BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya melimpah di dalam tubuh (Kurniawan, 2006). Gelatin

dokumen-dokumen yang mirip
untuk diaplikasikan dalam produk jelly, pasta, mayonnaise, es krim atau marshmallow. Gelatin dalam industri pangan bersifat sebagai pembentuk gel

BAB I PENDAHULUAN. Gelatin memiliki sifat yang khas, yaitu berubah secara reversible dari bentuk sol

PENGANTAR. Latar Belakang. Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk kebutuhan pangan

BAB I PENDAHULUAN ,5 ribu US$ (Kemenperin, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. kolagen alami hewan yang terdapat pada kulit, tulang, tulang rawan, dan

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian. Kepulauan Indonesia dengan daerah continental dengan perairan

I PENDAHULUAN. (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian

EKSTRAKSI GELATIN DARI LIMBAH TULANG IKAN TENGGIRI (Scomberomorus sp.) DENGAN JENIS DAN KONSENTRASI ASAM YANG BERBEDA

PENDAHULUAN. Es lilin merupakan suatu produk minuman atau jajanan tradisional yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

TINJAUAN PUSTAKA. Tulang adalah subtansi hidup yang dapat diperbaharui yang memiliki

I PENDAHULUAN. kandungan gizi yang cukup baik. Suryana (2004) melaporkan data statistik

PENDAHULUAN Latar Belakang

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (6) Hipotesa dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia disebut sebagai negara penghasil rempah-rempah, yang juga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (1.3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat

BANDENG. Aylianawati. Surabaya, 21 Juni Abstrak. ikan bandeng. kolagen yang. 16,19% o C. 1.1 Latar Belakang. kuku, dan Bovine.

PENDAHULUAN. proses pengolahannya permen terbagi menjadi dua kelompok besar yaitu

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis, dan (7) Waktu dan Tempat Penelitian.

I PENDAHULUAN. kesehatan. Nutrisi dalam black mulberry meliputi protein, karbohidrat serta

TINJAUAN PUSTAKA. dikelompokkan sebagai berikut:kingdomanimalia, FilumChordata, KelasAves,

Pengaruh Jenis dan Konsentrasi Larutan Perendam terhadap Rendemen Gelatin

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian

PENDAHULUAN. peningkatan mutu, penggunaan bahan pembentuk rasa dan warna, serta

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. yang berfungsi sebagai penstabil pada emulsi. Pada makanan, emulsifier berperan

BAB Ι PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MODUL TEKNOLOGI PEMANFAATAN KULIT TERNAK. Oleh : Muhammad Irfan Said, S.Pt, M.P

BABI PENDAHULUAN. Sosis merupakan produk olahan hewani dengan nilai g1z1 yang tinggi

11. TINJAUAN PUSTAKA

I PENDAHULUAN. (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat

BAB I PENDAHULUAN. (41%), kulit sapi (28,6%), dan tulang (30%). Data dari Badan Pusat Statistik

EFISIENSI PENGGANDAAN SKALA KAPASITAS BENCH PADA PRODUKSI GELATIN TULANG IKAN KAKAP MERAH (Lutjanus sp.)

I PENDAHULUAN. produksi kopi dunia. Data dari International Coffe Organization (ICO)

I. PENDAHULUAN. berbagai macam variasi, baik warna, bahan baku, maupun flavor. Bahan utama

Dewi Hastuti, dkk. Pengenalan dan proses.. PENGENALAN DAN PROSES PEMBUATAN GELATIN

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ariansah (2008), itik masih sangat populer dan banyak di manfaatkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. pengolahan menjadi produk lain yang bermanfaat, yaitu nonfood untuk kulit

BAB I PENDAHULUAN. Gelatin adalah biopolimer yang dihasilkan dari hidrolisis parsial jaringan

BAB I PENDAHULUAN. (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

I PENDAHULUAN. (5) Kerangka Penelitian, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permen jelly merupakan salah satu produk pangan yang disukai semua orang dari kalangan anak-anak hingga dewasa.

I. PENDAHULUAN. tengah masyarakat harus segera diatasi. Maraknya penggunaan daging babi yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian. Dilihat dari karakter fisiknya, murbei merupakan buah yang berasa segar manis

PENDAHULUAN. Es lilin merupakan salah satu jajanan pasar yang telah lama dikenal oleh

I. PENDAHULUAN. Buah naga (Hylocereus polyrhizus) merupakan buah yang saat ini cukup populer

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. kandungan protein yang tinggi yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan

I. PENDAHULUAN. mencegah rabun senja dan sariawan (Sunarjono, 2003). Jeruk bali bisa dikonsumsi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I PENDAHULUAN. perubahan pola makan yang ternyata berdampak negatif pada meningkatnya

I. PENDAHULUAN. tidak rata karena mata tunas dan warna daging dari putih hingga kuning

BAB 1 PENDAHULUAN. 2000, dimana dalam satu tanaman biasanya menghasilkan 1 Kg buah. Dalam satu

PENDAHULUAN. maksud dan tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka pemikiran, hipotesis,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Doni Muhammad Irawan, Indra Kristiana, Mahrus Ali Samudra Aditia PS Tekn. Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan, Universitas Brawijaya, Malang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. bermanfaat jika diolah, misalnya dibuat marmalade (Sarwono, 1991). Bagian

I. PENDAHULUAN. Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jenis sayuran sehat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERBAIKAN NILAI TAMBAH LIMBAH TULANG IKAN TUNA (Thunnus sp) MENJADI GELATIN SERTA ANALISIS FISIKA-KIMIA

kabar yang menyebutkan bahwa seringkali ditemukan bakso daging sapi yang permasalahan ini adalah berinovasi dengan bakso itu sendiri.

I. PENDAHULUAN. minuman (Saparinto dan Hidayati, 2006). banyak dikonsumsi oleh masyarakat adalah sosis. Data survei independen yang

I. PENDAHULUAN. lemak dan kolesterol tinggi (Astiti dkk., 2008). Bahan pangan hewani sebagai

I. PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

I. PENDAHULUAN. Makanan pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan atau minuman yang

TINJAUAN PUSTAKA. daritubuhhewan, diperoleh setelah hewan tersebutmatidandikuliti. kerbaudandombasertakambingmemilikistruktur jaringan yang

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

Agar hidrokoloid gelling yg kuat, terbuat dari ganggang laut Struktur : polimer D-galaktosa dan 3 6,anhydro-Lgalaktosa dengan sedikit ester sulfat

BAB I PENDAHULUAN. berbentuk semi padat yang biasa dikonsumsi sebagai makanan selingan

I. PENDAHULUAN. dengan nilai gizi yang tinggi dan disukai oleh anak-anak maupun orang dewasa

I. PENDAHULUAN. Singkong (Manihot Esculenta) merupakan salah satu sumber bahan pangan yang

Protein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur C, H, O, dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat.

BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Dosen Pembimbing Tugas Akhir : Ir. Budi Setiawan, MT. Oleh : Sinta Aprillia Dwi Wardani ( ) Ivan Edo Nurhadist ( )

I. PENDAHULUAN. kayu yang memiliki nilai gizi tinggi dan dapat dimanfaaatkan untuk berbagai jenis

I. PENDAHULUAN. Industri makanan dan minuman adalah salah satu industri yang. agar produk akhir yang dihasilkan aman dan layak untuk dikonsumsi oleh

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

I PENDAHULUAN. hampir di seluruh wilayah di Indonesia. Kelapa termasuk dalam famili Palmae,

4.1. Pengaruh Pra Perlakuan dan Jenis Larutan Ekstraksi terhadap Rendemen Gelatin yang Dihasilkan.

BAB I PENDAHULUAN. oleh terpenuhinya kebutuhan gizi dalam makanannya. Pada usia 6 bulan pertama,

BABI PENDAHULUAN. bubur), gula dan bahan penstabil yang dibekukan dalam alat pembeku es krim

BAB I PENDAHULUAN. sangat beragam dan tergolong ke dalam jenis buah tropis seperti rambutan, nanas,

I. PENDAHULUAN. Budaya mengkonsumsi daging sudah menyebar di sebagian besar. masyarakat dunia. Kalau tidak ada daging mungkin dirasa kurang lengkap

OPTIMASI PROSES PERENDAMAN DALAM PEMBUATAN GELATIN BERBAHAN BAKU LIMBAH TULANG IKAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1 I PENDAHULUAN. (1.5) Kerangka Pemikiran, (1.6) Hipotesis Penelitian, dan (1.7) Waktu dan Tempat

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 757/MPP/Kep/12/2003 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Susu kedelai adalah salah satu hasil pengolahan yang merupakan hasil ekstraksi dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pemanfaatan Limbah buah menjadi Jelly Kering. Purwanti Widhy H, M.Pd

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gelatin merupakan salah satu jenis protein konversi yang bersifat larut air yang diperolah melalui hidrolisis kolagen. Kolagen merupakan salah satu komponen serat utama dari jaringan pengikat dan merupakan penyusun hampir sepertiga total masa protein pada vertebrata yang jumlahnya melimpah di dalam tubuh (Kurniawan, 2006). Gelatin merupakan bahan makanan yang bermutu tinggi, karena mempunyai sifat fisik dan kimia yang khas. Gelatin tidak mengandung lemak, karbohidrat, kolesterol, pengawet, alergen, dan bahan tambahan lain. Selain itu, gelatin mengandung 50,5% karbon, 6,8% hidrogen, 17% nitrogen, dan 25,2% oksigen (Anonim, 2012). Gelatin banyak dimanfaatkan pada industri pangan. Penggunaan gelatin dalam industri pangan terutama untuk pembentukan gel (gel formation), pengental (thickening agent), pengemulsi (emulsifier), pembentukan busa (foam formation), mencegah sineresis, menahan kandungan air, memperbaiki konsistensi, perekat (adhesi), dan juga sebagai pembungkus bahan makanan yang bisa dimakan (edible coating). Adapun beberapa bahan makanan yang menggunakan gelatin diantaranya 1

adalah jelly, bakery product, produk daging, produk ikan, permen, ice cream, soft drink, minuman beralkohol, dan diary product. Bahan dasar pembuatan gelatin pada umumnya berasal dari kulit dan tulang sapi atau babi. Tetapi beberapa waktu terakhir ini, gelatin yang berbahan dasar sapi atau babi tersebut menimbulkan kontroversi. Permasalahan yang timbul diantaranya adanya larangan suatu agama tertentu untuk tidak mengkonsumsi sapi. Selain gelatin sapi, gelatin babi juga menimbulkan permasalahan karena sifat halal haramnya gelatin dari kulit dan tulang babi tersebut. Selain itu, kontroversi ini muncul juga ketika bahan baku pembuatan gelatin ini menimbulkan resiko keamanan pangan. Selama ini sumber bahan baku pembuatan gelatin yang banyak diteliti dan dimanfaatkan adalah gelatin dari kulit sapi maupun tulang dan kulit babi yang dimungkinkan terkena penyakit Bovine Spongiform Encephatopath (BSE), penyakit mulut dan kuku (foot and mouth disease) yang dapat ditularkan melalui gelatin. Untuk itu sangatlah penting mencari sumber gelatin dari bahan baku lainnya yang lebih aman. Pemanfataan kulit ikan sebagai sumber gelatin telah banyak dilakukan. Tabarestani et al. (2010), memanfaatkan kulit ikan rainbow trout sebagai sumber gelatin. Beberapa jenis kulit ikan yang telah dimanfaatkan sebagai sumber gelatin antara lain kulit ikan salmon (Arnesen et al., 2007), kulit ikan hoki New Zaeland (Mohtar et al., 2012), kulit ikan kakap (Jongjareonrak et al., 2006), kulit ikan pollock Alaska dan 2

salmon (Chiou et al., 2008), kulit ikan cod, haddock, dan pollock (Solgaard et al., 2008), kulit ikan Dover sole (Guillen et al., 2005). Pemanfaatan kulit ikan sebagai bahan pembuatan gelatin dikarenakan melimpahnya kulit ikan sebagai hasil samping pengolahan ikan yang kurang dimanfaatkan dengan baik. Gelatin yang terbuat dari ikan cenderung lebih aman dan bahan bakunya juga mudah didapat. Kualitas gelatin yang berasal dari kulit ikan mempunyai kualitas yang tidak jauh berbeda dengan gelatin komersial. Gelatin ikan mempunyai titik leleh dan kekuatan gel yang lebih rendah, tetapi viskositasnya relatif lebih tinggi (Pranoto et al., 2007; Karim dan Bhat, 2009; Moyunga et al., 2004; Liu et al., 2009; Hall, 2011). Gelatin kulit ikan nila mempunyai termostabilitas dan sifat rheologi serta sifat fisikokimia lebih baik dibanding dengan gelatin ikan air dingin (Gomez-Guillen et al., 2011). Kekuatan gel, viskositas, dan titik leleh gelatin kulit ikan nila merupakan atribut utama dalam menentukan kualitas gelatin secara keseluruhan. Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan ikan yang bernilai ekonomis tinggi. Pemanfaatan kulit ikan nila sebagai sumber bahan baku gelatin merupakan upaya yang dapat meningkatkan nilai tambah kulit ikan nila. Kulit ikan nila yang selama ini hanya merupakan hasil samping dari sebuah industri pengolahan ikan, diharapkan gelatin kulit ikan nila bisa diaplikasikan pada produk permen jelly. 3

Berdasarkan uraian tersebut, maka dalam penelitian ini akan dilihat pengaruh pemberian gelatin kulit ikan nila pada aplikasinya dalam permen jelly, yang ditinjau dari sifat fisik, dan uji organoleptik dengan beberapa perbedaan konsentrasi penambahan gelatin serta membandingkan gelatin mana yang lebih baik, antara gelatin kulit ikan nila dan gelatin komersial. 1.2. Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah karakteristik serta sifat fungsional dari gelatin kulit ikan nila (Oreochromis niloticus)? 2. Bagaimanakan karakteristik permen jelly gelatin dengan variasi konsentrasi gelatin? 3. Bagaimanakah penerimaan panelis terhadap produk permen jelly dengan penggunaan gelatin kulit ikan nila (Oreochromis niloticus) dan permen jelly gelatin komersial? 1.3. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui karakteristik serta sifat fungsional dari gelatin kulit ikan nila (Oreochromis niloticus). 2. Untuk mengetahui karakteristik permen jelly gelatin dengan variasi konsentrasi gelatin. 3. Untuk mengetahui penerimaan panelis terhadap produk permen jelly dengan penggunaan gelatin kulit ikan nila (Oreochromis niloticus) dan permen jelly gelatin komersial. 4

1.4. Manfaat Penelitian 1. Pembuatan gelatin kulit ikan nila (Oreochromis niloticus) yang merupakan hasil samping pengolahan ikan dapat menjadi alternatif sumber gelatin yang dapat meningkatkan nilai guna dan nilai ekonomis kulit ikan nila (Oreochromis niloticus). 2. Gelatin kulit ikan diharapkan mampu menjadi alternatif penggunaan gelatin mamalia dalam produk pangan. 5