PEDOMAN PENGORGANISASIAN KOMITE KEPERAWATAN

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I. PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 84 TAHUN 2011 TENTANG PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. SOERATNO GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN

BAB II GAMBARAN UMUM, VISI, MISI, TUJUAN, MOTTO, NILAI DAN FALSAFAH RUMAH SAKIT

I. Ketua Komite Keperawatan

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BLAMBANGAN KABUPATEN BANYUWANGI

PROGRAM KERJA KOMITE KEPERAWATAN. RSUD Dr. DJASAMEN SARAGIH KOTA PEMATANGSIANTAR TAHUN 2014

KEPUTUSAN DIREKTUR RS. PANTI WALUYO YAKKUM SURAKARTA Nomor : 2347a/PW/Sekr/VIII/2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2006 NOMOR 3 SERI D

GAMBARAN UMUM RSUD INDRASARI RENGAT

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA TENTANG PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SURAKARTA

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG

PEDOMAN PENGORGANISASIAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAIN RS. BUDI KEMULIAAN BATAM

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

PEDOMAN KOMITE PENUNJANG MEDIS RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK BINA SEHAT MANDIRI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR SUMATERA BARAT

PANDUAN KREDENSIAL KEPERAWATAN RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia, serta penyelenggaraan penelitian, pengembangan dan penapisan teknologi

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2012 NOMOR 7 SERI D NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR : 7 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BAGAS WARAS KABUPATEN KLATEN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2. STRUKTUR ORGANISASI RSUD INDRASARI RENGAT, KAB.INDRAGIRI HULU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMO 3 TAHUN 2011 TENTANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT NOMOR : TENTANG PEDOMAN ORGANISASI KOMITE MUTU RUMAH SAKIT DIREKTUR RUMAH SAKIT

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT KHUSUS BERSALIN SAYANG IBU KELAS B

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH

ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN PERTEMUAN II LILY WIDJAYA, SKM.,MM, PRODI D-III REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 012 TAHUN 2014 TENTANG

PROFIL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TARAKAN JAKARTA

BUPATI LINGGA PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN LINGGA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG

PEDOMAN PENGORGANISASIAN KOMITE NAKES RS. JANTUNG BINAWALUYA 2016

PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN INTERNAL (HOSPITAL BYLAWS) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SINJAI BUPATI SINJAI,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

KEPUTUSAN DIREKTUR PT.THURSINA NOMOR : /SK/THURSINA/XII/2014 TENTANG KEBIJAKAN PENDELEGASIAN WEWENANG DI RS. THURSINA DIREKTUR RUMAH SAKIT THURSINA

BUPATI MAJENE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BATU BARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATU BARA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

PANDUAN SUB KOMITE MUTU PROFESI KEPERAWATAN RUMAH SAKIT SENTRA MEDIKA CISALAK

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

SURAT KEPUTUSAN TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN REKAM MEDIS DIREKTUR RS BAPTIS BATU

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 39 TAHUN 2017

WALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 01 TAHUN 2006 TENTANG

TENTANG PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER MOHAMAD SOEWANDHIE KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

TATA KELOLA, KEPEMIMPINAN DAN PENGARAHAN (TKP) > 80% Terpenuhi 20-79% Terpenuhi sebagian < 20% Tidak terpenuhi

RSUD KOTA DUMAI PELAYANAN GAWAT DARURAT

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota

PEDOMAN PENYELENGGARAAN KOMITE KEPERAWATAN RUMAH SAKIT BAB I PENDAHULUAN

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

PROGRAM KERJA PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUNAN KALIJAGA KABUPATEN DEMAK TAHUN 2016

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG. ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr.

-1- BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PASIRIAN KABUPATEN LUMAJANG

PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH EMBUNG FATIMAH KOTA BATAM

PERANAN KOMITE FARMASI SEBAGAI BADAN NORMATIF NONSTRUKTURAL DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

BAB II ADMINISTRASI DAN PENGELOLAAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG. ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr.

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2013 TENTANG KOMITE KEPERAWATAN RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu yang terjadi di rumah sakit sebagaimana dimaksud dalam pasal. 46 UU Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

Sakit. Melalui komite keperawatan ini diharapkan dapat meningkatkan profesionalisme tenaga keperawatan serta mengatur tata kelola klinis yang baik

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Organisasi. Tata Kerja. Rumah Sakit Pengayoman. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

BUPATI SRAGEN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN

3. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara

QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MEURAXA KOTA BANDA ACEH

PROGRES DOKUMEN POKJA KKS ( KOMPETENSI DAN KEWENANGAN STAF )

WALIKOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA BENGKULU PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 11 TAHUN 2013 T E N T A N G

PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2017 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL INTEGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH MALANG RUMAH SAKIT TINGKAT III BALADHIKA HUSADA PEDOMAN ORGANISASI TIM MUTU KESELAMATAN PASIEN

PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT AR BUNDA PRABUMULIH TAHUN 2017

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 52 NOMOR 52 TAHUN 2008

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PEDOMAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN KESEHATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AJI MUHAMMAD PARIKESIT

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Pembentukan

PERATURAN BUPATI CIANJUR

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Pekanbaru

LIST DOKUMEN GLD. GLD 1: Tanggung jawab dan akuntabilitas. Struktur organisasi:

URAIAN TUGAS KEPALA INSTALASI RAWAT INAP

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

KPS 1 RS Menetapkan pendidikan, keterampilan, pengetahuan dan persyaratan bagi seluruh staff

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN DIREKTUR UTAMA RS. xxx NOMOR : 17/PER/2013 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN MEDIS. DIREKTUR UTAMA RS. xxx

Transkripsi:

PEDOMAN PENGORGANISASIAN KOMITE KEPERAWATAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG

SURAT KEPUTUSAN No.../.../.../.../2015 TENTANG PEDOMAN PENGORGANISASIAN DAN PELAYANAN KOMITE KEPERAWATAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG MENIMBANG : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu Pengorganisasian Dan Pelayanan Komite Keperawatan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang, maka diperlukan penyelenggaraan Pengorganisasian & Pelayanan Pelayanan Komite Keperawatan yang bermutu tinggi; b. Bahwa agar Pelayanan Komite keperawatan di Ruma Sakit Daerah Kota Semarang dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang sebagai landasan bagi penyelenggaraan Pengorganisasian Dan Pelayanan Komite keperawatan dirumah sakit umum daerah kota semarang; c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan b, perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang. MENGINGAT : a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. c. Peraturan Pemerintah No 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan. d. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 971/MENKES/PER/XI/2009 Tentang Standar Kompetensi Pejabat Struktural Kesehatan. e. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor. 340/Menkes/PER/III/2010 Tentang Klasifikasi Rumah Sakit. f. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/MENKES/148/I/2010 Tentang Izin Dan Penyelenggaraan Praktik Perawat. g. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor 1464/MENKES/PER/X/2010 Tentang Izin Dan Penyelenggaraan Praktik Bidan. h. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor 1796/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang Registrasi Tenaga Kesehatan

i. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. j. Standar Asuhan Keperawatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 1997. k. Pedoman Uraian Tugas Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 1999. l. Instrumen Evaluasi Penerapan Standar Asuhan Keperawatan Di Rumah Sakit, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2001. m. Standar Peralatan Keperawatan Dan Kebidanan Di Sarana Kesehatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2001. n. Standar Manajemen Pelayanan Keperawatan Dan Kebidanan Di Sarana Kesehatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2001. o. Standar Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2005. p. Dasar-dasar Asuhan Kebidanan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2005. q. Pedoman Perancangan Ruang Rawat Inap Rumah Sakit, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2005. r. Pedoman Penanggulangan KLB DBD Bagi Keperawatan di RS Dan Puskesmas, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2006. s. Pedoman Pelayanan Rawat Gabung di RS, Departemen Kesehatan 1991. t. Pedoman Pelayanan Perinatal Pada Rumah Sakit Umum kelas C Dan D Departemen Kesehatan 1991. u. Panduan Manajemen Masalah Bayi Baru Lahir Untuk Dokter, Bidan Dan Perawat Di RS, Departemen Kesehatan IDAI 2004. v. Pedoman Pelayanan Maternal Perinatal Pada Rumah Sakit Umum Kelas B (non pendidikan), C, dan D, Departemen Kesehatan 2006. w. Keputusan Walikota Semarang Nomor 3 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kelola Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang. MEMPERHATIKAN : Perlunya usaha untuk meningkatkan kualitas Pengorganisasian Dan Pelayanan dirumah Sakit Daerah Kota Semarang.

MEMUTUSKAN MENETAPKAN : PERTAMA : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG TENTANG PEDOMAN PENGORGANISASIAN DAN PELAYANAN KOMITE KEPERAWATAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG. KEDUA : Pedoman Pengorganisasian Dan Pelayanan Komite Keperawatan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang Sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini. KETIGA : Pedoman Pengorganisasian Dan pelayanan Komite Keperawatan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang harus dibahas sekurang-kurangnya setiap 3 (tiga) tahun sekali. Apabila diperlukan, akan dilakukan perubahan sesuai perkembangan yang ada. KEEMPAT : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Pengorganisasian Dan Pelayanan Komite Keperawatan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang dilaksanakan oleh Direktur Rumah Sakit Daerah Kota Semarang. KELIMA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di : Semarang Pada tanggal : Agustus 2015 Direktur RSUD Kota Semarang dr. SUSI HERAWATI, M.Kes

BAB I PENDAHULUAN Upaya pemerintah untuk meningkatkan derajat kesehatan yang optimal sebagai wadah perwujudan kesejahteraan umum seperti termaktub dalam Pembukaan UUD 1945, adalah meliputi kesehatan badan, rohani, sosial dan bukan hanya keadaaan bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan. Usaha peningkatan derajat kesehatan mencakup peningkatan (promotif), pencegahan (preventif), penyembuhan (curatif), dan pemulihan (rehabilitatif). Usaha peningkatan derajat kesehatan tersebut membutuhkan kerjasama seluruh komponen dirumah sakit termasuk komite keperawatan. Komite keperawatan sebagai wadah organisasi perawat dan bidan di instansi rumah sakit mempunyai peran strategis untuk suksesnya upaya pemerintah dalam peningkatan derajat kesehatan manusia indonesia. Komite keperawatan bertanggung jawab dalam hal pengembangan mutu, kredensialing dan pembinaan etik profesi bagi perawat dan bidan sebagai pemberi asuhan kepada pasien. Oleh karenanya perlu adanya pengorganisasian yang baik agar pelayanan yang diberikan perawat dan bidan merupakan pelayanan standar dan berkualitas serta dapat dipertanggungjawabkan.

BAB II GAMBARAN UMUM RSUD KOTA SEMARANG. Pemilik Pemkot Semarang Berdiri Tahun 1990 Luas lahan Kelas 9,2 Ha B (terakreditasi) Tempat tidur 394 Akreditasi penuh 16 pelayanan Sertifikasi ISO 9001-2008 Tahun Status 1990 Berdirinya RSUD Kota Semarang 1994 1996 2003 SK Menkes No. 1182/Mennkes/SK/XI/1994 ditetapkan sebagai Rumah Sakit Kelas D SK Menkes No. 536/Menkes/SK/VI/1996 menjadi Rumah sakit Kelas C SK Menkes No. 194/Menkes/SK/II/2003 menjadi Rumah sakit Kelas B 2006 Perda No. 3 Tahun 2006 pembentukan SOTK RS 2007 2008 SK Walikota semarang N0. 445/0174/2007 tgl 18 juni 2007 RSUD menjadi BLU SK Walikota Semarang No 3/2008 tentang SOTK RSUD Kota Semarang.

BAB III VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN RSUD KOTA SEMARANG A. ViSI Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang menjadi rumah sakit kepercayaan publik di Jawa Tengah. B. Misi 1.Meningkatkan pelayanan kesehatan paripurna sesuai kebutuhan pasien dan keluarga secara profesional 2.Meningkatkan pengelolaan keuangan dan sumber daya manusia yang berkualitas dan berkompeten 3.Menyediakan peralatan, fasilitas dan sarana prasarana yang aman dan mutakhir terkini. C. Motto Melayani Dengan Ikhlas D. Maklumat Pelayanan Direksi beserta staf RSUD Kota Semarang menyatakan sanggup menyelenggarakan pelayanan dengan penuh rasa tanggung jawab yang berorientasi pelayanan prima sesuai dengan standar pelayanan publik. E. Nilai-nilai prinsip dasar 1. Kebersamaan. a. Menyadari bahwa semua pekerjaan tidak dapat diselesaikan sendiri sehingga perlu kerja Tim. b. Melalui kebersamaan dalam pelayanan dengan mengutamakan kepuasan pelanggan. c. Mengutamakan kepentingan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang dari pada kepentingan golongan, kelompok/pribadi. d. Kebersamaan dalam suka dan duka. 2. Profesionalisme a. Bekerja sesuai dengan sistem dan prosedur yang berlaku. b. Bersedia menghadapi pekerjaan yang penuh tantangan

c. Memiliki keyakinan atas kemampuan sendiri (kemandirian). d. Selalu berusaha memberikan kemampuan (ilmu, ketrampilan dan sikap/attitude) terbaiknya untuk Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang. e. Memegang teguh rahasia jabatan. 3. Kejujuran a. Senantiasa menjunjung tinggi kejujuran. b. Berani menyatakan kebenaran dan kesalahan berdasarkan data dan fakta dengan cara bertanggung jawab. c. Transparan dan akuntabilitas dalam menjalankan sistem. 4. Keterbukaan a. Terbuka dalam mengemukakan dan menerima pendapat secara bertanggung jawab. b. Saling menghargai. 5. Disiplin a. Selalu menegakkan disiplin terhadap diri sendiri dan lingkungan kerja b. Memiliki kesungguhan kerja dalam melaksanakan tugas c. Wajib mematuhi peraturan yang berlaku.

BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RSUD KOTA SEMARANG

BAB V STRUKTUR ORGANISASI KOMITE KEPERAWATAN Direktur RSUD Semarang Ketua Komite Wadir Umum Dan Keuangan Wadir Pelayanan Ketua Komite Ketua Komite Keperawatan Sub Komite Kredensial Sub Komite Mutu Sub Komite Etik dan Disiplin BAB VI

URAIAN TUGAS DAN KOMPETENSI JABATAN A. Unit Struktural 1. Direktur Adalah kepala atau pejabat tertinggi di RSUD Kota Semarang 2. Wakil Direktur Adalah pejabat yang membantu Direktur dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sesuai dengan bidang masing-masing, yaitu : a. Wakil Direktur Pelayanan : membantu direktur dalam bidang pelayanan medis dan keperawatan. b. Wakil Direktur Umum dan Keuangan : membantu direktur dalam bidang umum dan keuangan. B. Unit Non Struktural 1. Komite adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli dan profesidib entukuntuk memberikan pertimbangan strategis kepada direktur dalam rangka peningkatan dan pengembangan pelayanan rumah sakit. Komite yang ada di RSUD Kota Semarang adalah sebagai berikut; a. Komite Etik Rumah Sakit. b. Komite Medik c. Komite Keperawatan d. Komite PPI e. Komite Mutu dan Keamanan pasien 2. Ketua Komite Keperawatan. Instalasi terkait : IGD, ICU, IRNA,IRJA,IKO a. Fungsi & Tanggung Jawab : 1) Menetapkan rencana kerja komite keperawatan sesuai tujuan atau target pelayanan yang ingin dicapai Rumah Sakit. 2) Menetapkan pembagian pekerjaan, batasan tugas, tanggung jawab wewenang dan hubungan kerja yang jelas 3) Mensupervisi dan mengkoordinasi bagian-bagian pelayanan. b. Uraian Tugas : 1) Tugas Umum a) Merencanakan : Program dan anggaran komite keperawatan Pembinaan, Penilaian, Pengembangan baik tata laksana kerja tugas-tugas dari karyawan Peningkatan kinerja dan mutu pelayanan keperawatan b) Menetapkan pembagian tugas, batas-batas tugas, tanggun jawab, kewenangan hubungan kerja yang jelas bagi karyawan sesuai dengan bidang pekerjaan masing-masing. c) Melakukan pengawasan/pengontrolan mencakup tugas : Meneliti, menganalisis pekerjaan yang sedang dan

sudah dilaksanakan. Menilai hasil pekerjaan Mengoreksi, merevisi pekerjaan guna tercapai tujuan akhir Pelayanan sesuai rencana yang telah ditetapkan. 2) Tugas Khusus Merencanakan atau melaksanakan pelatihan dalam lingkup keperawatan dan kebidanan. Nama Jabatan Bawahan Langsung : a. Sekretaris Komite Keperawatan b. Sub Komite Mutu c. Sub Komite Kredensial d. Sub Komite Etik 3) Kualifikasi Jabatan NO JABATAN INSTALASI ORGANISASI DALAM HAL 1 Direktur RSUD Kota Semarang 1. Pengkoordinasian dan pengawasan kegiatan 2. Penyusunan rencana kerja 1 tahunan 3. Pengarahan dan pengaturan tugas 4. Memimpin rapat Nama Jabatan Kualifikasi Pendidikan Pengalaman Kerja Pelatihan Ketua Komite Keperawatan D4 Keperawatan 5 Tahun 3. Sekretaris Komite Keperawatan. Unit terkait : IGD, ICU, IRNA, IRJA, IKO a. Fungsi & Tanggung Jawab : 1. Menetapkan rencana kerja komite keperawatan sesuai tujuan dan target pelayanan yang ingin dicapai rumah sakit 2. Menetapkan pembagian pekerjaan, batasan tugas, tanggung jawab serta wewenang dan hubungan kerja yang jelas b. Uraian Tugas : 1. Mencatat, menyimpan & melaporkan setiap kegiatan komite keperawatan 2. Mengelola kantor komite keperawatan c. Kualifikasi Jabatan

INSTALASI NO JABATAN ORGANISASI DALAM HAL 1 Direktur RSUD Kota Semarang 2 Ketua Komite RSUD Kota Keperawatan Semarang Kualifikasi Nama Jabatan Pendidikan Sekretaris Komite S1 Keperawatan Keperawatan 1. Pelaporan 2. Pengarahan 1. Pelaporan 2. Pengarahan Pengalaman Kerja 5 Tahun Pelatihan 4. Sub Komite Mutu. Unit terkait : IGD, IRNA, IRJA, IKO a. Uraian Tugas : 1. Memantau pelaksanaan SPO 2. Melakukan audit keperawatan 3. Mengembangkan diklat b. Kualifikasi Jabatan NO JABATAN INSTALASI ORGANISASI DALAM HAL 1 Direktur RSUD Kota Semarang 1. Pelaporan 2. Pengarahan 2 Ketua Komite Keperawatan RSUD Kota Semarang 1. Pelaporan 2. Pengarahan Nama Jabatan Kualifikasi Pendidikan Pengalaman Kerja Pelatihan Sub Komite Mutu S1 Keperawatan 5 Tahun 5. Sub Komite Kredensial Unit terkait : IGD, ICU, IRNA, IRJA, IKO a. Uraian Tugas : 1. Melakukan kredensial 2. Mengatur wewenang profesi 3. Menyusun program orientasi b. Kualifikasi Jabatan NO JABATAN INSTALASI ORGANISASI DALAM HAL

1 Direktur RSUD Kota Semarang 1. Pelaporan 2. Pengarahan 2 Ketua Komite Keperawatan RSUD Kota Semarang 1. Pelaporan 2. Pengarahan Nama Jabatan Kualifikasi Pendidikan Pengalaman Kerja Pelatihan Sub Komite Krdensial S1 Keperawatan 5 Tahun 6. Sub Komite Etik Profesi Unit terkait : IGD, ICU, IRNA, IRJA, IKO a. Uraian Tugas : 1. Menyusun Pedoman etik & sosialisasinya 2. Mengelola mekanisme masalah etik 3. Pemulihan nama baik 4. Mekanisme ijin penelitian b. Kualifikasi Jabatan NO JABATAN INSTALASI ORGANISASI 1 Direktur RSUD Kota Semarang DALAM HAL 1. Pelaporan 2. Pengarahan 2 Ketua Komite Keperawatan RSUD Kota Semarang 1. Pelaporan 2. Pengarahan Nama Jabatan Sub Komite Etik Kualifikasi Pengalaman Pendidikan Kerja S1 Keperawatan 5 Tahun Pelatihan BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA INSTALASI BENTUK KOORDINASI DENGAN KOMITE KEPERAWATAN

INSTALASI RAWAT INAP 1. Berkoordinasi dalam penerapan asuhan Keperawatan terkini yang diterapkan disemua ruang perawatan. 2. Menetapkan pola ketenagaan yang sesuai standar 3. Melakukan pendataan semua perawat rawat inap INSTALASI CARE UNIT tentang standar kompetensi yang harus dicapai 1. Berkoordinasi dalam penerapan asuhan Keperawatan terkini yang diterapkan di ICU. 2. Melakukan pendataan semua perawat ICU tentang standar kompetensi yang harus dimiliki oleh etiap petugas ICU. 3. Menetapkan pola ketenagaan yang sesuai standar INSTALASI RAWAT JALAN 1. Berkoordinasi dalam penerapan asuhan Keperawatan terkini yang diterapkan di rawat jalan 2. Melakukan pendataan semua perawat rawat jalan tentang standar kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap petugas Instalasi rawat jalan. 3. Menetapkan pola ketenagaan yang sesuai standar INSTALASI GAWAT DARURAT INSTALASI KAMAR OPERASI 1. Berkoordinasi dalam penerapan asuhan Keperawatan terkini yang diterapkan di IGD 2. Melakukan pendataan semua pera wat IGD Tentang standar kompetensi yang harus dimiliki petugas IGD 1. Berkoordinasi dalam penerapan asuhan Keperawatan terkini yang diterapkan di IKO 2. Melakukan pendataan semua perawat IKO Tentang standar kompetensi yang harus dimiliki petugas IKO 2. Menetapkan pola ketenagaan yang sesuai standar BAB VIII POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL Dalam upaya mempersiapkan tenaga di Komite Keperawatan yang

profesional, perlu kiranya melakukan kegiatan untuk menyediakan, dan mempertahankan sumber daya manusia yang tepat bagi organisasi. Atas dasar tersebut perlu adanya perencanaan SDM yang bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan oganisasi dalam mencapai sasarannya. Pola Ketenagaan dan Kualifikasi SDM Komite Keperawatan adalah sbb: No Jabatan Jenis Pendidikan Masa Kerja Pelatihan Jumlah 1 Ketua D4 Keperawatan 5> Komite 1 keperawatan 2 Sekretaris SI Kep, Ns 5> Komite keperawatan 1 3 Ka Sub Komite 3 SI Kep, Ns 5> Komite keperawatan 4 Anggota SI Kep, Ns/DIII 5> - 15 VII.2 BAB IX PROGRAM ORIENTASI KOMITE KEPERAWATAN Program orientasi yang diselenggarakan bagi perawat dan bidan baru

di Rumah Sakit Daerah Kota Semarang adalah sebagai berikut : TABEL 9.1. Program Orientasi Bagian Komite Keperawatan I Hari Ke Materi Waktu Metoda Perkenalan Semua 07.30 Praktik Pengurus dan staf 08.30 Penanggung Jawab Ka Komite Keperawatan komite keperawtan Penjelasan Struktur Organisasi 08.30 10.00 Ceramah, Diskusi Ka Komite Keperawatan Penjelasan uraian tugas Komite keperawatan 10.00 12.00 Ceramah, Diskusi Ka Komite Keperawatan II Penjelasan uraian tugas Sekretaris 07.30 08.30 Ceramah, Diskusi Sekretaris komite keperawtan Penjelasan uraian tugas Sub Komite Kredensial 08.30 09.30 Ceramah, Diskusi Sekretaris komite keperawtan Penjelasan uraian tugas Sub Komite Mutu 09.30 11.30 Ceramah, Diskusi Sekretaris komite keperawtan keperawatan Penjelasan uraian tugas Sub Komite Etik Profesi 11.30 12.30 Ceramah, Diskusi Sekretaris komite keperawtan III Penjelasan ruang komite dan perlengkapannya 08.00-09.00 Observasi Sekretaris Komite keperawatan BAB X PERTEMUAN/RAPAT

Rapat berkala di bagian Komite Keperawatan RSUD Kota Semarang terdiri dari : a. Rapat Kerja b. Rapat Rutin c. Rapat Insidentil A. Rapat kerja Rapat Kerja diselenggarakan pada : Waktu Jam : Setiap 1 tahunaa : 08.00 s.d selesai Tempat : Ruang Pertemuan Komite Keperawatan Peserta : Ketua komite keperawatan, Sekretaris, Sub komite Mutu, Materi : Sub komite Kredensial, Sub komite Etik 1. Menyusun program kerja komite keperawatan 2. Menyusun jadwal pelaksanaan program 3. Menyusun proyeksi rencana kerja/program dan anggarannya Kelengkapan Rapat : Undangan, daftar hadir, notulen rapat, laporan/ rekomendasi/usulan kepada pimpinan B. Rapat Rutin Rapat Rutin diselenggarakan pada : Waktu Jam : Setiap minggu Ke I & III setiap bulan : 08.00 s.d selesai Tempat : Ruang Pertemuan Komite Keperawatan Peserta : Ketua komite keperawatan, Sekretaris, Sub komite Mutu, Sub komite Kredensial, Sub komite Etik Materi : 1. Evaluasi kinerja setiap bagian/sub komite komite keperawatan 2. Evaluasi terhadap pelaksanaan program pelayanan keperawatan 3. Perencanaan dan upaya peningkatan mutu kinerja SDM 4. Rekomendasi dan usulan peningkatan mutu dan kinerja pelayanan Kelengkapan Rapat : Undangan, daftar hadir, notulen rapat, laporan/rekomendasi/usulan kepada pimpinan

C. Rapat Insidentil Rapat Insidentil diselenggarakan pada : Waktu : Setiap ada masalah yang perlu dibahas lebih lanjut/butuh solusi segera. Jam : Sesuai undangan Tempat : Sesuai undangan Peserta : Ketua komite keperawatan, Sekretaris, Sub komite Mutu, Sub komite Kredensial, Sub komite Etik Materi : Sesuai dengan masalah yang perlu dibahas. Kelengkapan Rapat : Undangan, daftar hadir, notulen rapat, laporan/rekomendasi/usulan kepada pimpinan.

BAB XI PELAPORAN Laporan dapat dibedakan menjadi laporan kerja, laporan rutin dan laporan insidental. A. Pengertian Pelaporan merupakan sistem atau metode yang dilakukan untuk melaporkan segala bentuk kegiatan komite keperawatan yang terkait dengan pelaksanaan tugas. B. Jenis Pelaporan 1. Laporan kerja Adalah laporan terhadap pelaksanaan program kerja tahunan komite keperawatan. Laporan kerja terdiri atas : a. Laporan dan evaluasi kinerja SDM terhadap pelaksanaan program kerja komite keperawatan selama 1 tahun b. Laporan capaian hasil, evaluasi program dan perbaikannya 2. Laporan Rutin Adalah laporan terhadap pelaksanaan program kerja setiap bulan pengurus komite keperawatan. Laporan kerja terdiri atas : a. Laporan dan evaluasi kinerja SDM terhadap pelaksanaan program kerja komite keperawatan selama 1 tahun b. Laporan capaian hasil, evaluasi program dan perbaikannya 3. Laporan Insidental Adalah laporan setiap kali ada masalah/ kasus tertentu yang membutuhkan solusi segera. Laporan Insidental dibuat segera setelah masalah yang terjadi sudah diselesaiakan sesuai SPO nya. Ditetapkan di Semarang Pada tanggl 1 Agustus 2015

Direktur Dr. Susi Herawati, M.Kes.