BAB I PENDAHULUAN. human papilloma virus (HPV) terutama pada tipe 16 dan 18. Infeksi ini

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Kanker serviks (leher rahim) adalah salah satu kanker ganas yang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan manusia tidak dapat melakukan aktivitas sehari-harinya. Keadaan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data International Agency for Research on Cancer (IARC) diketahui

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. neoplasmagana yang berasal parenchyma. Kankerpayudara adalah penyakit

BAB 1 : PENDAHULUAN. penyakit kanker dengan 70% kematian terjadi di negara miskin dan berkembang. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kedua di dunia dimana konstribusinya 13 % dari 22% kematian yang

BAB I PENDAHULUAN. (Emilia, 2010). Pada tahun 2003, WHO menyatakan bahwa kanker merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal.

BAB I PENDAHULUAN. Human Papilloma Virus (HPV). HPV ini ditularkan melalui hubungan

BAB I PENDAHULUAN. Kanker leher rahim adalah tumor ganas pada daerah servik (leher rahim)

BAB I PENDAHULUAN. awal (Nadia, 2009). Keterlambatan diagnosa ini akan memperburuk status

BAB I PENDAHULUAN UKDW. sedang berkembang, salah satunya Indonesi (WHO, 2012).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu penyakit mematikan di dunia. Sampai saat ini, kanker

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak semua manusia yang harus dijaga,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker merupakan istilah umum untuk pertumbuhan sel tidak normal,

BAB I PENDAHULUAN. rahim yaitu adanya displasia/neoplasia intraepitel serviks (NIS). Penyakit kanker

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut sebagai masa pubertas. Pubertas berasal dari kata pubercere yang

BAB I PENDAHULUAN. kematian. Badan Organisasi Kesehatan Dunia/ World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker leher rahim (kanker serviks) masih menjadi masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masalah kesehatan masyarakat. Kanker menjadi penyebab kematian nomor 2 di

BAB I PENDAHULUAN. penyakit yang paling umum yang diakibatkan oleh HPV. Hampir semua

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya umur harapan hidup sebagai salah satu tujuan

BAB II KERANGKA TEORI DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan reproduksi menurut World Health Organization (WHO) adalah

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan reproduksi merupakan keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker serviks merupakan kanker yang banyak menyerang perempuan.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di Amerika Tengah dan Amerika Selatan, Karibia, Sub-Sahara

BAB 1 PENDAHULUAN. serviks uteri. Kanker ini menempati urutan keempat dari seluruh keganasan pada

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN DENGAN PELAKSANAAN DETEKSI DINI KANKER SERVIK MELALUI IVA. Mimatun Nasihah* Sifia Lorna B** ABSTRAK

Promotif, Vol.7 No.1, Juli 2017 Hal 51-59

No. Responden: B. Data Khusus Responden

KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU DALAM PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI POLI GINEKOLOGI RSUD DR PIRNGADI MEDAN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gambaran masyarakat Indonesia dimasa depan yang ingin dicapai melalui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Menurut WHO kanker leher rahim (serviks) merupakan jenis kanker

BAB I PENDAHULUAN. di dunia. Berdasarkan data Internasional Agency For Research on Cancer

KARAKTERISTIK IBU DENGAN KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) BANGIL

BAB I PENDAHULUAN. dan mendekati pola di Negara maju (Dalimartha, 2004). maupun orang-orang yang sama sekali tidak berpendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak terkendali dan penyebaran sel-sel yang abnormal. Jika penyebaran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular atau NCD (Non-Communicable Disease) yang ditakuti karena

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. kanker yang paling tinggi di kalangan perempuan adalah kanker serviks. yang paling beresiko menyebabkan kematian.

BAB 1 : PENDAHULUAN. daerah leher rahim atau mulut rahim, yang merupakan bagian yang terendah dari

BAB 1 PENDAHULAN. kanker serviks (Cervical cancer) atau kanker leher rahim sudah tidak asing lagi

I. PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. penyakit kanker yang menempati peringkat teratas diantara berbagai penyakit kanker

BAB I PENDAHULUAN. karena hubungan seksual (Manuaba,2010 : 553). Infeksi menular

FAKTOR RISIKO YANG BERPENGARUH DENGAN KEJADIAN KANKER SERVIKS DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN. rahim yang terletak antara rahim uterus dengan liang senggama vagina.

No. Responden. I. Identitas Responden a. Nama : b. Umur : c. Pendidikan : SD SMP SMA Perguruan Tinggi. d. Pekerjaan :

Prosiding SNaPP2011 Sains, Teknologi, dan Kesehatan

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 3, September 2017 ISSN

Kanker Serviks. 2. Seberapa berbahaya penyakit kanker serviks ini?

BAB I PENDAHULUAN. paling banyak terjadi pada wanita (Kemenkes, 2012). seluruh penyebab kematian (Riskesdas, 2013). Estimasi Globocan,

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KANKER SERVIKS DENGAN KEIKUTSERTAAN IBU MELAKUKAN IVA TEST DI KELURAHAN JEBRES SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN menyepakati perubahan paradigma dalam pengelolaan masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. didominasi oleh penyakit menular bergeser ke penyakit tidak menular. Salah satu

Analisis Faktor Prilaku Deteksi Dini Kanker Serviks dengan Metode IVA ( Inspeksi Visual Asam Acetat )

BAB I PENDAHULUAN. kondisi fisik yang tidak normal dan pola hidup yang tidak sehat. Kanker dapat

I. PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan tumor ganas pada sel-sel yang terdapat pada

BAB I PENDAHULUAN. banyak terjadi pada wanita (Kemenkes, 2010). Tingginya angka kematian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Foundation for Woman s Cancer (2013) kanker serviks adalah

FAKTOR-FAKTOR DETERMINAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS MELALUI METODE PAP SMEAR PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS)

Kata Kunci : umur, paritas,usia menikah,stadium kanker serviks Daftar Pustaka : 15 buku

BAB I PENDAHULUAN. serviks dan rata-rata meninggal tiap tahunnya (Depkes RI, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu untuk periode 5 tahun sebelum survey ( )

HUBUNGAN USIA WANITA SAAT COITARCHE DAN LAMA PEMAKAIAN PIL KB KOMBINASI DENGAN KEJADIAN KANKER SERVIKS DI RSUD DR.

Jurnal Siklus Volume 6 Nomor 2 Juni 2017 p-issn :

BAB I PENDAHULUAN. (Maharani, 2009). World Health Organization (WHO) (2014) mengatakan. terjadi di Negara berkembang dari pada Negara maju.

BAB 4 HASIL. Korelasi stadium..., Nurul Nadia H.W.L., FK UI., Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. yang mengandung risiko dan berdampak negatif bagi dirinya seperti terjadinya

BAB 1 : PENDAHULUAN. dunia. Berdasarkan data GLOBOCAN, International Agency for Research on

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan suatu penyakit yang dianggap sebagai masalah besar

BAB I PENDAHULUAN. payudara, dan kanker ovarium (Maysaroh, 2013). Salah satu kanker yang

BAB I PENDAHULUAN kematian per tahun pada tahun Di seluruh dunia rasio mortalitas

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Pada tahun 2012, berdasarkan data GLOBOCAN, International

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker serviks merupakan penyebab kematian tertinggi kedua di dunia pada wanita setelah kanker payudara.

BAB 1 PENDAHULUAN. dini. 6,8 Deteksi dini kanker serviks meliputi program skrining yang terorganisasi

BAB I PENDAHULUAN. yang menyangkut kesehatan reproduksi ini, salah satunya adalah kanker

BAB I PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel

dari leher rahim seorang wanita (Kemenkes, 2010). Setiap tahun terdeteksi lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan reproduksi wanita merupakan hal yang perlu diperhatikan agar suatu

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) MAHASISWI

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan pertumbuhan sel yang tidak normal/terus-menerus dan tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN KANKER SERVIKS DI RSUP DR.SARDJITO YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh :

BAB 1 PENDAHULUAN. penderita kanker serviks baru di dunia dengan angka kematian karena kanker ini. sebanyak jiwa per tahun (Emilia, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker serviks merupakan kanker ginekologi yang paling sering terjadi pada wanita, penyebab utamanya adalah adanya infeksi virus, yaitu oleh human papilloma virus (HPV) terutama pada tipe 16 dan 18. Infeksi ini terjadi pada transformasi c sel epitel serviks, pada mulanya terjadi lesi pre kanker kemudian menjadi frank cancer (Hyacinth et al., 2012). World Health Organization (WHO) pada tahun 2012 menyatakan bahwa kanker merupakan penyakit tidak menular yang mengakibatkan kematian terbanyak di dunia. Dalam hal ini kanker menempati urutan nomor dua penyakit mematikan setelah penyakit jantung dan pembuluh darah. Setiap tahunnya terdapat 12 juta penderita kanker serviks dan 7,6 juta jiwa diantaranya meninggal dunia (Depkes, 2012). Globacan yang merupakan salah satu proyek dari International Agency for Reasearch on Cancer (IARC) yang juga melaporkan pada tahun 2008, bahwa kanker serviks menempati urutan kedua setelah kanker payudara. Dengan kejadian rata-rata 15 per 100.000 wanita, dan sebesar 7,8 % per tahun meninggal dunia akibat kanker serviks pada seluruh wanita di dunia (Globocan, 2012). 1

2 Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2010 menunjukkan jumlah wanita Indonesia yang berusia 30-50 tahun sejumlah 35.950.765 orang. Sampai dengan tahun 2012 dari 575.503 orang telah melakukan skrining inspeksi visual asam asetat (IVA), terdapat 25.805 orang dengan hasil IVA positif (Depkes, 2012). Kanker serviks hingga saat ini masih merupakan masalah kesehatan yang terjadi dengan angka kejadian dan kematian yang semakin tinggi di Indonesia. Keterlambatan diagnosis pada stadium lanjut dan keadaan umum yang lemah, serta lemahnya status sosial ekonomi yang terjadi pada sebagian besar pengidap kanker serviks mempengaruhi prognosis dari penderita kanker serviks. Tinggi rendahnya prognosis pada penderita kanker serviks juga dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dan kurangnya pengetahuan mengenai kanker serviks yang sebenarnya dapat dideteksi secara dini sebagai tindakan preventive bagi wanita yang telah aktif dalam aktivitas seksual seperti menggunakan Pap Smears dan inspeksi visual asetat (IVA) (Rasjidi dan Sulistiyanto, 2008 ; Rositch et al., 2012). Dinas kesehatan Provinsi Jawa Tengah melalui profil kesehatan provinsi Jawa Tengah tahun 2012 melaporkan bahwa kanker serviks merupakan satu dari lima jenis kanker yang banyak diderita oleh penduduk Indonesia. Lima jenis kanker yang banyak diderita oleh penduduk Indonesia adalah kanker serviks, kanker payudara, kanker rektum, kanker kelenjar getah bening, kanker kulit. Pada tahun 2012 kasus penyakit kanker serviks sebesar 2.259 (19,92 %) kasus dari total kasus kanker yaitu sebesar 11.341 kasus.

3 Faktor resiko yang berpengaruh terhadap terjadinya kanker serviks adalah aktivitas seksual pada usia dini (< 16 tahun), memiliki banyak partner sexual, penderita HIV ataupun, seseorang yang selain terinfeksi HPV juga mengalami penekanan kekebalan (immunosuppression) dan wanita perokok aktif (Prawirohardjo, 2011). Terbukti berdasarkan data Riskesdas 2007, prevalensi merokok di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Jumlah prevalensi merokok yang semakin tinggi akan menambah besar resiko untuk terkena kanker serviks. Sebanyak 35,4 % pada penduduk berumur >15 tahun diketahui sebagai perokok aktif (65,3 % laki-laki dan 5,6 % wanita), yang artinya terdapat 2 diantara 3 laki-laki adalah perokok aktif (Depkes, 2012). Faktor resiko yang berhubungan dengan kanker serviks selain merokok adalah penderita HIV. Data dari Departemen Kesehatan pada profil kesehatan provinsi jawa tengah tahun 2012, bahwa terdapat 607 kasus infeksi HIV. Sedangkan untuk kasus AIDS sebanyak 797 kasus dan jumlah kematian AIDS di Jawa Tengah mencapai 149 kasus pada tahun 2012, lebih banyak dibanding tahun 2011 (89 kasus). Data dari hasil penelitian yang dilakukan Eka Setyarini (2009) pada pasien rawat jalan poli obsgyn Rumah Sakit Dokter Moewardi (48 responden), diketahui bahawa kanker leher rahim menyerang sebagian besar responden berusia >35 tahun yaitu sebanyak 21 responden, 14 responden yang menggunakan kontrasepsi oral dalam jangka waktu >4 tahun, 21 responden

4 yang melakukan aktivitas seksual petama kali pada usia 20 tahun serta 22 responden dengan paritas >3 kali ( 20 % ). Berdasarkan data dari registrasi kunjungan harian di bagian rekam medik Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Moewardi tahun 2011 sampai dengan 2013 penderita kanker serviks berjumlah 2.838. Pada tahun 2013 terdapat 1.027 pasien kanker serviks yang meningkat dari tahun 2012 yaitu sebanyak 832 pasien kanker serviks. Sedangkan pada tahun 2011 pasien kanker serviks sebanyak 979 pasien. Jumlah penderita kanker serviks pada tahun 2012 di Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Moewardi yang mencapai angka 832 pasien. Kasus kanker serviks memempati peringkat pertama dengan jumlah pasien terbanyak diantara keseluruhan layanan Gynecology di Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Moewardi. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti ingin melakukan analisis profil penderita pasien kanker serviks di Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Moewardi. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka peneliti ingin melakukan analisis profil penderita kanker serviks dirumah sakit dokter Moewardi.

5 C. Tujuan Penelitian Berdasarkan fenomena yang ditemukan penulis di lapangan maka peneliti mempunyai tujuan sebagai berikut: 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui profil pasien penderita kanker serviks di Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Moewardi. 2. Tujuan Khusus Mengidentifikasi distribusi frekuensi penderita kanker serviks berdasarkan faktor-faktor resiko yang berhubungan dengan kanker serviks, yaitu faktor reversible (usia pertama kali melakukan hubungan seksual, tingkat pendapatan, perokok aktif, paritas, penggunaan kontrasepsi hormonal, multiple sexual partner, aktivitas fisik (olah raga), nutrisi) maupun faktor irreversible (usia, riwayat penyakit). D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Instansi Sebagai bahan informasi mengenai berbagai faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya kanker serviks pada pasien-pasien penderita kanker serviks, dan dapat digunakan sebagai bahan untuk dapat memberikan program prevention terutama di bagian poliklinik kebidanan dan kandungan di Rumah Sakit Dr Moewardi Stahun 2011-2013. 2. Bagi Penderita Manfaat bagi penderita adalah dapat digunakan sebagai sumber informasi mengenai faktor penyebab terjadinya kanker serviks.

6 3. Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman dan sebagai modal awal bagi peneliti untuk melakukan penelitian berikutnya. 4. Bagi Institusi Pendidikan Manfaat bagi institusi pendidikan adalah dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran mengenai informasi kejadian kanker serviks pada tahun 2011-2013. E. Keaslian Penelitian 1. Penelitian Eka Setyarini (2009) dengan judul faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian kanker leher rahim di rumah sakit dr moewardi surakarta.metode penelitian menggunakan penelitian observasional dengan rancangan penelitian case control yaitu dengan membandingkan kelompok kasus (responden yang sudah terkena kanker leher rahim) dengan kelompok kontrol (responden yang tidak terkena kanker leher rahim). Penelitian ini menggunakan 48 responden sebagai sample, sedangkan teknik samling menggunakan fixed disease samling. Dengan hasil penelitian terdapat hubungan antara 4 variabel yang diteliti dengan kejadian kanker leher rahim, yaitu bahwa ada hubungan antara usia dengan kejadian kanker leher rahim di rumah sakit dr moewardi surakarta, ada hubungan antara usia pertama kali menikah dengan kejadian kanker leher rahim di rumah sakit dr moewardi surakarta, ada hubunagn antara paritas dengan kejadian kanker leher rahim di rumah sakit dr moewardi surakarta serta ada hubungan penggunaan kontrasepsi oral dalam jangka

7 waktu lama yaitu >4 tahun dengan kejadian kanker leher rahim di rumah sakit umum daerah dr moewardi surakarta. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Winarsih Nur Ambarwati, Irdawati, dan Vivin Dwi Nuryanti (2011) dengan judul faktor-faktor yang berhubungan dengan wanita subur tidak periksa Pap smear di kecamatan Kartasura Sukoharjo. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional, untuk jenis penelitian menggunakan kuantitatif survai. Jumlah responden untuk penelitian sebanyak 220 responden, sedangkan teknik sampling yang digunakan adalah proportionate stratified random sampling. Peneliti menggunakan teknik analisis bivariat dengan uji Rank Spearman. Instrumen yang digunakan menggunakan kuesionare dan ceklist. Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa, faktor faktor yang berhubungan dengan perilaku wanita subur tidak periksa pap smear meliputi variabel pengetahuan, sikap, pendidikan dan alasan biaya. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Ridhaningsih dan Siti Nurjannah (2010) dengan judul hubungan aktivitas seksual dini, promiskuitas, dan bilas vagina dengan kejadian kanker leher rahim pada pasien onkology di Rumah Sakit Dokter Moewardi Surakarta. Jenis penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif analitik denan desain cross-sectional. Analisis yang digunakan adalah analisis bivariat dengan uji chi-square. Hasil dari penelitian tersebut mengungkapkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan terhadap variabel yang diteliti dengan kejadian kanker leher rahim di Rumah Sakit Dokter Moewardi Surakarta.