PEMANFAATAN LIMBAH PRODUKSI MIE SEBAGAI ALTERNATIF PAKAN TERNAK

dokumen-dokumen yang mirip
KAJIAN PENGOLAHAN JERAMI PADI SECARA KIMIA DAN BIOLOGI SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PENAMPILAN SAPI PERANAKAN ONGOLE

I. PENDAHULUAN. Peternakan di Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan, sehingga

PENDAHULUAN. Latar Belakang. yang sangat besar. Hal ini dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk yang

I. PENDAHULUAN. kontinuitasnya terjamin, karena hampir 90% pakan ternak ruminansia berasal dari

I. PENDAHULUAN. pertumbuhan tubuh dan kesehatan manusia. Kebutuhan protein hewani semakin

Coleman and Lawrence (2000) menambahkan bahwa kelemahan dari pakan olahan dalam hal ini wafer antara lain adalah:

I. PENDAHULUAN. Minat masyarakat yang tinggi terhadap produk hewani terutama, daging kambing,

KOMBINASI AZOLLA MICROPHYLLA DENGAN DEDAK PADI SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER BAHAN PAKAN LOKAL AYAM PEDAGING

I. PENDAHULUAN. Peternakan dan Kesehatan Hewan (2012) menunjukkan bahwa konsumsi telur burung

FORMULASI RANSUM PADA USAHA TERNAK SAPI PENGGEMUKAN

PENGARUH PENGGUNAAN PAKAN SUPLEMEN DALAM RANSUM BASAL KUALITAS RENDAH TERHADAP KECERNAAN ENERGI PADA SAPI PERANAKAN ONGOLE DI PETERNAKAN RAKYAT

BAB I. PENDAHULUAN. Kebutuhan daging sebagai salah satu sumber protein hewani untuk

I. PENDAHULUAN. Pakan merupakan masalah yang mendasar dalam suatu usaha peternakan. Minat

Feed Wafer dan Feed Burger. Ditulis oleh Mukarom Salasa Selasa, 18 Oktober :04 - Update Terakhir Selasa, 18 Oktober :46

PENDAHULUAN. yaitu ekor menjadi ekor (BPS, 2016). Peningkatan

EFEK PENGGUNAAN KONSENTRAT PABRIKAN DAN BUATAN SENDIRI DALAM RANSUM BABI STARTER TERHADAP EFISIENSI PENGGUNAAN RANSUM. S.N.

BAB I PENDAHULUAN. Statistik peternakan pada tahun 2013, menunjukkan bahwa populasi

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kandungan Nutrien

I. PENDAHULUAN. besar untuk dikembangkan, sapi ini adalah keturunan Banteng (Bos sundaicus)

I. PENDAHULUAN. Peternakan ayam broiler merupakan salah satu usaha yang potensial untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan perkembangan ayam broiler sangat dipengaruhi oleh

PENDAHULUAN. Sapi perah merupakan sumber penghasil susu terbanyak dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN. nutrisi makanan. Sehingga faktor pakan yang diberikan pada ternak perlu

I. PENDAHULUAN. pesat. Perkembangan tersebut diiringi pula dengan semakin meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. banyak membutuhkan modal dan tidak memerlukan lahan yang luas serta sebagai

I. PENDAHULUAN. dalam memenuhi kebutuhan protein hewani adalah kambing. Mengingat kambing

KATA PENGANTAR. dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

LUMPUR MINYAK SAWIT KERING (DRIED PALM OIL SLUDGE) SEBAGAI PENGGANTI DEDAK PADI DALAM RANSUM RUMINANSIA

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan daging sapi setiap tahun selalu meningkat, sementara itu pemenuhan

I. PENDAHULUAN. atau sampai kesulitan mendapatkan hijauan makanan ternak (HMT) segar sebagai

SUPLEMENTASI PADA PAKAN SUMBER ENERGI YANG BERBEDA DALAM RANSUM SAPI PERANAKAN ONGOLE TERHADAP KECERNAAN FRAKSI SERAT

Efisiensi Ransum yang Mengandung Limbah Mie Pada Itik Pedaging Feed Eficiency that Contain Noodle Waste on Meat Type Duck

Pengaruh Imbangan Energi dan Protein Ransum terhadap Energi Metabolis dan Retensi Nitrogen Ayam Broiler

Pengaruh penggunaan tepung azolla microphylla dalam ransum terhadap. jantan. Disusun Oleh : Sigit Anggara W.P H I.

MATERI DAN METODE. Waktu dan Lokasi. Materi

Ditulis oleh Mukarom Salasa Minggu, 19 September :41 - Update Terakhir Minggu, 19 September :39

PENDAHULUAN. rendah adalah masalah yang krusial dialami Indonesia saat ini. Catatan Direktorat

Ransum Ternak Berkualitas (Sapi, Kambing, dan Domba)

PEMANFAATAN TEPUNG LIMBAH ROTI DALAM RANSUM AYAM BROILER DAN IMPLIKASINYA TERHADAP EFISIENSI RANSUM SERTA

FORMULASI PAKAN SAPI POTONG BERBASIS SOFTWARE UNTUK MENDUKUNG PROGRAM SWASEMBADA DAGING SAPI DAN KERBAU

SILASE TONGKOL JAGUNG UNTUK PAKAN TERNAK RUMINANSIA

PENGANTAR. Latar Belakang. Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki potensi yang sangat besar

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas ayam buras salah satunya dapat dilakukan melalui perbaikan

I. PENDAHULUAN. sekitar 60% biaya produksi berasal dari pakan. Salah satu upaya untuk menekan

Tepung Ampas Tahu Dalam Ransum, Performa Ayam Sentul... Dede Yusuf Kadasyah

PENDAHULUAN. akan protein hewani berangsur-angsur dapat ditanggulangi. Beberapa sumber

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat. Populasi ayam pedaging meningkat dari 1,24 milyar ekor pada

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan waktu, pertambahan jumlah penduduk,

Evaluasi Kecukupan Nutrien pada Sapi Perah Laktasi... Refi Rinaldi

PRODUKSI KAMBING BOERAWA PROVINSI LAMPUNG THE IDENTIFICATION OF BOERAWA GOAT NUTRITION STATUS IN BOERAWA GOAT PRODUCTION CENTER IN LAMPUNG PROVINCE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Potensi Kambing sebagai Ternak Penghasil Daging

RESPON PRODUKSI SUSU SAPI FRIESIAN HOLSTEIN TERHADAP PEMBERIAN SUPLEMEN BIOMINERAL DIENKAPSULASI SKRIPSI PIPIT

Analisis Perkembangan Harga Protein Hewani Asal Ternak dan Bahan Pakan Ternak di Kota Padang Tahun 2012

Petunjuk Praktis Manajemen Pengelolaan Limbah Pertanian untuk Pakan Ternak sapi

TINJAUAN PUSTAKA Sapi Perah Sapi Friesian Holstein (FH) Produktivitas Sapi Perah

PENDAHULUAN. terhadap lingkungan tinggi, dan bersifat prolifik. Populasi domba di Indonesia pada

Pengembangan ternak ruminansia di negara-negara tropis seperti di. kemarau untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak ruminansia yang memiliki

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Boer berasal dari Afrika Selatan, yang merupakan hasil persilangan

HASIL DAN PEMBAHASAN. Keadaan Umum Penelitian

PENGARUH MANIPULASI RANSUM FINISHER TERHADAP PERTAMBAHAN BOBOT BADAN DAN EFISIENSI PAKAN DALAM PRODUKSI BROILER

PEMBERIAN PAKAN PADA PENGGEMUKAN SAPI

PENDAHULUAN. memadai, ditambah dengan diberlakukannya pasar bebas. Membanjirnya susu

BAB I PENDAHULUAN. diperlukannya diversifikasi makanan dan minuman. Hal tersebut dilakukan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. yang menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan

Pengaruh Penggunaan Zeolit dalam Ransum terhadap Konsumsi Ransum, Pertumbuhan, dan Persentase Karkas Kelinci Lokal Jantan

PENGARUH PEMBERIAN DEDAK PADI FERMENTASI TERHADAP PERTUMBUHAN AYAM BROILER

PENDAHULUAN. yang sangat penting untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pakan Penelitian

SAMPAH POTENSI PAKAN TERNAK YANG MELIMPAH. Oleh: Dwi Lestari Ningrum, SPt

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Kebutuhan daging di Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat

STATUS NUTRISI SAPI PERANAKAN ONGOLR DI KECAMATAN BUMI AGUNG KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

PELEPAH DAN DAUN SAWIT SEBAGAI PAKAN SUBSTITUSI HIJAUAN PADA PAKAN TERNAK SAPI POTONG DI KABUPATEN LUWU TIMUR SULAWESI SELATAN

BIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi e ISSN Universitas Muhammadiyah Metro p ISSN

LIMBAH MIE SEBAGAI PENGGANTI JAGUNG DALAM PAKAN AYAM PEDAGING DAN PENGARUHNYA TERHADAP KUALITAS KARKAS

KANDUNGAN NUTRISI SILASE JERAMI JAGUNG MELALUI FERMENTASI POLLARD DAN MOLASES

IMPLEMENTASI METODE WP (WEIGHTED PRODUCT) PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN RANSUM SAPI PADA KUD SIDOLUHUR

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Usaha peternakan ayam saat ini cukup berkembang pesat. Peredaran daging ayam cukup besar di pasaran sehingga menyebabkan

PENGANTAR. Latar Belakang. 14,8 juta ekor adalah sapi potong (Anonim, 2011). Populasi sapi potong tersebut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tepatnya dari pulau Madura. Sapi Madura merupakan ternak yang dikembangkan

I. PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap peningkatan produksi ternak. Namun biaya pakan

ENERGI METABOLIS DAN EFISIENSI PENGGUNAAN ENERGI RANSUM AYAM BROILER YANG MENGANDUNG LIMBAH RESTORAN SEBAGAI PENGGANTI DEDAK PADI

Nilai Nutrien Rumput Lapangan dan Daun Gamal dengan beberapa Formula Urea Gula Lontar Blok

PRODUKSI DAN. Suryahadi dan Despal. Departemen Ilmu Nutrisi &Teknologi Pakan, IPB

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Limbah Ikan Bandeng (Chanos

PEMANFAATAN Indigofera sp. DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK PADA DOMBA JANTAN

I. PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan dan kecerdasan bangsa. Permintaan masyarakat akan

MATERI DAN METODE. Materi

Maulana Aziz a, Muhtarudin b, Yusuf Widodo b ABSTRACT

HASIL DAN PEMBAHASAN

THE EFFECT OF PROBIOTIC FEED SUPPLEMENT ON MILK YIELD, PROTEIN AND FAT CONTENT OF FRIESIAN HOLSTEIN CROSSBREED

PENDAHULUAN. sebagai penghasil telur dan daging sehingga banyak dibudidayakan oleh

HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Lokasi Konsumsi Pakan

PENDAHULUAN. Kambing merupakan ternak ruminansia kecil yang sangat populer, mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi, dan mampu beradaptasi

KECERNAAN RANSUM SAPI BALI DENGAN KONSENTRAT FERMENTASI BERBASIS LUMPUR SAWIT DAN BAHAN PAKAN LOKAL

KOMPOSISI KIMIA BEBERAPA BAHAN LIMBAH PERTANIAN DAN INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

Penampilan Kelinci Persilangan Lepas Sapih yang Mendapat Ransum dengan Beberapa Tingkat Penggunaan Ampas Teh

Pemanfaatan Kulit Nanas Sebagai Pakan Ternak oleh Nurdin Batjo (Mahasiswa Pascasarjana Unhas)

KONVERSI SAMPAH ORGANIK MENJADI SILASE PAKAN KOMPLIT DENGAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI FERMENTASI DAN SUPLEMENTASI PROBIOTIK TERHADAP PERTUMBUHAN SAPI BALI

TERNAK PERAH SEBAGAI PRODUSEN SUSU

Transkripsi:

DOI: doi.org/10.21009/03.snf2017.02.mps.20 PEMANFAATAN LIMBAH PRODUKSI MIE SEBAGAI ALTERNATIF PAKAN TERNAK Susi Agung Purwaningtyas 1,a), Sulhadi 2,b), Teguh Darsono c), Aninditya Dwi Perwitasari 1) Program studi Magister Pendidikan Fisika, Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang Jl. Kelud Utara III, Kota Semarang 50237 E-mail : a)ardifendy@gmail.com, b)sulhadipati@yahoo.com, c)teguh_darsono@yahoo.com Abstract One of the alternative utilization of wasted noodle production is to overcome the problem of limited amount of forage forage especially in the dry season. The purpose of this study to determine the nutrition of noodle wasted noodle production as an alternative to cattle feed. Before the nutrition testing, first the wasted noodle production enriched content. Noodle production waste is mixed with grass, rice bran, and straw. These materials are the usual feed ingredients given to cows and have been tested for their nutritional content. Rasum I obtained nutrient content: 28% crude fiber, 0.5% fine protein, 29% fat. Ration II of nutrition contained: crude fiber 24.6%, 0.5% fine protein, 25.6% fat. Ration III of nutrition contained: crude fiber 19.4%, protein 0.5%, fat 19.9 Keyword: Wasted noodles production, animal food PENDAHULUAN Usaha ternak sapi merupakan salah satu usaha yang banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Sukses atau tidaknya dalam menjalani ternak sapi ditentukan oleh banyak faktor. Pakan merupakan salah satu faktor utama yang menentukan keberhasilan suatu usaha ternak, karena 60 70 % biaya digunakan untuk kebutuhan pakan [1]. Hijauan merupakan pakan yang paling baik untuk ternak sapi karena selain merupakan bahan alami hijauan juga memiliki kadar serat kasar yang tinggi [2]. Sapi merupakan hewan yang pada dasarnya memamabiak sehingga memerlukan pakan yang memiliki kadar serat kasar yang tinggi. Indonesia merupakan negara yang memiliki 2 musim, penghujan dan kemarau. Saat musim penghujan, tanaman hijau akan tumbuh dengan suburnya. Pakan untuk ternak akan dengan mudah di dapatkan. Namun lain halnya ketika musim kemarau datang, peternak harus pandai dalam hal mengatur pakan dari tanaman hijau agar pakan tidak habis terlebih dahulu sebelum musim kemarau berakhir. Saat musim kemarau penggunaan pakan unggas harus diatur seefisien mungkin. Ketersediaan pakan hijau yang terbatas pada musim kemarau tersebut dapat disiasati dengan pembuatan ransum. Peternak harus mampu memanfaatkan ketersediaan bahan pakan yang ada tanpa mengabaikan segi kualitas bahan pakan tersebut. Pemilihan bahan pakan yang tepat sebagai campuran maupun tambahan dalam pakan sangat berperan penting. Pembuatan ransum atau campuran dari berbagai jenis bahan pakan dapat memanfaatkan limbah sebagai upaya untuk penghematan pakan hijauan saat musim kemarau. Limbah produksi mie merupakan limbah produksi dalam bentuk padatan yang berupa sisa rontokan dari proses pembuatan mie sebelum dikemas [2]. Limbah mie memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi untuk dapat dimanfaatkan sebagai campuran pakan ternak dan dapat membantu SNF2017-MPS-125

mengemat kebutuhan pakan dari tanaman hijau khususnya saat musim kemarau. Kandungan protein pada limbah mie memang lebih rendah jika dibandingkan dengan pakan hijau atau dedak yang biasa diberikan pada sapi, namun limbah mie memiliki keunggulan yang lain[3]. Kandungan lemak pada limbah mie tergolong cukup tinggi. Jika ditinjau dari sisi lain, limbah mie memiliki memiliki harga yang relatif murah dan mudah didapatkan sehingga peternak sapi dapat dengan mudah memperoleh limbah mie dan tanpa harus mengeluarkan uang yang begitu banyak. Berikut disajikan data tentang kandungan gizi yang dimiliki oleh limbah mie. Gambar 1. Limbah Produksi Mie Tabel 1. Kandungan Gizi Limbah Industri Mie Instant [1] NUTRIEN [2] LIMBAH MIE (%) [3] SERAT KASAR [4] 1,37 [5] LEMAK [6] 8,73 [7] PROTEIN HALUS [8] 0,6 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan gizi dari bahan bahan pakan yang terdiri dari campuran berbagai macam bahan pakan ditambah dengan limbah produksi mie atau yang disebut dengan ransum. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium terpadu untuk pengujian kandungan gizi. Bahan pakan yang tersedia seperti rumput hijau, dedak padi, jerami padi, dan limbah produksi mie di haluskan dengan proses ball mill. Gambar 2. Dedak Padi SNF2017-MPS-126

Gambar 3. Limbah Produksi Mie Gambar 4. Jerami Padi Bahan pakan yang tersedia kemudian dicampur sehingga menjadi ransum dengan komposisi yang berbeda. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan gizi pakan sapi yang dicampur dengan limbah produksi mie. Penambahan limbah mie difungsikan sebagai alternatif pakan ternak dengan kandungan gizi yang tetap memadai saat musim kemarau pada saat sediaan hijauan sangat minim. Data kandungan gizi pada alternatif pakan ternak yang didapat kemudian dianalisis dengan cara di bandingkan dengan kandungan gizi pada pakan ternak yang sudah biasa diberikan kepada ternak sapi, yakni berupa pakan hijauan, dedak padi, dan jerami. Kandungan gizi yang akan dianalisis antara lain serat kasar, protein, dan lemak. Protein dalam pakan sapi merupakan salah satu zat yang penting karena protein merupakan komponen utama organ tubuh, enzim, dan zat pengatur hormon [3]. Lemak memiliki peranan penting bagi baik bagi pertumbuhan maupun perkembangan sapi, sebab lemak dapat berfungsi sebagai cadangan sumber energi bagi ternak peliharaan. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini menggunakan variasi sample yang kemudian diuji kandungannya dengan tujuan untuk mengetahui kandungan gizi yang terdapat pada ransum yang dicampur dengan limbah produksi mie yang telah dibuat dengan komposisi tertentu. Tabel 3. Kandungan Gizi Jerami Padi [9] NUTRIEN [10] JERAMI PADI (%) [11] SERAT KASAR [12] 34,2 [13] LEMAK [14] 1,55 [15] PROTEIN KASAR [16] 5,0 SNF2017-MPS-127

Jerami padi merupakan pakan sapi yang kualitasnya paling rendah karena memiliki daya cerna yang rendah [4]. Kendati demikian jerami padi memiliki kandungan protein kasar sebesar 5% yang mana protein juga merupakan zat yang tidak kalah pentingnya dibutuhkan oleh sapi sehingga jerami padi sering digunakan para peternak untuk bahan campuran pada pakan ternak. Tabel 4. Kandungan Dedak Padi [17] NUTRIEN [18] DEDAK PADI (%) [19] SERAT KASAR [20] 35,3 [21] LEMAK [22] 3,2 [23] PROTEIN HALUS [24] 6,5 Dedak padi merupakan pakan non hijauan yang memiliki daya cerna cukup baik menurut Badan Litbang Pertanian Yogyakarta. Para peternak banyak memilih dedak padi sebagai campuran untuk memperkaya kandungan pada pakan ternak sapi. Gambar 5. Ransum Tabel 5. Kandungan Gizi Ransum I (rumput, dedak padi, dan jerami) [25] NUTRIEN [26] RANSUM I (%) [27] SERAT KASAR [28] 28 [29] LEMAK [30] 29 [31] PROTEIN HALUS [32] 0,5 Pada ransum I bahan pakan yang dicampurkan merupakan golongan limbah pertanian. Pada tabel disajikan data kandungan gizi yang berupa serat kasar sebesar 28%, lemak 29%, dan protein halus 0,5%. Hasil uji kandungan laboratorium menunjukan bahwa kandungan gizi pada ransum I yang berupa campuran limbah pertanian cukup memenuhi kebutuhan nutrisi sapi. Tabel 6. Kandungan Gizi Ransum II (40% rumput + 30% dedak padi + 10% jerami + 20% limbah produksi mie) [33] NUTRIEN [34] RANSUM II (%) [35] SERAT KASAR [36] 24,6 [37] LEMAK [38] 19,9 [39] PROTEIN HALUS [40] 0,5 Pada ransum II terlihat kandungan proteinnya sangat rendah bahkan kurang dari 1% hal ini dikarenakan kandungan protein yang teruji merupakan jenis protein halus. Pada tabel terlihat kandungan lemak pada ransum II cukup tinggi yakni 19,9%. Limbah produksi mie diberikan kadar 20% SNF2017-MPS-128

Tabel 7. Kandungan Gizi Ransum III (30% rumput + 20% dedak padi + 10% jerami + 40% limbah produksi mie) [41] NUTRIEN [42] RANSUM III (%) [43] SERAT KASAR [44] 19,4 [45] LEMAK [46] 25,6 [47] PROTEIN HALUS [48] 0,5 Pada ransum III terlihat kandungan proteinnya sangat rendah bahkan kurang dari 1% hal ini dikarenakan kandungan protein yang teruji merupakan jenis protein halus sama halnya dengan kandunan pada ransum II. Pada tabel terlihat kandungan lemak pada ransum III cukup tinggi yakni 25,6%. Kadar lemak pada ransum III ini mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan Ransum II. Limbah produksi mie diberikan kadar 40% Limbah pertanian seperti jerami padi dan dedak padi memang sudah lama dimanfaatkan para petani untuk membuat ransum. Selain untuk menghemat hijauan saat musim kemarau, kandungan gizi pada kedua limbah pertanian itupun sudah teruji. Limbah produksi mie bukan termasuk limbah pertanian namun jika kita perhatikan pada tabel 1 kandungan gizi pada limbah mie tergolong cukup tinggi untuk pemenuhan gizi ternah sapi. Pengujian hasil laboratorium pada limbah produksi mie yang dicampurkan ke dalam pakan ternak menunjukkan hasil yang positif. Jika ditinjau dari kandungan lemaknya pada kadar 20% pencampuran limbah produksi mie menunjukkan hasil 19,9% terdapat kandungan lemak pada ransum tersebut. Pada kadar 40% pencampuran limbah produksi mie menunjukkan hasil 25,6% terdapat kandungan lemak. Terlihat kandungan lemak terjadi peningkatan saat kadar pencampuran limbah produksi mie ditambah pada campuran bahan pakan untuk ternak. Hal ini menunjukkan bahwa limbah produksi mie walaupun bukan termasuk limbah pertanian yang merupakan bahan alami ternyata juga dapat menjadi alternatif pakan ternak yang kandungannya diperkaya dengan bahan alami yang sudah biasa diberikan kepada sapi. Kandungan lemak pada limbah produksi mie memang tergolong tinggi, namun limbah produksi mie mengandung nutrien yang tidak seimbang dan juga antinutrisi berupa arabinoxylan [5] sehingga memungkingkan pakan yang dikonsumsi tidak mampu dicerna dan dimanfaatkan tubuh sapi dengan baik. Sehingga walaupun hasil pengujian laboratorium menunjukkan terjadi peningkatan kadar lemak ketika kadar kadar limbah produksi mie ditambah bukan berarti semakin banyak kadar limbah produksi mie semakin baik. Penggunaan limbah produksi mie hanya sebesar 20% dapat ditambahkan pada pakan ternak [6] SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa limbah produksi mie dapat dimanfaatkan sebagai alternatif pakan ternak yang kandungannya diperkaya dengan pencampuran bahan pakan hijau dan limbah pertanian yang biasa diberikan kepada sapi. UCAPAN TERIMAKASIH Terimakasih kepada Kepala Laboratorium Terpadu yang telah memberikan sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan penelitian ini serta kepada semua pihak yang telah membantu dalam kegiatan penelitian. REFERENSI [1] Wahju, J. 2004. Ilmu Nutrisi Unggas. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. [2] Agustin, M. 2008. Pengaruh Penggunaan Limbah Mie Dalam Pakan Terhadap Penampilan Produksi Ayam Pedaging. Skripsi. Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak. Fakultas Peternakan. Universitas Brawijaya. Malang. SNF2017-MPS-129

[3] Djaenudin., Efendi., M. Efendi., I. Hernaman dan I. P. Putut. 2005. Pengaruh Penggunaan Limbah Mie Dalam Ransum Terhadap Kinerja Ayam Pedaging. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Universitas Padjajaran. Bandung. [4] Hamdan, A., N. Ngadiyono dan A. Agus. 2004. Konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan sapi Bali dan sapi PO jantan yang diberi pakan basal jerami padi dan suplemen konsentrat. Jurnal Pengembangan Peternakan Tropis, Special Edition, Oktober 2004. Buku 2. Hal:126-131. [5] Rizal, Y. 2006. Ilmu Nutrisi Unggas. Andalas University Press. Padang. [6] Widodo, E. 2003. Manfaat Diet Pada PenaggulanganHiperkolesterolemi.www.USU.ac.id. diakses tanggal 8 Mei 2017. SNF2017-MPS-130