BAB III METODE PENELITIAN. Data yang dipergunakan adalah data sekunder untuk semua variabel yaitu return

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Sumber data dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan property yang

BAB III METODE PENELITIAN

Tri Yuono Saputra / Pembimbing: Dr. Masodah, SE., MMSI.,

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:

BAB III METODELOGI PENELITIAN. sales growth perusahaan real estate dan property periode

Grafik Garis PDB, Tingkat Inflasi dan BI Rate DAFTAR PEMILIHAN SAMPEL

III. METODE PENELITIAN. Indonesia periode Penelitian ini menggunakan PBV, ROE, dan PER

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai tempat yang tepat bagi peneliti

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. karena menggunakan data kuantitatif dengan pendekatan statistik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tinjauan teori yang mencerminkan keterkaitan antara variabel yang diteliti dan

METODE PENELITIAN. ada hubungannya dengan masalah yang dianalisis, disajikan dalam bentuk

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba. Dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. operasional. Oleh karena itu, pada bagian ini diuraikan hal-hal mengenai variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Bursa Efek Indonesia yang beralamat di Indonesia Stock

BAB 1 PENDAHULUAN. yang akan semakin cepat mengikuti perubahan tekhnologi yang akan juga

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan.

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan sektor properti dan real estate yang terdaftar pada Bursa Efek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. Metodologi Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun

BAB IV METODE PENELITIAN. 2 variabel atau lebih dengan mencari pengaruh variabel independen terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. sampel adalah mengunakan teknik purposive sampling. Adapun Kriteria yang

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis mengadakan penelitian dengan mengunjungi

BAB III METODE PENELITIAN. pertumbuhan sedangkan variabel dependentnya adalah sruktur modal.

BAB III METODE PENELITIAN. independensi dari dua variabel atau lebih (Sekaran dan Bougie, 2010).

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tanggal 31 Desember 2008, 2009, 2010, 2011 dan Sumber data dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (closing price) yang tercatat di indeks LQ 45 periode yang dinyatakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia dari tahun Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com

BAB I PENDAHULUAN. modal perusahaan real estate dan property di Indonesia saat ini berkembang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan yaitu tahun dan

III. METODE PENELITIAN. Objek penelitian pada penelitian ini adalah return saham perusahaan sektor

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain peneltian menurut Hasan, I. (2009:31), Kerangka kerja dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini terdiri atas perusahaan automotif yang terdaftar di Bursa Efek

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun Sedangkan sampel merupakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan jenisnya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini mengambil

III. METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah return saham perusahaan sektor pertambangan yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

BAB III METODA PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data-data

BAB I PENDAHULUAN. dan lingkungan ekonomi yang semakin kompleks. Karena kondisi ini maka

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, diperlukan suatu metode yang sesuai dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. variabel dependen yang digunakan dalam model analisis regresi linear berganda.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan dalam penelitian ini, maka penulis mengadakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan dari obyek yang diteliti. Populasi yang

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel yang digunakan berdasarkan purposive sampling method yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan food and baverage (syariah) yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tahun 2009 sampai Dalam penelitian ini, pengambilan sampel

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil objek penelitian yaitu perusahaan properti dan real

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Yolanda Ngabito Jurusan Manajemen, Program Studi Sarjana Manajemen. Raflin Hinelo Moh. Agussalim Monoarfa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu kegiatan yang menggunakan metode yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Juli Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Indonesia (BEI) yang bergerak dalam bidang pertambangan. Perusahaan yang terdaftar

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar di

BAB III METODE PENELITIAN. teknik purposive sample. Dengan kriteria kriteria sebagai berikut : melaporkan keuangan di BEI periode

BAB 3 METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut dan

BAB III METODE PENELITIAN. yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabelvariabel

BAB III METODE PENELITIAN. dan penentuan teknik pengujian statistik yang digunakan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampoerna, Tbk dengan data laporan keuangan selama 5 tahun terhitung

BAB III METODE PENELITIAN. bergerak di bisnis properti karena perusahaan golongan ini mengalami

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitin ini adalah seluruh perusahaan yang masuk dalam index LQ-45 di BEI.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil objek penelitian yaitu perusahaan manufaktur. Populasi

Transkripsi:

34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang dipergunakan adalah data sekunder untuk semua variabel yaitu return saham, nilai tukar, inflasi, profitabilitas (ROA) dan solvabilitas (DER) industri real estate and properti yang listed atau terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Data sekunder ini diperoleh dengan metode pengamatan saham-saham yang terdaftar selama pengamatan dari tahun 2009 sampai 2012. Data nilai tukar dan inflasi yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh yang diperoleh dari Statistik Ekonomi dan Keuangan yang diterbitkan Bank Indonesia sedangkan, Return on Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER) dan return saham diperoleh dari ICMD (Indonesian Capital Market Directory) dan Jakarta Stock Exchange (JSX) Monthly Statistic dengan periode waktu tahunan periode 2009 sampai 2012. 3.2 Sampel Penelitian Sampel dalam penelitian ini adalah industri real estate and properti sebanyak 30 perusahaan. Sektor ini dipilih menjadi objek penelitian karena sektor ini telah mengalami perkembangan setelah krisis moneter dan mulai menunjukkan

35 kontribusinya pada pertumbuhan perekonomian akhir-akhir ini. Perkembangan industri properti saat ini juga menunjukkan pertumbuhan yang sangat meyakinkan. Hal ini ditandai dengan maraknya pembangunan perumahan, apartemen, perkantoran dan perhotelan. Dari perspektif makro ekonomi, industri properti pada gilirannya akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi dan terbukanya lapangan kerja (Santoso, 2005). Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling, dengan kriteria: a. Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2009-2012 b.tersedia kelengkapan data laporan keuangan selama kurun waktu penelitian (tahun 2009-2012). c. Tidak di-delisting dalam kurun waktu 2009 2012. Jumlah sampel industri real estate and properti yang memenuhi kriteria sebanyak 30 yang listed di Bursa Efek Indonesia selama 4 tahun yaitu tahun 2009-2012. Dengan menggunakan penggabungan data time series dan cross section, maka diperoleh data pengamatan sebanyak 4 x 30 = 120 data.

36 Tabel 3.1 Sampel Penelitian No. Perusahaan real estate and properti No Perusahaan real estate and properti 1. Alam Sutera Realty Tbk 16. Kawasan Industri Jababeka Tbk 2. Bakrieland Development Tbk 17. Laguna Cipta Griya Tbk 3 Bekasi Asri Pemula Tbk 18. Lamicitra Nusantara Tbk 4. Bhuwanatala Indah Permai Tbk 19. Lippo Cikarang Tbk 5. Bukit Darmo Property Tbk 20. Lippo Karawaci Tbk 6. Bukit Serpong Damai Tbk 21. Modernland Realty Ltd. Tbk 7. Ciputra Development Tbk 22. Pakuwon Jati Tbk 8. Ciputra Property Tbk 23. Panca Wiratama Sakti Tbk 9. Ciputra Surya Tbk 24. Perdana Gapuraprima Tbk 10. Duta Anggada Realty Tbk 25. Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk 11. Duta Pertiwi Tbk 26. Sentul City Tbk 12. Fortune Mate Indonesia Tbk 27. Summarecon Agung Tbk 13. Gowa Makassar Tourism Tbk 28. Suryamas Dutamakmur Tbk 14. Jakarta Int Hotel & Dev. Tbk 29. Cowell Development Tbk 15. Jaya Real Property Tbk 30. Danayasa Arthatama Tbk Sumber : http//:www.jsx.co.id 3.3 Metode Pengumpulan Data Sesuai dengan jenis data yang diperlukan yaitu data sekunder dan sampel yang digunakan, maka metode pengumpulan data digunakan dengan teknik dokumentasi yang didasarkan pada Statistik Ekonomi dan Keuangan yang diterbitkan Bank Indonesia serta laporan keuangan yang dipublikasikan oleh

37 Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui Indonesian Capital Market Directory (ICMD) dan Indonesian Stock Exchange (IDX) periode tahun 2009-2012. Data return saham diperoleh dengan perhitungan menggunakan rumus dari data harga saham pada ICMD (Indonesian Capital Market Directory), Return on Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER) diperoleh dengan mengutip secara langsung dari Indonesian Stock Exchange (IDX), sedangkan data inflasi dan nilai tukar diperoleh dengan cara mengutip secara langsung dari laporan Bank Indonesia pada industri real estate and properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama 4 tahun dari masing-masing variabel. 3.4 Metode Analisis Data Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai pengaruh antara variabel inflasi, nilai tukar, Return on Asset (ROA) dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap return saham dengan menggunakan program SPSS for Windows. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan dari beberapa variabel independen terhadap variabel dependen tersebut maka digunakan model regresi linear berganda (multiple linear regression method). 3.5 Definisi Operasional Variabel 1. Return Saham Return saham adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas investasi yang dilakukannya. Return saham merupakan hasil investasi surat berharga (saham) yang berupa capital gain (loss) yaitu selisih antara harga saham saat ini (closing price pada periode t) dengan harga saham periode sebelumnya

38 (closing price pada periode t-1) dibagi dengan harga saham periode sebelumnya (closing price pada periode t-1) (Jogiyanto, 2000). 2. Nilai Tukar Kurs yang digunakan adalah kurs Rupiah terhadap US Dollar di Bank Indonesia secara periodik 1 bulanan yang diolah dari data laporan tahunan (Prihantini, 2009). 3. Inflasi Inflasi menunjukkan kenaikan harga umum secara terus menerus, diukur dengan menggunakan perubahan laju inflasi yang diperoleh dari data laporan Bank Indonesia. Kenaikan harga barang secara umum terhadap nilai mata uang suatu negara yang diwujudkan dengan meningkatnya kebutuhan impor dari luar negeri. Formula Pengukuran skala: Laju inflasi yang tercatat dan diterbitkan oleh BPS (Rayun, 2005). 4. Profitabilitas Profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Jenis rasio profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu return on asset. Return on Asset (ROA) merupakan rasio profitabilitas yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. Return on Asset

39 (ROA) digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya (Kasmir, 2012). Rasio profitabilitas yang berfungsi dan sering digunakan untuk memprediksi harga saham atau return saham adalah return on asset (ROA). Ang (1997 dalam Suharli, 2004) mengatakan bahwa return on asset (ROA) merupakan rasio yang terpenting di antara rasio profitabilitas yang ada untuk memprediksi return saham. 5. Solvabilitas Solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya berapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan ( dilikuidasi). Debt to Equity Ratio (DER) merupakan perbandingan antara total hutang yang dimiliki perusahaan dengan total ekuitasnya. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam (kreditor) dengan pemilik perusahaan. Rasio solvabilitas yang sering dikaitkan dengan return saham yaitu Debt to Equity Ratio (DER). Deb to Equity Ratio akan mempengaruhi kinerja perusahaan dan menyebabkan apresiasi dan depresiasi harga saham (Kasmir, 2012).

40 Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel No Variabel Pengertian Skala Pengukuran 1. Return Saham 2. Nilai Tukar Merupakan Capital gain; selisih antara harga saham (close price) pada periode t dengan harga saham periode sebelumnya (t-1) Mengukur kurs mata uang rupiah dalam satuan valuta asing (US dollar) rasio rupiah Return Saham (Jogiyanto, 2000) Kurs rupiah terhadap dollar Harga rupiah dalam satuan US$ dirumuskan sebagai: 1/R. 3. Inflasi Kenaikan harga barang secara umum terhadap nilai mata uang suatu negara yang diwujudkan dengan meningkatnya kebutuhan impor dari luar negeri rasio 4. ROA Rasio Profitabilitas rasio yang digunakan untuk mengukur efektifikan perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimiliki. 5. DER Perbandingan rasio antara total hutang yang dimiliki perusahaan dengan total ekuitasnya. Sumber : dikembangkan oleh penelitian (Prihantini, 2009) Laju Inflasi yang tercatat dan diterbitkan oleh BPS. (Rayun, 2005) ROA= (Kasmir,2012) DER= (Kasmir,2012)

41 3.6 Teknik Analisis Data 3.7 Analisis Statistik Deskriptif Penelitian ini menggunakan model analisis statistik deskrpitif. Analisis deskriptif akan memberikan gambaran (deskripsi) tentang suatu data, seperti berapa rataratanya, deviasi standarnya, varian data tersebut dan sebagainya (Sartono dalam Rayun, 2005). 3.8 Uji Asumsi Klasik Dalam penggunaan analisis regresi agar menunjukkan hubungan yang valid atau tidak bias maka perlu pengujian asumsi klasik pada model regresi yang digunakan. Adapun dasar yang harus dipenuhi antara lain : uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi 3.8.1 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independen mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi data normal/mendekati normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan analisis grafik dan analisis statistik (Ghozali, 2006) 3.8.2 Uji Multikolinearitas Uji ini bertujuan menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Pada model regresi yang baik antar variabel

42 independen seharusnya tidak terjadi kolerasi. Sebagai dasar acuannya dapat disimpulkan: 1. Jika nilai tolerance > 10 persen dan nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolineritas antar variabel bebas dalam model regresi. 2. Jika nilai tolerance < 10 persen dan nilai VIF > 10. Maka dapat disimpulkan bahwa ada multikolinaeritas antar variabel bebas dalam regresi. 3.8.3 Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t dengan kesalahan periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah yang bebas autokorelasi. Untuk mendeteksi autokorelasi, dapat dilakukan uji statistik melalui uji Durbin-Watson (DW test) (Fridayana, 2012). DW test dilakukan dengan membuat hipotesis: 1. Ho : tidak ada autokorelasi ( r = 0 ) 2. Ha : ada autokorelasi ( r 0 ) 3.8.4 Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah yang terjadi homokedastisitas atau tidak terjadi

43 heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi adanya heterokedastisitas dilakukan dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Dasar Analisisnya: 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik titik yang membentuk suatu pola tertentu, yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2. Jika tidak ada pola tertentu serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Analisis dengan grafik plot memiliki kelemahan yang cukup signifikan oleh karena jumlah pengamatan mempengaruhi hasil ploting. Semakin sedikit jumlah pengamatan, semakin sulit untuk mengintepretasikan hasil grafik plot. 3.9 Pengujian Hipotesis 3.9.1 Model Regresi Berganda Teknik analisis yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah dengan memakai teknik analisis regresi linier berganda untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai hubungan antara variabel satu dengan variabel yang lain. Dalam hal ini untuk variabel dependennya adalah return saham dan variabel independennya nilai tukar, inflasi, ROA dan DER. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen maka digunakan model regresi linier berganda (multiple linier regression method), yang dirumuskan sebagai berikut (Ghozali, 2006) : Y = α + b1 X1+ b2 X2 + b3 X3+ b4 X4+ e (3.1)

44 keterangan: Y = Return Saham X1= nilai tukar X2= Inflasi X3= Return on Asset X4= Debt to Equity Ratio b 1.. b4 = Koefisien regresi dari setiap variabel independen α = konstanta e = error term Dengan probability value (tingkat signifikansi) yang ditetapkan sebesar 0,05, maka kriteria pengujian hipotesisnya adalah sebagai berikut: a. Jika probability value hasil penelitian < probability value peneliti (0,05), maka Ho ditolak dan menerima hipotesis alternatif b. Jika probability value hasil penelitian > probability value peneliti (0,05), Maka Ho gagal ditolak. 3.9.2 Koefisien Determinasi ( ) Nilai koefisien determinasi ( ) adalah di antara nol dan satu. Nilai yang kecil atau di bawah 0,5 berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Sebaliknya nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Imam Ghozali, 2005). Koefisien determinansi ( ) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Koefisien determinasi dapat dicari dengan rumus : = =1-

45 Nilai koefisien determinansi adalah antara 0 dan 1. Nilai yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati 1 (satu) berarti variabel variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.