1 Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 8 Tahun 2017 PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH, MINAT BELAJAR, DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS SMA EL SHADAI MAGELANG TAHUN AJARAN 2016/2017 THE EFFECT OF SCHOOL ENVIRONMENT, LEARNING INTEREST, AND LEARNING HABIT ON ACCOUNTING LEARNING ACHIEVEMENT STUDENT GRADE XI IPS SMA EL SHADAI MAGELANG ACADEMIC YEAR 2016/2017 Oleh: Imanuel Septiano Ferdian Waromi Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta imanuelserui@gmail.com Rr. Indah Mustikawati, SE., M.Si., Ak., CA. Staf Pengajar Jurusan Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Sekolah, Minat Kebiasaan secara bersama-sama terhadap Prestasi Akuntansi siswa kelas XI IPS SMA El Shadai Magelang Tahun Ajaran 2016/2017. Subyek adalah 30 siswa kelas XI IPS. Metode pengumpulan data digunakan adalah dokumentasi kuesioner. Teknik analisis data digunakan ialah analisis regresi sederhana analisis regresi ganda. Hasil ini adalah terdapat pengaruh positif signifikan Sekolah, Minat Kebiasaan secara bersama-sama terhadap Prestasi Akuntansi dengan Ry(1,2,3) sebesar 0,640; R2y(1,2) sebesar 0,410; Y = 0,319 X1 + 0,512 X2 + 0,194 X3 + 9,898; Fhitung sebesar 6,011 > Ftabel sebesar 2,98 pada taraf signifikansi 5%. Total sumbangan efektif variabel Sekolah, Minat Kebiasaan secara bersama-sama terhadap Prestasi Akuntansi yaitu sebesar 41%. Kata kunci: Prestasi Akuntansi, Sekolah, Minat, Kebiasaan Abstract This research aims to determine The Effect of School Environment, Learning Interest, and Learning Habit joinly on Accounting Learning Achievement student grade XI IPS SMA El Shadai Magelang Academic Year 2016/2017. The subject in this research were 30 student class XI IPS. The data collection method used is the documentation and questionnaries. The data analysis technique used simple regression analysis and multi regression analysis. The result of this research were There are positive and significant effect School Environment, Learning Interest, and Learning Habit on Accounting Learning Achievement with Ry(1,2,3) is 0,640; R2y(1,2) is 0,410; Y = 0,319 X1 + 0,512 X2 + 0,194 X3 + 9,898; and Fcount is 6,011 bigger than > Ftable is 2,98. Effective Contribution of School Environment, Learning Interest and Learning Habit joinly on Accounting Learning Achievement amounting to 41%. Keyword: Accounting Learning Achievement, School Environment, Learning Interest, Learning Habit suatu negara. Semakin baik kualitas PENDAHULUAN Pendidikan adalah salah satu aspek pendidikan maka sumber daya manusia berperan penting dalam peningkatan dihasilkan akan semakin baik. Oleh kualitas manusia. karena itu, kualitas pendidikan sangat Peningkatan kualitas sumber daya manusia penting bagi peningkatan kualitas sumber tergantung pada kualitas pendidikan pada daya manusia. UU No. 20 sumber daya
2 Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 8 Tahun 2017 Tahun 2003 pasal 1 ayat 1 tentang Sistem untuk mewujudkan tercapainya tujuan Pendidikan Nasional (Sisdiknas): pendidikan adalah proses kegiatan belajar Pendidikan adalah usaha sadar mengajar. Keberhasilan pendidikan dalam terencana untuk mewujudkan suasana mencapai belajar program pembelajaran agar kegiatan pembelajaran dilakukan di siswa kelas. secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan tujuan Proses tidak terlepas pembelajaran di dari kelas spiritual keagamaan, pengendalian diri, dipengaruhi oleh beberapa faktor, menurut kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, Muhibbin Syah (2011: 145-157) secara serta ketrampilan diperlukan dirinya, umum faktor-faktor mempengaruhi masyarakat, bangsa, negara. belajar dapat dibedakan menjadi dua yaitu atas faktor internal eksternal. Faktor diketahui bahwa pendidikan merupakan internal meliputi (1) aspek psikologis, usaha potensi misalnya tingkat kecerdasan, sikap, bakat, sumber daya manusia sehingga dapat motivasi, minat (2) aspek fisiologis menciptakan aset bangsa unggul meliputi kondisi fisik, kesehatan berkualitas. Hal sejalan dengan jasmani kondisi panca indera. Faktor tujuan eksternal meliputi lingkungan sosial untuk pengertian di menghubungkan pendidikan nasional menurut Ung-Ung No 20 Tahun 2003 pasal non sosial. 3 yaitu untuk berkembangnya potensi Lulusan berkualitas menandakan ada pada peserta didik agar menjadi bahwa proses belajar mengajar di sekolah manusia beriman bertakwa telah berhasil. Keberhasilan dalam proses kepada Tuhan Maha Esa, berakhlak belajar mengajar dapat dilihat dari mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, prestasi mandiri menjadi warga negara merupakan demokratis serta bertanggung jawab. pembelajaran Tujuan pendidikan Prestasi belajar ketercapaian berdasar penilaian tujuan tercapai evaluasi dari hasil belajar siswa dalam apabila ada kerjasama antara pemerintah, kurun waktu tertentu. Prestasi belajar masyarakat, pendidikan. secara garis besar dipengaruhi oleh dua Salah satu kerjasama dapat dilakukan faktor yaitu faktor berasal dari luar serta dapat belajar. pelaku
3 Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 8 Tahun 2017 siswa (eksternal) dari dalam diri siswa perlu (internal). Faktor berasal dari luar diadakannya program remedial bagi siswa diri siswa yaitu seperti keluarga, sekolah, memiliki nilai dibawah KKM agar teman sebaya, masyarakat lingkungan Prestasi Akuntansi siswa alam sekitar. Faktor berasal dari mencapai ketentuan disyaratkan. dalam diri siswa (internal) diantaranya ditingkatkan. Selain itu perlu sekolah merupakan salah adalah sikap dalam belajar, intelegensi, satu kondisi mempengaruhi pencapaian prestasi belajar fisik, motivasi minat, kebiasaan belajar, serta rasa percaya diri. faktor eksternal dapat siswa. sekolah merupakan SMA El Shadai Magelang merupakan lingkungan meliputi semua hal Sekolah Menegah Atas milik yayasan berpengaruh bermakna bagi siswa Kristen terletak di Jalan A Yani no dalam proses belajar mengajar ada di 28, Gelangan, Magelang Tengah, Kota sekolah. sekolah baik Magelang, Jawa Tengah. Prestasi belajar akan mempengaruhi minat belajar siswa di SMA El Shadai Magelang didasarkan sehingga dapat berpengaruh pada potensi pada Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) belajar, segkan lingkungan sekolah yaitu sebesar 75. Standar keberhasilan kurang baik akan membuat siswa belajar berlaku pula untuk mata tidak pelajaran Akuntansi. nilai sekolah meliputi suasana PR, Tugas, Ulangan Harian Ulangan sekolah kelas, sarana prasarana, Tengah Semester Gasal Tahun Ajaran keharmonisan 2016/2017 didapatkan dari guru sekolah. Selain itu, penggunaan metode Akuntansi, prestasi mengajar guru penerapan kurikulum belajar siswa belum optimal. Terbukti juga termaksud dalam unsur lingkungan bahwa dari seluruh siswa kelas XI IPS sekolah. diketahui bahwa nyaman belajar hubungan di sekolah. antarwarga berjumlah 30 siswa, terdapat 13 hasil pengamatan siswa atau 43,33% belum mencapai wawancara dengan siswa guru di KKM, hanya 17 siswa atau 56,67% SMA El Shadai Magelang 29 31 sudah mencapai KKM. Sehingga Agustus 2016 diketahui bahwa terdapat pencapaian Prestasi Akuntansi beberapa keterbatasan sarana prasarana di
4 Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 8 Tahun 2017 lingkungan sekolah membuat siswa minat belajar tinggi akan senantiasa kurang nyaman. Keterbatasan memperhatikan apa diterangkan oleh diantaranya adalah siswa sering merasa guru dalam pembelajaran. Tanpa aya kepanasan saat belajar. Hal minat belajar, pemutusan konsentrasi akan dikarenakan kondisi ruang sempit berkurang, untuk 30 siswa dengan hanya satu kipas disampaikan kurang dapat dipahami oleh angin di belakang kelas. Proyektor siswa. dimiliki sekolah juga terbatas jumlahnya, dilakukan oleh peneliti tanggal 31 Agustus sehingga ingin 2016 di SMA El Shadai Magelang kelas XI IPS pada mata pelajaran Akuntansi dibutuhkan tidak selalu ada. yaitu Minat Akuntansi masih mencakup kurang. Hal ini ditunjukan dari 30 siswa seperti hanya 15 siswa atau sebesar 50% kurikulum diterapkan metode benar-benar memperhatikan guru, sisanya mengajar guru, mengenai hal terdapat siswa diam-diam bermain diketahui bahwa masih ditemukannya guru handphone, mengobrol dengan teman kurang dalam menerapkan metode sebangku, tidur di dalam kelas. apabila menggunakannya, guru proyektor sekolah pelaksanaan juga pembelajaran sehingga materi observasi pembelajaran bervariasi sehingga Selain itu faktor dalam diri siswa menyebabkan rendahnya minat belajar selain minat dapat berperan besar siswa terhadap prestasi belajar adalah kebiasaan kemudian berpengaruh terhadap prestasi belajar. Salah satu faktor belajar. Kebiasaan belajar biasa internal dilakukan siswa akan menjadi suatu mempengaruhi pada Prestasi yaitu kebiasaan dalam belajar. Kebiasan minat belajar. Pengaruh minat belajar sangat besar terhadap proses belajar penguasaan siswa terhadap pelajaran akan mengajar. Minat merupakan modal dasar lebih baik pula. Seorang siswa dikatakan untuk mencapai tujuan, sehingga harus ada memiliki Kebiasaan baik dalam diri seseorang. Dengan demikian apabila ia mampu memilih cara-cara minat harus menjadi pangkal permulaan di belajar baik sehingga akan tercapai semua aktivitas. Siswa memiliki suasana baik diharapkan belajar menjadikan benar-benar
5 Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 8 Tahun 2017 mendukung untuk belajar. Pada kenyataan lingkungan dengan kelompok usia masih banyak dijumpai kebiasaan kurang kematangan kurang lebih sama. baik dilakukan siswa dalam belajar sehingga belum dengan sendirinya pada mereka membudaya Kebiasaan baik tinggal berdekatan atau pergi ke sekolah pada siswa kelas XI IPS SMA El Shadai bersama-sama. Diusia remaja, kedekatan Magelang Tahun Ajaran 2016/2017 hubungan dengan teman sebaya meningkat diketahui saat observasi wawancara. kedekatan hubungan dengan orang tua Indikator Kebiasaan justru menurun. Hal ini memberikan terlihat dari kurangnya gambaran bahwa pengaruh tingkah laku konsentrasi siswa pada waktu belajar siswa bukan dari orang tuanya melainkan seperti kurangnya perhatian siswa. Selain dari itu kerja sama dilakukan siswa ketika pengamatan penulis lakukan di SMA menyelesaikan tugas individu menunjukan El Shadai Magelang yaitu apabila masuk bahwa siswa tidak percaya diri dalam waktu mengerjakan tugas, hal juga mengingatkan agar segera menuju tempat menjelaskan melakukan ibadah, hal ini menunjukkan kepeduliaan mencontek. terhadap temannya dalam big agama. Indikator Kebiasaan kurang baik Masalah ada berkaitan dengan juga terlihat yaitu siswa tidak lingkungan teman sebaya yaitu apabila ada memiliki catatan pelajaran lengkap, siswa berbicara di luar materi saat serta kurangnya inisiatif untuk belajar diskusi kelompok, siswa lainnya ikut sendiri menanggapi pembicaraan. dapat dikatakan kurang kebiasaan baiknya bahwa buruk materi siswa yaitu akan dipelajari sebelum kegiatan belajar berlangsung. Hal teman teman sebaya sebaya. ibadah, siswa terbentuk akan saling uraian di atas, Prestasi menandakan kurannya kebiasaan siswa membaca mencatat hal penting. beberapa faktor, baik dari luar diri siswa Selain Akuntansi dipengaruhi oleh Sekolah, maupum dari dalam diri siswa. Akan lingkungan teman sebaya juga memiliki tetapi, Sekolah, Minat peran dalam pencapaian prestasi belajar. Akuntansi Kebiasaan dirasa teman sebaya merupakan memberikan kontribusi besar
6 Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 8 Tahun 2017 terhadap ketercapaian Prestasi Akuntansi. Hal peneliti untuk dengan mendorong siswa kelas XI IPS SMA El Shadai melakukan Magelang berjumlah 30 siswa, karena ini merupakan Sekolah, Minat Kebiasan populasi, maka dalam ini tidak menggunakan sampel, melainkan populasi Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA El akan digunakan dalam ini. Shadai judul Subyek dalam ini adalah Pengaruh Terhadap Prestasi Magelang Tahun Ajaran 2016/2017. Prosedur Pengumpulan data menggunakan METODE PENELITIAN kuesioner dokumentasi. Kuesioner Jenis Penelitian atau angket ini digunakan untuk Penelitian ini merupakan ex memperoleh data mengenai post facto. Penelitian ex post facto adalah Sekolah, Minat Kebiasaan dilakukan untuk meneliti. peristiwa telah terjadi kemudian digunakan merunut ke belakang untuk mengetahui mengenai faktor-faktor dapat menimbulkan jumlah kejadian (Sugiyono, 2012: 6). Akuntansi. Metode untuk gambaran siswa, dokumentasi memperoleh ini data umum sekolah, Prestasi Teknik Waktu Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA El Shadai Magelang kelas XI IPS. Sekolah Data, Intrumen, Pengumpulan ini berlokasi di jalan Gelangan, Magelang Penelitian ini menggunakan analisis Tengah, Kota Magelang, Jawa Tengah. data statistik deskripstif, analisis Penelitian ini dilaksanakan dari bulan regresi sederhana regresi ganda, serta Januari menghitung 2017 sampai Februari 2017. dengan bulan sumbangan relatif sumbangan efektif. Data harus lulus uji prasyarat analisis sebelum menggunakan Subyek Penelitian analisis regresi ganda. Uji prasyarat
7 Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 8 Tahun 2017 analisis digunakan yaitu uji linearitas uji multikolinearitas. Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t uji F Tabel 1. Distribusi Frekuensi Prestasi Akuntansi No. Interval Frekuensi dengan tingkat signifikansi 5%. Analisis data menggunakan bantuan aplikasi statistika. Perhitungan Sumbangan Relatif dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besarnya sumbangan secara relatif setiap prediktor terhadap kriteria untuk keperluan prediksi, segkan Sumbangan Efektif bertujuan untuk mengetahui besarnya sumbangan terhadap efektif setiap kriterium prediktor dengan tetap memperhitungkan variabel lain tidak diteliti. Kelas 1. 64-68 3 2. 69-73 11 3. 74-78 7 4. 79-83 3 5. 84-88 4 6. 89-93 2 30 Sumber: Data primer diolah tabel distribusi frekuensi data Prestasi Akuntansi, dapat digambarkan histogram sebagai berikut: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis Deskriptif Prestasi Akuntansi data diolah menggunakan bantuan aplikasi statistika, variabel Prestasi Akuntansi skor tertinggi sebesar 93; skor terendah 64; dengan nilai Mean (M) sebesar 76,4; Median (Me) sebesar 74,5; Modus (Mo) sebesar 71; Standar Gambar 1. Histogram Distribusi Frekuensi Variabel Prestasi Akuntansi Deviasi (SD) sebesar 7,318. perhitungan dapat diperoleh data terlihat dari Tabel 1. Pengkategorian kecenderungan variabel Prestasi Akuntansi dapat dikategorikan menjadi tuntas tidak
8 Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 8 Tahun 2017 tuntas. Siswa dikatakan tuntas apabila Prestasi Akuntansi kelas XI IPS mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal SMA El Shadai Tahun Ajaran 2016/2017 (KKM) diterapkan SMA El Shadai berada pada kategori tuntas sebesar 50% Magelang yaitu kategori tidak tuntas sebesar 50%. 75 segkan kategori tidak tuntas apabila siswa mendapat nilai <75. Kategori kecenderungan Prestasi Sekolah Akuntansi dapat disajikan dalam Data variabel Sekolah tabel 2: diperoleh dari data angket terdiri dari Tabel 2. Distribusi Kategori Kecenderungan Prestasi Akuntansi No Nilai Frek. (%) Kategori 16 butir pernyataan diisi oleh siswa kelas XI SMA El Shadai Magelang Tahun Ajaran 2016/2017 berjumlah 30 1. < 75 15 50% Tidak Tuntas siswa. Skor ideal diberikan maksimal 2. 75 15 50% Tuntas 4 minimal 1 pada setiap item 30 100% Total pernyataan, tabel distribusi kategori ideal adalah kecenderungan Prestasi Akuntansi bantuan digambarkan diperoleh skor tertinggi ideal adalah 64 skor terendah Sumber: Data primer diolah dapat sehingga dengan 16. diolah aplikasi menggunakan statistika, Sekolah data variabel diagram lingkaran (pie chart) sebagai memiliki skor berikut: tertinggi sebesar 59; skor terendah sebesar 40; dengan nilai Mean sebesar 50,57; Median sebesar 50; Modus sebesar 49; Standar deviasi sebesar 4,38. perhitungan diperoleh tabel distribusi frekuensi sebagai berikut: Gambar 2. Pie Chart Kecenderungan Prestasi Akuntansi diagram Tabel 3. Distribusi Frekuensi Sekolah No. Interval Frekuensi Kelas lingkaran dapat diketahui kecenderungan 1. 39-42 1
9 Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 8 Tahun 2017 2. 43-46 4 3. 47-50 11 4. 51-53 5 5. 54-57 7 6. 58-61 2 Tabel 4. Distribusi Kategori Kecenderungan Sekolah No Kelas F % Kategori Interval 1. X 54,25 6 20% Kondusif 30 Sumber: Data primer diolah Sangat 2. 49,5 X < 11 36,67% Kondusif 12 40% Kurang 54,25 tabel distribusi frekuensi 3. < 49,5 data Sekolah, dapat digambarkan histogram sebagai berikut: 44,75 X 4. X < 44,75 Kondusif 1 3,33% Tidak Kondusif 30 100% Sumber: Data primer diolah Keterangan: F : Frekuensi tabel distribusi kategori Gambar 3. Histogram Distribusi Frekuensi Variabel Sekolah kecenderungan Sskolah variabel dapat digambarkan dengan diagram lingkaran sebagai berikut: Data kemudian digolongkan ke dalam kategori kecenderungan Sekolah. kecenderungan atau tinggi Perhitungan rendahnya variabel dengan menggunakan nilai Mean Ideal (Mi) Standar Deviasi Ideal (SDI). Klasifikasi kecenderungan variabel disajikan dalam tabel sebagai berikut:
10 Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 8 Tahun 2017 sehingga diperoleh skor tertinggi ideal 11% Sangat Kondusif 21% 18% Kondusif Kurang Kondusif Gambar 4. Pie Chart Kecenderungan Sekolah statistika, variabel Minat memiliki skor tertinggi sebesar 60; skor terendah sebesar 42; dengan nilai Mean sebesar 51,27; Median sebesar 51; Modus sebesar lingkaran 51; Standar deviasi sebesar 4,14. kecenderungan perhitungan diperoleh tabel diagram diketahui 16. data diolah menggunakan bantuan aplikasi 50% adalah 64 skor terendah ideal adalah Sekolah siswa kelas XI IPS distribusi frekuensi sebagai berikut: SMA El Shadai Magelang pada kategori Tabel 5. Distribusi Frekuensi Minat No. Interval Kelas Frekuensi sangat kondusif sebesar 20%, kategori kondusif sebesar 37%, kategori kurang 1. 40-43 1 kondusif sebesar 40%, kategori tidak 2. 44-47 4 kondusif sebesar Data 3. 48-50 7 kecenderungan terbesar 4. 51-54 9 Sekolah siswa kelas XI SMA 5. 55-58 8 6. 59-62 1 menunjukkan 3%. El Shadai Magelang pada kategori kurang kondusif. 30 Sumber: Data primer diolah tabel distribusi frekuensi Minat Data variabel Minat diperoleh dari data angket terdiri dari 16 butir pernyataan diisi oleh siswa kelas XI SMA El Shadai Magelang Tahun Ajaran 2016/2017 berjumlah 30 siswa. Skor ideal diberikan maksimal 4 minimal 1 pada setiap item pernyataan, data Minat, dapat digambarkan histogram sebagai berikut:
11 Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 8 Tahun 2017 dapat digambarkan dengan diagram lingkaran sebagai berikut: Gambar 5. Histogram Distribusi Frekuensi Variabel Minat Perhitungan kecenderungan atau tinggi rendahnya variabel dengan menggunakan nilai Mean ideal (Mi) Standar Deviasi ideal (SDi). Klasifikasi kecenderungan variabel disajikan dalam tabel sebagai Tabel 6. Distribusi Kategori Kecenderungan Minat Kelas Frek % Kategori 9 30% Sangat Interval 1. X 51 X Tinggi 9 30% 46,5 X< kategori rendah sebesar 27%, kategori sangat rendah sebesar 13%. Data menunjukkan kecenderungan terbesar Shadai Magelang pada kategori sangat tinggi tinggi. Kebiasaan 8 26,67% Rendah Data variabel Kebiasaan diperoleh dari data angket terdiri dari X < 51 4. Magelang pada kategori sangat tinggi Tinggi < 55,5 3. siswa kelas XI IPS SMA El Shadai Minat siswa kelas XI IPS SMA El 55,5 2. diketahui kecenderungan Minat sebesar 30%, kategori tinggi sebesar 30%, berikut: No Gambar 6. Pie Chart Kecenderungan Minat diagram lingkaran 4 13,33% 46,5 30 Sangat 20 butir pernyataan diisi oleh siswa Rendah kelas XI SMA El Shadai Magelang Tahun 100% Sumber: Data primer diolah tabel distribusi kategori kecenderungan variabel Minat Ajaran 2016/2017 berjumlah 30 siswa. Skor ideal diberikan maksimal 4 minimal 1 pada setiap item pernyataan, sehingga diperoleh skor tertinggi ideal adalah 80 skor terendah
12 Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 8 Tahun 2017 ideal adalah 20. diolah data menggunakan bantuan aplikasi statistika, variabel Minat memiliki skor tertinggi sebesar 73; skor terendah sebesar 53; dengan nilai Mean sebesar 64,5; Median sebesar 66; Modus sebesar 66; Standar deviasi sebesar 5,79. perhitungan diperoleh tabel distribusi frekuensi sebagai Gambar 7. Histogram Distribusi Frekuensi Variabel Kebiasaan berikut: Perhitungan kecenderungan atau tinggi Tabel 7. Distribusi Frekuensi Kebiasaan No. Interval Frekuensi Kelas rendahnya variabel dengan menggunakan nilai Mean ideal (Mi) Standar Deviasi ideal (SDi). Klasifikasi kecenderungan 1. 52-55 3 variabel disajikan dalam tabel sebagai 2. 56-59 4 berikut: 3. 60-63 4 4. 64-67 8 Tabel 8. Distribusi Kategori Kecenderungan Kebiasaan 5. 68-71 9 6. 72-75 2 No Kelas Frek % Kategori 11 36,67% Sangat Interval 1. X 68 30 Sumber: Data primer diolah Baik 2. 63 X 10 33,33% Baik 4 13,33% Kurang < 68 tabel distribusi frekuensi 3. data Kebiasaan, dapat digambarkan histogram sebagai berikut: 57 X < 63 4. X < 57 Baik 5 16,67% Tidak Baik 30 100% Sumber: Data primer diolah tabel distribusi kategori kecenderungan variabel Kebiasaan
13 Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 8 Tahun 2017 dapat digambarkan dengan ttabel diagram lingkaran sebagai berikut: 2,052 Keterangan Hasil 2,052 Positif Signifikan analisis menunjukkan 2,052 hipotesis pertama Y= 0,602 X1 + 35,864 dengan koefisien korelasi rx1y sebesar 0,479 koefisien determinasi r2x1y Gambar 8. Pie Chart Kecenderungan Minat diagram diketahui sebesar 0,230 memiliki arti bahwa terdapat pengaruh positif lingkaran Sekolah (X1) terhadap Prestasi kecenderungan Akuntansi (Y) siswa kelas XI IPS SMA El Kebiasaan siswa kelas XI IPS Shadai SMA El Shadai Magelang pada kategori 2016/2017 sebesar 23% sisanya (77%) sangat baik sebesar 37%, kategori baik dipengaruhi oleh faktor lain. Uji t sebesar 33%, kategori kurang baik sebesar dilakukan menunjukkan bahwa thitung 2,890 13%, kategori tidak baik sebesar 17%. lebih besar dari ttabel pada taraf signifikansi Data 5% df 27 sebesar 2,052 sehingga menunjukkan Magelang Tahun kecenderungan terbesar Kebiasaan pengaruh siswa kelas XI IPS SMA El Shadai terhadap Prestasi Akuntansi (Y) Magelang pada kategori sangat baik. adalah signifikan. Sekolah (X1) Kesimpulan dari analisis ini adalah terdapat pengaruh Uji Hipotesis Tabel Ajaran positif signifikan Sekolah 9. Hasil Pengujian Hipotesis Pertama, Kedua, Ketiga Model X1 X2 (X1) terhadap Prestasi Akuntansi X3 Koefisien 0,602 0,844 0,421 Konstanta 35,864 22,866 49,235 rxy 0,479 0,590 0,333 r2xy 0,230 0,348 0,111 thitung 2,890 3,867 2,871 (Y) siswa kelas XI IPS SMA El Shadai Magelang Tahun Ajaran 2016/2017. Hasil ini juga sejalan dengan dilakukan oleh Prayoga Setiawan (2011) berjudul Pengaruh Gaya, Pola Asuh
14 Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 8 Tahun 2017 Orangtua, Sekolah 3,867 lebih besar dari ttabel pada taraf terhadap Prestasi Dasar-Dasar signifikansi 5% df 27 sebesar 2,052 Akuntansi sehingga pengaruh Minat (X2) Keahlian Siswa Kelas Akuntansi X SMK Program Negeri 1 terhadap Prestasi Akuntansi (Y) Yogyakarta Tahun Ajaran 2010/2011. adalah Hasil bahwa analisis ini adalah terdapat pengaruh terdapat pengaruh positif positif signifikan Minat (X2) Sekolah terhadap Prestasi Dasar- terhadap Prestasi Akuntansi (Y) dasar Akuntansi. Hal dibuktikan siswa kelas XI IPS SMA El Shadai dengan rx3y = 0,447, r2x3y = 0,227. Magelang Tahun Ajaran 2016/2017. menunjukkan hasil signifikan. Hasil Kesimpulan ini juga dari sejalan dipaparkan oleh Prayoga Setiawan (2011), dengan dilakukan oleh maka semakin menguatkan Suri Widyaningsih (2013) berjudul sekarang. Pengaruh Kecerdasan Emosional Diketahui bahwa Sekolah Minat Terhadap Prestasi berpengaruh signifikan Akuntansi Keuangan Siswa Kelas XI terhadap Prestasi Akuntansi Program Keahlian Akuntansi SMK Negeri dicapai oleh siswa. 1 Godean Tahun Ajaran 2012/2013. Hasil dilakukan Hasil peneliti positif analisis menunjukkan hipotesis kedua yaitu terdapat pengaruh Y = 0,844 X1 + 22,866 positif Minat Akuntansi terhadap dengan koefisien korelasi rx1y sebesar Prestasi 0,590 koefisien determinasi r2x1y ditujukan oleh harga koefisien korelasi sebesar 0,348 memiliki arti bahwa rx1y sebesar 0.766 harga koefisien terdapat pengaruh positif Minat determinan r2x1y sebesar 0.586. (X2) terhadap Prestasi Akuntansi hasil (Y) siswa kelas XI IPS SMA El Shadai dipaparkan Magelang (2013), sebesar Tahun 34,8% Ajaran sisanya 2016/2017 (65,2%) oleh maka Akuntansi. Suri ini Widyaningsih semakin Hal menguatkan dilakukan peneliti dipengaruhi oleh faktor lain. Uji t sekarang. Diketahui bahwa Minat dilakukan menunjukkan bahwa thitung berpengaruh positif signifikan
15 Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 8 Tahun 2017 terhadap Prestasi Akuntansi Keahlian Akuntansi SMK Muhammadiyah dicapai oleh siswa. 2 Klaten Utara Tahun Ajaran 2010/2011. Hasil analisis menunjukkan hipotesis ketiga Y = 0,421 X1 + 49,235 Hasil menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif signifikan dengan koefisien korelasi rx1y sebesar Kebiasaan 0,333 koefisien determinasi r2x1y Akuntansi Siswa Kelas X Program sebesar 0,111 memiliki arti bahwa Keahlian Akuntansi SMK Muhammadiyah terdapat Kebiasaan 2 Klaten Utara Tahun Ajaran 2010/2011. (X3) terhadap Prestasi Hal ini ditunjukkan dengan harga rx2y Akuntansi (Y) siswa kelas XI IPS SMA El sebesar 0,294 r2x2y sebesar 0,086,. Shadai pengaruh Magelang positif Tahun Ajaran terhadap hasil Prestasi 2016/2017 sebesar 11,1% sisanya dipaparkan oleh Ika Setiawanti (2011), (88,9%) dipengaruhi oleh faktor lain. Uji t maka semakin menguatkan dilakukan menunjukkan bahwa thitung 2,871 lebih besar dari ttabel pada taraf Diketahui signifikansi 5% df 27 sebesar 2,052 berpengaruh sehingga pengaruh Kebiasaan (X3) terhadap Prestasi Akuntansi terhadap Prestasi Akuntansi (Y) dicapai oleh siswa. adalah signifikan. Kesimpulan dari dilakukan peneliti bahwa positif sekarang. Kebiasaan signifikan Selanjutnya untuk pengujian hipotesis analisis ini adalah terdapat pengaruh keempat hasilnya sebagai berikut: positif signifikan Kebiasaan Tabel 10. Hasil Pengujian Hipotesis Keempat (X3) terhadap Prestasi Akuntansi (Y) siswa kelas XI IPS SMA El Shadai Model Konstanta X1 Koefisien 9,898 0,319 X2 0,512 Magelang Tahun Ajaran 2016/2017. Hasil ini juga sejalan X3 0,19 4 Ry(1,2,3) 0,640 dengan dilakukan oleh Ika R2y(1,2,3) 0,410 Setiawanti (2011) dengan judul Pengaruh Fhitung 6,011 Minat, Kebiasaan, Ftabel 2,98 Keluarga terhadap Prestasi Keterang Akuntansi Siswa Kelas X Program an Positif Signifikan
16 Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 8 Tahun 2017 Hasil Hasil menunjukkan Y = pendapat dalam diperkuat kajian teori oleh 0,319 X1 + 0,512 X2 + 0,194 X3 + 9,898 dikemukakan oleh Dalyono (2009: 55-60), dengan koefisien korelasi Ry(1,2,3) sebesar dimana 0,640 koefisien determinasi R2y(1,2,3) Prestasi Akuntansi ada dari sebesar 0,410 memiliki arti bahwa dalam diri siswa dri luar diri siswa. terdapat pengaruh positif Faktor berasal dari luar diri siswa Sekolah (X1), Minat (X2), yaitu Sekolah, segkan Kebiasaan (X3) secara bersama- faktor berasal dari dalam diri siswa sama terhadap Prestasi Akuntansi diantaranya Minat cara belajar (Y) siswa kelas XI IPS SMA El Shadai atau Kebiasaan Magelang sebesar Tahun 41% Ajaran sisanya semakin mempengaruhi siswa. Teori memperkuat hasil (59%) ini, yaitu terdapat pengaruh dipengaruhi oleh faktor lain. Uji F positif signifikan Sekolah dilakukan menunjukkan bahwa Fhitung (X1), Minat (X2), Kebiasaan 6,011 lebih besar dari ttabel pada taraf signifikansi 5% df 3;26 sebesar 2,98 terhadap Prestasi Akuntansi (Y) sehingga pengaruh Sekolah siswa kelas XI IPS SMA El Shadai (X1), Minat (X2), Kebiasaan Magelang Tahun Ajaran 2016/2017. Tabel 11. Ringkasan Hasil Perhitungan Sumbangan Relatif Sumbangan Efektif (X3) 2016/2017 faktor secara bersama-sama terhadap Prestasi Akuntansi (Y) adalah signifikan. Kesimpulan (X3) dari analisis ini adalah terdapat pengaruh positif signifikan Sekolah (X3) secara bersama-sama terhadap Prestasi Akuntansi (Y) siswa kelas XI IPS SMA El Shadai Magelang Tahun Ajaran 2016/2017. bersama-sama Sumbangan Variabel Relatif (%) (X1), Minat (X2), Kebiasaan secara Sekolah Minat Kebiasaan Total Efektif (%) 29,40 12,05 51,2 21 19,40 7,95 100 41
17 Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 8 Tahun 2017 terhadap Prestasi Akuntansi (Y) Sumbangan hasil Relatif perhitungan sebesar 19,4%. Sumbangan Sumbangan Sekolah (X1) efektif terhadap Efektif, diketahui variabel Prestasi Akuntansi (Y) sebesar Sekolah, Minat Kebiasaan 12,05%; sumbangan efektif minat memberikan Sumbangan Efektif (X2) terhadap Prestasi Akuntansi sebesar 41% segkan 59% diberikan (Y) sebesar 21% sumbangan efektif oleh variabel-variabel lain tidak Kebiasaan (X3) terhadap Prestasi diteliti dibahas dalam ini. Akuntansi (Y) sebesar 7,95%. Saran Guru hendaknya dapat memadukan SIMPULAN DAN SARAN metode media belajar interaktif Simpulan Terdapat seperti menampilkan Power Point signifikan Sekolah, Minat menarik, menjelaskan berlatih dengan Kebiasaan secara permainan, memberikan gambaran umum bersama-sama terhadap Prestasi materi melalui video membangun Akuntansi siswa kelas XI IPS SMA El diskusi agar pembelajaran berpusat pada Shadai siswa, sehingga siswa aktif berani positif Magelang Tahun Ajaran dengan koefisien korelasi berpendapat. Hal koefisien meningkatkan Minat 2016/2017 Ry(1,2,3) pengaruh sebesar 0,640; agar determinasi R2y(1,2) sebesar 0,410; Y = Kebiasaan siswa sehingga lebih 0,319 X1 + 0,512 X2 + 0,194 X3 + 9,898; baik lagi. Fhitung sebesar 6,011 > Ftabel sebesar 2,98 pada taraf signifikansi 5%. Sumbangan relatif Sekolah (X1) terhadap Prestasi Akuntansi (Y) sebesar 29,4%; Sumbangan relatif Minat (X2) terhadap Prestasi Akuntansi (Y) sebesar 51,2%; sumbangan relatif Kebiasaan (X3) DAFTAR PUSTAKA Dalyono. (2009). Faktorfaktor Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Ika Setiawanti. (2011). Pengaruh Minat, Kebiasaan, Keluarga terhadap Prestasi Akuntansi Siswa Kelas X Program Keahlian Akuntansi
18 Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 8 Tahun 2017 SMK Muhammadiyah 2 Klaten Utara Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi: FE UNY. Prayoga Setiawan. (2011). Pengaruh Gaya, Pola Asuh Orang Tua Sekolah Terhadap Prestasi Dasar-dasar Akuntansi Siswa kelas X Program Keahlian Akuntansi SMK Negeri 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi: FISE UNY. Sugiyono. (2012). Statistika untuk Penelitian. Bandung: ALFABETA Suri Widyaningsih. (2013). Pengaruh Kecerdasan Emosional Minat Terhadap Prestasi Akuntansi Keuangan Siswa Kelas XI Program Keahlian Akuntansi SMK Negeri 1 Godean Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi: FE UNY