STUDI HUBUNG SINGKAT UNTUK GANGGUAN SIMETRIS DAN TIDAK SIMETRIS PADA SISTEM TENAGA LISTRIK PT. PLN P3B SUMATERA



dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PENAMBAHAN PLTU TELUK SIRIH 100 MEGAWATT PADA SISTEM SUMATERA BAGIAN TENGAH

ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS

STUDI HUBUNGSINGKAT UNTUK GANGGUAN DUA FASA ANTAR SALURAN PADA SISTEM TENAGA LISTRIK (Studi Kasus : PT. PLN Sumbar-Riau 150 KV)

ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ETAP POWER STATION 7.

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE LINE TO GROUND

Penentuan Kapasitas CB Dengan Analisa Hubung Singkat Pada Jaringan 70 kv Sistem Minahasa

BAB I PENDAHULUAN. Transmisi, dan Distribusi. Tenaga listrik disalurkan ke masyarakat melalui jaringan

PERHITUNGAN ARUS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT PADA JARINGAN DISTRIBUSI DI KOTA PONTIANAK

Analisis Pengaruh Penambahan Unit Pembangkit Baru terhadap Arus Gangguan ke Tanah pada Gardu Induk Grati

Penentuan Nilai Arus Pemutusan Pemutus Tenaga Sisi 20 KV pada Gardu Induk 30 MVA Pangururan

ANALISA GANGGUAN SISTEM TENAGA LISTRIK TEK (2SKS)

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

ANALISA GANGGUAN SISTEM TENAGA LISTRIK TEK (2SKS)

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat melalui jaringan distribusi. Jaringan distribusi merupakan bagian

STUDI ALIRAN DAYA PADA SISTEM KELISTRIKAN SUMATERA BAGIAN UTARA (SUMBAGUT) 150 kv DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE POWERWORLD VERSI 17

BAB I PENDAHULUAN. konsumen. Suplai daya listrik dari pusat-pusat pembangkit sampai ke konsumen

DAFTAR ISI PUSPA LITA DESTIANI,2014

PENENTUAN KAPASITAS PEMUTUS TENAGA SISI 20 KV PADA GARDU INDUK SEI. RAYA

BAB III SISTEM PROTEKSI DENGAN RELAI JARAK. terutama untuk masyarakat yang tinggal di kota-kota besar. Kebutuhan tenaga

BAB 1 PENDAHULUAN. Load Flow atau studi aliran daya di dalam sistem tenaga merupakan studi

Analisis Koordinasi Rele Arus Lebih Pda Incoming dan Penyulang 20 kv Gardu Induk Sengkaling Menggunakan Pola Non Kaskade

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI : ANALISA SISTEM TENAGA LISTRIK LANJUT

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABUS ANALISIS SISTEM TENAGA LISTRIK

BAB I PENDAHULUAN. sistem tenaga listrik terdiri dari beberapa sub sistem, yaitu pembangkitan,

STUDI PENENTUAN KAPASITAS PEMUTUS TENAGA SISI 20 KV PADA GARDU INDUK SEKAYU

Pengaturan Ulang Rele Arus Lebih Sebagai Pengaman Utama Compressor Pada Feeder 2F PT. Ajinomoto Mojokerto

BAB I PENDAHULUAN. tenaga listrik karena berperan dalam penyediaan energi listrik yang sangat

Koordinasi Setting Relai Jarak Pada Transmisi 150 kv PLTU 2 SULUT 2 x 25 MW

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

Strategi Interkoneksi Suplai Daya 2 Pembangkit di PT Ajinomoto Indonesia, Mojokerto Factory

SIMULASI DAN ANALISIS ALIRAN DAYA PADA SISTEM TENAGA LISTRIK MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK ELECTRICAL TRANSIENT ANALYSER PROGRAM (ETAP) VERSI 4.

Analisis Kestabilan Sistem Daya pada Interkoneksi PT.Ajinomoto Indonesia dan PT.Ajinex Internasional Mojokerto Factory

SIMULASI DAN ANALISIS ALIRAN DAYA PADA SISTEM TENAGA LISTRIK MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK ELECTRICAL TRANSIENT ANALYSER PROGRAM (ETAP) VERSI 4.

ANALISIS SISTEM PROTEKSI GENERATOR PADA PUSAT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi salah satu penentu kehandalan sebuah sistem. Relay merupakan

Kata kunci hubung singkat, recloser, rele arus lebih

Analisis Aliran Daya Pada Sistem Distribusi Radial 20KV PT. PLN (Persero) Ranting Rasau Jaya

OLEH : TITIN DESTIARINI Tugas Akhir ini Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh. Gelar Sarjana Teknik

JURNAL IPTEKS TERAPAN Research of Applied Science and Education V8.i4 ( ) Perbaikan Jatuh Tegangan Dengan Pemasangan Automatic Voltage Regulator

BAB I PENDAHULUAN. interkoneksi dan beberapa sistem terisolir. Sistem interkoneksi merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. terganggu, juga dapat mempengaruhi stabilitas pada system tersebut.

PERILAKU TEGANGAN SISTEM EKSITASI GENERATOR DENGAN METODA PENEMPATAN KUTUB DALAM DOMAIN WAKTU


Analisis Kestabilan Sistem Daya pada Interkoneksi PT.Ajinomoto Indonesia dan PT.Ajinex Internasional Mojokerto Factory

Analisis Setting Relay Proteksi Pengaman Arus Lebih Pada Generator (Studi Kasus di PLTU 2X300 MW Cilacap)

BAB IV ANALISIS DATA. 4.1 Single Line Sistem Jaringan Transmisi 150 kv GI Industri GI

Analisis Kontingensi Sistem Tenaga Listrik dengan Metode Bounding

BAB I PENDAHULUAN. pendukung di dalamnya masih tetap diperlukan suplai listrik sendiri-sendiri.

REPRESENTASI SISTEM TENAGA LISTRIK

ANALISIS PEHITUNGAN RUGI-RUGI DAYA PADA GARDU INDUK PLTU 2 SUMUT PANGKALAN SUSU DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM SIMULASI ELECTRICAL TRANSIENT ANALYZER

SIMULASI OVER CURRENT RELAY (OCR) MENGGUNAKAN KARATERISTIK STANDAR INVERSE SEBAGAI PROTEKSI TRAFO DAYA 30 MVA ABSTRAK

ANALISIS SISTEM TENAGA. Analisis Gangguan

III. METODE PENELITIAN. Pengerjaan tugas akhir ini bertempat di Laboratorium Sistem Tenaga Elektrik

Metode Penghematan Energi Listrik dengan Pola Pengaturan Pembebanan.

BAB III METODE PENELITIAN. Pengerjaan tugas akhir ini bertempat di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro

Analisa Gangguan Satu Fasa ke Tanah yang Mengakibatkan Sympathetic Trip pada Penyulang yang tidak Terganggu di PLN APJ Surabaya Selatan

SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 2/Mei 2014

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PERENCANAAN SISTEM PENGETANAHAN PERALATAN UNTUK UNIT PEMBANGKIT BARU DI PT. INDONESIA POWER GRATI JURNAL

ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA PHASA PADA SISTEM TENAGA LISTRIK DENGAN METODE THEVENIN

EVALUASI SISTEM PENTANAHAN TRANSFORMATOR DAYA 60 MVA PLTGU INDRALAYA

EVALUASI RUGI-RUGI JARINGAN YANG DILAYANI OLEH JARINGAN PLTS TERPUSAT SIDING

ANALISIS SISTEM PEMBUMIAN NETRAL GENERATOR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP SEI. BATU MW SANGGAU

Vol: 2 No.2 September 2013 ISSN:

KOORDINASI RELAY PENGAMAN DAN LOAD FLOW ANALYSIS MENGGUNAKAN SIMULASI ETAP 7.0 PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) TBK

OLEH : BAKTI MULYOSO Tugas Akhir ini Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh. Gelar Sarjana Teknik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STUDI PENGARUH PEMASANGAN SISTEM PROTEKSI RELE TERHADAP KEMUNGKINAN GANGGUAN SYMPATHETIC TRIPPING PADA PENYULANG

Kata Kunci Pentanahan, Gardu Induk, Arus Gangguan Ketanah, Tegangan Sentuh, Tegangan Langkah, Tahanan Pengetanahan. I. PENDAHULUAN

RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK UNTUK PERHITUNGAN BESAR ARUS HUBUNG SINGKAT PADA SISTEM DISTRIBUSI LISTRIK DI KAPAL

APLIKASI METODE NEWTON-RAPHSON UNTUK MENGHITUNG ALIRAN BEBAN MENGGUNAKAN PROGRAM MATLAB 7.0.1

Vol: 4, No.1, Maret 2015 ISSN: ANALISA PERFORMANSI TANGGAPAN TEGANGAN SISTEM EKSITASI GENERATOR TERHADAP PERUBAHAN PARAMETER

Dasman 1), Rudy Harman 2)

STUDI PERENCANAAN REKONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI 20KV RAYON BELANTI KOTA PADANG BERBASIS PETA RAWAN TSUNAMI MEMPERHITUNGKAN ALIRAN DAYA (LOAD FLOW)

STUDI PERENCANAAN KOORDINASI RELE PROTEKSI PADA SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI GARDU INDUK GAMBIR LAMA - PULOMAS SKRIPSI

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

DOSEN PEMBIMBING : Prof. Ir Ontoseno Penangsang, M.Sc.Phd Dr. Ardyono Priyadi, ST.M.Eng NAMA : GEDHE ARJANA PERMANA PUTRA NRP :

TUGAS AKHIR SETTING KOORDINASI ARUS DAN WAKTU RELAI ARUS LEBIH (OCR) PADA TRAFO DAYA DAN PENYULANG BAWAH GARDU INDUK PEGANGSAAN

KAPASITAS PEMUTUS DAYA ( CIRCUIT BREAKER ) Electric Power Systems L4 - Olof Samuelsson

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN. panasbumi Unit 4 PT Pertamina Geothermal Energi area Kamojang yang. Berikut dibawah ini data yang telah dikumpulkan :

ANALISA BEBAN LEBIH PADA TRANSFORMATOR DAYA 70/20 KV DI GI BUNGARAN DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ETAP 11 LAPORAN AKHIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK

PERBANDINGAN ANALISA ALIRAN DAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE GAUSS-SEIDEL DAN METODE NEWTON-RAPHSON

PERTEMUAN VIII SISTEM PER UNIT DAN DIAGRAM SEGARIS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dapat terpenuhi secara terus menerus. mengakibatkan kegagalan operasi pada transformator.

ANALISIS KOORDINASI PROTEKSI PADA PT.PLN (PERSERO) GARDU INDUK WONOSOBO MENGGUNAKAN SOFTWARE APLIKASI ETAP TUGAS AKHIR

STUDI GANGGUAN HUBUNG SINGKAT 1 FASA KE TANAH PADA SUTT 150 KV (APLIKASI GI PIP PAUH LIMO)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TUGAS AKHIR. SETTING KOORDINASI OVER CURRENT RELAY PADA TRAFO 60 MVA 150/20 kv DAN PENYULANG 20 kv

Perhitungan Setting Rele OCR dan GFR pada Sistem Interkoneksi Diesel Generator di Perusahaan X

PERHITUNGAN SETTING RELE ARUS LEBIH PADA TRAFO SISI 20KV DI GARDU INDUK BUKIT ASAM LAPORAN AKHIR

ANALISIS PERBANDINGAN REGULASI TEGANGAN GENERATOR INDUKSI PENGUATAN SENDIRI TANPA MENGGUNAKAN KAPASITOR KOMPENSASI DAN DENGAN MENGGUNAKAN KAPASITOR

BAB I PENDAHULUAN. Dalam segi peningkatan kualitas sistem tenaga listrik, banyak aspek yang bisa

PENYETELAN RELAY ARUS LEBIH PADA TRANSFORMATOR DAYA 60 MVA DI GARDU INDUK BUKIT ASAM PT. PLN (PERSERO)

ANALISIS ARUS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT PADA PENYULANG 20 KV DENGAN OVER CURRENT RELAY (OCR) DAN GROUND FAULT RELAY (GFR)

Pelindung Muhammad Firdaus ( Univ. PGRI Palembang )

Pertemuan ke :2 Bab. II

Transkripsi:

STUDI HUBUNG SINGKAT UNTUK GANGGUAN SIMETRIS DAN TIDAK SIMETRIS PADA SISTEM TENAGA LISTRIK PT. PLN P3B SUMATERA TUGAS AKHIR Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program strata-1 pada Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Andalas Oleh AULIA RAHIM 06 175 057 Pembimbing I HERU DIBYO LAKSONO, MT NIP. 19770107 200501 1 002 Pembimbing II M. NASIR SONNI, MT NIP. 19700820 199803 1 002 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2011

ABSTRAK Perluasan sistem tenaga yang dilakukan oleh PT. PLN P3B Sumatera menuntut perlunya analisa ulang terhadap rating peralatan pemutus tenaga (Circuit Breaker), supaya Circuit Breaker (CB) dapat mengamankan sistem tenaga listrik terhadap bahaya gangguan terutama gangguan hubung singkat simetris dan hubung singkat tidak simetris. Untuk hal itu dilakukan studi hubung singkat pada sistem tenaga listrik PT. PLN P3B Sumatera. Perhitungan arus gangguan hubung singkat simetris dan tidak simetris ini didasarkan pada matriks impedansi rel dengan alat bantu perhitungan, digunakan komputer digital dengan bantuan software Matlab. Kesimpulan yang diperoleh adalah arus gangguan yang terbesar, kapasitas Circuit Breaker (CB) dan kapasitas pemutusan. Adapun hasil yang diperoleh pada Sumatera Bagian Utara adalah gangguan terbesar terjadi pada bus 2 (Sei Rotan) dengan nilai arus gangguan terbesar 110,7742 pu, kapasitas CB sebesar 17.723,8720 MVA dan kapasitas pemutusan sebesar 15.508,3880 MVA. Sedangkan untuk Sumatera Bagian Tengah dan Selatan gangguan terbesar terjadi pada 33 (Gunung Megang) dengan nilai arus gangguan terbesar 26,6030 pu, kapasitas CB sebesar 4.229,3446 MVA dan kapasitas pemutusan sebesar 3.700,6765 MVA. Kata Kunci : Studi hubungsingkat, Gangguan hubung singkat simetris, Gangguan hubung singkat tidak simetris, Arus gangguan terbesar Kapasitas Circuit Breaker (CB), Kapasitas Pemutusan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Didalam sistem tenaga listrik, studi arus hubung singkat merupakan hal yang penting terutama untuk perencanaan, perancangan serta perluasan sistem tenga listrik. Data yang diperoleh dari perhitungan ini akan digunakan untuk menentukan penyetelan relai dan kapasitas pemutus tenaga. Pemilihan pemutus rangkaian untuk sistem tenaga listrik tidak hanya tergantung pada arus yang mengalir pada pemutus rangkaian dalam keadaan kerja normal saja tetapi juga pada arus maksimum yang mungkin mengalirinya beberapa waktu dan pada arus yang mungkin harus diputuskannya pada tegangan saluran dimana pemutus itu ditempatkan. Jika terjadi gangguan pada jaringan sistem tenaga listrik, arus yang mengalir akan ditentukan oleh emf-internal mesin pada impedansinya dan impedansi pada jaringan antara mesin dengan titik tempat terjadinya gangguan tersebut. Arus yang mengalir dalam mesin serempak sesaat setelah terjadinya gangguan, yang mengalir beberapa periode kemudian dan terus bertahan atau dalam keadaan tetap, nilainya berbeda cukup jauh karena pengaruh arus jangkar pada fluks yang membangkitkan tegangan dalam mesin itu. Arus itu berubah relatif lambat dari nilai awalnya ke nilai keadaan mantapnya. Pada umumnya ada 4 (empat) macam gangguan hubung singkat yang ada pada sistem tenaga yaitu gangguan tiga fasa simetris, gangguan tidak simetris satu fasa ke tanah, gangguan tidak simetris dua fasa ke tanah dan gangguan tidak simetris antar fasa. Apabila gangguan ini sering terjadi dan tidak cepat diatasi maka akan dapat menyebabkan kerusakkan pada peralatan sistem tenaga seperti transformator, generator dan sebagainya. Untuk saat ini, studi hubung singkat pada sistem tenaga listrik yang besar dan saling interkoneksi akan melibatkan perhitungan-perhitungan yang kompleks dan membutuhkan tingkat kecermatan yang tinggi. Oleh karena itu dalam studi arus hubung singkat ini sebagai alat bantu dalam perhitungan digunakan perangkat lunak Matlab. Berdasarkan latar belakang maka permasalahan yang

akan diselesaikan adalah bagaimana menentukan kapasitas pemutusan peralatan pemutus (CB) yang seharusnya dipakai terhadap beberapa gangguan yang timbul sehingga sistem dapat terpelihara dengan aman. 1.2 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung besarnya arus dan tegangan hubung singkat simetris dan hubung singkat tidak simetris di setiap bus jika terjadi gangguan di salah satu bus pada sistem tenaga listrik PT. PLN P3B Sumatera dan mengevaluasi apakah peralatan pemutus rangkaian memiliki rating yang cukup untuk gangguan hubung singkat maksimum. 1.3 Manfaat Penelitian Diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan pertimbangan bagi PT. PLN P3B Sumatera untuk memperbaiki kinerja sistem proteksi yang ada sesuai dengan studi hubung singkat yang telah dilakukan. 1.4 Batasan Masalah Adapun batasan masalah dalam tugas akhir adalah a. Perhitungan arus hubung singkat dilakukan dengan menggunakan data jaringan PT. PLN P3B Sumatera serta perangkat lunak Matlab 7.10. b. Perhitungan arus hubung singkat dilakukan dalam 2 subsistem yaitu untuk subsistem Sumatera Bagian Utara meliputi Aceh dan Sumatera Utara serta subsistem Sumatera Bagian Tengah - Selatan meliputi Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan dan Lampung. c. Perhitungan arus hubungsingkat yang dilakukan adalah perhitungan arus hubungsingkat 3 (tiga) fasa simetris, hubungsingkat 1 (satu) fasa ke tanah, hubungsingkat antar fasa dan hubung singkat 2 (dua) fasa ke tanah. d. Perhitungan arus gangguan hubungsingkat yang dilakukan adalah arus gangguan 2 (dua) siklus pertama (2 cycles). e. Gangguan hubungsingkat terjadi di bus pada sistem tenaga listrik. f. Asumsi tegangan sebelum gangguan sebesar 1,0000 0,0000. 1.5 Sistematika Penulisan

Penulisan laporan tugas akhir ini dibagi ke dalam 5 (lima) bab dengan sistematika sebagai berikut BAB I : Pendahuluan Bab ini berisikan tentang latar belakang penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah sistematika penulisan. BAB II : Dasar Teori Bab ini berisikan teori pendukung yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini. BAB III : Metodologi Penelitian Bab ini berisikan langkah langkah perhitungan untuk menentukan nilai arus hubung singkat, arus momentari, tegangan tiap bus dan nilai kapasitas pemutusan circuit breaker. BAB IV : Analisis Hasil Dan Pembahasan Bab ini membahas tentang analisis studi hubung singkat dilakukan pada sistem tenaga listrik PT. PLN P3B Sumatera dengan menggunakan perangkat lunak Matlab 7.10. BAB V : Penutup Bab terakhir ini berisi simpulan dari hasil penelitian dan saran yang disampaikan berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dari penelitian ini.

5. 1 Kesimpulan BAB V PENUTUP Dari hasil pembahasan tentang studi hubungsingkat pada sistem tenaga listrik PT. PLN P3B Sumatera untuk gangguan simetris dan tidak simetris dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut 1. Untuk gangguan tiga fasa simetris pada sistem kelistrikan Sumatera bagian utara, jika terjadi gangguan pada masing masing bus (bus 1 bus 38) maka nilai arus gangguan total terbesar terdapat pada bus 2 (Sei Rotan) sebesar 40,2386 pu dengan kapasitas CB sebesar 9.085,3456 MVA dan kapasitas pemutusan sebesar 7.949,6774 MVA. 2. Untuk gangguan tidak simetris pada sistem kelistrikan Sumatera bagian utara, jika terjadi gangguan pada masing masing bus (bus 1 bus 38) maka nilai arus gangguan total terbesar terdapat pada bus 2 (Sei Rotan) sebagai berikut : Gangguan satu fasa ke tanah sebesar 59,0588 pu dengan kapasitas CB sebesar 9.449,4080 MVA dan kapasitas pemutusan sebesar 8.268,2320 MVA. Gangguan antar fasa sebesar 34,8476 pu dengan kapasitas CB sebesar 5.575,6160 MVA dan kapasitas pemutusan sebesar 4.878,6640 MVA. Gangguan dua fasa ke tanah sebesar 67,3661 pu dengan kapasitas CB sebesar 10.778,5760 MVA dan kapasitas pemutusan sebesar 9.431,2540 MVA. 3. Untuk gangguan tiga fasa simetris pada sistem kelistrikan Sumatera bagian tengah dan selatan, jika terjadi gangguan pada masing masing bus (bus 1 bus 65) maka nilai arus gangguan total terbesar terdapat pada bus 33 (Gunung Megang) sebesar 26,6030 pu dengan kapasitas CB sebesar 4.229,3446 MVA dan kapasitas pemutusan sebesar 3.700,6765 MVA. 4. Untuk gangguan tidak simetris pada sistem kelistrikan Sumatera bagian tengah dan selatan, jika terjadi gangguan pada masing masing bus (bus

1 bus 65) maka nilai arus gangguan total terbesar terdapat pada bus 33 (Gunung Megang) sebagai berikut: Gangguan satu fasa ke tanah sebesar 9,6647 pu dengan kapasitas CB sebesar 1.546,3520 MVA dan kapasitas pemutusan sebesar 1.353,0580 MVA. Gangguan antar fasa sebesar 23,0389 pu dengan kapasitas CB sebesar 3.686,2240 MVA dan kapasitas pemutusan sebesar 3.225,4460 MVA. Gangguan dua fasa ke tanah sebesar 23,5258 pu dengan kapasitas CB sebesar 3.764,1280 MVA dan kapasitas pemutusan sebesar 3.293,6120 MVA. 5.2 Saran 1. Pada tugas akhir ini studi hubung singkat dilakukan dengan menggunakan software Matlab. Dalam pengembangan selanjutnya studi hubung singkat dapat dilakukan dengan software lain seperti ETAP atau IPSA dan membandingkan hasil studi hubung singkatnya dengan hasil tugas akhir ini. 2. Hasil studi hubung singkat dalam tugas akhir ini digunakan untuk menentukan nilai kapasitas CB dalam memproteksi sistem dari gangguan hubung singkat maksimum. Selanjutnya hasil studi hubung singkat ini dapat digunakan untuk menentukan rating perlatan proteksi yang lainnya.

DAFTAR KEPUSTAKAAN [1] Saadat, Hadi, Power System Analysis, McGraw-Hill, New York, USA. 1993. [2] Stevenson, W.D, Jr, Analisis Sistem Tenaga Listrik, diterjemahkan oleh Idris, Kemal Ir, Edisi Keempat, Erlangga, Jakarta, 1994. [3] Gonen, Turan, Modern Power System Analysis, Jhon Wiley & Sons, Inc, Singapore, 1998. [4] Hutauruk, Ir, Msc, Transmisi Daya Listrik, Erlangga, Jakarta, 1985 [5] Gonen, Turan, Electric Power Transmission System Engineering Analysis And Design, John Wiley & Sons, California, 1988 [6] Laksono, Heru Dibyo, Jurnal Hubung Singkat Tiga Fasa Simetris, Universitas Andalas (UNAND), Padang, April 2008.