Anatomi, Histologi, dan Fisiologi Lambung Anak Agung K Tri K 111 0211 075
ANATOMI LAMBUNG (GASTER)
Bentuk : seperti huruf J Letak : terletak miring dari regio hipochondrium kiri cavum abdominis mengarah ke kaudoventral kanan sampai regio epigastrium dan regio umbilicalis. Batas : - kanan : tepi hepar - kiri atas : tepi distal pulmo sinistra
Kapasitas pd org dewasa : 1200-1600 ml. Bagian : 1. ostium cardiacum : lubang setinggi vertebra thoracal XII, memiliki sfingter esofagus. 2. cardia : lanjutan dr muara esofagus, terdapat incissura cardiaca. 3. fundus ventriculi : kubah berisi udara (Magenblasse). 4. corpus ventriculi : bagian utama dan terbesar dr gaster, lanjutan dr fundus.
5. pars pylorica ventriculi, yg tdd : - canalis pyloricum : akhir dr gaster. - curvatura ventriculi minor - curvatura ventriculi major - omentum majus - omentum minus Vaskularisasi : - a. gastrica dextra et sinistra - a. gastro-epiploica dextra et sinistra - a. gastricae breves
Persarafan : - n. vagus dextra et sinistra - plexus sympaticus coeliacus
HISTOLOGI GASTER
Sajian Esofagus - Kardia Tunika mukosa : peralihan dr epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk mjd epitel selapis silindris. Mukosa kardia tampak berlipat2 karena adanya parit2 lambung (foveola gastrica). Tunika submukosa : hanya terdiri atas jar ikat, dapat ditemukan pleksus Meissner.
Tunika muskularis : - sirkular terlihat menebal membentuk otot lingkar/sfingter - longitudinal : lapisan otot memanjang dinding esofagus berlanjut membentuk lapisan yg sama Tunika adventisia : berupa jar ikat jarang
Sajian Gaster Fundus Tunika mukosa : - epitel selapis silindris - parit dangkal (1/3 bagian ketebalan mukosa) - kelenjar 2/3 bagian - pd kelenjar dpt dibedakan 3 macam sel : a. Sel mucus leher sel ini silindris, mirip sel epitel mukosa b. Sel HCL/sel parietal bentuknya mirip segitiga atau bulat. c. Sel zimogen/sel principal bentuknya mirip sel HCL, sering tidak teratur.
Tunika submukosa : jar ikat jarang, dpt ditemukan plexus Meissner. Tunika muskularis : sirkular lebih tebal dr pd longitudinal. Tunika serosa : jar ikat jarang yg diluarnya dilapisi oleh epitel selapis gepeng.
FISIOLOGI GASTER
Tiga fungsi utama lambung 1. Menyimpan makanan yg masuk sampai makanan dapat disalurkan ke usus halus dgn kecepatan yg sesuai untuk pencernaan dan penyerapan yg optimal. 2. Mengeluarkan HCl dan enzim yg memulai pencernaan protein. 3. Melalui gerakan mencampur lambung, makanan yg tertelan dihaluskan dan dicampur dgn sekresi lambung kimus (campuran cairan kental).
Makanan disimpan di korpus lambung Makanan yg disalurkan ke lambung disimpan di bagian korpus yg relatif tenang tanpa mengalami pencampuran. Daerah fundus tidak menyimpan makanan, hanya mengandung gas. Makanan secara bertahap disalurkan dr korpus ke antrum, tempat berlangsungnya pencampuran.
Pencampuran makanan berlangsung di antrum Kontraksi peristaltik antrum yg kuat mencampur makanan dgn sekresi lambung kimus. Setiap gelombang peristaltik antrum mendorong kimus maju menuju sfingter pilorus. Dr 30 ml kimus yg dpt ditampung antrum, hanya beberapa ml yg terdorong ke duodenum pd setiap gelombang peristaltik.
Faktor yg mempengaruhi laju pengosongan lambung Jumlah kimus di lambung. Derajat fluiditas kimus di lambung semakin encer maka semakin cepat isi lambung dikosongkan.
Faktor di duodenum yg mempengaruhi laju pengosongan lambung Lemak Asam Hipertonisitas Peregangan
Getah pencernaan lambung disekresikan oleh kelenjar yg terletak di dasar foveola gastrica Sekresi getah lambung per hari = 2 liter. Sel yg mengeluarkan getah lambung berada di mukosa : 1. mukosa oksintik : korpus dan fundus 2. daerah kelenjar pilorus (PGA) : antrum Pelipatan masuk mukosa lambung foveola gastrica, di dasarnya terletak kelenjar lambung.
Tiga jenis sel sekretorik eksokrin : 1. sel mukus : mengeluarkan mukus encer. 2. chief cell dan sel parietal : menghasilkan prekursor enzim pepsinogen. 3. sel parietal/oksintik : mengeluarkan HCl dan faktor intrinsik. Ketiga sel tersebut menghasilkan getah lambung.
Mekanisme sekresi H+ dan Cl- H+ yg disekresikan tidak dipindahkan dr plasma tetapi dr proses metabolik di dlm sel parietal. H2O H+ dan OH- H+ disekresikan ke dlm lumen lambung. Dgn enzim karbonat anhidrase, H2O + CO2 H2CO3 H+ dan HCO3- HCO3- yg terbentuk dipindahkan ke dlm plasma oleh penukar Cl- dan HCO3- di membran basolateral sel parietal. Penukar ini memindahkan Cl- ke dlm sel parietal melalui transpor aktif sekunder.
Fungsi HCl 1. Mengaktifkan prekursor enzim pepsinogen pepsin (enzim aktif) dan membentuk medium asam yg optimal bagi aktivitas pepsin. 2. Membantu memecahkan jar ikat dan serat otot, mengurangi ukuran pertikel makanan besar mjd lebih kecil. 3. Menyebabkan denaturasi protein 4. Bersama lisozim liur, mematikan sebagian besar mikroorganisme yg tertelan bersama makanan.
Pepsinogen, setelah diaktifkan, memulai pencernaan protein Pepsinogen disekresikan ke dlm lumen lambung HCl memutuskan sepotong kecil molekul pepsin (bentuk aktif). Pepsin bekerja pd molekul pepsinogen lain utk menghasilkan lebih banyak pepsin proses otokatalisis. Pepsin memulai pencernaan protein dgn memutuskan ikatan asam amino tertentu utk menghasilkan fragmen peptida.
Pepsin bekerja paling efektif dlm lingkungan asam yg dihasilkan oleh HCl. Pepsin hrs disimpan dan disekresikan dlm bentuk inaktif shg zat ini tidak mencerna protein2 sel di tempatnya terbentuk.
Mukus bersifat protektif Berkat sifat pelumasannya mukus melindungi mukosa lambung dr cedera mekanis. Mukus membantu mencegah dinding lambung mencerna dirinya sendiri, karena pepsin terhambat jika berkontak dgn lapisan mukus. Mukus membantu melindungi lambung dr cedera asam karena menetralkan HCl di dekat lapisan dlm lambung, tetapi tidak menggangu fungsi HCl di dlm lumen.
Faktor intrinsik Faktor intrinsik : produk sekretorik lain sel parietal selain HCl, penting utk penyerapan vitamin B12. Pengikatan kompleks faktor intrinsik vit B12 dengan reseptor khusus hanya terdapat di ileum terminal.
Kontrol sekresi lambung Fase sefalik memikirkan, mencicipi, mencium, mengunyah, menelan meningkatkan sekresi lambung oleh aktivitas vagus. Fase lambung berawal ketika makanan benar2 mencapai lambung. Rangsangan yg bekerja yaitu protein, peregangan, kafein, alkohol.
Fase usus bersifat inhibitorik, penting untuk menghentikan aliran getah lambung sewaktu kimus mulai mengalir ke dlm usus halus.