BAB III METODE PENELITIAN. tepung ikan gabus (Channa striata, BLOCH) pada pakan komersial terhadap

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengaruh Variasi Dosis Tepung Ikan Gabus Terhadap Pertumbuhan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan selama 2 bulan pada bulan Februari-April 2015,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan pada bulan September-Oktober 2013,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2014 di

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari sampai Maret 2013 di

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama 40 hari pada bulan Agustus sampai dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei - Juli 2014, di Laboratorium Budidaya

II. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Agustus

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1. Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan gurami

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei sampai Juli 2014, di Laboratorium Budidaya

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 10 Mei 30 Juni 2013 selama 50

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2011, di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental menggunakan

II. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada tanggal 26 Maret - 25 April 2012 di Laboratorium

BAHAN DAN METODE. 3.1 Waktu dan tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2009 di Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Jambi.

BAB III BAHAN DAN METODE

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dari bulan Juli hingga Agustus 2011 yang bertempat di

BAB III BAHAN DAN METODE

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai Oktober 2011, di

III. METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2013 di Balai Benih Ikan (BBI)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2011 bertempat di. Balai Budidaya Ikan Hias, Natar, Lampung Selatan.

III. BAHAN DAN METODE

METODE KERJA. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2014 sampai April 2015 di. Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perairan Fakultas

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE

II. BAHAN DAN METODE

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca dan di laboratorium dan rumah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan memisahkan objek penelitian menjadi 2

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2014 bertempat

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen karena

PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG IKAN GABUS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Aquatik, Fakultas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 03 Februari sampai dengan 17

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada 17 Januari 2016 di UD.

METODE PENELITIAN. pembuatan vermikompos yang dilakukan di Kebun Biologi, Fakultas

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Prosedur kerja Kemampuan puasa ikan Tingkat konsumsi oksigen Laju ekskresi amoniak

BAB III BAHAN DAN METODE

METODE KERJA. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biologi Molekuler Jurusan. Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan April 2015 di

III. TATA CARA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian yang digunakan adalah acak lengkap dengan lima kelompok,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2012, di Balai

TATA CARA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor, faktor pertama terdiri dari 3

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri dari 5 kelompok perlakuan yaitu, 1 kelompok perlakuan dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2012 hingga Februari 2013

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. penambahan sukrosa dalam media kultur in vitro yang terdiri atas 5 variasi

3. METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

II. METODOLOGI 2.1 Persiapan Wadah dan Ikan Uji 2.2 Persiapan Pakan Uji

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Bahan Penelitian

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kompos (Green House ) Fakultas

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai dengan bulan Nopember

III. METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Bulan Juli 2013

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Pemberian Dosis Pakan Otohime yang Berbeda terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Kerapu Bebek di BPBILP Lamu Kabupaten Boalemo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. benih ikan (BBI) Kota Gorontalo. Balai Benih Ikan Kota Gorontalo terletak di Jl. Andalas

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODOLOGI 3.1. Waktu dan Tempat 3.2. Alat dan Bahan Metode Penelitian Persiapan Wadah

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan Bulan Januari sampai Maret 2012 bertempat di

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2015 selama 50

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari Maret 2017 di

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2016 Agustus 2016 yang

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telahdilakukan dilaboratorium Teknologi Pasca Panen

BAB III BAHAN DAN METODE. 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di PT. Peta Akuarium, Bandung pada bulan April hingga Mei 2013.

BAHAN DAN METODE. Percobaan 1. Pengaruh pemberian bahan aromatase inhibitor pada tiga genotipe ikan nila sampai tahap pendederan.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada April 2014 di kandang ayam petelur Varia Agung

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan Pada bulan Februari - Maret 2015 di Balai

BAB III METODE PENELITIAN

II. METODOLOGI 2.1 Metode Penelitian Karakterisasi Sifat Biokimia dan Fisiologi A. hydrophila Uji Postulat Koch

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Yogyakarta, GreenHouse di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan bulan Agustus sampai September 2011 bertempat di

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Alat dan Bahan Peneltian

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perikanan, Program Studi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian uji organoleptik dilaksanakan di kampus Universitas Negeri Gorontalo,

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat Metode Penelitian

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan mengenai pengaruh pemberian variasi dosis tepung ikan gabus (Channa striata, BLOCH) pada pakan komersial terhadap pertumbuhan dan kadar hemoglobin ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus, VAR.) merupakan penelitian eksperimen dengan 4 perlakuan pakan dan 1 kontrol, yang setiap uji terdiri dari 3 ulangan. B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat: a. Benih ikan lele berasal dari pembudidaya di Prambanan, Sleman, DIY. b. Ikan gabus berasal dari Rowo Jombor, Bayat, Klaten, Jawa Tengah. c. Pembuatan pakan pelet campuran tepung ikan gabus dilakukan di UKM Astro Pakan Mandiri, Godean, Sleman, DIY. d. Perlakuan pakan dilakukan di Kebun Biologi, FMIPA UNY. e. Pengujian kadar hemoglobin dilakukan di Laboratorium Biologi, FMIPA UNY 2. Waktu: 24 Februari 4 Mei 2016 34

C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi penelitian adalah benih ikan lele sangkuriang umur 14 hari dari satu jenis indukan yang sama dan diambil dari pembenih ikan lele di Kalasan, Prambanan, Sleman, DIY. 2. Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 450 benih ikan lele sangkuriang berumur 14 hari dengan kisaran ukuran 3,10-3,40 cm dan berat antara 0,31-0,33 gr. D. Variabel Penelitian Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa data kuantitatif. Beberapa variabel dalam penelitian ini antara lain: 1. Variabel bebas: dosis tepung ikan gabus yang diberikan pada pakan komersial yaitu, a. Kontrol : 0 gr /100 gram pelet, b. Perlakuan A : 2 gr /100gram pelet, c. Perlakuan B : 4 gr /100gram pelet, d. Perlakuan C : 6 gr /100gram pelet, e. Perlakuan D : 8 gr /100gram pelet. 2. Variabel terikat a. Pertumbuhan benih ikan lele dengan parameter berupa pertambahan berat (gr) dan panjang (cm). b. Hemoglobin benih ikan lele dengan parameter kadar hemoglobin dalam darah (g/dl) 35

E. Alat dan Bahan Penelitian 1. Alat : a. Pemeliharaan dan perlakuan ikan uji antara lain; akuarium dengan volume 30 L, gayung plastik, jaring benih ikan, ember 1,5 L, selang air 1/2 inch, selang aerator, kertas label, ph stik, termometer, dan alat tulis. b. Penepungan ikan dan pembuatan pelet ikan gabus antara lain; termometer, bohlam lampu, wadah untuk mengeringkan ikan, alat pengukus ikan, karung, ember pembuat pelet dan alat penepungan ikan yang dilakukan di desa Jagalan, Sayegan, Sleman, DIY. c. Pengukuran Pertumbuhan antara lain; penggaris, milimeter blok yang di laminating, timbangan analitik, mika penampung ikan, ember penampung ikan, alat tulis, dan kamera. d. Mengukur kadar hemoglobin antara lain; hemometer Sahli, tisu, syringe 0,5 cc, mikrotube, termos es, pipet pasteur, spuit. e. Mengukur kualitas parameter air antara lain ph meter, thermometer, dan pengukur DO. 2. Bahan: a. Air tawar yang digunakan untuk pemeliharaan ikan adalah air yang berasal dari Kebun biologi FMIPA UNY. b. Ikan Gabus c. Benih ikan lele 36

d. Pakan ikan berupa pelet merek PF-1000 produksi Matahari Sakti, protein 39-41%. e. Bahan untuk mengukur kadar haemoglobin adalah HCL 0,1 N, Alkohol 70%, EDTA, aquadest, es batu. F. Cara Kerja 1. Pembuatan Tepung Daging Ikan Gabus (Marimuthu, 2011: 373-377) a. Menyiapkan ikan gabus yang masih utuh dan segar sebanyak 5 kg dengan ukuran ikan 25-30 cm dan berat 250-400gr. b. Membersihkan dan membuang isi perut ikan gabus, dan mengambil bagian daging ikan. c. Melakukan pengukusan daging ikan gabus selama 12 menit untuk mengurangi aktivitas mikroba saat pengeringan, memisahkan bagian tulang yang masih menempel, selanjutnya daging ikan di potong dengan ukuran kecil untuk memperluas bidang permukaan agar pengeringan lebih cepat. d. Memasukan dan mengeringkan daging ikan gabus ke dalam oven bersuhu konstan 40 o C untuk menurunkan kadar air. e. Menepungkan ikan gabus dengan blender hingga halus atau berbentuk tepung. 2. Pembuatan Pelet Ikan Gabus a. Menyiapkan pakan pelet PF-1000 Sebanyak 100 gram dan ulangan sebanyak 5 kali. b. Membuat pelet tanpa dosis tepung ikan gabus sebagai kontrol. 37

c. Melakukan substitusi tepung ikan gabus pada pakan pelet PF-1000 dengan dengan takaran dosis, 2gr/100gr pelet, 4gr/100gr pelet, 6gr/100gr pelet dan 8g/100gr pelet, dalu dibuat pelet dalam mesin pencetak. d. Menyesuaikan ukuran pelet terhadap ukuran bukaan mulut benih ikan lele dengan cara membuat hancuran pelet. e. Mengelompokkan dan memasukkan pelet ke dalam wadah berdasarkan dosis tepung ikan gabus.. 3. Persiapan Pemeliharaan Ikan Uji a. Mempersiapkan akuarium sebgai tempat pemeliharaan yang dapat diisi air hingga volume 30 L, dan perlakuan aerasi disetiap akuarium. b. Menandai akuarium dengan nama Kontrol(tanpa pelet), 2(2gr tepung ikan gabus), 4(4gr tepung ikan gabus), 6(6gr tepung ikan gabus), 8(8gr tepung ikan gabus) sebagai penanda perlakuan dan dibelakang nama diberi huruf -A, -B, -C sebagai tanda ulangan. c. Mempersiapan ikan uji, ikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih ikan lele yang berukuran 3,10 3,40 cm dengan bobot antara 0,31 0,33 gr dan semuanya berasal dari indukan yang sama. Padat tebar benih ikan adalah 1 ekor/1 liter air dalam 30 liter air akuarium. 38

4. Uji Pendahuluan Uji pendahuluan dilakukan untuk mengetahui apakah dosis pakan yang digunakan dapat diterima oleh ikan uji. Uji pendahuluan dilakukan selama satu minggu perlakuan. 5. Uji Sesungguhnya Berdasarkan uji pendahuluan, bila dosis tersebut dapat diterima oleh ikan uji, maka perlakuan ikan uji dilakukan selama 40 hari ditambah perlakuan kontrol yaitu pakan pelet tanpa konsentrasi tepung ikan gabus. a. Pelet dengan tepung ikan gabus 2gr/100gr pelet, 4gr/100gr pelet, 6gr/100gr pelet dan 8gr/100gr pelet. Perlakuan ikan dilakukan dengan cara memberikan pakan sebanyak 3 kali sehari pada jam 08.00, 14.00, 20.00 dengan interval 6 jam. Jumlah pakan yang diberikan adalah 5% per hari dari bobot total benih ikan. Pelet yang diberikan dalam bentuk hancuran. b. Pemeliharaan kualitas air dilakukan dengan cara membuang air kotor sebanyak 75 % dan memasukan air bersih ke bak. Pemeliharaan dilakukan dalam jangka 4 hari sekali untuk menjaga kebersihan dan sisa-sisa makanan ikan lele. c. Memantau ph, suhu, DO air agar mengetahui kualitas air akuarium dalam kondisi yang baik saat perlakuan. 6. Pengukuran Pertumbuhan Penilaian pertumbuhan ikan uji dilakukan setelah 40 hari perlakuan, dengan cara mengukur pertambahan panjang (cm) dan berat (gr). 39

a. Pertambahan Panjang Pengukuran panjang ikan lele diukur dari ujung mulut hingga ujung ekor menggunakan kertas millimeter blok dengan ketelitian 0,1 cm dan pengambilan sampel sebanyak 10 ekor atau 1/3 dari populasi perlakuan. Pertambahan mutlak (L) dihitung dengan rumus Arifin & Rupawan (1997: 24). Keterangan: L = Lt - L0 L = Pertambahan Panjang (cm) Lt = Panjang ikan pada waktu akhir (cm) L0 = Panjang ikan pada waktu awal (cm) b. Pertambahan Berat Pengukuran bobot ikan lele menggunakan timbangan analitik dengan ketelitian 0,01 gram dan pengambilan sampel sebanyak 10 ekor atau 1/3 dari populasi perlakuan dan ditimbang menggunakan alat bantu cawan petri agar tetap berada ditempatnya. Pertambahan berat mutlak (W) dihitung dengan rumus Arifin & Rupawan (1997: 24): W = Wt W0 Keterangan : W = Pertambahan berat (gr) Wt = Berat rata-rata ikan pada waktu akhir (gr) W0 = Beratt rata-rata ikan pada waktu awal penelitian (gr) 40

7. Pengukuran Kadar Hemoglobin Pengambilan darah ikan lele dengan ukuran dibawah 10 cm dilakukan melalui pembuluh darah ekor dengan menusuk saluran vena caudal yang berada di akhir sirip anus (anal fin) dan tepat diatas linea lateralis (Ferguson, 2005:73), yang selanjutnya dimasukan kedalam mikrotube yang telah diberi EDTA. Pengukuran kadar hemoglobin dengan menggunakan metode Sahli, berikut tahapanya: a. Mengisi Tabung Sahli dengan HCL 0,1N hingga berada pada batas angka 2(±5 tetes). b. Menghisap sampel darah dalam mikrotube sebanyak 20 µl dengan pipet Sahli dan masukan segera dalam tabung Sahli. c. Menghomogenkan darah dan HCL 0,1N dengan cara mengaduk selama 3 menit untuk membentuk asam hematin. d. Asam hematin yang terbentuk selanjutnya diencerkan dengan aquadest hingga menyamai warna standar pada tabung Sahli. e. Membaca hasil dengan meluhat angka skala pada tabung Sahli, kadar hemoglobin ikan lele dalam satuan gram per desiliter (gr/dl). G. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data untuk pertumbuhan benih ikan lele dengan melihat pertambahan panjang dan berat, serta kadar hemoglobin. 41

H. Rancangan Penelitian Rancangan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian ini terdiri dari 5 perlakuan jenis pakan, yaitu pelet dengan substitusi tepung ikan gabus 2gr/100gr, 4gr/100gr, 6gr/100gr dan 8gr/100gr dalam pakan komersial dan menggunakan 1 pakan kontrol tanpa substitusi tepung ikan gabus. Setiap unit perlakuan berisi 30 ekor benih ikan lele dengan pengulangan sebanyak 3 kali. I. Teknik Analisis Data Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini berupa pengukuran pertumbuhan dan kadar hemoglobin ikan lele, yang dianalisis dengan menggunakan analisis parametrik One Way Anova untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh signifikan pemberian tepung ikan gabus terhadap pertumbuhan dan kadar hemoglobin, apabila terdapat pengaruh signifikan maka dilanjutkan dengan uji DMRT (Duncan s Multiple Range Test) untuk mengetahui perbedaan antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan maupun antar perlakuan. Software yang digunakan dalam melakukan analisis adalah program SPSS versi 16.0. 42