BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pendidikan. daya manusia dan merupakan tanggung-jawab semua pihak, baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB I PENDAHULUAN. ditengah-tengah masyarakat, apalagi dengan perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh : ELY ERNAWATI A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN BERFIKIR KRITIS SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 COLOMADU TAHUN AJARAN 2009/ 2010

BAB I PENDAHULUAN. peradapan bangsa yang bermartabat. untuk terus-menerus belajar. Seorang mahasiswa dalam meraih tujuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, serta orang tua. Menurut Dimyati dan Mujiono (2006: 7),

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Menurut Djamarah (2000: 22) Pendidikan

KREATIVITAS BELAJAR MAHASISWA DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEDISIPLINAN BELAJAR PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sasaran Pendidikan adalah manusia. Pendidikan bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan. Perubahan yang dialami akan berlangsung cepat dan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Pendidikan Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan kualitas, relevansi, dan efisiensi pendidikan. pendidikan diarahkan kepada pencapaian tujuan-tujuan tertentu yang disebut

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan suatu tujuan pendidikan, sebagaimana dalam Undang-Undang RI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Salah satu upaya membina dan membangun Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. kuantitas hal tersebut dapat tercapai apabila peserta didik dapat. manusia indonesia seutuhnya melalui proses pendidikan.

BAB 1 PENDAHULUAN. karena tanpa pendidikan manusia akan mengalami banyak kesulitan dan

PRESTASI BELAJAR SISWA DITINJAU DARI KREATIVITAS DAN DISIPLIN BELAJAR PADA SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK NEGERI 1 PEDAN TAHUN AJARAN 2009/ 2010

BAB I PENDAHULUAN. perubahan zaman. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

Sesuai dengan tujuan pendidikan yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. maju adalah dengan menempuh jalur pendidikan. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan informasi dituntut kemampuan ilmu. pengetahuan dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan

A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan suatu tempat dimana bagi peserta didik untuk

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KARTASURA TAHUN 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu cara untuk mencapai kesejahteraan.

BAB I PENDAHULUAN. yang sudah menyelesaikan pendidikannya adalah aktor-aktor penting yang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan keluarga (in formal), pendidikan di sekolah (formal) maupun

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS dan PKn

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. tinggi serta mau bersaing dalam tantangan hidup. Akan tetapi sistem

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diadakan di Negara tersebut. Pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. dan sebagian besar rakyatnya berkecimpung di dunia pendidikan. Maka dari. menurut Undang-undang Sisdiknas tahun 2003:

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat, maupun bangsa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia

2015 PENGARUH FASILITAS DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KEBIASAAN BELAJAR SISWA

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD NGAWI TAHUN AJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Tidak seorangpun yang dilahirkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU N o. 20 tahun 2003 pasal 4 tentang sistem pendidikan nasional. bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

INTENSITAS BIMBINGAN ORANG TUA DAN PEMAHAMAN TENTANG KEDISIPLINAN PENGARUHNYA TERHADAP KETAATAN SISWA

SUKMA WIDIASTO A SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang baik dalam keluarga,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terlihat dengan jelas. Perubahan tersebut diantaranya perubahan dalam

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang. tentang sistem pendidikan nasional bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. terpenting dalam bidang pendidikan. Pendidikan yang berkualitas adalah yang. Pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan adalah:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pendidikan khususnya, pelajaran akuntansi sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini ternyata

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. IPS adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi yang dimiliki demi kemajuan suatu bangsa. Salah

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi, budaya serta nilai-nilai yang positif yang ada dari satu generasi ke

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam suatu bangsa.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KREATIVITAS DALAM BELAJAR EKONOMI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VII SMP N 2 GATAK SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan suatu tujuan pendidikan, sebagai mana dalam Undang-Undang RI

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. strategis bagi peningkatan sumber daya manusia adalah pendidikan.

PENGARUH KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATAKULIAH AKUNTANSI BIAYA II MAHASISWA FKIP AKUNTANSI UMS ANGKATAN 2012

PENGEMBANGAN AKTIVITAS BELAJAR EKONOMI MELALUI METODE PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TERAS TAHUN AJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai warga negara perlu mengembangkan diri untuk dapat hidup

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Karena keberhasilan pendidikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. waktu. Seperti tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai upaya dasar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat

Disusun Oleh : LINA FIRIKAWATI A

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beralihnya masyarakat kita dari masyarakat yang masih sederhana

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

Transkripsi:

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kunci pembangunan suatu bangsa. Pendidikan dari segi kehidupan dirasakan sangat penting bagi perkembangan hidup manusia. Oleh sebab itu, setiap manusia diwajibkan untuk menempuh proses belajar baik melalui jalur formal maupun jalur non formal. Pendidikan formal merupakan pendidikan yang berlangsung secara teratur, bertingkat dan berkesinambungan. Sedangkan pendidikan non formal merupakan pendidikan yang dilakukan secara tertentu tetapi tidak mengikuti peraturan ketat. Pendidikan merupakan usaha untuk membantu peserta didik untuk mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan, kecerdasan, nilai atau pola tingkah laku yang berguna. Hal ini sesuai dengan definisi pendidikan yang tercantum dalam UU RI No. 20 tahun 2003 yaitu tentang Sistem Pendidikan Nasional yang berbunyi : Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Bertujuan untuk berkembangnya potensi didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Terwujud tidaknya tujuan pendidikan ditentukan oleh sumber daya manusia yang terlibat dalam pendidikan. Oleh karena itu keberhasilan program pemerintah harus dapat membantu terciptanya tujuan nasional dibidang masing-masing. Menurut Himawan (2011:1), Pembangunan nasional dibidang pendidikan adalah meningkatakan kualitas manusia seutuhnya, mengembangkan sikap inovatif dan keinginan maju. 1

2 Dalam lembaga pendidikan pendidikan yang menjadi pelaku pendidikan adalah mahasiswa. Kemampuan dari seorang mahasiswa biasanya diukur menggunakan prestasi belajar yang didapatkannya, maka dari itu mahasiswa harus bertindak dan berpikir secara kreatif dalam kegiatan belajarnya untuk menghasilkan prestasi yang maksimal. Menurut Suharnan (2005:375), Kreativitas tidak hanya dilakukan oleh orang-orang yang memang pekerjaanya menuntut pemikiran kreatif (sebagai suatu profesi), tetapi juga dapat dilakukan oleh orang-orang biasa di salam menyelesaikan tugas-tugas dan mengatasi masalah. Kreativitas merupakan salah satu tuntutan pendidikan dan kehidupan yang sangat penting saat ini. Seseorang yang kreatif akan selalu dibutuhkan oleh lingungannya karena mereka dapat memenuhi kebutuhan lingkungannya yang selalu mengalami perubahan dan mampu bertahan dalam kempetisi global yang dinamis dan ketat. Memupuk dan mengembangkan kreativitas pada diri seseorang dengan cara berekreasi sehingga seseorang bisa mewujudkan dirinya menjadi lebih baik. Sebuah kreativitas merupakan kemampuan melihat berbagai macam kemungkinan tentang penyelesaian dari suatu masalah. Kreativitas dapat tumbuh dan berkembang pada lingkungan keluarga, masyarakat, maupun lingkungan sekolah. Kreativitas pada mahasiswa berbeda-beda. Dengan daya kreativitas yang tinggi mahasiswa akan mampu belajar yang baik karena ia selalu mempunyai ide-ide kreatif yang dapat meningktakan motivasi mahasiswa untuk belajar. Rumah Pena (http://pena.gunadarma.ac.id/indonesia-tidak-kreatifsetuju) Namun pada kenyataanya, Indonesia tergolong negara yang belum kreatif. Kalau toh saat ini Indonesia dikenal sebagai negara berkembang yang relatif menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang pesat, itu lebih mengandalkan sumber daya alam. Eksploitasi sumber daya alam masih relatif dominan dibandingkan eksploitasi kreativitas dan inovasi sumber daya manusianya, hal ini terbukti bahwa kreativitas bangsa

3 indonesia dalam Global Creativity Index menempati peringkat 81 dari 82 Negara. Berdasarkan fakta tersebut maka menjadi tugas bagi pemerintah dan seluruh warga masyarakat Indonesia dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia. Salah satu upaya untuk peningkatan sumber daya manusia dapat dilakukan melalu peningkatan kreativitas manusia, dalam kreativitas mahasiswa ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya. Banyak faktor yang mempengaruhi kreativitas belajar adalah kedisiplinan belajar.menurut Suharsimi Arikunto (1998: 144) Disiplin adalah kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata tertib didorong oleh kesadaran yang ada dalam kata hatinya. Disiplin belajar dapat membentuk sikap dan kebiasaan mahasiswa melakukan aktivitas belajar, kegiatan belajar yang dilandasi dengan keasadaran dari hati tidak perlu ada dorongan ataupun paksaan dari orang lain. Meskipun sikap disiplin yang timbul tidak merupakan peristiwa yang terjadi secara tibatiba tanpa adanya pembiasaan, tetapi disiplin memerlukan proses dan latian yang cukup lama. Di Universitas Muhammadiyah Surakarta khususnya pada Progdi Fakultas KeguruanIlmu dan Pendidikan Akuntansi sering dijumpai pelanggaran kedisiplinan yang dilakukan oleh mahasiswa.dengan memberikan tata tertib dan pengawasan terhadap pelaksanaan dan penjelasan terhadap arti penting kedisiplinan,diharapkan akan tumbuh rasa disiplin mahasiswa sehingga dapat terciptanya kedisiplinan di kampus.kedisiplinan menjadi hal yang mendasar dan penting bagi setiap orang tapi pada kenyataanya sering dilupakan. Sudah jelas terdapat tata tertib yang berlaku serta pengawasannya dalam pelaksanaannya, tetapi realitanya mahasiswa banyak yang masih melanggar. Selain kedisiplinan belajar, motivasi belajar juga sangat diperlukan dalam kegiatan belajar. Motivasi menjadi faktor yang berpengaruh dalam mewujudkan keberhasilan pendidikan. Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang individu untuk melakukan suatu perbuatan.

4 Motivasi yang kuat akan menimbulkan gairah, semangat, dan perasaan senang untuk berkreativitas belajar. Menurut Donald (dalam Djamarah,2002:114), Motivasi adalah suatu energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan. Perubahan energi dalam diri seseorang berbentuk suatu aktivitas nyata yang berupa kegiatan fisik. Karena seseorang yang mempunyai tujuan dari aktivitasnya, maka seseorang mempunyai motivasi yang kuat untuk mencapainya. Menurut Djamarah (2002:114), Motivasi sangat diperlukan dalam proses belajar, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Hal ini menunjukkan pertanda bahwa sesuatu yang akan dikerjakan itu tidak menyentuh kebutuhannya. Segala sesuatu yang menarik minat orang lain belum tentu menjadi minat orang tertentu selama sesuatu itu tidak berkaitan dengan kebutuhannya. Hamzah (2007:23) menyatakan bahwa: Faktor yang mempengaruhi motivasi belajar adalah faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsik adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik. Dalam proses belajar motivasi sangat diperlukan, karena sesorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak mungkin melakukan aktivitas belajar. Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2002:114), Motivasi adalah sebagai suatu pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka peneliti tertarik untk meneliti lebih lanjut tetntanh kreativitas belajar ditinjau dari kedisiplinan belajar dan motivasi belajar. Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul KREATIVITAS BELAJAR DITINJAU DARI KEDISIPLINAN BELAJAR DAN MOTIVASI

5 BELAJAR PADA MATA KULIAH INOVASI PENDIDIKAN MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTATAHUN 2015/2016. B. Identifikasi Masalah Kreativitas belajar pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta tahun 2015/2016 pada akhir-akhir ini mengalami penurunan, hal tersebut karena kurangnya kedisiplinan belajar dan motivasi belajar. Dilihat dari fenomena yang ada bahwa individu yang kurang disiplin dalam membentuk sikap dan kebiasaan mahasiswa melakukan kreativitas belajar, Seharusnya mempunyai energi tambahan untuk melakukan yang terbaik dalam kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Begitu juga dilihat dari individu yang memiliki motivasi belajar yang kurang, tidak mungkin akan melakukan aktivitas belajar. Sehingga hal tersebut dapat mempengaruhi individu dalam dorongan kebutuhan belajar dan lingkungan belajar yang kondusif sehingga dapat menimbulkan dorongan dalam diri mahasiswa untuk melakukan hal yang menyimpang dalam hal ini yaitu kreativitas belajar. C. Pembatasan Masalah Dalam melakukan penelitian ini perlu adanya pembatasan masalah terhadap masalah yang akan diteliti, karena permasalahan yang terkait dengan judul diatas sangat luas. Maka dari itu langkah yang paling tepat adalah membatasi permasalahan agar dalam pelaksanaan pembahasan masalah tidak meluas. Pada penelitian ini masalah yang dibatasi ialah sebagai berikut : a. Kreativitas belajar yang dimaksud adalah mempunyai ide-ide kreatif yang tinggi dalam kegiatan pembelajaran baik dalam pekuliahan

6 maupun di luar perkuliahan mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta tahun 2015/2016. b. Kedisiplinan belajar di sini adalah kepatuhan mahasiswa mematuhi tata tertib atau peraturan yang menunjang aktivitas pembelajaran. c. Motivasi belajar di sini adalah mencakup unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik, meliputi hasrat keinginan berhasil dan kegiatan belajar yang menarik. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Adakah pengaruh kedisiplinan belajar terhadap kreativitas belajar pada mahasiswa Pendidikan Akuntansi FKIP UMS tahun 2015/2016. b. Adakah pengaruh motivasi belajar terhadap kreativitas belajar pada mahasiswa Pendidikan Akuntansi FKIP UMS tahun 2015/2016. c. Adakah pengaruh kedisiplinan belajar dan motivasi belajar terhadap kreativitas belajar pada mahasiswa Pendidikan Akuntansi FKIP UMS tahun 2015/2016. E. Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan dalan penelitian. Adapun tujuan dalam penelitian ini yang hendak dicapai adalah sebagai berikut : a. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kedisiplinan belajar terhadap kreativitas belajar pada mahasiswa Pendidikan Akuntansi FKIP UMS tahun 2015/2016. b. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh motivasi belajar terhadap kreativitas belajar pada mahasiswa Pendidikan Akuntansi FKIP UMS tahun 2015/2016.

7 c. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kedisiplinan belajar dan motivasi belajar terhadap kreativitas belajar pada mahasiswa Pendidikan Akuntansi FKIP UMS tahun 2015/2016. F. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang duharapkan dalam peneltian ini adalah sebagai berikut : a. Manfaat Teoritis 1) Penelitian ini diharapkan meningkatkan kreativitas belajar yang memberikan pengaruh positif pada kedisiplinan belajar yang baik. 2) Penelitian ini diharapakan meningkatkan kreativitas belajar yang memberikan pengaruh positif pada motivasi belajar sehingga mahasiswa mampu memberikan motivasi pada dirinya sendiri. b. Manfaat Praktis 1) Menyebarluaskan informasi mengenai pentingnya kedisiplinan belajar dan motivasi belajar untuk meningkatkan kreativitas belajar. 2) Memberikan informasi dan bahan perimbangan dalam upaya memperbaiki proses pembelajaran yang lebih dan berkualitas.