BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan yang signifikan. Setelah melihat kesuksesan bank-bank syariah yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang sangat signifikan, yaitu perkembangan dunia bisnis. Perkembangan

PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP INDEKS SAHAM SYARIAH INDONESIA (ISSI) DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE JANUARI 2014 JULI 2016

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengembangkan harta kekayaan perusahaan secara produktif.investasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. sangat signifikan, diawali dengan berdirinya beberapa bank bank syariah, ada

BAB 1 PENDAHULUAN. lainya sangatlah terbuka mengenal dan memahami bangsa lain untuk saling

Nama : Ismi Dwi Djuanasari NPM : Jurusan : Manajemen (S1) Pembimbing : Ekaning Setyarini SE., MM

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi akan diterima di masa yang akan datang, dan sebagai salah satu

BAB III. Metode Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu data yang diukur dalam skala

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam memenuhi permintaan dan penawaran modal. Di negara-negara maju,

Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Per Dollar AS, Tingkat Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia.

BAB III METODE PENELITIAN. waktu (time series) triwulanan periode tahun Data yang. data adalah 36 dan dianggap sudah resprentatif.

BAB I PENDAHULUAN. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah cerminan kegiatan pasar

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi

BAB III METODE PENELITIAN. analisis tersebut untuk memperoleh kesimpulan. 68 Jenis penelitian kuantitatif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, kurtosis. dan skewness (kemencengan distribusi).

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, jenis disain penelitian yang adalah kausalitas. Kausalitas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian adalah dari bulan September 2015 Januari 2016 di Universitas Mercu

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

BAB IV HASIL PENELITIAN. (ISSI). Dimana ISSI adalah indeks yang diterbitkan oleh Bapepam-LK dan

ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN. Volume Perdagangan Saham. Dengan populasi Indeks Harga Saham

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui situs

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada website Bank Indonesia ( Bank

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data kuatitatif yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengelola sumber daya ekonomi daerah yang berdaya guna dan berhasil

BAB I PENDAHULUAN. Tidak dapat dipungkiri bahwa uang merupakan bagian yang tidak. terpisahkan dalam kehidupan masyarakat dan perekonomian suatu negara

BAB 1 PENDAHULUAN. ekspor dan impor ke atas pengeluaran agregat (Sadono, 2015). Menurut I Gede

BAB III METODE PENELITIAN. buku-buku, internet serta laporan yang tercatat melalui website

METODE PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series)

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai. tujuan bangsa dan pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan selama 3 bulan mulai bulan Januari sampai dengan Maret 2017.

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun Oleh : PUTRI NURFITRIYANI B / I

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya Undang-Undang No. 23 tahun 1999, kebijakan moneter

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. periode amatan antara tahun Alasan pemilihan pemilihan tahun yang

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN KONSUMSI MASYARAKAT DI INDONESIA PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi operasi perusahaan sehari hari. Kemampuan investor. dalam membuat keputusan investasinya. Indikator ekonomi makro yang

BAB III METODE PENELITIAN. dengan metode purposive sampling diperoleh sampel sebanyak 12 BUS. B. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. melalui akses data publikasi pada website resmi Bursa Efek Indonesia untuk

BAB III METODE PENELITIAN. dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu Unit. tercatat di BEI pada tahun

BAB III METODE PENELITIAN. pihak lain. Sumber data diperoleh dari Bank Indonesia, Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang digunakan adalah Penelitian ini mengambil lokasi di

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tabungan masyarakat, deposito berjangka dan rekening valuta asing atau

III. METODE PENELITIAN. Modal Kerja, Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung. Deskripsi

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

BAB VI PENUTUP. diambil dari hasil penelitian ini adalah:

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini variabel terikat (dependent variabel) yang digunakan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Hampir semua negara baik negara maju maupun negara berkembang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dan membuat generalisasi atas rerata. 73. pengaruh Kurs, Suku Bunga Bank Indonesia (BI Rate), dan Jumlah Uang

PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA SBI, DAN NILAI TUKAR RP/USD TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG)

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. keperluan tertentu. Jenis data ada 4 yaitu data NPL Bank BUMN, data inflasi, data

DAFTAR ISI. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel dari penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Oprasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah Uang Beredar (JUB) dalam arti luas (M 2 ) dan BI Rate dari tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara sedang berkembang yang sekarang ini

BAB III METOTOLOGI PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Indonesia periode Penelitian ini menggunakan PBV, ROE, dan PER

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (timeseries) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah perilaku prosiklikalitas perbankan di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. terhadap agregat makro ekonomi. Pertama, inflasi domestik yang tinggi

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA SBI, NILAI KURS DOLLAR AMERIKA DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI INDONESIA

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan dengan mengunakan harga minyak mentah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi Anggaran Pertahanan di Indonesia, yaitu :

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif terapan ( Applied

ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMAKASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk pengumpulan data dan informasi bulan Januari 2014.

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pembangunan modern memandang suatu pola yang berbeda

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah biaya dana

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. obligasi serta indikator makroekonomi (Fatmawati & Beik, 2013).

BAB III METODE PENELITIAN. data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur.

BAB III METODE PENELITIAN. dalam periode tahun Data tersebut merupakan data laporan keuangan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat berkembang dengan baik hal terburuk yang akan muncul salah. satunya adalah masalah pengangguran.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Inflasi yang terjadi di Indonesia telah menyebabkan perekonomian baik yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi Islam di Indonesia saat ini mengalami pertumbuhan yang signifikan. Setelah melihat kesuksesan bank-bank syariah yang tumbuh begitu pesat dengan sistem syariahnya, membuat beberapa sektor keuangan lainnya ikut menerapkan sistem syariah pada sistem keuangannya. Seperti asuransi, pegadaian dan pasar modal. Sebagai negara yang mayoritas penduduk beragama Islam, Indonesia sudah memiliki indeks pasar modal syariah sendiri, salah satu indeks harga saham yang digunakan adalah Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). Indeks Saham Syariah Indonesia itu sendiri diterbitkan oleh Bapepam-LK dan Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN- MUI) pada 12 Mei 2011. ISSI merupakan Indeks Saham Syariah yang terdiri dari seluruh saham yang tercatat dalam Bursa Efek Indonesia dan bergabung pada Daftar Efek Syariah (DES). Alasan yang melatarbelakangi dibentuknya ISSI adalah untuk memisahkan antara saham syariah dengan saham non syariah yang dahulunya disatukan didalam IHSG. Cara ini diharapkan agar masyarakat yang ingin menginvestasikan modalnya pada saham syariah tidak salah tempat. Walaupun baru dibentuk pada pertengahan Mei 2011, namun perkembangan saham syariah yang terdaftar di ISSI menampakan tren positif. Pada setiap tahunnya pertumbuhan saham syariah selalu mengalami peningkatan yang cukup signifikan. 1

2014;1 2014;4 2014;7 2014;10 2015;1 2015;4 2015;7 2015;10 2016;1 2016;4 2016;7 Closing Price 2 Berikut pergerakan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) selama periode Januari 2014 hingga Juli 2016 yaitu: Grafik 0-1 Pertumbuhan ISSI periode Januari 2014 Juli 2016 ISSI 200,000 180,000 160,000 140,000 120,000 100,000 80,000 60,000 40,000 20,000 0,000 PertumbuhanISSI Sumber : www.duniainvestasi.com (Data Diolah). Pada Grafik 0-1 Pertumbuhan ISSI periode Januari 2014 Juli 2016 yang menunjukkan pergerakan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) selama periode Januari 2014 sampai Juli 2016. Dari grafik di atas terlihat bahwa pada Januari 2014 Indek Saham Syariah Indonesia (ISSI) sebesar 146,858 persen. Pada periode berikutnya indek saham mengalami pergerakan meningkat sebesar 158,831 persen pada bulan April 2014, setelah mengalami pergerakan meningkat Indek Saham Syariah Indonesia (ISSI) terkoreksi menurun pada periode Desember 2014 sebesar 3,93 persen. Pada periode selanjutnya, indeks saham mengalami kenaikan sebesar 8,085 menjadi 171,4970 persen pada periode Januari 2015. Periode April Desember 2015 Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) mengalami penurunan

3 terus menerus menunjukan tren negatif. Menurunnya ISSI diimbangi dengan kenaikan Indeks Saham Syariah Indonesia yang cukup lama yaitu selama periode Januari 2016 Juli 2016. Di periode Juli 2016 Indeks Saham Syariah Indonesia berada pada kenaikan tertinggi sebesar 173,7450 persen dimana secara garis besar mengalami pergerakan meningkat walaupun sesekali mengalami fluktuasi menurun. Tabel 0-1 ISSI, Inflasi, BI Rate, JUB (M2), dan Kurs Januari 2014 Juli 2016 Tahun ISSI (%) INFLASI (%) BI RATE (%) JUB {M2} (MILYAR RUPIAH) KURS (RUPIAH) 2014 168,6380 6,42 7,54 4.170.731 12368,67 2015 145,0610 6,38 7,52 4.548.800 13889,41 2016 173,7450 3,80 6,79 4.728.629 13881,61 Sumber : www.bi.go.id, www.bps.go.id, dan www.duniainvestasi.com (diolah) Berdasarkan Tabel 0-1 ISSI, Inflasi, BI Rate, JUB (M2), dan Kurs Januari 2014 Juli 2016. Pada indeks harga saham ISSI dari Januari 2014 sampai Juli 2016 mengalami peningkatan dan penurunan yang fluktuatif. Pada tahun 2014 harga saham ISSI sebesar 168,6380 persen sedangkan pada tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 23,577 persen menjadi 145,0610 persen. Indeks harga saham ISSI mengalami kenaikan di tahun 2016 sampai pada bulan Juli sebesar 173,7450 persen. Untuk inflasi mengalami titik puncak tertinggi pada tahun 2014 yaitu sebesar 6,42 persen, dan mengalami penurunan secara drastis sebesar 3,80 persen pada tahun 2016 sampai dengan bulan Juli. Suku bunga BI

4 mengalam titik puncak pada tahun 2014, kemudian mengalami penurunan setiap tahunnya sampai pada tahun 2016 bulan Juli tingkat suku bunga BI sebesar 6,79 persen. Jumlah uang beredar (M2) mengalami titik puncak pada tahun 2016 bulan Juli sebesar 4.728.629 milyar rupiah. Nilai tukar rupiah terhadap dollar mengalami titik puncak pada tahun 2014 dan mengalami penguatan atau pelemahan secara fluktuatif sehingga di tahun 2016 bulan Juli nilai tukar rupiah terhadap dollar menguat menjadi 13881,61 rupiah. Berdasarkan uraian permasalahan di atas, penelitian ini dimaksudkan untuk mengukur dan menjelaskan pengaruh variabel makroekonomi, yang terdiri dari Inflasi, Tingkat Suku Bunga BI, Jumlah Uang Beredar (M2), dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Indeks Saham Syariah (ISSI), supaya para investor mampu menentukan langkah-langkah terbaik dalam pengambilan keputusan dalam berinvestasi. Saham syariah ISSI merupakan keseluruhan saham syariah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sedangkan saham syariah JII merupakan bagian dari saham syariah ISSI. Indeks Saham Syariah Indonesia diluncurkan untuk memberi jawaban kepada masyarakat yang ingin mengetahui kinerja seluruh saham syariah yang tercatat di bursa efek Indonesia. ISSI akan menjadi indikator dari seluruh saham syariah sehingga akan memudahkan bagi pelaku pasar dalam mengukur kinerja saham syariah. Berdasarkan penjelasan diatas penulis ingin melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui Pengaruh Variabel Makroekonomi Terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) Di Bursa Efek Indonesia Periode Januari 2014 Juli 2016

5 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penyusun dapat merumuskan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apakah inflasi berpengaruh secara signifikan terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) di bursa efek Indonesia periode Januari 2014 Juli 2016? 2. Apakah tingkat suku bunga BI berpengaruh secara signifikan terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) di bursa efek Indonesia periode Januari 2014 Juli 2016? 3. Apakah jumlah uang beredar (M2) berpengaruh secara signifikan terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) di bursa efek Indonesia periode Januari 2014 Juli 2016? 4. Apakah nilai tukar rupiah berpengaruh secara signifikan terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) di bursa efek Indonesia periode Januari 2014 Juli 2016? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah dan fokus penelitian, maka Tujuan Penelitian yang ingin di capai adalah: 1. Menganalisis pengaruh inflasi terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) di bursa efek Indonesia periode Januari 2014 Juli 2016. 2. Menganalisis pengaruh tingkat suku bunga BI terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) di bursa efek Indonesia periode Januari 2014 Juli 2016.

6 3. Menganalisis pengaruh jumlah uang beredar (M2) terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) di bursa efek Indonesia periode Januari 2014 Juli 2016. 4. Menganalisis pengaruh nilai tukar rupiah terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) di bursa efek Indonesia periode Januari 2014 Juli 2016. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diberikan dari penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Secara terperinci manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat akademis Bagi pengembangan ilmu pengetahuan, hasil dari penelitian ini dapat menambah wawasan baru dan penelitian ini diharapkan sebagai bahan tambahan rujukan dan informasi bagi seseorang yang ingin melakukan penelitian selanjutnya. 2. Manfaat praktis a. Bagi pelaku bisnis, hasil dari penelitian ini dapat membantu mereka dalam menentukan apakah akan menjual, membeli, ataukah menahan saham yang mereka miliki. Karena kesalahan dalam menentukan dan menerapkan strategi perdagangan di pasar modal, akan berakibat buruk bagi investor sehingga dapat mengalami kerugian.

7 b. Bagi Pemerintah, sebagai bahan pertimbangan dalam membuat kebijakan-kebijakan yang berkenaan dengan saham sehingga pengaruh yang telah atau akan terjadi dapat diantisipasi dan ditangani dengan sebaik-baiknya. E. Metode Penelitian 1. Jenis dan Sumber Data Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data yang bersifat kuantitatif dan merupakan data sekunder. Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data (Kuncoro, 2001). Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini berupa data deret waktu (time series). Data sekunder tersebut meliputi pertumbuhan Indeks Saham Syariah (ISSI) yang diperoleh dari penutupan setiap akhir bulan mulai dari Januari 2014 Juli 2016, dan variabel makroekonomi yang yang terdiri dari inflasi, tingkat suku bunga BI, jumlah uang beredar (M2), dan nilai tukar rupiah setiap bulannya selama periode Januari 2014 Juli 2016. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari website resmi dari Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, Badan Pusat Statistik, Bursa Efek Indonesia dan duniainvestasi.com serta dari sumber lain yang terkait dan dalam rentan waktu Januari 2014 Juli 2016. 2. Metode Analisis Data Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif dengan alat analisis Model Penyesuaian Parsial (Partial

8 Adjusment Model), dan Uji Asumsi Klasik dengan menggunakan software Eviews guna mengetahui pengaruh antara variabel dependen (indeks harga saham ISSI) dengan variabel independen (inflasi, tingkat suku bunga BI, jumlah uang beredar, nilai tukar rupiah). Penulis melakukan replikasi model dari Hafidz Ash-Shidiq, tahun 2015 tentang Analisis Pengaruh Suku Bunga SBI, Uang Beredar, Inflasi dan Nilai Tukar Terhadap Indeks Harga Saham Jakarta Islamic Index (JII) Periode 2009-2014 yang dibuat model Jurnal (rujukan). Model Penyesuaian Parsial (Partial Adjusment Model ) sebagai berikut: (Gujarati, 2003) a. Model penyesuaian parsial memformulasikan hubungan atau fungsi jangka panjang sebagai berikut: Y * t = β 0 + β 1 X t + U t b. Sedangkan perilaku penyesuaian parsialnya diformulasikan dengan persamaan sebagai berikut: Y t Y t-1 = δ (Y * t Y t-1 ) Di mana δ adalah koefisien penyesuaian parsial, yang karenanya memiliki nilai 0 < δ 1; Y t Y t-1 adalah koeefisien aktual; sementara Y * t Y t-1 adalah penyesuaian yang diinginkan. c. Penataan dan subtitusi persamaan adjustment Y t Y t-1 = δ ( Y * t - Y t-1 ) Y t Y t-1 = δ Y * t - δy t-1 Y t = δ Y * t + Y t-1 δy t-1 Y t = δ Y * t + (1- δ)y t-1

9 Subtitusi; Y t = δ(β 0 + β 1 X 1t + u t )+ (1- δ)y t-1 Y t = δβ 0 + δβ 1 X 1t + δu t + (1- δ)y t-1 d. Parameterisasi model jangka pendek dalam penelitian ini sebagai berikut : Y t = α 0 + α 1 X 1t + λ Yt- 1 + vt Dimana: α 0 = δβ 0 α 1 = δβ 1 λ = (1 - δ) v t = δu t Model PAM dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Model penyesuaian parsial memformulasikan hubungan atau fungsi jangka panjang sebagai berikut: Di mana: (Y) * t = β 0 + β 1 (X 1 ) t + β 2 (X 2 ) t + β 3 (X 3 ) t + β 4 (X 4 ) t + u t Y β 0 β 1, β 2, β 3 X 1 X 2 X 3 X 4 u t : Indeks Harga Saham di ISSI : Konstanta : Koefisien Regresi : Inflasi : Tingkat Suku Bunga (BI Rate) : Jumlah Uang Beredar : Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar : Eror

10 b. Sedangkan perilaku penyesuaian parsialnya diformulasikan dengan persamaan sebagai berikut: ISSI t ISSI t-1 = δ (ISSI * t ISSI t-1 ) Di mana δ adalah koefisien penyesuaian parsial, yang karenanya memiliki nilai 0 < δ 1; ISSI t ISSI t-1 adalah koefisien aktual; sementara ISSI * t ISSI t-1 adalah penyesuaian yang diinginkan. a. Penataan dan subtitusi persamaan adjustment ISSI t ISSI t-1 = δ ( ISSI * t - ISSI t-1 ) ISSI t ISSI t-1 = δ ISSI * t - δ ISSI t-1 ISSI t = δ ISSI * t + ISSI t-1 δ ISSI t-1 Subtitusi; ISSI t = δ ISSI * t + (1- δ) ISSI t-1 ISSI t = δ (β 0 + β 1 INF t + β 2 BIRATE t + β 3 M2 t + β 4 KURS t + u t ) + (1- δ) ISSI t-1 ISSI t = δβ 0 + δβ 1 INF t + δβ 2 BIRATE t + δβ 3 M2 t + δβ 4 KURS t + δu t + (1- δ)y t-1 b. Parameterisasi model jangka pendek dalam penelitian ini sebagai berikut : Di mana: 0 < λ < 1, α 0 : δβ 0 α 1 : δβ 1 (Y) t = α 0 + α 1 (INF) t + α 2 (BIRATE) t + α 3 (M2) t + α 4( KURS) t + λ (Y)t-1 + vt

11 α 2 : δβ 2 α 3 : δβ 3 α 4 : δβ 4 λ : (1 δ) v t : δu t Uji Asumsi Klasik dan uji statistik yang dilakukan agar hasil analisis regresi menunjukan hubungan yang valid. Uji yang dilakukan antara lain: 1. Uji Multikolinieritas Tujuan dari uji multikolinieritas adalah untuk mengetahui apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variable independen atau tidak, hasil uji multikolinieritas dapat dilihat nilai tolerance dan nilai VIF, jika nilai tolerance < 0.1 atau nilai VIF > 10 berarti terjadi korelasi antar variable independen. 2. Uji Normalitas Residual Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi nilai residual variable dependen dan variable independen terdistribusi secara normal dan independen atau tidak. Asumsi normalitas gangguan u t adalah penting sekali, apabila asumsi ini tidak terpenuhi, maka kedua uji ini dan estimasi nilai variabel dependen adalah tidak valid untuk sempel kecil atau tertentu (Gujarati, 2003). Uji normalitas u t yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Jarque Bera. 3. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi korelasi antara residual pada periode t dengan residual pada periode t-1 (sebelumnya). Adanya autokorelasi bertentangan dengan asumsi dasar regresi

12 linier berganda yang menyatakan tidak adanya korelasi antar anggota sempel. Akibat dari adanya korelasi ini adalah varian sempel tidak dapat menggambarkan varian populasinya dan model regresi yang dihasilkan tidak dapat digunakan untuk menaksir nilai variabel dependen pada variabel independen tertentu. Diagnosis ada tidaknya gejala autokorelasi dapat dilakukan dengan cara melihat nilai pada pengujian Breusch Godfrey. 4. Uji Heterokedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi varian residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain bersifat konstan (identik) atau tidak, jika bersifat konstan berarti tidak terjadi heteroskedastisitas atau terjadi homoskedastisitas, dan varian residual yang bagus adalah yang bersifat konstan. Heterokedastisitas terjadi apabila variasi u t tidak konstan atau sering berubah-ubah dengan berubahnya nilai variabel independen (Gujarati, 2003). Untuk mengetahui keberadaan masalah heterokedastisitas dalam penelitian ini digunakan uji White. 5. Uji Spesifikasi Model Uji spesifikasi model pada dasarnya digunakan untuk asumsi (CLRM) tentang linieritas model, sehingga sering disebut uji linieritas model. Pada penelitian ini digunakan uji Ramsey-Reset yang dikenal dengan sebutan uji kesalahan spesifikasi umum. 6. Uji Kebaikan Model dan Validitas Pengaruh a. Uji signifikansi simultan (uji statistik F)

13 Uji statistik F digunakan untuk menunjukkan apakah variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan atau bersama-sama terhadap variabel terikat,(kuncoro, 2001) b. Uji Vliditas Pengaruh(uji Statistik t) Uji statistik t digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat. c. Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien determinasi (R 2 ) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. R2 menunjukkan proporsi total jumlah kuadrat (TSS) yang diterangkan oleh variabel bebas dalam model. Sedangkan sisanya dijelaskan oleh oleh variabel lain yang tidak di jelaskan dalam model.(kuncoro, 2001). F. Sistematika Penulisan berikut : Penulisan ini dibagi menjadi lima bab dengan urutan penulisan sebagai BAB I PENDAHULUAN Dalam Bab I ini diuraikan mengenai Latar Belakang, Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan. BAB II LANDASAN TEORI

14 Pada Bab ini berisi teori-teori yang mendukung penelitian ini yaitu mengenai teori inflasi, suku bunga, jumlah uang beredar, dan nilai tukar, penelitian sebelumnya dan hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang data dan sumber data. Metode pengumpulan data, definisi operasional variabel, dan metode analisis data. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Berisi tentang deskripsi data, analisis data, hasil analisis dan pembahasanya. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi tentang kesimpulan hasil penelitian dan saransaran yang perlu untuk disampaikan baik obyek penelitian ataupun bagi penelitian selanjutnya.