BAB 1 : PENDAHULUAN. dan swasta semakin menuntut pelayanan yang bermutu. Tidak dapat dipungkiri pada

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 : PENDAHULUAN. dan bermutu serta berorientasi pada kepuasan pasien. (2)

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, sarana pelayanan kesehatan merupakan elemen

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam menerima pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan merupakan suatu aktivitas yang dalam

BAB I PENDAHULUAN. padat modal dan padat teknologi, disebut demikian karena rumah sakit memanfaatkan

BAB 1 : PENDAHULUAN. yaitu pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. (1,2)

BAB I PENDAHULUAN. internasional memasuki pasar pelayanan medis di Indonesia. Setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. Berkembangnya jumlah rumah sakit di Indonesia menjadikan masyarakat

Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : TRI LESTARI J

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan adalah bagian integral dari pembangunan nasional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan jasa yang sama secara berulang dan membuat komitmen untuk. merekomendasikannya secara positif kepada orang terdekatnya.

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan aktivitasnya sehari-hari (Noor, 2001). World Health Organization (WHO)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

BAB 1 PENDAHULUAN. pentingnya kesehatan sebagai hak azasi manusia. Sehat merupakan kebutuhan dasar

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kualitas pelayanan yang ditawarkan kepada konsumen dalam. merasakan kepuasan terhadap kualitas yang ditawarkan.

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 adalah

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN JASA TERHADAP LOYALITAS PASIEN DI RUMAH SAKIT BHAKTI KARTINI. Rosmawati

BAB 1 PENDAHULUAN. bentuknya perilaku dapat dibedakan menjadi perilaku tertutup dan terbuka

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PESERTA JAMKESMAS DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. sangat berkaitan erat dengan pelayanan kesehatan. pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan

BAB I PENDAHULUAN. bidang termasuk bidang Kesehatan yang semakin ketat. Untuk. mempertahankan eksistensinya, setiap organisasi pelayanan Kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. penting guna menunjang aktifitas sehari-hari. Demi terpenuhinya. kesehatan. Undang Undang Nomor 44 tahun 2009 mendefinisikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

masyarakat karena terwujudnya keadaan sehat merupakan kehendak semua pihak.

II.TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kepuasan Konsumen

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN SKRIPSI

pelayanan. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Badung Mangusada

BAB I PENDAHULUAN. asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. Masalah kesehatan telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan peluang bagi rumah sakit itu sendiri (Luck, 2000 dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah melindungi

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu tempat untuk melakukan upaya peningkatan

BAB 1 : PENDAHULUAN. orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang

BAB I PENDAHULUAN. dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan

BAB 1 : PENDAHULUAN. juga untuk keluarga pasien dan masyarakat umum. (1) Era globalisasi yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat menjadi lebih selektif dalam memilih jasa pelayanan dari suatu rumah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Rumah sakit merupakan salah satu industri jasa pemberi pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. (PBB) tahun 1948 (Indonesia ikut menandatangani) dan Undang-Undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan secara merata dengan mengutamakan penyembuhan penyakit serta pemulihan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan masalah kesehatan benar-benar merupakan kebutuhan. penting. Oleh karena itu, organisasi pelayanan kesehatan diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator penting yang harus

BAB 1 PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

BAB 1 PENDAHULUAN. PERMENKES RI Nomor: 159b/Menkes/Per/II/1988 disebutkan bahwa setiap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini masalah kesehatan telah menjadi kebutuhan pokok bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelanggan terbagi menjadi dua jenis, yaitu: fungsi atau pemakaian suatu produk. atribut yang bersifat tidak berwujud.

Tabel 1.1 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan RSAB Harapan Kita. Tabel 1.2 Jumlah Konsultasi Kebidanan Eksekutif Dan Kebidanan Umum Di RSAB Harapan Kita

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan mencegah penyakit dengan masyarakat sebagai sasaran utamanya. (1) Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. Derajat kesehatan ibu dan bayi merupakan perhatian utama. bayi terbesar di Indonesia adalah Berat Badan Lahir Rendah (BBLR),

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan pasien adalah suatu perasaan pasien yang timbul akibat kinerja

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Dalam prakteknya rumah sakit digunakan sebagai tempat untuk

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang bermutu dan terjangkau bagi masyarakat. Pelayanan kesehatan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. jasa pelayanan kesehatan seperti rumah sakit untuk memberikan informasi, fasilitas

5. Quality Assurance (QA) Peningkatan mutu dalam pelayanan kesehatan selain berorientasi kepada proses pelayanan yang bermutu,juga hasil mutu


BAB I PENDAHULUAN. peran yang sangat strategis dalam upaya mempercepat peningkatan derajat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. hal yang harus mendapat perhatian dari pemerintah sebagai salah satu upaya

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO (2013), rumah sakit adalah bagian integral dari suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai industri jasa kesehatan pada dasarnya bertujuan

TESIS Untuk memenuhi persyaratan Mencapai derajat Sarjana S 2. Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Administrasi Rumah Sakit

BAB I PENDAHULUAN. ini dikarenakan telah terjadi beberapa perubahan mendasar. Pada awal

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan di bidang kesehatan merupakan salah satu bentuk pelayanan yang

BAB1 PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap perkembangan strategi pemasaran. Dunia ini harus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rumah sakit adalah instusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan kecenderungan menuntut kualitas pelayanan yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. keinginan, dan harapannya dapat dipenuhi melalui jasa atau produk yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya taraf hidup masyarakat, menyebabkan terjadinya peningkatan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Di Indonesia Rumah Sakit adalah sistem pelayanan kesehatan kepada masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Gambaran kepuasan..., Venty Rahma Ayunda, FKM UI,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dan diantaranya adalah milik swasta. 1. dari 6 buah puskesmas, 22 BKIA, 96 dokter praktik dan 3 Rumah Bersalin.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia dan menjadi hak asasi

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ISLAM AMAL SEHAT SRAGEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Sakit. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

Gambaran Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan di Instalasi Rawat Inap Ruang B2 THT & Kulit Kelamin RSUP Dr. Kariadi Semarang

BAB I PENDAHULUAN. nyata penyediaan layanan publik di bidang kesehatan adalah adanya rumah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Esa Unggul

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satunya adalah sektor jasa yang mampu menciptakan kesempatan kerja lebih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam era globalisasi, persaingan bisnis menjadi sangat ketat baik di pasar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Riset dalam pelayanan pelanggan secara berulang-ulang menunjukan

BAB I PENDAHULUAN. melalui upaya peningkatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kesehatan merupakan hal yang paling berharga dan telah. menjadi kebutuhan pokok. Semakin tinggi tingkat pendidikan, ilmu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam upaya menjaga mutu pelayanan di rumah sakit.

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia pada tahun 2004 sebagai bagian dari kewajiban pemerintah yang

BAB I PENDAHULUAN. kesembuhan dan pemulihan status kesehatan. Bersama dengan itu klien sekarang

Transkripsi:

BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemenkes RI menyatakan mutu pelayanan kesehatan merupakan segala hal yang meliputi kinerja yang menunjukkan tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan, tidak saja yang dapat menimbulkan kepuasan bagi pasien sesuai dengan kepuasan rata-rata penduduk tetapi juga sesuai dengan standar dan kode etik profesi yang telah ditetapkan. (1) Mutu menjadi salah satu elemen penting dalam setiap pelayanan kesehatan. Oleh sebab itu, dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, pihak penyedia jasa pelayanan kesehatan harus selalu menjaga mutu pelayanan yang diberikan. (2) Peningkatan mutu pelayanan kesehatan merupakan langkah terpenting untuk meningkatkan daya saing usaha Indonesia di sektor kesehatan. Perkembangan terakhir menunjukkan bahwa masyarakat pengguna pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta semakin menuntut pelayanan yang bermutu. Tidak dapat dipungkiri pada saat sekarang ini masyarakat semakin kritis terhadap pelayanan kesehatan dan menuntut keamanannya. Berbagai fakta menunjukkan adanya masalah serius dalam mutu pelayanan kesehatan di Indonesia. Hal ini disebabkan karena belum adanya sistem pengendali mutu yang terbaik diterapkan. (3) Rumah sakit merupakan salah satu institusi penyelenggara pelayanan kesehatan yang memiliki kewajiban untuk terus menerus melaksanakan berbagai upaya dalam meningkatkan kualitas pelayanan untuk mencapai tingkat kepuasan pelanggan, dalam hal ini pasienlah yang mendapatkan pelayanan kesehatan. Berbagai cara dapat dilakukan untuk mengetahui bagaimana gambaran kepuasan pasien 1

2 terhadap pelayanan yang diberikan oleh petugas kesehatan, salah satunya adalah dengan program mengevaluasi bagaimana penilaian pasien terhadap pelayanan yang diterimanya dan bagaimana pelayanan yang diharapkan. (4) Kewajiban rumah sakit untuk menjaga standar mutu pelayanan kesehatan dalam melayani pasien dilaksanakan dengan menetapkan standar pelayanan rumah sakit, melakukan audit medis, serta memenuhi ketentuan akreditasi rumah sakit. (5) Standar akreditasi RS 2012 PMKP.3.2 mempersyaratkan agar rumah sakit mengukur harapan serta kepuasan pasien dan keluarga, dan menjadikannya salah satu indikator mutu manajerial. (6) Survei kepuasan pasien penting untuk dilakukan rumah sakit selaku pemberi pelayanan publik. Survei kepuasan pasien digunakan sebagai tolok ukur untuk menilai tingkat kualitas pelayanan. Data kepuasan pasien akan dapat menjadi bahan penilaian terhadap unsur pelayanan yang masih perlu perbaikan dan menjadi pendorong setiap unit penyelenggara pelayanan untuk meningkatkan kualitas pelayanannya. (7) Agar diperolehnya umpan balik dari pasien atas pelayanan yang diberikan, perlu disediakan akses kepada pasien untuk memberikan informasi, saran / pendapat / tanggapan, complaint / pengaduan dalam bentuk kotak pengaduan, kotak pos, atau satuan tugas penerima pengaduan yang berfungsi menerima dan menyelesaikan pengaduan masyarakat. (8) Keputusan Menteri Kesehatan No.129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit menyatakan kepuasan pasien harus mencapai 90% ke atas. (9) Berdasarkan hasil survei kepuasan dari penelitian yang pernah dilakukan, pada rumah sakit swasta, terjadi ketidakpuasan pasien rawat jalan sebesar 60,7%. (10) Pada rumah sakit pemerintah, terdapat 84,96% pasien yang tidak puas terhadap kinerja pelayanan yang diberikan oleh pihak rumah sakit. (11) Angka tersebut

3 menunjukkan bahwa kepuasan pasien masih belum memenuhi standar yang telah ditetapkan. Mengukur sebuah kualitas pelayanan dengan cara mengetahui persepsi tentang pelayanan dari kacamata seorang konsumen sangat penting untuk dilakukan. Persepsi ini sangat penting dilakukan karena pasien yang puas menimbulkan loyalitas yang sangat menguntungkan bagi rumah sakit, termasuk pasien mau menceritakan pengalamannya tentang mutu pelayanan di rumah sakit tersebut kepada pihak lain (word of mouth). (12) Penentuan mutu pelayanan dapat ditinjau dari lima dimensi dalam menentukan kualitas jasa yaitu reliability (kehandalan), responsiveness (daya tanggap), assurance (jaminan), emphaty (empati) dan tangibles (bukti langsung). (13) Upaya peningkatan mutu dengan penilaian melalui persepsi pasien terhadap mutu pelayanan di rumah sakit memberi dampak positif bagi peningkatan kepercayaan pasien atau masyarakat. Pelayanan kesehatan perorangan yang diselenggarakan rumah sakit dilaksanakan secara paripurna, yaitu menyediakan pelayanan gawat darurat, rawat inap, dan rawat jalan. (14) Rawat jalan merupakan pelayanan medis kepada seseorang untuk tujuan observasi, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi dan pelayanan kesehatan lainnya tanpa pasien tersebut harus dirawat. Pelayanan rawat jalan dewasa ini menjadi perhatian utama manajemen rumah sakit, karena jumlah pasien rawat jalan yang lebih banyak dibandingkan dengan perawatan yang lain. (15) Pelayanan rawat jalan sering diibaratkan sebagai pintu gerbang bagi rumah sakit yang akan mempengaruhi keputusan pasien untuk tetap atau tidak memakai jasa pelayanan rumah sakit tersebut. Bila dalam pelayanan ini pasien mendapatkan mutu pelayanan yang sesuai atau bahkan melampaui harapan pasien, maka akan terbentuk sikap positif pasien terhadap pelayanan rawat jalan ini. (16) Penelitian Supartiningsih (2017)

4 menunjukkan hasil penelitian yaitu terdapat hubungan dimensi kehandalan dan jaminan terhadap kepuasan pasien. Serta tidak terdapat hubungan dimensi bukti fisik, daya tanggap dan empati terhadap kepuasan pasien. (15) RSUD dr. Rasidin Padang merupakan rumah sakit milik pemerintah Kota Padang yang berbentuk Rumah Sakit Umum (RSU) yang melayani dan juga menampung pelayanan rujukan untuk wilayah Kota Padang. Rumah sakit ini tergolong kedalam RS Kelas C. Pelayanan rawat jalan yang dilakukan di RSUD dr. Rasidin padang antara lain yaitu, poli anak, poli bedah, poli penyakit dalam, poli gigi, poli jantung, poli kebidanan, poli keluarga berencana, poli kulit dan kelamin, poli mata, poli paru, poli syaraf, poli THT, poli umum, fisioterapi dan speech terapy. RSUD dr. Rasidin Padang saat ini perlahan melakukan inovasi terhadap pelayanan untuk meningkatkan citra rumah sakit dan secara terus menerus melakukan pembenahan guna melayani kebutuhan kesehatan masyarakat. Berpedoman pada visi RSUD dr. Rasidin Padang yang memiliki visi terwujudnya pelayanan RS yang bermutu dan berorientasi pada kepuasan pasien. Survei awal yang dilakukan di RSUD dr. Rasidin Padang kepada 15 orang responden didapatkan bahwa persentase pasien tidak puas sebesar 53%. Masih banyak terdapat keluhan pasien, seperti terlambatnya pemeriksaan dimulai, tidak cepat dan tanggap bagian pendaftaran dan kasir dalam membantu pasien, tidak terciptanya suasana kekeluargaan antara dokter dan pasien, kurang tertibnya sarana parkir dan kurang nyamannya ruang tunggu. Data kotak saran rumah sakit periode Mei 2016 sampai dengan Juli 2017 terdapat 959 surat yang masuk pada instalasi rawat jalan, dimana 337 (35,14%) surat menyatakan ketidakpuasan, 307 (32,01%) surat menyatakan pelayanan biasa-biasa saja, dan 315 (32,85%) surat menyatakan puas terhdap pelayanan yang diterima. Data kotak saran tersebut menunjukkan

5 bahwa masih banyak pasien yang tidak puas dalam pelayanan rawat jalan dengan keluhan seperti kursi di ruang tunggu masih kurang, pasien terlalu lama menunggu untuk mendapatkan pelayanan, petugas tidak disiplin, tempat parkir yang susah, jalan sempit dan becek. Wawancara yang dilakukan dengan pihak RSUD Padang diketahui bahwa pihak rumah sakit tidak pernah melaksanakan indeks kepuasan pasien. Data kunjungan pasien rawat jalan di RSUD dr. Rasidin Padang menunjukkan ruang poliklinik penyakit dalam memiliki jumlah kunjungan tertinggi. Banyaknya jumlah kunjungan unit rawat jalan di poliklinik penyakit dalam harus didukung dengan mutu pelayanan yang baik. Berdasarkan data kunjungan pasien rawat jalan di poliklinik penyakit dalam RSUD dr. Rasidin Padang pada tahun 2011 sampai dengan 2016 yaitu pada tahun 2011 sebanyak 5.499 kunjungan, 2012 sebanyak 5.904 kunjungan, 2013 sebanyak 10.810 kunjungan, 2014 sebanyak 7.815 kunjungan, 2015 sebanyak 7.749 kunjungan, dan 2016 sebanyak 8.384 kunjungan. Data tersebut menunjukkan angka kunjungan rawat jalan di RSUD Padang mengalami ketidakstabilan yang cenderung naik turun. Terjadinya penurunan dan peningkatan jumlah kunjungan setiap tahun dikarenakan dua faktor yaitu faktor eksternal yang memungkinkan derajat kesehatan masyarakat semakin meningkat ataupun faktor internal disebabkan enggannya masyarakat untuk berobat ke unit pelayanan kesehatan dikarenakan kurang puasnya masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang diterimanya. Faktor internal seperti kurang puasnya masyarakat terhadap pelayanan rumah sakit juga sangat mempengaruhi keputusan masyarakat memanfaatkan sarana kesehatan tersebut. (17) Oleh sebab itu, peneliti ingin mengetahui mengenai tingkat kepuasan pasien di RSUD dr. Rasidin Padang, maka dilakukan penelitian dengan judul Analisis

6 tingkat kepuasan pasien di poliklinik penyakit dalam RSUD dr. Rasidin Padang tahun 2017 1.2 Perumusan Masalah Rumusan masalah penelitian yaitu Bagaimana tingkat kepuasan pasien di poliklinik penyakit dalam RSUD dr. Rasidin Padang tahun 2017?. 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis tingkat kepuasan pasien di poliklinik penyakit dalam RSUD dr. Rasidin Padang tahun 2017. 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Diketahuinya distribusi frekuensi dimensi mutu reliability (kehandalan) pelayanan kesehatan di poliklinik penyakit dalam RSUD dr. Rasidin Padang tahun 2017. 2. Diketahuinya distribusi frekuensi dimensi mutu responsiveness (daya tanggap) pelayanan kesehatan di poliklinik penyakit dalam RSUD dr. Rasidin Padang tahun 2017. 3. Diketahuinya distribusi frekuensi dimensi mutu assurance (jaminan) pelayanan kesehatan di poliklinik penyakit dalam RSUD dr. Rasidin Padang tahun 2017. 4. Diketahuinya distribusi frekuensi dimensi mutu emphaty (empati) pelayanan kesehatan di poliklinik penyakit dalam RSUD dr. Rasidin Padang tahun 2017. 5. Diketahuinya distribusi frekuensi dimensi mutu tangibles (bukti langsung) pelayanan kesehatan di poliklinik penyakit dalam RSUD dr. Rasidin Padang tahun 2017.

7 6. Diketahuinya distribusi frekuensi tingkat kepuasan pasien di poliklinik penyakit dalam RSUD dr. Rasidin Padang tahun 2017. 7. Diketahuinya posisi atribut kepuasaan pasien berdasarkan posisi masingmasing dalam diagram kartesius. 1.4 Manfaat Penelitian a. Manfaat bagi peneliti Penelitian ini bermanfaat bagi penulis untuk menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman tentang penelitian. b. Manfaat bagi peneliti selanjutnya Sebagai bahan wacana pada penelitian selanjutnya yang akan meneliti mengenai analisis tingkat kepuasan pasien. c. Manfaat bagi rumah sakit Sebagai bahan masukan, informasi, dan evaluasi diketahuinya tingkat kepuasan pasien di poliklinik penyakit dalam. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini dibatasi untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien di poliklinik penyakit dalam RSUD dr. Rasidin Padang tahun 2017 dilihat dari lima dimensi mutu yaitu kehandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), empati (emphaty), dan tampilan fisik (tangibles) berdasarkan persepsi pasien.

8