DIAGNOSTIK DAN REMEDIAL TEACHING

dokumen-dokumen yang mirip
Pembelajaran Remedial

DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR (DKB)

DAFTAR ISI. Halaman i ii KATA PENGANTAR DAFTAR ISI. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan C. Ruang Lingkup

MODEL PELAKSANAAN REMEDIAL & PENGAYAAN

Diagnosis Kesulitan Belajar

BAB I PENDAHULUAN. melalui proses pembelajaran. Guru sangat berperan penting dalam peningkatan mutu

KESULITAN BELAJAR DAN IDENTIFIKASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Prestasi belajar atau hasil belajar adalah realisasi atau pemekaran

BAB II KAJIAN PUSTAKA

KATA PENGANTAR. Palangkaraya, 09 Maret Penulis

A. KONSEP DASAR DIAGNOSTIK KESULITAN BELAJAR DAN PENGAJARAN REMEDIAL

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan anak bangsa. Pendidikan yang bermutu atau berkualitas

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DIAGNOSTIK KESULITAN BELAJAR (DKB)

DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR DAN PENGAJARAN REMEDIAL

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai sebuah lembaga pendidikan diharapkan dapat mencetak

I. PENDAHULUAN. Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal, yang masih

I. PENDAHULUAN. merupakan sarana yang sangat baik dalam pembinaan sumberdaya manusia.

DESKRIPSI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR DI SMK NEGERI 2 GORONTALO. Jufri Idris, Wenny Hulukati, Rustam Husain ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. pergaulan Pasar Bebas seperti GATT, WTO, AFTA dan pergaulan dunia yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki sumber daya alam yang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan nilai perilaku seseorang atau masyarakat, dari suatu keadaan

I. PENDAHULUAN. siswa dapat mencapai hasil belajar yang sebaik-baiknya sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang hubungan kematangan emosi dengan prestasi belajar siswa kelas VIII SMP NEGERI IX

DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR.

BAB I PENDAHULUAN. membedakan jenisnya dari jenis-jenis makhluk yang lain. Kemampuan belajar itu

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II PENGAJARAN REMEDIAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. Islam, Ciri-Ciri Pembelajaran Remedial Pendidikan Agama Islam, Tujuan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ery Nurkholifah, 2013

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Belajar Matematika

BAB 1 PENDAHULUAN. a. Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Definisi Kesalahan Menyelesaikan Soal

BAB I PENDAHULUA N. pernah tuntas dimanapun, termasuk di Negara yang sudah maju sekalipun.

BAB V PEMBAHASAN. observasi, interview, maupun dokumentasi, maka peneliti akan menganalisa temuan

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoritis. Diagnosis kesulitan belajar adalah suatu usaha yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. dan memerlukan bantuan guru pembimbing. Gunarsa (2002) mengemukakan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, kondisi prestasi belajar siswa SMK Negeri 5 Bandung terus

PERAN DAN TUGAS GURU 1. PERENCANA PEMBELAJARAN 2. PELAKSANA PEMBELAJARAN 3. PENILAI PEMBELAJARAN 4. PEMBIMBING DALAM PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

STRATEGI PEMBELAJARAN REMEDIAL DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN Landasan Pemikiran Diagnosis dan Pemecahan Kesulitan Belajar

BAB II KAJIAN TEORI. A. Landasan Teori. 1. Evaluasi Pembelajaran. Evaluasi perlu dilakukan dalam kegiatan belajar-mengajar untuk

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diselenggarakan di negara tersebut. Oleh karena itu, pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari kompetensi guru sebagai pendidik. Sesuai dengan Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan intervasi yang paling utama bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dina Herlina, 2014

Kata Kunci : Supervisi Akademik, Kompetensi Guru Dalam Mengelola KBM, PAIKEM

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2015 PERSEPSI GURU TENTANG PENILAIAN SIKAP PESERTA DIDIK DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. interaksi individu dengan lingkungannya sebagai manifestasi hayati bahwa dia

DAFTAR ISI. II. PEMBELAJARAN PENGAYAAN A. Pembelajaran Menurut SNP... B. Hakikat Pembelajaran Pengayaan... C. Jenis Pembelajaran Pengayaan...

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah. Indonesia merupakan negara yang kaya akan hasil alam dan juga

2014 PENGARUH MEDIA JOBSHEET TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur memiliki

PERLU DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENGAJARAN REMIDIAL

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPA khususnya fisika mencakup tiga aspek, yakni sikap,

POKOK BAHASAN MATA - KULIAH BK PRIBADI SOSIAL (2 SKS) :

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya. Pendidikan ini

Resume Diagnosti kesulitan Belajar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. Pada hakikatnya belajar merupakan suatu masalah yang dihadapi sepanjang sejarah

BAB I PENDAHULUAN. memanusiakan dirinya dan orang lain. Melalui pendidikan pula manusia mudah

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

PELAKSANAAN PROGRAM REMEDI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SMA NEGERI DI KABUPATEN KULON PROGO

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh karena itu, bidang

BAB II KAJIAN TEORI. Menurut Sutjihati Somantri (2005: 107 ) anak tunagrahita sedang

BAB I PENDAHULUAN. yang terpenting dalam meningkatkan kualitas maupun kompetensi manusia, agar

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. keadaan tertentu kesuatu keadaan yang lebih baik. Pendidikan sebagai pranata

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gina Aprilian Pratamadewi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan kualitas sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan

KOMPETENSI PEDAGOGIK PEMANFAATAN DAN PELAPORAN HASIL PENILAIAN

DESKRIPSI MATA KULIAH

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses pengembangan daya nalar, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha

Konsep Dasar Pengajaran Remedial untuk Meningkatkan Motivasi dan Minat Belajar Peserta Didik dalam Mempelajari Statistika

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Belajar Pengertian Belajar Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. Aspek tingkah laku tersebut

PENCAPAIAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERDASARKAN PENGALAMAN DAN INKUIRI DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. perubahan itu sendiri. Perubahan zaman yang serba cepat menuntut sumber

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi diiringi dengan produk yang dihasilkannya

BAB II LANDASAN TEORITIK

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia adalah melalui pendidikan. Hal ini identik dengan yang

Sulit Belajar 09:39:00 AM,

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator keberhasilan siswa dalam belajar adalah memperoleh

Transkripsi:

MAKALAH BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) DIAGNOSTIK DAN REMEDIAL TEACHING Dosen Pengampu : Ust. Sapari. Mpd Disusun Oleh; Landayani /NIRM : Sriwoyo /NIRM : 4671010113041 SEMESTER 6 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAM ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM ASY SYUKRIYYAH TANGERANG 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya pemerintah untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Tujuan pendidikan secara definitif adalah memanusiakan manusia yang didalamnya memuat kegiatan interaksi antara pendidik dan peserta didik yang meliputi transfer materi pembelajaran dan pengalaman yang bertujuan untuk memanusiakan manusia itu sendiri. Dalam proses belajar mengajar tersebut yang menjadi objeknya adalah siswa atau peserta didik. Proses belajar mengajar dalam sebuah pendidikan bertujuan untuk mendidik, membimbing dan mengarahkan siswanya sesuai dengan tujuan pendidikan tersebut agar tercapainya tujuan pendidikan nasional. Terlepas dari itu semua, untuk mewujudkan pelaksanaan pendidikan tersebut maka diperlukan suatu sistem bimbingan belajar untuk mengatasi setiap permasalahan yang menjadi sebuah kesulitan belajar siswa dalam proses pembelajaran tersebut, dan untuk mengatasi permasalahan yang dialami siswa tersebut yaitu dengan mendiagnostik kesulitan yang dialami siswa serta melaksanakan remedial teaching kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar.dari uraian di atas, maka penyusun menuangkan hal tersebut dalam makalah ini, namun dalam batasan mengenai Langkah-langkah operasional diagnostik dan remedial kesulitan belajar siswa. 1 P age Asy Syukriyah- 2016

B. RUMUSAN MASALAH A. DIAGNOSTIK BELAJAR 1. Pengertian Diagnostik Kesulitan Belajar 2. Pengertian Kesulitan Belajar 3. Faktor faktor penyebab kesulitan belajar 4. Prosedur dan Teknik Diagnosis Kesulitan Belajar 5. Mengidentifikasi Faktor Penyebab Kesulitan Belajar B. PENGAJARAN PERBAIKAN (REMEDIAL TEACHING) 1.Pengertian Pengajaran Perbaikan ( Remedial Teaching ) 2. Remedial Kesulitan Belajar Siswa 3. Macam Macam Pendekatan Pengajaran Perbaikan 4. Prosedure Pelamksanaan Pengajaran Perbaikan 5. Contoh Remedial Teaching 2 P age Asy Syukriyah- 2016

BAB II PEMBAHASAN A. DIAGNOSTIK BELAJAR 1. Pengertian Diagnostik Kesulitan Belajar Menurut Abin (2003:309), diagnostik kesulitan belajar adalah suatu proses upaya untuk memahami jenis dan karakteristik serta latar belakang kesulitan-kesulitan belajar dengan menghimpun dan mempergunakan berbagai data/informasi selengkap dan seobjektif mungkin sehingga memungkinkan untuk mengambil kesimpulan dan keputusan serta mencari alternative kemungkinan pemecahannya. 1 Melalui adanya diagnostik terhadap permasalahan siswa terutama yang berkaitan dengan proses belajar siswa dilingkungan pendidikan, maka seorang pendidik ataupun pihak-pihak yang bersangkutan dengan siswa yang mengalami kegagalan tersebut, dapat mengupayakan adanya pemberian bantuan berupa layanan bimbingan kepada siswa tersebut agar dapat mengatasi kesulitan-kesulitan belajar yang dihadapinya sehingga siswa dapat mencapai hasil yang diharapkan serta dapat mencapai tugas perkembangannya dengan baik. Sedangkan menurut Thorndike dan Hagen (Abin, 2003:307), diagnostik dapat diartikan sebagai: 2 a. Upaya atau proses menemukan kelemahan atau penyakit (weakness, disease) apa yang dialami seseorang dengan melalui 1 Artikel Diagnostik kesulitan belajar http://spodaru.blogspot.co.id/2014/05/diagnostik-kesulitan-belajar-dan.html, 27-04-16. 23.01 2 Artikel Diagnostik kesulitan belajar http://spodaru.blogspot.co.id/2014/05/diagnostik-kesulitan-belajar-dan.html, 27-04-16. 23.01 3 P age Asy Syukriyah- 2016

pengujian dan studi yang saksama mengenai gejala-gejalanya (symptons); b. Studi yang saksama terhadap fakta tentang suatu hal untuk menemukan karakteristik atau kesalahan-kesalahan dan sebagainya yang esensial; c. Keputusan yang dicapai setelah dilakukan suatu studi yang saksama atas gejala-gejala atau fakta tentang suatu hal. Dari ketiga pengertian itu tersimpul secara implisit konsep prognosis. Pekerjaan diagnosis bukan hanya sekedar mengidetifikasi jenis dan karakteristiknya, serta latar belakang dari suatu kelemahan atau penyakit tertentu, melainkan juga mengimplikasikan suatu upaya untuk meramalkan (predicting) kemugkinan dan menyarankan tindakan pemecahannya. Dilihat dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan diagnostik kesulitan belajar merupakan suatu prosedur dalam memecahkan masalah kesulitan belajar dengan mengidentifikasi jenis dan karakteristiknya, serta latar belakang dari suatu kelemahan tertentu, sehingga dapat mengambil kesimpulan dan keputusan untuk pemecahan masalahnya. 2. Pengertian Kesulitan Belajar Kesulitan belajar yang dialami siswa dapat dilihat dari adanya kegagalan siswa dalam mengikuti proses belajar, dalam mencapai hasil belajar itu sendiri. Menurut Burton dalam Abin (2003), kegagalan didefinisikan sebagai: 3 a. Siswa dikatakan gagal apabila dalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat 3 Artikel Diagnostik kesulitan belajar http://spodaru.blogspot.co.id/2014/05/diagnostik-kesulitan-belajar-dan.html, 27-04-16. 23.01 4 P age Asy Syukriyah- 2016

penguasaan (level of mastery) minimal dalam pelajaran tertentu, seperti yang telah ditetapkan oleh orang dewasa atau guru (criterion reverenced). b. Siswa dikatakan gagal apabila yang bersangkutan tidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi yang semestinya (berdasarkan ukuran tingkat kemampuannya: inteligensi, bakat). c. Siswa dikatakan gagal apabila yang bersangkutan tidak dapat mewujudkan tugas-tugas perkembangan, termasuk penyesuaian social sesuai dengan pola organismiknya (his organismicpattern) pada fase perkembangan tertentu, seperti yang berlaku bagi kelompok social dan usia yang bersangkutan (norm-reverenced). d. Siswa dikatakan gagal apabila yang bersangkutan tidak berhasil mencapai tingkat penguasaan (level of mastery) yang diperlukan sebagai prasyarat (prerequisite) bagi kelanjutan (continuity) pada tingkat pengajaran berikutnya. Selanjutnya Abin menyimpulkan bahwa seorang siswa diduga mengalami kesulitan belajar kalau yang bersangkutan tidak berhasil mencapai taraf kualifikasi hasil belajar tertentu. Hal tersebut berdasarkan ukuran kriteria keberhasilan seperti yang dinyatakan dalam TIK atau ukuran tingkat kapasitas atau kemampuan dalam program pelajaran time allowed dan atau tingkat perkembangannya. Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kesulitan belajar merupakansuatu kondisi dimana terdapat suatu jarak antara prestasi akademik yang diharapkan dengan hasil yang diperoleh ditandai oleh adanya hambatan tertentu. 3. Faktor faktor penyebab kesulitan belajar 5 P age Asy Syukriyah- 2016

Secara garis besar, faktor-faktor penyebab timbulnya kesulitan belajar terdiri atas dua macam, yakni faktor intern siswa dan faktor ekstern siswa 4 1. Faktor intern siswa meliputi gangguan atau kekurangmampuan psiko- fisik siswa, yakni (Syah, 2008:185): a. yang bersifat kognitif (ranah cipta), antara lain seperti rendahnya kapasitas intelektual/ intelegensi siwa; b. yang bersifat afektif (ranah rasa), antara lain seperti labilnya emosi dan sikap; c. yang bersifat psikomotor (ranah karsa), antara lain seperti terganggunya alat-alat indera penglihat dan pendengar (mata dan telinga). 2. Faktor ekstern siswa meliputi semua situasi dan kondisi lingkungan sekitar yang tidak mendukung aktivitas belajar siswa. Faktor lingkungan ini meliputi (Syah, 2008:185): a. Lingkungan keluarga, contohnya: ketidakharmonisan hubungan antara ayah dengan ibu, dan rendahnya kehidupan ekonomi keluarga. b. Lingkungan perkampungan/ masyarakat, contohnya: wilayah perkampungan kumuh (slum area), dan teman sepermainan (peer group) yang nakal. c. Lingkungan sekolah, contohnya: kondisi dan letak gedung sekolah yang buruk seperti dekat pasar, kondisi guru dan alatalat belajar yang berkualitas rendah. 4. Prosedur dan Teknik Diagnosis Kesulitan Belajar Teknik dan instrument yang digunakan dalam diagnosis menurut Burton dalam Abin (2003:310) adalah sebagai berikut: 5 4 Artikel makalah-diagnostik-kesulitan belajar, http://www.rifalnurkholiq.com/2013/06/ makalah-diagnostik-kesulitan belajar.html, 26-04-16, 20:27 5 Artikel makalah bk-belajar, http://ayuputriningsih1996.blogspot.co.id/2014/10/makalah-bk-belajar.html, 26-04-16, 23:30 6 P age Asy Syukriyah- 2016

1. General diagnosi, menggunakan tes baku untuk menemukan siswa yang mengalami kelemahan tertentu. 2. Analysistic diagnostic, menggunakan tes diagnostic untuk mengetahui letak kelemahannya. 3. Psychological diagnosis, teknik-teknik yag digunakan antara lain: a. Observasi b. Analisis karya tulis c. Analisis proses dan respon lisan d. Analisis berbagai catatan objektif e. Wawancara f. Pendekatan laboratories dan klinis g. Studi kasus 5. Mengidentifikasi Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Berbagai variabel yang mempengaruhi proses belajar mengajar menurut loree (1970:121-133) terdiri atas; 1) Stimulus atau learning variables, 2) Organismic Variables, 3) response Variable. 6 1. Learning Variables, Mencakup a. Learning Experience Variables, antara lain mengenai 1). Method Variables, menyangkut kuat lemahnya motivasi untuk belajar, intensif tidaknya bimbingan guru dan ada tidaknya kesempatan untuk praktikum. 2). Task Variables, mencakup menarik-tidaknya apa yang harus dipelajari, bermakna- tidaknya apa yang dipelajari dan tersedia-tidaknya fasilitas belajar yang memadai. b. Enviromental Variables, yang menyangkut iklim belajar yang bergantung pada faktor tersedianya waktu yang cukup untuk belajar dan tersedianya fasilitas belajar yang memadai 2. Organismic Variables, mencakup a. Characteristic of the learners, antara lain tingkatan inttelegensi, usia dan taraf kematangan, jenis kelamin dan kesiapan untuk belajar. b. Mediating Processes, kondisi yang lazim terdapat dalam diri swasta, antara lain, intelegensi, persepsi, motivasi, takut, cemas dan tekanan batin yang sebagainya turut berperan dalam proses berperilaku belajar. 3. Response Variables, Jika dikelompokkan berdasarkan tujuan pendidikan dapat dilihat sebagai berikut. 6 Artikel makalah bk-belajar, http://ayuputriningsih1996.blogspot.co.id/2014/10/makalah-bk-belajar.html, 26-04-16, 23:30 7 P age Asy Syukriyah- 2016

a. Tujuan tujuan kognitif, seperti pengetahuan, konsep konsep dan keterampilan pemecahan masalah. b. Tujuan tujuan afektif, seperti sikap sikap, nilai nilai, minat dan apresiasi. c. Tujuan tujuan pola pola bertindak, antara lain ; - Keterampilan psikomotoris, seperti menulis, mengetik, melukis, dsb. B. PENGAJARAN PERBAIKAN (REMEDIAL TEACHING) 1.Pengertian Dalam kamus besar bahasa Indonesia, Remedial berarti pertama, berhubungan dengan kebaikan, pengajaran ulang bagi murid yang hasil belajarnya jelek. Kedua, remedial berarti bersifat menyembuhkan. Sedangkan teaching yang berarti pengajaran yang berarti: 1. Proses perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan 2. Perihal, segala sesuatu mengenai mengajar. Menurut arti katanya, remedial berarti bersifat menyembuhkan atau membetulkan atau membuat baik. Remedial Teaching adalah suatu bentuk pengajaran yang bersifat menyembuhkan atau membetulkan, atau pengajaran yang membuat jadi baik. 7 Menurut Ischak S.W dan Warji R. dalam bukunya Remedial Teaching sebagai berikut: 8 kegiatan perbaikan dalam proses belajar mengajar adalah salah satu bentuk pemberian bantuan. Yaitu pemberian bantuan dalam proses 7 Artikel makalah bk-belajar, http://ayuputriningsih1996.blogspot.co.id/2014/10/makalah-bk-belajar.html, 26-04-16, 23:30 8 Artikel makalah bk-belajar, http://ayuputriningsih1996.blogspot.co.id/2014/10/makalah-bk-belajar.html, 26-04-16, 23:30 8 P age Asy Syukriyah- 2016

belajar mengajar yang berupa kegiatan perbaikan terprogram dan disusun secara sistematis Menurut M. Entang: 9 segala usaha yang dilakukan untuk memahami dan menetapkan jenis sifat kesulitan belajar. Faktor-faktor penyebabnya serta cara menetapkan kemungkinan mengatasinya. Baik secara kuratif (penyembuhan) maupun secara preventif (pencegahan) berdasarkan data dan informasi yang subyektif mungkin Dari beberapa pengertian diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa remedial teachingadalah segala bentuk usaha terprogram dan tersusun sistematis yang dilakukan untuk memperbaiki atau menyembuhkan individu yang mengalami kesulitan belajar melalui pemahaman terhadap faktor-faktor penyebab kesulitan serta membantu menemukan alternative solusi kesulitannya. 2. Remedial Kesulitan Belajar Siswa Berikut ini terdapat beberapa langkah pendeskripsian fungsi, tujuan/sasaran, dan kegiatan remedial kesulitan belajar sebagai berikut. 1. Penelaahan kembali kasus dengan permasalahannya Sasaran pokok langkah ini ialah: a. Diferennya gambaran yang lebih definitive mengenai karakteristik kasus serta permasalahannya b. Diperolehnya gambaran lebih defintif mengenai fasibilitas alternative tindakan remedial yang direkomendasikan 2. Menentukan alternative pilihan tindakan 9 Artikel makalah bk-belajar, http://ayuputriningsih1996.blogspot.co.id/2014/10/makalah-bk-belajar.html, 26-04-16, 23:30 9 P age Asy Syukriyah- 2016

Langkah ini merupakan lanjutan logis dari langkah pertama. Dari hasil penelaahan yang kita lakukan pada langkah pertama itu akan diperoleh kesimpulan mengenai dua hal pokok, yaitu : a) Karakteristik khusus yang akan ditangani secara umum, dapat dikategorikan pada salah satu dari tiga kemungkinan dibawah ini : 1. Kasus yang bersangkutan dapat disimpulkan disamping memiliki kesulitan dalam menemukan dan mengembangkan pola/strategi/metode/teknik belajar yang lebih sesuai, efektif dan efisien. 2. Kasus yang bersangkutan dapat disimpulkan disamping memiliki kesulitan dalam menemukan dan mengembangkan pola, strategi, metode, teknik belajar yang lebih sesuai, efektif dan efisien itu, juga dihadapkan kepada hambatan hambatan ego-emosional, potensial-fungsional, sosialpsikologis dalam penyesuaian dengan dirinya dan lingkungannya. 3. Kasus yang bersangkutan disimpulkan telah memiliki kecenderungan ke arah kemampuan menemukan dan mengembangkan pola pola strategi namun terhambat oleh ego-emosional, potensial-fungsional, sosial-psikologis dan faktor instrumental-enviromental lainnya. 3. Layanan bimbingan dan konseling / psikoterapi Diantara sekian banyak masalah kesulitan penyesuaian, yang masih dapat ditangani para guru pada umunnya antara lain : a) kasus kesulitan belajar dengan latar belakang kurangnya motivasi dan minat belajar. b) Kasus kesulitan belajar yang berlatar belakang sikap negative terhadap guru, pelajaran dan situasi belajar. c) Kasus kesulitan belajar dengan latar belakang kebiasaan belajar yang salah. 10 P age Asy Syukriyah- 2016

d) Kasus kesulitan belajar dengan latar belakang ketidakserasian antara kondisi objektif keragaman pribadinya dengan kondisi objektif instrumental input dan lingkungannya. 4. Melaksanakan pengajaran remedial Sasaran pokok dari setiap pengajaran remedial ini ialah tercapainya peningkatan prestasi atau kemampuan penyesuaian diri sesuai dengan kriteria keberhasilan yang ditetapkan. 5. Mengadakan pengukuran prestasi belajar kembali Diadakan pengukuran kembali, hasilnya akan memberikan informasi seberapa jauh atau seberapa besar perubahan telah terjadi, baik dalam arti kuantitatif maupun kualitatif. 6. Mengadakan re-evaluasi dan re-diagnostik Hasil penafsiran dan pertimbangan ini akan membawa tiga kemungkinan kesimpulan : a) Kasus menunjukan peningkatan prestasi dan kemampuan penyesuaian dirinya dengan mencapai kriteria keberhasilan minimum seperti yang diharapkan. b) Kasus menunjukan peningkatan prestasi dan kemampuan penyesuaian dirinya namun masih belum sepenuhnya memadai kriteria keberhasilan minimum yang diharapkan. c) Kasus belum menunjukan perubahan yang berarti, baik dalam segi prestasinya maupun dalam kemampuan penyesuaian dirinya. 7. Remedial pengayaan dan atau pengukuran (tambahan) Sasaran pokok langkah ini ialah agar hasil remedial itu lebih sempurna dengan diadakan pengayaan dan pengukuhan 11 P age Asy Syukriyah- 2016

3. Macam Macam Pendekatan Pengajaran Perbaikan Dalam sub bab bahasan ini dibagi menjadi tiga macam pendekatan pengajaran perbaikan. Yakni : 1. Pendekatan Kuratif ; pendekatan yang dilakukan setelah diketahui adanya siswa yang gagal dalam mencapai tujuan pembelajaran. Pada pendekatan ini ada tiga strategi yg bisa dikembangkan oleh guru, yakni : a. strategi Pengulangan b. strategi Pengayaan dan Pengukuhan c. Strategi percepatan 2. Pendekatan Preventiv ; pendekatan yang ditujukan pada siswa yang pada awal belajar di duga telah mengalami kesulitan belajar. Strategi yang dapat dilakukan dalam pendekatan ini yaitu kelompok homogen, individual, dan kelas khusus. 3. Pendekatan Pengembangan ; pendekatan yang didasarkan pada pemikiran bahwa kesulitan siswa harus diketahui guru sedini mungkin agar dapat diberikan bantuan untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Menurut Wiwik Crisnayanti Metode yang dipakai dalam pengajaran remedial juga harus disesuaikan dengan karakteristik siswa yang mengalami kesulitan belajar. 12 P age Asy Syukriyah- 2016

Beberapa metode yang dapat dipergunakan adalah metode pemberian tugas, diskusi, tanya jawab, kerja kelompok, tutor sebaya, dan pengajaran individual. 10 Mengenai teknik yang lain, kami memaparkan Dalam literatur Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem yang ditulis oleh Prof. DR. Oemar Hamalik yang menyebutkan bahwasannya teknik perbaikan terdiri atas ; 11 1. Perbaikan hasil belajar dengan memberikan pengajaran remedial, tutorial system, diskusi kelompok, latihan dan ulangan, pemberian tugas, review pengajaran, pengajaran individual, dan sebagainya. 2. Bantuan kesulitan dan pemecahan masalah dengan cara memberikan bimbingan dan layanan, baik perorangan maupun kelompok, latihan memecahkan masalah dan sebagainya. 3. Perbaikan kualifikasi guru dengan cara belajar mandiri, studi lanjutan, diskusi kelompok, supervise, pengembangan staf, dll. 4. Peningkatan efisiensi program pengajaran dengan cara pengkajian dan penyusunan rencana pengajaran lebih seksama dan lebih akurat. Dan juga menilai setiap komponen dalam program tersebut secara spesifik. 5. Perbaikan kemampuan awal dengan cara melakukan Assessment secara lebih saksama terhadap komponen 10 Artikel Evaluasi pembelajaran, http://kuliahkukuliahku.blogspot.co.id/2011/05/evaluasi-pembelajaran.html, 23-04-16, 11:32 11 Artikel Evaluasi pembelajaran, http://kuliahkukuliahku.blogspot.co.id/2011/05/evaluasi-pembelajaran.html, 23-04-16, 11:32 13 P age Asy Syukriyah- 2016

komponen entry behavior para sisswa, mengembangkan kerjasama dengan rekan kerjadan sekolah sekolah yang lebih rendah. 4. Prosedure Pelaksanaan Pengajaran Perbaikan Ketika membahas procedure maka yang akan muncul adalah langkah langkah apa saja yang dibutuhkan dalam pelaksanaan Remedial Teaching dengan Step By Step, maka bisa kami jelaskan sedikit mengenai langkah langkah apa saja yang akan dilakukan dengan menggunakan dua argument dari massofa dan ahmad sudrajat. Ahmad sudrajat berpendapat bahwa langkah-langkah yang perlu dikerjakan dalam pemberian pembelajaran remedial meliputi dua langkah pokok, yaitu pertama mendiagnosis kesulitan belajar, dan kedua memberikan perlakuan (treatment) pembelajaran remedial. 1. Diagnosis Kesulitan Belajar a. Tujuan : Diagnosis kesulitan belajar dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kesulitan belajar peserta didik. Kesulitan belajar dapat dibedakan menjadi kesulitan ringan, sedang dan berat. Kesulitan belajar ringan biasanya dijumpai pada peserta didik yang kurang perhatian di saat mengikuti pembelajaran. Kesulitan belajar sedang dijumpai pada peserta didik yang mengalami gangguan belajar yang berasal dari luar diri peserta didik, misalnya faktor keluarga, lingkungan tempat tinggal, pergaulan, dsb. 14 P age Asy Syukriyah- 2016

Kesulitan belajar berat dijumpai pada peserta didik yang mengalami ketunaan pada diri mereka, misalnya tuna rungu, tuna netra tuna daksa, dsb. b. Teknik : Teknik yang dapat digunakan untuk mendiagnosis kesulitan belajar antara lain: tes prasyarat (prasyarat pengetahuan, prasyarat keterampilan), tes diagnostik, wawancara, pengamatan, dsb. Tes prasyarat adalah tes yang digunakan untuk mengetahui apakah prasyarat yang diperlukan untuk mencapai penguasaan kompetensi tertentu terpenuhi atau belum. Prasyarat ini meliputi prasyarat pengetahuan dan prasyarat keterampilan. Tes diagnostik digunakan untuk mengetahui kesulitan peserta didik dalam menguasai kompetensi tertentu. Misalnya dalam mempelajari operasi bilangan, apakah peserta didik mengalami kesulitan pada kompetensi penambahan, pengurangan, pembagian, atau perkalian. Wawancara dilakukan dengan mengadakan interaksi lisan dengan peserta didik untuk menggali lebih dalam mengenai kesulitan belajar yang dijumpai peserta didik. Pengamatan (observasi) dilakukan dengan jalan melihat secara cermat perilaku belajar peserta didik. Dari pengamatan tersebut diharapkan dapat diketahui jenis maupun penyebab kesulitan belajar peserta didik. 2. Bentuk Pelaksanaan Pembelajaran Remedial Setelah diketahui kesulitan belajar yang dihadapi peserta didik, langkah berikutnya adalah memberikan perlakuan berupa pembelajaran remedial. Bentuk-bentuk pelaksanaan pembelajaran remedial antara lain: Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda. Pembelajaran ulang dapat disampaikan dengan cara penyederhanaan materi, variasi cara penyajian, penyederhanaan 15 P age Asy Syukriyah- 2016

tes/pertanyaan. Pembelajaran ulang dilakukan bilamana sebagian besar atau semua peserta didik belum mencapai ketuntasan belajar atau mengalami kesulitan belajar. Pendidik perlu memberikan penjelasan kembali dengan menggunakan metode dan/atau media yang lebih tepat. Pemberian bimbingan secara khusus, misalnya bimbingan perorangan. Dalam hal pembelajaran klasikal peserta didik mengalami kesulitan, perlu dipilih alternatif tindak lanjut berupa pemberian bimbingan secara individual. Pemberian bimbingan perorangan merupakan implikasi peran pendidik sebagai tutor. Sistem tutorial dilaksanakan bilamana terdapat satu atau beberapa peserta didik yang belum berhasil mencapai ketuntasan. Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus. Dalam rangka menerapkan prinsip pengulangan, tugas-tugas latihan perlu diperbanyak agar peserta didik tidak mengalami kesulitan dalam mengerjakan tes akhir. Peserta didik perlu diberi latihan intensif (drill) untuk membantu menguasai kompetensi yang ditetapkan. Pemanfaatan tutor sebaya. Tutor sebaya adalah teman sekelas yang memiliki kecepatan belajar lebih. Mereka perlu dimanfaatkan untuk memberikan tutorial kepada rekannya yang mengalami kelambatan belajar. Dengan teman sebaya diharapkan peserta didik yang mengalami kesulitan belajar akan lebih terbuka dan akrab. Diatas sudah dijelaskan tentang langkah langkah pelaksanaan Remidial Teaching menurut ahmad sudrajat. Maka sangatlah berbeda dengan pendapatnya massofa yang memaparkan pendapatnya mengenai langkah langkah pelaksanaan dalam Remidial Teaching secara To The Point dan ringkas dengan urut urutannya, yakni ; 1. analisis hasil diagnosis kesulitan belajar. 2. menemukan penyebab kesulitan. 16 P age Asy Syukriyah- 2016

3. menyusun rencana kegiatan remedial. 4. melaksanakan kegiatan remedial. 5. menilai kegiatan remedial. 5. Contoh Remedial Teaching Pelaksanaan pembelajaran berbasis kompetensi dan pembelajaran tuntas, dimulai dari penilaian kemampuan awal peserta didik terhadap kompetensi atau materi yang akan dipelajari. Kemudian dilaksanakan pembelajaran menggunakan berbagai metode seperti ceramah, demonstrasi, pembelajaran kolaboratif/kooperatif, inkuiri, diskoveri, dsb. Melengkapi metode pembelajaran digunakan juga berbagai media seperti media audio, video, dan audiovisual dalam berbagai format, mulai dari kaset audio, slide, video, komputer, multimedia, dsb. Contoh lain dengan memberikan bimbingan secara khusus, misalnya bimbingan perorangan. Dalam hal pembelajaran klasikal peserta didik mengalami kesulitan, perlu dipilih alternatif tindak lanjut berupa pemberian bimbingan secara individual. Pemberian bimbingan perorangan merupakan implikasi peran pendidik sebagai tutor. Sistem tutorial dilaksanakan bilamana terdapat satu atau beberapa peserta didik yang belum berhasil mencapai ketuntasan. Contoh lagi dengan Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus. Dalam rangka menerapkan prinsip pengulangan, tugas-tugas latihan perlu diperbanyak agar peserta didik tidak mengalami kesulitan dalam mengerjakan tes akhir. Peserta didik perlu diberi latihan intensif (drill) untuk membantu menguasai kompetensi yang ditetapkan. Tambahan contoh yang lain yakni dengan Pemanfaatan tutor sebaya. Tutor sebaya adalah teman sekelas yang memiliki kecepatan belajar lebih. Mereka perlu dimanfaatkan untuk memberikan tutorial kepada rekannya 17 P age Asy Syukriyah- 2016

yang mengalami kelambatan belajar. Dengan teman sebaya diharapkan peserta didik yang mengalami kesulitan belajar akan lebih terbuka dan akrab. 18 P age Asy Syukriyah- 2016

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Kesulitan belajar adalah suatu kondisi yang menimbulkan hambatan dalam proses belajar seseorang. Hambatan itu menyebabkan orang tersebut mengalami kegagalan atau setidak-tidaknya kurang berhasil dalam mencapai tujuan belajar. Diagnosis kesulitan belajar adalah suatu usaha yang dilakukan untuk menentukan apakah seorang siswa mengalami kesulitan belajar atau tidak dengan cara melihat indikasi-indikasi sebagai berikut. 1. Nilai mata pelajaran di bawah sedang. 2. Nilai yang diperoleh siswa atau mahasiswa sering dibawah nilai rata-rata kelas. 3. Prestasi yang dicapai tidak seimbang dengan tingkat intelegensi yang dimiliki. 4. Perasaan siswa atau mahasiswa yang bersangkutan 5. Kondisi kepribadian siswa atau mahasiswa yang bersangkutan. remedial teaching adalah segala bentuk usaha terprogram dan tersusun sistematis yang dilakukan untuk memperbaiki atau menyembuhkan individu yang mengalami kesulitan belajar melalui pemahaman terhadap faktor-faktor penyebab kesulitan serta membantu menemukan alternative solusi kesulitannya B. Saran Untuk para pembaca yang budiman pada akhirnya bahwa keputusan dan penentuan alternatiflah yang sangat perperan penting untuk mengatisi kesulitan belajar. Maka dalam mendiagnostik kesulitan belajar harus secara bijak dan arif. Supaya hasil dan keputusan dalam mengatasi masalah tersebut bermakna dan tepat guna. 19 P age Asy Syukriyah- 2016

Bagi penyusun Manusia adalah tempatnya salah maka tidak dipungkiri dalam penyusunan makalah ini terdapat salah dan kurang. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan masukan dan saran yang membangun. Dengan begitu bisa melakukan perubahan kepada kebaikan. 20 P age Asy Syukriyah- 2016

DAFTAR PUSTAKA 1. http://spodaru.blogspot.co.id/2014/05/diagnostik-kesulitanbelajar-dan.html, 27-04-16, 23:01 2. http://www.rifalnurkholiq.com/2013/06/ makalah-diagnostikkesulitan belajar.html, 26-04-16, 20:27 3. http://ayuputriningsih1996.blogspot.co.id/2014/10/makalah-bkbelajar.html, 26-04-16, 23:30 4. http://kuliahku-kuliahku.blogspot.co.id/2011/05/evaluasipembelajaran.html, 23-04-16, 11:32 21 P age Asy Syukriyah- 2016