Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPS di Kelas IV SDN Inpres Kautu

dokumen-dokumen yang mirip
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SDN Ambelang Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Pembelajaran PKn Melalui Metode Tanya Jawab di Kelas III SDN Ambelang

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran PKn Melalui Metode Simulasi di Kelas V SDN Pembina Tataba

Peningkatan Kemampuan Membaca Nyaring Siswa Kelas IV SDN Kolak Kecamatan Peling Tengah Kabupaten Banggai Kepulauan Dengan Penggunaan Metode Latihan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Manggalai Dalam Pembelajaran IPA Khususnya Materi Gaya Melalui Pendekatan Inkuiri

Saida M. Oden Tau, Irwan Said, dan Anang Wahid. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Melalui Penerapan Metode Inkuiri di Kelas IV SDN Inpres Luksagu

Meningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Pemberian Tugas Dalam Pembelajaran IPS di Kelas IV SDN Inpres Poganda

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Konsep Pesawat Sederhana Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas V SD Inpres 2 Langaleso

Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Membaca Intensif Melalui Metode Latihan Terbimbing Di Kelas IV SDN Inpres Bentean Kabupaten Banggai Kepulauan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN Palabatu 1 Melalui Metode Diskusi

Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN 2 Donggulu Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Pemberian Tugas Individu Di Kelas IV

Penerapan Metode Pembelajaran Kontruktivistik Pada Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Kelas IV Pada SDN Pembina Salakan

Penerapan Model Pembelajaran Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Kelas V SD Inpres Salabenda Kecamatan Bunta

Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui Penerapan Metode Diskusi Pada Pembelajaran PKn di Kelas IV SDN Koyobunga

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi di Kelas IV SD Inpres Watunonju

Rahmayanti, Charles Kapile, dan Amiruddin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

Meningkatkan Kemampuan Siswa Menggunakan Kalimat Tanya Melalui Metode Latihan Pada Siswa Kelas IV SD Inpres 2 Langaleso

Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Dengan Pendekatan Keterampilan Proses Pada Siswa Kelas V SDN Sabelak Kecamatan Bulagi Selatan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran PKn Melalui Metode diskusi Pada Siswa Kelas V SDN Manggalai

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SD Inpres 2 Langaleso

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau

Penggunaan Metode Diskusi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pkn Siswa Kelas IV SDN Batang Babasal

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar Menggunakan Huruf Kapital Dalam Karangan Melalui Metode Latihan

Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran PKn Di SDK Lengaruh

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Lakea

Meningkatkan Hasil Belajar Ips Mengenai Keragaman Suku Bangsa Dan Budaya Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SD Inpres 5

Pemanfaatan Lingkungan Sekitar Pada Pembelajaran Materi Bagian-Bagian Tumbuhan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III SDN Lipulalongo

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI METODE SIMULASI DI KELAS V SDN 3 BANGKIR

Tilka Masoyang, Bonifasius Saneba, dan Anthonius Palimbong. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN No. 1 Enu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi Kelompok

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

Ahmad Rifai, Kamaluddin, dan Amiruddin Kasim. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar

Pemanfaatan Media Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN 1 Toili

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney

Penggunaan Metode Diskusi Pada Mata Pelajaran IPS Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas III SD Inpres 1 Slametharjo Kab.

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 2 ISSN X

Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Pada Mata Pelajaran PKn di SDN 05 Lakea Kabupaten Buol

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran PKn Melalui Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Kelas IV SD Inpres Koyoan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Media Gambar Pada Pembelajaran IPS di Kelas IV SDN Tou Kabupaten Banggai

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin

Penerapan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS di SDK Despot Petunasugi Kecamatan Bolano Lambunu

Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Lalong Melalui Media Gambar Seri

Meningkatkan Hasil Belajar Pada Pembelajaran PKn Melalui Penerapan Kooperatif Tipe Jigsaw Siswa Kelas IV SD Negeri Sibea

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Penggunaan Metode Demontrasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Puisi Murid Kelas II SD Taba

Arni Ampaka. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Model Pembelajaran Example Non Example Kelas V SDN Unu Kecamatan Bulagi Selatan

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Energi Panas di Kelas IV SD Inpres Siuna

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD di Kelas V SDN 1 Balukang

Sri Listia Wati,Najamuddin Laganing, dan Yusdin Gagaramusu ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV MIS Tompo Melalui Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar IPA

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Ni Ketut Mirniati

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Rosita, Jamaludin, dan Yusdin Gagaramusu

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 4 ISSN X

Sriwinda Mana a, Bonifasius Saneba, dan Anthonius Palimbong

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Alat Peraga IPA Kelas IV SD Inpres 1 Siney

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 8 ISSN X. Indri

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GLOBALISASI DI KELAS IV SDN NO.

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Penelitian ini dilakukan di kelas II SD Negeri 6 Sindurejo, Kecamatan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SD Negeri Tontouan

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Pembelajaran PKn Untuk Meningkatkan Minat Belajar PKn Pada Siswa Kelas VI SD Inpres 02 Pongian

Sarina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen PadaPelajaran IPA Kelas IV SDN No.

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

Hasmawati, Syamsuddin, dan Ida Nur aeni. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Diskusi di SDN Siney

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Karunia Kecamatan Palolo Melalui Model Pembelajaran Langsung Pada Materi Sifat Dan Perubahan Wujud Benda

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 2 ISSN X. Pilemon Poly Maroa, Charles Kapile, dan Abdul Hamid

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Peningkatan Kemampuan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V SDN Sampaka Kec. Bualemo Kab. Banggai Melalui Metode Diskusi Kelompok

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ips Dengan Menggunakan Metode Diskusi Pada Siswa Kelas IV SD Inpres Laemanta

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Alat Pernapasan Pada Manusia dan Hewan Kelas V SDN No.

Oleh Ayu* Sonedi** Kata kunci: Hasil belajar Ekonomi, Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS)

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

Heri Hermawan, Baharuddin Paloloang, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

Wahida, Lestari, M.P. Alibasyah, dan Minarni Rama Jura

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 12 ISSN X

NURHASANAH 1), Eka WARNA 1), dan HARIZON 1) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FKIP Universitas Jambi

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

Stenly, penggunaan media visual untuk meningkatkan hasil belajar penjas tentang budaya hidup sehaat siswa SDN Wuasa Kab. Poso

Meningkatkan Kemampuan Siswa Mengelompokan Hewan Berdasarkan Makanannya Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SD Negeri 2 Wombo

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Kelas V SDN Osan

Meningkatkan Hasil Belajar Energi Dan Penggunaannya Pada Siswa Kelas IV SDN Mansahang Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Kelas IV pada Pembelajaran PKn melalui Metode Pemberian Tugas di SD Inpres 1 Kasimbar

Transkripsi:

Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPS di Kelas IV SDN Inpres Kautu Dirja Pantanemo, Bonifasius Saneba, dan Anthonius Palimbong Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Permasalahan utama dan mendasar pada penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran IPS kelas IV SD Inpres Kautu. Tujuan penelitian untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran IPS di kelas IV SDN Inpres Kautu. Metode belajar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kooperatif Tipe Stad Untuk menjawab permasalahan di atas, peneliti melakukan penelitian tindakan kelas. Rancangan penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus dan setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu (1) perencanaan (2) Pelaksanaan (3) observasi (4) refleksi. Pengumpulan data melalui teknik pemberian tes, wawancara, observasi dan pencatatan lapangan. Analisis data dilakukan melalui reduksi, penyajian dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian didapatkan data awal siswa yang kategori tuntas 4 orang atau presentase ketuntasan klasikal 15,38%. Pada siklus 1 banyak siswa yang tuntas 12 orang presentase ketuntasan klasikal 46,15%. Sedangkan Siklus II banyaknya siswa yang tuntas 22 orang, presentase ketuntasan klasikal 84,61%. Kesimpulan dari hasil penelitian yang dilaksanakan, yaitu penerapan metode kooperatif Tipe STAD dalam proses pembelajaran, dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS pada siswa kelas IV SD Inpres Kautu. Saran para guru untuk menggunakan hasil penelitian ini dengan baik dan dijadikan motivasi agar mampu melakukan penelitian tindakan kelas. Kata Kunci: Hasil Belajar, IPS, Metode Kooperatif Tipe STAD I. PENDAHULUAN Salah satu upaya untuk meningkatkan keberhasilan pendidikan adalah dengan menggunakan pembelajaran aktif dimana siswa melakukan sebagian besar pekerjaan yang harus dilakukan. Siswa menggunakan otaknya untuk mempelajari berbagai masalah dan menerapkan apa yang telah mereka pelajari. Belajar aktif merupakan langkah cepat, menyenangkan, mendukung dan menarik hati dalam belajar. Untuk mempelajari sesuatu dengan baik, belajar aktif membantu untuk mendengarkan, melihat, mengajukan pertanyaan tentang pelajaran tertentu dan mendiskusikannya dengan yang lain. Dalam belajar aktif yang paling penting siswa perlu memecahkan masalah sendiri, menemukan contoh-contoh, mencoba ketrampilan-ketrampilan dan melaksanakan tugas tergantung pada pengetahuan yang telah dimiliki. yang 32

Proses belajar mengajar, guru memiliki kedudukan sebagai figur sentral. Di tangan para gurulah terletak kemungkinan berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan belajar mengajar di sekolah. Agar para guru mampu melaksanakan tugasnya dengan baik, hendaknya para guru memahami dengan seksama hal-hal yang penting dalam proses belajar mengajar. Dalam melakukan proses pembelajaran guru dapat memilih dan menggunakan beberapa metode mengajar. Pemilihan suatu metode perlu memperhatikan beberapa hal seperti materi yang disampaikan, tujuan pembelajaran dan kondisi siswa dalam pembelajaran serta hal-hal yang berkaitan dengan keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran. Belajar mengajar pada dasarnya adalah interaksi atau hubungan timbal-balik antara guru dan siswa dalam situasi pendidikan. Oleh karena itu, guru dalam mengajar dituntut kesabaran, keuletan dan sikap terbuka disamping kemampuan dalam situasi belajar mengajar yang lebih aktif. Demikian pula dari siswa dituntut adanya semangat dan dorongan untuk belajar. Dalam proses belajar mengajar pasti terdapat beberapa kelemahan yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Diantaranya yaitu: 1. Siswa kurang memperhatikan penjelasan guru pada setiap pembelajaran, 2. Siswa tidak memiliki kemampuan dalam pembelajaran IPS, 3. Konsentrasi siswa kurang terfokus pada pembelajaran IPS dan 4. Kurangnya kesadaran siswa terhadap pembelajaran Kelemahan-kelemahan di atas merupakan masalah desain dan strategi pembelajaran di kelas yang penting dan mendesak untuk dipecahkan. Karena interaksi dalam pembelajaran akan berjalan pincang dan berakibat luas pada rendahnya mutu proses maupun hasil pembelajaran. Melihat fenomena tersebut, maka perlu diterapkan suatu sistem pembelajaran yang melibatkan peran siswa secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar, guna meningkatkan prestasi belajar IPS disetiap jenjang pendidikan. Salah satu model pembelajaran yang melibatkan peran siswa secara aktif adalah model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Model pembelajaran kooperatif STAD sangat cocok diterapkan pada pembelajaran mata pelajaran IPS karena dalam mempelajari IPS tidak cukup hanya mengetahui dan menghafal konsep-konsep IPS tetapi juga dibutuhkan suatu pemahaman serta kemampuan menyelesaikan persoalan IPS dengan baik dan benar. Melalui model pembelajaran ini siswa dapat mengemukakan pemikirannya, saling bertukar pendapat, saling bekerja sama jika ada teman dalam kelompoknya yang mengalami kesulitan. Hal ini dapat meningkatkan motivasi siswa untuk mengkaji dan menguasai materi pelajaran IPS sehingga nantinya akan meningkatkan hasil belajar IPS siswa. Nur (1996:25) mengatakan bahwa model IPS. 33

pembelajaran kooperatif Tipe STAD tidak hanya unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep IPS yang sulit, tetapi juga sangat berguna untuk menumbuhkan kerjasama, berfikir kritis, kemauan membantu teman dan sebagainya. Pada prinsipnya model pembelajaran kooperatif Tipe STAD bertujuan mengembangkan tingkah laku kooperatif antar siswa sekaligus membantu siswa dalam pelajaran akademisnya. Ada banyak variasi pendekatan dalam model pembelajaran kooperatif. Setiap pendekatan memberi penekanan pada tujuan tertentu yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. PTK (Penelitian Tindakan Kelas) merupakan suatu penelitian tindakan yang akar permasalahannya muncul di kelas dan dirasakan langsung oleh guru yang bersangkutan sehingga sulit dibenarkan jika ada anggapan bahwa permasalahan dalam penelitian tindakan kelas diadakan karena keinginan peneliti. Dalam PTK (Penelitian Tindakan Kelas), seorang peneliti atau guru dapat melihat sendiri praktik pembelajaran atau bersama guru lain dapat melakukan penelitian terhadap siswa dilihat dari segi aspek interaksinya dalam proses pembelajaran. Dalam PTK (Penelitian Tindakan Kelas) guru secara reflektif dapat menganalisis, mensintetis terhadap apa yang telah dilakukan di kelas. Dalam hal ini berarti dengan melakukan PTK (Penelitian Tindakan Kelas), pendidik dapat memperbaiki praktik-praktik pembelajaran sehingga menjadi lebih efektif. Berdasarkan uraian di atas maka penulis melakukan penelitian dengan judul Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS di Kelas IV SDN Inpres Kautu. II. METODELOGI PENELITIAN Penelitian ini termasuk jenis penelitian tindakan kelas (PTK), dengan ciri utamanya adalah adanya tindakan yang berulang dan metode utamanya adalah refleksi diri yang bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran, yang direncanakan 2 minimal siklus. Penelitian tindakan kelas ini adalah penelitian yang dimaksud untuk memperbaiki mutu pembelajaran. Penelitian tindakan kelas ini direncanakan akan dilaksanakan dalam dua siklus, dimana masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, meliputi; 1) tahap perencanaan, 2) tahap pelaksanaan, 3) tahap observasi, dan 4)tahap refleksi. (Kemmis dan Mc Taggart dalam Depdiknas, 2005;30) Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN Inpres Kautu Kabupaten Banggai Kepulauan. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai bulan Februari 2014 Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SDN Inpres Kautu yang 34

terdaftar tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 26 orang. Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif diperoleh melalui hasil tes pada akhir tindakan. Sedangkan data kualitatif diperoleh melalui lembar observasi.sumber data dalam penelitian ini adalah siswa yang terdaftar pada tahun pelajaran 2013/2014 sebanyak 26 orang, dan guru kelas IV SDN Inpres Kautu Pengumpulan data dilakukan melalui dua cara, yaitu : Tes untuk mengetahui peningkatan hasil kemampuan siswa selama pembelajaran IPS yang di berikan di setiap akhir tindakan (siklus). Hasil kemampuan akhir siswa dapat pula sebagai acuan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti pelajaran IPS. Observasi dilakukan selama kegiatan pembelajaran siklus 1 dan siklus 2 berlangsung. Pelaksanaan observasi dilakukan dengan cara mengisi format observasi yang telah di siapkan oleh peneliti dengan tujuan untuk mengetahui aktifitas siswa dan aktifitas guru pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Lembar observasi, untuk memperoleh data tentang kondisi pelaksanaan model pembelajaran IPS di kelas. Lembaran tes hasil belajar, untuk memperoleh data tentang hasil belajar siswa setelah diberikan pembelajaran kooperatif. Jurnal refleksi diri, untuk memperoleh data tentang refleksi diri. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan sesudah pengumpulan data. Adapun tahap-tahap kegiatan analisis data kualitatif adalah 1) mereduksi data 2) menyajikan data dan 3) verifikasi data / penyimpulan. (Arikunto, 1997:34). Teknik analisa data yang digunakan dalam menganalisa data yang diperoleh dari hasil tes, data kuantitatif diperoleh dari hasil presentase keberhasilan anak dalam menyelesaikan tugas individual Indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas adalah apabila hasil data yang diperoleh telah menunjukan hasil belajar siswa kelas IV SDN Inpres Kautu selama kegiatan pembelajaran. Hal ini ditandai dengan adanya daya serap individu minimal 70% dan ketuntasan belajar klasikal minimal 80% dari jumlah siswa yang ada, ketentuan ini sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang diberlakukan di SDN Inpres Kautu. III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Pra Tindakan Hasil observasi tentang kegiatan guru dimaksud untuk mengetahui tingkat kemampuan guru (peneliti) dalam menyusun dan melaksanakan pembelajaran dengan 35

bimbingan belajar pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SD Inpres Kautu. Adapun hasil observasi dari kegiatan guru (peneliti) di diperoleh gambaran tentang kemampuan guru (peneliti) dalam melakukan proses pembelajaran pada siklus pertama di kelas VI SD Inpres Kautu. Hal ini bisa diketahui dari 17 komponen yang diamati tidak satu pun yang bernilai kurang sementara yang bernilai cukup 7 dan bernilai baik sebanyak 10 komponen. Dengan melihat komponen guru dalam melaksanakan proses pelajaran perlu ditingkatkan pada siklus pertama. Berdasarkan pengamatan dari teman sejawat diperoleh data hasil pengamatan aktivitas belajar siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Hasil pengamatan tentang pemberian bimbingan belajar siswa tersebut dapat dilahat dari langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan oleh siswa di atas juga memiliki 11 langkah kegiatan yang dijadikan sebagai sasaran observasi peneliti, pada data awal kesemua aspek (11 aspek) pembelajaran di atas 9 aspek yang berkategori cukup, 2 aspek yang sudah mendapatkan nilai yang baik. Adapun hasil analisis tes hasil belajar siswa pada ulangan harian tersebut, nyatalah produktifitas hasil belajar-mengajar belum tercapai secara maksimal, dimana hanya terdapat 4 orang siswa (15,38%) dengan kriteria tuntas dan sebanyak 22 (84,61%) orang siswa dengan kriteria tidak tuntas. Dengan hasil tersebut, maka dapat dikatakan bahwa daya serap individu belum berjalan dengan baik dan ketuntasan klasikal dalam pembelajaran selama ini tidak tercapai dengan baik. Daya serap individu masih berada pada nilai kurang dari 70% dan tercatat hanya 4 orang siswa yang memperoleh nilai ketuntasan individu di atas 60%, serta ketuntasan klasikal hanya mencapai 15,38%, hasil ini masih sangat jauh dari ketuntasan klasikal yang di inginkan. Berdasar atas hasil di atas, maka perlu dipikirkan konsep pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang bermuara pada peningkatan hasil yang akan diberikan. Hasil Tindakan Siklus I Setelah diketahui hasil penilaian pada pra tindakan, pemberian tes awal di mana daya serap individu masih berada pada nilai kurang dari 70% dan ketuntasan klasikal masih 15,38%. Dari hasil observasi awal tersebut di adakan tes perbaikan-perbaikan strategi pengajaran yang baik untuk meningkatkan hasil yang dicapai tersebut. Pengamatan didasarkan pada intisari kegiatan yang dalam pembelajaran dengan menggunakan pemberian metode Kooperatif Tipe Stad. Hasil pengamatan terhadap guru dapat diperoleh gambaran tentang kemampuan guru (peneliti) dalam melakukan proses 36

pembelajaran pada siklus pertama di Kelas IV SD Inpres Kautu. Hal ini bisa diketahui dari 17 komponen yang diamati tidak satu pun yang bernilai kurang sementara yang bernilai cukup 5 dan bernilai baik sebanyak 12 komponen. Dengan melihat komponen guru dalam melaksanakan proses pelajaran perlu ditingkatkan pada siklus kedua. Hasil pengamatan tentang pemberian bimbingan belajar siswa tersebut dapat dilihat dari langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan oleh siswa di atas juga memiliki 11 langkah kegiatan yang dijadikan sebagai sasaran observasi peneliti, pada data awal kesemua aspek (11 aspek) pembelajaran di atas 5 aspek yang berkategori cukup, 6 aspek yang sudah mendapatkan nilai yang baik. Adapun hasil analisis tes hasil belajar siswa pada siklus 1. Dari data terdapat peningkatan ketuntasan dibandingkan dengan tes awal hasil belajar siswa, skor tertinggi di data awal 70% menjadi 80% yang tuntas di data awal 4 orang menjadi 12 orang setelah diberi tindakan pada siklus I, sedangkan ketuntasan klasikal dari 15,38% di data awal mengalami peningkatan menjadi sebesar 46,15% pada siklus 1. Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan Siklus I selama kegiatan belajar mengajar berlangsung diperoleh kekurangan-kekurangan yang harus direfleksikan pada Siklus II sebagai berikut: 1) Kurangnya kesiapan dan kesungguhan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. 2) Perhatian siswa terhadap kegiatan belajar mengajar masih kurang. 3) Sebagian siswa tidak nienjawab pertanyaan yang diberikan. 4) Motivasi siswa untuk aktif dalam kegiatan belajar mengajar masih kurang. Hasil Tindakan Siklus II Berdasarkan hasil diperoleh pada siklus satu, maka di upayakanlah perbaikanperbaikan motode kooperatif Tipe Stad. Meskipun hasil yang diperoleh sudah memperlihatkan peningkatan nilai, namun masih di temukan beberapa siswa yang belum mencapai ketuntasan individu. begitu pula dengan ketuntasan klasikal baru memperoleh 46,15%, seiring tindakan penelitian pembelajaran dengan bimbingan belajar di lanjutkan pada siklus yang kedua untuk mendapatkan hasil yang lebih sempurna. Setelah menerapkan metode kooperatif Tipe Stad dalam kegiatan belajar-mengajar, langkah terakhir adalah memberikan tes untuk mengevaluasi kembali tingkat efektifitas metode kooperatif Tipe Stad belajar di dalam kelas dengan hasil pengamatan terhadap guru dalam pembelajaran pada tindakan siklus II. Pengamatan didasarkan pada intisari kegiatan yang tertuang dalam pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif Tipe Stad. Hasil pengamatan terhadap guru diperoleh gambaran tentang kemampuan guru 37

(peneliti) dalam melakukan proses pembelajaran pada siklus pertama di Kelas IV SD Inpres Kautu. Hal ini bisa diketahui dari 17 komponen yang diamati tidak satu pun yang bernilai kurang sementara yang bernilai cukup 3 komponen dan bernilai baik sebanyak 7 komponen yang bernilai sangat baik 7 komponen. Hasil pengamatan tentang bimbingan belajar siswa tersebut dapat dilihat pada langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan oleh siswa di atas juga memiliki 11 langkah kegiatan yang dijadikan sebagai sasaran observasi peneliti, pada data awal kesemua aspek (11 aspek) pembelajaran di atas 2 aspek yang berkategori cukup, 8 aspek yang sudah mendapatkan nilai yang baik dan 3 aspek yang berkategori sangat baik. Dari hasil refleksi siklus I, ternyata masih ada ditemukan kekurangan, disamping kelebihan. Oleh karena itu, perlu mencoba membuat alternatif tindakan untuk menutupi kekurangan pada siklus 1. Setelah pelaksanaan siklus II dengan mengacu pada perbaikan kekurangan siklus I, maka dapat dikemukakan kelebihan-keiebihan dari siklus II antara lain: 1) Adanya peningkatan hasil belajar siswa 2) Siswa sudah mulai pandai tentang pembelajaran dengan metode kooperatif Tipe Stad. 3) Siswa mulai pintar dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. 4) Presentase ketuntasan klasikal meningkat dari 46,15% menjadi 84,61%. Memperhatikan hasil penelitian yang dilaksanakan di SD Inpres Kautu, yang diambil dari hasil evaluasi baik evaluasi pra penelitian (tes awal) maupun hasil evaluasi pelaksanaan pembelajaran persiklus dapat menunjukan bahwa peningkatan hasil belajar siswa dapat meningkat secara bertahap dengan menerapkan metode kooperatif Tipe Stad yang baik dan benar. Deskripsi hasil pelaksanaan penelitian tersebut akan kita bahas secara bertahap sebagai berikut: Pra Tindakan Sebelum melaksanakan proses tindakan penerapan metode kooperatif Tipe Stad pada mata pelajaran IPS di Kelas IV SD Inpres Kautu pada siklus 1, diadakan tindakan observasi awal dengan memberikan soal tes kepada siswa, di mana nilai yang didapatkan dari hasil observasi awal ternyata daya serap individu masih jauh berada pada level di bawah rata-rata. Daya serap individu masih berada pada nilai kurang dari (70) % sebagai patokan ketercapaian ketuntasan individu dalam pembelajaran, begitu pula dengan ketuntasan klasikal yang diperoleh yang hanya mencapai 15,38%. Jika di lihat dari hasil ketuntasan klasikal ini cukup jauh dari standar ketuntasan klasikal yang diharapkan yaitu 80%. 38

Hal tersebut di atas terjadi karena pemberian pembelajaran di setiap proses belajarmengajar hanya menekankan pada pemberian materi semata, sehingga hilanglah rasa beban dan tanggung jawabnya sebagai guru yang bertugas memberikan pengajaran pada siswa. Setiap hari belajar siswa dipenuhi dengan metode ceramah. Siklus I Hasil evaluasi yang didapatkan pada siklus I menunjukkan peningkatan hasil helajar siswa terhadap mata pelajaran IPS dimana terdapat 12 oran'g anak (46,15%) berhasil mendapatkan kategori tuntas individu dan masih tersisa 14 orang anak (53,84%) berada pada kategori tidak tuntas individu. Begitu pula ketuntasan klasikal mengalami peningkatan yaitu dari 15,38% menjadi 46,15%, namun demikian proses pembelajaran pada siklus I ini belum dikatakan berhasil karena secara klasikal harus memperoleh nilai 80% Siklus II Hasil evaluasi yang diperoleh dari pelaksanaan penelitian siklus 2 menunjukkan peningkatan hasil yaitu dari 26 orang siswa didapatkan 84,61% masuk dalam kategori tuntas dari sebelumnya hanya 15,38% dan terdapat hanya 4 orang siswa (15,38%) yang tidak tuntas, serta ketuntasan klasikal yang dicapai adalah 80%. Seorang anak yang belum mencapai ketuntasan individu 4 orang, ini sudah menunjukkan peningkatan prestasi yang berarti, yaitu dari 46,15% ketuntasan individu pada siklus I menjadi 84,61% ketuntasan individu pada siklus 2, dengan demikian siswa perlu mendapatkan bimbingan khusus untuk meningkatkan prestasi belajarnya. Jika kita cermati bersama, hasil di atas dapat pula di katakan sebagai sebuah studi kasus, dimana dengan nyata memperlihatkan bahwa guru dalam menggunakan metode kooperatif Tipe Stad dalam proses pembelajaran yang dipadukan dengan keterampilan pembelajaran dapat memberikan pengaruh bagi peningkatan hasil belajar siswa. Penggunaan metode kooperatif Tipe Stad dalam pembelajaran, dapat menyalurkan pesan dan maksud kepada siswa sehingga menurut peneliti hal itu dapat merangsang pikiran, perasaan. serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran terjadi, tidak terdapat kekeliruan. tercipta interaksi dan komunikasi yang santai dan terarah. Hal-hal yang demikianlah membuat siswa menjadi senang sehingga mengikuti penuh proses pembelajaran. Setelah memperhatikan hasil yang dicapai pada siklus II ini. tentunya tidak lagi dapat di duga tetapi dapat dipastikan bahwa dengan menggunakan metode kooperatif Tipe Stad dalam pembelajaran khususnya pada mata pelajaran IPS dapat memberikan 39

manfaat dan meningkatkan hasil belajar siswa dengan capaian ketuntasan 84,61% dengan hasil tersebut kegiatan penelitian tindakan kelas tidak lagi dilanjutkan pada siklus berikutnya. IV. KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN Dari hasil penelitian yang dilaksanakan, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu penerapan metode kooperatif Tipe STAD dalam proses pembelajaran, dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS pada siswa kelas IV SD Inpres Kautu. Peranan metode dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru akan menuntun siswa supaya dapat mengetahui strategi berpikir dalam memahami suatu konsep strategi berpikir yang dihasilkan oleh siswa tersebut dapat menjadi suatu bahan masukan bagi pendidikan dalam merancang kegiatan pembelajaran selanjutnya guna meningkatkan kualitas pembelajaran. SARAN Kami mengajak para guru untuk menggunakan hasil penelitian ini dengan baik dan dijadikan motivasi agar mampu melakukan penelitian tindakan kelas. Penerapan metode kooperatif Tipe Stad hanyalah satu dari sekian banyak metode pembelajaran yang dapat digunakan. Para guru dapat mencari metode. Media atau strategi pembelajaran yang lain yang unik untuk meningkatkan kompetensi siswa. DAFTAR PUSTAKA Agung (1997). Penggunaan Media pembelajaran (www.google.co.id). di Akses 2 juli2014 Arikunto, Suharsimi. (1997). Prosedur Penelitian Ilmiah, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Bruner 1978. ). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindi Degeng (1989), Penggunaan Media pembelajaran (www.google.co.id). di Akses 2 Desember 2012 Depdiknas, (2005). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Direktorat Pendidikan Nasional Ibrahim, M. Fida Racmadiarti, Moh. Nur dan Iswanto,2000. Pembelajaran Kooperatif.Surabaya: Universitas Negeri Surabaya 40

Isjoni. (2009). Model Pembelajaran (online). http:// word press.com (diakses 17 Juni 2014) Narulita Yusron. (2005). Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Kencana Prenada Media Group Nur, (1996). Model Pembelajaran. Jakarta: PT.Rineka Cipta 41