAHULUAN. dibuktikan manfaatnya (Sudewo, 2004; Tjokronegoro, 1992). zingiberaceae, yaitu Curcuma mangga (Temu Mangga). Senyawa fenolik pada

BAB I PENDAHULUAN. ketidakmampuan sel tubuh yang memiliki reseptor insulin untuk mengoksidasi

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara penggorengan.kebutuhan akan konsumsi minyak goreng meningkat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Perbedaan Rerata Berat Badan Tikus Putih (Rattus novergicus) Pre

BAB 1 PENDAHULUAN. Merokok telah menjadi kebiasaan masyarakat dunia sejak ratusan tahun

BAB I PENDAHULUAN. jenis kanker yang mempunyai tingkat insidensi yang tinggi di dunia, dan kanker kolorektal) (Ancuceanu and Victoria, 2004).

BAB 1 PENDAHULUAN. mengurangi kualitas dan angka harapan hidup. Menurut laporan status global

2007, prevalensi minum alkohol di Indonesia pada laki-laki dan perempuan

BAB I PENDAHULUAN. Radikal bebas merupakan senyawa yang terbentuk secara alamiah di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada abad ke-21, Diabetes Melitus menjadi salah satu ancaman utama bagi

I. PENDAHULUAN. Tuberkulosis merupakan infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium

I. PENDAHULUAN. Penggunaan rokok sebagai konsumsi sehari-hari kian meningkat. Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Radikal bebas merupakan salah satu penyebab timbulnya berbagai penyakit

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Perbedaan Rerata Berat Badan Tikus Putih (Rattus novergicus) Pre

BAB I PENDAHULUAN. prevalensi perokok dewasa per hari. Menurut data Global Adult Tobacco Survey

BAB I PENDAHULUAN. utama lipoprotein plasma adalah low density lipoprotein (LDL). 1 LDL berfungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak ditemukan di lingkungan (WHO, 2010). Logam plumbum disebut non

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan injuri otot (Evans, 2000) serta menimbulkan respon yang berbeda pada jaringan

Diajukan Oleh : RICKY FERDIAN J

BAB I PENDAHULUAN. mengonsumsi minuman beralkohol. Mengonsumsi etanol berlebihan akan

BAB I PENDAHULUAN. pencegahan, diagnosis, pengobatan, dan pemulihan (Menteri Kesehatan RI,

BAB 1 PENDAHULUAN. Infertilitas adalah ketidakmampuan pasangan suami istri dengan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Umumnya anti nyamuk digunakan sebagai salah satu upaya untuk mengatasi

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi minuman ini. Secara nasional, prevalensi penduduk laki-laki yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGARUH SIDESTREAM SMOKE PADA KADAR SGPT TIKUS WISTAR JANTAN (Rattus norvegicus) SKRIPSI. Oleh: Nur Pradana Apreliantino NIM

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini jumlah perokok di dunia mengalami peningkatan termasuk di

BAB I PENDAHULUAN. dengan atau tanpa bahan tambahan (PP no 19, 2003).

PEMBAHASAN. 6.1 Efek Pelatihan Fisik Berlebih Terhadap Spermatogenesis Mencit. Pada penelitian ini, data menunjukkan bahwa kelompok yang diberi

BAB I PENDAHULUAN. manusia dari semua kelompok usia dan ras. Jong (2005) berpendapat bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan suatu proses proliferasi sel-sel di dalam tubuh yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Kebiasaan merokok merupakan masalah penting sekarang ini. Rokok bagi

BAB I PENDAHULUAN. Minuman isotonik atau dikenal juga sebagai sport drink kini banyak dijual

BAB I PENDAHULUAN. Radikal bebas ialah atom atau gugus yang memiliki satu atau lebih

I. PENDAHULUAN. semakin meningkat. Prevalensi DM global pada tahun 2012 adalah 371 juta dan

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT berfirman dalam Al-qur an yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. seperti informasi dan teknologi, namun juga berpengaruh pada pola hidup

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya peningkatan akumulasi lemak tubuh yang disebabkan oleh asupan kalori

UKDW BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Infertilitas, menurut Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. berkhasiat obat ini adalah Kersen. Di beberapa daerah, seperti di Jakarta, buah ini

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Global status report on alcohol and health 2014 (WHO, 2014),

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang terkenal dengan kekayaan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. dengan Per Mortality Rate (PMR) 13 %. Di negara-negara maju seperti

BAB I PENDAHULUAN. Secara global, prevalensi penderita diabetes melitus di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Obat analgesik adalah obat yang dapat mengurangi nyeri tanpa menyebabkan. mengurangi efek samping penggunaan obat.

ABSTRAK PENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK ETANOL RIMPANG JAHE MERAH (ZINGIBER OFFICINALE ROSC.) TERHADAP KEMATIAN LARVA NYAMUK AEDES AEGYPTI

The Effect of Buah Merah (Pandanus conoideus) Oil Administration on Erythrocyte Number Experimental Study on the Male UV Expossed Wistar Rats

I. PENDAHULUAN. mikroorganisme Mycobacterium tuberculosis yang terutama menyerang paru,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit kardiovaskular merupakan penyakit dengan angka kematian terbesar

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Di zaman yang modern sekarang ini radikal bebas tersebar di mana mana,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teh merupakan salah satu minuman yang sangat populer di dunia.

BAB I PENDAHULUAN. imunologi sel. Sel hati (hepatosit) mempunyai kemampuan regenerasi yang cepat,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hidup secara tidak langsung menyebabkan manusia terus-menerus dihadapkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. berbahaya dari logam berat tersebut ditunjukan oleh sifat fisik dan kimia.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teh mempunyai nama latin Camellia sinensis. Teh merupakan salah satu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan post

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada dasarnya penyakit dibagi menjadi dua bagian yaitu penyakit

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Merokok dapat menyebabkan berbagai macam gangguan kesehatan sehingga menjadi masalah kesehatan dunia. 1 Menurut data dari WHO melalui Global Tobaco Epidemic tahun 2011 merokok dapat membunuh hampir 6 juta orang di negara dengan pendapatan rendah dan menengah. Jika hal ini terus berlanjut, maka bukan tidak mungkin pada tahun 2030 rokok akan membunuh lebih dari 8 juta orang di seluruh dunia setiap tahunnya dengan 80% dari kematian dini di kalangan negara dengan pendapatan rendah dan menengah. 2 Meskipun berbahaya, ternyata perilaku merokok tiap tahunnya meningkat. Berdasarkan Data Global Youth Tobbaco Survey (GYTS) 2014 menyebutkan 20,3 % anak sekolah merokok (Laki-laki 36%, perempuan 4.3%), 57,3% anak sekolah usia 13-15 tahun terpapar asap rokok dalam rumah dan 60% terpapar di tempat umum atau enam dari setiap 10 anak sekolah usia 13-15 tahun terpapar asap rokok di dalam rumah dan di tempat-tempat umum. 3 Dan Data Global Adult Tobbaco Survey (GATS) 2011 juga menunjukkan prevalensi perokok di Indonesia sebesar 34,8%, dan sebanyak 67% laki-laki di Indonesia adalah perokok. 4 Telah diketahui pula bahwa sebatang rokok memiliki berbagai macam bahan kimia yang terkandung di dalamnya. Apabila rokok tersebut dibakar, akan menghasilkan sekitar 4.800 jenis senyawa bahan kimia, di 1

2 antaranya adalah nikotin, gas karbon monoksida, nitrogen oksida, hydrogen cyanide, tar, ammonia, akrolein, benzene, dan etanol. Setidaknya 200 diantaranya dinyatakan berbahaya bagi kesehatan. 5 Asap yang ditimbulkan dari pembakaran (sidestream smoke) tersebut memiliki kadar oksidan bebas yang tinggi, setiap asap rokok yang terhirup mengandung 10 15-10 18 molekul oksidan dan diperkirakan terdapat 1.014 molekul radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh. Radikal bebas dari asap rokok ini merupakan zat toksik bagi tubuh yang berpotensi merusak sel, tidak terkecuali sel hepar. 6 Hepar sangat rentan terhadap kerusakan terutama oleh asap rokok. Asap rokok memicu terjadinya stres oksidatif. Stres oksidatif merupakan suatu kondisi gangguan keseimbangan antara oksidan dan antioksidan yang berpotensi menimbulkan kerusakan. 7 Tingkat kerusakan pada hepar biasanya dilihat dengan parameter biokimiawi, salah satunya enzim aminotransferase yaitu SGOT (Serum Glutamic-Oxaloacetic Transaminase) dan SGPT (Serum Glutamic- Pyruvic Transaminase). Bila terjadi kerusakan sel hepar, kedua enzim ini keluar dari hepar mennuju pembuluh darah, sehingga jumlahnya akan meningkat. 6 Upaya penemuan obat baru untuk terapi hepatoprotektif sudah banyak dilakukan, tetapi masih sedikit yang benar-benar efektif. pada era perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini adalah banyak dikembangkan obat yang berasal dari tanaman dan dikenal sebagai golongan obat tradisional. Tanaman jahe, diyakini sebagai salah satu obat tradisional yang memiliki efek antioksidan sangat kuat. Terdapat tiga jenis jahe, yaitu jahe gajah, jahe emprit dan jahe

3 merah. Jahe merah rimpangnya lebih kecil dari pada jaheputih kecil dan selalu dipanen setelah tua. Secara empirik, khasiat jahe merah sebagai obatobatan telah terbukti dan banyak dimanfaatkan masyarakat untuk tindakan penyembuhan terhadap influenza, demam, masuk angin, rematik, bronkhitis, asma, dan lemah syahwat. 8 Dari sebagian besar penelitian, aktivitas antioksidan jahe telah diidentifikasi beberapa senyawa,yaitu: flavonoid, 6-gingerdiol, 6-gingerol, asam kafeat, camphene, capsaicin, Asam klorogenat, kurkumin, delphinidin, ferulat, gamma-terpinen, gingerol, isoeugenol, kaempferol, melatonin, myrcene, p-coumaric-acid, asam dihidroksi-benzoat, quersetin, asamzingerone. Percobaan pada tikus yang dilakukan oleh Ahmed et al, diet jahe memperlihatkan efek protektif yang sangat tinggi, mencegah kerusakan oksidatif yang diinduksi oleh malathion. Percobaan ini, secara signifikan membuktikan bahwa jahe mampu menurunkan peroksidasi lipid dengan mempengaruhi aktivitas enzim superoksida dismutase, katalase, dan glutation peroksidase. 9 Disimpulkan pula, bahwa aktivitas antioksidan dalam jahe sama efektifnya dengan asam askorbat. 7 Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa radikal bebas yang terdapat pada asap rokok mempunyai peranan penting dalam patomekanisme terjadinya stress oksidatif pada sel hepar yang akan meningkatkan kadar enzim ALT dan AST dalam darah. Untuk itu diperlukan antioksidan tambahan dari luar yang aman seperti jahe merah. Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian untuk mengetahui apakah pemberian ekstrak jahe

4 merah ( Zingiber officinale var rubrum) dapat menurunkan kadar enzim ALT dan AST dalam darah tikus putih jantan galur Wistar yang dipapar asap rokok. 1.2. Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang di atas, maka disusunlah suatu rumusan masalah, Apakah terdapat pengaruh pemberian ekstrak jahe merah terhadap kadar AST dan ALT darah tikus setelah paparan asap rokok? 1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh pemberian ekstrak jahe merah terhadap kadar AST dan ALT darah tikus setelah paparan asap rokok. 1.3.2. Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus dari penelitian ini yaitu: 1. Membuktikan adanya peningkatan kadar AST dan ALT darah tikus wistar yang diberikan paparan asap rokok jika dibandingkan dengan tikus wistar yang tidak diberikan paparan asap rokok. 2. Membuktikan penurunan kadar AST dan ALT darah tikus wistar yang diberikan ekstrak jahe merah jika dibandingkan dengan tikus wistar yang tidak diberikan ekstrak jahe merah.

5 3. Membuktikan adanya penurunan kadar AST dan ALT darah tikus wistar setelah paparan asap rokok yang diberikan ekstrak jahe merah jika dibandingkan dengan kadar AST dan ALT darah tikus wistar setelah paparan asap rokok yang tidak diberikan ekstrak jahe merah. 1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Manfaat Untuk Ilmu Pengetahuan 1. Membuktikan pengaruh pemberian ekstrak jahe merah terhadap kadar AST dan ALT darah 2. Menjadi referensi penelitian-penelitian lebih lanjut 1.4.2 Manfaat Untuk Masyarakat 1. Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai pengaruh antioksidan yang terdapat dalam jahe merah dalam menurunkan terjadinya kerusakan oksidatif 2. Menjadikan jahe merah sebagai salah satu makanan inovatif yang baik untuk dikonsumsi

6 1.5. Orisinalitas Penelitian Tabel 1. Orisinalitas Penelitian No. Peneliti dan Judul Penelitian 1. Wardana, I M Prasetya. Pengaruh Ekstrak Tape Ubi Ungu (Ipomoea Batatas L.) Terhadap Kadar AST Dan ALT Darah Tikus Setelah Aktivitas Fisik Maksimal. Semarang. 2015 2. Weldimira V, Susantiningsih T, Apriliana E, Sutiyarso, Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Jahe Merah (Zingiber Oficinale Roxb Var Rubrum) Terhadap Jumlah Sel Spermatogenik Tikus Putih (Ratus Norvegicus ) Jantan Galur Sprague Dawley Yang Dipapar Asap Rokok, 2014 3. Revianti, Syamsulia et al. Peranan Antioksidan Ekstrak Buah Merah ( Pandanus Conoideus lam) Sebagai Hepatoprotektif. 2007 Metodologi Penelitian - randomized control group posttest only design. - Tikus Wistar Jantan - Variabel bebas: ekstrak tape ubi ungu - Variabel terikat: kadar AST dan ALT - Control group post test only design - Variabel bebas: ekstrak jahe merah, perlakuan paparan asap rokok. - Variabel terikat: pemeriksaan histopatologi testis - randomized control group posttest only design. - Tikus Wistar Jantan - Variabel bebas: ekstrak Buah Merah - Variabel terikat: kadar AST dan ALT dan MDA Hasil Hasil uji posthoc LSD didapatkan kadar AST dan ALT lebih tinggi dan bermakna (AST: p=0,012 dan ALT: p=0,037) pada tikus dengan aktivitas fisik maksimal dibandingan tikus tanpa aktivitas fisik maksimal. Pemberian dosis ekstrak etanol jahe merah 200 mg/kgbb dan 400 mg/kgbb memberikan pengaruh berupa peningkatan jumlah sel spermatogenik tikus putih jantan yang dipaparkan asap rokok. Ekstrak Buah merah dapat melindungi dari kenaikan kadar MDA di hepar dan aktivitas enzim AST dan ALT darah tikus wistar setelah diinduksi rokok.

7 Penelitian ini berbeda dengan peneltian penelitian diatas karena 1. Penelitian berjudul Pengaruh Ekstrak Tape Ubi Ungu (Ipomoea Batatas L.) Terhadap Kadar AST Dan ALT Darah Tikus Setelah Aktivitas Fisik Maksimal milik Wardana, I M Prasetya berbeda, karena peneltian ini menggunakan paparan asap rokok sebagai pemicu radikal bebas dan sumber antioksidannya adalah jahe merah sedangkan penelitian I Made menggunakan aktivitas fisik maksimal dan Tape Ubi Ungu. 2. Penelitian milik Weldimira V et al, tentang Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Jahe Merah (Zingiber Oficinale Var Rubrum) Terhadap Jumlah Sel Spermatogenik Tikus Putih (Ratus Norvegicus) Jantan Galur Sprague Dawley yang Dipapar Asap Rokok meneliti tentang efek protektif ekstrak jahe merah terhadap jumlah sel spermatogenik setelah dipapar asap rokok. Perbedaannya adalah, pada penelitian tersebut menggunakan indikator histopatologi dari sel sperma, sedangkan penelitian ini memakai indikator biokimia, yaitu kadar AST dan ALT. 3. Perbedaan penelitian milik Revianti, Syamsulia et al tentang Peranan Antioksidan Ekstrak Buah Merah ( Pandanus Conoideus lam) Sebagai Hepatoprotektif yaitu pada penelitian ini menggunakan ekstrak Jahe Merah dan tidak mengukur kadar MDA.

8