PENDAHULUAN. Keterlibatan Jepang dalam Perang Dunia II bukanlah sesuatu yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

SMP kelas 9 - SEJARAH BAB 1. Perang Dunia IIlatihan soal 1.2

BAB I PENDAHULUAN. Faktor kondisi geografis, sumber daya manusia, dan sumber daya alam

1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah dan masyarakat Jepang merupakan hal yang cukup menarik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Yofa Fadillah Hikmah, 2016

BAB I PENDAHULUAN. sebuah Operasi yang diberi nama Operasi Overlord. Dalam Operasi ini Sekutu

BAB I PASUKAN KAMIKAZE DALAM SEJARAH MILITER JEPANG PADA PERANG DUNIA II

BAB II KETERLIBAT JEPANG DALAM PERANG DUNIA II

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjaga keamanan nasional sekaligus memenuhi kepentingan nasional.

BAB V ZAMAN PENJAJAHAN JEPANG DAN PERANG DUNIA II

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat masih berupa non-intervensi. Namun ketika Perang Dunia Kedua

PERANAN PEMOEDA ANGKATAN SAMOEDERA OEMBARAN (PAS O) DALAM PERISTIWA AGRESI MILITER BELANDA II TAHUN 1948 DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1936 sampai 1939 merupakan salah satu peristiwa penting yang terjadi

2015 DAMPAK DOKTRIN BREZHNEV TERHADAP PERKEMBANGAN POLITIK DI AFGHANISTAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

PENDAHULUAN. Jepang dan Italia melawan Sekutu membawa pengaruh terhadap perubahan situasi negara-negara

BAB V KESIMPULAN. Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. 1. Pendudukan Jepang di Indonesia. Dalam usahanya membangun suatu imperium di Asia, Jepang telah

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pendekatan monodisipliner sejarah, peristiwa netralnya

membuka diri terhadap dunia internasional. Peristiwa ini mengakibatkan kepercayaan Daimyo terhadap kekuasaan Tokugawa menjadi menurun.

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan salah satu negara yang patut diperhitungkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kajian Hubungan-Internasional, hubungan bilateral maupun

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi

BAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa

BAB I PENDAHULUAN. Asia Tenggara merupakan suatu kawasan di Asia yang memiliki sekitar

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu, Kota Sibolga juga memiliki kapalkapal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nurhidayatina, 2013

BAB I PENDAHULUAN. karena kekalahannya dalam Perang Dunia II. Jendral Douglas MacArthur yang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

1. PENDAHULUAN. Nagasaki, Jepang akhirnya menyerah tanpa syarat pada sekutu pada tanggal 15

PERANAN PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA (PBB) DALAM UPAYA PENYELESAIAN KONFLIK ISRAEL-PALESTINA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Omet Rasyidi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Negara Jepang banyak menghasilkan berbagai macam karya. Baik berupa

Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I, II, III

BAB I PENDAHULUAN. II ( ) pada umumnya memiliki sudut pandang Sekutu sentris, dengan kata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat

2015 KETERLIBATAN AUSTRALIA DALAM PERANG VIETNAM

BAB I PENDAHULUAN. Deli. Bandar merupakan sebutan dari masyarakat suku Melayu Deli yang

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Indonesia di Desa Panggungrejo sebagai berikut: 1. Perlawanan Terhadap Belanda Di Lampung ( )

KONFLIK & MANAJEMEN KONFLIK DI ASIA TENGGARA PASKA PERANG DINGIN DALAM PERSPEKTIF KEAMANAN TRADISIONAL DEWI TRIWAHYUNI

Burma mempunyai catatan tersendiri dalam sejarah Burma karena AFPFL BAB V. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai kekayaan sumber

SMP Kelas 3 Semester 1 BAB II. Pertemuan ke 2

Ekonomi Pertanian di Indonesia

Signifikasi Kawasan Asia Pasifik. Yesi Marince, S.Ip., M.Si

BAB I PENDAHULUAN. negara di pesisir Atlantik, yang kemudian diarahkan oleh satu Konstitusi

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipakai untuk melakukan penyerangan kepada pihak musuh. Peraturanperaturan

SMP kelas 9 - SEJARAH BAB 1. Perang Dunia IIlatihan soal 1.4

SEJARAH PEPERANGAN ABAD MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

Usaha pendudukan yang dilakukan Pemerintahan Militer Jepang untuk menguasai

1 BAB I 2 PENDAHULUAN

Amerika Tanam Pengaruh di Asia Sejak Desember 1949

dalam membangun kekuatan pertahanan mengedepankan konsep pertahanan berbasis kemampuan anggaran (capability-based defence) dengan tetap

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


BAB V KESIMPULAN. evaluasi kegagalan dan keberhasilan kebijakan War on Terrorism dapat disimpulkan


Pada tanggal 1 September 1945, Komite Sentral dari Komite-komite Kemerdekaan Indonesia mengeluarkan sebuah manifesto:

DESKRIPSI MATAKULIAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

: SARJANA/DIPLOMA. PETUNJUK KHUSUS Pilihlah salah satu jawaban yang saudara anggap paling tepat diantara 5 pilihan yang tersedia

BAB I PENDAHULUAN. akhir bulan itu, tentara Jepang menghancurkan armada gabungan Belanda,

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai peristiwa sejarah tentu tidak terjadi dengan sendirinya. Peristiwaperistiwa


BAB 1 PENDAHULUAN. Hubungan faktor..., Amah Majidah Vidyah Dini, FKM UI, 2009

Trainers Club Indonesia Surabaya Learning Forum episode 28. Rabu 29 Juli 2009 WILLEM ISKANDAR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan Restorasi Meiji di Jepang yang berdampak pada proses modernisasi

BAB I PENDAHULUAN. Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE KOTA TANJUNGPINANG AGUSTUS 2016

DAFTAR PUSTAKA. Abdulgani, H. Roeslan, Ganyang Setiap Bentuk Neo-Kolonialisme yang Mengepung Republik Indonesia, dalam Indonesia, 1964-B

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian

OEPARTEMEN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Utara merupakan kejadian tunggal yang tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor lain

agresif mulai mengusik Negara-negara Eropa lainya terbukti ia menaklukan sebagian besar kawasan Eropa dengan merebut kemenangan dalam serangkaian

BAB I. Pendahuluan Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi landasan utama pemikiran marxisme. Pemikiran marxisme awal yang

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA SEPTEMBER 2015

2 dunia. Kerjasama yang terjalin diantara negara-negara menjadikan status antar negara adalah partner bukan musuh sehingga keinginan untuk saling bers

PERANG SAUDARA DI RUSIA

Bab 1. Pendahuluan. Jepang adalah negara yang kaya akan budaya dan terkenal dengan tradisi

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan sebagai alat negara. Negara dapat dipandang sebagai

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG WILAYAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Dengan berakhirnya Perang Dunia kedua, maka Indonesia yang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG WILAYAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

memperoleh status, kehormatan, dan kekuatan dalam menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah, serta pengaruhnya di arena global.

BAB I PENGANTAR. Sejarah militer menorehkan catatan panjang tentang betapa pentingnya

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG WILAYAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KISI-KISI SEJARAH KELAS XI IPS

PENGEMBANGAN NEGARA MAJU DAN

PERANG BERUJUNG MAKAN BUAH SIMALAKAMA

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin menguasai Indonesia. Setelah Indonesia. disebabkan karena sulitnya komunikasi dan adanya sensor dari Jepang.

II. TINJAUAN PUSTAKA. historis. Kata tinjauan memiliki arti yaitu hasil meninjau, pandangan, pendapat

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterlibatan Jepang dalam Perang Dunia II bukanlah sesuatu yang datangnya tiba-tiba, namun merupakan puncak dari suatu proses. Berkembangnya negara-negara fasis seperti Italia, Jerman, dan Jepang membuat situasi politik di kawasan Eropa dan Asia semakin memanas dengan diwarnai ketegangan yang mendorong terjadinya Perang Dunia II. Jerman dan Italia bergerak di Eropa dan Afrika melawan Perancis, Inggris dan Rusia. Sedangkan Jepang di wilayah Asia terutama Asia Timur, Asia Tenggara, dan Indocina. Jepang dengan ambisinya ingin menjadikan Jepang sebagai negara yang paling hebat di Asia (Majalah Angkasa, 2008:13). Kekuatan Jepang dibidang militer tidak diragukan lagi. Angkatan darat, angkatan laut, dan angkatan udara Jepang sangat kuat pada masa itu, bahkan terkuat ke-2 di dunia setelah Jerman. Jepang yang semakin agresif mulai mengusik negara-negara Barat yang memiliki kepentingan dan koloni di Timur Jauh seperti Amerika Serikat di Filipina, Inggris di Malaya, Hongkong, dan Singapura, Belanda di Hindia Belanda (kini Indonesia) dan Perancis di Indochina. Sehingga kemudian Jepang ikut ke dalam Perang Dunia II (Majalah Angkasa, 2008:13). Dimulai dengan menyerang Pearl Harbor pada tanggal 7 Desember 1941 yang memporak-porandakan Angkatan laut Amerika Serikat. Seperti dikemukakan oleh Ojong dalam Perang Pasifik (2008: 1) bahwa: 1

2 Baru dalam Perang Dunia II terbukti kebenaran bahaya pesawat terbang itu. Sekaligus serangan mendadak dari 360 pesawat terbang Jepang, pembom dan pemburu atas Pearl Harbor pada tanggal 7 Desember 1941, menenggelamkan dan mengrusakkan hebat delapan kapal tempur Angkatan Laut Amerika. Serangan yang dilancarkan Jepang sangat cepat. Dalam beberapa hari wilayah-wilayah yang dianggap penting oleh Jepang dengan mudah ditaklukan. Seperti yang telah kita ketahui, wilayah-wilayah yang diserang Jepang adalah wilayah yang sudah sejak lama dikuasai bangsa Eropa yang secara fisik mereka lebih besar dan lebih tinggi bila dibandingkan dengan orang Jepang yang relatif lebih pendek dan kecil, dan juga memiliki perlengkapan perang yang lengkap. Tapi itu semua tidak menjadi jaminan bangsa Jepang dapat dikalahkan. Kekuatan Jepang yang begitu superior di Asia dan strategi yang brilian dari perwira-perwira Jepang yang sudah dipersiapkan dengan sangat matang sejak jauh-jauh hari terbukti dengan cukup mudah mengalahkan dan menguasai daerahdaerah yang strategis. Hongkong menyerah pada tanggal 25 Desember 1941, pada hari itu juga Serawak dikuasai Jepang. Wilayah di Asia Tenggara seperti Singapura, Hindia-Belanda (Indonesia kini yang pada saat itu masih dikuasai Belanda), Malaysia, dan Filipina. Juga pulau-pulau di sekitar Laut Pasifik ditaklukan Jepang. Singapura yang memiliki sebuah pangkalan angkatan laut modern yang baru selesai (1942), yang semula disangka dapat menjamin keselamatan kota itu, tapi ternyata dapat dikuasai Jepang pada 15 Februari 1942. Belanda yang pada saat itu menguasai wilayah Indonesia meletakkan senjatanya pada 9 Maret 1942, juga Filipina pada tanggal 9 April 1942 (Nio, 1962 : 282-283).

3 Mueller dalam bukunya yang berjudul Guadalcanal 1942 The Marines Strike Back, (2010:7) menjelaskan bahwa pertempuran Pasifik yang sangat menarik terjadi di Pulau Guadalcanal di Kepulauan Solomon yang berlangsung dari tanggal 7 Agustus 1942-9 Februari 1943. Kepulauan Solomon merupakan gugusan pulau di Samudera Pasifik yang memiliki banyak pulau dan salah satunya adalah pulau Guadalcanal. Dari beberapa pulau tersebut, pulau Guadalcanal menjadi pulau yang sangat diperebutkan oleh Jepang dan Amerika Serikat. Pulau ini menjadi ajang pertempuran yang paling menentukan dalam sejarah perang Pasifik. Hal tersebut menyebabkan pertempuran berlangsung berlarut-larut selama enam bulan dan merupakan salah satu pertempuran terpanjang dalam sejarah perang Pasifik. Jepang sangat serius dalam merebut dan mempertahankan pulau Guadalcanal, bahkan semua angkatan perang Jepang dikerahkan dari mulai angkatan udara, angkatan laut maupun angkatan darat. Dari pemaparan tersebut, sebenarnya apa yang menjadi arti penting pulau Guadalcanal bagi Jepang dalam perang Pasifik? Jepang yang begitu superior dalam persenjataan dan sulit untuk dikalahkan ternyata di pulau Guadalcanal sangat sulit untuk memperoleh kemenangan. Berbagai cara dilakukan oleh Jepang untuk memperoleh kemenangan mulai dari menambahkan prajurit dan menambah peralatan perang, tetapi semua itu tidak menjamin kemenangan bagi Jepang. Semangat Bushido Jepang seakan luntur ketika pertempuran Guadalcanal. Serangan cepat Jepang yang sangat hebat pada awal perang tidak berhasil ketika berusaha menguasai pulau Guadalcanal. Strategi yang digunakan oleh perwira-perwira Jepang yang

4 dikenal sangat cemerlang, ternyata tidak mampu mempertahankan pulau Guadalcanal dari Amerika Serikat (Ojong, 2008: 65). Puluhan ribu prajurit tewas dalam pertempuran Guadalcanal. Selain tewas oleh senjata dalam pertempuran, tidak sedikit juga yang meninggal karena keganasan alam yang menyebabkan prajurit jatuh sakit sampai akhirnya tewas. Pulau ini juga sering disebut pulau malaria karena banyak prajurit yang mati akibat sakit malaria. Hal itu senada dengan pernyataan P.K.Ojong dalam Perang Pasifik ( 2008: 58) bahwa: Memang sebagian dari berita kemenangan itu benar, sebab kerugian perkapalan Amerika tidak sedikit. Akan tetapi akhirnya setelah bertempur setengah tahun, Jepang meninggalkan juga Guadalcanal, sebuah pulau malaria, a bloody, stinking hole (lubang busuk dan berdarah), this unpleasant island (pulau yang mengesalkan), di mana ribuan serdadu mati karena sakit malaria dan yang tidak mati menjadi lemas, pucat, dan tak bersemangat. Kutipan di atas menjelaskan betapa Pulau Guadalcanal sangat berbeda dengan pulau yang ada di Jepang. Iklim Jepang yang dingin, berbeda dengan iklim Guadalcanal yang panas dan lembab menjadikan pulau tersebut disukai oleh nyamuk. Keadaan alamnya juga sangat tidak biasa, tanah yang lembab dan berbukit, serta banyaknya hewan liar terutama nyamuk malaria yang menjadi musuh mematikan bagi prajurit yang berperang. Pertempuran Guadalcanal menjadi titik balik kekalahan Jepang dalam perang Pasifik. Pasca pertempuran Guadalcanal, Jepang mengalami banyak penurunan dalam beberapa pertempuran dan sulit memperoleh kemenangan. Jepang yang semula sangat ofensif dalam menguasai wilayah-wilayah yang menjadi tujuannya, kini Jepang seakan kehilangan sifat ofensifnya dan cenderung

5 bertahan terhadap serangan Amerika Serikat. Dampak pertempuran Guadalcanal sangat serius dan membuat mental Jepang menjadi lemah sehingga setelah Guadalcanal jatuh, Jepang menjadi mudah dikalahkan dalam pertempuranpertempuran selanjutnya. Sedangkan kemenangan Amerika Serikat di Guadalcanal merupakan langkah pertama dalam rangkaian panjang kesuksesan yang berakhir dengan kapitulasi Jepang dan pendudukan Amerika Serikat atas Jepang. Strategi yang digunakan Jepang tidak dapat menolong Jepang dari kekalahan di Guadalcanal. Mengapa pulau Guadalcanal yang kecil itu menjadi titik balik dari pertempuran di Pasifik? Melihat permasalahan tersebut, Peneliti merasa tertarik untuk mengkaji hal tersebut yang akan dituangkan dalam penulisan skripsi yang berjudul. PERTEMPURAN GUADALCANAL: Suatu Kajian Mengenai Kekalahan Militer Jepang dalam Ekspansi di Pasifik (1942-1943). 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah sangat diperlukan agar apa yang ingin kita sampaikan menjadi fokus dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Rumusan masalah memberikan batasan terhadap apa yang ingin dikaji agar tidak terlalu melebar. Permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah Mengapa Jepang yang sangat kuat dalam ekspansi di Pasifik kalah dalam pertempuran Guadalcanal?. Fokus permasalahan yang ingin peneliti angkat adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana latar belakang terjadinya pertempuran Guadalcanal tahun 1942-1943?

6 2. Bagaimana taktik militer Jepang dalam pertempuran Guadalcanal tahun 1942-1943? 3. Apa yang menyebabkan Jepang kalah dalam pertempuran Guadalcanal tahun 1942-1943? 4. Bagaimana dampak pertempuran Guadalcanal terhadap perluasan ekspansi Jepang di Pasifik? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, tujuan dilaksanakannya penelitian yang berjudul PERTEMPURAN GUADALCANAL: Suatu Kajian Mengenai Kekalahan Militer Jepang dalam Ekspansi di Pasifik (1942-1943)., adalah: 1. Menjelaskan sebab dan latar belakang terjadinya pertempuran Guadalcanal antara Jepang dengan Amerika Serikat pada tahun 1942-1943. 2. Menjelaskan taktik militer Jepang dalam pertempuran Guadalcanal tahun 1942-1943 3. Menguraikan penyebab kakalahan Jepang dalam Pertempuran Guadalcanal tahun 1942-1943. 4. Menjelaskan dampak yang ditimbulkan dari pertempuran Guadalcanal tahun 1942-1943 bagi Jepang.

7 1.4 Manfaat Penelitian 1. Memperkaya penulisan sejarah, terutama sejarah perang maupun sejarah kawasan. 2 Untuk menambah pengetahuan peneliti dan juga para pembaca mengenai alur panjang sebuah peristiwa sejarah perang Amerika Serikat dan Jepang. Sehingga pengetahuan kita bertambah dan dapat mengambil pelajaran dari sejarah perang tersebut. 3 Dapat diambil suatu makna bahwa perang itu selalu menimbulkan kerugian. Sehingga untuk kedepannya diharapkan tidak terjadi peperangan lagi khususnya bagi negeri kita sendiri. 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika hasil dari penelitian akan disusun ke dalam lima bab yang terdiri dari: Bab I Pendahuluan, bab ini menjelaskan mengenai latar belakang penelitian yang menjadi alasan peneliti sehingga tertarik untuk melakukan penelitian yang ditujukan sebagai bahan penelitian, rumusan masalah yang diuraikan dalam beberapa pertanyaan yang menjadi permasalahan dalam penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian serta sistematika penelitian. Bab II Tinjauan Kepustakaan, bab ini peneliti menguraikan secara terperinci mengenai teori pendapat pakar atau ahli sejarawan yang berhubungan dengan fokus penelitian ini. Uraian materi-materi tersebut adalah informasiinformasi yang diperoleh dari hasil kajian pustaka. Dari hasil kajian pustaka ini

8 juga dipaparkan beberapa konsep yang dikembangkan dalam bab ini, adalah konsep-konsep yang relevan dengan bahan penelitian yang dilakukan. Selain itu, dikemukakan mengenai landasan teori yang digunakan dalam penelitian. Bab III Metodologi Penelitian, bab ini membahas langkah-langkah, metode dan teknik penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam melaksanakan penelitian ini. Lebih lanjut, dalam bab ini peneliti menguraikan tahapan-tahapan yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian yang berisi langkah-langkah penelitian dimulai dari Heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Semua prosedur dalam penelitian akan dibahas pada bab ini. Bab IV Kekalahan Militer Jepang dalam Pertempuran Guadalcanal (1942-1943), bab ini merupakan isi utama atau pembahasan dari penelitian sebagai jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada rumusan dan batasan masalah. Pada bab ini dijelaskan mengapa Jepang kalah dalam pertempuran Guadalcanal. Dimulai dari latar belakang terjadinya pertempuran Guadalcanal, Jalannya pertempuran Guadalcanal, Strategi yang digunakan dan dampak yang ditimbulkan dari pertempuran di Guadalcanal ini. Bab V Kesimpulan, bab ini mengemukakan kesimpulan dari hasil pembahasan yang berisi mengenai interpretasi peneliti terhadap kajian yang menjadi bahan penelitiannya yang disertai dengan analisis peneliti dalam membuat sebuah kesimpulan atas jawaban-jawaban dari rumusan masalah.