Respon Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Varietas Medan Pada Tanah Terkena Debu Vulkanik dengan Pemberian Bahan Organik

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI. Oleh : ERNIKA SEPTYMA BR PARDEDE/ AGROEKOTEKNOLOGI - BPP

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH DENGAN PENGOLAHAN TANAH YANG BERBEDA DAN PEMBERIAN PUPUK NPK

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) VARIETAS TUK-TUK TERHADAP JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KCl

Jurnal Agroekoteknologi. E-ISSN No Vol.4. No.1, Desember (560) :

Pengaruh BAP ( 6-Benzylaminopurine ) dan Pupuk Nitrogen terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

ABSTRACT. Keywords : rice husk charcoal, shallot, straw compost, volcanic ash ABSTRAK

Respons Pertumbuhan Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Terhadap Aplikasi Mulsa dan Perbedaan Jarak Tanam

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG SABRANG (Eleutherine americana Merr) TERHADAP PEMBELAHAN UMBI DAN PERBANDINGAN MEDIA TANAM ABSTRACT

Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No Vol.5.No.1, Januari 2017 (15):

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) DENGAN PEMBELAHAN UMBI BIBIT PADA BEBERAPA JARAK TANAM

SKRIPSI. Oleh: JOGI HENDRO SIAHAAN/ AGROEKOTEKNOLOGI-BPP

RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA HIDROPONIK

SKRIPSI OLEH : RIRI AZYYATI / BUDIDAYA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) DENGAN PEMBERIAN VERMIKOMPOS DAN URIN DOMBA

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK NPK DAN KOMPOS KULIT BUAH KOPI SKRIPSI OLEH:

Jurnal Online Agroekoteknologi. ISSN No Vol.3, No.3 : , Juni 2015

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L.) SKRIPSI OLEH :

EFEKTIVITAS PEMBERIAN BEBERAPA JENIS DAN DOSIS PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN BAWANG MERAH(Allium ascalonicum L.

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L,) VARIETAS KUNING TERHADAP PEMBERIAN KOMPOS KASCING DAN PUPUK NPK

ANALISIS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK DAN ANORGANIK

Respons Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Terhadap Pemberian Kompos TKKS dan Jarak Tanam di Dataran Rendah

Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Terhadap Dosis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit dan Tipe Pemotongan Umbi

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA AKSESI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) LOKAL HUMBANG HASUNDUTAN PADA BERBAGAI DOSIS IRADIASI SINAR GAMMA

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L. Var. TUKTUK) ASAL BIJI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK KALIUM DAN JARAK TANAM

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) DENGAN PEMBERIAN VERMIKOMPOS DAN URINE DOMBA ABSTRACT

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) PADA PEMBERIAN HIDROGEL DAN FREKUENSI PENYIRAMAN DENGAN SISTEM VERTIKULTUR SKRIPSI

RESPON PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI MAIN NURSERY TERHADAP KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN PEMBERIAN PUPUK FOSFAT

PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.) VARIETAS LINDA AKIBAT PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN PUPUK UREA

Aplikasi Pupuk Kandang dan Pupuk SP-36 Untuk Meningkatkan Unsur Hara P Dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Tanah Inceptisol Kwala Bekala

JurnalAgroekoteknologi FP USU E-ISSN No Vol.6.No.1, Januari 2018 (3): 14-19

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KAILAN (Brassica oleraceae Var. acephala) PADA BERBAGAI MEDIA TANAM DAN PEMBERIAN PUPUK SKRIPSI

PENGARUH KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR DAN MACAM VARIETAS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.

PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) YANG DIBERI PUPUKKANDANG AYAM DENGAN KERAPATAN TANAM BERBEDA

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI ( Brassica juncea L ) TERHADAP PEMBERIAN URINE KELINCI DAN PUPUK GUANO

RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP PEMBERIAN ABU JANJANG KELAPA SAWIT DAN PUPUK UREA PADA MEDIA PEMBIBITAN SKRIPSI OLEH :

Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) Terhadap Pemberian Pupuk Bokashi dan Frekuensi Pembumbunan

Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No Vol.5.No.2, April 2017 (35):

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK DAN PUPUK ANORGANIK TERHADAP KADAR N, P, DAN K TANAH, SERAPAN N, P, DAN K SERTA PERTUMBUHAN PADI DENGAN SISTEM SRI

PENGARUH BERBAGAI MACAM BOBOT UMBI BIBIT BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) YANG BERASAL DARI GENERASI KE SATU TERHADAP PRODUKSI

Pertumbuhan Dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Dengan Pemberian Pupuk Kandang Sapi Dan Pupuk Fosfat

Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Semangka (Citrullus vulgaris Schard.) terhadap Pemberian Giberelin dan Pupuk TSP

Pemberian Bahan Organik Kompos Jerami Padi dan Abu Sekam Padi dalam Memperbaiki Sifat Kimian Tanah Ultisol Serta Pertumbuhan Tanaman Jagung

Respons Pertumbuhan Dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Terhadap Jenis Mulsa Dan Pupuk Kandang Ayam

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI(Glycine max.l Merill) KANDANG AYAM SKRIPSI

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH DENGAN PEMBERIAN BERBAGAI PUPUK ORGANIK. Growth and Yield Of Shallot With Some Of Organic Fertilizer Application

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

Respons Pertumbuhan dan Hasil Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) Terhadap Jarak Tanam dan Waktu Penyiangan Gulma

PENGARUH PEMBERIAN NITROGEN DAN KOMPOS TERHADAP KOMPONEN PERTUMBUHAN TANAMAN LIDAH BUAYA (Aloe vera)

Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) Terhadap Pemberian Pupuk Organik Cair Urin Kambing Pada Beberapa Jarak Tanam

LAJU PERTUMBUHAN TANAMAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS KACANG HIJAU (Phaseolus radiatusl.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK GUANO SKRIPSI OLEH:

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI PAKHCOY (Brassica rapa. L) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK KASCING SKRIPSI OLEH:

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH PADA BEBERAPA VARIETAS DAN PEMBERIAN PUPUK NPK. Oleh:

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS TOMAT (Lycopersicum esculentum L.) DATARAN RENDAH TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK SKRIPSI.

PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN (Allium Fistulosum L.) PADA BERBAGAI DOSIS PUPUK KANDANG AYAM

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS UBI JALAR (Ipomoea batatas L. Lam) TERHADAP PEMBERIAN KOMPOS JERAMI PADI SKRIPSI OLEH:

327. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.2, Maret 2013 ISSN No

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS BAWANG MERAH(

Pengaruh Campuran Media Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kubis Bunga (Brassica oleracea L.)

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Mei 2017 di Lahan Fakultas

570. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.3, Juni 2013 ISSN No

DOSIS PUPUK CAIR ANORGANIK DAN JARAK TANAM BERPENGARUH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L. var. TUK TUK ) ASAL BIJI

Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Terhadap Frekuensi Pemberian Pupuk Organik Cair dan Aplikasi Pupuk NPK

Pengaruh Populasi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) dan Jagung (Zea mays L.) terhadap Pertumbuhan dan Produksi Pada Sistem Pola Tumpang Sari

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) TERHADAP DOSIS PUPUK KALIUM DAN FREKUENSI PEMBUMBUNAN SKRIPSI OLEH :

SERAPAN P DAN PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) AKIBAT PEMBERIAN KOMBINASI BAHAN ORGANIK DAN SP 36 PADA TANAH ULTISOL LABUHAN BATU SELATAN

PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT DENGAN PUPUK HAYATI PADA PERBEDAAN VOLUME MEDIA TANAM SKRIPSI OLEH :

Gusti Handayani, Jonatan Ginting, Haryati Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, USU, Medan Corresponding author:

RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK VERMIKOMPOS DAN INTERVAL PENYIRAMAN PADA TANAH SUBSOIL SKRIPSI

Hanafi Ansari*, Jamilah, Mukhlis

Jurnal Online Agroekoteaknologi. ISSN No Vol.3, No.3 : , Juni 2015

PENGARUH POPULASI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) DAN JAGUNG (Zea mays L.) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADA SISTEM POLA TUMPANG SARI SKRIPSI

Jurnal Agroekoteknologi. E-ISSN No Vol.4. No.1, Desember (578) :

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK UREA TERHADAP KETERSEDIAAN N TOTAL PADAPERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG

Jurnal Agroekoteknologi. E-ISSN No Vol.4.No.4, Desember 2016 (648);

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L) TERHADAP KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN AIR KELAPA SKRIPSI OLEH :

Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Hibrida Terhadap Pemberian Kompos Limbah Jagung dan Pupuk KCl

PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH (Allium ascalonicuml.) MENGGUNAKAN MEDIA DAN BAHAN TANAM BERBEDA

PUPUK ORGANIK CAIR DAN PUPUK KANDANG AYAM BERPENGARUH KEPADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI ( Glycine max L. )

RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP BEBERAPA KOMPOSISI KOMPOS KULIT BUAH KAKAO DENGAN SUBSOIL ULTISOL DAN PUPUK DAUN

I. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. tinggi tanaman dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1. Rerata Tinggi Tanaman dan Jumlah Daun

Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No Vol.5.No.1, Januari 2017 (22):

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI (Brassica juncea L.) DENGAN PEMBERIAN MINERAL ZEOLIT DAN NITROGEN SKRIPSI

PENGARUH CAMPURAN MEDIA TUMBUH DAN DOSIS PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN KAKAO (Theobroma cacao L.) DI PEMBIBITAN

Kajian Aplikasi Dosis Pupuk ZA dan Kalium Anak Agung Gede Putra 10

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG TANAH TERHADAP BAHAN ORGANIK Tithonia diversifolia DAN PUPUK SP-36 ABSTRACT

Pengaruh Dosis Pupuk Kotoran Ternak Ayam Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Rumput Brachiaria humidicola pada Pemotongan Pertama

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

PEMBERIAN PUPUK P DAN Zn UNTUK MENINGKATKAN KETERSEDIAAN P DAN Zn DI TANAH SAWAH SKRIPSI OLEH : KIKI DAMAYANTI

LAMPIRAN. Lampiran 1. Layout Penelitian

OLEH : REZEKI AYU CITRA UTAMA ILMU TANAH

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSIUBI JALAR (Ipomoea batatas L.) TERHADAP TINGGI BEDENGAN DAN DOSIS PUPUK KANDANG AYAM SKRIPSI OLEH :

RESPON TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) TERHADAP PEMBERIAN KOMPOS SAMPAH KOTA

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L) DENGAN PEMBERIAN MIKROORGANISME LOKAL (MOL) DAN PUPUK KANDANG AYAM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tanah vulkanis merupakan tanah yang berasal dari letusan gunungapi, pada

PENGARUH MEDIA TANAM DAN PEMBERIAN PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN KAKAO (Theobroma cacao L.) DI PEMBIBITAN EDI HANDOKO

SKRIPSI OLEH : MARIA MASELA S. SITANGGANG/ AGROEKOTEKNOLOGI

KETERSEDIAAN NITROGEN AKIBAT PEMBERIAN KOMBINASI BERBAGAI BAHAN ORGANIK TERHADAP TIGA JENIS TANAH DAN EFEKNYA PADA PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG

Produksi Biji Bawang Merah Samosir Aksesi Simanindo Terhadap Konsentrasi GA3 dan Lama Perendaman di Dataran Tinggi Samosir

PERTUMBUHAN DAN HASIL KAILAN (brassica alboglabra) PADA BERBAGAI DOSIS KOMPOS SOLID ABSTRAK

Transkripsi:

Respon Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Varietas Medan Pada Tanah Terkena Debu Vulkanik dengan Pemberian Bahan Organik Response of Shallot (Allium ascalonicum L.) Medan Variety in Soil with Volcanic Ash of Sinabung by Application Organics Material Agus Prasetiya, Lisa Mawarni*, Jonatan Ginting Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian USU, Medan 20155 *Corresponding Author : Email : fp_lisa@yahoo.co.id ABSTRACT The aim of the research was to study the growth and production of shallot by application organic material in soil with volcanic ash of Sinabung mount. It was conducted at experimental field of the Faculty of Agricultural at University of Sumatera Utara with a height ± 25 above sea level in July to September 2014, using a factorial randomized block design with two factors, first factor rice straw compost (0; 15; 30 g/polybag) and second factor chicken manure fertilizer (0; 15; 30 g/polybag). The parameter observed were plant height, number of tillers, number of leaves, number of bulbs, wet and dry bulbs diameter, wet and dry bulbs weight per sample, wet and dry bulbs weight per plot. The result showed that the treatment of rice straw compost significantly affect to increase plant height 5 WAP, decrease tillers number 5 WAP, increase wet and dry bulbs diameter,increase wet and dry bulbs weight per sample. The treatment of chicken manure fertilizer significantly affect to increase plant height 4-5 WAP, increase wet and dry bulbs diameter. Interaction of both treatment signifantly affect to increase wet and dry bulbs diameter. Key word : growth, organic, shallot, volcanic ash ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pertumbuhan dan produksi bawang merah (Allium ascalonicum L.) var. Medan terhadap pemberian bahan organik pada tanah terkena debu vulkanik Gunung Sinabung. Penelitian dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian USU, Medan, yang berada ± 25 dpl, dari bulan Juli sampai September 2014. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan dua Faktor perlakuan. Faktor pertama kompos jerami padi (0; 15; 30 g/polibag) dan faktor kedua pupuk kandang ayam (0; 15; 30 g/polibag). Parameter yang diamati : tinggi tanaman, jumlah anakan, jumlah daun, jumlah siung, diameter umbi basah dan kering, bobot umbi basah dan kering per sampel, bobot umbi basah dan kering per plot. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan kompos jerami padi (P) berpengaruh nyata meningkatkan tinggi tanaman umur 5 MST, menurunkan jumlah anakan umur 5 MST, meningkatkan diameter umbi basah dan kering, meningkatkan bobot umbi basah dan kering per sampel. Perlakuan pupuk kandang ayam (J) berpengaruh nyata meningkatkan tinggi tanaman umur 4-5 MST, meningkatkan diameter umbi basah dan kering, bobot umbi basah dan kering per sampel. Interakasi antara kedua perlakuan tersebut berpengaruh nyata meningkatkan diameter umbi basah dan kering. Kata kunci: bawang merah, debu, organik, pertumbuhan PENDAHULUAN Gunung Sinabung adalah sebuah gunung di dataran Tinggi, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Gunung Sinabung bersama Gunung Sibayak di dekatnya adalah dua gunung berapi aktif di Sumatera Utara. Ketinggian gunung ini adalah 2.460 meter. Gunung ini belum pernah tercatat meletus sejak tahun 1600. Koordinat puncak gunung Sinabung adalah 3 derajat 10 menit LU, 98 derajat 23 menit BT (Suranta, 2011). Sejak meletusnya Gunung Sinabung untuk pertama kali yaitu pada Agustus 2010 sampai dengan saat ini, letusan Sinabung telah memberikan dampak yang bervariasi, debu yang menutupi lahan pertanian memberikan dampak positif dan negatif bagi tanah dan tanaman, dampak positif nya yaitu antara lain debu dan pasir vulkanik ini merupakan salah satu material pembentuk 476

batuan induk yang nantinya akan melapuk menjadi bahan induk tanah dan selanjutnya akan mempengaruhi sifat dan ciri tanah yang terbentuk (Fiantis, 2006). Sedangkan dampak negatifnya yaitu salah satunya yaitu debu vulkanik yang menutupi permukaan tanah bersifat seperti semen dan keras, sehingga kalau tidak segera diolah tanahnya pertumbuhan tanaman sayuran akan terganggu (Suriadikarta et al, 2010). Dampak negatif diatas menjadi permasalahan yang terjadi saat ini yang mana debu vulkanik belum melapuk dengan sempurna terutama pada daerah-daerah yang ketebalan debu vulkanik nya tinggi seperti di daerah Desa Payung di kecamatan Payung yang hanya berjarak 5 km dari Gunung Sinabung (BNPB, 2014). Di desa Payung salah satu komoditi yang terkena dampak debu vulkanik adalah tanaman bawang merah karena berdasarkan data dari Anonim (2014) sentra produksi bawang merah sumut terdapat pada daerah Merek, Payung dan Laubaleng. Seperti yang kita ketahui, bawang merah merupakan salah satu komoditas sayuran yang mempunyai arti penting bagi masyarakat, baik dilihat dari nilai ekonomi maupun dari kandungan gizinya. Produksi bawang merah provinsi Sumatera Utara sendiri pada tahun 2012 menurut Dinas Pertanian yang di kutip dari BPS (2013) adalah 14.158 ton, sedangkan kebutuhan bawang merah mencapai 66.420 ton. Dari data tersebut, produksi bawang merah Sumatera Utara masih jauh di bawah kebutuhan. Dampak negatif dari debu vulkanik yang belum melapuk dapat diperkecil dengan bantuan bahan organik. Fiantis (2006) menyatakan bahwa debu vulkanik yang terdeposisi di atas permukaan tanah mengalami pelapukan kimiawi dengan bantuan air dan asam-asam organik yang terdapat di dalam tanah namun, proses pelapukan ini memakan waktu yang sangat lama bila terjadi secara alami di alam. Berdasarkan kondisi diatas peneliti berkeinginan untuk melakukan penelitian tentang pertumbuhan dan produksi bawang merah terhadap pemberian beberapa jenis bahan organik pada tanah - tanah terkena debu vulkanik Sinabung yang bertujuan untuk membuat suatu upaya dalam perbaikan. BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilakukan pada lahan percobaan Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian + 25 meter diatas permukaan laut, pada bulan Juli sampai dengan September 2014. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bibit bawang merah varietas Medan sebagai objek penelitian, tanah top soil yang di ambil dengan kedalaman 20 cm dari Desa Payung Kabupaten Karo pada titik koordinat 3 07'15.8"N 98 22'51.5"E, pupuk kandang ayam dan kompos jerami padi sebagai bahan organik, polybag ukuran 5 kg sebagai wadah media tanam, pupuk urea, TSP dan KCl sebagai pupuk dasar. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul, gembor, meteran, timbangan analitik, pacak sampel, jangka sorong, alat tulis, kalkulator dan kamera, beserta bahan dan alat lain yang mendukung penelitian ini. Penelitian dimulai dengan pembersihan areal pertanaman, kemudian dibuat plot persemaian sebanyak 27 plot ukuran 1,0 m x 1,20 m dengan 3 ulangan dan jarak antar plot 30 cm. Kemudian dilakukan penanaman dengan menanam satu bibit bawang merah per polybag dengan jarak tanam polybag 20 cm x 20 cm. Pemeliharaan tanaman yang dilakukan yaitu berupa : penyiraman, penyulaman, penyiangan, pengendalian hama dan penyakit. Peubah amatan terdiri dari tinggi tanaman (cm), jumlah anakan (anakan), jumlah daun per sampel (helai), jumlah siung per sampel (siung), diameter umbi basah per sampel (cm), diameter umbi kering per sampel (cm), bobot umbi basah per sampel (g), bobot umbi kering per sampel (g), bobot umbi basah per plot (g), bobot umbi kering per plot (g). HASIL DAN PEMBAHASAN Tinggi Tanaman Berdasarkan hasil analisis pemberian pupuk kandang ayam berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 4-5 MST, pemberian kompos jerami padi berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 5 MST. Interakasi keduanya berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman. Dari Tabel 1. dapat kita lihat, tinggi tanaman tertinggi pada umur 5 MST pada perlakuan pemberian kompos jerami padi (P) terdapat pada perlakuan P 3 yaitu sebesar 35,07 cm dan terendah pada P 1 sebesar 32,88 cm, yang mana perlakuan P 3 berbeda nyata dengan P 1 namun berbeda tidak nyata dengan P 2. Tinggi tanaman umumnya dipengaruhi oleh ketersediaan Nitrogen yang berasal dari pengaruh pemberian kompos jerami yang 477

mengandung unsur N cukup tinggi. diketahui bahwa kompos jerami padi Berdasarkan hasil analisis laboratorium mengandung N yang cukup tinggi Tabel 1. Tinggi tanaman (cm) bawang merah umur 2-7 MST pada perlakuan pemberian kompos jerami padi dan pupuk kandang ayam Dosis Kompos Dosis Pupuk Kandang Ayam Jerami Padi J 1 (0 ton/ha) J 2 (10 ton/ha) J 3 (20 ton/ha) Rataan 2 MST P 1 ( 0 ton/ha) 3.85 4.16 5.44 4.48 P 2 (10 ton/ha) 4.95 5.47 5.23 5.22 P 3 (20 ton/ha) 4.53 5.79 5.25 5.19 Rataan 4.44 5.14 5.31 4.97 3 MST P 1 ( 0 ton/ha) 18.43 18.89 19.96 19.10 P 2 (10 ton/ha) 19.69 20.25 19.31 19.75 P 3 (20 ton/ha) 18.95 20.34 19.55 19.61 Rataan 19.02 19.83 19.61 19.49 4 MST P 1 ( 0 ton/ha) 23.25 24.15 26.74 24.71 P 2 (10 ton/ha) 22.53 26.55 27.30 25.46 P 3 (20 ton/ha) 23.03 27.69 27.08 25.93 Rataan 22.93 b 26.12 a 27.04 a 25.37 5 MST P 1 ( 0 ton/ha) 29.71 33.77 33.69 32.38 b P 2 (10 ton/ha) 31.42 34.90 36.33 34.21 a P 3 (20 ton/ha) 33.16 36.56 35.49 35.07 a Rataan 31.42 b 35.07 a 35.17 a 33.89 6 MST P 1 ( 0 ton/ha) 33.95 35.62 37.25 35.60 P 2 (10 ton/ha) 35.23 36.92 35.83 35.99 P 3 (20 ton/ha) 36.11 37.16 36.82 36.70 Rataan 35.10 36.57 36.63 36.10 7 MST P 1 ( 0 ton/ha) 33.52 35.33 36.67 35.17 P 2 (10 ton/ha) 34.84 36.40 35.50 35.58 P 3 (20 ton/ha) 35.62 36.68 36.23 36.17 Rataan 34.66 36.13 36.13 35.64 Keterangan : Notasi huruf yang berbeda pada baris dan kolom yang sama menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5 % menurut uji Duncan sebesar 1,60% yang mana N berperan dalam perkembangan tajuk tanaman. Hal sesuai dengan pernyataan Gardner et al, (1982) dalam Napitupulu dan Winarto (2010), bahwa nitrogen merupakan komponen struktural dari senyawa organik yang sangat dibutuhkan untuk pembesaran dan pembelahan sel, sehingga pemberian nitrogen optimum akan meningkatkan pertumbuhan vegetatif tanaman. Daun mengalami peningkatan dengan meningkatnya konsentrasi N. Dari Tabel 1. dapat kita lihat tinggi tanaman tertinggi pada umur 5 MST pada perlakuan pemberian pupuk kandang ayam (J) terdapat pada perlakuan J 3 yaitu sebesar 35,17 cm dan terendah pada J 1 sebesar 31,42 cm. Yang mana perlakuan J 3 berbeda nyata dengan perlakuan J 1 namun berbeda tidak 478

nyata dengan J 2. pemberian dosis pupuk kandang ayam 20 ton/ha mampu memberikan hasil yang optimal pada pertumbuhan tanaman bawang merah. Samadi dan Cahyono Jumlah anakan (anakan) Berdasarkan hasil analisis diperoleh hasil bahwa perlakuan pemberian kompos jerami padi berpengaruh nyata terhadap (1996), bahwa dosis pupuk kandang ayam yang terbaik untuk tanaman bawang merah adalah 20 ton/ha. parameter jumlah anakan umur 5 MST. Perlakuan pemberian pupuk kandang ayam dan interaksi kedua perlakuan berpengaruh tidak nyata. Tabel 2. Jumlah anakan (cm) bawang merah umur 2-5 MST pada perlakuan pemberian kompos jerami padi dan pupuk kandang ayam Dosis Kompos Dosis Pupuk Kandang Ayam Jerami Padi J 1 (0 ton/ha) J 2 (10 ton/ha) J 3 (20 ton/ha) Rataan 2 MST P 1 ( 0 ton/ha) 2.33 2.60 2.80 2.58 P 2 (10 ton/ha) 2.60 2.80 2.27 2.56 P 3 (20 ton/ha) 2.20 2.53 2.33 2.36 Rataan 2.38 2.64 2.47 2.50 3 MST P 1 ( 0 ton/ha) 4.93 5.07 5.20 5.07 P 2 (10 ton/ha) 4.87 5.67 4.87 5.13 P 3 (20 ton/ha) 4.47 4.73 4.67 4.62 Rataan 4.76 5.16 4.91 4.94 4 MST P 1 ( 0 ton/ha) 6.07 6.20 6.13 6.13 P 2 (10 ton/ha) 5.60 6.80 5.80 6.07 P 3 (20 ton/ha) 5.40 5.87 6.07 5.78 Rataan 5.69 6.29 6.00 5.99 5 MST P 1 ( 0 ton/ha) 6.73 6.80 6.67 6.73 a P 2 (10 ton/ha) 6.27 7.20 6.20 6.55 a P 3 (20 ton/ha) 6.00 6.27 6.40 6.22 b Rataan 6.33 6.76 6.42 6.50 Keterangan : Notasi huruf yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan berbeda nyata pada taraf uji 5 % menurut uji Duncan Hubungan antara jumlah anakan tanaman umur 5 MST dengan perlakuan pemberian kompos jerami padi dapat dilihat pada Gambar 1. 479

Gambar 1. Hubungan jumlah anakan tanaman umur 5 MST terhadap perlakuan pemberian kompos jerami padi Dari Tabel 2. dapat kita lihat jumlah anakan tertinggi pada umur 5 MST dengan perlakuan pemberian kompos jerami padi (P) terdapat pada perlakuan P 1 yaitu sebesar 6,73 anakan dan terendah pada P 3 sebesar 6,22 anakan. Perlakuan P 3 berbeda nyata dengan P 1 dan berbeda tidak nyata pada P 2. Penurunan jumlah anakan ini diduga terjadi karena tanaman mengalami stres akibat penumpukan unsur Fe pada media tanam yang disebabkan oleh pemberian kompos jerami padi yang mengandung kadar Fe cukup tinggi. Kadar Fe yang tinggi ini ditunjukkan dari hasil analisis dimana terdapat 116,0 ppm didalam kompos jerami. Hal ini sesuai dengan pernyataan Audebert (2006) dalam Khairuddin dan Noor (2013) Besi ferro yang diserap tanaman dan terkonsentrasi pada daun mengakibatkan discolaration pada daun mengurangi jumlah anakan dan secara nyata mengurangi hasil. Diameter umbi kering (cm) Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa perlakuan pemberian kompos jerami padi, pupuk kandang ayam dan interakasi keduanya berpengaruh nyata terhadap parameter diameter umbi kering. Dari Tabel 3. dapat kita lihat Interaksi pemberian kompos jerami dan pupuk kandang ayam yang menghasilkan diameter umbi kering tertinggi terdapat pada kombinasi perlakuan P 3 J 2 yaitu sebesar 2,02 cm, sedangkan kombinasi perlakuan yang menghasilkan diameter umbi kering terkecil yaitu kombinasi perlakuan P 1 J 1 dengan diameter hanya sebesar 1,60 cm. pemberian kompos jerami sebanyak 20 ton/ha dan ditambah dengan pemberian pupuk kandang ayam sebanyak 10 ton ha mampu menghasilkan rasio N dan K yang paling baik dalam perkembangan umbi tanaman bawang. Tabel 3. Diameter umbi kering (cm) bawang merah per sampel pada perlakuan pemberian kompos jerami padi dan pupuk kandang ayam Dosis Kompos Dosis Pupuk Kandang Ayam Jerami Padi J 1 (0 ton/ha) J 2 (10 ton/ha) J 3 (20 ton/ha) Rataan P 1 (0 ton/ha) 1.60 d 1.87 b 1.73 c 1.73 P 2 (10 ton/ha) 1.96 a 1.88 b 1.89 b 1.91 P 3 (20 ton/ha) 1.97 a 2.02 a 1.82 b 1.93 Rataan 1.84 1.92 1.81 1.86 Keterangan : Notasi huruf yang berbeda pada kolom dan baris yang sama menunjukkan berbeda nyata pada taraf uji 5 % menurut uji Duncan Yang mana dengan N yang tinggi akan membentuk tajuk yang subur dan jumlah K yang optimal akan membantu proses translokasi hasil fotosintat lebih baik sehingga kualitas umbi yang dihasilkan akan lebih baik lagi. Dengan kata lain kombinasi perlakuan P 3 J 2 merupakan dosis yang paling sesuai untuk menghasilkan diameter umbi bawang merah yang tinggi. Hal ini sesuai dengan pernyataan Sumiati dan Gunawan (2007), bahwa input N dan K penting untuk pertumbuhan dan perkembangan umbi 480

tanaman bawang merah, unsur N merupakan bahan pembangun protein, asam nukleat, enzim, nukleoprotein dan alkaloid. Sedangkan unsur K menurut Samadi dan Cahyono (1996) membantu proses fotosintesa dalam pembentukan senyawa organik yang diangkut ke organ penimbunan, dalam hal ini umbi dan sekaligus memperbaiki kualitas umbi tersebut. Didukung juga Salisbury and Ross (1999), yang menyatakan bahwa kalium juga mengaktifkan enzim yang diperlukan untuk membentuk pati dan protein. Bobot umbi kering per sampel (g) Berdasarkan data sidik ragam diperoleh hasil bahwa perlakuan pemberian kompos jerami padi berpengaruh nyata terhadap parameter bobot umbi kering per pupuk kandang ayam dan interaksi kedua perlakuan berpengaruh tidak nyata. Bobot umbi kering per sampel dihitung setelah selesai dilakukannya pengeringan selama 2 minggu dengan asumsi kadar air susut > 20%. Dari Tabel 4. dapat kita lihat, bobot umbi kering tertinggi dengan perlakuan pemberian kompos jerami padi (P) terdapat pada perlakuan P 3 yaitu sebesar 36,69 g dan terendah pada P 1 yaitu sebesar 30,29 g. Perlakuan P 3 berbeda nyata dengan P 1 dan P 2. Perlakuan P 2 dan P 1 berbeda tidak nyata. pemberian kompos jerami sebanyak 20 ton/ha mampu meningkatkan kinerja dari sel serta jaringan tanaman bawang yang akan memacu pertumbuhan dan perkembangan (produksi) dari tanaman bawang, sampel, sedangkan perlakuan pemberian Tabel 4. Bobot umbi kering (g) bawang merah per sampel pada perlakuan pemberian kompos jerami padi dan pupuk kandang ayam Dosis Kompos Dosis Pupuk Kandang Ayam Jerami Padi J 1 (0 ton/ha) J 2 (10 ton/ha) J 3 (20 ton/ha) Rataan P 1 (0 ton/ha) 25.94 34.79 30.14 30.29 b P 2 (10 ton/ha) 31.60 34.13 30.33 32.02 b P 3 (20 ton/ha) 36.07 34.49 39.51 36.69 a Rataan 31.20 34.47 33.33 33.00 Keterangan : Notasi huruf yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan berbeda nyata pada taraf uji 5 % menurut uji Duncan karena kompos jerami mengandung N total 1,60 %, P 2 O 5 2,12% dan K 2 O 1,34%, jumlah yang cukup besar untuk mendukung pertumbuhan tanaman bawang. Hal ini sesuai dengan pernyataan Jumin (1994), bahwa produksi suatu tanaman ditentukan oleh aktifitas atau kegiatan yang berlangsung dari sel dan jaringan, sehingga dengan tersedianya unsur hara yang lengkap dapat digunakan oleh tanaman dalam proses asimilasi dan proses-proses fisiologis lainnya. Hubungan antara bobot umbi kering per sampel dengan perlakuan pemberian kompos jerami padi dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Hubungan bobot umbi kering per sampel terhadap perlakuan pemberian kompos jerami padi 481

SIMPULAN Pemberian kompos jerami padi meningkatan tinggi tanaman umur 5 MST, diameter umbi dan bobot umbi per sampel serta menurunkan jumlah anakan 5 MST. Pemberian 20 ton/ha menunjukkan hasil tertinggi pada tinggi tanaman, diameter umbi dan bobot umbi per sampel. Pada jumlah anakan pemberian 20 ton/ha menunjukkan hasil terendah.pemberian pupuk kandang ayam meningkatan tinggi tanaman umur 4-5 MST serta diameter umbi. Pemberian 20 ton/ha menunjukkan hasil tertinggi pada tinggi tanaman, dan pemberian 10 ton/ha menunjukkan hasil tertinggi pada diameter umbi.interaksi pemberian kompos jerami padi dan pupuk kandang ayam mampu meningkatkan diameter umbi, yang mana pemberian kompos jerami sebanyak 20 ton/ha dan pupuk kandang ayam 10 ton/ha menghasilkan besaran diameter umbi tertinggi. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2014. Potensi Pertanian Sentra Produksi. Diakses dari http : // www. karokab. go.id / in. Index / potensi - daerah / pertanian - sentra / produksi. Pada tanggal 29 April 2014. BNPB. 2014. Peta Sebaran Abu Vulkanik Gunung Api Sinabung Kab. Karo, Prov. Sumatera Utara. BPS. 2013. Produksi Bawang Merah Sumatera Utara. Biro Pusat Statistik Sumatera Utara, Medan. Fiantis, D., 2006. Laju Pelapukan Kimia Debu Vulkanis G. Talang dan Pengaruhnya Terhadap Proses Pembentukan Mineral Liat Non- Kristalin. Artikel Ilmiah. Universitas Andalas, Padang. Khairuddin dan A. Noor., 2013. Keracunan Besi Pada Padi: Aspek Ekologi Dan Fisiologi - Agronomi. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Selatan. Kalimantan Selatan. Napitupulu, D. dan L. Winarto, 2010. Pengaruh Pemberian Pupuk N dan K Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah, J. Hort. 20 (1) : 27 35. Salisbury, F. B dan Ross C. W. 1999. Fisiologi Tumbuhan. ITB Press, Bandung. Samadi, B. dan Cahyono, B., 2005. Bawang Merah Intensifikasi Usaha Tani. Kanisius, Yogyakarta. Sumiati, E dan O. S, Gunawan. 2007. Aplikasi Pupuk Hayati Mikoriza Untuk Meningkatkan Efesiensi Serapan Unsur Hara NPK serta Pengaruhnya Terhadap Hasil dan Kualitas Umbi Bawang Merah. J. Hort. 17(1):34-42. Suranta, E.B.S. 2011. Dampak Debu Vulkanik Letusan Gunung Sinabung Terhadap Unsur Hara Makro Tanah Di Kabupaten Karo. FP-USU, Medan. Suriadikarta, D.A., A. Abbas Id., Sutono, D. Erfandi, E. Santoso, dan A. Kasno., 2010. Identifikasi Sifat Kimia Abu Volkan, Tanah Dan Air Di Lokasi Dampak Letusan Gunung Merapi. Balai Penelitian Tanah. Bogor. 482

483