PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MASALAH SOSIAL MELALUI STRATEGI LEARNING CELL

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KEGIATAN JUAL BELI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VAK (VISUAL, AUDITORY, KINESTHETIC)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENERAPAN TEKNIK LEARNING CELL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI PANAS MELALUI PENERAPAN MODEL PROJECT-BASED LEARNING (PjBL)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI MODEL KOOPERATIF METODE TALKING STICK

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONCEPT SENTENCE

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HYPNOTEACHING

UPAYA MENINGKATKAN PENERAPAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL THE POWER OF TWO

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PROSES PEMBENTUKAN TANAH DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL DRILLING

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL WORD SQUARE

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP KEGIATAN EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE CARD SORT

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN DENGAN METODE PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL)

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN ISI BACAAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

Uni Harnika 1), Chumdari 2), Hasan Mahfud 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Selamet Riyadi 449 Surakarta 1)

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MENGGUNAKAN STRATEGI KARTU SORTIR (CARD SORT)

PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW - WANT TO KNOW - LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYATAKAN LAMBANG BILANGAN ROMAWI

PENERAPAN MODEL MEANS ENDS ANALYSIS (MEA) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITAMATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI MODEL SCRAMBLE PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MASALAH SOSIAL MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN CARD SORT

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R)

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW)

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA-LEMBAGA PEMERINTAHAN TINGKAT PUSAT MELALUI METODE MIND MAPPING

MODEL KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE GUIDED NOTE TAKING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KEGIATAN EKONOMI MASYARAKAT

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFE) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

3

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MENGGUNAKAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BANGUN DATAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP UANG PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG JENIS- JENIS TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) BERBASIS EKSPERIMEN

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PRODUKSI, KOMUNIKASI, DAN TRANSPORTASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN PECAHAN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE)

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER ENERGI MELALUI METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR STUDY

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI PENERAPAN SCIENTIFIC APPROACH PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL TGT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR

PENGGUNAAN MEDIA KIT IPA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA

PENGGUNAAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PESAWAT SEDERHANA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIATY (SETS)

PENERAPAN PENDEKATAN SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, DAN INTELEKTUAL (SAVI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT SIFAT CAHAYA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN

PENERAPAN METODE BAMBOO DANCING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA DAN SIFATNYA DENGAN MODEL KOOPERATIVE TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

Yunita Fitri Anggraeni 1), Kartono 2), Idam Ragil Widianto Atmojo 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISTEM PEMERINTAHAN TINGKAT PUSAT PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK EXAMPLES NON EXAMPLES

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION

PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SOMATIC, AUDITORY, VISUALIZATION, AND INTELLECTUALY

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP IPS MATERI PENJAJAHAN BELANDA.

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK DAN PENGARUHNYA TERHADAP DARATAN MELALUI METODE GUIDED NOTE TAKING (GNT) BERBASIS MULTIMEDIA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERBANDINGAN SKALA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS- ACHIEVMENT DIVISIONS (STAD)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MENGHARGAI KEPUTUSAN BERSAMA DALAM PEMBELAJARAN PKN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF SEBAB AKIBAT MELALUI MEDIA FLIPCHART

Is Us Zainab Arrahmah 1), Suharno 2), Sadiman 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta. 1

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENDEKATAN PRAGMATIK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ARTIKULASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN USAHA KONFEKSI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC

Kata Kunci : Group Investigation, pemahaman konsep kegiatan ekonomi. 1) Mahasiswa Program Studi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Program Studi PGSD FKIP UNS

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MAGNET MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MEDIA EDUTAINMENT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP KEGIATAN JUAL BELI

PENINGKATAN KETERAMPILAN BEREKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MEDIA KIT BERBASIS SEQIP UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AKSARA JAWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK MELALUI PENERPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGOMUNIKASIKAN MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI QAR (QUESTION ANSWER RELATIONSHIPS)

PENINGKATAN PENERAPAN KONSEP PESAWAT SEDERHANA MELALUI PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENERAPAN METODE TALKING STICK DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MASA PENJAJAHAN JEPANG DI INDONESIA

MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOTITION

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL LEARNING CYCLE (PEMBELAJARAN BERSIKLUS) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN METODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEGAK BERSAMBUNG

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PERSUASI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA VIDEO

PENGGUNAAN MEDIA KARTU BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN ROMAWI PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG MENGGUNAKAN MEDIA EDUTAINMENT

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PROSES PEMBENTUKAN TANAH M ELALUI MODEL PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Ir. Sutarmi 36 A, Surakarta

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTHETIC (VAK)

Transkripsi:

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MASALAH SOSIAL MELALUI STRATEGI LEARNING CELL Syahriar Ardanto Wibowo 1), Riyadi 2), Kuswadi 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta 57126 email: syahriarardanto@gmail.com Abstract: The purpose of this research is to improve the understanding of social problem concept the IV grade students of SD Negeri 3 Boyolali in the academic year of 2015/2016 by applying learning cell strategy.the form of this research was Classroom Action Researches (CAR) that consist of two cycles, each cycles consist of planning, action, observation, and reflection. The subjects of this research is the fourth grade which has 36 students, consist of 12 males and 24 females. The technique of collecting data are observation, interview, documentation, and test. The data validation test used in this research is content validity by expert judgment. The technique of analysis data used is interactive analyses model which consist of three components, they are data reduction, data display, and conclusion. Based on the result of the research, it can be concluded that learning cell strategy can improves the understanding of social problem concept in the fourth grade students of SD Negeri 3 Boyolali in the academic year of 2015/2016. Abstrak: Tujuan penelitia ini adalah untuk meningkatkan pemahaman konsep masalah sosial pada siswa kelas IV SD Negeri 3 Boyolali tahun ajaran 2015/2016 melalui penerapan strategi learning cell. Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklusnya terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, penagamatan, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV yang berjumlah 36 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 24 siswa perempuan. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes. Teknik uji validitas data yang digunakan adalah validitas isi melalui expert jugdment. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif yang terdiri dari tiga komponen yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa strategi learning cell dapat meningkatkan pemahaman konsep masalah sosial siswa kelas IV SD Negeri 3 Boyolali tahun ajaran 2015/2016. Kata kunci: pemahaman konsep, masalah sosial, strategi learning cell Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan ilmu yang mempelajari gejala dan masalah sosial. Sapriya (2009: 7) berpendapat bahwa mata pelajaran IPS merupakan mata pelajaran yang terintegrasi dari mata pelajaran Sejarah, Geografi, dan Ekonomi serta mata pelajaran ilmu sosial lainnya. Pembelajaran IPS mengkaji tentang manusia dan hubungannya, baik dengan sesama manusia maupun dengan lingkungannya. Manusia dikenal sebagai makhluk sosial karena manusia berhubungan dengan manusia lain dan tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidupnya manusia pasti menghadapi rintangan atau masalah yang timbul dari sekelilingnya maupun dari akibat hubungan dengan sesama manusia. Masalah yang timbul dalam bermasyarakat akan banyak mempengaruhi kehidupan manusia. Trianto (2014:176) berpendapat bahwa tujuan dari IPS yang paling utama adalah mengembangkan potensi siswa agar memiliki kepekaan terhadap masalah sosial yang terjadi sehari-hari dalam kehidupan masyarakat serta terampil mengatasi masalah-masalah tersebut. IPS menuntut siswa menerapkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari karena ruang lingkup IPS adalah lingkungan masyarakat. Penekanan pembelajaran IPS bukan hanya sebatas memberikan konsep yang bersifat hafalan saja, tetapi adalah upaya untuk membekali siswa agar dapat memahami dan mampu ikut serta aktif dalam kehidupan bermasyarakat serta sebagai bekal untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya. IPS dirumuskan berdasarkan fenomena sosial yang ada di masyarakat, namun pada proses pembelajarannya siswa hanya dihadapkan pada materi yang banyak dan bersifat hafalan sehingga membuat siswa merasa bosan. Akibatnya pengetahuan IPS yang diteri- 1) Mahasiswa PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen PGSD FKIP UNS

ma siswa hanya bersifat sementara dan kemudian dilupakan. Berdasarkan hasil wawancara dan tes pratindakan menunjukkan bahwa pemahaman konsep masalah sosial masih rendah, yaitu dari jumlah siswa 36 anak hanya 13 siswa (36,11%) yang mampu mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 70, sedangkan 23 siswa (63,89%) masih belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal. Fakta ini mengindikasikan bahwa kualitas proses belajar dan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa masih kurang. Salah satu penyebab munculnya permasalahan pemahaman konsep masalah sosial adalah proses pembelajaran yang masih didominasi oleh guru. Metode yang diterapkan guru kurang melibatkan siswa secara aktif. Pada saat proses pembelajaran, guru yang membuat ringkasan materi untuk siswa, tugas siswa hanya mendengar dan mencatat yang sudah dijelaskan guru kemudian menghafalkannya. Kebiasaan yang pasif dalam pembelajaran IPS ini membuat siswa malas untuk bertanya. Upaya untuk mengatasi permasalahan di atas adalah dengan menerapkan strategi yang dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran. Dengan perubahan yang dilakukan diharapkan pemahaman konsep masalah sosial dan mengaktifkan siswa dalam pembelajaran IPS khususnya dalam masalah sosial menjadi lebih variatif, menarik, dan menyenangkan. Maka dari itu, salah satu alternatif cara yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menerapkan strategi learning cell. Zaini (2008: 122) bependapat, learning cell menunjuk pada suatu belajar kooperatif dalam bentuk pasangan, dimana siswa bertanya dan menjawab pertanyaan secara bergantian berdasarkan materi bacaan yang sama. Jadi strategi learning cell merupakan salah satu cara mengaktifkan siswa dengan ketentuan salah satu menjadi penanya dan pasangannya menjadi penjawab pertanyaan, apabila sudah terjawab kemudian bergantian. Strategi pembelajaran tersebut dapat membantu siswa yang malu bertanya kepada guru tentang suatu hal yang belum dipahami serta melatih siswa untuk mengungkapkan pendapat yang dimiliki. Learning cell atau sel belajar maksudnya tiap-tiap kelompok disebut dengan sel dan terjadi proses belajar mengajar antar teman. Tugas utama siswa adalah membaca penugasan tersebut dan menuliskan pertanyaan yang mereka miliki tentang bacaan. Dalam pembelajaran ini salah seorang berperan sebagai tutor, fasilitator/pelatih bagi pasangannya. Sedangkan orang kedua berperan sebagai siswa, peserta latihan, atau seseorang yang memerlukan bantuan. Setelah selasai, maka keduanya bertukar peran satu dengan yang lain. Berdasarkan uraian tersebut peneliti tertatik melakukan penelitian tentang upaya meningkatkan pemahaman konsep masalah sosial melalui strategi learning cell pada siswa kelas IV SD Negeri 3 Boyolali tahun ajaran 2015/2016. METODE Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SD Negeri 3 Boyolali. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 3 Boyolali tahun ajaran 2015/2016 dengan jumlah 36 siswa, terdiri dari 24 siswa perempuan dan 12 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan pada semester II (genap) tahun ajaran 2015/ 2016, dilakukan selama enam bulan. Penelitian dimulai bulan Januari 2016 sampa Juni 2016. Prosedur penelitian terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Sumber data terdiri dari data primer dan data sekunder. Sumber data primer berupa hasil tes evaluasi pemahaman konsep masalah sosial, hasil wawancara guru dan siswa kelas IV, dan hasil observasi kinerja guru dan aktivitas siswa. Sedangkan, sumber data sekunder berupa arsip pendukung seperti silabus dan RPP kelas IV mata pelajaran IPS materi masalah sosial. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah melalui obsevasi, wawancara dokumentasi dan tes. Validitas data yang digunakan yaitu dengan menggunakan validitas isi melalui expert judgment. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis data interaktif.

HASIL Pada kondisi awal sebelum dilaksanakan tindakan diketahui pemahaman konsep masalah sosial siswa masih rendah. Terbukti sebagian besar siswa belum mampu mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal, yaitu 70. Ketuntasan klasikal siswa adalah 36, 11% (13 siswa) dan sebesar 66,89% (23 siswa) belum mampu mencapai ketuntasan. Dengan nilai rata-rata kelas 56,81. Setelah dilaksanakan tindakan pada siklus I, dengan menerapkan strategi learning cell dalam pembelajaran IPS materi masalah sosial, tampak adanya peningkatan dibandingkan pada pratindakan. Ketuntasan klasikal pada siklus I adalah sebesar 63,89%. Data nilai pemahaman konsep pratindakan dapat dilihat pada Tabel 1 sebagai berikut: Tabel 1. Pemahaman Konsep Masalah Sosial pada Pratindakan 20 1 2,78 25 1 2,78 30 1 2,78 35 2 5,56 40 6 16,67 45 1 2,78 50 4 11,11 55 1 2,78 60 2 5,56 65 4 11,11 70 5 13,89 75 3 8,33 80 4 11,11 85 1 2,78 Jumlah 36 100% Rata-rata Ketuntasan Klasikal 56,81 Ketuntasan Klasikal 36,11% Dengan melihat Tabel 1 di atas dapat dibuktikan bahwa nilai pemahaman konsep masalah sosial masih rendah. Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan. Perbaikan tersebut dilakukan dengan menerapkan strategi pembejaran learning cell. Pelaksanaan tindakan pada siklus I dengan menerapkan strategi learning cell menunjukkan adanya peningkatan, nilai siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) 70 sebanyak 23 siswa (66,89%) dan siswa yang masih di bawah kriteria ketunsan sebanyak 13 siswa (36,11%) dengan nilai rata-rata klasikal sebesar 71,60. Adapun rincian nilai dapat dilihat pada Tabel 2 di bawah ini: Tabel 2. Pemahaman Konsep Masalah Sosial pasa Siklus I 40 1 2,78 50 1 2,78 53 1 2,78 55 1 2,78 58 1 2,78 60 2 5,56 63 1 2,78 65 5 13,89 70 2 5,56 73 2 5,56 75 3 8,33 78 2 5,56 80 6 16,67 83 5 13,89 85 2 5,56 88 1 2,78 Jumlah 36 100% Rata-rata Ketuntasan Klasikal 71,60 Ketuntasan Klasikal 63,89% Meskipun telah mengalami peningkatan nilai dan nilai rata-rata klasikal kelas sudah mencapai 70, tetapi indikator kinerja pada penelitian belum tercapai. Oleh karena itu, perlu direfleksi dan ditindaklanjuti pada siklus selanjutnya yaitu siklus II. Pada siklus II pemahaman konsep masalah sosial juga mengalami peningkatan. Siswa yang mencapai nilai lebih dari atau sama dengan 70 menjadi 31 siswa (86, 11%), sementara terdapat 5 siswa (13,89%) yang masih belum mencapai nilai ketuntasan atau lebih dari sama dengan 70. Perolehan nilai siswa pada siklus 2 dapat dilihat pada Tabel 3 sebagai berikut:

Tabel 3. Pemahaman Konsep Masalah Sosial pada Siklus II 63 2 5,56 68 3 8,33 73 1 2,78 75 2 5,56 78 7 19,44 80 5 13,89 83 4 11,11 85 2 5,56 88 6 16,67 90 2 5,56 93 2 5,56 Jumlah 36 100,00 Rata-rata Ketuntasan Klasikal 80,07 Ketuntasan Klasikal 86,11% Hasil tersebut menunjukkan adanya peningkatan pemahaman konsep masalah sosial. Setelah pembelajaran pada siklus II dilaksanakan hasil evaluasi pemahaman siswa meningkat dan telah mencapai indikator yang telah ditetapkan sebesar 80%. Maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini dapat dihentikan dan dinyatakan berhasil. PEMBAHASAN Data yang diperoleh pada pratindakan, siklus I, dan siklus II dikaji sesuai rumusan masalah dan selanjutnya dikaitkan dengan teori-teori yang telah dikemukakan. Berdasarkan observasi, tes, wawancara, dan analisis data dalam penelitian ini ditemukakan adanya peningkatan pemahaman konsep masalah sosial pada siswa kelas IV SD Negeri 3 Boyolali tahun ajaran 2015/ 2016. Berdasarkan analisis dan perbandingan nilai pemahaman konsep pada pratindakan, siklus I, dan siklus II dapat diketahui bahwa penerapan strategi learning cell dapat meningkatkan pemahaman konsep masalah sosial pada siswa kelas IV SD Negeri 3 Boyolali ahun ajaran 2015/2016. Hasil dari peningkatan pemahaman konsep siswa secara bertahap dapat dilihat pada Tabel 4 di bawah ini: Tabel 4. Perbandingan Pemahaman Konsep Masalah Sosial pada Pratindakan, Siklus I, dan Si-klus II Pratin Siklus Siklus Keterangan dakan I II Terendah 20 40 63 Tertinggi 85 88 93 Frekunsi Ketuntasan 13 23 31 Ketuntasan 36,11% 63,89% 86,11% Peningkatan pemahaman konsep masalah sosial diiringi pula dengan meningkatnya aktivitas siswa dan kinerja guru dalam kegiatan pembelajaran. Aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran mengalami perubahan menjadi lebih aktif. Pada kondisi awal selama pembelajaran siswa tampak pasif, kurang tertarik pada pembelajaran, dan kurang bersemangat. Setelah menerapkan strategi learning cell, siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran. Penerapan strategi ini memunculkan rasa ingin tahu siswa dengan memberikan kesempatan pada siswa untuk membaca dan kemudian membuat pertanyaan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Warsono dan Hariyanto (2012: 85) yang mengemukakan, learning cell merupakan salah satu cara studi yang efektif dari kelompok berpasangan (dyad) secara bergantian pasangan siswa saling bertanya dan menjawab pertanyaan dari bahan ajar yang tertulis dalam rangkaian waktu yang telah ditetapkan guru. Dalam aspek emosional, juga terjadi peningkatan, yakni beberapa siswa berani berpendapat dengan saling melontarkan dan menjawab pertanyaan. Kinerja guru juga mengalami peningkatan saat pratindakan guru tampak mendominasi pembelajaran dengan langsung memberikan materi kepada siswa. Setelah diterapkannya strategi learning cell tampak dominasi guru berkurang. Guru tidak lagi menempatkan siswa sebagi objek pembelajaran. Pada siklus I pelaksanaan pembelajaran dengan strategi learning cell memang belum dilaksanakan dengan maksimal. Namun setelah dilakukan refleksi hal tersebut dapat diperbaiki pada siklus selanjutnya. Pada siklus II guru mulai menguasai langkah-langkah pembelajaran learning

cell sehingga kegiatan pembelajaran menjadi lebih maksimal. Temuan di lapangan membuktikan adanya peningkatan pemahaman konsep masalah sosial yang merupakan akibat dari penerapan strategi learning cell. Pertama, siswa mempelajari sendiri materi yang akan dipelajari dengan diberi tugas membaca sebuah bacaan. Materi yang pada awalnya selalu diberikan guru kemudian siswa diminta menghafal membuat informasi tidak dapat tersimpan lama dalam otak. Kedua, siswa menulis kalimat tanya yang berhubungan dengan masalah pokok yang muncul setelah membaca bacaan atau materi yang terkait. Membuat kalimat tanya memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami atau bisa digunakan untuk menguji pasangan belajar siswa. Ketiga, tanya jawab dalam learning cell membuat siswa berani mengungkapkan pendapat dan mengukur pemahaman siswa terhadap materi yang telah dibaca sebelumnya. Meningkatnya pemahaman konsep siswa ini dikarenakan strategi learning cell menitikberatkan pada keterlibatan aktif siswa dalam pembelajaran untuk menggali informasi yang mereka butuhkan. Kemudian antar siswa saling memberi dan menerima informasi dengan pertanyaan yang mereka buat. Pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, menjadikan siswa lebih mudah untuk memahami materi. Hal ini sesuai dengan pendapat Barkley dkk (2012: 211) bahwa learning cell melibatkan siswa secara aktif dalam berpikir mengenai isi materi pembelajaran untuk mendorong siswa memunculkan pertanyaan-pertayaan yang memancing siswa memeriksa pemahamannya. SIMPULAN Berdasarkan berbagai data yang telah diperoleh maka dapat diambil kesimpulan bahwa melalui penerapan strategi learning cell dapat meningkatkan pemahaman konsep masalah sosial pada siswa kelas IV SD Negeri 3 Boyolali tahun ajaran 2015/2016. Sedangkan cara menerapkan strategi learning cell yang dapat meningkatkan pe-mahaman konsep masalah sosial pada siswa kelas IV SD Negeri 3 Boyolali tahun ajaran 2015/2016 adalah dilakukan dengan sesuai prosedur langkah langkah strategi learning cell serta dengan memaksimalkan penggunaan sumber belajar dan media pembelajaran yang dapat mendukung penerapan strategi learning cell. DAFTAR PUSTAKA Barkley, E. E., Cross, K. P., & Major, C. H. (2012). Collaborative Learning Techniques. Bandung: Nusa Media. Sapriya. (2009). Pendidikan IPS. Bandung: PT Remaja Rosakarya. Trianto. (2014). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: PT Bumi Aksara. Warsono, & Hariyanto. (2012). Pembelajaran Aktif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Zaini, H., Munthe, B., & Aryani, S. (2008). Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.