BAB I PENDAHULUAN. fungsi pendidikan nasional yang terdapat pada Undang Undang Republik

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah mengungkapkan Pancasila sebagai jiwa seluruh rakyat Indonesia,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah

BAB I PENDAHULUAN. pokok dalam memajukan suatu bangsa khususnya generasi muda untuk

BAB I PENDAHULUHAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang harus dikembangkan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu dari sekian banyak hal yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan orang tua terhadap kehidupan sosial anak, kondisi lingkungan anak

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 200 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

PANDUAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PMR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara

2015 STUDI TENTANG PERAN PONDOK PESANTREN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI AGAR MENJADI WARGA NEGARA YANG BAIK

BAB I PENDAHULUAN. didik dapat mempertahankan hidupnya kearah yang lebih baik. Nasional pada Pasal 1 disebutkan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. hidup (life skill atau life competency) yang sesuai dengan lingkungan kehidupan. dan kebutuhan peserta didik (Mulyasa, 2013:5).

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sosial budaya dimana individu tersebut hidup.

I. PENDAHULUAN. disegala bidang. Salah satu dari pembangunan Nasional di Indonesia adalah di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring berkembangnya zaman memberikan dampak yang besar bagi

- 1 - PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendorong kemajuannya dengan kekreatifan guru dan murid. Selain itu,

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan pada dasarnya adalah untuk merangsang manusia agar dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tersebut sebenarnya dapat menjadi modal yang kuat apabila diolah dengan

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan, mengembangkan potensi diri, membentuk pribadi yang bertanggung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu sendi kehidupan. Melalui pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemakaian seragam sekolah terhadap siswa di dalam suatu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. menciptakaniklim budaya sekolah yang penuh makna. Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, serta orang tua. Menurut Dimyati dan Mujiono (2006: 7),

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting bagi keberlangsungan hidup dan masa depan seseorang.

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Menurut Djamarah (2000: 22) Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

INTENSITAS BIMBINGAN ORANG TUA DAN PEMAHAMAN TENTANG KEDISIPLINAN PENGARUHNYA TERHADAP KETAATAN SISWA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai upaya dasar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

I. PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional diatur dalam pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. tinggi serta mau bersaing dalam tantangan hidup. Akan tetapi sistem

BAB I PENDAHULUAN. upaya sekolah dalam mendukung tujuan pendidikan nasional, Undang-Undang

I. PENDAHULUAN. sumber daya suatu Negara dapat ditingkatkan. Dewasa ini sudah menjadi. kebutuhan di setiap Negara untuk terus berusaha meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Venty Fatimah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang baik dalam keluarga,

BAB I PENDAHULUAN. mengalami gejolak dalam dirinya untuk dapat menentukan tindakanya.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional kabupaten hingga diimplementasikan langsung disekolah

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman dan kemajuan ilmu teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Siswa adalah suatu komponen input dalam proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Adicita itu pulalah yang merupakan dorongan para pemuda Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting bagi manusia. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. suatu upaya melalui pendidikan. Pendidikan adalah kompleks perbuatan yang

2015 PEMBINAAN KECERDASAN SOSIAL SISWA MELALUI KEGIATAN PRAMUKA (STUDI KASUS DI SDN DI KOTA SERANG)

BAB I PENDAHULUAN. yang selalu menjadi suatu paradigma yang sangat kental bagi setiap orang tua.

Tujuan pendidikan nasional seperti disebutkan dalam Undang-Undang. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal (3)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh : ELY ERNAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ini banyak membawa pengaruh positif maupun negatif bagi penggunanya. Apabila

BAB I PENDAHULUAN. cinta kasih, dan penghargaan terhadap masing-masing anggotanya. Dengan

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN BERFIKIR KRITIS SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 COLOMADU TAHUN AJARAN 2009/ 2010

BAB I PENDAHULUAN. siswa, Departemen Pendidikan Nasional yang tertuang dalam rencana srategis

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan karakter (character building) generasi bangsa. Pentingnya pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang. SD Negeri 2 Tambakboyo mempunyai visi sekolah yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu Negara tidak terlepas dari sistem pendidikan, sebab

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beberapa tahun terakhir ini sering kita melihat siswa siswi yang dianggap

BAB I PENDAHULUAN. demokratis senantiasa memberi perhatian terhadap pendidikan melalui regulasi yang mengatur

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia ke tengah-tengah persaingan global ialah dengan meningkatkan

GERAKAN PRAMUKA IKIP BANDUNG HINGGA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kunci utama dalam terlaksananya

BAB I PENDAHULUAN. memajukan kesejahteraan umum dan mewujudkan ketertiban dunia, serta ingin

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai. keterampilan-keterampilan pada siswa. 1

BAB I PENDAHULUAN. sikap, perilaku, intelektual serta karakter manusia. Menurut Undang-Undang

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. meneruskannya dari generasi ke generasi, akan tetapi diharapkan dapat mengubah

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kepribadian dan perilaku mereka sehari-hari. Krisis karakter yang

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang. berkualitas, dengan begitu perkembangan yang ada dapat dikuasai,

siswa, berlangsungnya kegiatan belajar mengajar, serta pengelolaan atau manajemen sekolah. Di dalam faktor kurikulum yang mempengaruhi prestasi

BAB I PENDAHULUAN. di masa depan, karena dengan pendidikan manusia dididik, dibina dan dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sekolah merupakan jenjang pendidikan formal yang memiliki fungsi membina dan mengembangkan kemampuan siswa. Sesuai dengan tujuan dan fungsi pendidikan nasional yang terdapat pada Undang Undang Republik Indonesia tentang Sistem Pendidikan Nasional No.20 tahun 2003 disebutkan bahwa:pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan danmembentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusiayang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab Supaya tujuan pendidikan nasional dapat tercapai perlu dilaksanakan pembinaan kepada siswa secara terus menerus danberkesinambungan. Sesuai dengan Permendiknas No. 39 tahun 2008 tentang pembinaan kesiswaan pasal 3 ayat 1, pembinaan kesiswaan dilaksanakan melalui kegiatan ekstrakurikuler dan kokurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan didasarkan pada pola pengembangan dan tujuan sekolah masing-masing. Melalui kegiatan ekstrakurikuler yang beragam diharapkan siswa mampu mengembangkan bakat dan minat yang dimiliki. Kegiatan-kegiatan siswa di sekolah khususnya kegiatan ko/ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang terkoordinasi terarah dan

2 terpadu dengan kegiatan lain di sekolah, guna menunjang pencapaian tujuan kurikulum(dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Kesiswaan, 1985:1). Maksud dari kegiatan yang terkoordinasi adalah kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan program yang telah ditentukan. Program tersebut dibimbing oleh guru, sehingga pada pelaksanaanya dapat berjalan dengan baik. Dengan demikian kegiatan ekstrakurikuler di sekolah berperan dalam menciptakan tingkat kecerdasan yang tinggi. Kegiatan ekstrakurikuler ini menjadi salah satu unsur penting dalam membangun kepribadian siswa. Dalam Permendiknas No.39 Tahun 2008 tentang pembinaan kesiswaanpasal 1, kegiatan ekstrakurikuler memiliki tujuan sebagai berikut:mengembangkan potensi siswa secara optimal dan terpadu yang meliputi bakat, minat, dan kreativitas, Memantapkan kepribadian siswa untuk mewujudkan ketahanan sekolah sebagai lingkungan pendidikan sehingga terhindar dari usaha dan pengaruh negatif dan bertentangan dengan tujuan pendidikan untuk Mengaktualisasikan potensi siswa dalam pencapaian prestasi unggulan sesuai bakat dan minat dan Menyiapkan siswa agar menjadi warga masyarakat yang berakhlak mulia, demokratis, menghormati hak-hak asasi manusia dalam rangka mewujudkan masyarakat madani (civil society) Sesuai dengan tujuan ekstrakurikuler di atas, dapat disimpulkan bahwa ekstrakurikuler erat kaitannya dengan pengembangan diri siswa. Dengan kegiatan ekstrakurikuler ini siswa dapat belajar berorganisasi dan berkreativitas. Kegiatan ini lebih menekankan pada pengembangan aspek bakat, minat, dan pengembangan kepribadian. Aspek-aspek tersebut sangat

3 menunjang kegiatan kurikuler siswa.banyak manfaat yang diperoleh dari kegiatan ekstrakurikuler, karena kegiatan ekstrakurikuler ini merupakan salah satu wadah penyalur hobi, minat dan bakat peserta didik, yang dapat mengasah kemampuannya, kreativitasnya, jiwa sportivitasnya, meningkatkan rasa percaya diri dan lain sebagainya. Meskipun nilai dari kegiatan ekstrakurikuler tidak masuk secara langsung dalam raport, namun kegiatan ini akan lebih berguna dibandingkan dengan tidak melakukan kegiatan di luar jam sekolah. Adapun kegiatan ekstrakurikuler yang biasa dilaksanakan di SD adalah pramuka, tari, marching band, olah raga, musik, dan lain sebagainya. Dari berbagai kegiatan ekstrakurikuler tersebut peneliti memilih satu kegiatan ekstrakurikuler yaitu Gerakan Pramuka.Sesuai dengan UU No. 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramukapasal 4, Pramuka atau gerakan Pramuka bertujuan untuk membentuk setiap pramuka agar memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila, serta melestarikan lingkungan hidup. Sesuai dengan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka No. 203 tahun 2009, anggota Gerakan Pramuka terdiri atas: a) Anggota Biasa; b) Anggota Luar Biasa; dan c) Anggota Kehormatan. Anggota Biasa terdiri Anggota Muda dan Anggota Dewasa. Anggota Muda terdiri dari Siaga (berusia 7-10 tahun), penggalang (11-15 tahun), Penegak (16-20 tahun), dan

4 Pandega (21-25 tahun). Sedangkan anggota dewasa terdiri dari Anggota Dewasa Biasa dan Anggota Dewasa Mi Di dalam pramuka ada beberapa hal yang harus di perhatikan dalam mengikuti kegiatannya,salah satunnya adalah disiplin. Disiplin sendiri berasal dari bahasa latin yaitu discere artinya belajar. Dalam artian luas disiplin mencakgkup setiap macam pengaruh yang di tunjukan untuk membantu siswa agar mereka dapat memahami dan menyesuaikan diri.dengan disiplin siswa diharapkan bersedia untuk mengikuti peraturan tertentu dan menjahui larangan tertentu. Kesediaan ini harus dipelajari dan harus secara sabar di terima dalam rangka memelihara kepentingan bersama atau memelihara kelancaran tugas di sekolah, sehingga tujuan yang di inginkan dapat tercapai. Jadi dalam menegakan kedisiplinan bukan berarti harus menghilsngksn kebebasan dan kemerdekaan siswa akan sebaliknya ingin memberikan kemerdekaan yang lebih besar kepada siswa dalam batas dan kemampuanya, akan tetapi jika kebebasan siwa terlampau di kurangi, dikelilingi dengan peraturan maka siswa akan berontak dan mengalami frustasi dan kecemasan (Rohani dkk, ;126 ). Disiplin berasal dari bahasa latin discere yang berarti belajar. Dari kata ini timbul kata Disciplina yang berarti pengajaran atau pelatihan. Disiplin berasal dari kata inggris yaitu disciple yang artinya pengikut atau murid.sekarang kata disiplin mengalami perkembangan makna dalam beberapa pengertian. Pertama, disiplin diartikan sebagai kepatuhan terhadap peraturan atau tunduk pada pengawasan, dan pengendalian. Dengan melaksanakan disiplin semua pihak dapat, menjamin kelangsungan hidup dan

5 kelancaran belajar, bekerja, dan berusaha, kemauan dan kerja keras yang kita peroleh dari rasa disiplin, akan melahirkan mental yang kuat dan tidak mudah menyerah walaupun dalam keadaan sulit. Di sekolah banyak kegiatan yang mampu menumbuhkan rasa disiplin siswa, baik dalam kegiatan kurikuler maupun kegiatan non/ekstrakurikuler. Misalnya, dalam kegiatan kurikuler pada proses pembelajaran siswa di beri peraturan dalam sekolah untuk masuk tepat waktu. Selain dalam kegiatan kurikuler pada proses pembelajaran menumbuhkan kedisiplinan dapat dilakukan dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Salah satu kegiatan eksrakurikuler yang dapat membantu siswa untuk meningkatkan kedisiplinan pada dirinya adalah ekstrakurikuler gerakan pramuka. SD Negeri Purwantoro I merupakan salah satu sekolah dasar negeri yang terdapat di Kota Malang, yang memiliki visi yaitu mewujudkan insan yang unggul, beriman dan bertaqwa, berbudaya lingkungan, menjunjung tinggi karakter dan budaya bangsa, serta berwawasan Internasional. Sekolah ini memiliki fasilitas yang lengkap dalam upaya mendukung proses atau aktivitas pembelajaran yang dilakukan. SDN Purwantoro I berdiri pada Tahun 1948 dan pada bulan Agustus tahun 2001 diregrouping dari 2 sekolah yaitu SDN Purwantoro 1 dan 2 yang terletak di jalan Letjen S. Parman No. 67 RT. 02 RW. 03 Kelurahan Purwantoro Kecamatan Blimbing Kota Malang menjadi SDN Purwantoro I.

6 Upaya pihak sekolah untuk memaksimalkan pencapaian visi dan misi sekolah maka kedisiplinan siswa menjadi hal penting untuk dilakukan oleh pihak sekolah. Upaya untuk meningkatkan kedisiplinan siswa yaitu dengan menetapkan peraturan sekolah dan memberikan sanksi kepada anak melakukan atau melanggar peraturan yang telah ditetapkan. Selain itu upaya nyata yang dilakukan untuk meningkatkan kedisplinan siswa yaitu dengan mengikutsertakan melalui kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka.Berdasarkan uraian diatas maka peneliti perlu meneliti tentang Pengaruh KegiatanEkstrakurikuler Pramuka Terhadap Kedisiplinan Siswa Kelas 5 SD Negeri Purwantoro 1 Malang Tahun Pelajaran 2015/2016. 1.2. Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas, maka peneliti dapat merumuskan masalah yaitu: 1. Bagaimana pengaruh antara kegiatanekstrakurikuler Pramuka dengan Kedisiplinan Siswa Kelas 5 SD Negeri Purwantoro I Malang tahun pelajaran 2015/2016? 2. Seberapa besar pengaruh kegiatanekstrakurikuler Pramuka dengan Kedisiplinan Siswa Kelas 5 SD Negeri Purwantoro I Malang tahun pelajaran 2015/2016. 1.3. Tujuan Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut;

7 1. Untuk mengetahui pengaruh antara kegiatanekstrakurikuler pramuka terhadap Kedisiplinan siswa kelas 5 SD Negeri Purwantoro I Malang tahun pelajaran 2015/2016. 2. Untuk mengetahui besar pengaruh kegiatanekstrakurikuler Pramuka dengan Kedisiplinan Siswa Kelas 5 SD Negeri Purwantoro I Malang tahun pelajaran 2015/2016. 1.4. Manfaat Penelitian Setelah penelitian dilaksanakan, hasil penelitian ini diharapkan mampu memberi manfaat secara praktis maupun teoritis. 1.4.1. Manfaat Praktis Manfaat praktis yang diperoleh dari penelitian ini adalah : a. Memberi masukan kepada sekolah/instansi yang belum memiliki kegiatan ekstrakurikuler Pramuka agar mengadakan kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka di Sekolah Dasar. b. Memberi masukan kepada orang tua untuk memberi kesempatan kepada anaknya, agar mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Pramuka. c. Memberikan masukan bahwa dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Pramuka dapat menigkatkan rasa percaya diri siswa. 1.4.2. Manfaat Teoritis Manfaat teoritis yang diperoleh dari peneltian ini adalah : a. Untuk menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya dalam kegiatan ekstrakurikuler. b. Sebagai dasar untuk mengadakan penelitian selanjutnya.

8 1.5. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian Dalam penelitian ini terdapat ruanglingkup dan keterbatasan penelitian yang selanjutnya dijadikan acuan dalam melaksanakan penelitian di lapangan. 1.5.1.Ruang Lingkup Penelitian Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai kegiatanekstrakurikuler Pramuka dan Kedisplinan siswa pada siswa kelas 5 SD Negeri Purwantoro IMalang. Adapun indikator dari Kedisiplinan tersebut adalah membangun kepribadian, melatih kepribadian yang baik,kesadaran diri, dan teladan. 1.5.2. Keterbatasan Penelitian Kemampuan siswa dalam memahami materi, bakat, minat, serta keaktifan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka berbeda-beda, sehingga pencapaian kepercayaan diri mereka juga sangat bergantung pada bakat, minat, dan keaktifan masing-masing siswa. Hal tersebut diluar kemampuan peneliti untuk dapat mengatur tingkat akurasi data hasil penelitian yang berkaitan dengan hasil Kedisiplinan siswa kelas 5 SD Negeri Purwantoro I Malang Tahun Ajaran 2015/2016. 1.6. Definisi Operasional/ Variabel Penelitian Sering ditemui sebuah istilah ditanggapi dan dimengerti dengan cara yang berbeda. Perbedaan ini dipengaruhi oleh sudut pandang dan kepentingan yang hendak dicapai dalam pemakaian istilah yang dimaksud. Oleh karena itu, peneliti merasa perlu memberikan pengertian kepada beberapa istilah kunci yang digunakan dalam penlitian ini.

9 1. Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dimaksud kegiatan adalah aktivitas; usaha; pekerjaan. Ekstrakurikuler Pramuka adalah salah satu program sekolah dalam bidang pengembangan bakat dan minat siswa dalam Gerakan Pramuka. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan kegiatan ektrakurikuler Pramuka adalah segala bentuk kegiatan kepramukaan yang dilaksanakan di sekolah dalam rangka mengembangkan bakat, minat dan pengembangan diri (Darmawan, 2011) 2. Kedisiplinan Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan kedisiplinan adalah mampu menaati peraturan meningkatkan kesadaran akan perbuatan yang baik, dan menumbuhkan rasa kebiasaan yang baik dalam hidupnya. Dengan melaksanakan disiplin semua pihak dapat, menjamin kelangsungan hidup dan kelancaran belajar, bekerja, dan berusaha.kemauan dan kerja keras yang kita peroleh dari rasa disiplin, akan melahirkan mental yang kuat dan tidak mudah menyerah walaupun dalam keadaan sulit. Indikator Kedisiplinan yaitu meliputi: 1. Taat terhadap peraturan dan tata tertib sekolah. 2. Taat terhadap kegiatan belajar di sekolah. 3. Taat terhadap norma norma yang berlaku di sekolah. 4. Taat dalam mengerjakan tugas-tugas pelajaran disekolah. 5. Bertanggung jawab terhadap apa yang diucapkan dan dilakukan.