INTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR

dokumen-dokumen yang mirip
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SATUAN PENDIDIKAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pengolahan data, pembahasan hasil penelitian yang telah

Pengembangan Sekolah Berkarakter

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peningkatan mutu pendidikan terus dilakukan dalam mewujudkan sumber

Memahami Budaya dan Karakter Bangsa

I. PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan suatu upaya penanaman nilai-nilai karakter

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. asusila, kekerasan, penyimpangan moral, pelanggaran hukum sepertinya sudah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya, dan terjadi pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang

Prioritas pembangunan nasional sebagaimana yang dituangkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya sangatlah tidak mungkin tanpa melalui proses pendidikan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. karakter di Sekolah Dasar Negeri 2 Botumoputi Kecamatan Tibawa Kabupaten

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan pada dasarnya memiliki tujuan untuk mengubah perilaku

BAB I PENDAHULUAN. sikap, perilaku, intelektual serta karakter manusia. Menurut Undang-Undang

DWIJACENDEKIA Jurnal Riset Pedagogik

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BERBASIS KEARIFAN LOKAL* 1

ANALISIS MUATAN NILAI-NILAI KARAKTER PADA BUKU SISWA KELAS VI SEMESTER 2 SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari. Atas dasar pemikiran tersebut, pendidikan karakter. dengan metode serta pembelajaran yang aktif.

Kurikulum SD Negeri Lecari TP 2015/ BAB I PENDAHULUAN

02/09/2013

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan yaitu kegiatan belajar oleh pembelajar (Siswa) dan kegiatan mengajar

BAB I PENDAHULUAN. Dari ketiga hal tersebut terlihat jelas bahwa untuk mewujudkan negara yang

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan.

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Astrid Sutrianing Tria, 2014

PELATIHAN PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAIAN AKTIVITAS BELAJAR BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BAGI GURU DI GUGUS 1 KECAMATAN MARGA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian simpulan dapat dibagi dua yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. masih jauh dari harapan nilai keadilan. Ditambah pula

Irfani ISSN E ISSN Volume 12 Nomor 1 Juni 2016 Halaman 1-8

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana mengubah kepribadian dan pengembangan diri. Oleh

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH. Agus Munadlir Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP PGRI Wates

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN. ditarik beberapa kesimpulan dan dirumuskan beberapa saran sebagai berikut.

BAB III METODE PENELITIAN. (5)Instrumen Penelitian, (6) Prosedur Penelitian, (7) Analisis Data, dan (8)

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DARI SEGI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) GURU MATEMATIKA SMA SE-KABUPATEN PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat dipisahkan dengan proses pembelajaran. Di dalam proses pembelajaran, guru

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER ANAK DALAM KITAB AKHLAK LIL BANIN JUZ I DI PONDOK

BAB I P E N D A H U L U A N. Karakter yang secara legal-formal dirumuskan sebagai fungsi dan tujuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang mempunyai

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2017 TENTANG PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Ini adalah Contoh: Jika ada yang berminat dengan Format *.Doc Silahkan kontak: Telp/SMS : Terima kasih!

NILAI-NILAI SIKAP TOLERAN YANG TERKANDUNG DALAM BUKU TEMATIK KELAS 1 SD Eka Wahyu Hidayati

BAB I PENDAHULUAN. individu semakin berkembang serta dapat menggali potensi diri. Selain itu,

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DALAM PEMBELAJARAN SMA

Abdul Muiz, M.Pd Dosen Prodi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Bangkalan ABSTRAK

PERAN GURU DALAM MENANAMKAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH DASAR 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS KEARIFAN LOKAL BUDAYA JAWA. Novi Trisna Anggrayni Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar Universitas PGRI Yogyakarta

I. PENDAHULUAN. Upaya pemerintah dalam menanamkan kembali nilai-nilai karakter (luhur) dilatar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. keduanya. Sastra tumbuh dan berkembang karena eksistensi manusia dan sastra

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Pendidikan karakter menjadi fokus pendidikan diseluruh jenjang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) merupakan

PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI PEMBENTUKKAN KARAKTER SISWA KELAS V SDN NGLETH 1 KOTA KEDIRI

520 Seminar Nasional dan Launching ADOBSI

PENGARUH MANAJEMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP PERUBAHAN KARAKTER SISWA

KETERKAITAN NILAI, JENJANG KELAS DAN INDIKATOR UNTUK SMP-SMA

PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER SECARA HOLISTIK

BAB I PENDAHULUAN. didik. Tujuan yang diharapkan dalam pendidikan tertuang dalam Undang-undang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP

BAB I PENDAHULUAN. yang matang akan menciptakan generasi-generasi yang cerdas baik cerdas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan tentang bentuk-bentuk. kerjasama guru dan orang tua dapat disimpulkan, sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum

BAB II LANDASAN TEORI

Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

commit to user BAB I PENDAHULUAN

OPTIMALISASI APERSEPSI PEMBELAJARAN MELALUI FOLKLOR SEBAGAI UPAYA PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dikenal sebagai satu wadah untuk membangun dan

PERSEPSI GURU GEOGRAFI TERHADAP PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SMA NEGERI SE-KOTA GORONTALO. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini proses pembelajaran hendaknya menerapkan nilai-nilai karakter.

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian. sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan

Lampiran 1 Kriteria Pengukuran Instrumen Sikap Sosial

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- I Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan bermasyarakat banyak sekali nilai-nilai dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB V PENUTUP. Dari rangkaian pembahasan yang telah dipaparkan di atas,

Kurikulum 2013 MANAJEMEN PEMBELAJARAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pembelajaran di sekolah baik formal maupun informal. Hal itu dapat dilihat dari

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) I. STANDAR KOMPETENSI: 1. Memahami hakikat bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pengalaman dan pengamatannya terhadap kehidupan. Kehidupan

PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEWUJUDKAN PEMBELAJARAN YANG BERKUALITAS

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indri Cahyani

Dalam Acara ORIENSTASI STUDI DAN PENGENALAN KAMPUS BAGI MAHASISWA BARU TAHUN AKADEMIK 2016/2017. Drs. Suprijatna

BAB I PENDAHULUAN. adalah generasi penerus yang menentukan nasib bangsa di masa depan.

KEBIJAKAN PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

P IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER PESERTA DIDIK

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, agama, budaya, dan nilai-nilai yang terumuskan dalam tujuan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK

BAB I PENDAHULUAN. antara lain pemerintah, guru, sarana prasarana, dan peserta didik itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan bidang studi yang menduduki peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sistem yang harus dijalankan secara terpadu dengan

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kepribadian dan perilaku mereka sehari-hari. Krisis karakter yang

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah alat yang digunakan sastrawan untuk mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum

Transkripsi:

INTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR Ni Luh Sakinah Nuraini Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5 Malang Email: niluh.sakinah.fip@um.ac.id Abstrak: Pendidikan karakter merupakan bentuk pendidikan yang perlu dilakukan semua pihak secara berkesimanbungan. Implementasi pendidikan karakter di sekolah dasar perlu dilakukan di semua pembelajaran. Implementasi pendidikan karakter di pembelajaran matematika sekolah dasar dapat diwujudkan dengan mengaitkan topik pada matematika dengan budaya, lingkungan, serta kondisi sosial di sekitar siswa. Selain itu, kegiatan pembelajaran yang mengaktifkan siswa melalui proyek atau pemecahan masalah, akan memberikan ruang bagi siswa untuk mengembangkan nilai-nilai karakter dalam pembelajaran matematika. Kata kunci: pendidikan karakter, integrasi pendidikan karakter, pembelajaran matematika sekolah dasar. Pendidikan karakter merupakan tanggung jawab bersama (Mulyatiningsih, 2009). Pengembagan pendidikan karakter bukan hanya perlu dilakukan pada peserta didik melainkan juga kepada pendidiknya. Bahkan pendidikan karakter pada pendidik merupakan syarat utama berhasilnya pendidikan karakter pada peserta didik. Sayangnya tidak semua pendidik memiliki karakter positif dalam upaya ini. Beberapa kasus yang menyeruak di muka publik belakangan menunjukkan indikasi karakter negatif yang dimiliki oleh pendidik. Misalnya, guru menjual kunci jawaban UN (Kompas, 10/04/2017). Potret ini menunjukkan bahwa pendidikan karakter seyogyanya dimiliki oleh semua pihak dari tingkat pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi. Pengembangan pendidikan karakter telah dilaksanakan di Indonesia dalam skala nasional. Implementasi pendidikan karakter pada bidang studi, kegiatan pengembangan diri, budaya yang dikembangkan sekolah, juga muatan lokal dilakukan secara menyeluruh melalui suatu kegiatan piloting di 125 sekolah yang tersebar di 16 propinsi di Indonesia (Judiani, 2010). Dalam kegiatan piloting, pendidikan karakter diintegrasikan pada kegiatan yang sudah ada tanpa menambah kompetensi khusus. Hal ini dilakukan karena sebenarnya nilai-nilai dalam pendidikan karakter sudah ada dalam kurikulum namun tidak nampak secara langsung dalam pembelajaran. Perubahan paradigma kurikulum 2013 di sekolah dasar juga membuat perubahan signifikan pada proses pembelajaran. Pendidikan karakter yang dijadikan sebagai pilar 331

utama dalam pembelajaran di sekolah dasar, menjadi suatu tantangan sekaligus kesempatan bagi pendidik untuk membangun karakter peserta didik. Beberapa masalah yang muncul kemudian adalah bagaimana mengintegrasikan nilai-nilai dalam pendidikan karakter ke dalam pembelajaran tematik maupun bidang studi di sekolah dasar. Hal ini sekaligus mengubah pandangan bahwa pembelajaran hanya berangkat dari kompetensi dasar yang ada di kurikulum dan bagaimana menuntaskan materi yang dimunculkan pada kompetensi dasar tersebut. Munculnya kompetensi inti dan kompetensi dasar yang lebih menitikberatkan pada aspek sikap (afektif) mengharuskan guru menyusun suatu rencana pembelajaran yang bukan hanya mengkaji content pembelajaran tetapi juga mampu mengintegrasikan nilainilai karakter secara berkesinambungan. TUJUAN Berdasarkan latar belakang tersebut, maka tujuan penulisan artikel ini adalah untuk memberikan gambaran secara umum tentang integrasi nilai-nilai pendidikan karakter dalam pembelajaran matematika di sekolah dasar. PEMBAHASAN Pendidikan Karakter Pendidikan karakter merupakan suatu pendidikan yang berkaitan dengan pengembangan nilai-nilai karakter pada diri peserta didik sehingga nilai-nilai tersebut tertanam dalam diri, tampak dalam kehidupan sehari-hari, sebagai warga negara, yang beragama, cinta tanah air, produktif, dan kreatif (Pusat Kurikulum, 2010). Tujuannya adalah untuk: 1) mengembangkan potensi afektif sebagai manusia dan warga negara yang memiliki nilai-nilai karakter bangsa; 2) mengembangkan kebiasaan dan perilaku yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius; 3) menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab sebagai generasi penerus bangsa; 4) mengembangkan kemampuan menjadi manusia yang mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan; dan 5) mengembangkan lingkungan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, serta dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan. Berdasarkan 332

hal tersebut, nampak bahwa nilai-nilai pada pendidikan karakter bersumber dari agama, Pancasila, budaya, dan tujuan pendidikan nasional (Pusat kurikulum, 2010). Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Bidang Studi Sekolah merupakan panutan dalam berbagai hal termasuk pendidikan karakter (Mulyatiningsih, 2010). Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran di sekolah merupakan suatu hal yang tidak dapat terpisahkan dari proses pendidikan karakter peserta didik. Zuhdi (2010) mengungkapkan bahwa pendidikan karakter akan memberikan pengalaman yang bermakna bagi peserta didik melalui integrasi dalam bidang studi. Integrasi ini akan mengarahkan peserta didik dalam suatu kegiatan pembelajaran yang juga menanamkan nilai-nilai pembentuk karakter peserta didik. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, nilai religius, misalnya berbakti kepada orang tua dapat diselipkan melalui cerita-cerita yang diberikan. Secara khusus, nilai berbakti kepada orang tua juga dapat diangkat melalui kisah rakyat yang telah ada sebelumnya, kisah Malin Kundang misalnya. Pada pembelajaran matematika, pembelajaran tidak hanya berkutat pada pemberian konsep, prosedur dan latihan soal saja. Pembelajaran dapat dikaitkan dengan penanaman nilai karakter, misalnya pada materi pembagian dapat ditanamkan nilai keadilan melalui soal cerita yang menggambarkan pembagian yang adil kepada beberapa anak. Pembelajaran IPS juga dapat menanamkan nilai karakter menghargai perbedaan. Karakteristik budaya yang ada di Indonesia dengan beranekaragam suku, bahasa, tari, rumah adat, senjata tradisional, dapat menjadi sarana untuk menanamkan nilai menghargai perbedaan, khususnya perbedaan budaya yang ada di Indonesia. Pembelajaran IPA memberikan banyak ruang bagi peserta didik untuk mengamati lingkungan sekitar dan mengenal setiap bagian lingkungannya. Dalam pembelajarannya, dapat diberikan nilai kepedulian terhadap lingkungan sekitar melalui pengamatan dan praktek langsung pengelolaan sampah, cara merawat tumbuhan dan hewan, dsb. Dalam PPKn, peserta didik secara langsung mengenal nilai-nilai karakter yang tertuang dalam Pancasila disertai pengamalannya. Pembelajaran ini akan mendukung pembelajaran pada bidang studi yang lain sehingga peserta didik dapat mengintegrasikan nilai yang telah dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. 333

Pendidikan karakter juga dapat diberikan dalam pengembangan budaya yang dilakukan di sekolah. Kegiatan seperti berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran, berbaris sebelum memasuki kelas, kerja bakti atau piket, akan mengembangkan karakter religius, disiplin, dan peduli. Integrasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Sumarmo (2011) mengungkapkan bahwa kekompleksan dalam pembelajaran matematika perlu dilihat dalam dua sudut pandang. Pertama, kemampuan pedagogi guru ditinjau dari topik yang diajarkan, karakteristik peserta didik, lingkungan belajar, serta karakteristik topik yang diajarkan. Kedua, perencanaan pembelajaran yang melibatkan apersepsi, penyampaian topik yang diajarkan, respon terhadap pertanyaan peserta didik, evaluasi pada tugas matematika, dan kesetimbangan antara tujuan dan evaluasi yang diberikan. Dari kedua sudut pandang tersebut, karakteristik pembelajaran matematika perlu dilihat sebagai suatu pembelajaran yang memerlukan perhatian khusus terhadap topik yang diajarkan serta secara khusus perlu diajarkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik dan ligkungan belajar. Penanaman pendidikan karakter pada pembelajaran matematika dis ekolah dasar merupakan merupakan hal yang mutlak dilakukan (Widodo, 2017). Integrasi dari nilai-nilai karakter dalam pembelajaran matematika di sekolah dasar secara khusus dapat dijabarkan dalam penanaman beberapa nilai dalam suatu kegiatan belajar sebagai berikut. Pertama: Religius, Toleransi, Demokratis, Cinta Damai dan Menghargai Prestasi: mematuhi ajaran agama (bisa dengan membudayakan berdoa sebelum dan sesudah belajar), mengahargai perbedaan agama, etnis, pendapat, serta sikap yang berbeda dari peserta didik sehingga bisa menciptakan suasana damai (bisa diselipkan dalam soal cerita matematika yang menggambarkan perbedaan tersebut, juga melalui pembelajaran kooperatif yang memberi ruang bagi peserta didik untuk bertukar pendapat), juga menghargai prestasi teman lewat apresiasi yang diberikan guru bersama dengan peserta didik lain di kelas (bisa dengan memberikan tepuk tangan kepada teman yang sudah mempresentasikan jawabannya di depan kelas). Kedua: Jujur dan Mandiri: membentuk pribadi yang dapat dipercaya (bisa ditunjukkan dengan kebiasaan menyelesaikan evaluasi secara mandiri/tidak mencontek). Ketiga: Disiplin, Tanggung Jawab dan Kerja Keras: tindakan taat peraturan, serta melakukan upaya sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas (bisa dengan memberikan 334

suatu proyek atau pemecahan masalah bagi peserta didik yang berkaitan dengan lingkungan mereka, misalnya dalam pembelajaran jual beli, peserta didik diajak langsung berbelanja di pasar dengan berjalan bersama sehingga peserta didik dapat menerapkan tertib lalu lintas, bertanggung jawab dengan uang yang dibawa, serta mampu menyelesaikan proyek yang diberikan dengan sebaik-baiknya). Keempat: Rasa Ingin Tahu, Kreatif dan Komunikatif: sikap selalu ingin tahu dan ingin menghasilkan sesuatu yang baru dari yang telah dimiliki dan menunjukkan kerjasama dengan peserta didik lain (sikap ini dapat dimunculkan melalui suatu kegiatan pengamatan yang dilanjutkan dengan lembar kerja yang memfasilitasi peserta didik menemukan hal baru, misalnya dengan kegiatan melipat kertas dengan bentuk beragam poligon peserta didik dapat menyusun suatu temuan tentang unsur dan simetri lipat dari bangun-bangun tersebut serta dapat menyampaikan hasilnya baik dalam kelompok maupun di depan kelas). Kelima: Semangat Kebangsaan dan Cinta Tanah Air: sikap yang menunjukkan wawasan dan kepedulian terhadap bangsa (dapat diwujudkan melalui penyampaian budaya dalam penyampaian topik dalam matematika, seperti pembelajaran geometri dengan menggunakan media rumah adat di Indonesia); dan Keenam: Gemar Membaca, Peduli Lingkungan dan Peduli Sosial: sikap membiasakan membaca, mencegah kerusakan lingkungan, memberi bantuan pada orang lain (gabungan dari ketiga nilai ini dapat diwujudkan dalam penyediaan perpustakaan di kelas, sehingga dapat menambah wawasan peserta didik dan meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan dan lingkungan sosialnya. Dalam pembelajaran matematika dapat diwujudkan melalui pembelajaran berbasis masalah yang melibatkan peserta didik dalam upaya mencegah atau memperbaiki kerusakan lingkungan). KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Pendidikan karakter pada pemeblajaran matematika di sekolah dasar dapat diwujudkan melalui pemilihan aktivitas belajar yang secara langsung terintegrasi dengan nilai-nilai karakter. Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran diarahkan dalam penanaman nilai-nilai karakter yang terkait dengan topik yang diajarkan. Dalam hal ini, kreatifitas pendidik sangat dibutuhkan untuk terwujudnya penanaman nilai-nilai karakter. 335

Saran Pengembangan pendidikan karakter pada pembelajaran matematika di sekolah dasar, memerlukan kejelian guru dalam memilih topik dan karakter yang akan ditanamkan. Kreatifitas guru dalam menyusun aktivitas belajar sangat berpengaruh dalam proses ini. Seyogyanya pendidikan karakter juga disertai kesiapan karakter guru agar muncul teladan bagi siswa. DAFTAR RUJUKAN Judiani, S. 2010. Implementasi Pendidikan Karakter Di Sekolah Dasar Melalui Penguatan Pelaksanaan Kurikulum. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 16 (9), 280-289. Kompas. Jual Kunci Jawaban UN, Guru Honorer Ditangkap, dari http://regional.kompas.com/read/2017/04/10/21035791/jual.kunci.jawaban.un.guru.honorer.ditangkap. Mulyatiningsih, E. 2010. Analisis Model-model Pendidikan Karakter untuk Usia Anakanak, Remaja dan Dewasa. Yogyakarta: UNY, dari http://staff. uny. ac. id/sites/default/files/penelitian/dra-endang-mulyatiningsih,-m. Pd./13B_Analisis- Model-Pendidikan-karakter. pdf, diakses pada 11 November 2017. Pusat Kurikulum. 2010. Pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa. Jakarta: Pusat Kurikulum Kemdiknas. Sumarmo, U. 2011. Pembelajaran Matematika Berbasis Pendidikan Karakter. In Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi Bandung (Vol. 1, pp. 22-33). Widodo, S. 2017. Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Metodik Didaktik, 12 (1). Zuchdi, D. 2010. Pengembangan model pendidikan karakter terintegrasi dalam pembelajaran bidang studi di sekolah dasar. Jurnal Cakrawala Pendidikan, 1 (3). 336