I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehilangan gigi dapat diatasi dengan pembuatan gigi tiruan lepasan maupun gigi tiruan cekat, gigi tiruan lepasan dibagi menjadi dua yaitu gigi tiruan sebagian dan gigi tiruan lengkap. Gigi tiruan sebagian diindikasikan untuk pasien yang kehilangan beberapa giginya, sedangkan gigi tiruan lengkap diindikasikan untuk pasien yang kehilangan seluruh giginya (Phoenix dkk., 2003). Menurut Glossary of Prosthodontic gigi tiruan lengkap adalah gigi tiruan lepasan yang menggantikan seluruh gigi yang hilang dan struktur yang terkait dari rahang atas maupun rahang bawah. Tujuan utama dari penggantian gigi yang hilang dengan gigi tiruan adalah untuk meningkatkan kesehatan, mengembalikan estetika dan agar fungsi dari gigi yang hilang dapat kembali normal (Barbosa dkk., 2008). Resin akrilik merupakan bahan basis gigi tiruan yang digunakan sejak pertengahan tahun 1940 sampai sekarang di bidang kedokteran gigi. Resin akrilik digunakan karena memiliki estetika yang baik, tidak toksik, tidak menimbulkan iritasi, mudah dimanipulasi, dan mudah direparasi (Anusavice, 2003). Resin akrilik juga memiliki sifat yang kurang menguntungkan yaitu, terdapat monomer sisa, porositas, dapat menyerap bahan cair maupun bahan kimia dan mudah patah (Combe, 1986). Porositas adalah adanya gelembung dipermukaan resin akrilik yang dapat mempengaruhi sifat fisik, estetik dan kebersihan basis gigi tiruan. Porositas cenderung terjadi pada bagian basis gigi tiruan yang lebih tebal. Porositas yang 1
2 terdapat pada permukaan basis gigi tiruan dapat mempengaruhi sifat fisik, estetika dan kebersihan gigi tiruan (Anusavice, 2003). Pemakaian gigi tiruan menyebabkan mukosa yang berada bawah gigi tiruan akan tertutup, sehingga menghalangi pembersihan permukaan mukosa maupun gigi tiruan oleh lidah dan saliva. Apabila gigi tiruan jarang dilepas dan dibersihkan maka pada permukaan gigi tiruan akan terbentuk plak (Basker dkk., 1996). Plak merupakan lapisan tipis dan lunak yang melekat pada permukaan gigi, terdiri dari berbagai macam mikroorganisme yang berkembang biak dalam suatu matriks interseluler (Putri dkk., 2009). Plak akan terbentuk pada permukaan gigi tiruan lepasan apabila jarang dibersihkan, dapat menimbulkan dampak yang signifikan terhadap kesehatan gigi dan mulut yaitu dapat menyebabkan peradangan jaringan lunak dalam rongga mulut, radang gingiva, denture stomatitis dan bau mulut tidak sedap (Souza, 2009). Penumpukan plak pada gigi tiruan dapat dikurangi dengan berbagai cara yaitu secara mekanis dan kimiawi namun pembersihan plak dapat dilakukan secara sempurna dengan cara mekanis (Putri dkk., 2009). Pembersihan permukaan gigi tiruan harus diperhatikan dalam rangka pemeliharaan gigi tiruan. Pembersihan gigi tiruan secara mekanis yang paling efektif adalah menyikat gigi (Paranhos dkk., 2007). Sikat gigi dibagi menjadi dua yaitu, sikat gigi manual dan sikat gigi elektrik dengan berbagai ukuran dan bentuk. Sikat gigi manual merupakan sikat gigi yang digerakkan dengan gerakan tangan sendiri dan membutuhkan metode tertentu (Ariningrum, 2000). Sikat gigi elektrik adalah sikat gigi yang kepala sikatnya bisa digerakkan sendiri menggunakan tenaga baterai dan tidak membutuhkan teknik tertentu. Bagian kepala sikat gigi elektrik
3 ukurannya lebih kecil bila dibandingkan dengan ukuran dari kepala sikat gigi manual serta bagian kepala sikat gigi elektrik terdapat beberapa gerakan diantaranya gerakan maju dan mundur, gerakan naik dan turun dan kombinasi dari keduanya sehingga lebih memudahkan pengguna sikat gigi elektrik (Hiremath, 2007). Lansia merupakan tahap lanjut dari proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan lingkungan dan penurunan kemampuan untuk mempertahankan keseimbangan kondisi fisiologis (Efendi, 2009). Kemunduran psikologis ditandai dengan susah komunikasi dengan keluarga dan orang lain, gangguan gizi, emosi yang tidak stabil, sering marah-marah dan mudah tersinggung, daya ingat menurun, mengalami keterbatasan gerak. Sedangkan Kemunduran fisik ditandai dengan kulit mengendur, rambut memutih, gigi mulai ompong, pendengaran kurang jelas, penglihatan semakin memburuk, gerakan lambat, dan postur tubuh menjadi tidak proporsional (Nugroho, 2009). Lansia yang mengalami keterbatasan gerak dalam istilah diagnosa keperawatan disebut dengan imobilisasi. Imobilisasi didefinisikan sebagai keterbatasan gerakan fisik pada tubuh seseorang, baik satu ekstremitas ataupun lebih. Faktor yang berhubungan dengan imobilitas meliputi penurunan kekuatan, serta faktor yang berhubungan dengan keterbatasan gerak (Nanda, 2009). Keterbatasan gerak membuat lansia kesulitan dalam membersihkan gigi tiruan dan rongga mulutnya, sikat gigi elektrik cocok digunakan untuk lansia yang kesulitan menggunakan sikat gigi manual karena penggunaan sikat gigi manual harus digerakkan dengan gerakan tangan sendiri (Ramadhan, 2010).
4 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: Apakah ada perbedaan efektivitas pembersihan gigi tiruan menggunakan sikat gigi manual dan sikat gigi elektrik terhadap penurunan skor plak pada gigi tiruan lengkap? C. Keaslian Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh Rosema dkk (2008) yang menyimpulkan bahwa sikat gigi elektrik lebih efisien dibandingkan sikat gigi manual dalam menghilangkan plak dan mempertahankan atau meningkatkan kondisi gingiva. Selain itu Jain juga melakukan penelitian pada tahun 2013 tentang perbandingan efektivitas sikat gigi elektrik dan konvensional menyatakan bahwa sikat gigi elektrik lebih baik dibandingkan sikat gigi konvensional. Penelitian tersebut dilakukan pada gigi geligi asli sedangkan pada penelitian ini dilakukan pada gigi tiruan lengkap basis resin akrilik dan jumlah sampel, subjek penelitian, serta metode penelitian yang berbeda.
5 D. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas pembersihan gigi tiruan lengkap menggunakan sikat gigi manual dan sikat gigi elektrik terhadap penurunan skor plak. E. Manfaat Penelitian 1. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi untuk masyarakat pemakai gigi tiruan lengkap dalam memilih sikat gigi yang baik untuk membersihkan gigi tiruan dari plak yang menumpuk. 2. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu acuan untuk mengadakan penelitian-penelitian selanjutnya.