BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) Penelitian deskriptif kuantitatif bertujuan

dokumen-dokumen yang mirip
MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2015 dari survei sampai

Bab III Bahan dan Metode

METODE PENGUJIAN. 1. Kadar Oksalat (SNI, 1992)

III. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama bulan Mei hingga Agustus 2015 dan

Lampiran 1. Gambar tanaman dan wortel. Tanaman wortel. Wortel

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada September Oktober Pengambilan

Lampiran 1. Hasil analisis proksimat pakan perlakuan (udang rebon) Tabel 3. Analisis proksimat pelet udang rebon

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 26 Agustus 2015 di Laboratorium Produksi dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari sampai Maret 2015 bertempat di Desa

Lampiran 1. Prosedur Fermentasi Onggok Singkong (Termodifikasi)

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di industri rumah tangga terasi sekaligus sebagai

BAB III BAHAN DAN METODE. Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini terdiri dari: - neraca analitik - Ohauss. alat destruksi Kjeldahl 250ml -

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni Agustus 2013 di. PT. Great Giant Pineapple, Terbanggi Besar Lampung Tengah.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 5-6 bulan di Laboratorium Ilmu dan

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. perlakuan berbeda sebagai bahan pakan alternatifdilaksanakan pada bulan Maret

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di Laboratorium

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari Maret 2017 di

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan angka-angka data analisis menggunakan statistik. Hijau Tridharma Andounohu Kendari, Sulawesi Tenggara.

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. Mozzarela dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 di Laboratorium Kimia dan

MATERI DAN METODE. Materi

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Bumbu Pasta Ayam Goreng 1. Kadar Air (AOAC, 1995) Air yang dikeluarkan dari sampel dengan cara distilasi

1.Penentuan Kadar Air. Cara Pemanasan (Sudarmadji,1984). sebanyak 1-2 g dalam botol timbang yang telah diketahui beratnya.

BAB III METODE PENELITIAN

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

LAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur Analisis Serat Kasar dengan Metode Analisis. 1. Menyiapkan kertas saring kering oven dengan diameter 4,5 cm, dicatat

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret April Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik

METODE. Materi. Rancangan

METODELOGI PENELITIAN. dan Teknologi Pangan, Laboratorium kimia, dan Laboratorium Biomedik Fakultas

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang efek pemanasan pada molases yang ditambahkan urea

Kadar air (%) = B 1 B 2 x 100 % B 1

3 METODOLOGI. 3.3 Metode Penelitian. 3.1 Waktu dan Tempat

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan termasuk kedalam jenis penelitian eksperimen

III. METODOLOGI PENELITIAN. Universitas Muhammadiyah Malang mulai bulan April 2014 sampai Januari 2015.

MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen.

BAB III METODOLOGI A.

III. METODE PENELITIAN. Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Lampung mulai Agustus September

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu

Bahan ditimbang 0,1 g Dimasukkan dalam Labu Kjeldahl. Ditambahkan 5 ml HNO 3. Ditambahkan 3 ml HClO 4

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hijau atau tauge. Nata yang dihasilkan kemudian diuji ketebalan, diukur persen

Lampiran 1. Penentuan kadar ADF (Acid Detergent Fiber) (Apriyantono et al., 1989)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dan Analisis kandungan nutrient bahan pakan dilaksanakan di

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Metode Pembuatan Petak Percobaan Penimbangan Dolomit Penanaman

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu. 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1.1 Hasil Pengamatan Analisa Analisa Protein dengan Metode Kjeldahl Tabel 6. Hasil Pengamatan Analisa Protein

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE. dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Universitas Riau.

Lampiran 1. Prosedur Analisis Protein Kasar (Analisis Kjeldahl) (1) Mengambil contoh sampel sebanyak 2 mililiter (Catat sebabai A gram)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

II. BAHAN DAN METODE

BAB III TEKNIK PELAKSANAAN. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai POM di Gorontalo, Jalan Tengah, Toto

METODOLOGI PENELITIAN. sampel dilakukan di satu blok (25 ha) dari lahan pe rkebunan kelapa sawit usia

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung selama bulan Oktober sampai Desember 2013.

MATERI DAN METODE. Daging Domba Daging domba yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging domba bagian otot Longissimus thoracis et lumborum.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret - April 2016 di Sentra

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

Lampiran 1. Hasil analisis proksimat pakan komersil (% bobot kering) Lampiran 2. Hasil analisis kualitas air hari pertama

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama satu bulan, pada 27 Agustus - 26 September 2012

BAB III METODE PENELITIAN. ayam broiler terhadap kadar protein, lemak dan bobot telur ayam arab ini bersifat

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2013 di

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Industri Rumah Tangga Produksi Kelanting MT,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di salah satu industri rumah tangga (IRT) tahu di

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

METODOLOGI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dan analisis proksimat kadar air, kadar protein, dan kadar lemak

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat eksploratif, untuk mengetahui tingkat pencemaran

Lampiran1. Prosedur analisis proksimat 1. Prosedur analisis kadar air. 2. Prosedur analisis kadar serat kasar

PENENTUAN KADAR AIR. 1. Keringkan Cawan alumunium dalam oven selama 1 jam pada suhu C.

III. BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif kuantitatif merupakan metode penelitian yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu dengan pengambilan sampel serta mengumpulkan data dengan instrumen penelitian yang bersifat kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) Penelitian deskriptif kuantitatif bertujuan untuk menjelaskan angka-angka data analisis menggunakan statistik. Penelitian kuantitatif dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan proksimat pada ikan glodok Boleophthalmus boddarti dengan melakukan pemeriksaan laboratorium secara kuantitatif. 3.2 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2.1 Waktu Penelitian Pengambilan sampel ikan glodok Boleophthalmus boddarti dan penelitian uji kandungan proksimat dilaksanakan pada bulan April 2017. 3.2.2 Tempat Penelitian Pengambilan sampel ikan glodok Boleophthalmus boddarti pada kawasan mangrove di pantai Ketapang kota Probolinggo. Penelitian uji kandungan proksimat dilaksanakan di laboratorium Ilmu Teknologi Pangan Universitas Muhammadiyah Malang. 55

56 Gambar 3.1. Lokasi Penelitian Pantai Ketapang Probolinggo (Sumber: Dokumen Pribadi, 2017) Gambar 3.2 Peta Pantai Ketapang Probolinggo (Sumber: Googlemaps. Diakses pada tanggal 06 November 2016) 3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Menurut Sugiyono (2008) populasi adalah keseluruhan objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah ikan glodok Boleophthalmus boddarti yang terdapat pada kawasan mangrove di pantai Ketapang Kota Probolinggo. 3.3.2 Sampel Menurut Sugiyono (2008) sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel yang digunakan pada penelitian

57 ini adalah ikan glodok Boleophthalmus boddarti yang akan diuji kandungan proksimat menggunakan ukuran yang sama pada bobot 5 gram dan panjang 8 cm. 3.3.3 Teknik Sampling Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif (Margono, 2004), dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive sampling. Menurut Sugiyono (2013) Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu. Menurut Margono (2004), pemilihan sekeompok subjek dalam Purposive sampling, didasarkan atas ciri-ciri tertentu yang dipandang sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan 3 stasiun pada kawasan mangrove di pantai Ketapang kota Probolinggo. Pada stasiun 1 pengambilan sampel ikan glodok dilakukan pada kawasan mangrove dan dekan dengan aktivitas nelayan, stasiun 2 pengambilan ikan glodok dilakukan diluar mangrove, sedangkan pada stasiun 3 pengambilan ikan glodok dilakukan didalam mangrove dan jauh dari aktivitas nelayan. Ikan glodok ditangkap menggunakan alat tangkap berupa jaring (kandungan proksimat menggunakan ukuran yang sama pada bobot 5 gram dan panjang 8 cm), setelah proses pengambilan sampel selesai dilaksanakan selanjutnya sampel akan diuji kandungan proksimat di laboraturium. 3.4 Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

58 tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013). Variabel yang dianalisis dalam penelitian ini adalah kandungan proksimat (kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak dan karbohidrat) pada ikan glodok Boleophthalmus boddarti di kawasan mangrove pantai Ketapang Kota Probolinggo. 3.5 Alat dan Bahan Penelitian 3.5.1 Analisis Proksimat Tabel 3.1 Alat dan Bahan Analisis Proksimat Analisis Alat Bahan Metode Kadar Protein Timbangan analitik, Sampel, H2SO4, kjedhal labu destilasi (250 ml), Gelas ukur (25 katalisator, aquadest, NaOH ml, 50 ml), Alat 50%, HCL untuk destilasi, Pipet volume 5 ml, Buret 25 ml, Labu kjedhal Kadar Lemak Alat soxhlet, labu Sampel, Acetone, Soxhlet khusus untuk lemak, ether, kloroform, oven, waterbath, kertas saring timbangan analitik, eksikator, penjepit Kadar Air Oven, cawan, Sampel Oven desikator, timbangan analitik Kadar Abu Cawan porselin, hot plate, cawan, oven, bunsen, desikator, tanur pengabuan, timbangan analitik Sampel Pengabuan kering (dryashing) Karbohidrat Sampel By different

59 3.5.2 Pengambilan Sampel Ikan Glodok Boleophthalmus boddarti Tabel 3.2 Alat dan Bahan Pengambolan Sampel Ikan Glodok No Alat Penggunaan Jumlah 1. Alat Tulis 2. Jaring 3. Meteran 4. Gunting 5. Plastik 6. Toples 7. Kamera 8. Termometer Batang 9. ph Meter 10. Salinometer digunakan untuk mencatat data selama penelitian digunakan untuk mengambil sampel ikan glodok (Familia: Gobiidae) digunakan untuk mengukur panjang tali rafia digunakan untuk memotong digunakan untuk menyimpan sampel ikan glodok yang akan dibawa ke laboratorium digunakan untuk menyimpan sampel digunakan untuk mendokumentasikan penelitian digunakan untuk mengukur suhu air lokasi penelitian Digunakan untuk mengukur ph air lokasi penelitian digunakan untuk mengukur salinitas lokasi penelitian 3.5.3 Pengukur Suhu dan salinitas Tabel 3.3 Alat dan Bahan Pengukuran Lingkungan Alat Bahan Themometer Air Salinometer Air 3.6 Prosedur Penelitian 3.6.1 Penentuan Lokasi 1 set 7 buah 1 buah 1 buah 1 pack 7 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah Penetuan lokasi pada penelitian ini dengan cara observasi. Observasi merupakan hal pertama untuk mengetahui ruang lingkup area penelitian. Observasi adalah kegiatan pengumpulan data melalui pengamatan atas gejalafenomena dan fakta empiris yang terkait dengan masalah penelitian. Penelitian ini menentukan lokasi pada kawasan mangrove di pantai Ketapang Kota Probolinggo, karena kawasan mangrove merupakan habitat dari ikan glodok Boleophthalmus boddarti.

60 3.6.2 Tahap Pengambilan Sampel Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, maka penelitian diawali dengan menyiapkan alat dan bahan. Daerah pengambilan sampel dilakukan sesuai dengan garis tepi pantai dan garis laut yaitu ±50 m pada 3 stasiun. Ukuran masing-masing stasiun 5 x 5 m, jarak antara stasiun 1 dengan stasiun 2 adalah ±25 m, jarak antara stasiun 2 dengan 3 adalah ±25 m, jarak stasiun dengan tambak ±15m. Pengambilan sampel ikan glodok Boleophthalmus boddarti dilakukan pada saat air laut surut kemudian diambil dengan menggunakan alat berupa jaring. Sampel yang ditemukan kemudian dicuci dan selanjutnya dianalisis proksimat di laboraturium. Gambar 3.3 Denah Pengambilan Sampel pada Lokasi Penelitian Pantai Kelurahan Ketapang Kota Probolingg

61 Keterangan : Stasiun 1 : diluar kawasan yang hanya sedikit mangrove dekat dengan aktivitas nelayan Stasiun 2 : diluar kawasan mangrove Stasiun 3 : diluar kawasan yang hanya sedikit mangrove dan jauh dari aktivitas nelayan 3.6.3 Tahap pengukuran parameter lingkungan 3.6.3.1 Pengukuran Suhu Air Masukkan thermometer dalam air Kemudian dilihat nilah suhu pada themometer. 3.6.3.2 Pengukuran Salinitas Air Sampel air diambil dan dimasukkan kedalam botol plastik Sampel air yang diperoleh kemudian dimasukkan ke dalam gelas ukur 1000 ml dan diuji menggunakan salinometer Salinometer dimasukkan kedalam gelas ukur 1000 ml, sampai dalam keadaan diam. Kemudian dibaca nilai salinitas yang berada di strip salinometer. 3.6.4 Tahap Uji Proksimat 3.6.4.1 Analisis Kadar Protein Metode Kjeldahl Penelitian ini dilakukan di laboratorium ITP Universitas Muhammadiyah Malang. Cara penentuan kadar protein dilakukan berdasarkan metode Kjeldahl. Prinsip analisis protein dengan metode Kjeldahl meliputi tiga tahap yaitu destruksi, destilasi dan titrasi.

62 (a) Tahap destruksi Sampel ditimbang sebanyak 1 gram kemudian dimasukkan ke dalam labu Kjeldahl. Kemudian sebanyak setengah tablet Kjeldahl (selenium) dan 2 ml H 2 SO 4 pekat ditambahkan ke dalam tabung tersebut. Tabung yang berisi larutan tersebut dimasukkan kedalam alat destruksi selama 1 jam pada suhu 400 o C. Proses destruksi dilakukan sampai larutan berwarna hijau jernih. (b) Tahap destilasi Menyiapkan asam borat sebanyak 15 ml di erlenmeyer Cuci alat destilasi dengan aquades kemudian panaskan alat destilasi Erlenmeyer destilasi diletakan dikompor Masukkan sampel kedalam alat destilasi kemudian tambahkan dengan 15 ml aquades Larutkan NaOH 50% sebanyak 10 ml ditambahkan dengan 10 ml aquades kemudian masukan kedalam alat destilasi dengan menggunakan corong setelah itu ditutup Dipanas hingga mendidih, kemudian erlenmeyer as. borat diletakan di penampung. Destilasi dilakukan sampai diperoleh larutan berwarna hijau. (c) Tahap titrasi Hasil tampungan yang sudah hijau pada proses destilasi

63 Titrasi dilakukan dengan menggunakan HCl 0,02 N sampai warna larutan dalam erlenmeyer berubah menjadi merah muda. Volume titran dibaca dan dicatat. Perhitungan kadar protein adalah sebagai berikut: Nitrogen (%) = ( ) Kadar Protein (%) = Nitrogen (%) x faktor konversi Keterangan: Faktor pengencer (fp) = 10 Faktor konversi = 6,25 3.6.4.2 Analisis Kadar Lemak Metode Soxhlet Penelitian ini dilakukan di laboratorium ITP Universitas Muhammadiyah Malang. Analisis kadar lemak dilakukan dengan metode soxhlet. Sampel seberat 2 gram (W1) dimasukkan ke dalam kertas saring dan dimasukkan ke dalam selongsong lemak. Kemudian dimasukkan ke dalam labu lemak yang sudah ditimbang berat tetapnya (W2) dan disambungkan dengan tabung soxhlet. Selongsong lemak dimasukkan ke dalam ruang ekstraktor tabung soxhlet dan disiram dengan pelarut lemak. Tabung ekstraksi dipasang pada alat destilasi soxhlet lalu dipanaskan pada suhu 40 o C menggunakan pemanas listrik selama 16 jam. Pelarut lemak yang ada dalam labu lemak didestilasi hingga semua pelarut lemak menguap. Pada saat destilasi pelarut akan tertampung di ruang ekstraktor, pelarut dikeluarkan sehingga tidak kembali ke dalam labu lemak, selanjutnya labu lemak dikeringkan dalam oven pada suhu 105 o C,

64 setelah itu labu didinginkan dalam desikator sampai beratnya konstan (W3). Perhitungan kadar lemak adalah sebagai berikut: Kadar Lemak (%) = Keterangan: W1 = Berat sampel (gram) W2 = Berat labu lemak tanpa lemak (gram) W3 = Berat labu lemak dengan lemak (gram) 3.6.4.3 Analisis Kadar Air Penelitian ini dilakukan di laboratorium ITP Universitas Muhammadiyah Malang. Analisis kadar air dilakukan dengan menggunakan metode oven. Cawan yang akan digunakan dikeringkan dalam oven pada suhu 100-105 C selama 30 menit atau sampai didapat berat tetap. Setelah itu didinginkan dalam desikator selama 30 menit lalu ditimbang. Sampel ditimbang sebanyak 2 gram (B1) dalam cawan tersebut lalu dikeringkan dalam oven pada suhu 100 C sampai tercapai berat tetap (24 jam). Sampel didinginkan dalam desikator selama 30 menit lalu ditimbang (B2). Perhitungan kadar air adalah sebagai berikut: Kadar Air (%) = Keterangan: B 0 = Berat cawan kosong (gram) B 1 = Berat cawan yang diisi dengan sampel (gram) B 2 = Berat cawan dengan sampel yang dikeringkan (gram)

65 3.6.4.4 Analisis kadar abu Penelitian ini dilakukan di laboratorium ITP Universitas Muhammadiyah Malang. Analisis kadar abu dilakukan dengan metode pengabuan kering (dryashing). Siapkan cawan pengabuan, kemudian bakar dalam tanur, dinginkan dalam desikator dan timbang Cawan pengabuan dikeringkan di dalam oven selama 1 jam pada suhu 105 o C, kemudian didinginkan selama 15 menit di dalam desikator dan ditimbang. Timbang sampel sebanyak 3-5 gram sampel dimasukkan kedalam cawan pengabuan, kemudian letakkan dalam tanur pengabuan. Kemudian bakar sampai didapat abu berwarna abu-abu atau sampai beratnya tetap Pengabuan dilakukan dalam 2 tahap: pertama pada suhu sekitar 400 o C dan kedua pada suhu 550 o C. Dinginkan dalam desikator, kemudian timbang. Perhitungan kadar abu adalah sebagai berikut: Kadar Abu (%) = ( ) ( ) 3.6.4.5 Analisis kadar Karbohidrat Penelitian ini dilakukan di laboratorium ITP Universitas Muhammadiyah Malang. Pengukuran kadar karbohidrat total dengan metode by different, artinya kadar karbohidrat didapatkan dengan hasil perhitungan protein, lemak,

66 karbohidrat, kadar air dan kadar abu dikurang 100%. Perhitungan karbohidrat adalah sebagai berikut: Karbohidrat (%) = 100% - (K. protein + K. lemak + K. abu + K. Air) 3.7 Teknik Analisis Data Sebelum menganalisis data, maka hal yang perlu dilakukan perhitungan pada masing-masing jenis kandungan proksimat berupa protein lemak, kadar air, kadar abu dan karbohidrat dideskripsikan dengan menggunakan tabel. Hal ini dilakukan bertujuan untuk mempermudah menyajikan data dari kandungan proksimat yang ditemukan setelah dilakukan pengujian. Penelitian ini adalah merupakan penelitian deskriptif, yaitu suatu model penelitian yang berusaha untuk membuat gambaran/paparan dan menggali secara cermat serta mendalam tentang fenomena sosial tertentu tenapa melakukan intervensi dan hipotesisi. Pendekatan penelitian utama yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, sehingga data utama yang digunakan adalah pendekatan deskriptif-induktif, sedangkan data kuantitatif yang digunakan adalah metode perhitungan pengujian kandungan proksimat (data-data yang dapat dikategorikan dalam bentuk angkaangka) analisis yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif berupa persentase dan rata-rata yang ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik.