BAB I PENDAHULUAN. Health Organization memperkirakan secara kasar bahwa di dunia terdapat ±120

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit THT merupakan salah satu jenis penyakit yang sering ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Hal ini yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. akan diderita. Setiap orang wajib menjaga kesehatannya masing-masing, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. membantu proses dan cara berpikir manusia yang disebut sebagai artificial

BAB I PENDAHULUAN. Lulusan kedokteran gigi di tuntut untuk menyelesaikan pasien dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. besar yang harus benar-benar diperhatikan oleh setiap orang tua.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. komputer adalah internet atau International Networking merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini dibuktikan dengan adanya fakta yang diungkap oleh World Health

BAB 1 PENDAHULUAN. internet. Kemampuan komputer dalam mengolah angka menjadi sebuah data

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu seorang pakar/ahli dalam mendiagnosa berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA GEJALA DEMAM UTAMA PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA AWAL PENYAKIT THT

BAB I PENDAHULUAN. pelaksana diagnosa digantikan oleh sebuah sistem pakar, maka sistem pakar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan militer, kini telah digunakan secara luas di berbagai bidang, misalnya : Bisnis,

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari pengetahuan dan pengalaman dari banyak pakar yang

BAB I PENDAHULUAN. yang mendayagunakan komputer sehingga dapat berperilaku cerdas seperti

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dengan suatu media konsultasi yang bersifat online. mengemukakan pesoalan-persoalan yang terjadi kemudian pakar akan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membeli buah tomat di pasar, selain faktor harga jual buah tomat tersebut. Hal ini

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penyakit Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh beberapa jenis

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 Pendahuluan Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendengaran, pengecapan, dan penglihatan. Organ-organ tersebut tidak jarang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HARYO WICAKSONO

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. informasi namun juga untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. membahayakan nyawa seseorang, Ironisnya gejala gejala tersebut seringkali

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. serta terkadang sulit untuk menemui seorang ahli/pakar dalam keadaan

BAB I PENDAHULUAN. lama untuk menunjukkan efek. Masalahnya menjadi lebih mencemaskan jika

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMANFATAN TEOREMA BAYES DALAM PENENTUAN PENYAKIT THT

BAB I PENDAHULUAN. dan kesetiaannya. Selain itu anjing dan kucing mempunyai kesamaan yaitu sangat

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2009/2010

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS INFLUENZA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan sistem pernafasan merupakan penyebab utama morbiditas dan

BAB I PENDAHULUAN. yang dirancang untuk memodelkan serta kemampuan menyelesaikan masalah

Aplikasi Diagnosa Penyakit Telinga dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0. Muhammad Nur Arsandi Ka09

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. pesat, seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks.

PERANCANGAN APLIKASI INFORMASI UNTUK DETEKSI PENYAKIT VERTIGO

1 BAB I PENDAHULUAN. Dibutuhkan mata yang berfungsi dengan baik agar aktivitas tidak terganggu.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pakar menirukan perilaku seorang pakar dalam menangani suatu

SISTEM PAKAR PENYAKIT LAMBUNG MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

BAB 1 PENDAHULUAN. Mata adalah suatu panca indra yang sangat penting dalam kehidupan

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN CENGKEH BERBASIS WEBSITE

BAB I PENDAHULUAN. membantu menjalankan kegiatannya adalah bidang kesehatan.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

DIAGNOSA PENYAKIT TELINGA HIDUNG DAN TENGGOROKAN (THT) PADA ANAK DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PAKAR BERBASIS MOBILE ANDROID

BAB I PENDAHULUAN. akan diderita. Setiap orang wajib menjaga kesehatannya masing masing, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. tetapi juga cara berfikirnya. Pola hidup manusia zaman sekarang tentu berbeda

Bab I. Pendahuluan. terbangun secara sempurna. Kebanyakan dari kalangan orang tua juga sering kali

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

APLIKASI PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GIGI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS MOBILE

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT GINJAL MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA FUZZY LOGIC SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari tulang, sendi, dan otot (TSO). Manusia dapat bergerak karena ada

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... SURAT PERNYATAAN KARYA ASLI TUGAS AKHIR..

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Sistem Pakar Diagnosa Menentukan Kerusakan Pada Mesin Cuci Dengan Metode Forward Chaining Berbasis Web. Agung Wicaksono Sistem Informasi

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini, telah terjadi berbagai kemajuan teknologi yang

Jurnal Ilmiah d ComPutarE Volume 5 Edisi Juni 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mengalami gangguan kesehatan, tanpa mengenal usia, jenis kelamin, pekerjaan,

BAB I PENDAHULUAN. sedikit pula wanita yang telah berumah tangga, memilih hanya sebagai ibu rumah

UKDW BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. yaitu genetik (keturunan) dan lingkungan sebagai faktor eksternal tubuh. Alergi

BAB 1 PENDAHULUAN. Keunggulan manusia dibanding makhluk lainnya terletak pada kecerdasannya.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Penyakit gigi pada manusia menduduki urutan pertama dari daftar 10

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. seluruh tubuh. Karena fungsi jantung sangat penting bagi manusia maka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

BAB I PENDAHULUAN. Tanpa kehadiran mata dalam kehidupan kita, membaca tulisan ini pun menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yaitu tahapan yang akan dilakukan peneliti untuk

BAB I PENDAHULUAN. (Maria Leony Rahajeng Firstyani, 2011) Hipertensi merupakan masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, setiap manusia selalu mendambakan tubuh yang

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. SLB-BC Sukapura merupakan lembaga pendidikan khusus bagi anak

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ilmu yang mempelajari cara membuat komputer dapat bertindak dan memiliki kecerdasan seperti manusia disebut kecerdasan buatan. Sistem Pakar adalah salah satu cabang dari Artificial Intelligence (kecerdasan buatan) yang membuat penggunaan secara luas knowledge yang khusus untuk penyelesaian masalah tingkat manusia yang pakar [1]. Sistem pakar (Expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli [2]. Pada saat ini sistem pakar sangat berguna untuk memecahkan masalah yang rumit, mengambil keputusan bahkan berguna untuk membenahi sistem pada berbagai bidang salah satunya bidang kesehatan. Penyakit Telinga, Hidung, Tenggorokan (THT) merupakan salah satu jenis penyakit yang sering ditemukan pada masyarakat. Sampai dengan tahun 1995, World Health Organization memperkirakan secara kasar bahwa di dunia terdapat ±120 juta orang yang mempunyai permasalahan dengan pendengaran yaitu sekitar 2% dari populasi keseluruhan. Perkiraan angka ini naik pada tahun 2003 yaitu sekitar 240 juta orang, sekitar 78 juta di antaranya berada di Negara berkembang [3]. Penelitian pada tahun 2004 menyatakan bahwa ±28 juta penduduk Amerika Serikat mengalami penurunan ambang pendengaran dan sebanyak 80% menderita gangguan dengar menetap yang terdiri atas 4,6% pada usia 18-44 tahun, 14% pada usia 45-64 tahun, 54% pada usia 65 tahun, 23% pada usia 65-74 tahun, dan 31% di atas usia 75 tahun [4]. Berdasarkan survei mengenai kesehatan indera pendengaran dan penglihatan di tujuh provinsi di Indonesia pada tahun 1994-1996 ternyata dari seluruh penyakit telinga hidung tenggorokan dan mata, prevalensi penyakit THT sebesar 38%, 18,5%-nya merupakan penyakit telinga [5]. 1

Sebagai negara berbentuk kepulauan, Indonesia mempunyai 5 pulau besar dan lainnya pulau kecil. Menurut sensus nasional total populasi sebesar 205 juta pada tahun 2000, didapatkan sekitar 16,8% menderita gangguan pendengaran yang di antaranya ketulian (0,4%) [4]. Kurangnya pengetahuan yang diketahui oleh masyarakat tentang berbagai penyakit yang menyerang organ telinga, hidung, dan tenggorokan baik itu penyakit THT maupun tidak membuat sebagian masyarakat cenderung asal dalam mengobatinya sehingga bisa berakibat kesalahan pengobatan (Medication Error). Oleh karena itu, di dunia kedokteran, sudah banyak bermunculan aplikasi sistem pakar. Sistem pakar ini mampu mendeteksi berbagai jenis penyakit pada manusia, baik penyakit mata, mulut, organ dalam (jantung, hati, ginjal), maupun AIDS [6]. Dengan adanya sistem pakar, masyarakat mampu mendeteksi adanya penyakit pada dirinya berdasarkan gejala-gejala yang dirasakan oleh orang tersebut dengan menjawab pertanyaan pada aplikasi seperti halnya konsultasi ke dokter. Dengan demikian, masyarakat dapat mendeteksi penyakit beserta solusi pengobatannya sejak dini sehingga bisa dilakukan penanganan dengan segera, bahkan dapat dilakukan upaya pencegahan terhadap penyakit tertentu [7]. Jadi, dengan pengembangan sistem pakar, diharapkan bahwa orang awam pun dapat menyelesaikan masalah yang cukup rumit yang sebenarnya hanya dapat diselesaikan dengan bantuan para ahli [8]. Berdasarkan hal tersebut, maka diusulkan sebuah penelitian dengan judul Sistem Pakar Untuk Deteksi Dini Penyakit Telinga, Hidung, Tenggorokan Pada Manusia Menggunakan Metode Certainty Factor. Sistem pakar ini menggunakan metode Certainty Factor, suatu faktor kepastian yang menunjukkan ukuran kepastian terhadap suatu fakta atau aturan [2]. Metode Certainty Factor (CF) merupakan metode yang mendefinisikan ukuran kepastian terhadap suatu fakta atau aturan, untuk menggambarkan tingkat keyakinan pakar terhadap masalah yang sedang dihadapi. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan, maka rumusan masalah dalam penulisan Tugas Akhir adalah sebagai berikut : 2

1. Bagaimana merancang dan menganalisis sistem pakar untuk deteksi dini penyakit telinga hidung tenggorokan pada manusia? 2. Bagaimana implementasi sistem pakar untuk deteksi dini penyakit telinga hidung tenggorokan pada manusia? 3. Bagaimana menguji sistem pakar dalam memberikan solusi terhadap penyakit telinga hidung tenggorokan pada manusia? 1.3. Batasan Masalah Batasan masalah pada Tugas Akhir adalah sebagai berikut : 1. Penyakit THT yang dibahas dalam aplikasi meliputi 7 jenis penyakit, yaitu : 1. Penyakit Otitis Eksterna 2. Penyakit Polip Hidung 3. Penyakit Presbikusis 4. Penyakit Epistaksis 5. Penyakit Rhinitis Vasomotor 6. Penyakit Abses Peritonsil 7. Penyakit Tuli Akibat Bising 2. Program hanya mendeteksi dini penyakit THT didasarkan pada gejala fisik. 3. Output dari program berupa informasi apakah pengguna/user merupakan pasien THT atau tidak dan tidak lanjut yang harus dilakukan oleh user. 4. User adalah masyarakat yang mengenal teknologi, yang kurang aktif memeriksakan diri ke dokter atau sarana kesehatan lainnya, dan paham pentingnya menjaga kesehatan. Berikut terdapat fitur-fitur yang ada di sistem pakar ini : a) Pengetahuan tentang penyakit THT (Telinga Hidung dan Tenggorokan). b) Deteksi dini penyakit THT (Telinga Hidung dan Tenggorokan) secara fisik. c) Hasil deteksi dini penyakit THT (Telinga Hidung dan Tenggorokan). 3

1.4. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian Tugas Akhir adalah sebagai berikut : 1. Merancang dan menganalisis sistem pakar untuk deteksi dini penyakit telinga hidung tenggorokan pada manusia. 2. Implementasi sistem pakar untuk deteksi dini penyakit telinga hidung tenggorokan pada manusia. 3. Menguji sistem pakar dalam memberikan solusi terhadap penyakit telinga hidung tenggorokan pada manusia. 1.5. Metodologi Metode dalam penyelesaian tugas akhir ini terdiri dari beberapa tahapan, diantaranya : a) Metode Pengumpulan Data 1. Studi Pustaka Pada tahap ini dilakukan studi literatur yang berkaitan dengan bahasa pemrograman PHP, MySQL, metode Certainty Factor dan penyakit telinga hidung tenggorokan pada manusia. Adapun sumber data atau literatur dapat diambil dari buku, jurnal, paper, dan internet. 2. Observasi Pada tahap ini dilakukan observasi yang berkaitan dengan studi penyakit telinga hidung tenggorokan pada manusia kepada salah satu pakar yaitu dokter THT. Observasi dilakukan dengan teknik interview atau wawancara untuk mengetahui secara langsung penyakit telinga hidung tenggorokan pada manusia dan juga memberikan bobot nilai Certainty Factor. b) Metode Pengembangan Pada metode pengembangan ini dilakukan dengan metode SDLC (System Development Life Cycle) menggunakan proses waterfall. 1. Analisa Rekayasa Sistem 4

Pada tahap ini, dilakukan analisa dan mengumpulkan berbagai informasi yang dibutuhkan. Informasi ini berkaitan dengan rekayasa sistem yang hendak diterapkan yaitu menggunakan metode Certainty Factor untuk mengetahui ketidakpastian suatu gejala penyakit. 2. Perancangan Pada tahap ini dilakukan perancangan pada sistem, digambarkan menggunakan diagram agar alur proses sistem dapat dipahami. 3. Implementasi Merupakan tahap implementasi dari perancangan yang telah dilakukan. Pada tahap ini perancangan yang sudah ada diterjemahkan dalam bentuk code dan dibagi menjadi beberapa file dalam satu project. 4. Pengujian Pada tahap akhir akan dilakukan pengujian beberapa fungsionalitas pada sistem. 5. Pemeliharaan Pemeliharaan yang dilakukan dalam proses pengembangan sistem pakar. 1.6. Sistematika Penulisan BAB I : Pendahuluan Bab ini berisi tentang pendahuluan, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, metode penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II BAB III : Landasan Teori Bab ini berisi tentang teori-teori yang digunakan sebagai referensi serta pendukung dalam proses pembuatan Tugas Akhir. : Analisa dan Perancangan Sistem Bab ini membahas tentang analisa dan perancangan sistem sesuai dengan judul yang telah dibuat, rumusan masalah serta batasan masalah yang ditentukan. 5

BAB IV BAB V : Implementasi dan Pengujian Bab ini berisi tentang pembahasan implementasi sistem dan hasil pengujian sistem. : Kesimpulan dan Saran Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang diperoleh dari hasil implementasi dalam Tugas Akhir. 6