Hukum Pajak Ciri-Ciri Pajak (Pertemuan #3) Semester Genap 2015-2016
Tujuan Pembelajaran Fakultas Hukum Mahasiswa memahami ciri-ciri pajak dan mampu membedakanpajak dengan pungutan lainnya.
Ruang Lingkup Ciri-ciri pajak; Perbedaan pajak dengan pungutan lainnya, seperti bea masuk, bea keluar, retribusi, PNBP, dan sumbangan.
Definisi Pajak Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, S.H.: Pajak ialah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang dengan tiada mendapat jasa timbal yang langsung dapat ditunjuk dan yang digunakan untuk membiayai pengeluaran umum. Pajak adalah peralihan kekayaan dari rakyat kepada kas negara untuk membiayai pengeluaran rutin dan surplus nya digunakan untuk public saving yang merupakan sumber utama untuk membiayai public investment
Ciri-Ciri Pajak pajak dipungut berdasarkan/dengan kekuatan Undang-Undang serta aturan pelaksanaannya; dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukkan adanya kontraprestasi individual oleh Pemerintah; pajak dipungut oleh Negara, baik oleh Pemerintah Pusat maupun Daerah; pajak diperuntukkan bagi pengeluaran-pengeluaran Pemerintah yang bila dari pemasukannya masih terdapat surplus, dipergunakan untuk membiayai public investment; dan pajak dapat pula membiayai tujuan yang tidak budgeter, yaitu mengatur
Pungutan Lain
Retribusi Retribusi Daerah, yang selanjutnya disebut Retribusi, adalah pungutan Daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau Badan (Pasal 1 Butir 64 UU No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah)
Retribusi Retribusi Pelayanan Kesehatan Retribusi Pelayanan Persampahan Retribusi Akta Catatan Sipil Retribusi Terminal Retribusi Pelayanan Kepelabuhanan Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga Retribusi Izin Mendirikan Bangunan Retribusi Izin Gangguan Retribusi Izin Usaha Perikanan
Cukai Cukai adalah pungutan negara yang dikenakan terhadap barangbarang tertentu yang mempunyai sifat atau karakteristik yang ditetapkan dalam Undang-undang Cukai. (Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai sebagai mana telah diubah dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai)
Cukai Barang-barang tertentu yang mempunyai sifat dan karakteristik: 1. Konsumsinya perlu dikendalikan; 2. Peredarannya perlu diawasi; 3. Pemakaiannya dapat menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat atau lingkunganhidup; atau 4. Pemakaiannya perlu pembebanan pungutan negara demi keadilan dan keseimbangan (Pasal 2 Undang-Undang No. 39 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 11 Tahun 1995 tentang Cukai)
Cukai Cukaidikenakanterhadap Barang Kena Cukai yang terdiri dari: 1. Etil alkohol atau etanol, dengan tidak mengindahkan bahan yang digunakan dan proses pembuatannya; 2. Minuman yang mengandung etil alkohol dalam kadar berapa pun, dengan tidak mengindahkan bahan yang digunakan dan proses pembuatannya, termasuk konsentrat yang mengandungetil alkohol; 3. Hasil tembakau, yang meliputi sigaret, cerutu, rokok daun, tembakau iris, danhasil pengolahan tembakau lainnya. (Pasal 4 Undang-Undang No. 11 Tahun 1995 tentang Cukai)
Cukai Siapa yang bertanggungjawab untuk melunasi cukai? Atas Barang Kena Cukai yang dibuat di Indonesia: Pengusaha Pajak atau Pengusaha Tempat Penyimpanan Atas Barang Kena Cukai yang diimpor: Importir atau pihakpihaklain sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang.
Bea Masuk dan Bea Keluar Fakultas Hukum Bea Masuk: pungutan negara berdasarkan Undang-undang yang dikenakan terhadapbarangyang diimpor. Bea Keluar: pungutan negara berdasarkan Undang-undang yang dikenakan terhadapbarangyang ekspor. Tujuan pengaturan di bidang kepabeanan: mendukung upaya peningkatan dan pengembangan perekonomian nasional yang berkaitan dengan perdagangan global, untuk mendukung kelancaran arus barang dan meningkatkan efektivitas pengawasan atas lalu lintas barang yang masuk atau keluar daerah pabean Indonesia dan lalu lintas barang tertentu dalam daerah pabean Indonesia, serta untukmengoptimalkan pencegahan dan penindakanpenyelundupan. (Undang-Undang No. 17 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan)
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Fakultas Hukum Definisi: seluruh penerimaan pemerintah pusat yang tidak berasal dari penerimaan perpajakan.
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Fakultas Hukum Kelompok PNBP: a. penerimaan yang bersumber dari pengelolaan dana Pemerintah; b. penerimaan dari pemanfaatan sumber daya alam; c. penerimaan dari hasil-hasil pengelolaan kekayaan Negara yang dipisahkan; d. penerimaan dari kegiatan pelayanan yang dilaksanakanpemerintah; e. penerimaan berdasarkan putusan pengadilan dan yang berasal dari pengenaan denda administrasi; f. penerimaan berupa hibahyang merupakan hak Pemerintah; g. penerimaan lainnyayang diaturdalamundang-undangtersendiri. (Pasal 2 Undang-Undang No. 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak)
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Fakultas Hukum Sesuai dengan bagian penjelasan Undang-Undang No. 20 Tahun 1997, penerimaan perpajakan meliputi: Pajak Penghasilan Pajak Pertambahan Nilaidan Pajak Penjualan atas Barang Mewah Bea Masuk Cukai Pajak Bumi dan Bangunan Bea Meterai Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan; dan penerimaan lainnya yang diatur dengan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan. Selain itu, penerimaan Negara yang berasal dari minyak dan gas bumi, yang di dalamnya terkandung unsur pajak dan royalti, diperlakukan sebagai penerimaan perpajakan, mengingat unsur pajak lebih dominan. Dengan demikian pengertian Penerimaan Negara Bukan Pajak yang dirumuskan dalam Undang-Undang ini mencakup segala penerimaan Pemerintah Pusat di luar penerimaan perpajakan tersebut.
Sumbangan Dalam sumbangan terkandung pemikiran bahwa biaya-biaya yang dikeluarkan untuk prestasi pemerintah tertentu tidak boleh dikeluarkan dari kas umum, karena prestasi itu tidak ditujukan kepada penduduk seluruhnya, melainkan hanya sebagian penduduksaja. (Santoso Brotodiharjo)
Kuis: Identifikasi jenis pungutan di bawah ini! Fakultas Hukum Pembayaran atas pengurusanpaspor Pembayaran atas hasil produksi rokok Pengurusanatas jasa pelayanan persampahan Pengurusanatas jasa pengolahan limbah Pembayaran denda atas pelanggaran lalu lintas Pembayaran ketika memasuki objek wisata Kaliurang Pembayaran atas impor Lamborghini Pembayaran atas kepemilikan tanah Pembayaran atas pengalihan hak atas tanah dan bangunan
THANK YOU