BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

V. PENUTUP. A. Kesimpulan

ABSTRAK. Kata Kunci: Parodi, Satir, Apropriasi. vii UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Adi Khadafi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penciptaan Karya

BAB I PENDAHULUAN. Jika kita berbicara tentang peradaban manusia, tidaklah akan lepas dari persoalan seni dan

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan manusia. Identitas menjadi hal penting yang berperan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sejak revolusi industri, seni dan desain merupakan dua hal yang memiliki kaitan.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sangat cepat. Begitu pula dengan gaya hidup masyarakat yang juga

PENDAHULUAN. Banyak perupa muda yang berasal dari kota Bandung yang intens melukis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

V. PENUTUP. bentuk figur manusia yang imajinatif. karya-karya lukisan dalam Tugas Akhir penciptaan karya seni ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa kecil perupa hingga dewasa banyak terinspirasi oleh informasi yang di

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Raymond Williams dalam Komarudin (2007: 1).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Prio Rionggo, 2014 Proses Penciptaan Desain Poster Dengan Tema Bandung Heritage

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penciptaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mata pencaharian dengan hormat dan jujur. Dalam versi yang lain seni disebut. mempunyai unsur transendental atau spiritual.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Berkarya

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN. datang dari dalam maupun luar individu itu sendiri. Sebagai contoh, ketika

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

PENCIPTAAN SERAGAM BATIK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

I. PENDAHULUAN. Dunia fotografi sangatlah luas, perkembangannya juga sangat pesat. Di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fitri Salam Bhakti, 2014 Gedung Sundial Kota Baru Parahyangan Sebagai Objek Berkarya Seni Grafis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

2014 SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan, maupun lingkungan kehidupan masyarakat. Alam dapat dikatakan. terpisahkan antara manusia dengan lingkungan alam.

2015 ABSTRAK SUPREMATISME SEBAGAI GAGASAN BERKARYA SENI PATUNG DENGAN MEDIA KAYU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Seni grafis sudah jarang diminati, terutama yang masih menggunakan

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP. Lahirnya ide atau pemikiran sebuah karya seni adalah hasil interaksi pada

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. kebenaran, hal ini terkait sekali dengan realitas.

BAB I PENDAHULUAN. Seni atau art berasal dari kata dalam bahasa latin yaitu ars, yang memiliki arti

I. PENDAHULUAN. pengalaman dan pengamatan penulis dalam melihat peristiwa yang terjadi

AKAR TUBUH: BERANGKAT DARI KATA, MERAJUT MAKNA 1 Hermawan 2

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

BAB V PENUTUP. sikap yang melatarbelakangi gagasan sebuah karya seni.

BAB VI KESIMPULAN. Pada dasarnya Keraton Yogyakarta dibangun berdasarkan. kosmologi Jawa, yang meletakkan keseimbangan dan keselarasan

BAB I PENDAHULUAN. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di

2. Fungsi tari. a. Fungsi tari primitif

BAB I PENDAHULUAN. dari banyak karya sastra yang muncul, baik berupa novel, puisi, cerpen, dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. khas musik yang dingin, gelap, melankolis, tragis, dan beratmosfir suram. Black

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. a. Langer terkesan dengan pengembangan filsafat ilmu yang berangkat

I. PENDAHULUAN A. Penjelasan Tema / Ide /Judul Perancangan B. Latar Belakang Perancangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendeskripsikan apa-apa yang berlaku saat ini. Didalamnya terdapat upaya

BAB III GAGASAN BERKARYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

W, 2015 #INSTAMOMENT KARYA CIPTA FOTOGRAFI MENGGUNAKAN MEDIA SMARTPHONE ANDROID DENGAN APLIKASI INSTAGRAM

5.9.Topeng Postmodern Karya Ida Bagus Anom Dan Idiom Estetikanya Dengan pertumbuhan dan ekspansi kebudayaan luar terhadap segala aspek kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB III METODE PENCIPTAAN. keluar dari kegelisahan tersebut. Ide/gagasan itu muncul didorong oleh keinginan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penciptaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penciptaan Karya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Estetika sebagai..., Wahyu Akomadin, FIB UI,2009

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

BAB III GAGASAN KARYA DAN PROSES BERKARYA

ESTETIKA ABAD KE-20 SUSANNE K. LANGER. Oleh : Ritter Willy Putra Christina Abigail Daniz Puspita

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kelautan Gorontalo. Akan tetapi selain dari tujuan untuk membangun

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra dapat dikatakan bahwa wujud dari perkembangan peradaban

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II METODE PERANCANGAN. Adapun maksud dan tujuan perancangan Multimedia Interaktif ini

mengenai perubahan representasi kartun Panji Koming terhadap dua kondisi politik yang berbeda juga mewakili apa yang terjadi terhadap media-media

BAB I PENDAHULUAN. jasmani yang meliputi sandang, pangan, dan papan serta kebutuhan rohaniah. Kebutuhan

[ORAT ORET ARTSPACE] TA 131/53 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan. Kata komik berasal dari bahasa Inggris comic yang merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan

Fungsi Apresiasi dan Kritik dalam Pendidikan Seni Rupa

BAB I PENDAHULUAN. Pasca Modernisme melahirkan gerakan seni rupa Kontemporer yang mendorong

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2015 TARI KREASI DOGDOG LOJOR DI SANGGAR MUTIARA PAWESTRI PELABUHAN RATU KABUPATEN SUKABUMI

Ahyad. Fakultas Komunikasi Universitas Gunadarma Kata Kunci: wacana kritis, iklan, makna

48. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA SMA/MA/SMK/MAK

BAB III METODE PENELITIAN. analisis atau descriptive research. Melalui metode deskriptif analisis peneliti

BAB I PENDAHULUAN. Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra

BAB V PENUTUP. tentu saja tidak hadir dari kekosongan. Karya seni dalam perwujudannya tentu

BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA. memberikan ingatan segar kembali akan pengalaman-pengalaman kita dimasa

BAB I PENDAHULUAN. Seni kaligrafi Islam atau biasa dikenal dengan khat sebenarnya. mengungkapkan perasaan melalui bentuk-bentuk artistik.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENCIPTAAN. cm, karya ke dua berukuran 120 cm X 135 cm, karya ke tiga berukuran 100 cm X

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. PROSES PENCIPTAAN

ABSTRAK. Kata Kunci: Artspace, Galeri, Orat Oret, Seni

BAB V PENUTUP. proses transformasi puisi-puisi Suminto A Sayuti menjadi lukisan. Pada

DESKRIPSI KARYA MONUMENTAL SENI PATUNG

BAB III METODE PENCIPTAAN

dengan mencermati bahwa praktik dan gagasan seni rupa Islam di nusantara ternyata bisa dimaknai lebih terbuka sekaligus egaliter. Kesimpulan ini terba

SENI RUPA MODERN INDONESIA : ANAGLYPH 3D

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tema mengenai parodi sebagai bentuk sindiran terhadap situasi zaman, banyak ditemukan sepanjang sejarah dunia seni, dalam hal ini khususnya seni lukis, contohnya Richard Hamilton dengan karya kolasenya yang berjudul Just what is it that makes today's homes so different, so appealing sebagai bentuk parodi terhadap dunia periklanan Amerika yang meledak serta budaya konsumerisasi pasca perang tahun 50-an. Ketertarikan terhadap parodi sebagai bahasa visual mempengaruhi beberapa karya penulis sebelumnya, yang didukung pula oleh konsep pemikiran dari Yasraf Amir Piliang (2009) tentang parodi: merupakan komposisi dalam satu karya seni, sastra, atau arsitektur yang diimitasi sedemikian rupa yang didalamnya memiliki kecenderungan pemikiran atau perasaan tidak puas, kecaman atau bahkan hanya sekedar ungkapan rasa humor yang menghasilkan efek-efek humoristik. Penggunaan bahasa visual parodi terhadap karya seni masih diperbincangkan di Indonesia karena masih dianggap menyalahi hak cipta suatu karya seni, berbeda dengan di Amerika Serikat, seniman dilindungi oleh suatu hukum-hukum khusus untuk memungkinkan seniman secara bebas melakukan parody, sehingga menghindari masalah hak cipta, asalkan tidak merusak atau merugikan karya asli atau mencoba untuk berpose seperti aslinya. Seni post-modern mengambil berbagai bentuk dalam pengolahan karya seni, salah satunya found object yaitu benda ini merupakan buatan manusia atau dari alam yang kemudian diolah secara minimal bahkan tidak diolah sama sekali, kemudian ditawarkan kembali menjadi sebuah karya seni. Beberapa seniman post-modern yang menggunakan found object adalah Andy Warhol dan Richard Hamilton, selain menggunakan unsur-unsur dari simbol institusional juga hal-hal komersil di dalam karya seninya Postmodern Piracy: How Copyright Law Constrains Contemporary Art (1994 : 282). Seni merupakan media ekspresi emosi personal yang menghadirkan fakta kehidupan yang paling dekat dengan seniman, sehingga seni mempunyai keterikatan yang kuat terhadap psikologi atau psikobiografi seniman. Dalam Philosophy of The Art : An Introduction to Aesthetics (2005 : 31-32) mengemukakan bahwa seni sebagai proses kreatif adalah ungkapan dari suasana hati, perasaan dan jiwa. Seniman menciptakan karya seni sebagai salah satu bentuk ungkapan isi hati dan 1 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

pengalaman batin melalui berbagai macam bentuk visual. Proses pengungkapan ini menjadikan seniman terbebas dari kecemasan, emosi dan pengalaman batin lainnya. Penggunaan bahasa visual parodi dipilih seniman sebagai bentuk kritik terhadap pergerakan seni rupa di era kontemporer dimana kesenian pada era industri bukan lagi tumpahan ekspresi pribadi yang merupakan simbolisasi dan pengungkapan perasaan; tetapi semata-mata lebih bertumpu pada kegiatan ekonomi, dimana karya seni dalam kasus ini akhirnya hanya menjadi representasi reputasi dan identitas bagi pembeli. Karena sifat pasar yang tendesius dan sifat pasar yang cenderung mengapresisasi karya seni yang memiliki nilai jual tinggi menyebabkan beberapa seniman mematok harga yang fantastis untuk karya seni yang dibuatnya. Membeli lukisan atau karya seni dengan harga fenomenal di kalangan masyarakat atas diyakini menjadi sebuah gaya hidup baru yang prestisius. Hal ini ini menandakan berubahnya paradigma seni lukis yang awalnya sebagai seperangkat nilai estetis - filosofis menjadi benda komoditi. Mengutip Ad Reinhardt dalam buku Art-as-art: The Selected Writings of Ad Reinhardt (1991 : 56) mengatakan:no art as a commodity or a jobbery. Art is not the spiritual side of business.dengan demikian, semangat berkesenian bukan lagi didorong oleh proses kreatif untuk menciptakan suatu karya seni yang memiliki kontribusi bagi kemanusiaan, tetapi lebih banyak mengikuti selera pasar. Karena itu parodi merupakan media visual yang tepat karena dapat menyampaikan bahasa melalui pesan visual dan menjadikannya sebagai alat penyampaian pesan kepada masyarakat sebagai sindiran, dan kritikan mengenai dampak dari seni sebagai komoditas yang telah terjadi ini. Melalui Karya Tugas Akhir ini pesan yang ingin disampaikan adalah mengkritisi fenomena yang terjadi saat ini melalui bahasa visual parodi yang di implementasikan pada karya - karya Tugas Akhir yang diharapkan dapat kembali pada persepsi seni yang dapat berkomunikasi lewat rasa yang alami, sederhana dan tanpa pretensi yang menghasilkan karya yang jujur. 2 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

1.2 Rumusan Penciptaan Berdasarkan latar belakang diatas, maka batasan masalah berkarya dalam tugas akhir ini dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana penulis menginterpretasi konsep dari fenomena yang terjadi saat ini yang akan penulis visualisasikan dalam karya? Bagaimana bahasa visual parodi dapat mendukung tema yang diangkat penulis? 1.3 Tujuan Penciptaan Tujuan dalam penciptaan karya ini adalah: Untuk mengembangkan konsep dari fenomena yang terjadi saat ini yang divisualisasikan kedalam bentuk karya seni lukis Mewujudkan bahasa visual parodi yang mendukung konsep dalam kekaryaan. Untuk landasan penciptaan para mahasiswa tugas akhir selanjutnya. 1.4 Metode Penciptaan Proses penciptaan karya dilakukan dengan beberapa metode yakni sebagai berikut: Metode Eksperimentasi: Metode eksperimentasi dilakukan dengan penggunaan tehnik konvesional dan tehnik digital pada bidang datar yang menjadi satu kesatuan dalam mendukung pemilihan bahasa visual yang dipakai yaitu parodi. Metode Studi Pustaka: diperoleh dari metode studi literatur yaitu data - data pustaka yang bersumber dari referensi terkait dengan proses penciptaan yang sedang dilaksanakan. Yaitu dengan mengumpulkan buku - buku pendukung, dan mengumpulkan sumber terkait melalui internet mengenai isu seni sebagai komoditas dan pengertian parodi secara umum dan bahasa visual parodi di ranah seni. 3 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

1.5 Sistematika Penulisan Laporan Penciptaan Penulisan ini dibagi menjadi 5 bab, sebagai berikut: Bab 1 Pendahuluan Menjelaskan latar belakang penciptaan, kerangka penciptaan, tujuan dan manfaat penciptaan dan sistematika penulisan laporan penciptaan. Bab 2 Landasan Teori Menjelaskan landasan penciptaan yang berisi tema dan judul tugas akhir, acuan karya, acuan teori. Bab 3 Konsep Penciptaan Menjelaskan konsep penciptaan yang berisi ide dan gagasan, proses berkarya. Bab 4 Tinjauan Karya Menganalisa karya yang telah diciptakan dengan landasan teori yang telah dipaparkan sebelumnya. Bab 5 Kesimpulan Merupakan rangkuman dari rumusan penciptaan yang telah dipaparkan dalam Bab I. 4 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

1.7 Kerangka Penciptaan Latar Belakang Ranah Sosio-Personal mengenai parodi yang direspon dengan bahasa visual Parodi Data Primer Teori Personal Karya Tugas Akhir Data Sekunder Literatur Teoritik Referensi Imaji: Jonathan Monk Miriam Elia Proses Kreasi Konsep Karya Memvisualisasikan aspek - aspek fenomena yang direspon dengan bahasa visual parodi Eksekusi Eksperimen Karya Media & Bahan Cat Akrilik diatas Canvas Digital Print Tehnik Computerized Tinjauan Karya 5 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Kesimpulan 6 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA