BAB I PENDAHULUAN. pemerintah untuk dikembalikan ke masyarakat walaupun tidak dapat dirasakan

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memungut pajak. Ada beberapa jenis pajak yang dipungut di Indonesia. Hasil penerimaan pajak akan dikelola oleh pemerintah untuk dikembalikan ke masyarakat walaupun tidak dapat dirasakan secara langsung. Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH, pengertian pajak yaitu iuran rakyat yang diberikan kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum (Mardiasmo, 2011). Sedangkan pengertian pajak menurut Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2008 Tentang Perubahan Keempat Atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Menjadi Undang-Undang yaitu: Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa pajak yang dipungut oleh pemerintah yang akan dikembalikan kepada masyarakat lagi. Dengan demikian diharapkan penerimaan pajak yang tinggi dapat meningkatkan kemakmuran masyarakat menjadi yang lebih baik. 1

2 Di Indonesia, berdasarkan lembaga pemungutnya pajak dibedakan menjadi dua yaitu Pajak Pusat dan Pajak Daerah. Menurut Mardiasmo (2011): Pajak Pusat yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga negara. Sedangkan, Pajak Daerah yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah. Pajak Daerah terdiri atas Pajak Propinsi dan Pajak Kabupaten/Kota. Pajak Daerah memiliki pengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah di wilayah tersebut. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah pasal 157, hasil pajak daerah merupakan salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan Daerah pasal 1 angka 18 bahwa: Pendapatan Asli Daerah, selanjutnya disebut PAD adalah pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peratuan perundang-undangan. Pajak yang dipungut dan dikelola oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota lebih banyak daripada Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Propinsi yaitu 11 jenis pajak. Salah satu pajak yang dipungut oleh Pemerintah Kabupaten/Kota adalah Pajak Penerangan Jalan yang sesuai dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah pasal 2 ayat 1. Dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 pasal 1 menyatakan bahwa: 2

3 Pajak Penerangan Jalan adalah pajak atas penggunaan tenaga listrik, baik yang dihasilkan sendiri maupun diperoleh dari sumber lain. Dalam undang-undang tersebut, pasal 32 ayat 2 disebutkan bahwa hasil penerimaan Pajak Penerangan Jalan sebagian dialokasikan untuk penyediaan penerangan jalan. Alokasi penerimaan pajak ini sering disebut dengan istilah earmarking tax. Peraturan ini tidak diberlakukan untuk setiap jenis pajak daerah, untuk tingkat provinsi jenis pajak yang diikuti kebijakan ini yaitu Pajak Kendaraan Bermotor dan Pajak Rokok. Sedangkan di tingkat kabupaten, hanya Pajak Penerangan Jalan yang diikuti kebijakam earmarking tax. Kabupaten Bantul merupakan salah satu kabupaten yang memungut Pajak Penerangan Jalan. Pajak Penerangan Jalan di Kabupaten Bantul diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pajak Daerah Bab VII dan Peraturan Bupati Nomor 9 Tahun 2012 tentang Tatacara Pengelolaan Pajak Penerangan Jalan. Dalam peraturan tersebut juga disebutkan bahwa penerimaan Pajak Penerangan Jalan sebagian akan dialokasikan untuk penyediaan penerangan jalan. Dengan adanya peraturan tersebut diharapkan fasilitas penerangan jalan akan semakin baik dan kebutuhan penerangan jalan akan tercukupi seiring dengan adanya peningkatan penerimaan Pajak Penerangan Jalan. Walaupun dalam peraturan tersebut hanya disebutkan sebagian yang dialokasikan diharapkan penerangan jalan di Kabupaten Bantul tidak terganggu dan lebih terjamin. Sekarang ini, pembangunan di wilayah D.I. Yogyakarta sudah semakin pesat. Salah satu kabupaten di D.I. Yogyakarta yang perkembangannya cukup baik 3

4 adalah Kabupaten Bantul. Seiring dengan pembangunan yang ada, pasti kebutuhan akan listrik akan meningkat. Listrik merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi di zaman sekarang ini karena tanpa listrik aktivitas bisa terhambat, contohnya komputer yang hampir setiap hari digunakan di tempat kerja. Di samping itu, penggunaan listrik untuk jalan-jalan umum juga hal yang penting contohnya untuk lampu lalu lintas dan penerangan jalan. Jika jalan umum tidak diberi penerangan jalan dapat membahayakan pengguna jalan. Penerimaan Pajak Penerangan Jalan di Kabupaten Bantul selalu mengalami kenaikan dari tahun Penerimaan pajak ini juga cukup tinggi daripada penerimaan pajak-pajak yang lain yang dapat dilihat di tabel berikut: Tabel 1 Data Penerimaan Pajak Daerah di Kabupaten Bantul Tahun Sumber: Laporan Realisasi Pendapatan Kabupaten Bantul Tahun , data diolah Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebenarnya Pajak Penerangan Jalan memiliki potensi yang bagus jika dikelola dengan baik oleh pemerintah daerah. Penerimaan pajak ini juga dapat dijadikan sumber pendapatan daerah yang diandalkan oleh pemerintah kabupaten, walaupun penerimaan pajak tertinggi berasal dari Bea Perolehan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan (BPHTB). Hal ini 4

5 dibuktikan dengan adanya peningkatan penerimaan pajak yang tinggi setiap tahunnya. Namun, jika dilihat dari pertumbuhannya, Pajak Penerangan Jalan memiliki pertumbuhan yang berfluktuasi bahkan cenderung menurun. Pertumbuhan Pajak penerangan Jalan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2 Pertumbuhan Pajak Penerangan Jalan di Kabupaten Bantul Tahun Tahun Realisasi Penerimaan PPJ Pertumbuhan Persentase 2012 Rp Rp Rp ,97% 2014 Rp Rp ,42% 2015 Rp Rp ,23% 2016 Rp Rp ,35% Sumber: BKAD Kabupaten Bantul, data diolah penulis Tabel tersebut menunjukkan hasil yang tidak sejalan dengan peningkatan penerimaan Pajak Penerangan Jalan di Kabupaten Bantul. Oleh karena itu, analisis kinerja diperlukan agar pemerintah bisa membuat kebijakan yang semakin baik yang dapat meningkatkan penerimaan pajak tersebut. Selain itu, perlu diketahui sejauh mana kontribusi Pajak Penerangan Jalan berdasarkan kinerja dan pertumbuhan pajak yang telah dicapai. Penelitian tentang Pajak Penerangan Jalan telah banyak dilakukan. Namun, untuk studi kasus di Kabupaten Bantul belum pernah dilakukan. Dari penjelasan di atas, penulis tertarik untuk mengambil tema penelitian tentang Pajak Penerangan Jalan di Kabupaten Bantul dengan judul Analisis Kinerja Penerimaan Pajak Penerangan Jalan Studi Kasus di Kabupaten Bantul Tahun

6 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka dapat ditentukan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kinerja Pajak Penerangan Jalan sebagai salah satu penerimaan pajak daerah di Kabupaten Bantul tahun dilihat dari segi efektivitasnya? 2. Bagaimana kontribusi penerimaan Pajak Penerangan Jalan terhadap Pajak Daerah dan Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Bantul tahun ? 1.3. Batasan Masalah Dalam menulis Tugas Akhir ini, penulis akan membatasi topik yang akan dibahas. Hal ini dilakukan supaya penulis bisa tetap fokus dan lebih mendalami topik dan rumusan masalah yang telah ditentukan. Batasan masalah dalam penulisan Tugas Akhir ini meliputi: 1. Meneliti bagaimana kinerja Pajak Penerangan Jalan sebagai salah satu penerimaan pajak daerah di Kabuaten Bantul tahun yang dilihat dari segi efektivitasnya. Penulis membatasi hanya dari segi efektivitasnya dikarenakan kinerja dapat dilihat dari hasil yang diperoleh berupa penerimaan Pajak Penerangan Jalan. Selain itu, data yang dimiliki oleh penulis terbatas. Data khusus mengenai biaya pemungutan Pajak Penerangan Jalan tidak dapat diperoleh penulis karena dari BKAD Kabupaten Bantul tidak memiliki data tersebut. Data biaya pemungutan pajak yang dimiliki BKAD Kabupaten Bantul tidak dirinci sesuai jenis pajaknya. 6

7 2. Meneliti bagaimana kontribusi penerimaan Pajak Penerangan Jalan tehadap Pajak Daerah dan Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Bantul tahun Melakukan analisis secara deskriptif kualitatif terhadap kinerja Pajak Penerangan Jalan sebagai salah satu penerimaan pajak daerah di Kabupaten Bantul tahun Melakukan analisis secara deskriptif kualitatif mengenai kontribusi penerimaan Pajak Penerangan Jalan terhadap Pajak Daerah dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Bantuk tahun Tujuan Penulisan Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan ini adalah: 1. Untuk mengetahui kinerja Pajak Penerangan Jalan sebagai salah satu penerimaan pajak daerah di Kabupaten Bantul tahun dari segi efektivitasnya. 2. Untuk mengetahui kontribusi penerimaan Pajak Penerangan Jalan terhadap Pajak Daerah dan Pendapatan Asli Daerah tahun Manfaat Penulisan Penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat, diantaranya: Bagi mahasiswa a. Dapat meningkatkan kemampuan dan keahlian mahasiswa dalam penulisan karya ilmiah. 7

8 b. Dapat menambah wawasan dan ilmu mengenai Pajak Penerangan Jalan. c. Dapat menambah pengetahuan tentang perkembangan penerimaan Pajak Penerangan Jalan di Kabupaten Bantul Bagi program studi a. Dapat dijadikan referensi dalam penulisan ilmiah lainnya dan dikembangkan untuk penelitian selanjutnya Bagi instansi a. Sebagai informasi mengenai perkembangan penerimaan Pajak Penerangan Jalan tahun b. Sebagai bahan evaluasi dalam menentukan kebijakan selanjutnya, terkait dengan Pajak Penerangan Jalan Kerangka Penulisan Kerangka penulisan ini menggambarkan bagaimana arah dan tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini. Kerangka penulisan Tugas Akhir ini dapat dilihat sebagai berikut: 8

9 Sumber: Diolah Penulis Gambar 1 Kerangka Penulisan 1.7.Sistematika Penulisan Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini membahas mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, kerangka penulisan, dan sistematika penulisan. Bagian latar belakang menguraikan tentang alasan penulis dalam memilih judul penulisan tugas akhir. Bagian rumusan masalah berisi tentang masalah utama yang akan dibahas dalam penulisan tugas akhir ini. Pada bagian 9

10 tujuan penulisan akan diuraikan mengenai tujuan-tujuan dari penelitian ini. Bagian manfaat penulisan akan dijelaskan mengenai manfaat yang akan diperoleh dari penulisan tugas akhir ini, baik bagi mahasiswa, bagi program studi, dan bagi instansi yang berkaitan. Pada bagian kerangka penulisan akan diuraikan mengenai bagan alur pikir penulisan tugas akhir, sedangkan bagian sistematika penulisan berisi tentang sistem penulisan tugas akhir ini dengan menjelaskan setiap poinpoinnya BAB II GAMBARAN UMUM PENULISAN Dalam bab ini, membahas mengenai kondisi umum instansi, landasan teori, tinjauan pustaka, dan metodologi penulisan. Kondisi umum instansi menguraikan tentang profil instansi, struktur organisasi, dan tupoksi dari Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kabupaten Bantul. Pada bagian landasan teori menjelaskan mengenai beberapa teori yang berkaitan dengan judul penulisan tugas akhir ini, diantaranya teori tentang Pajak Daerah khususnya Pajak Penerangan Jalan. Bagian tinjauan pustaka akan menyebutkan beberapa penelitian terdahulu yang serupa dan sudah pernah dilakukan beserta hasil penelitiannya, sedangkan bagian metodologi penelitian menguraikan tentang jenis data atau sumber data, metode pengumpulan data, dan metode analisis data yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini, membahas mengenai analisis dan pembahasan dari topik yang diambil. Bagian analisis menyajikan tentang analisis yang digunakan dalam menganalisis topik atau permasalahan yang dibahas, yaitu penerimaan Pajak 10

11 Penerangan Jalan di Kabupaten Bantul. Pada bagian pembahasan menjelaskan tentang hasil dari analisis yang telah dilakukan sebelumnya BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini, membahas tentang kesimpulan dan saran dari hasil penelitian. Bagian kesimpulan berisi tentang kesimpulan dari hasil pembahasan dan merupakan jawaban dari rumusan masalah yang ada. Pada bagian saran menguraikan tentang masukan-masukan yang dapat diberikan oleh penulis berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan. 11