BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan pengendalian persediaan. Render dan Heizer (2001:314) merencanakan untuk persediaan bahan baku pada perusa haan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelum penggunaan MRP biaya yang dikeluarkan Rp ,55,- dan. MRP biaya menjadi Rp ,-.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN. penggerakan, dan pengendalian aktivitas organisasi atau perusahaan bisnis atau jasa

3 BAB III LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. ditandai dengan banyaknya perusahaan yang berdiri. Kelangsungan proses bisnis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III. Metode Penelitian. untuk memperbaiki keterlambatan penerimaan produk ketangan konsumen.

BAB 2 Landasan Teori

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. berharga bagi yang menerimanya. Tafri (2001:8).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dan menurut Rangkuti (2007) Persediaan bahan baku adalah:

BAB II KAJIAN LITERATUR. dengan tahun 2016 yang berkaitan tentang pengendalian bahan baku.

MANAJEMEN PERSEDIAAN

Seminar Nasional Manajemen Ekonomi Akuntansi (SENMEA) UNPGRI KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. diberbagai bidang usaha dewasa ini sudah mulai terasa dampaknya termasuk

MANAJEMEN PERSEDIAAN. Heizer & Rander

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan akhir-akhir ini tidak lagi terbatas secara lokal,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya dipengaruhi oleh pengendalian persediaan (inventory), karena hal

PENERAPAN SOFTWARE POM-QM DALAM PENGADAAN MATERIAL PROYEK DENGAN TEKNIK PPB

Jurnal String Vol.1 No.2 Tahun 2016 ISSN : PENENTUAN TEKNIK PEMESANAN MATERIAL PADA PROYEK STEEL STRUCTURE MENGGUNAKAN WINQSB

BAB II LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Persediaan

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih baik, karena dalam era perdagangan tanpa batas tersebut mengakibatkan

BAB III LANDASAN TEORI

Yayah Sopiyah 1 Didiek Pramono 2. Abstrak. Kata kunci : Material, Persediaan, Teknik Lot Sizing, Biaya Persediaan Minimum.

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Perencanaan Kebutuhan Komponen Tutup Ruang Transmisi Panser Anoa 6x6 PT PINDAD Persero

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bagian bab ini memuat teori-teori dari para ahli yang dijadikan sebagai

PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN METODE MRP (MATERIAL REQUIREMENT PLANNING) DI PR. CENGKIR GADING NGANJUK SUDARMAJI

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu negara yang sedang berkembang, Indonesia tidak luput

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. dari beberapa item atau bahan baku yang digunakan oleh perusahaan untuk

Manajemen Persediaan. Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) PPB. Christian Kuswibowo, M.Sc. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen

BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MANAJEMEN PRODUKSI- OPERASI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mendapat keuntungan dengan biaya

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dengan suatu sistem. Menurut Jogiyanto (1991:1), Sistem adalah

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kondisi perekonomian yang semakin buruk dan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. adalah manfaat penelitian serta lingkup penelitian. terhadap permintaan, namun juga dapat mengurangi keuntungan perusahaan

BAB V MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

Manajemen Persediaan. Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) Lot for Lot. Christian Kuswibowo, M.Sc. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen

BAB 2 LANDASAN TEORI

Menurut Sofjan Assauri (2008 : 5) perkembangan produksi terdiri dari. a. Adanya pembagian kerja dan spesialisasi

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. CV. New Sehati merupakan UKM (Usaha Kecil Menengah) keripik yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan usaha pada sektor manufaktur saat ini telah

MANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ini akan membahas tentang gambaran umum manajemen persediaan dan strategi persdiaan barang dalam manajemen persediaan

BAB V MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING

BAB I PENDAHULUAN. Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang produksi kapal beserta

BAB III METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN PERIOD ORDER QUANTITY

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bidang manufaktur, suatu peramalan (forecasting) sangat diperlukan untuk

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam produk, baik itu berupa barang ataupun jasa. Salah satu

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia industri baik industri manufaktur maupun jasa

Panduan Pengadaan (Procurement) Barang dan Jasa

USULAN SISTEM PERENCANAAN PRODUKSI RAK-RAK STDI DI PT. INTI DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM MRP TUGAS SISTEM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Kecenderungan semakin maju dan berkembangnya perekonomian kota Malang membuat

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

MRP(MATERIAL REQUIREMENT PLANNING ) OLEH YULIATI, SE, MM

MANAJEMEN PERSEDIAAN

LOGO. Anggaran Produksi.

Perhitungan Waktu Siklus Perhitungan Waktu Normal Perhitungan Waktu Baku Tingkat Efisiensi...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TUGAS AKHIR ANALISA PERSEDIAAN MATERIAL PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEKS PASAR TRADISIONAL DAN PLASA LAMONGAN. Oleh : Arinda Yudhit Bandripta

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

Pengendalian Persediaan Barang Dagangan Pada UD.Amino 2 Malang Oleh: Taslim Fadlin. Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Djumilah Zain., SE.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERENCANAAN PROSES PRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang kita lihat dan rasakan sekarang ini persaingan di dunia bisnis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. nasional maupun di pasar internasional. Meningkatnya intensitas persaingan dan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. ketersediaan bahan baku (Bhattacharyya, 2011). target penjualan (made to stock) dan pesanan pelanggan (made to order) untuk

BAB 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Permasalahan

PERENCANAAN & PENGENDALIAN OPERASI

Manajemen Persediaan. Gambaran umum persediaan, strategi penyediaan barang. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. terus menerus mencari usaha dan cara untuk mampu bersaing dan memiliki. persaingan, yaitu harga, mutu, dan layanan.

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Persediaan 1. Pengertian Persediaan Persediaan merupakan salah satu aset yang paling mahal dibanyak perusahaan. Semua organisasi memiliki beberapa jenis sistem perencanaan dan pengendalian persediaan. Render dan Heizer (2001:314) a. Fungsi Persediaan Perusahaan yang melaksanakan suatu proses produksi maka akan merencanakan untuk persediaan bahan baku pada perusa haan. Agar proses operasi dalam organisasi berjalan seefisien mungkin maka perlu ditingkatkan dengan adanya persediaan menurut fungsinya. Ada beberapa fungsi menurut Render dan Heizer (2001:314) Yaitu : 1) Untuk memberikan suatu stok barang-barang agar dapat memenuhi permintaan yang diantisipasi akan timbul dari konsumen. 2) Untuk memasangkan produksi dan distribusi. 3) Untuk menghindari dari kekurangan stock yang dapat terjadi karena cuaca, kekurangan pasokan, masalah mutu, atau pengiriman yang tidak tepat. 4) Untuk melakukan hedging terhadap inflasi dan perubahan harga. 5) Untuk menjaga agar operasi dapat berjalan dengan baik dengan menggunakan barang dalam proses dalam persediaan. b. Jenis Persediaan 10

Setiap jenis persediaan memiliki karakteristik dan cara pengelolaan yang berbeda. Render dan Heizer (2001:315) membagi persediaan menjadi beberapa jenis yaitu : 1) Persedian bahan mentah Persediaan bahan mentah adalah bahan yang telah dibeli namun belum diproses 2) Persediaan barang dalam proses Adalah komponen yang telah mengalami beberapa perubahan tetapi belum selesai. 3) MRO (perlengkapan pemeliharaan atau perbaikan atau operasi) MRO ada karena waktu dan kebutuhan untuk pemeliharaan dan perbaikan dari beberapa peralatan tidak dapat diketahui. 4) Persediaan barang jadi Yaitu produk yang telah selesai dan menunggu peniriman. Barang jadi dimasukkan ke persediaan karena permintaan pelanggan untuk jangka waktu tertentu tidak diketahui. c. Jenis jenis biaya persediaan Pada perusahaan pasti memiliki biaya biaya yang harus dikeluarkan untuk menjaga persediaan yang dimiliki perusahaan agar persediaan tetap dalam kondisi yang baik. Unsur unsur biaya yang terdapat dalam rangka persediaan menurut Purnomo (2005:98) 1) Biaya pembelian 11

Adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli barang persediaan secara individu. 2) Biaya pengadaan Biaya pengadaan dibedakan menjadi dua jenis yaitu biaya pemesanan (ordering cost) dan biaya persiapan (setup cost) 3) Biaya penyimpanan Adalah biaya yang berkaitan dengan penyimpanan satuan barang dalam persediaaan untuk satu periode tertentu. B. Perencanaan dan Pengawasan Produksi 1. Pengertian Perencanaan dan Pengawasan Produksi a. Perencanaan dan Pengawasan Produksi menurut Assauri (2004) Perencanaan dan Pengawasan Produksi (Production Planning and Contro atau PPC) sebagai penentuan dan penetapan kegiatan - kegiatan produksi yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan. Dan pengawasan kegiatan pelaksanaan dari proses dan hasil produksi, agar apa yang telah direncanakan dapat terlaksana dan tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Sedangkan perencanaan produksi adalah perencanaan dan pengorganisasian sebelumnya mengenai orangorang, bahan-bahan, mesin-mesin, dan peralatan lain seperti modal yang diperlukan untuk memproduksi barang-barang pada suatu periode tertentu dimasa depan sesuai dengan yang diperkirakan atau diramalkan. b. Perencanaan produksi 12

Merupakan penentuan atau penetapan tujuan tujuan organisasi penentuan startegi, kebijakan proyek, program prosedur, metode, sistem, anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Handoko(2003:23) Sifat sifat perencanaan produksi menurut Nasution (2003:15) 1) Berjangka waktu Proses produksi memerlukan keterlibatan bermacam macam tingkat ketrampilan tenaga kerja, peralatan, modal, dan informasi yang biasanya dilakukan secara terus menerus dalam jangka waktu sangat lama. 2) Berjenjang Perencanaan produksi akan bertingkat dari perencanaan produk level tinggi sampai perencanaan produk level yang lebih rendah. 3) Terpadu Perencanaan produksi akan melibatkan banyak faktor, seperti bahan baku, tenaga kerja, dan waktu. Semua faktor tersebut harus sesuai dengan kebutuhan yang terencana dalam pencapaian target produksi tertentu yang didasarkan atas perkiraan. 4) Berkelanjutan Perencanaan produksi disusun untuk suatu periode tertentu yang merupakan masa perlakuan rencana tersebut. Setelah habis masa berlakunya, maka harus dibuat rencana baru untuk periode berikutnya. 5) Terukuran 13

Selama pelaksanaan produksi, realisasi dan rencana produksi akan selalu dimonitor untuk mengetahui apakah terjadi penyimpangan dari rencana yang ditetapkan. 6) Realistik Rencana produksi yang dibuat harus sesuai dengan kondisi yang ada dalam perusahaan sehingga target yang ditetapkan merupakan nilai yang realistik untuk dapat dicapai dengan kondisi yang dimiliki perusahaan pada saat rencana tersebut dibuat. c. Pengawasan Pengawasan adalah suatu usaha sistematis untuk menetapkan standarisasi pelaksanaan dalam tujuan-tujuan perencanaan system informasi, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Handoko (2003) C. Material Requirement Planning (MRP) 3. Pengertian MRP (Material Requirement Planning) Material Requirement Planning (MRP) ialah sebuah teknik permintaan terikat yang menggunakan daftar kebutuhan bahan, persediaan, penerimaan yang diperkirakan dan jadwal produksi induk untuk menentukan kebutuhan material. Render dan Haizer (2005:160) a. Manfaat MRP Menurut Render dan Haizer (2005:160) ada empat manfaat MRP yaitu 1) Respons yang lebih baik bagi pesanan pelanggan sebagai hasil dari jadwal yang terus menerus diperbaiki. 2) Respons yang lebih cepat terhadap perubahan pasar. 14

3) Pemanfaatan fasilitas dan tenaga kerja yang terus ditingkatkan. 4) Persediaan yang berkurang. Respons yang lebih baik terhadap pesanan pelanggan dan pasar memenangkan pesanan dan pangsa pasar. b. Tujuan MRP menurut purnomo (2005:108) 1) Meminimalisir biaya 2) Menurangi resiko keterlambatan produksi atau pengiriman 3) Menentukan pelaksanaan rencana pemesanan 4) Menetukan penjadwalan ulang atau pembatalan atas suatu jadwal yang sudah direncanaakn. c. Input sistem MRP Ada tiga input yang dibutuhkan oleh sistem MRP menurut baroto (2002:143) 1) Jadwal induk produksi Dibuat berdasarkan permintaan yang diperoleh dari daftar pesanan terhadap semua produk jadi yang dibuat. 2) Catatan keadaan persediaan Menggambarkan status semua item yang ada dalam persediaan. 3) Struktur produk Berisi informasi tentang hubungan antara komponen komponen dalam suatu perakitan. d. Tahapan dalam proses penerapan MRP menurut baroto (2008:149) 15

1) Netting adalah proses perhitungan untuk menetapkan jumlah kebutuhan bersih yang besarnya merupakan selisih antara kebutuhan kotor dengan kebutuhan bersih. 2) Lotting adalah suatu proses untuk menentukan besarnya jumlah pesanan optimal untuk setiap item secara individual didasarkan kepada hasil perhitungan kebutuhan bersih yang telah dilakukan. 3) Offseting adalah bertujuan untuk menetukan saat yang tepat untuk melakukan rencana pemesanan dalam rangka memenuhi kebutuhan bersih. 4) Explosing adalah proses penghitungan kebutuhan kotor untuk tingkat komponen yang lebih bawah. e. Output MRP 1) Memberikan tentang catatan pesanan penjadwalan yang harus dilakukan baik dari pabrik sendiri maupun dari suplier 2) Memberikan indikasi untuk penjadwalan ulang 3) Memberikan indikasi untuk pembatalan atas pesanan 4) Memberikan indikasi untuk keadaan persediaan. 16